MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO"

Transkripsi

1 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS IV SDN 2 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO NOVITA Evi Hasim 1 Wiwy T. Pulukadang 2 Jurusan / Prodi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Novita, Meningkatkan Kemampuan Siswa Menemukan Kalimat Utama Paragraf Melalui Metode Discovery di Kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Program Studi S1, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I : Dra.Hj. Evi Hasim, M.Pd dan pembimbing II : Wiwy T. Pulukadang, S.Pd, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode discovery kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf di kelas IV SDN 2 Telaga dapat ditingkatkan? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf melalui metode discovery di kelas IV SDN 2 Telaga. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pada observasi awal dari jumlah siswa 38 orang, siswa yang mampu menemukan kalimat utama mencapai 13,16% atau 5 orang, sedangkan yang tidak mampu mencapai 86,84 % atau 33 orang. Pada siklus I meningkat menjadi 44,74 % atau 17 orang siswa yang mampu dan yang tidak mampu mencapai 55,36% atau 21 orang. Pada siklus II meningkat menjadi 81,58 % atau 31 orang siswa yang mampu dan yang tidak mampu mencapai 18,42% atau 7 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf melalui metode discovery di kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo meningkat. Kata kunci : kemampuan, menemukan kalimat utama, metode discovery 1 Dra. Hj. Evi Hasim, M.Pd adalah Dosen Pembimbing I Skripsi 2 Wiwy T. Pulukadang, S.Pd, M.Pd adalah Dosen pembimbing II Skripsi PENDAHULUAN Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD mencakup empat aspek yaitu menyimak (Listening Skill), berbicara (Speaking Skill), membaca (Reading Skill) dan menulis (Writing Skill). Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu

2 2 kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya bisa dibedakan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan untuk mendidik para siswa agar memiliki keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam aspek membaca siswa memperoleh informasi yang merekaperlukan dengan cepat dan tepat. Disamping pengenalan huruf, kata dan kalimat salah satu tujuan membaca adalah tercapainya salah satu kompetensi siswa menemukan kalimat utama paragraf yang mengandung ide pokok (Indraswati, 2011 : 1). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap siswa kelas IV di SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, peneliti menemukan sebagian besar siswa sulit dalam menemukan kalimat utama. Berdasarkan data pada observasi awal, dari 38 siswa hanya 5 orang atau 13,16% yang memiliki kemampuan menemukan kalimat utama, dan 33 siswa atau 86,84% yang belum memiliki kemampuan menemukan kalimat utama. Rendahnya kemampuan siswa ini disebabkan karena siswa belum dapat membedakan kalimat utama atau kalimat topik dan pokok pikiran. Akibatnya selalu terjadi kesalahan dalam menemukan kalimat utama paragraf. Bahkan ada siswa yang beranggapan bahwa kalimat utama itu selalu berada pada awal kalimat. Terdapat berbagai macam alternatif strategi dan metode yang dapat digunakan guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh kemampuan membaca seperti metode kolaboratif, metode kooperatif, metode pemecahan masalah dan metode discovery (Indraswati, 2011 : 2). Dari berbagai macam alternatif metode tersebut peneliti tertarik mengunakan metode discovery dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf. Hanafiah dan Suhana (2009 : 76) mengemukakan bahwa dengan menggunakan metode discovery (penemuan), seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki terlibat secara maksimal, sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Sehubungan dengan ini, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tidakan Kelas dengan formulasi judul Meningkatkan Kemampuan Siswa Menemukan Kalimat Utama Paragraf Melalui Metode Discovery di Kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.

3 3 Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah adalah Apakah melalui metode discovery kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf di kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan? Tujuan Peneltian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf melalui metode discovery di kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Manfaat Penelitian yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti. Pengertian Kemampuan Zain dan Robbin (dalam Yusdi 2010 : 10) mengartikan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kekuatan, kecakapan dan kapasitas seseorang individu yang berusaha dengan diri sendiri untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa saja yang dapat dilakukan seseorang. Kalimat Utama / Kalimat Topik Terdapat berbagai istilah yang sama makna dengan kalimat utama. Istilahistilah seperti pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok mengandung makna yang sama, yaitu mengacu pada kalimat utama. Kalimat utama atau kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam bentuk umum dan abstrak (Tarigan, 2008 : 14). Ciri-ciri kalimat utama/kalimat topik (Rosa, 2013 : 5) adalah sebagai berikut: (1) Merupakan kalimat lengkap yang mampu berdiri sendiri; (2) Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut; (3) Mempunyai arti cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain; (4) Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi. Chaer (2011 : 74) mengemukakan dalam sebuah karangan yang bukan karangan ilmiah letak kalimat utama bisa berada pada awal paragraf, bisa pada akhir paragraf dan bisa juga pada awal dan akhir paragraf. Selanjutnya Wiyanto (2012 : 105) mengatakan bahwa letak kalimat utama bisa berada di awal paragraf, di tengah paragraf dan di akhir paragraf.

4 4 Langkah-Langkah Menemukan Kalimat Utama Ada beberapa petunjuk untuk menemukan kalimat utama yang mengandung ide pokok atau tidak. Nurhadi (dalam Maryono, 2011 : 2) menyatakan Fungsi kalimat utama dalam sebuah paragraf ada dua macam, yaitu (a) sebagai wadah gagasan utama dan (b) sebagai penjelas, yaitu menjelaskan kalimat utama atau sebagai penunjang saja. Untuk menemukan kalimat utama yang mengandung ide pokok, kita bisa melihat kata-kata kunci yang mengawali kalimat itu. Setelah kata kunci ditemukan kita bisa memutuskan apakah itu ide pokok atau bukan. Kata kunci adalah kata yang terdapat pada sebuah kalimat, kata yang amat dipentingkan. Adapun langkah-langkah dalam menemukan kalimat utama dalam paragraf sama halnya dalam menentukan pikiran pokok menurut Indraswati (dalam Daud, 2008 : 23) yaitu : (1) Bacalah setiap paragraf dalam bacaan dengan cermat; (2) Cermati kalimat pertama, hingga akhir apakah kalimat tersebut mengandung kata kunci/pikiran pokok atau ide penjelas. Apakah kalimat pertama mengandung ide pokok? Teruslah membaca kalimat demi kalimat hingga menemukan ide paragraf; (3) Setelah menemukan ide paragraf berada di awal, akhir, awal-akhir paragraf, maka kalimat utama sudah ditemukan. Kemampuan Siswa Menemukan Kalimat Utama Dalam menemukan kalimat utama diperoleh siswa dengan terlebih dahulu membaca dengan seksama wacana atau paragraf, mengenal tipe dari paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya, memahami keseluruhan isi paragraf dan menemukan kata kuncinya serta menuliskan kembali kalimat utama yang telah ditemukan (Haryanta, 2008 : 2). Dengan demikian siswa memiliki kemampuan dan tidak mengalami kesulitan dalam menemukan kalimat utama paragraf serta memahami isi teks yang dibacanya. Metode Discovery Metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

5 5 menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Kata kunci metode discovery adalah siswa menemukan sendiri. Untuk menumbuhkan semangat siswa dalam menemukan sediri tersebut, guru harus merangsang dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan bertanya (Mulyati, 2011 : 11). Langkah-Langkah Metode Discovery Pada Materi Menemukan Kalimat Utama. Langkah-Langkah penerapan metode discovery menurut Sund (dalam Abimanyu, 2010 : 7.12) adalah sebagai berikut : (1) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pikiran pokok (kalimat utama) paragraf; (2) Guru mengiformasikan tujuan pembelajaran; (3) Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi kalimat utama paragraf; (4) Guru memberikan bacaan kepada siswa; (5) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa yang di dalamnya terdapat petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan,; (6) Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan LKS dengan menjawab pertanyaan yang tersedia,; (7) Guru membimbing siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam menentukan kalimat utama paragraf; (8) Setiap siswa atau kelompok melaporkan hasil temuannya di depan kelas; (9) Guru memberikan refleksi dan penguatan kepada siswa. Kelebihan dan Kelemahan Metode Discovery Kelebihan dari metode discovery (Hanafiah dan Suhana, 2009 : 79) yakni : (a) Siswa belajar bagaimana belajar melalui proses penemuan; (b) Membantu siswa untuk megembangkan kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif; (c) Siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya; (e) Metode penemuan membangkitkan gairah siswa dalam belajar; (f) Metode penemuan memungkinkan siswa bergerak untuk maju sesuai dengan kemampuannya sendiri; Kelemahan dari metode discovery(hanafiah dan Suhana, 2009 : 79) yakni: (a) Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, dalam arti peserta didik yang pandai akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustasi; (b) Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis waktu guru untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuannya; (c) Guru dan siswa yang

6 6 sudah sangat terbiasa dengan Proses Belajar Mengajar gaya lama maka metode discovery ini akan mengecewakan. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian berada di wilayah Gugus Raya I Kecamatan Telaga. SDN 2 Telaga terletak di Desa Bulila. Karakteristik subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga yang berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2012/2013 selama 3 bulan (April - Juni). Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel input (kehadiran, aktivitas siswa, sumber belajar, dan prosedur evaluasi), variabel proses (penggunaan metode discovery), dan variabel output (peningkatan kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf). Pelaksanaan Siklus I Dalam hal ini peneliti melakukan persiapan sebagai berikut : (1) Menghubungi kepala sekolah; (2) Mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang membantu pekasanaan tindakan; (3) Membuat persiapan mengajar (perangkat pembelajaran) meliputi: RPP, skenario pembelajaran, media pembelajaran, buku-buku penunjang, teks bacaan dan Lembar Kerja Siswa (LKS); (5) Membuat lembar observasi baik untuk guru dan siswa dan tes kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama; (6) Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan, yang dilakukan adalah melaksanakan isi rencana pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan pembelajaran di kelas dengan menitikberatkan pada materi menemukan kalimat utama dengan menggunakan metode discovery yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Pemantauan dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Pada tahap ini peneliti mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran Analisis yang dilakukan adalah menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan di kelas berupa lembar observasi, tes hasil belajar yang diperoleh pada akhir kegiatan pembelajaran. Seluruh data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.

7 7 Pelaksanaan Siklus II Pada Tahap pesiapan tindakan siklus II dilaksanakan sebagai penyempurnaan pada tindakan Siklus I. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan siklus II meliputi (1) menyusun perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleski pada siklus I, (2) menyusun perbaikan instrumen berupa tes dan non tes, (3) menyiapkan bacaan yang berbeda, (4) mengadakan kolaborasi dengan guru kelas tempat peneliti mengadakan penelitian. Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II menitikberatkan pada materi menemukan kalimat utama dengan menggunakan metode discovery. Tahap pemantauan dilakukan bersamaan dengan dilakukannya tidakan. Peneliti mempersiapkan lembar pedoman observasi. Aspek yang diamati pada siklus II sama dengan aspek yang diamati pada siklus I. Dalam kegiatan observasi ini peneliti dibantu guru kelas untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui keefektifan metode discovery dalam pembelajaran menemukan kalimat utama dan mengetahui keberhasilan perbaikan tindakan pada siklus II. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, tes kemampuan, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dalam dua tahap, pertama setelah data terkumpul, dan kedua setelah semua saat satu siklus terkumpul. Data yang dikumpulkan pada setiap observasi dan pelaksanakan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. HASIL PENELITIAN Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Sebelum dilaksanakan tindakan siklus I, peneliti melaksanakan observasi awal pada tanggal 2 Maret Pelaksanaan pembelajaran siklus I yang dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2013 jam ke III. Kemudian pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yaitu pada hari Sabtu 4 mei 2013 pada jam ke I. Hasil observasi awal, dari 38 siswa yang sudah mampu menemukan kalimat utama paragraf hanya sebanyak 5 siswa atau 13,16%, sedangkan yang belum mampu menemukan kalimat utama paragraf sebanyak 33 siswa atau

8 8 86,84%. Demikian pula hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang diamati peneliti, masih ada yang kurang perhatian, tidak fokus selama proses belajar mengajar. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti menyiapkan RPP, Lembar Kerja Siswa, teks bacaan yang terdiri dari 5 paragraf, format penilaian guru dan siswa. Tindakan dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Mei Pelaksanaan tindakan sesuai dengan RPP (alokasi waktu 2 x 35 menit) yang telah dipersiapkan dengan menggunakan metode discovery. Adapun tema yang dibelajarkan yaitu mengenai Kesehatan Dalam hal ini siswa dibentuk menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6-7 siswa. Diberikan teks dengan judul Manfaat Olahraga. Secara individual diberikan teks bacaan dengan judul Bahaya Merokok dan diberikan LKS. Pada kegiatan siswa, dari semua jenis perilaku yang diobservasi memiliki 11 aspek secara keseluruhan. Kriteria sangat baik ada 2 aspek atau 18%, kriteria baik ada 4 aspek atau 36%, sedangkan untuk kriteria cukup ada 5 aspek atau 46%. Dalam hal ini siswa sudah cukup aktif dalam pembelajaran, tetapi siswa belum dapat menyimpulkan sendiri materi yang telah dipelajari. Pada aktivitas guru, dari 26 aspek yang diamati, aspek yang mencapai kriteria sangat baik sebanyak 8 aspek dengan persentase 31%, kriteria baik sebanyak 12 aspek dengan persentase 46%, dan aspek dengan kriteria cukup sebanyak 6 aspek dengan persentase 23%. Sehingga pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Dalam hal ini kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa aspek yang masih perlu perbaikan yaitu penggunaan media harus melibatkan siswa dan penggunaan alokasi waktu yang efektif. Hasil kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf bahwa terdapat 17 orang yang mampu menemukan kalimat utama atau 44,73%. Sedangkan 21 siswa atau 55,26 % yang belum mampu menemukan kalimat utama dan masih memerlukan tindakan pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I sudah cukup baik, hal ini ditandai dengan adanya peningkatan dari jumlah siswa yang mencapai nilai kemampuan di atas 75

9 9 Pembelajaran Siklus II Pelaksanaan pembelajaran sama seperti pada siklus I dengan menggunakan metode discovery. Peneliti telah melakukan perbaikan terhadap rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil analisis siklus I. Tindakan dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Mei Pelaksanaan tindakan sesuai dengan RPP (alokasi waktu 2 x 35 menit) yang telah dipersiapkan dengan menggunakan metode discovery. Adapun tema yang dibelajarkan yaitu mengenai Penduduk. Siswa diberikan teks dengan judul Program Transmigrasi secara individual. Pada kegiatan siswa, dari 9 aspek, kriteria sangat baik ada 7 aspek atau 78% sedangkan kriteria baik ada 2 aspek atau 22%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menemukan kalimat utama paragraf pada siklus II telah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini ditandai dengan adanya kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama, siswa aktif dalam pembelajaran serta siswa dapat menyimpulkan sendiri materi pelajaran yang dipelajari. Pada aktivitas guru, dari 26 aspek yang diamati, dibandingkan dengan hasil pada siklus I dengan kategori sangat baik sebanyak 8 aspek atau 31%, pada siklus II ini aspek yang mencapai kriteria sangat baik meningkat menjadi 21 aspek dengan persentase 81% dan kriteria baik sebanyak 5 aspek dengan persentase 19%. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan kemampuan guru yang sangat signifikan diantaranya penggunaan media pembelajaran dengan melibatkan siswa, dan alokasi waktu sudah sangat efektif. Dengan melihat data tersebut kegiatan pembelajaran tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Hasil kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf, siswa yang telah memperoleh nilai di atas 75 sebanyak 31 orang atau sekitar 81,57% sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah 75 sebanyak 7 orang atau sekitar 18,42%. Sehingga sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Pembelajaran tidak perlu dilakukan pada siklus berikutnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah mencapai indikator yang ditetapkan.

10 10 SIMPULAN DAN SARAN Kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf di kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode discovery telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Observasi awal nilai persentase siswa yang mampu menemukan kalimat utama sebesar 13,16 % atau 5 orang. Siklus I meningkat menjadi 44,73% atau 17 orang. Pada siklus II meningkat menjadi 81,58% atau 31 orang. Untuk aktivitas guru dan siswa telah mengalami peningkatan dari siklus I dan II, hal ini ditandai dengan ada peningkatan persentase untuk masing-masing aktivitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode discovery dapat meningkatkan kemampuan siswa menemukan kalimat utama paragraf di kelas IV SDN 2 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Sesuai dengan simpulan terdapat beberapa hal yang menjadi saran yaitu untuk guru diharapakan dapat menggunakan metode yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, selain itu juga diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi guru dalam mengajar khususnya pada materi kalimat utama. Untuk peneliti lainnya diharapkan dapat termotivasi dalam melaksanakan penelitian lainnya untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama paragraf. DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Soli dkk Strategi Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Chaer, Abdul Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta : Rineka Cipta Daud, Y Erni Meningkatkan Kemampuan Dalam Menentukan Pikiran Pokok Melalui Model Pembelajaran CIRC pada Siswa Kelas IV SDN 25 Limboto, (Skripsi) Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama Haryanta, Kasdi Menemukan Gagasan Inti Atau Ide Pokok Paragraf. (Online) tanggal 21 Juni 2013.

11 11 Indraswati, Niken Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menentukan Pokok Pikiran Bacaan Melalui Metode Discovery-Inquiry. Journal (Online) Maryono Teknik Menemukan Kalimat Utama. Journal (Online) Diakses tanggal 20 Februari 2013 Rosa, Elpira Kemampuan Siswa Kelas IVa SDN 55/I Sridadi Menemukan Kalimat Utama Setiap Paragraf Melalui Membaca Intensif. (Artikel Ilmiah) Jambi : Universitas Jambi Tarigan, Djago Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung : Angkasa Wiyanto, Asul Kitab Bahasa Indonesia Untuk SD,SMP, SMA, Mahasiswa, Umum. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher Yusdi Pengertian Kemampuan. Journal (Online) Diakses tanggal 23 Februari 2013

MENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE FLASHCARD DI KELAS V MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT

MENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE FLASHCARD DI KELAS V MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT 1 MENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE FLASHCARD DI KELAS V MI AL FALAH KECAMATAN LIMBOTO BARAT NIKMAWATI TUNA Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pembimbing I : Dra. Hj. Evi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa. Keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 2 Telaga. Alasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto Kecamatan Limboto. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas III SDN 2 Tenilo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung Efi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas III SDN 11 Telaga Biru

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK Leni Ade Putri 1, Prana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A Kecamatan Telaga Biru yang di pimpin oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam

Lebih terperinci

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK HUBUNGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK NIA ELCERIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis (St. Y. Slamet, 2008: 57). Keterampilan menulis dan membaca

BAB I PENDAHULUAN. menulis (St. Y. Slamet, 2008: 57). Keterampilan menulis dan membaca 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia. Kemampuan inilah yang membedakan manusia dengan hewan, serta yang memungkinkannya untuk berkembang.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Suwawa Timur Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS III SDN NO. 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian, Karakteristik Subjek dan Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian, Karakteristik Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian, Karakteristik Subjek dan Objek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian SDN 1 Luhu Kecamatan Telaga berdiri pada tahun 1959, pada tahun 2006 terjadi perubahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN BIASA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TELAGA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN BIASA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TELAGA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN BIASA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TELAGA SYAMSUDIN DANGKUA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Subyek Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Subyek Penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Dan Karakteristik Subyek Penelitian. 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Bulontio Timur Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara.Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dalam pembelajaran membaca lancar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran tidak dapat terlepas dari peranan guru dan kepala sekolah dalam mengelola satuan pendidikan, khususnya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA MEMBANDINGKAN DUA TEKS DI KELAS V SDN 2 TELAGA 2 KABUPATEN GORONTALO

KEMAMPUAN SISWA MEMBANDINGKAN DUA TEKS DI KELAS V SDN 2 TELAGA 2 KABUPATEN GORONTALO KEMAMPUAN SISWA MEMBANDINGKAN DUA TEKS DI KELAS V SDN 2 TELAGA 2 KABUPATEN GORONTALO OLEH YULIN PATILIMA Pembimbing I: Dra. Dajani Suleman M.Hum Pembimbing II: Dra. Hj. Pertiwi Laboro M.Pd Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BUAYAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MEDIA LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SDN 2 PUSIAN KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Oleh: Rusni Manggopa

Lebih terperinci

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. METODE TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: TIKA NOVELINA SEMBIRING (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Yulan, Efendi, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif melalui penelitian tindakan kelas yang di fokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STAD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO OLEH : FEMMY

PENERAPAN MODEL STAD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO OLEH : FEMMY PENERAPAN MODEL STAD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO OLEH : FEMMY NAPU Pembimbing I : Dr. Yusuf Jafar, M.Pd Pembimbing II

Lebih terperinci

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakateristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SDN 1 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita

Lebih terperinci

Penulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M.

Penulis : Zenab L. Danial Nim : Pembimbing I : Dra Martianty Nalole, M.Pd Pembimbing II : Dra Syamsiar RivaI S.Pd, M. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO. Penulis : Zenab L. Danial Nim : 151

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan peneliti secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SDN 9

Lebih terperinci

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DENGAN MEDIA KORAN DAN MAJALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WANGON

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini disetting sebagai penelitian tindakan kelas di SMAN 3 Gorontalo Kecamatan Kota Tengah Kabupaten Gorontalo. Subjek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memegang peranan penting dalam dinamika peradaban manusia. Dengan menulis orang dapat melakukan komunikasi, mengemukakan

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori

Bab II Landasan Teori Bab II Landasan Teori 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi disebutkan bahwa : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Biluhu Tengah Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN PANJATAN Oleh: Woro Rukmi Estiningtyas 1, Imam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL 1 PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KATA KERJA BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN 28 TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Oleh SRIMIRANTI I. NURKAMIDEN NIM.

Lebih terperinci

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri I Telaga Kabupaten Gorontalo, siswa yang dikenakan tindakan adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan masalah yang akan diteliti maka metode

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 JATISARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Siti Nur Fadhilah 1), Tri Saptuti Susiani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun Ajaran Objek dalam 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Telaga pada Semester Ganjil Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas ( Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan karena kemampuan anak kelompok B belum

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan karena kemampuan anak kelompok B belum BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan Kelas dilaksanakan di TK Panipi Raya Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. April sampai bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012. SDN 5 Suwawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. April sampai bulan Juni tahun pelajaran 2011/2012. SDN 5 Suwawa Tengah 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Suwawa Tengah Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Aas Asiah   Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGADIREJO 01 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Adapun lokasi pelaksanaan penelitian dilakasanakan di TK Aster Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Pemilihan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TUGAS PADA SISWA KELAS V SDN 5 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO Tuti Wantu, Meiske Puluhulawa, Dinco Karim ABSTRAK Masalah dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 20 Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 20 Limboto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 20 Limboto Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Letak Sekolah Penelitian

Lebih terperinci

Sekar Nurgupita 1, Riana Irawati, 2 Prana Dwija Iswara, 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1. 2

Sekar Nurgupita 1, Riana Irawati, 2 Prana Dwija Iswara, 3. Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 1. 2 Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PQRST (PREVIEW, QUESTION, READ, SUMARY, TEST) DENGAN TEKNIK PERMAINAN AMPLOP WARNA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA ANAK Sekar

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia di sekolah ini sehingga lebih mudah untuk menerapkan tindakan kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia di sekolah ini sehingga lebih mudah untuk menerapkan tindakan kelas pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Batudaa Pantai. Alasan pemilihan loksai ini karena peneliti adalah guru pengajar mata

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKALIAN PECAHAN BIASA MENGGUNAKAN MODEL PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V SDN RARANGGONAU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKALIAN PECAHAN BIASA MENGGUNAKAN MODEL PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V SDN RARANGGONAU MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKALIAN PECAHAN BIASA MENGGUNAKAN MODEL PEMECAHAN MASALAH DI KELAS V SDN RARANGGONAU Sarifah, Gazali Lembah, dan Sahrudin Barasandji Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalharjo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Kelas yang dijadikan objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu dengan siklus-siklus yang didalamnya terdapat 4 (empat) langkah, yaitu: perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi. Komunikasi terjadi setiap saat ketika seseorang melakukan aktivitas, baik komunikasi langsung

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1 PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN Cerianing Putri Pratiwi 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas

Lebih terperinci