JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN SEJARAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JULI 2012

2 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Sejarah Kelas VII SMP Negeri 1 Malang Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012 Yeni Farida 1 Abstrak: Selama ini dalam proses pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 1 Malang, guru belum pernah menerapkan metode pembelajaran berbasis portofolio, karena guru menilai bahwa metode portofolio dianggap terlalu rumit. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Malang dengan subyek penelitian kelas VII A. Hasil dari penelitian ini adalah penerimaan siswa kelas VII A terhadap penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio cukup baik Berdasarkan hasil tes awal (pre-test) dapat diketahui nilai rata-rata siswa kelas VII A dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa adalah 64,31 dan berdasarkan hasil tes akhir (post-test) nilai rata-rata dari kelas VII A adalah 83,62 dimana terdapat 3 siswa yang belum tuntas dan 26 siswa yang tuntas pada mata pelajaran IPS Sejarah materi kehidupan pada masa praaksara. Berdasarkan hasil belajar diatas terjadi peningkatan hasil belajar siswa dimana hal ini menunjukkan terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah kelas VII SMP Negeri 1 Malang pada pokok bahasan memahami kehidupan pada masa pra aksara. Kata Kunci: metode pembelajaran berbasis portofolio, hasil belajar. PENDAHULUAN SMP Negeri 1 Malang merupakan salah satu rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di Kota Malang yang berusaha mempersiapkan siswa dalam menghadapi persaingan dan perkembangan zaman. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS Sejarah kelas VII di SMP Negeri 1 Malang bahwa dalam proses pembelajaran guru seringkali hanya menggunakan metode ceramah dan mengerjakan soal-soal latihan sedangkan untuk penilaian hasil belajar guru menggunakan penilaian berupa tes tulis dengan alasan lebih praktis dan efisien, karena guru yang bersangkutan memiliki jam mengajar lebih dari 10 1 Mahasiswa jurusan Sejarah, FIS UM Angkatan 2007

3 jam. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar hasil belajar siswa kelas VII adalah di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Selama ini, guru belum pernah menerapkan metode pembelajaran berbasis portofolio, karena guru menilai bahwa metode portofolio dianggap terlalu rumit. Padahal jika kita telaah lebih jauh portofolio lebih banyak keunggulannya dibandingkan dengan metode ceramah dimana dengan portofolio akan secara langsung mengaktifkan siswa dalam proses belajar karena dalam penerapannya menuntut siswa untuk mengungkapkan hal-hal baru yang diperoleh selama proses belajarnya. Pelajaran sejarah di SMP jika hanya disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan membosankan. Dalam hal ini diperlukan oleh seorang guru untuk mempertimbangkan metode pembelajaran lain yang efektif dan tepat. Metode pembelajaran dalam pendidikan sejarah secara teoritis sebenarnya dapat dipilih dari sekian banyak metode pembelajaran yang tersedia. Para guru hendaknya mempunyai kemampuan di dalam memilih metode yang tepat untuk setiap pokok bahasan. Selain itu pembelajaran sejarah juga dapat menggunakan media pengajaran yang bermacam-macam diantaranya menampilkan gambar, film, peta dan lainnya untuk menambah pemahaman terhadap data visual. Selain itu guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyiapkan dan merancang metode pembelajaran yang akan dilakukannya seiring dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mewujudkan tujuan tersebut adalah metode pembelajaran berbasis portofolio. Dalam metode pembelajaran ini siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif, partisipatif, prospektif dan bertanggung jawab melalui tugas-tugas yang dikerjakan dalam format portofolio. Dengan tugas-tugas portofolio yang siswa kerjakan selama proses pembelajaran akan membantu siswa memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi siswa. Serta melalui analisa file tugas-tugas portofolio guru dapat mengetahui potensi, karakter, kelebihan, dan kekurangan siswa, serta di satu pihak file ini dapat menjadi dasar pijakan untuk mengoreksi dan memperbaiki kelemahan serta kekurangannya dalam proses

4 pembelajaran maupun penguasaannya atas suatu pokok bahasan atau materi pelajaran tertentu sehingga mampu mengungkap keberhasilan belajar siswa secara menyeluruh menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Maka dari itulah peneliti merasa perlu untuk menerapkan portofolio dalam pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 1 Malang karena dengan portofolio ini, pengalaman belajar siswa tidak hanya diperoleh dari dalam kelas, tetapi juga belajar dari luar kelas. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan metode pembelajaran berbasis portofolio pada mata pelajaran IPS Sejarah, dan mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran berbasis portofolio pada mata pelajaran IPS Sejarah kelas VII sehingga dapat diketahui pengaruh metode pembelajaran berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah Kelas VII semester gasal tahun ajaran 2011/2012 SMP Negeri 1 Malang. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (deskiptive research) yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang ada dalam hal ini pengaruh penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa yang pada mata pelajaran IPS Sejarah Kelas VII SMP Negeri 1 Malang. Alasan pemilihan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan kondisi apa adanya yang ditemukan dalam penelitian. Penggambaran kondisi ini bisa bisa individual atau dengan menggunakan angka-angka. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Malang sebanyak 8 kelas dengan jumlah siswa 243. Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A. Pengambilan subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu subyek diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Instrumen penelitian adalah (1) Instrumen perlakuan yang terdiri dari silabus/rpp (2) Instrumen pengukuran yang terdiri dari pedoman observasi, pedoman angket, pedoman penilaian portofolio dan tes kognitif. Tes ini terdiri dari pre-test untuk

5 mengukur pengetahuan awal siswa dan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. HASIL PEMBAHASAN Setelah diadakan penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis portofolio pada kelas VII A diperoleh hasil dimana ketuntasan belajar siswa kelas VII A dilihat dari hasil pre-test dan post-test mengalami peningkatan rata-rata kelas dari 64,31 pada waktu pre-test menjadi 83,62 dari hasil post-test. Dengan demikian rata-rata kelas siswa sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio mengalami peningkatan. Pada pembuatan portofolio siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengumpulkan bahan-bahan yang dapat dijadikan dokumen belajar. Peningkatan hasil belajar siswa dari dari sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio menunjukkan bahwa penerimaan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio sangat baik. Meningkatnya hasil belajar siswa dapat menggambarkan perkembangan belajar siswa. Terbukti siswa dapat menunjukkan tes nya dalam menyusun portofolio. Jadi indikator keberhasilan yang menunjukkan tes nya dalam menyusun portofolio dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Budimansyah (2002) bahwa portofolio adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secara berkala, berkesinambungan, menyeluruh tentang proses, hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, keterampilan siswa yang bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajarnya. Melalui pengumpulan dokumen portofolio tersebut berarti guru telah melibatkan siswa pada situasi pembelajaran yang sebenarnya. Hal ini sesuai dengan karakteristik penilaian portofolio yang dikemukakan Fajar (2005) bahwa penilaian portofolio merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (kontinu) dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran.menurut Depdiknas (2004) portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha

6 mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Nilai akhir portofolio pada penelitian ini mencerminkan hasil belajar siswa secara keseluruhan tanpa harus memisahkan antara nilai tes sebagai nilai kognitif dengan nilai tugas sebagai nilai afektif dan psikomotorik mengingat nilai akhir portofolio sudah mencerminkan hasil belajar siswa secara holistik dalam arti menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Hal ini sesuai dengan karakteristik assessment autentik yang dikemukakan oleh Nurhadi (2004) bahwa hasil belajar ini bersifat holistik mencakup perkembangan belajar siswa yang meliputi aspek psikomotorik, afektif dan kognitif serta penilaian ini dilaksanakan selama dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung. Depdiknas (2004) mengungkapkan bahwa penggunaan portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan dirinya, bukan kekurangan atau kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas. Pada awal penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio, tidak sedikit siswa yang bertanya tentang penyusunan portofolio meskipun siswa sudah dijelaskan pada pertemuan pertama namun dengan penjelasan dari guru akhirnya siswa paham tentang penyusunan portofolio tersebut. Hal ini tercermin dari portofolio siswa yang telah mereka susun. Tidak sedikit siswa yang hanya menyertakan bukti belajar seadanya, mereka tidak berusaha memberi yang terbaik untuk hasil karya di dalam portofolio. Ada juga siswa yang menyatakan bahwa sebagian bukti belajarnya hilang, bahkan ada yang mengaku belum mengerjakan tugas yang menjadi bukti dalam portofolio hal ini menyebabkan nilai portofolio mereka rendah. Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap penerapan portofolio menunjukkan bahwa siswa menyikapi dengan baik metode pembelajaran berbasis portofolio ini karena dapat meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil angket respon siswa diketahui bahwa 89,64% menyatakan bahwa mereka merasa bangga atas hasil karya yang dikumpulkan dalam portofolio sebagai bukti belajar dan siswa merasa puas dengan cara belajar yang mereka kerjakan. Akan tetapi beberapa siswa juga mengeluhkan terhadap waktu yang diberikan untuk mengerjakan portofolio dirasa sangat singkat sehingga siswa merasa kurang maksimal dalam mengerjakan. Hal ini disebabkan terbatasnya waktu penelitian.

7 Beberapa siswa juga menjadikan portofolio sebagai sarana dalam menyampaikan segala permasalahnnya pada peneliti terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran sejarah sehingga pembuatan portofolio dapat digunakan sebagai wahana interaksi antara guru dengan siswa. Seperti yang dikemukakan Depdiknas (2004) bahwa portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk berdiskusi antara guru dan siswa tentang perkembangan siswa yang bersangkutan. Lebih lanjut Suwandi (2010) mengungkapkan bahwa portofolio dapat menggambarkan perkembangan atau kemajuan tes seseorang dalam satu bidang tertentu. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti selama beberapa pertemuan, dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio terbilang cukup baik, dimana berdasarkan angket yang diberikan kepada siswa setelah penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio 55,18% siswa menjawab mereka merasa tidak terbebani dengan adanya penilaian portofolio, dan 79,30% siswa menyatakan bahwa diterapkannya portofolio membuat siswa tertantang untuk mengerjakan tugas portofolio. Dengan demikian sesuai dengan tujuan penelitian yang diajukan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio pada pembelajaran IPS Sejarah Kelas VII A SMP Negeri 1 Malang cukup baik. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini diukur melalui pemberian tes. Terdapat dua macam tes yang diberikan kepada siswa yaitu pre-test dan post-test. Dimana pre-test ini diberikan untuk mengetahui tes awal siswa sebelum diberikan perlakuan, yaitu metode pembelajaran berbasis portofolio. Sedangkan untuk posttest diberikan dengan tujuan untuk mengetahui tes akhir siswa setelah diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran berbasis portofolio. Soal untuk pre-test dan post-test adalah sama, yaitu dengan jumlah soal sebanyak 20 butir soal pilihan ganda. Berikut adalah tabel hasil belajar siswa dengan pembelajaran portofolio dilihat dari hasil pre-test dan post-test: Tabel 1.1 Tabel Hasil Belajar Kelas VII A Dengan Metode Pembelajaran Berbasis Portofolio Pembelajaran dengan Jumlah Jumlah Nilai Portofolio Rata-rata kelas siswa Siswa VII A Pre-Test ,31 Post-Test ,62

8 Hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran berbasis portofolio setelah dianalisis menunjukkan bahwa tes awal siswa kelas VII A dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa sebelum diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran berbasis portofolio memiliki rata-rata kelas sebesar 64,31. Dimana sebagian besar siswa kelas VII A dengan metode pembelajaran berbasis portofolio yaitu 21 dari 29 siswa atau sebesar 72,41% tidak tuntas dan hanya 8 dari 21 siswa atau sebesar 27,59% yang tuntas. Dalam kelas VII A dengan metode pembelajaran berbasis portofolio ini, setelah pemberian pre-test kemudian siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis portofolio dengan materi memahami kehidupan pada masa praaksara di Indonesia. Dimana dalam metode pembelajaran berbasis portofolio ini siswa tidak hanya mengumpulkan tugas-tugas yang dikerjakan seadanya saja melainkan siswa mengumpulkan hasil terbaik dari karya yang telah dibuatnya yaitu berupa rangkuman materi, peta penyebaran manusia purba yang ada di Indonesia, kliping yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan lain sebagainya. Hasil portofolio yang dikumpulkan siswa kemudian dinilai dan dianalisis oleh guru untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa terhadap kompetensi atau materi yang telah dipelajari. Seperti yang diungkapkan oleh Berenson dan Certer dalam Rusoni (2001:2) dengan bahan-bahan portofolio yang dikerjakan, guru dapat mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu, mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki, membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar, mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar. Dalam Fajar (2005:44-45) dengan tugas-tugas portofolio yang siswa kerjakan disamping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa juga memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran serta siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan siswa atau mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran. Pengalaman mental dalam arti memperhatikan informasi awal yang telah ada pada diri siswa, dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun (merekonstruksi) sendiri-sendiri informasi yang diperolehnya.

9 Lebih lanjut Fajar (2005:45) mengemukakan bahwa dengan metode pembelajaran berbasis portofolio memungkinkan siswa untuk: (1) berlatih memadukan konsep antara yang diperoleh dari guru atau dari buku dengan informasi yang mereka dapatkan diluar kelas, (2) siswa diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik informasi yang sifatnya benda, bacaan, penglihatan (objek langsung, TV, radio, internet) maupun pakar atau tokoh, (3) membuat alternatif untuk mengatasi permasalahan pada topik yang dibahas, (4) membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan konsep yang dipelajarinya, (5) merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Pada dasarnya portofolio merupakan usaha yang dilakukan oleh guru agar siswa memiliki tes untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Tes tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki tes mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan penuh dalam pekerjaan atau tugas-tugasnya. Selain pemberian tugas sebagai bahan portofolio selama proses pembelajaran guru sering mengajukan beberapa pertanyaan pada siswa untuk menggali pengetahuan awal siswa. Menurut pendapat peneliti, dengan pertanyaan siswa dapat meningkatkan tes berfikir, memperoleh pengetahuan (informasi) dari guru, dan siswa mengetahui apa manfaat dari mempelajarinya serta secara utuh melukiskan integrated learning experiences atau pengalaman belajar yang terpadu yang dialami oleh siswa dalam kelas sebagai suatu kesatuan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasibuan (1988:20) yang menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru adalah agar siswa belajar. Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa sebagai salah satu bagian penilaian ranah afektif dalam portofolio ini dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap masing-masing kelompok selama kegiatan pembelajaran dan mencatat hasil observasi tersebut dalam lembar observasi yang tersedia. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa tampak aktif dan antusias, hal ini terlihat pada saat siswa bertanya kepada guru baik karena adanya rasa ingin tahu maupun

10 karena adanya petunjuk dari guru yang kurang jelas hal ini yang menunjukkan keantusiasan siswa dalam pemberian portofolio. Peningkatan aktivitas siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran ini disebabkan karena guru selalu mengingatkan bahwa semua aktivitas siswa dinilai. Selain itu, peningkatan aktivitas juga disebabkan oleh pengaruh hadiah dalam sistem penghargaan yaitu dengan plus. Kedua hal tersebut bertujuan untuk lebih memotivasi siswa dalam belajar. Menurut Hasibuan (2008:62), salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah umpan balik dari guru terhadap pertanyaan yang diajukan oleh siswa karena setiap kegiatan siswa selama belajar akan meningkatkan hasil belajar proses belajar mereka. Setelah pemberian perlakuan dengan portofolio seperti yang disampaikan di atas kemudian dilakukan pengukuran tes akhir siswa dengan cara memberikan post-test. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VII A dengan jumlah 29 siswa setelah diberi tugas portofolio memiliki rata-rata kelas sebesar 83,62. Dimana sebagian besar siswa kelas VII A yaitu 89,66% atau sebanyak 26 siswa dari 29 siswa memperoleh nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Sedangkan sisanya 10,34% atau sebanyak 3 siswa memperoleh nilai di bawah KKM, dapat dikatakan tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa melalui tugas-tugas portofolio, siswa akan mengalami proses belajar yang efisien dalam arti siswa tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan yang statis dan otoriter, melainkan siswa diharapkan akan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik, sesuai dengan apa yang dikatakan Budimansyah (2002:1) dan Solihatin (2008:53) sebagai suatu proses sosial paedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran siswa baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Pengalaman belajar yang dirasakan oleh siswa dalam penelitian ini adalah dengan mengerjakan tugas-tugas yang termuat dalam portofolio diantaranya membuat rangkuman materi, peta penemuan fosil manusia purba yang ada di Indonesia, kliping yang berkaitan dengan materi pembelajaran, pembuatan jurnal belajar dan refleksi akhir pembelajaran. Dengan tugas-tugas portofolio tersebut

11 pengetahuan yang berkaitan dengan materi pembelajaran akan diperoleh serta keterampilan siswa akan terus digali dalam mengerjakan setiap tugas yang akan dijadikan bahan portofolio. Selain melalui tugas-tugas pengalaman belajar siswa dapat diperoleh saat proses pembelajaran yaitu pada saat diskusi. Siswa diberi kebebasan untuk menyusun sendiri informasi yang baru didapat. Dari hasil diskusi diperoleh informasi yang lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari pada buku atau sumber sebelumnya. Pada saat diskusi, sering terjadi ketidaksamaan jawaban antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Masing-masing siswa mengalami konflik kognitif sehingga mereka memikirkan kembali jawaban mereka. Munculnya konflik kognitif ini menyebabkan siswa membangun kembali (merekonstruksi) informasi yang telah dimiliki dengan informasi baru. Pada saat terjadi konflik kognitif peneliti memberikan dorongan kepada siswa yang kurang aktif untuk aktif dan lebih berani mengutarakan pendapatnya. Penilaian kemajuan siswa saat berlangsung kegiatan pembelajaran di kelas dilakukan sepanjang pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilihat dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas siswa menunjukkan tingkat keaktifan siswa dalam pembelajarn. Keaktifan siswa akan tumbuh apabila siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan metode pembelajaran berbasis portofolio, siswa menjadi diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya (learning by doing). Selain itu juga mampu memberdayakan siswa dalam merekonstruksi pengetahuan, sikap dan keterampilan belajarnya. Siswa pun aktif merespons apa yang diberikan guru. Bahkan ada pertanyaan-pertanyaan di luar dugaan guru, karena siswa menemukan permasalahannya sendiri secara langsung di lapangan. Melalui metode pembelajaran berbasis portofolio pada akhirnya siswa akan proaktif dan mampu mengembangkan alternatif solusi yang dapat ditemukan malalui cara yang ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian data tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberi tugas portofolio dapat meningkatkan hasil belajar dengan pengalaman belajar yang mereka dapatkan selama mengerjakan tugas-tugas portofolio dan efektif untuk diterapkan pada mata pelajaran IPS Sejarah materi

12 kehidupan pada masa praaksara di Indonesia siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Malang. Hasil belajar siswa merupakan nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari tes tes awal (pre-test) yang diberikan pada kelas VII A dengan metode pembelajaran berbasis portofolio dengan metode pembelajaran berbasis portofolio, diperoleh hasil tes awal yang sama, yaitu untuk rata-rata pre-test pada kelas VII A dengan metode pembelajaran berbasis portofolio sebesar 64,31. Berdasarkan hasil tes tes akhir (post-test) dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil tes tes akhir siswa dari kelas VII A dengan metode pembelajaran berbasis portofolio dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa adalah 83,62 serta terdapat 3 siswa yang belum tuntas dan 26 siswa yang tuntas pada mata pelajaran IPS Sejarah materi kehidupan pada masa praaksara di Indonesia. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS Sejarah kelas VII menunjukkan tingkat keaktifan siswa pada kelas VII A dengan metode pembelajaran berbasis portofolio dengan pembelajaran portofolio, aktivitas siswa termasuk dalam kategori cukup dengan presentase aktivitas sebesar 64,82% dari hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran. Meningkatnya hasil belajar IPS Sejarah siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis portofolio, dikemukakan oleh Fajar (2005:88) bahwa siswa belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Dalam pembelajaran portofolio dengan melakukan penyajian portofolio dan terjun langsung mencari informasi atau data di lapangan, sehingga seperti yang dilihat diatas siswa dapat menyerap materi sebesar 90%. Dalam pembelajaran portofolio guru hanya berperan sebagai fasilitator saja, karena dalam pembelajaran portofolio keaktifan siswa sangat diutamakan untuk mendukung proses belajar mengajar. Pemberian tugas portofolio melalui metode pembelajaran berbasis portofolio sangat efektif jika diterapkan oleh guru mata pelajaran IPS Sejarah

13 karena hasil belajar siswa menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil pre-test dan post-test. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah kelas VII SMP Negeri 1 Malang. KESIMPULAN Hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) penerimaan siswa kelas VII A terhadap penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio cukup baik meskipun pada awal tindakan siswa mengalami kesulitan dalam menyusun portofolio terutama dalam menyusun bahan-bahan yang menjadi bukti kelengkapan portofolio namun pada pertemuan selanjutnya siswa sudah terbiasa dan bisa mengerjakan portofolio dengan hasil baik. (2) Tes awal siswa kelas VII A dengan jumlah siswa sebanyak 29 siswa sebelum pembelajaran dengan metode portofolio memiliki rata-rata kelas sebesar 64,31. Di mana sebagian besar siswa kelas VII A yaitu 21 dari 29 siswa tidak tuntas dan hanya 8 dari 29 siswa yang tuntas. Setelah diajar dengan metode portofolio memiliki rata-rata 83,62. Di mana sebagian besar siswa kelas VII A yaitu 89,66% atau sebanyak 26 siswa dari 29 siswa memperoleh nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Sedangkan sisanya 10,34% atau sebanyak 3 siswa memperoleh nilai di bawah KKM, dapat dikatakan tidak tuntas. Hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menunjukkan siswa cukup aktif dengan presentase aktivitas siswa sebesar 64,82%. Hal ini menunjukkan keantusiasan siswa terhadap penerapan portofolio dalam pembelajaran. (3) Berdasarkan hasil belajar siswa diatas maka dapat dikatakan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio sangat efektif jika diterapkan oleh guru mata pelajaran IPS Sejarah karena hasil belajar siswa menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil pre-test yaitu dengan nilai rata-rata 64,31 dan rata-rata nilai posttest 83,62. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa

14 pada mata pelajaran IPS Sejarah kelas VII SMP Negeri 1 Malang pada pokok bahasan memahami kehidupan pada masa pra aksara. Daftar Rujukan Budimansyah, Dasim Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Bandung : PT Genesindo Depdiknas Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas Fajar, Arnie Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Hasibuan, Thabrany Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nurhadi Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press. Suwandi Model Assessment dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka Rusoni, Elin Portofolio dan Paradigma Baru dalam Penilaian Matematika. (Online) Diakses tanggal 13 Desember 2010

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm. 33-40 PEMANFAATAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Hasil belajar dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui hasil observasi selama penulis melakukan Praktek Pengenalan Lapang (PPL) dan sesi wawancara kepada guru di SMP Muhammadiyah 2 Batu diperoleh informasi bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia dan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian

Lebih terperinci

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) adalah salah satu bidang studi yang rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan dari sejumlah disiplin ilmu seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang wajib dipenuhi dalam upaya peningkatan taraf hidup bermasyarakat. Dari pendidikan inilah diperoleh perubahan pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (Numbered Heads Together) Abstrak

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (Numbered Heads Together) Abstrak UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (Numbered Heads Together) Anisa Nur Khasanah 1), Endang Tri Wahyuni 2), Andari puji Astuti 3) 1 FMIPA, email: annisank721@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih

Lebih terperinci

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id 71 BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Simpulan penelitian ini berdasarkan pada kajian teori, hasil penelitian, dan pembahasan yang telah dilakukan penulis. Hasil penilaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan

Lebih terperinci

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) ISSN Cetak: 2477-8524-ISSN Online: 2502-8103 http://jurnal.iicet.org DOI : https://doi.org/10.29210/ Volume 1 Nomor 3, 2017, hlm 19-26 /02017105 Info Artikel:

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN Wegga Maulina 1, Nurharmi 2, Yulfia Nora 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI Lamhot Mariana Hutabarat Guru SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Surel

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang Agustin Eka Ariestari Universitas Negeri Malang Abstrak Hasil observasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Asna Khuroidah 1, Dwiyono H. U. 2, Yuswanti A. W. 3 Abstrak: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ONE TO ONE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BASTEM

KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ONE TO ONE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BASTEM KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ONE TO ONE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BASTEM Rapita Universitas Cokroaminoto palopo rapita@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG Oleh Kurniawan Ade Eka Saputra Email : kurniawan.ade155@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pembelajaran di sekolah dasar hanya menekankan pada penguasaan konsep (kognitif) yang di uji dengan tes tulis obyektif dan subyektif sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ajar 2.1.1 Pengertian Bahan Ajar Hamdani (2011:218) mengemukakan beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut: a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2014/2015 Wiwik Kusumawat 1

Lebih terperinci

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Satya Widya, Vol. 32, No.2. Desember 2016: 138-143 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BAGI SISWA KELAS VIIIG SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa. Potensi siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar haluan negara (GBHN) bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN Risa Tania 1, Nurharmi 2, Erwinsyah Satria 1 1 Program

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI OPERASI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 SIANTAR T.A. 2012/2013 Gayus Simarmata FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Karena komunikasi dapat mempermudah interaksi antara guru dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu negara terutama bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan Undang Undang nomor 20 tahun

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dikemukakan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2006:443)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilannya. Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komunikasi berkembang secara cepat seiring dengan globalisasi sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan berkembang dengan cepat.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA Albert Lumbu 1, Indah Slamet Budiarti 2 1,2 Prodi Pendidikan Fisika Jurusan MIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses belajar dan mengajar. Dewasa ini, sekolah dan guru diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa yang sedang berkembang, yang sedang membangun negaranya. Pembangunan

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo Dosen Pembimbing : Intan Sari Rufiana Siti Munawaroh Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Pengembangan potensi tersebut bisa dimulai dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS MOTIVASI PEMBELAJARAN KIMIA SISWA KELAS X DI MAN 2 WATES MELALUI SISTEM KONTRAK NILAI

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS MOTIVASI PEMBELAJARAN KIMIA SISWA KELAS X DI MAN 2 WATES MELALUI SISTEM KONTRAK NILAI LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS MOTIVASI PEMBELAJARAN KIMIA SISWA KELAS X DI MAN 2 WATES MELALUI SISTEM KONTRAK NILAI Oleh: MERRY NIRWANA RINI, M.Pd MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 WATES KULON PROGO YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai Penugasan Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-Cambridge MA Bilingual Batu Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian juga sering disebut metodologi yaitu cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisa data-data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: malyaulfa@ymail.com

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar

Lebih terperinci

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2 Dinamika Vol. 4, No. 3, Januari 2014 ISSN 0854-2172 PEMBELAJARAN PROGRAM APLIKASI MICROSOFT WORD MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan suatu bangsa guna meningkatkan daya saing terhadap tantangan kemajuan zaman saat

Lebih terperinci

Eliana Yunitha Seran STKIP persada Khatulistiwa, Jl. Pertamina KM 4- Sengkuang- Sintang

Eliana Yunitha Seran STKIP persada Khatulistiwa, Jl. Pertamina KM 4- Sengkuang- Sintang PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VC SD NEGERI 18 LADANG SINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Eliana Yunitha Seran STKIP persada Khatulistiwa,

Lebih terperinci

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan Honggowiyono, Arif Budiman; Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Expert Group Dengan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR Ninik Handayani Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER ninikhandayani27@gmail.com

Lebih terperinci

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Perkalian Bilangan. Eny Handayani

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Perkalian Bilangan. Eny Handayani Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Perkalian Bilangan Eny Handayani SDN Kepanjenkidul 2 Kota Blitar Email: enyhandayani@yahoo.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar tidak hanya tercipta dari dua komponen saja yaitu guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik melainkan melibatkan komponen

Lebih terperinci

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Ani Rosidah, M.Pd anirosidah.cjr@gmail.com Universitas Majalengka (UNMA) ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca adalah salah satu keterampilan yang sangat penting di dalam kehidupan. Karena hampir semua pengetahuan menyajikan ilmunya dalam bentuk teks tulisan yang mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN Laelatul Azizah, Bambang Priyo Darminto, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN MARGAHAYU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN BUDAYA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK 312 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK Khairul Asri Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: khairul.asri@serambimekkah.ac.id

Lebih terperinci

Tutik Daryati 22. Kata kunci : Diskusi, TTS, Hasil Belajar, Ikatan Kimia. Guru SMA Negeri 4 Jember

Tutik Daryati 22. Kata kunci : Diskusi, TTS, Hasil Belajar, Ikatan Kimia. Guru SMA Negeri 4 Jember PENERAPAN METODE DISKUSI DAN PENUGASAN MODEL TTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA DI KELAS X MIPA 3 SMA NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2015-2016 Tutik Daryati 22 Abstrak.

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Implementasi peraturan pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

I. PENDAHULUAN. Implementasi peraturan pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi peraturan pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada bab IV tentang standar proses pasal 22 ayat (1) yang berbunyi: penilaian hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan tuntutan Kurikulum KTSP yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah mengharapkan agar penguasaan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan Indah, Akina, dan Anggaini Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

IPRIADI MUHFAHROYIN. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

IPRIADI MUHFAHROYIN. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MA NEGERI 2 METRO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 IPRIADI MUHFAHROYIN Pendidikan Biologi FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perbuatan dan pengalaman yang dialami oleh manusia merupakan pembelajaran bagi diri manusia itu sendiri. Proses belajar dalam kehidupan manusia sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan O leh: NAHARTRI YENI K. A54B 111 029

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan yang mendasar, yakni peningkatan kualitas pembelajaran karena sumber daya manusia diperoleh

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Juweni, Sumadji, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan Malang juweni.dmw@gmail.com ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU Arni 1 Abduh H. Harun 2 Imran 3 Program Studi PPKn, Jurusan pendidikan IPS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di SD 1. Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA DI KELAS X-1SMA NEGERI 2 SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Hasanudin Guru SMAN 2

Lebih terperinci

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku seseorang dan dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nilai hasil

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yag ada di sekitar individu. Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak

Lebih terperinci