KAJIAN PANJANG JALAN DI KABUPATEN MANDAILING NATAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN WILAYAH TUGAS AKHIR INDRA HUSEIN LUBIS 040404077 DOSEN PEMBIMBING Ir. Jeluddin Daud, M.Eng NIP. BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010 2010 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir yang disusun untuk melengkapi persyaratan dalam menempuh ujian sarjana pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik ini berjudul Kajian Panjang Jalan di Kabupaten Mandailing Natal dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Wilayah. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis tidak terlepas dari berbagai kesulitan, untuk itu dengan segala rasa hormat dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Ir. Jeluddin Daud, M.Eng, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik. 3. Bapak Ir. Teruna Jaya, Msc, selaku Sekertari Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik. 4. Bapak dan Ibu staf pengajar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama penulis berkuliah di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik. 5. Kedua Orang Tua yang telah membesarkan dan mendidik tanpa lelah serta penuh tulus ikhlas dalam memberikan semangat dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat melewati semua kesulitan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Teman-teman seperjuangan, sahabat-sahabat, serta adik-adik seperkuliahan yang telah banyak memberikan dorongan serta bantuan. Saya menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan referensi yang saya miliki. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan pada masa mendatang. Akhir kata, semoga Allah memberikan manfaat dan melimpahkan berkah atas Tugas Akhir ini sehingga dapat berarti bagi ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya pada bidang Teknik Sipil. Medan, Agustus 2010 Indra Husein Lubis 040404077
ABSTRAK Dengan terbitnya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1998 dan disahkan pada tanggal 23 Nopember 1998 tentang pembentukan Kabupaten Mandailing Natal maka Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Mandailing Natal (Ibukota Panyabungan) dengan jumlah daerah Administrasi 8 Kecamatan dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Ibukotanya Padangsidimpuan) dengan jumlah daerah administrasi 16 Kecamatan. Perkembangan pembangunan kabupaten Mandailing Natal selama ± 11 tahun setelah dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Selatan sampai kondisi sekarang mulai dapat dilihat kemajuan dari kecamatan-kecamatan yang berada di kabupaten tersebut. Penelitian ini membahas pengaruh panjang jalan terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Mandailing Natal. Dalam penelitian ini, parameter pengembangan wilayah yang dipakai adalah berdasarkan tipologi desa dengan melihat peningkatan status desa terhadap panjang jalan dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi. Tipologi desa adalah merupakan salah satu indikator perkembangan wilayah di suatu kabupaten. Dengan adanya tipologi desa pada tiap kecamatan, kita bisa mendeskripsikan seberapa jauh keberhasilan suatu kabupaten dalam mengelola desa-desa pada tiap kecamatannya. Berdasarkan analisis Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah bekerja sama dengan Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan dan Center for Urban and Regional Development Curds Medan (April 2009), Di Indonesia, sistem klasifikasi dan tipologi desa didasarkan atas pendekatan ekosistem. Pendekatan ini, dapat diidentifikasikan adanya sepuluh faktor yang menentukan tingkat perkembangan sebuah desa, yaitu sebagai berikut. a. Faktor penduduk (D Density). b. Faktor alam (N Nature). c. Faktor orbitrasi desa (U Urban centre). d. Faktor mata pencarian (E Earning). e. Faktor pendapatan desa (Y Yield/Output). f. Faktor adat istiadat (C Custom). g. Faktor kelembagaan (L). h. Faktor pendidikan (E Education). i. Fakor gotong royong (Gr). j. Faktor prasarana desa (P) Berdasarkan analisis pengaruh rasio panjang jalan dan rasio tipe permukaan jalan terhadap tipologi desa Kabupaten Mandailing Natal, diperoleh koefisien regresi rasio panjang jalan sebesar 0.177 yang menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel sangat rendah. Rasio panjang jalan hanya berpengaruh sebesar 3.1% terhadap tipologi desa. Koefisien regresi rasio tipe permukaan jalan sebesar 0.383 yang menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel rendah. Tipe permukaan jalan hanya berpengaruh sebesar 14.7% terhadap tipologi desa. Sedangkan untuk pengaruh rasio tipe permukaan jalan
untuk tiap variabel (tanpa pembobotan) terhadap tipologi desa diperoleh koefisien regresi sebesar 0.473 yang menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel sedang. Rasio tipe permukaan jalan hanya berpengaruh sebesar 22.4% terhadap tipologi desa. Koefisien korelasi rasio tipe permukaan jalan adalah sebesar 1.481 untuk aspal hotmix, 0.785 untuk aspal, 1.807 untuk batu, -1.511 untuk kerikil dan -1.378 untuk tanah. Angka ini memberi arti bahwa yang dapat meningkatkan status desa adalah bertambahnya rasio panjang jalan dengan tipe permukaan aspal hotmix, aspal dan batu, sedangkan bertambahnya panjang jalan dengan tipe permukaan lainnya justru mengurangi tingkat status desa.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i PERNYATAAN. iii ABSTRAK.. iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xii DAFTAR NOTASI... BAB I PENDAHULUAN.. 1 I.1 Umum... 1 I.2 Latar Belakang Masalah.... 3 I.3 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah 4 I.4 Maksud dan Tujuan.. 5 I.5 Manfaat Penelitian. 5 I.6 Metodologi Penelitian 6 I.7 Hipotesa. 7 I.8 Sistematika Penulisan. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Umum dan Latar Belakang 9 II.2 Sistem Transportasi... 10 II.2.1 Perencanaan Sistem Transportasi 16 II.3 Jaringan Transportasi. 17 II.3.1 Jaringan Jalan.. 19 II.3.1.1 Sejarah. 19 II.3.1.2 Klasifikasi Jaringan Jalan 20 II.4 Fungsi Jalan Berkaitan dengan Pembangunan.. 24
II.4.1 Arah Pengembangan Jaringan Transportasi 25 II.5 Teori Lokasi dan Pusat Pertumbuhan 27 II.6 Pengertian, Karakteristik, dan Tipologi Desa 28 II.6.1 Pengertian dan Karakteristik Desa 28 II.6.1.1 Unsur-unsur Desa 29 II.6.1.2 Pengertian Masyarakat Desa dan Karakteristiknya 30 II.6.1.3 Kehidupan Sosial Masyakat Pedesaan 31 II.6.1.4 Kehidupan Ekonomi Masyarakat Pedesaaan 31 II.6.1.5 Kehidupan Budaya Masyarakat Pedesaan 32 II.6.2 Tipologi desa... 33 II.7 Pengantar Statistika. 37 II.7.1 Pengertian Istilah Statistik.. 37 II.7.2 Peranan Statistik 38 II.7.3 Data. 39 II.7.4 Pengujian Hipotesis. 41 II.8 Kerangka Pemikiran.. 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Pemilihan Metode Penelitian... 45 III.2 Prosedur Pengumpulan Data..... 45 III.3 Proses Pengolahan dan Analisis Data... 47 III.3.1 Analisis Regresi.. 48 III.3.2 Analisis Korelasi 48 III.4 Definisi Operasional. 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian. 53 IV.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Mandailing Natal 53 IV.1.2 Kondisi Geografi dan Topografi. 55 IV.1.3 Keadaan Iklim dan Curah Hujan 58 IV.1.4 Keadaan Hidrologi... 59 IV.1.5 Gambaran Umum Demografi... 60 IV.1.6 Kondisi Jalan dan Sarana Transportasi... 61 IV.2 Hubungan Rasio Panjang Jalan dan Rasio Tipe Permukaan Jalan terhadap Tipologi Desa. 63 IV.2.1 Pengaruh Rasio Panjang Jalan dan Rasio Tipe Permukaan Jalan terhadap Tipologi Desa Tahun 2003... 64 IV.2.1.1 Pengaruh Rasio Panjang Jalan terhadap Tipologi Desa Tahun 2003. 66 IV.2.1.2 Pengaruh Rasio Tipe Permukaan Jalan terhadap Tipologi Desa Tahun 2003 72 IV.2.1.3 Pengaruh Rasio Tipe Permukaan Jalan terhadap Tipologi Desa Tahun 2003 untuk Tiap Variabel.. 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan 87 V.2 Saran 90 DAFTAR PUSTAKA 91 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel III.1 Data Panjang Jalan dan Tipologi Desa Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003.. 46 Tabel III.2 Data Panjang Jalan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003 Berdasarkan Tipe Permukaan Jalan 47 Tabel III.3 Interpretasi dari Nilai r... 49 Tabel IV.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan. 57 Tabel IV.2 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan 38 Tabel IV.3 Data Panjang Jalan dan Kategori Desa Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003 64 Tabel IV.4 Pembobotan Tipologi Desa Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003 65 Tabel IV.5 Pengaruh Rasio Panjang Jalan Terhadap Tipologi Desa Tahun 2003 66 Tabel IV.6 Rasio Panjang Jalan dan Tipologi Desa Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003... 67 Tabel IV. 7 Model Summary Rasio Panjang Jalan dengan Tipologi Desa.. 68 Tabel IV.8 Koefisien Korelasi Rasio Panjang Jalan dengan Tipologi Desa..68 Tabel IV.9 Anova Rasio Panjang Jalan dengan Tipologi Desa.. 69 Tabel IV.10 Pengaruh Rasio Tipe Permukaan Jalan Terhadap Tipologi Desa Tahun 2003.. 72 Tabel IV.11 Pembobotan Tipe Permukaan Jalan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003. 74 Tabel IV.12 Rasio Tipe Permukaan Jalan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003. 75 Tabel IV.13 Rasio Tipe Permukaan Jalan dan Tipologi Desa Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003 76 Tabel IV.14 Model Summary Rasio Tipe Permukaan Jalan dengan Tipologi Desa 77 Tabel IV.15 Koefisien Korelasi Rasio Tipe Permukaan Jalan dengan Tipologi Desa. 77
Tabel IV.16 Anova Tipe Permukaan Jalan dengan Tipologi Desa 78 Tabel IV. 17 Rasio Tipe Permukaan Jalan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2003 untuk Tiap Variabel Bebas.. 81 Tabel IV.18 Model Summary Rasio Tipe Permukaan Jalan dengan Tipologi Desa untuk Tiap Variabel Bebas.. 82 Tabel IV.19 Koefisien Korelasi Rasio Tipe Permukaan Jalan dengan Tipologi Desa untuk Tiap Variabel Bebas. 83 Tabel IV. 20 Anova Rasio Tipe Permukaan Jalan dengan Tipologi Desa untuk Tiap Variabel Bebas. 84
DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Kerangka Pemikiran.. 44 Gambar IV.1 Peta Kabupaten Mandailing Natal. 56