STUDI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM ANTAR PROVINSI MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS : MEDAN LHOKSEUMAWE)

Transkripsi

1 STUDI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM ANTAR PROVINSI MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS : MEDAN LHOKSEUMAWE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil AFDHILLA ZAKIA ROZA BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

2 LEMBAR PENGESAHAN STUDI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM ANTAR PROVINSI MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS: MEDAN-LHOKSEUMAWE) TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun oleh : AFDHILLA ZAKIA ROZA Pembimbing : Medis S Surbakti, S.T, M.T. NIP Penguji I : Penguji II : Adina Sari Lubis, S.T,M.T Ir. Andy Putra Rambe, MBA NIP NIP Mengesahkan : Koordinator PPSE Departemen Teknik Sipil FT USU USU Ketua Departemen Teknik Sipil FT Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan NIP NIP BIDANG STUDI TRANSPORTASI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015

3 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati, saya panjatkan Puji dan Syukur kepada ALLAH SWT, karena hanya dengan berkat dan karunia-nya saya dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Adapun Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam menempuh ujian sarjana pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah : STUDI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN UMUM ANTAR PROVINSI MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS :MEDAN LHOKSEUMAWE). Dalam penulisan Tugas Akhir ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada : 1. Bapak Medis S. Surbakti, ST, MT, sebagai pembimbing dalam penulisan Tugas Akhir ini. 2. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, MT sebagai dosen Pembanding Tugas Akhir saya. 3. Ibu Andy Putra Rambe, Ir.Mba sebagai dosen Pembanding Tugas Akhir saya. 4. Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc, sebagai koordinator Tugas Akhir Sub Jurusan Transportasi serta koordinator PPSE dan juga untuk Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, MT. 5. Bapak Prof. Dr. Ing Johannes Tarigan sebagai Ketua Jurusan Sipil Fakultas Teknik USU. 6. Bapak Ir. Syahrizal, MT, sebagai Sekretaris Jurusan Sipil Fakultas Teknik USU. 8

4 7. Bapak, Ibu Dosen dan seluruh staf dan pengawai Departemen Teknik Sipil. 8. Sahabat tercinta yang telah membantu saya melaksakan survei lapangan : Rahayu Nisak S.Kg, Zahrani S.Psi, Hafiz Yazid Sitorus S.E dan Zulvantino S.T. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada orang tua saya, Bapak Iskandar Assyauqi S.E dan Ibuku Dra. Azizah yang telah banyak memberikan kasih sayang, cinta, semangat, do a, dan pengorbanan juga materil serta kesabaran selama ini menunggu sampai akhirnya sekarang saya dapat menyelesaikan studi penelitian tugas akhir ini. Dan kepada adik saya, Syifaul Fuad, Shofia Arifa Aprillia terima kasih untuk doa dan dukungannya. Saya menyadari banyak kekurangan pada tulisan ini dan masih jauh dari kesempurnaan. Saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, saya berharap kiranya tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan juga bagi para pembacanya. Medan, Deseember 2015 Penulis, Afdhilla Zakia Roza Nim

5 ABSTRAK Kondisi eksisting angkutan umum yang beroperasi antar provinsi dengan rute perjalanan Medan-Lhokseumawe semakin mengalami kemajuan dalam hal pelayanan angkutan serta fasilitas yang disediakan oleh PO Bus maupun Travel (L300) sehingga semakin hari PO Bus dan Travel terjadi persaingan untuk menarik perhatian para penumpang dalam hal memilih angkutan mana yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa probabilitas perpindahan pengguna moda angkutan antar provinsi dari angkutan Bus ke angkutan Travel (L300) maupun dari angkutan Travel (L300) ke angkutan Bus. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner di setiap terinal PO Bus yaitu PO Putra Pelangi Perkasa, PO Sempati Star, PO Kurnia/Pusaka/Anugrah dan Travel (L300) yaitu Deka Putra dan Mandala Tour. Kuesioner yang disebarkan disusun dengan teknik stated preference. Metode yang digunakan untuk menganalisa data adalah metode logit binomial untuk model probabilitas perpindahan moda. Dilakukan analisa terhadap selisih kondisi (atribut) angkutan kota dengan rencana monorel. Selisih kondisi (atribut) yang dianalisa adalah selisih biaya perjalanan ( X 1 ), selisih waktu tunggu( X 2 ) dan selisih waktu tempuh ( X 3 ). Pengguna angkutan antar provinsi akan mulai berpindah dari angkutan jenis travel ke angkutan jenis bus pada saat atribut kendaraan antara lain kondisi biaya perjalanan yang dikeluarkan sama yaitu sebesar Rp ,- atau saat waktu tunggu angkutan jenis bus lebih cepat dari 15 menit atau saat waktu tempuh angkutan jenis bus lebih cepat 0,5 jam dari angkutan jenis Travel (L300). Kata Kunci : stated preference, logit binomial, pemilihan moda 10

6 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN Umum Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Pembatasan Masalah Sistematika Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Transportasi Pengertian Transportasi Pengertian Kendaraan Perencanaan Transportasi Pengertian Perencanaan Transportasi Pendekatan Perencanaan Transportasi Konsep Perencanaan Transportasi

7 2.2.4 Klasifikasi Perjalanan Angkutan Umum Jenis Angkutan Umum Pengguna Angkutan Umum Wilayah Pelayanan Angkutan Umum Pemilihan Moda (Moda Choice) Pengertian Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda Permodelan Transportasi Definisi Model Prosedur Pemilihan Moda Teknik Stated Preference Pengertian Identifikasi Pilihan (Identification of Preference) Analisa Data Stated Preference Binomial Logit Uji Sensitifitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Penentuan Jumlah Sampel Definisi Ukuran Sampel Data Data Primer

8 3.3.2 Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data Pembuatan Kuisioner Menenukan Daerah Penelitian Menentukan Waktu Penelitian Pembagian Kuisioner Teknik Pengolahan Data Teknik Analisa Data BAB IV HASIL DAN ANALISA Hasil Karakteristik Sosial Ekonomi Responden Karakteristik Perjalanan Responden Pemilihan Moda Berdasarkan Metode Stated Preference Analisa Model Pemelihan Moda Untuk Pengguna Angkutan Bus dan Travel (L300) Berdasarkan Metode StatedPreference BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran 13

9 DAFTAR TABEL No. Judul Halaman Tabel 2.1 Jenis Angkutan Berdasarkan Ukuran Kota dan Trayek Tabel 2.2 Klasifikasi Trayek Angkutan Tabel 2.3 Nilai Skala Numerik Tabel 3.1 Data Angkutan Bus Yang Beroperasi Tabel 3.2 Data Angkutan Travel (L300) Yang Beroperasi Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Untuk Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.2 Distribusi Jenis Kelamin Untuk Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.3 Distribusi Umur Responden Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.4 Distribusi Umur Responden Untuk Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.5 Tabel 4.6 Distribusi Pendidikan Terakhir Responden untuk Gabungan Kedua Moda Ekisting Distribusi Pendidikan Terakhir Responden Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.7 Distribusi Pekerjaan Responden Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.8 Distribusi Pekerjaan Responden Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.9 Distribusi Pendapatan Responden Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.10 Distribusi Pendapatan Responden Untuk Masing-masing Kedua Moda Ekisting Tabel 4.11 Jenis Angkutan yang Responden yang Digunakan Dalam Perjalanan Rute Medan - Lhokseumawe

10 Tabel 4.12 Distribusi Alasan Responden Memilih Moda yang Digunakan Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.13 Distribusi Alasan Responden Memilih Moda yang Digunakan Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.14 Distribusi Maksud Perjalanan Responden Pada Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.15 Distribusi Maksud Perjalanan Responden Pada Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Perjalanan Dalam Sebulan Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Perjalanan Dalam Sebulan Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.18 Distribusi Waktu Perjalanan Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Ekisting Dengan Waktu Keberangkatan Siang dan Malam Hari Tabel 4.19 Distribusi Waktu Perjalanan Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Ekisting Dengan Waktu Keberangkatan Siang Hari Tabel 4.20 Distribusi Waktu Perjalanan Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Ekisting Dengan Waktu Keberangkatan Malam Hari Tabel 4.21 Distribusi Biaya Perjalanan Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.22 Distribusi Biaya Perjalanan Gabungan Kedua Moda Ekisting Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.23 Jaminan Resiko Kecelakaan Perjalanan Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.24 Jaminan Resiko Kecelakaan Perjalanan Untuk Masing-masing Moda Ekisting

11 Tabel 4.25 Tingkat Kenyamanan Kendaraan Terhadap Responden Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.26 Tingkat Kenyamanan Kendaraan Terhadap Responden Masingmasing Moda Ekisting Tabel 4.27 Tindakan Kejahatan Kendaraan Terhadap Responden Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.28 Tindakan Kejahatan Kendaraan Terhadap Responden Masingmasing Moda Ekisting Tabel 4.29 Keandalan Angkutan dan Pelayanan Angkutan Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.30 Keandalan Angkutan dan Pelayanan Angkutan Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Masing-masing Kedua Moda Ekisting Tabel 4.31 Pelayanan Supir/Kondektur Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.32 Pelayanan Supir/Kondektur Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.33 Kondisi Fisik Kendaraan yang Digunakan Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Ekisting Tabel 4.34 Kondisi Fisik Kendaraan yang Digunakan Responden Untuk Masing-masing Moda Ekisting Tabel 4.35 Kuisioner Yang Tidak Memenuhi Syarat Tabel 4.36 Hasil Responden Terhadap Selisih Biaya Perjalanan (Ribuan Rupiah) Angkutan Bus dan Travel (L300) Tabel 4.37 Hasil Responden Terhadap Selisih Waktu Tunggu (Menit) Angkutan Bus dan Travel (L300)

12 Tabel 4.38 Hasil Responden Terhadap Selisih Waktu Tempuh (Jam) Angkutan Bus dan Travel (L300) Tabel 4.39 Asumsi Kondisi Ekisting Moda Pada Atribut Yang Diteliti Tabel 4.40 Kriteria Hubungan Korelasi Antar Variable Tabel 4.41 Koefisien Korelasi Logit Selisih Untuk Pengguna Bus dantravel (L300) Tabel 4.42 Koefisien Korelasi Logit Nisbah Untuk Pengguna Bus dantravel (L300)

13 DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman Gambar 2.1 Kajian Masalah Gambar 2.2 Proses Pemilihan Moda Gambar 2.3 Proses Pemilihan Dua Moda (Angkutan Umum dan Mobil) Gambar 2.4 Proses Pemilihan Moda Untuk Indonesia Gambar 3.1 Peta Rute Perjalanan Antar Provinsi Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin Responden Kedua Moda Ekisting Gambar 4.2 Bagan Jenis Kelamin Responden Masing-Masing Moda Gambar 4.3 Diagram Umur Responden Untuk Kedua Moda Ekisting Gambar 4.4 Diagram Umur Responden Untuk Masing-Masing Moda Gambar 4.5 Diagram Pendidikan Terakhir Responden Gabungan Kedua Moda Ekisting Gambar 4.6 Diagram Pendidikan Terakhir Responden Masing-masing Moda Ekisting Gambar 4.7 Diagram Distribusi Pekerjaan Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.8 Bagan Distribusi Pekerjaan Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting Gambar 4.9 Jenis Angkutan yang responden gunakan dalam perjalanan rute Medan Lhokseumawe Gambar 4.10 Diagram Pendapatan Responden Untuk Masing-masing Moda Ekisting

14 Gambar 4.11 Jenis Angkutan Yang Responden Gunakan Dalam Perjalanan Rute Medan-Lhokseumawe Gambar 4.12 Diagram Distribusi Alasan Responden untuk Memilih Moda yang Digunakan untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.13 Bagan Alasan Responden untuk Memilih Moda yang Digunakan untuk Masing-masing Moda Eksisting Gambar 4.14 Diagram Distibusi Maksud Perjalanan Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.15 Bagan Distibusi Maksud Perjalanan Responden untuk Masingmasing Moda Eksisting Gambar 4.16 Bagan Distibusi Frekuensi Perjalanan Responden untuk Gabungan Moda Eksisting Gambar 4.17 Bagan Distibusi Frekuensi Perjalanan Responden setiap Minggu untuk Masing-masing Moda Eksisting Gambar 4.18 Diagram Distribusi Waktu Perjalanan Inti Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Keberangkatan Siang dan Malam Hari Gambar 4.19 Bagan Distribusi Waktu Perjalanan Inti Responden untuk Masingmasing Moda Eksisting Keberangkatan Siang Hari Gambar 4.20 Bagan Distribusi Waktu Perjalanan Inti Responden untuk Masingmasing Moda Eksisting Keberangkatan Malam Hari Gambar 4.21 Diagram Distribusi Biaya Perjalanan Inti Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.22 Diagram Distribusi Biaya Perjalanan Inti Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting

15 Gambar 4.23 Diagram Distribusi Jaminan Resiko Kecelakaan Perjalanan Terhadap Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.24 Diagram Distribusi Jaminan Resiko Kecelakaan Perjalanan Terhadap Responden Untuk Masing-Masing Moda Eksisting Gambar 4.25 Diagram Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.26 Diagram Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden untuk Masing - Masing Moda Eksisting Gambar 4.27 Diagram Tindakan Kejahatan kendaraan Terhadap Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.28 Diagram Tindakan Kejahatan Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Masing - Masing Moda Eksisting Gambar 4.29 Diagram Waktu Tunggu Angkutan Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.30 Diagram Waktu Tunggu Angkutan Pada kendaraan Terhadap Responden untuk Masing - Masing Moda Eksisting Gambar 4.31 Diagram Pelayanan Supir/kondektur Pada kendaraan Terhadap Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.32 Diagram Pelayanan Supir/kondektur Pada kendaraan Terhadap Responden untuk Masing - Masing Moda Eksisting Gambar 4.33 Diagram Kondisi Fisik Kendaraan Yang Digunakan Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Gambar 4.34 Diagram Kondisi Fisik Kendaraan Yang Digunakan Responden untuk Masing - Masing Moda Eksisting Gambar 4.35 Grafik Pemilihan Moda Selisih Utilitas Antara Angkutan Bus dan 20

16 Angkutan Travel (L300) Gambar 4.36 Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Selisih Biaya Perjalanan Antara Angkutan Bus Dan Travel (L300) Gambar 4.37 Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Nisbah Biaya Perjalanan Antara Angkutan Bus Dan Travel (L300) Gambar 4.38 Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Selish Waktu Tunggu Antara Angkutan Bus Dan Angkutan Travel (l300) Gambar 4.39 Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Nisbah Waktu Tunggu Antara Angkutan Bus Dan Angkutan Travel (l300) Gambar 4.40 Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Selisih Waktu Tempuh Antara Angkutan Bus Dan Travel (L300) Gambar 4.41 Sensitivitas Model Terhadap Perubahan Selisih Waktu Tempuh Antara Angkutan Bus Dan Travel (L300)