TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

dokumen-dokumen yang mirip
Materi #13. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

Representasi Data. M. Subchan M

Sistem Bilangan & Kode Data

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

Sistem DIGITAL. Eka Maulana., ST, MT, M.Eng

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN

Pokok Pokok Bahasan :

Pertemuan 2. sistem bilangan

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

KOMPETENSI DASAR : MATERI POKOK : Sistem Bilangan URAIAN MATERI 1. Representasi Data

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu

TEKNIK DIGITAL KODE BILANGAN

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

PERTEMUAN : 2 SISTEM BILANGAN

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

DASAR SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN DIGITAL

Hanif Fakhrurroja, MT

Dr. novrina

Sistem Bilangan. Desimal Biner Oktal Heksadesimal

BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

DASAR DIGITAL. Penyusun: Herlambang Sigit Pramono DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Hanif Fakhrurroja, MT

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Sistem Bilangan. Rudi Susanto

Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi

BAB I DASAR KOMPUTER DIGITAL

BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE

SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN. By : Gerson Feoh, S.Kom

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 1 Sistem Bilangan. Yusron Sugiarto

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.

Sasaran Pertemuan 2 PERTEMUAN 2 SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

II. Sistem Bilangan Outline : 31/10/2008. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

BAB II Sistem Kode Dalam Bilangan Biner

MAKALAH KONVERSI BILANGAN

OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN

PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA

MODUL 2 SISTEM PENGKODEAN BILANGAN

4/27/2012 GALAT/ ERROR SIMPANGAN ATAU SELISIH DARI NILAI SEBENARNYA PADA VARIABEL YANG DIUKUR GALAT BERBEDA DENGAN SALAH GALAT DALAM PENGUKURAN

Review Kuliah Sebelumnya

GERBANG LOGIKA. Keadaan suatu sistem Logika Lampu Switch TTL CMOS NMOS Test 1 Tinggi Nyala ON 5V 5-15V 2-2,5V TRUE 0 Rendah Mati OFF 0V 0V 0V FALSE

Basis Bilangan. Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

SISTEM BILANGAN REPRESENTASI DATA

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

I. SISTEM BILANGAN BINER

Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL

SISTEM BILANGAN. TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT. AkademiTelkom Jakarta 2011

Dalam konvensi tersebut dijumpai bahwa suatu bilangan yang tidak disertai indeks berarti bilangan tersebut dinyatakan dalam desimal atau basis-10.

BAB I PENGENALAN KONSEP DIGITAL

3/20/2013 SISTEM BILANGAN Jam 1

Definisi Bilangan Biner, Desimal, Oktal, Heksadesimal

Penggunaan Sistem Bilangan dan Pengkodean -3-

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer

Bilangan Desimal bilangan yang memiliki basis 10. Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 Bilangan Biner bilanganyang memilikibasis

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL I SISTEM BILANGAN

Sistem Digital (410206)

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I. DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer. Pertemuan 1: Representasi Data

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

MATERI 2 SISTEM BILANGAN DAN REPRESENTASI DATA

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital

TEKNIK DIGITAL Pertemuan 1 Oleh YUS NATALI, ST., MT Akademi Telkom Jakarta

MAKALAH SISTEM BILANGAN BINER DAN SANDI (KODE) ELEKTRONIKA DIGITAL. (Untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Digital)

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

Sistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana

DECODER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Decoder. 3. Mendesain rangkaian Decoder

SISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi).

MODUL I GERBANG LOGIKA

KONVERSI BILANGAN. B. Konversi Bilangan Desimal ke Biner Contoh =. 2? Tulis sisa hasil bagi dari bawah keatas =

SISTEM BILANGAN DAN SANDI

Sistem Bilangan dan Kode

REPRESENTASI dan ALUR PEMROSESAN DATA

SISTEM BILANGAN 1.1 Sistem Bilangan Puluhan

FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR

BAB I SISTEM BILANGAN

BAHAN AJAR SISTEM DIGITAL

Representasi Data Digital (Bagian 1)

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Bilangan Bertanda (Sign Number)

Sistem dan Kode Bilangan Teknik Digital (TKE071207) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Materi 2: Numbering & Coding Systems

Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

KONVERSI BILANGAN. Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 17 8.

Organisasi Sistem Komputer

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika

DATA KOMPUTASI & SISTEM BILANGAN

Rangkaian Adder dengan Seven Segment

Transkripsi:

Materi #13 Elektronika Digital 2 Elektronika digital telah menyebabkan terjadinya perubahan besar dalam industri, baik dalam industri elektronika maupun industri yang lain. Beberapa tahun silam, aplikasi elektronika digital terbatas hanya pada sistem komputer. Belakangan ini penggunaan elektronika digital semakin meluas, seperti mesin robot dikontrol menggunakan rangkaian digital, pengendalian dan pemonitoran fungsi mesin otomobil, peralatan musik, kontrol panel (keyboard), dan banyak lagi penggunaan yang lainnya. 1

Gambar (b) Gambar (a) Gelombang Signal Digital 3 Rangkaian digital beroperasi hanya menggunakan signal dua keadaan (two-state signal). Umumnya dinyatakan dengan dua level tegangan berbeda yaitu tinggi dan rendah (high and low) masing-masing dengan simbol H dan L {gambar (a)}. Cara lain yang juga digunakan untuk menyatakan dua keadaan tersebut adalah 0 dan 1 masing-masing sebagai pengganti level L dan level H {gambar (a)}. Semua tegangan yang berada di atas level standar menyatakan signal ON (1), dan tegangan di bawah level standar menyatakan signal OFF (0) {gambar (b)}. Gambar Gelombang Signal Digital 4 2

Sistem Bilangan Biner 5 Dalam elektronika digital, bilangan biner digunakan sebagai kode untuk menyatakan bilangan desimal, huruf alfabet, dan beberapa jenis informasi yang lain. Sistem bilangan biner merupakan cara lain yang sederhana untuk menyatakan bilangan, dimana hanya digunakan dua digit yaitu 0 dan 1. Sistem biner dapat digunakan dengan rangkaian digital karena prosesnya hanya terdiri dari signal digital level high dan low. Setiap posisi bilangan biner hanya dapat berupa angka 0 atau 1, dan posisi berikutnya kemudian ditempatkan di sebelah kiri. Dalam tabel ditunjukkan bilangan biner untuk nilai desimal 1 sampai dengan 15. Tabel Sistem Bilangan Biner 6 Count Decimal Number Binary Number Zero 0 0 One 1 1 Two 2 10 Three 3 11 Four 4 100 Five 5 101 Six 6 110 Seven 7 111 Count Decimal Number Binary Number Eight 8 1000 Nine 9 1001 Ten 10 1010 Eleven 11 1011 Twelve 12 1100 Thirteen 13 1101 Fourteen 14 1110 Fiveteen 15 1111 3

Pembobotan Sistem Desimal 7 Bobot dari bilangan desimal tergantung dari jumlah digit yang membentuknya dan bobot posisi yang ditempati oleh setiap digit bilangan tersebut. Dalam sistem bilangan desimal, bobot posisi pertama, dimulai dari posisi yang paling kanan adalah 0; kedua 1; ketiga 2; dan seterusnya hingga posisi yang terakhir. Setiap posisi berturut-turut dikalikan dengan 10 0, 10 1, 10 2, 10 3 (atau 1, 10, 100, 1000) dan seterusnya, dan jumlah hasil perkalian merupakan bobot dari keseluruhan bilangan tersebut. Contoh Pembobotan Sistem Desimal 8 Decimal number 3 2 1 0 1 9 6 2 10 2 x 10 0 = 2 x 0001 = 0002 6 x 10 1 = 6 x 0010 = 0060 9 x 10 2 = 9 x 0100 = 0900 1 x 10 3 = 1 x 1000 = 1000 1962 (Sum of products) 4

Konversi Sistem Biner Ke Desimal 9 Konversi bilangan biner ke bilangan desimal dapat dilakukan dengan cara yang hampir sama. Setiap posisi berturut-turut dikalikan dengan 2 0, 2 1, 2 2, 2 3, 2 4, 2 5, 2 6, 2 7 (atau 1, 4, 8, 16, 32, 64, 128) dan seterusnya, dan jumlah hasil perkalian merupakan bobot dari keseluruhan bilangan desimal hasil konversi dari bilangan biner tersebut. Contoh Konversi Sistem Biner Ke Desimal 10 Binary number 7 6 5 4 3 2 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 2 1 x 2 0 = 1 x 001 = 001 0 x 2 1 = 0 x 002 = 000 1 x 2 2 = 1 x 004 = 004 1 x 2 3 = 1 x 008 = 008 0 x 2 4 = 0 x 016 = 000 1 x 2 5 = 1 x 032 = 032 0 x 2 6 = 0 x 064 = 000 1 x 2 7 = 1 x 128 = 128 Decimal number 173 (Sum of products) 5

Bit, Nibble, Byte, Dan Word 11 Satu angka biner tunggal disebut bit; dalam sistem digital, seluruh informasi disajikan dengan sederetan bit-bit. Satu deretan dengan 4-bit disebut satu nibble; satu deretan 8- bit disebut byte. Satu byte dapat mempresentasikan angka desimal dari 0 sampai dengan 255 (disusun dalam 28 = 256 kombinasi yang berbeda). Kelompok bit-bit dalam deretan yang berurutan disebut word. Pada umumnya komputer menggunakan 8 atau 16 bit untuk membentuk sebuah word ; gambar di atas word dibangun dari 2 byte. Least significant bit (LSB) adalah digit yang menunjukkan nilai terendah dan most significant bit (MSB) adalah digit yang menunjukkan nilai terbesar. Gambar Bit, Nibble, Byte, Dan Word 12 MSB Bit LSB 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 Byte 16 - bit word Byte 6

Data Biner 13 Saklar dapat digunakan untuk memasukkan data biner ke dalam peralatan digital. Gambar berikut ini menunjukkan bilangan biner 11000101, atau dalam bilangan desimal 197. Data Biner (Lanjutan) 14 Indikator sinar seperti LED kadang-kadang digunakan untuk membaca atau mendisplaikan data biner dalam peralatan digital. 7

Sistem Bilangan Heksadesimal 15 Sistem biner memerlukan lebih banyak digit daripada sistem desimal, sehingga susah untuk dibaca dan ditulis. Untuk mengatasi masalah ini, sistem bilangan yang lain digunakan agar lebih mudah dan lebih efisien dikomunikasikan dengan rangkaian digital. Sistem bilangan tersebut merupakan kelipatan dua dan termasuk oktal, heksadesimal, desimal kode biner (binary code decimal, BCD). Gambar berikut ini menunjukkan perbandingan antara sistem bilangan heksadesimal, biner, desimal. Heksadesimal terdiri dari angka 0 sampai dengan 9 ditambah lagi dengan huruf A sampai dengan F. Sistem bilangan ini dapat digunakan untuk menghitung dari 0 hingga 15 dengan satu digit karakter tunggal. Tabel Sistem Bilangan Heksadesimal 16 Hexadecimal Binary Decimal 0 0 0 1 1 1 2 10 2 3 11 3 4 100 4 5 101 5 6 110 6 7 111 7 Hexadecimal Binary Decimal 8 1000 8 9 1001 9 A 1010 10 B 1011 11 C 1100 12 D 1101 13 E 1110 14 F 1111 15 8

Penulisan Bilangan Heksadesimal 17 8-bit bilangan biner dapat dituliskan dalam heksadesimal dengan membagi menjadi dua kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-bit bilangan biner. Masing-masing kelompok 4-bit menunjukkan bilangan 0 hingga 15 (0000 dan 1111). Contoh Penulisan Bilangan Heksadesimal 18 Bilangan desimal 47 dalam sistem biner adalah 0010 1111, dan dalam heksadesimal adalah 2F, dimana 2 = 0010 dan F = 1111 (lihat tabel). Decimal number 4 7 0 0 1 0 1 1 1 1 Equivalent binary number Equivalent hexadecimal number 2 F 9

Referensi 19 Frank D. Petruzella, Essentials of Electronics, Singapore, McGrraw-Hill Book Co, 1993, Chapter 41 Ralph J. Smith, Circuit, Devices, and System, Fourth Edition, California, John Wiley & Sons, Inc., 1992, Chapter 13-14 20 10