ISSN 2302-0199 8 Pages pp. 94-101 PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL SETDAKAB ACEH BARAT DAYA Taufiq Lazuardy 1, Yuwaldi Away 2, M. Shabri Abd. Majid 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Universitas Syiah Kuala Abstrak: Fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini adalah ingin melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja secara umum, dan melihat pengaruh langsung atau tidak langsung kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja serta dampaknya pada kinerja PNS setdakab Abdya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja baik secara parsial maupun simultan. Selain itu juga untuk melihat pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan dampaknya pada kinerja PNS setdakab Abdya, dengan jumlah responden sebanyak 146 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun secara parsial terhadap kepuasan kerja pegawai setdakab Abdya, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja PNS pada setdakab Abdya, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja PNS pada Setdakab Abdya, Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja PNS pada setdakab Abdya Kata kunci : kepemimpinan; budaya organisasi; kepuasan kerja; kinerja. Abstract: The background phemonenon of this study is to look at the factors that affect performance in general, and to see the direct or indirect effect of leadership and organizational culture on job satisfaction and its impact on the performance of civil servants of the regional secretariat of south west Aceh district. The purpose of this study was to determine the effect of leadership and organizational culture on job satisfaction either partially or simultaneously. In addition, to see the effect of leadership and organizational culture on performance either directly or indirectly. As for the object of this study is the effect of leadership and organizational culture on job satisfaction and its impact on the performance of civil servants of the regional secretariat of south west Aceh district, the number of respondents is 146 people. The results showed that leadership and organizational culture have a significant effect either simultaneously or partially on employee satisfaction of the regional secretariat, leadership and organizational culture have a significant effect either simultaneously or partially on the performance of civil servants of the regional secretariat, leadership and organizational culture significantly influence directly or indirectly directly to the performance of civil servants through job satisfaction on the regional secretariat, job satisfaction have a significant effect on the performance of civil servants on the regional secretariat. Keyword : leadership; organizational culture; job satisfaction; performance. PENDAHULUAN Sistem manajemen yang efektif dan efisien pada instansi pemerintahan dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan mengakomodasikan setiap perubahan, baik yang sedang dan telah terjadi dengan cepat, tepat, terarah dan efisien. Volume 3, No. 2, Mei 2014-94
Dengan adanya sistem manajemen yang efektif, organisasi sudah tidak lagi dipandang sebagai sistem tertutup tetapi organisasi merupakan sistem terbuka, yang harus dapat merespon dan mengakomodasikan berbagai perubahan eksternal dengan cepat dan efisien. Sumber daya manusia selain merupakan aset paling dominan, juga sebagai pemasok internal yang sangat berperan dalam menghasilkan suatu barang dan jasa yang berkualitas. Dalam instansi pemerintah, sumber daya manusia tersebut dinamakan pegawai. Peningkatan kinerja pegawai akan berpengaruh langsung terhadap kinerja organisasi atau instansi secara keseluruhan.. Kendala utama yang dihadapi oleh para PNS pada Setdakab Aceh Barat Daya (Abdya) dalam meningkatkan kinerjanya adalah budaya organisasi dan faktor kepemimpinan. Dua faktor ini sangat menonjol dan dominan dibanding faktor yang mempengaruhi kinerja seperti telah disebut diatas. KAJIAN PUSTAKA Kinerja Setiap manusia mempunyai potensi untuk bertindak dalam berbagai bentuk aktivitas. Kemampuan bertindak itu dapat diperoleh manusia baik secara alami (ada sejak lahir) atau dipelajari. Walaupun manusia mempunyai potensi untuk berperilaku tertentu tetapi perilaku itu hanya diaktualisasi pada saat-saat tertentu saja. Potensi untuk berperilaku tertentu itu disebut ability (kemampuan), sedangkan ekspresi dari potensi ini dikenal sebagai performance (kinerja). Kepuasan kerja Werther dan Davis (1986) dan Munandar (2004:73) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah kondisi suka atau tidak suka menurut pandangan pegawai terhadap pekerjaannya. Dole dan Schroeder (2001), mengemukakan bahwa kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai perasaan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya. Testa (1999) dan Locke (1983) mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan. Lebih lanjut Kepemimpinan. DuBrin (2005:3) mengemukakan bahwa kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai. 95 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
Budaya organisasi Seperti halnya kepemimpinan, pengertian budaya organisasi banyak diungkapkan oleh para ilmuwan yang merupakan ahli dalam ilmu budaya organisasi, namun masih sedikit kesepahaman tentang arti konsep budaya organisasi atau bagaimana budaya organisasi harus diobservasi dan diukur (Brahmasari, 2004). Ndraha (2003:4) mengemukakan bahwa budaya organisasi pemerintahan ( corporate culture) merupakan aplikasi dari budaya organisasi (organizational culture) terhadap badan usaha atau organisasi pemerintahan. Kedua istilah ini sering dipergunakan untuk maksud yang sama secara bergantian. Hipotesis Ha1 : Kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja PNS pada setdakab Aceh Barat Daya baik secara simultan maupun parsial. Ha2 : Kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja PNS setdakab Aceh Barat Daya baik secara simultan maupun parsial. Ha3 : Kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan, terhadap kinerja melalui kepuasan kerja PNS pada Setdakab Aceh Barat Daya (Abdya) baik secara simultan maupun parsial. Ha4 : Terdapat pengaruh kepuasan kerja PNS terhadap kinerja PNS setdakab Aceh Barat Daya. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. Sampel penelitian ini adalah seluruh pegawai pada kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya yaitu sebanyak 146 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus, karena melibatkan seluruh populasi menjadi responden penelitian, sehingga responden dalam penelitian ini sebanyak 146 orang. Peralatan Analisa Data Dalam penelitian ini, analisis jalur dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Package for the Social Science). Adapun penghitungan jalur menjelaskan tentang pengaruh kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) baik secara Volume 3, No. 2, Mei 2014-96
langsung maupun tidak langung terhadap kinerja (Z) melalui intervening variable kepuasan kerja (Y). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum setdakab Abdya Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) adalah salah satu kabupaten baru hasil dari pemekaran dari Kabupaten induk, yaitu Kabupen Aceh Selatan yang lahir pada tahun 2002. Dalam menjalankan roda pemerintahan daerah, Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki beberapa Dinas, Badan, Kantor dan Sekretariat diantara beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut, Sekretariat Daerah Kabupaten atau biasa disingkat SETDAKAB yang berfungsi sebagai salah satu ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Karakteristik responden Dari hasil olah data dapat dijelaskan karakteristik responden sebagai berikut: jenis kelamin responden sebagian besar adalah perempuan yaitu 77 orang atau 52,7%, walaupun bedanya dengan laki laki sangat tipis. Selanjutnya dari segi usia, usia responden yang paling banyak adalah pada rentang usia 30-39 tahun yaitu 77 orang atau 52,7%, dari segi status perkawinan, responden yang sudah menikah paling banyak jumlahnya dibanding yang belum atau duda/janda yaitu 131 orang atau 89,7%, lalu kalau dilihat dari segi pendidikan terakhir, maka pendidikan terakhir yang paling banyak adalah sarjana sebanyak 54 orang atau 37%. Persepsi Responden Terhadap Indikator Kepemimpinan, Budaya organisasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai. -Persepsi Terhadap Kepemimpinan Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dijelaskan bahwa variabel kepemimpinan diperoleh nilai rerata 3,99 Ini dapat menunjukkan bahwa pimpinan telah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan bawahannya secara baik dan efektif. Selain itu juga informasi yang disampaikan oleh atasan dapat diterima dengan baik oleh bawahannya. Selain itu pimpinan juga terlihat sudah mampu mengambil keputusan yang tepat dan juga mampu memberikan motivasi kepada bawahannya untuk lebih meningkatkan kinerjanya sehari hari. -Persepsi Terhadap Budaya organisasi Berdasakan hasil pengolahan data dapat dijelaskan bahwa variabel budaya organisasi diperoleh dari nilai rerata sebesar 4,34, yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju terhadap indikator budaya organisasi dan bermakna budaya organisasi yang telah ada di Setdakab Abdya sudah cukup baik selain itu juga dapat dilihat dari indikator pemakaian alat bantu pada waktu melaksanakan pekerjaan sehari hari dapat sangat membantu dan mempermudah pelaksanaan suatu pekerjaan, 97 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
contohnya antara lain penggunan komputer dan aplikasi yang terdapat didalamnya -Persepsi Terhadap kepuasan kerja Berdasakan hasil olah data dapat dijelaskan bahwa variabel kepuasan kerja diperoleh dari nilai rerata sebesar 4,42, yang bermakna bahwa responden menyatakan setuju terhadap indikator kepuasan kerja dan bermakna bahwa responden mempunyai kepuasan kerja yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pernyataan responden mengenai timbulnya kebahagiaan, terjadinya peningkatan produktivitas kerja yang terus meningkat dari waktu ke waktu serta pegawai selalu dapat mengatasi setiap permasalahan yang timbul dalam pekerjaan, disamping itu kepuasan kerja pegawai juga dapat dilihat dari hubungan antar pegawai satu dengan yang lain telah terjalin dengan baik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang telah menjadi tugas dan tanggung jawabnya masingmasing. -Persepsi terhadap kinerja pegawai Berdasarkan hasil olah data juga dapat dijelaskan bahwa variabel kinerja pegawai diperoleh nilai rerata sebesar 4,37 atau responden menyatakan setuju bahwa kinerja pegawai yang dihasilkan oleh para pegawai sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan. Hal ini dapat dilihat dari adanya perwujudan sasaran tugas yang diberikan pimpinan dapat tercapai dengan baik dan tepat waktu. Tujuan yang direncanakan untuk berbagai tugas dan fungsi mencapai target yang direncanakan dan kinerja nyata tidak berbeda jauh dengan kinerja potensial yaitu tercapainya kinerja pegawai yang diinginkan oleh organisasi disamping itu pegawai mampu menjalankan misi dan visi organisasi terutama dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bisa terealisasi dengan baik. Pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai setdakab Abdya -Pengaruh secara simultan kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai. Berdasarkan pengolahan data dapat dijelaskan bahwa hasil pengujian secara simultan variabel kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai setdakab Abdya. Hal ini ditandai oleh nilai F-hitung > F-tabel (108,654 > 3,059) pada tingkat signifikansi 0,0001%. Pengaruh secara parsial kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai. - Pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai setdakab Abdya dengan nilai Volume 3, No. 2, Mei 2014-98
koefisien sebesar 0,405, artinya setiap perubahan terhadap variabel kepemimpinan sebesar 100%, maka akan menigkatkan kepuasan kerja sebanyak 40,5% pada satuan skala Likert. -Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai Berdasarkan hasil penelitian seperti ditunjukkan pada menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai setdakab Abdya dengan nilai koefisien sebesar 0,459, ini berarti bahwa setiap perubahan variabel budaya organisasi sebesar 100%, maka akan meningkatkan kepuasan kerja sebanyak 45,9% pada satuan skala Likert Pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai setdakab Abdya. - Pengaruh secara simultan kepemimpinan, budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa hasil pengujian secara simultan variabel kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai setdakab Abdya. Hal ini ditandai oleh nilai F-hitung > F-tabel (93,638 > 3,059) pada tingkat signifikansi 1%. Pengaruh secara parsial kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai setdakab Abdya. - Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai setdakab Abdya Hasil olah data juga menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai setdakab Abdya, dari hasil olah data diperoleh nilai koefisien sebesar 0,404 yang berarti setiap perubahan terhadap variabel kepemimpinan sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebanyak 40,4% pada satuan skala Likert. -Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai setdakab Abdya Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai setdakab Abdya, dari hasil olah data diperoleh nilai koefisien sebesar 0,434 yang berarti setiap perubahan terhadap variabel budaya organisasi sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebanyak 43,4% pada satuan skala Likert. - Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai setdakab Abdya Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai setdakab Abdya, dari hasil olah data diperoleh nilai koefisien sebesar 0,965 yang berarti setiap perubahan terhadap variabel kepuasan kerja sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan kinerja 99 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
pegawai sebanyak 96,5% pada satuan skala Likert. - Pengaruh tidak langsung kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja Berdasarkan hasil penelitian seperti ditunjukkan pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai setdakab Abdya melalui kepuasan kerja dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,965 artinya setiap perubahan terhadap variabel kinerja pegawai sebanyak 100 persen, maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebanyak 96,5% pada satuan skala Likert. KESIMPULAN DAN SARAN -Kesimpulan Dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun secara parsial terhadap kepuasan kerja pegawai setdakab Abdya. 2. Kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja PNS pada setdakab Abdya. 3. Kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja melalui kepuasan kerja PNS pada Setdakab Abdya. 4. Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja PNS pada setdakab Abdya. -Saran 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan budaya organisasi mempunyai pengaruh baik secara langsung dan tidak langsung dalam meningkatkan kepuasan kerja maupun kinerja pegawai setdakab Abdya, sehingga keberadaan variabel tersebut perlu dipertahankan terutama dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai setdakab Abdya. 2. Kepemimpinan dan budaya organisasi dapat menjadi referensi bagi pimpinan dalam pengambilan kebijaksanan organisasi berkaitan dengan peningkatan kepuasan kerja maupun peningkatan kinerja pegawai setdakab Abdya. 3. Budaya organisasi yang baik harus dapat dipertahankan dalam suatu organisasi, demikian juga penggunaan alat bantu dalam suatu pekerjaan akan membuat pekejaan tersebut lebih cepat dalam pelaksanaannya. 4. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi setdakab Abdya, berkaitan dengan faktor kepemimpinan yang mempunyai pengaruh sebesar 40% terhadap kinerja Volume 3, No. 2, Mei 2014-100
dan budaya organisasi yang mempunyai pengaruh sebesar 43,4% terhadap kinerja PNS setdakab Abdya. Selanjutnya ada beberapa variabel lain yang juga mempengaruhi kinerja pegawai selain dua variabel tersebut disarankan untuk diteliti lebih lanjut di masa yang akan datang. Strauss dan Sayles (2006) Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo Jakarta. Strauss, George & Leonard Sayles, (1990). Manajemen Personalia. Jakarta: Penerbit IPPM dan PT. Pustaka Binaman Pressindo Robbins,Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi Jilid II. Jakarta: Penerbit: PT Bhuana Ilmu Populer DAFTAR KEPUSTAKAAN Anwar Mangkunegara Prabu (2001) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan ke tiga. Bandung. PT.Rosada Karya Offset. Dessler, Gary (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh. Jakarta. PT. Indeks. Efendi, Onong U (2002). Kepemimpinan dan Komunikasi. Bandung, Mandar Maju. Gibson, Ivancevich, & Donelly. (1985). Organisasi Perilaku,Struktur,Proses Jakarta: Penerbit Erlangga. Gozali, Imam (2001 ). Aplikasi Analisis Multi Variate dengan SPSS. Semarang, Badan Penerbitan Universitas Diponogoro. Handoko, T.Hani (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Gunung Agung. Hasibuan, H Malayu.(2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Hatch, N.W. and J.H. Dyer, (2004). Human Capital and Learning as a Source of Sustainable Competitive Advantage, Strategic Management Journal, Vol.25, pp.1155-1178. Hofstede, G, (1986), Culturte s Consequences, International Differences In Work Related Values, Sage Publication, Beverly Hills/London/New Delhi Luthan, Fred (2008) Behaviorial Organization. Eigth Edition McGraw Hill International Book Company. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya Muhammad Ruchyat Noor (2001) dengan judul analisis pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap Kinerja. Robbins, Stephen P (2007) Perilaku Organisasi Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Prenhallindo. 101 - Volume 3, No. 2, Mei 2014