TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

dokumen-dokumen yang mirip
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

Statistika & Probabilitas

By : Hanung N. Prasetyo

TUGAS MAKALAH STATISTIKA DESKRIPTIF UKURAN PENYEBARAN DATA (KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN) MAKALAH

STATISTIK. Materi Pertemuan V Ukuran Dispersi (Penyebaran)

Ukuran Penyebaran Suatu ukuran baik parameter atau statistik untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya.

UKURAN PENYEBARAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV DISPERSI DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Risiko, Manajemen Risiko, dan Manajemen Risiko Finansial

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Statistik Deskriptif Ukuran Dispersi

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

MATERI STATISTIK. Genrawan Hoendarto

UKURAN PENYEBARAN DATA

Distribution. Contoh Kasus. Widya Rahmawati

Statistika Materi 5. Ukuran Penyebaran. (Lanjutan) Hugo Aprilianto, M.Kom

HARISON,S.Pd,M.Kom JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

OUTLINE BAGIAN I Statistik Deskriptif

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertemuan 8 UKURAN PENYEBARAN. A. Ukuran Penyebaran untuk Data yang tidak Dikelompokkan. Terdapat empat ukuran penyebaran absolut yang utama, yaitu:

statistika untuk penelitian

UKURAN TENGAH DAN UKURAN DISPERSI

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

MAKALAH. Mata Kuliah STATISTIKA KHADEEJAH ASWI AKBAR PUTRI DESSY VIVIT L IGA ANDRIANITA

BAB IV HASIL PENELITIAN

Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data

PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130

BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 6

BESARAN STATISTIK (UKURAN TENGAH DAN UKURAN

PENGUKURAN DESKRIPTIF

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

Pengukuran Kesehatan

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk

MENGHITUNG NILAI RATA-RATA SUATU DISTRIBUSI DATA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. TNR 12 SPACE 2.0 BEFORE AFTER 0 MARGIN 3,4,3,3 KERTAS A4 TULISAN INGGRIS ITALIC 1.2 Rumusan Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Normal, Skewness dan Qurtosis

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pre-test atau tes awal

BAB IV METODE PENELITIAN

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II TEORI DASAR. Metode statistik telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, oleh

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

Tabel 7-1 Rata-rata hitung hasil test mata kuliah statistik deskriptif kelompok A dan B. A B

BAB 2 LANDASAN TEORI

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda dapat:

STATISTIKA DESKRIPTIF. Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi

BAB 8 ANALISIS STUDI DESKRIPTIF DAN DATA DASAR. Bab ini menjelaskan secara lebih mendalam jenis studi deskriptif

5. STATISTIKA PENYELESAIAN. a b c d e Jawab : b

Signifikansi Kolmogorov Smirnov

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini

STATISTIKA DESKRIPTIF. Wenny Maulina, S.Si., M.Si

Statistik Deskriptif. Statistik Farmasi 2015

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen:

PENGUKURAN VARIANS DAN SIMPANGAN BAKU

TUGAS MANAJEMEN DATA MAKALAH ANALISIS DATA KUANTITATIF

Ukuran Simpangan/Penyebaran

PENGANTAR STATISTIK Pusat Data dan Satistik Pendidikan-Kebudayaan Setjen, Kemdikbud 2014

Probabilitas dan Statistika Analisis Data Lanjut. Adam Hendra Brata

BAB 2 LANDASAN TEORI

KATA PENGANTAR. Kelapa Dua, September Tim Litbang

Makalah Sebagai Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah ANALISIS STATISTIK. Oleh: 1. Trilius Septaliana KR ( ) 2. Aisyah ( )

STATISTIKA DESKRIPTIF

UKURAN DISPERSI (SEBARAN)DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data mentah dari pelaksanaan Pre-Test atau tes awal dapat dilihat pada lampiran 2

Contoh: Pada data Tabel satu diperoleh range pada masing masing mata kuliah. adalah: Matakuliah Max min range A B C

Penyimpulan data numerik & kategorik. Elsa Roselina Dewi Gayatri

Probabilitas dan Statistika Analisis Data dan Ukuran Pemusatan. Adam Hendra Brata

Median Median dari data yang belum dikelompokkan

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1. Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua

Statistik Deskriptif for IT langkah mudoh onolisis doto

Ukuran Dispersi (Variasi, atau Penyimpangan) untuk Data Tunggal

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

UKURAN PEMUSATAN DATA

II. LANDASAN TEORI. karakteristik dari generalized Weibull distribution dibutuhkan beberapa fungsi

Transkripsi:

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS Fitri Yulianti, SP. MSi.

UKURAN PENYIMPANGAN Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi rendahnya perbedaan data yang diperoleh dari rata-ratanya. Ukuran penyimpangan digunakan untuk mengetahui luas penyimpangan data atau homogenitas data. Dua variabel data yang memiliki mean sama belum tentu memiliki kualitas yang sama, tergantung dari besar atau kecil ukuran penyebaran datanya. Ada bebarapa macam ukuran penyebaran data, namun yang umum digunakan adalah standar deviasi.

UKURAN PENYIMPANGAN Macam-macam ukuran penyimpangan data adalah : 1. Jangkauan (range) 2. Simpangan rata-rata (mean deviation) 3. Simpangan baku (standard deviation) 4. Varians (variance) 5. Koefisien variasi (Coefficient of variation)

1. Jangkauan (Range) Range adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukan jarak penyebaran data antara nilai terendah (Xmin) dengan nilai tertinggi (Xmax). R = Xmax Xmin Range = nilai maksimum nilai minimum

Contoh Jangkauan (Range) Berikut ini nilai ujian semester dari 3 mahasiswa A = 60 55 70 65 50 80 40 B = 50 55 60 65 70 65 55 C = 60 60 60 60 60 60 60 Dari data diatas dapat diketahui bahwa A = memiliki Xmax=80, Xmin= 40, R = 40, meanya 60 B = memiliki Xmax=70, Xmin= 50, R = 20, meanya 60 C = memiliki Xmax=60, Xmin= 60, R = 0, meanya 60 Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa : a. Semakin kecil rangenya maka semakin homogen distribusinya b. Semakin besar rangenya maka semakin heterogen distribusinya c. Semakin kecil rangenya, maka meannya merupakan wakil yang representatif d. Semakin besar rangenya maka meannya semakin kurang representatif

2. Simpangan rata-rata (mean deviation) Simpangan rata-rata merupakan penyimpangan nilai-nilai individu dari nilai rata-ratanya. Rata-rata bisa berupa mean atau median. Untuk data mentah simpangan rata-rata dari median cukup kecil sehingga simpangan ini dianggap paling sesuai untuk data mentah. Namun pada umumnya, simpangan rata-rata yang dihitung dari mean yang sering digunakan untuk nilai simpangan rata-rata.

2. Simpangan rata-rata (mean deviation) Data tunggal dengan seluruh skornya berfrekuensi satu

2. Simpangan rata-rata (mean deviation) Data kelompok ( dalam distribusi frekuensi)

Contoh Simpangan rata-rata (mean deviation)

3. Simpangan baku (standard deviation) Standar deviasi merupakan ukuran penyebaran yang paling banyak digunakan. Semua gugus data dipertimbangkan sehingga lebih stabil dibandingkan dengan ukuran lainnya. Namun, apabila dalam gugus data tersebut terdapat nilai ekstrem, standar deviasi menjadi tidak sensitif lagi, sama halnya seperti mean. Standar Deviasi memiliki beberapa karakteristik khusus lainnya : 1. Standar Deviasi tidak berubah apabila setiap unsur pada gugus datanya di tambahkan atau dikurangkan dengan nilai konstan tertentu. 2. Standar Deviasi berubah apabila setiap unsur pada gugus datanya dikali/dibagi dengan nilai konstan tertentu. Bila dikalikan dengan nilai konstan, standar deviasi yang dihasilkan akan setara dengan hasilkali dari nilai standar deviasi aktual dengan konstan.

3. Simpangan baku (standard deviation) Rumus Simpangan Baku untuk Data Tunggal untuk data sample menggunakan rumus untuk data populasi menggunkan rumus

Contoh Simpangan baku (standard deviation) Selama 10 kali ulangan semester ini sobat mendapat nilai 91, 79, 86, 80, 75, 100, 87, 93, 90,dan 88. Berapa simpangan baku dari nilai ulangan sobat? Jawab Soal di atas menanyakan simpangan baku dari data populasi jadi menggunakan rumus simpangan baku untuk populasi. rata-rata = (91+79+86+80+75+100+87+93+90+88)/10 = 869/10 = 85,9

3. Simpangan baku (standard deviation) Rumus Simpangan Baku untuk Data Kelompok untuk data sample menggunakan rumus untuk data populasi menggunkan rumus

Contoh Simpangan baku (standard deviation) Diketahui data tinggi badan 50 siswa samapta kelas c adalah sebagai berikut hitunglah berapa simpangan bakunya

Contoh Simpangan baku (standard deviation)

Contoh Simpangan baku (standard deviation)

4. Varians (variance) Varians adalah salah satu ukuran dispersi atau ukuran variasi. Varians dapat menggambarkan bagaimana berpencarnya suatu data kuantitatif. Varians diberi simbol σ 2 (baca: sigma kuadrat) untuk populasi dan untuk s 2 sampel. Selanjutnya kita akan menggunakan simbol s 2 untuk varians karena umumnya kita hampir selalu berkutat dengan sampel dan jarang sekali berkecimpung dengan populasi.

4. Varians (variance) Rumus varian atau ragam data tunggal untuk populasi Rumus varian atau ragam data tunggal untuk sampel

4. Varians (variance) Rumus varian atau ragam data kelompok untuk sampel Rumus varian atau ragam data kelompok untuk populasi

Keterangan: σ 2 = varians atau ragam untuk populasi S 2 = varians atau ragam untuk sampel f i = Frekuensi x i = Titik tengah x = Rata-rata (mean) sampel dan μ = rata-rata populasi n = Jumlah data

Contoh Varians (variance)

Contoh Varians (variance)

5. Koefisien variasi (Coefficient of variation) Koefisien variasi merupakan suatu ukuran variansi yang dapat digunakan untuk membandingkan suatu distribusi data yang mempunyai satuan yang berbeda. Kalau kita membandingkan berbagai variansi atau dua variabel yang mempunyai satuan yang berbeda maka tidak dapat dilakukan dengan menghitung ukuran penyebaran yang sifatnya absolut. Koefisien variasi adalah suatu perbandingan antara simpangan baku dengan nilai rata-rata dan dinyatakan dengan persentase. Besarnya koefisien variasi akan berpengaruh terhadap kualitas sebaran data. Jadi jika koefisien variasi semakin kecil maka datanya semakin homogen dan jika koefisien korelasi semakin besar maka datanya semakin heterogen.

Contoh Koefisien variasi (Coefficient of variation)

Skewness and Kurtosis Sebelum data diolah dan dianalisis maka harus dipenuhi persyaratan analisis terlebih dahulu. Dengan asumsi bahwa : a. Data yang dihubungkan berdistribusi normal. b. Data yang dibandingkan bersifat homogen.

Skewness Kecondongan suatu kurva dapat dilihat dari perbedaan letak mean, median dan modusnya. Jika ketiga ukuran pemusatan data tersebut berada pada titik yang sama, maka dikatakan simetris atau data berdistribusi normal. Sedangkan jika tidak berarti data tidak simetris atau tidak berdistribusi normal.

Skewness Ukuran kecondongan data terbagi atas tiga bagian, yaitu : Kecondongan data ke arah kiri (ekornya condong kiri/negatif) di mana nilai modus lebih dari nilai mean (modus > mean). Kecondongan data simetris (distribusi normal) di mana nilai mean dan modus adalah sama (mean = modus). Kecondongan data ke arah kanan (ekornya condong kanan/positif) di mana nilai mean lebih dari nilai modus (mean > modus).

Skewness Pada distribusi data yang simetris, mean, median dan modus bernilai sama.

Skewness

Skewness Nilainya dapat diukur menggunakan : Koefisien kecondongan Pearson dan Koefisien kecondongan Momen Untuk contoh kali ini digunakan Koefisien kecondongan Pearson

Skewness Koefisien Kemencengan Pearson merupakan nilai selisih rata-rata dengan modus dibagi simpangan baku. Koefisien Kemencengan Pearson dirumuskan sebagai berikut: Sk μ Mo σ atau Sk 3(μ Md) σ Dimana : Sk : koefisien kecondongan µ : nilai rata-rata hitung Mo : nilai modus Md : nilai median σ : standar deviasi *) Untuk data dikelompokan rumus tetap sama dan di kalikan dengan (fi) Sk = [µ - Mo ].fi / atau = 3.[µ - Md].fi /

Skewness Jika nilai Sk dihubungkan dengan keadaan kurva maka : Sk = 0 kurva memiliki bentuk simetris; Sk > 0 nilai-nilai mean terletak di sebelah kanan Mo, kurva memiliki ekor memanjang ke kanan, kurva menceng ke kanan/positif; Sk < 0 nilai-nilai mean terletak di sebelah kiri Mo, kurva memiliki ekor memanjang ke kiri, kurva menceng ke kiri/negatif.

Contoh Skewness

Skewness Menghitung skewness dengan excel Cara penulisan rumus skewness di excel : Skew (number1, number2,...) Dimana : Number1, number2... berupa 1-255 argumen yang ingin dihitung skewnessnya. Juga dapat menggunakan array tunggal atau referensi ke array, bukan argumen yang dipisahkan oleh koma.

Skewness Sebagai contoh, buat tabel seperti di bawah ini : 1. Ketik Data Post pada sell A2 hingga A11 2. Untuk menghitung nilai skewness, di sel C2 ketik formula =SKEW(A2:A11)

Skewness Terlihat nilai skewnessnya lebih kecil dari 1, berarti jika grafik kurva distribusinya dibuat akan tampak seperti pada gambar Negative Skew.

Skewness Ukuran kemiringan yang lain adalah koefisien β 1 (baca 'beta-satu'): Dimana Interpretasi Distribusi dikatakan simetris apabila nilai b 1 = 0. Skewness positif atau negatif tergantung pada nilai b 1 apakah bernilai positif atau negatif.

Skewness Ukuran Skewness yang sering digunakan: Skewness Populasi: Skewness Sampel: atau formula berikut (MS Excel): NB: kedua formula di atas menghasilkan nilai skewness yang sama Interpretasi: Distribusi dikatakan simetris apabila nilai g 1 = 0. Skewness positif atau negatif tergantung pada nilai g 1 apakah bernilai positif atau negatif.

Skewness Menurut Bulmer, M. G., Principles of Statistics (Dover, 1979): highly skewed: jika skewness kurang dari 1 atau lebih dari +1 moderately skewed: jika skewness antara 1 dan ½ atau antara +½ dan +1. approximately symmetric: jika skewness is berada di antara ½ dan +½.

Kurtosis Kurtosis atau keruncingan adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu : 1) Leptokurtik, merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi (nilai keruncingan > 3) 2) Platikurtik, merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar (nilai keruncingan <3) 3) Mesokurtik, merupakan distribusi yang memiliki puncak sedang dan tidak mendatar (Normal (nilai keruncingan = 3)

Kurtosis Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi, ukuran yang sering digunakan adalah koefisien kurtosis persentil. Koefisien keruncingan atau koefisien kurtosis dilambangkan dengan α4 (alpha 4).

Kurtosis Menghitung Kurtosis dengan excel Cara penulisan rumus kurtosis di excel : Kurt (number1, number2,...) Dimana : Number1, number2... berupa 1-255 argumen yang ingin dihitung kurtosisnya. Juga dapat menggunakan array tunggal atau referensi ke array, bukan argumen yang dipisahkan oleh koma.

Kurtosis Sebagai contoh, buat tabel seperti di bawah ini : 1. Ketik Data Pre pada sell A2 hingga A11 2. Untuk menghitung nilai kurtosis, di sel C2 ketik formula =Kurt(A2:A11) Hasil krtosis = -0.72543

Kurtosis Kurtosis dihitung dengan menggunakan koefisien Pearson, β 2 (baca 'beta - dua'). dimana:

Kurtosis Ukuran Kurtosis yang sering digunakan: Kurtosis Populasi: Kurtosis: Excess Kurtosis: Kurtosis Sampel: atau formula berikut (MS Excel): s = standar deviasi NB: Excel menggunakan nilai Excess Kurtosis. Hasil perhitungan dari kedua formula di atas, menghasilkan nilai yang sama

Kurtosis Interpretasi: Distribusi dikatakan: Mesokurtik (Normal) jika b 2 = 3 Leptokurtik jika b 2 > 3 platikurtik jika b 2 < 3