BAB.4 LAJU REAKSI. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :

dokumen-dokumen yang mirip
kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

A. KESEIMBANGAN DINAMIS

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si.

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr

BAB VII SISTEM KOLOID

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring

Jenis larutan : elektrolit dan non elektrolit

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Download Soal dan Pembahasan Lainnya di: SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN..

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

GLOSARIUM. A : penyerapan pada permukaan. Aerosol : sistem koloid yang medium pendispersinya gas (8, B)

REAKSI KESETIMBANGAN Reaksi dua arah

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Purwanti Widhy H, M.Pd

Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia

Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

SILABUS. : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

kecuali . kecuali . kecuali

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

Antiremed Kelas 11 Kimia

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

MODUL KESETIMBANGAN. Perhatikan reaksi berikut

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

BAB 10 SISTEM KOLOID. Tujuan Pembelajaran

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

SOAL-SOAL KESETIMBANGAN KIMIA

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

Lampiran 8. Dasar Pengembangan Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

A. ARTI KESETIMBANGAN B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN C. TETAPAN KESETIMBANGAN D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI

Sistem Koloid 11/10/2017. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal Tentang Dispersi. Perbandingan sifat Macam macam koloid

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

H 2 O (L) H 2 O (G) KESETIMBANGAN KIMIA. N 2 O 4 (G) 2NO 2 (G)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

1. Perhatikan struktur senyawa berikut!

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

wanibesak.wordpress.com

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

KESETIMBANGAN. titik setimbang

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

MODUL PEMBELAJARAN. Standart Kompetensi. Memahami konsep Kesetimbangan reaksi

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Kesetimbangan Kimia. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

HASIL ANALISIS KEBENARAN KONSEP PADA OBJEK PENELITIAN. Penjelasan Konsep

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

BAB II KESETIMBANGAN KIMIA

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA. KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua)

BAB 9. KINETIKA KIMIA

Bab XII TUJUAN PEMBELAJARAN. Koloid. Koloid 251. Demonstrasi efek Tyndall oleh koloid. Berkas cahaya yang melewati koloid akan terlihat nyata.

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya

UN SMA 2012 IPA Kimia

BAB 6. (lihat diktat kuliah KIMIA : Bab 6 dan 7)

Persiapan UN 2018 KIMIA

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pemahaman siswa yang dimaksud adalah pemahaman konseptual dan pemahaman

1. Di antara logam-logam di bawah ini, yang dapat bereaksi, dengan asam klorida encer dan menghasilkan gas hidrogen adalah : A. emas B. besi C.

1. Tragedi Minamata di Jepang disebabkan pencemaran logam berat... A. Hg B. Ag C. Pb Kunci : A. D. Cu E. Zn

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

Transkripsi:

BAB.4 LAJU REAKSI laju reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang dapat berubah menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu. Pada umumnya kecepatan reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi cukup besar. Dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan berkurang pula kecepatannya. Secara umum kecepatan reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut: V = k(a) x (B) y dimana: V = kecepatan reaksi k = tetapan laju reaksi x = orde reaksi terhadap zat A y = orde reaksi terhadap zat B (x + y) adalah orde reaksi keseluruhan (A) dan (B) adalah konsentrasi zat pereaksi. Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi : v = k (A) (B) 2 persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde 1 terhadap zat A dan merupakan reaksi orde 2 terhadap zat B. Secara keselurahan reaksi tersebut adalah reaksi orde 3. Contoh soal: Dari reaksi 2NO(g) + Br 2 (g) 2NOBr(g) dibuat percobaan dan diperoleh data sebagai berikut: No. (NO) mol/l (Br 2 ) mol/l Kecepatan Reaksi mol / l / detik 1. 0.1 0.1 12 2. 0.1 0.2 24 3. 0.1 0.3 36 4. 0.2 0.1 48 5. 0.3 0.1 108 Pertanyaan: a. Tentukan orde reaksinya! b. Tentukan harga k (tetapan laju reaksi)! Jawab: a. Pertama-tama kita misalkan rumus kecepatan reaksinya adalah V = k(no) x (Br 2 ) y : jadi kita harus mencari nilai x dan y. Untuk menentukan nilai x maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap Br2 tidak berubah, yaitu data (1) dan (4). Dari data ini terlihat konsentrasi NO naik 2 kali sedangkan kecepatan reaksinya naik 4 kali maka :

2 x = 4 ; x = 2 (reaksi orde 2 terhadap NO) Untuk menentukan nilai y maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap NO tidak berubah yaitu data (1) dan (2). Dari data ini terlihat konsentrasi Br 2 naik 2 kali, sedangkan kecepatan reaksinya naik 2 kali, maka : 2 y = 2 ; y = 1 (reaksi orde 1 terhadap Br 2 ) Jadi rumus kecepatan reaksinya : V = k(no) 2 (Br 2 ) (reaksi orde 3) b. Untuk menentukan nilai k cukup kita ambil salah satu data percobaan saja misalnya data (1), maka: V = k(no) 2 (Br 2 ) 12 = k(0.1) 2 (0.1) k = 12 x 10 3 mol -2 1 2 det -1 Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi antara lain konsentrasi, sifat zat yang bereaksi, suhu dan katalisator. A. KONSENTRASI Dari berbagai percobaan menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung. Makin besar konsentrasi makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makinbesar kemungkinan terjadinya tumbukan dengan demikian makin besar pula kemungkinan terjadinya reaksi. B. SIFAT ZAT YANG BEREAKSI Sifat mudah sukarnya suatu zat bereaksi akan menentukan kecepatan berlangsungnya reaksi. Secara umum dinyatakan bahwa: - Reaksi antara senyawa ion umumnya berlangsung cepat. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Contoh: Ca 2+ (aq) + CO 3 2+ (aq) CaCO 3 (s) Reaksi ini berlangsung dengan cepat. - Reaksi antara senyawa kovalen umumnya berlangsung lambat. Hal ini disebabkan karena untuk berlangsungnya reaksi tersebut dibutuhkan energi untuk memutuskan ikatan-ikatan kovalen yang terdapat dalam molekul zat yang bereaksi. Contoh: CH 4 (g) + Cl 2 (g) CH 3 Cl(g) + HCl(g) Reaksi ini berjalan lambat reaksinya dapat dipercepat apabila diberi energi misalnya cahaya matahari. C. SUHU Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar. D. KATALISATOR Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti sebelum reaksi.

Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat. BAB.5 KESETIMBANGAN REAKSI Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai: A + B C + D ADA DUA MACAM SISTEM KESETIMBANGAN, YAITU : 1. Kesetimbangan dalam sistem homogeny a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas Contoh: 2SO 2 (g) + O 2 (g) 2SO 3 (g) b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan Contoh: NH 4 OH(aq) NH 4 + (aq) + OH - (aq) 2. Kesetimbangan dalam sistem heterogen a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas Contoh: CaCO 3 (s) CaO(s) + CO 2 (g) b. Kesetimbangan sistem padat larutan Contoh: BaSO 4 (s) Ba 2 + (aq) + SO 4 2- (aq) c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas Contoh: Ca(HCO 3 ) 2 (aq) CaCO 3 (s) + H 2 O(l) + CO 2 (g) Azas Le Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya. Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan. Bagi reaksi: A + B C + D KEMUNGKINAN TERJADINYA PERGESERAN 1. Dari kiri ke kanan, berarti A bereaksi dengan B membentuk C dan D, sehingga jumlah mol A dan B berkurang, sedangkan C dan D bertambah. 2. Dari kanan ke kiri, berarti C dan D bereaksi membentuk A dan B. sehingga jumlah mol C dan D berkurang, sedangkan A dan B bertambah. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGGESER LETAK KESETIMBANGAN ADALAH : a. Perubahan konsentrasi salah satu zat b. Perubahan volume atau tekanan c. Perubahan suhu

A. PERUBAHAN KONSENTRASI SALAH SATU ZAT Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut. Contoh: 2SO 2 (g) + O 2 (g) 2SO 3 (g) - Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO 2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan. - Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O 2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. B. PERUBAHAN VOLUME ATAU TEKANAN Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan reaksi berupa pergeseran kesetimbangan. Contoh: Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil. Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar. Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan. N 2 (g) + 3H 2 (g) 2NH 3 (g) Koefisien reaksi di kanan = 2 Koefisien reaksi di kiri = 4 - Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (= volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan. - Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (= volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. C. PERUBAHAN SUHU Menurut Van't Hoff: - Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm). - Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm). Contoh: 2NO(g) + O 2 (g) 2NO 2 (g) ; H = -216 kj - Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. - Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

PENGARUH KATALISATOR TERHADAP KESETIMBANGAN Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan K c tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar. Katalis menyebabkan energi pengaktifan reaksi lebih rendah Ada dua macam katalis, yaitu katalis positif (katalisator) yang berfungsi mempercepat reaksi, dan katalis negatif (inhibitor) yang berfungsi memperlambat laju reaksi. Sedangkan katalisator dibedakan atas katalisator homogen dan katalisator heterogen. Katalisator homogen adalah katalisator yang mempunyai fasa sama dengan zat yang dikatalisis. Katalisator heterogen Katalisator heterogen adalah katalisator yang mempunyai fasa tidak sama dengan zat yang dikatalisis. Banyak proses industri yang menggunakan katalisator heterogen, sehingga proses dapat berlangsung lebih cepat dan biaya produksi dapat dikurangi. HUBUNGAN ANTARA HARGA K c DENGAN K p Untuk reaksi umum: a A(g) + b B(g) c C(g) + d D(g) Harga tetapan kesetimbangan: K c = [(C) c. (D) d ] / [(A) a. (B) b ] K p = (P c C x P d D ) / (P a A x P b B ) dimana: P A, P B, P C dan P D merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B. C dan D. Secara matematis, hubungan antara K c dan K p dapat diturunkan sebagai: K p = K c (RT ) n dimana n adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas kiri). Contoh: Jika diketahui reaksi kesetimbangan: CO 2 (g) + C(s) 2CO(g) Pada suhu 300 o C, harga K p = 16. Hitunglah tekanan parsial CO 2, jika tekanan total dalam ruang 5 atm! Jawab: Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm, maka tekanan parsial gas CO 2 = (5 - x) atm. K p = (PCO) 2 / PCO 2 = x 2 / (5 - x) = 16 ; x = 4 Jadi tekanan parsial gas CO2 = (5-4) = 1 atm

Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana. Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula. Contoh: 2NH 3 (g) N 2 (g) + 3H 2 (g) besarnya nilai derajat disosiasi (α): α = mol NH 3 yang terurai / mol NH 3 mula-mula Harga derajat disosiasi terletak antara 0 dan 1, jika: α = 0 berarti tidak terjadi penguraian α= 1 berarti terjadi penguraian sempurna 0 < α < 1 berarti disosiasi pada reaksi setimbang (disosiasi sebagian). SISTEM DISPERSI BAB.6 KOLOID, SUSPENSI DAN LARUTAN SEJATI A. Dispersi kasar (suspensi) : partikel zat yang didispersikan berukuran lebih besar dari 100 nm. B. Dispersi koloid : partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 nm - 100 nm. C. Dispersi molekuler (larutan sejati) : partikel zat yang didispersikan berukuran lebih kecil dari 1 nm. Sistem koloid pada hakekatnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. JENIS KOLOID Sistem koloid digolongkan berdasarkan pada jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya. - koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol. - koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi. - koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih. Sifat-sifat khas koloid meliputi : a. Efek Tyndall Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. b. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid.

Koloid Fe(OH) 3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H + Koloid As 2 S 3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S 2- c. Adsorbsi Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan). Contoh : (i) Koloid Fe(OH) 3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H +. (ii) Koloid As 2 S 3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S 2. d. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. e. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan. Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat Koloid Liofob: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol belerang, sol emas. ELEKTROFERESIS Elektroferesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda. Elektrotoresis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel koloid. Jika partikel koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif. Prinsip elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat Cottrell. DIALISIS Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaannya. Pada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel. A. Cara Kondensasi Cara kondensasi termasuk cara kimia. kondensasi Prinsip : Partikel Molekular --------------> Partikel Koloid Reaksi kimia untuk menghasilkan koloid meliputi : 1. Reaksi Redoks 2 H 2 S(g) + SO 2 (aq) 3 S(s) + 2 H 2 O(l) 2. Reaksi Hidrolisis FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O(l) Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl(aq)

3. Reaksi Substitusi 2 H 3 AsO 3 (aq) + 3 H 2 S(g) As 2 S 3 (s) + 6 H 2 O(l) 4. Reaksi Penggaraman Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI 2, BaSO 4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer. AgNO 3 (aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) AgCl(s) + NaNO 3 (aq) (encer) B. Cara Dispersi Prinsip : Partikel Besar ----------------> Partikel Koloid Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara kimia: 1. Cara Mekanik Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan. 2. Cara Busur Bredig Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam. 3. Cara Peptisasi Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Contoh: - Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin. - Endapan NiS dipeptisasi oleh H 2 S ; endapan Al(OH) 3 oleh AlCl 3 SOAL SOAL LATIHAN 1. Perhatikan data-data percobaan berikut : Percobaan (H 2 ) mol/l (SO 2 ) mol/l Waktu (detik) 1 4a 36 2 2a 4a 18 3 4a 4a 9 4 4a 2a 18 5 4a A 36 Maka. a. Orde reaksi terhadap H 2 adalah b. Oerde reaksi terhadap SO 2 adalah c. Orde reaksi total adalah d. Rumus kecepatan reaksi V = 2. Pada suhu 25 0 C dinaikan menjadi 75 0 C. jika setiap kenaikan 10 0 C kecepatan menjadi 2 kali lebih cepat, maka kecepeatan reaksi tersebut di atas menjadi... kali. 3. Suatu reaksi berlangsung tiga kali lebih cepat, jika suhu dinaikan sebesar 20 0 C. Bila pada suhu 10 0 C reaksi berlangsung selama 45 menit, maka pada suhu 50 0 C reaksi tersebut berlangsung selama.... 4. Reaksi kesetimbangan: 2C (S) + O 2(g) 2CO (g). Rumus tetapan kesetimbangannya adalah 5. Dalam suatu bejana bervolume 1 liter, 4mol NO 2 membentuk kesetimbangan: 2NO 2 (g) 2NO (g) + O 2 (g) Dalam keadaan setimbang pada suhu tetap terbentuk 1 mol O 2. Tetapan kesetimbangan Kc adalah 6. Dalam bejana 10 liter dimasukkan 5 mol HI yang terurai menurut reaksi: 2 HI (g) H 2(g) + I 2(g) Jika dalam kesetimbangan masih ada 2 mol HI,maka harga Kc adalah 7. Dalam bejana 3 liter, 5 mol amoniak terurai dengan derajat diosiasi 0,4 menurut reaksi: 2NH 3(g) N 2(g) + 3H 2(g) Tekanan pada kesetimbangan adalah 3,5 atm,harga Kp adalah SOAL SISTEM KOLOID

1. Hal-hal berikut merupakan ciri-ciri system koloid,kecuali a. tidak dapat disaring b. terdiri 2 fase c. menghamburkan cahaya 2. Yang bukan merupakan sisitem koloid adalah a. lateks b. tinta gambar c. batu apung 3. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut a. sol b. buih c. suspensi 4. Buih dalam sistem dispersi terjadi pada keadaan a. zat padat terdespersi dlm zat cair b. gas terdespersi dlm zat cair 5. Mutiara adalah sistem koloid a. padat dlm cair c. cair dlm padat e. gas dlm padat 6. Yang termasuk koloid padat dalam gas adalah a. kabut b. asap c. batu apung 7. Sistem berikut tergolong emulsi,kecuali a. santan b. air susu c. alcohol 70% 8. Penghamburan berkas sinar oleh system koloid disebut a. gerak brown b. koagulasi c. osmosis d. stabil e. homogen d. alcohol 70% e. margarine d. emulsi e. aerosol c. zat cair terdespersi dlm gas d. zat cair terdespersi dalam zat cair b. cair dlm gas d. gas dlm cair d. embun e. buih d. minyak ikan e. mayones d. efek tyndall e. elektroforesis 9. Tinta merupakan system koloid yang fasa terdispersinya dan medium pendispersinya adalah a. gas-padat d. cair-gas b cair-padat e. padat-gas c. padat-cair 10. Sistem koloid yang dibuat dengan mendispersikan zat padat ke dalam cairan adalah a. aerosol d. emulsi b. buih e. sol c. gel 11. Koloid dibawah ini yang tidak dapat dibuat dengan cara kondensasi adalah a. sol belerang b. sol AgCl c. sol Fe(OH)2 d. sol amilum e. sol emas

12. Contoh koloid yang mendium pendespersinya padat dan fase terdispersinya cair adalah a. asap d. awan b. agar-agar e. mutiara c. batu apung 13. Gerak Brown terjadi karena a. gaya gravitasi b. tarik menarik antra partikel koloid yang berbeda muatan c. tolak-menolak antara partikel koloid yang bermuatan sama d. tumbukan antara partikel koloid e. tumbukan molekul medium dengan partikel koloid. 14.Kelebihan elektrolitdalam suatu disperse koloid biasanya dihilangkan dengan cara a. elekrolisis d. dekantasi b. elektroforesis e. presipitasi c. dialysis 15. Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada peristiwa a. pembuatan agar-agar b. pembuatan cat c. terjadinya delta di muara sungai d. terjadinya berkas sinar e. pembusukan air usus 16. Cara pembuatan system koloid dengan jalan mengubah partikel-partikel kasar menjadi partikelpartikel koloid disebut cara a. disperse d. kondensasi b. koagulasi e. hidrolisis c. elektrolisis 17. Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitannya dengan sisitem koloid adalah a. efek tyndall d. dialysis b. koagulasi e. emulsi c. elektrolisis 18. Yang termasuk koloid hidrofob a. amilum dlm air b. putih telur dlm air c. agar-agar dlm air d. protein dlm air e. lemak dlm air. 19. Sistem koloid yang partikel-partikelnya tidak menarik molekul pelarutnya disebut a. liofil d. dialysis b. hidrofil e. elektrofil c. liofob