Bab XII TUJUAN PEMBELAJARAN. Koloid. Koloid 251. Demonstrasi efek Tyndall oleh koloid. Berkas cahaya yang melewati koloid akan terlihat nyata.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab XII TUJUAN PEMBELAJARAN. Koloid. Koloid 251. Demonstrasi efek Tyndall oleh koloid. Berkas cahaya yang melewati koloid akan terlihat nyata."

Transkripsi

1 Bab XII Koloid Sumber: Ebbing, General Chemistry Demonstrasi efek Tyndall oleh koloid. Berkas cahaya yang melewati koloid akan terlihat nyata. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat : 1. menjelaskan perbedaan koloid, larutan sejati, dan suspensi, 2. mengelompokkan berbagai jenis koloid, 3. menjelaskan sifat-sifat koloid, 4. menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan, 5. memberi contoh macam-macam koloid hasil industri. Koloid 251

2 PETA KONSEP Koloid meliputi Macam-macam Koloid Sifat Koloid Pembuatan Koloid Koloid dalam Lingkungan contohnya dilakukan dengan Aerosol Emulsi Busa Sol terdiri dari Cara Kondensasi contohnya Cara Dispersi contohnya contohnya Pencemaran Udara Pencemaran Air Efek Tyndall Gerak Brown Muatan Koloid Peptisasi Mekanik Liofil Liofob Hidrolisis Reduksi Oksidasi Kesetimbangan ion Mengubah pelarut mengakibatkan Elektroforesis Koalgulasi Adsorpsi 252 Kimia Kelas XI SMA dan MA

3 Pernahkah di daerahmu terjadi kabut di pagi hari? Kabut menyebabkan daya pandang di udara terhalang, sebab kabut merupakan titik-titik air yang menyebar merata di udara. Kabut merupakan salah satu contoh sistem koloid. Dalam kehidupan sehari-hari sistem koloid juga banyak ditemukan sebagai produk-produk industri untuk keperluan rumah tangga, kosmetik, dan farmasi. Apa yang dimaksud dengan koloid, bagaimana sifat-sifatnya, dan bagaimana pembuatannya? Pada bab ini akan dijelaskan perbedaan koloid dengan larutan atau suspensi, macam-macam koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium perdispersinya, sifat-sifat koloid, cara-cara pembuatan koloid, dan kegunaan koloid. A. Pengertian Koloid Apa yang dimaksud dengan koloid? air + gula air + tanah air + tepung kanji Gambar 12.1 Koloid, suspensi, dan larutan sejati Untuk membedakan koloid dari suspensi dan larutan sejati coba masukkan masing-masing seujung sendok teh gula, tanah, dan tepung kanji, masing-masing ke dalam 100 ml air. Aduk secara bersamaan. Amati beberapa saat. Berdasarkan pengamatan didapatkan: 1. Campuran air dan gula membentuk campuran homogen yang jernih. Campuran ini disebut larutan sejati atau larutan. 2. Campuran air dan tanah membentuk campuran heterogen dan ada endapan. Campuran ini disebut suspensi. 3. Campuran air dan tepung kanji membentuk larutan keruh dan tidak ada endapan. Campuran ini disebut koloid. Pada campuran air dan tepung kanji, air merupakan medium pendispersi (fase pelarut), tepung kanji merupakan fase terdispersi (fase zat terlarut). Jadi koloid dapat dikatakan suspensi dari partikel-partikel kecil yang terdispersi di dalam medium pendispersi. Pada koloid partikel-partikel tersebar di dalam medium pendispersinya. Ukuran diameter partikel-partikel koloid lebih besar daripada diameter partikel larutan sejati tetapi lebih kecil dari partikel suspensi kasar yaitu sebesar 10-7 cm sampai dengan 10-5 cm. Perhatikan bagan berikut. Larutan sejati Koloid Suspensi 10-7 cm 10-5 cm Koloid 253

4 Apakah perbedaan antara koloid dengan larutan dan suspensi? Perbedaan antara koloid dengan larutan dan suspensi, dapat dilihat pada Tabel Tabel 12.1 Perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi No. Larutan Koloid Suspensi (Sistem Homogen) (Sistem Heterogen) 1. Ukuran partikel Ukuran partikel antara Ukuran partikel lebih dari kurang dari 10 7 cm cm 10 5 cm 2. Terdiri dari satu fase Dua fase Dua fase 3. Penyebarannya Ada kecenderungan Mengendap dengan permanen mengendap cepat 4. Partikel tidak tampak Partikel tampak pada Partikel tampak oleh mata dan pada ultramikroskop ultramikroskop dapat dilihat dengan mikroskop 5. Dapat melewati Dapat melewati Dapat disaring oleh saringan saringan dan membran saringan, tidak dapat dan tidak dapat melewati semipermiabel melewati membran membran semipermiabel semipermiabel B. Macam-Macam Koloid Salah satu contoh koloid adalah asap rokok. Asap rokok merupakan partikelpartikel padat yang menyebar di udara. Partikel padat sebagai fase terdispersi dan udara sebagai medium pendispersi. Berbagai koloid dapat dibedakan dari fase terdispersi dan medium perdispersinya. Contoh koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya tertera pada Tabel Tabel 12.2 Beberapa jenis koloid Fase Medium Jenis Koloid Contoh Koloid Terdispersi Pendispersi Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan Padat Gas Aerosol padat Asap rokok, debu Gas Cair Busa Busa sabun, krim Gas Padat Busa padat Styrofoom, batu apung, marshmallows Cair Cair Emulsi Susu, mayonaise Cair Padat Emulsi padat Mentega, keju, jelly, mutiara, opal Padat Cair Sol Cat, tanah liat, amilum dalam air Padat Padat Sol padat Kaca berwarna, alloy 254 Kimia Kelas XI SMA dan MA

5 Produk-produk industri banyak yang berupa koloid contohnya aerosol, busa, emulsi, dan sol. a. Aerosol Aerosol ada yang berupa aerosol cair dan aerosol padat. Aerosol cair merupakan koloid yang fase terdispersinya zat cair dan medium pendispersinya gas. Contoh aerosol cair hasil industri adalah pembasmi serangga dalam bentuk spray, hair spray, dan parfum. Jika disemprotkan di udara, titik-titik zat cair akan tersebar di udara membentuk koloid aerosol. Aerosol cair yang terjadi secara alami contohnya kabut dan awan. Kabut merupakan titik-titik yang tersebar di udara secara merata. Aerosol padat merupakan koloid yang fase terdispersinya zat padat dan medium pendispersinya gas. Aerosol padat contohnya asap dan debu. Berbagai asap sebenarnya berupa partikelpartikel padat sangat halus yang tersebar di udara. Asap berbahaya yang terjadi di rumah atau di ruangan adalah asap obat nyamuk dan asap rokok yang berlebihan. Debu juga merupakan partikel-partikel padat sangat halus, yang tersebar di udara. Debu dapat berada di rumah karena terbawa angin dari luar. b. Busa Gambar 12.2 Asap mobil merupakan contoh aerosol padat Busa ada yang berupa buih dan busa padat. Buih atau busa cair merupakan koloid yang fase terdispersinya gas dan medium pendispersinya zat cair. Buih yang paling banyak ditemukan yaitu busa sabun. Contoh lainnya yaitu putih telur yang dikocok. Udara sebagai fase terdispersi dan putih telur sebagai medium pendispersi. Di bidang industri kosmetik ada bahan untuk pengeras rambut yang berupa busa cair atau foam. Sedangkan di industri makanan contoh bahan berupa busa cair yaitu krem untuk kue tart. Krem ini dikemas dalam tube seperti pasta gigi. Busa padat, fase terdispersinya gas, medium pendispersinya zat padat. Produk busa padat yang banyak digunakan untuk kemasan barang yang mudah pecah atau rusak adalah styrofoam. Styrofoam salah satu contoh dari polimer sintetis. c. Emulsi Emulsi merupakan koloid yang fase terdispersinya dan medium pendispersinya zat cair, contohnya campuran minyak dan air. Campuran ini cenderung untuk terpisah sehingga untuk menstabilkan campuran biasanya Koloid 255

6 ditambahkan emulgator. Bahan yang merupakan emulsi misalnya cat, pasta gigi, kosmetik (cleansing milk, foundation), dan salad dressings. Pada salad dressings untuk menyatukan minyak dan air digunakan emulgator kuning telur. Sabun juga merupakan emulgator untuk menyatukan lemak/minyak pada tubuh dengan air saat membersihkan badan. Emulsi padat fase terdispersinya zat cair, medium pendispersinya zat padat. Contoh mentega, keju, dan jelli. d. Sol Sol ada yang merupakan sol cair yang dikenal dengan nama sol saja dan sol padat. Sol merupakan koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya zat cair. Contohnya tanah lempung, amilum, dan cat dalam air. Sol padat yang fase terdispersinya padat, medium pendipsersinya padat merupakan koloid yang banyak diproduksi. Contohnya kaca berwarna dan alloy. Alloy adalah campuran logam dengan logam seperti perunggu dan kuningan. Contoh-contoh koloid yang diuraikan adalah koloid-koloid yang ada di lingkungan kita sehari-hari. Contoh-contoh koloid yang ada di laboratorium untuk beberapa percobaan biasanya berupa sol, misalnya sol Fe(OH) 3, sol As 2 S 3, dan sol belerang. Latihan 12.1 Selesaikan soal-soal berikut! 1. Jelaskan perbedaan koloid, suspensi, dan larutan sejati! 2. Apa yang dimaksud dengan aerosol, sol, dan emulsi? Berikan contohnya. C. Sifat-Sifat Koloid Koloid mempunyai sifat-sifat yang khas, misalnya menunjukkan efek Tyndall, gerak Brorwn, mempunyai muatan listrik, dan daya tarik menarik antara fase terdispersi dengan medium pendispersinya. Untuk mempelajarinya bacalah uraian berikut dan lakukan percobaannya. 1. Efek Tyndall Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu sering melihat efek Tyndall dari suatu koloid misalnya terlihatnya berkas cahaya lampu mobil pada malam yang berkabut dan berkas sinar dari proyektor film di bioskop. Bagaimana terjadinya efek Tyndall? Untuk memahami efek Tyndall lakukan Kegiatan Kimia Kelas XI SMA dan MA

7 KEGIATAN 12.1 Eksperimen Mengamati Efek Tyndall 1. Siapkan 6 gelas kimia yang masing-masing berisi 100 ml berbagai larutan dan koloid seperti: Air gula Sirup Sol Fe(OH) 3 Air susu Air sabun Larutan garam 2. Sorotkan berkas cahaya kecil dari lampu senter kepada gelas yang berisi bahan di atas. 3. Amati keadaan cahaya yang melewati bahan-bahan tersebut. celah Catatan: Sebaiknya percobaan dilakukan di ruang yang gelap. Pertanyaan: 1. Jelaskan perbedaan jalannya cahaya pada koloid dan larutan! 2. Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall? sumber cahaya larutan/koloid Berdasarkan percobaan, berkas cahaya yang melewati larutan koloid terlihat nyata, sedangkan pada larutan sejati tidak terlihat. Terlihatnya berkas cahaya tersebut disebabkan berkas cahaya yang mengenai partikel koloid dihamburkan oleh partikel tersebut. Perhatikan ilustrasi berikut. larutan sejati larutan koloid Gambar 12.3 Penghamburan cahaya oleh partikel koloid Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Change Gejala pemantulan dan penghamburan cahaya oleh partikel koloid disebut efek Tyndall. Gejala ini pertama kali ditemukan oleh Micahel Faraday kemudian diselidiki lebih lanjut oleh John Tyndall ( ), seorang ahli Fisika bangsa Inggris. Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan larutan sejati dari koloid. Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dapat diamati pada saat matahari terbenam. Pada saat itu kita dapat melihat warna langit yang kemerahan. Pada siang hari langit berwarna biru. Koloid 257

8 2. Gerak Brown Kalau suatu koloid diamati melalui mikroskop maka akan didapat gerakangerakan partikel koloid atau Gerak Brown seperti ilustrasi berikut. Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Change Gambar 12.4 Gerakan Brown oleh partikel sistem koloid Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel pada koloid yang arahnya lurus tidak menentu yang disebabkan oleh tumbukan antara molekul-molekul medium pendispersi dengan fase terdispersi atau tumbukan antara partikel-partikel terdispesi. Akibat gerak Brown yang terus-menerus akan menyebabkan berkurangnya efek gaya gravitasi bumi terhadap partikel fase terdispersi sehingga partikel-partikel terdispersi tidak dapat mengendap. Gerak Brown ini pertama kali ditemukan oleh seorang sarjana Biologi bernama Robert Brown ( ). 3. Muatan Listrik pada Partikel Koloid Umumnya partikel koloid bermuatan, ada yang positif dan negatif. Koloid akan bermuatan akibat menyerap ion-ion yang ada di permukaan partikel. Akibat muatan pada koloid dapat terjadi peristiwa adsorpsi, elektroforesis, dan koagulasi. Untuk mempelajarinya perhatikan uraian berikut. a. Adsorpsi Adsorpsi pada koloid adalah peristiwa penyerapan ion-ion oleh partikel koloid. Contohnya koloid Fe(OH) 3 dalam air menyerap ion hidrogen (ion H + ) sehingga partikel bermuatan positif, sedangkan koloid As 2 S 3 menyerap ion hidroksida (ion OH ) sehingga partikel bermuatan negatif. Perhatikan Gambar Fe(OH) Koloid Fe(OH) 3 bermuatan positif As 2 S 3 Gambar 12.5 Muatan pada koloid Koloid As 2 S 3 bermuatan negatif 258 Kimia Kelas XI SMA dan MA

9 Sifat adsorpsi dari koloid ini banyak dimanfaatkan untuk produk-produk tertentu, misalnya pemutihan garam dapur dan gula pasir. b. Elektroforesis Akibat partikel koloid bermuatan, maka kestabilan koloid dapat terpengaruh jika dialiri arus listrik. Peristiwa ini dapat dijelaskan melalui peristiwa elektroforesis. Apa yang dimaksud dengan elektroforesis? Untuk memahami peristiwa elektroforesis pada koloid, lakukan kegiatan berikut. KEGIATAN 12.2 Elektroforesis pada Koloid Fe(OH) 3 Amati gambar percobaan elektroforesis berikut. + S + mula-mula + S + setelah percobaan koloid Fe(OH) 3 Pertanyaan: 1. Di mana terjadinya penggumpalan Fe(OH) 3, mengapa terjadi di kutub tersebut? 2. Apa yang dimaksud dengan elektroforesis? Sumber: Ebbing, General Chemistry Pada percobaan di atas, dispersi koloid dimasukkan ke dalam tabung U kemudian dicelupkan elektrode pada mulut tabung. Apabila kawat dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan arus listrik mengalir lewat elektrode positif dan negatif maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode. Partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak menuju elektrode bermuatan positif, dan sebaliknya jika partikel bermuatan positif akan bergerak menuju elektrode bermuatan negatif. Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa bergeraknya partikel-partikel koloid menuju elektrode. Peristiwa bergeraknya partikel koloid ke dalam satu elektrode menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid bermuatan listrik. Muatan beberapa partikel koloid dalam medium pendispersi air dapat dilihat pada Tabel Tabel 12.3 Muatan beberapa partikel koloid dalam medium pendispersi air Partikel Koloid Muatan Tepung Tanah liat Sol As 2 S 3 Sol Fe(OH) 3 Hemoglobin Negatif Negatif Negatif Positif Positif Sumber: Ebbing, General Chemistry Koloid 259

10 Aliran listrik juga dapat menarik koloid yang berupa partikel karbon dan debu pada asap yang dihasilkan dari proses pembakaran di tungku-tungku pembakaran. Alat yang digunakan adalah alat Cottrel. Industri besar biasanya dilengkapi dengan alat pengendap Cottrel. Pada alat ini partikel positif dan partikel negatif dari asap akan mengendap pada lempengan-lempengan yang bermuatan listrik, sehingga udara yang di luar akan bebas dari partikel karbon Lempengan-lempengan bermuatan listrik Asap kotor masuk Asap bersih keluar Gambar 12.6 Alat Cottrel debu Sumber: Ebbing, General Chemistry c. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan koloid yang disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit yang mengandung ion positif (+) dan ion negatif (). Ion yang efektif untuk menggumpalkan koloid ialah ion yang muatannya berlawanan dengan muatan koloid. Contoh: 1) Koloid Fe(OH) 3 dicampur dengan koloid As 2 S 3. 2) Sol emas yang bermuatan negatif dapat dikoagulasikan dengan NaCl, CaCl 2, atau AlCl 3. Sol emas paling cepat terjadi jika dikoagulasikan oleh AlCl 3. Mengapa? Koagulasi koloid yang terjadi di alam adalah terbentuknya delta di muara sungai. Air sungai yang mengandung tanah liat atau lempung merupakan koloid yang bermuatan negatif. Pada saat sampai di muara, air sungai bertemu air laut yang merupakan larutan elektrolit, maka tanah liat akan menggumpal atau terjadi koagulasi. Akibat koagulasi ini lama-lama akan terbentuk delta. Koagulasi koloid sering dimanfaatkan, dalam kehidupan sehari-hari maupun diindustri misalnya sebagai berikut. 1) Penggumpalan karet dalam lateks dengan penambahan asam cuka. 2) Penjernihan air. Air tanah yang biasa digunakan di rumah, kadang-kadang mengandung ion Fe 2+ yang mudah teroksidasi menjadi Fe 3+. Ion Fe 3+ berwarna coklat sehingga menyebabkan dinding kamar mandi atau bak air menjadi coklat bahkan pakaian putih pun lama-lama menjadi agak coklat kalau dicuci dengan air ini. 260 Kimia Kelas XI SMA dan MA

11 Untuk mengetahui adanya ion Fe 3+ dalam air, biasanya digunakan tawas. Tawas berfungsi sebagai koalgulan. Dengan tawas, ion Fe 3+ akan mengendap sebagai Fe(OH) 3 sehingga jika air tersebut disaring akan didapatkan air jernih. Air untuk keperluan penduduk di kota-kota berasal dari sungai atau sumber air. Air tersebut biasanya bersifat sadah dan mengandung ion besi. Sebelum diproses, sampah dan kotoran disaring dulu baru diproses sesuai dengan bagan berikut ini. aerator Ca(OH) 3 atau CaO Pengendapan I Tawas Pengendapan II Penyaringan CO 2 Cl 2 Air bersih air kotor Tempat endapan Sumber: Ebbing, General Chemistry Gambar 12.7 Skema penjernihan air secara besar-besaran Aerator adalah alat untuk menyemprot air dengan udara. Tujuannya untuk menghilangkan H 2 S, CO 2, dan CH 4. Selain itu, oksigen dan udara akan mengoksidasi Fe 2+ menjadi Fe 3+ yang mudah dihilangkan. Air yang tidak ada sampahnya dilewatkan dulu ke aerator. Penambahan kapur (Ca(OH) 2 ), gunanya untuk menaikkan ph air menjadi 6,5. Hal ini disebabkan tawas mengalami hidrolisis membentuk Al(OH) 3, yang dapat menaikkan ph air. Klorin (Cl 2 ) di dalam air terhidrolisis membentuk ion hipokloit (OCl ) yang berfungsi membunuh hama dan mencegah tumbuhnya ganggang dalam pipa. Reaksi yang terjadi: Cl 2 (g) + H 2 O(l) HOCl(aq) + H + (g) + Cl (ag). 4. Liofil dan Liofob Agar-agar atau jelly dan air tepung merupakan contoh koloid jenis sol. Apa perbedaan kedua sol tersebut? Sol dibedakan menjadi sol liofil dan sol liofob. Jelly merupakan sol liofil sedangkan air tepung merupakan sol liofob. Perbedaan ini berdasarkan daya tarik-menarik antara partikel fase terdispersi dengan medium pendispersinya. Sol liofil ialah sol yang fase terdispersinya mempunyai kemampuan menarik medium pendispersi, sehingga koloid bersifat kaku. Contohnya, gelatin dalam air dan putih telur dalam air. Sol liofob adalah sol yang fase terdispersinya tidak menarik medium pendispersi, contohnya As 2 S 3 dalam air, garam sulfida dalam air, dan belerang dalam air. Apa perbedaan sol liofil dengan sol liofob? Perhatikan Tabel Koloid 261

12 Tabel 12.4 Perbedaan sol liofil dan liofob Sol Liofil Sol Liofob Stabil Kurang stabil Kurang menampakkan gerak Brown Gerak Brown sangat jelas Efek Tyndall lemah Efek Tyndall kuat Sukar diendapkan dengan penambahan Mudah diendapkan dengan elektrolit penambahan elektrolit Kebanyakan dapat dibuat gel Hanya beberapa yang dapat dibuat gel Partikel terdispersi dapat menyerap Partikel terdispersi menyerap ion molekul Penyusunnya senyawa organik Penyusunnya senyawa anorganik Contoh: protein, lem, agar-agar Contoh: As 2 O 3, larutan tanah Jika medium pendispersi koloid ini adalah air, maka istilah yang digunakan adalah koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Latihan 12.2 Selesaikan soal-soal berikut! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan efek Tyndall dan gerak Brown? 2. Jelaskan terjadinya adsorpsi pada koloid dan berikan contohnya! 3. Apa yang dimaksud dengan peristiwa elektroforesis? 4. Senyawa apa yang digunakan pada penjernihan air yang mengandung ion Fe 2+? 5. Jelaskan perbedaan sol liofil dan sol liofob! D. Pembuatan Koloid Koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada ilustrasi berikut! Partikel kecil cara kondensasi Koloid cara dispersi Partikel besar Bagaimana cara pembuatan koloid dengan cara-cara tersebut? Untuk mempelajarinya, lakukan Kegiatan Kimia Kelas XI SMA dan MA

13 KEGIATAN 12.3 Pembuatan Koloid 1. Pembuatan Sol Fe(OH) 3 Tambahkan beberapa mililiter larutan FeCl 3 ke dalam air panas. Kemudian aduk sampai larutan berwarna merah coklat. Ujilah melalui sifat efek Tyndall. Apakah sudah terjadi koloid? 2. Pembuatan sol belerang Tumbuk seujung sendok kecil belerang bersama gula pasir sampai halus. Masukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air. Ujilah melalui sifat efek Tyndall apakah sudah terjadi koloid? Pertanyaan: 1. Cara apa yang digunakan untuk membuat sol Fe(OH) 3 dan sol belerang? 2. Jelaskan cara pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan cara dispersi. Pembuatan Sol Fe(OH) 3 termasuk cara kondensasi karena koloid berasal dari partikel-partikel di dalam larutan yang ukurannya lebih kecil dari koloid, sedangkan sol belerang dibuat dengan cara dispersi karena belerang yang ukuran partikelnya besar ditumbuk dulu menjadi partikel kecil baru didispersikan ke dalam air. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cara kondensasi adalah pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel yang lebih kecil menjadi partikel yang lebih besar dan cara dispersi adalah pembuatan koloid dengan mengubah partikel-partikel yang lebih besar menjadi molekul kecil yang sesuai dengan ukuran partikel koloid. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dispersi dapat dilakukan dengan berbagai reaksi. Perhatikan uraian berikut. 1. Cara Kondensasi Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan reaksi hidrolisis, reaksi oksidasi, reaksi reduksi, kesetimbangan ion, dan mengubah pelarut. a. Reaksi Hidrolisis FeCl 3 Pembuatan koloid dengan cara reaksi hidrolisis, contohnya pembuatan sol Fe(OH) 3. Reaksi: FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O(l) Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl(aq) Gambar 12.8 Pembuatan sol Fe(OH) 3 Koloid 263

14 b. Reaksi Oksidasi Pembuatan sol dengan cara oksidasi, misalnya pembuatan sol belerang. Sol belerang dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan SO 2. Reaksi: 2 H 2 S(g) + SO 2 (g) 3 S(s) + 2 H 2 O(l) Pada reaksi di atas S 2 dioksidasi menjadi S. c. Reaksi Reduksi Sol dari logam Pt, Ag, dan Au dapat dibuat dengan cara mereaksikan larutan encer ion logam dengan zat pereduksi misalnya FeSO 4, formaldehida, dan timah klorida. Contohnya pembuatan sol emas. Reaksi: 2 AuCl 3 (aq) + 3 SnCl 2 (aq) 2 SnCl 4 (aq) + 2 Au(s) sol emas Pada reaksi tersebut ion Au 3+ direduksi menjadi logam emas. d. Kesetimbangan Ion Pembuatan sol dengan kesetimbangan ion misalnya pembuatan sol AgCl dan sol As 2 S 3. 1) Pembuatan sol AgCl Sol AgCl dapat dibuat dengan menambahkan larutan HCl yang sangat encer kepada larutan AgNO 3. Reaksi: Ag + (aq) + Cl (aq) AgCl(s) 2) Pembuatan sol As 2 S 3 Pada larutan H 2 S encer ditambahkan oksida arsen (As 2 O 3 ) Reaksi: As 2 O 3 (s) + 3 H 2 S(aq) As 2 S 3 (s) + 3 H 2 O(l) Sol As 2 O 3 berwarna kuning, bermuatan negatif, dan termasuk koloid liofob, yaitu sol yang tidak menarik medium pendispersi. e. Mengubah Pelarut Cara kondensasi ini dilakukan untuk menurunkan kelarutan suatu zat terlarut. Contohnya: 1) Belerang larut dalam etanol tetapi tidak larut dalam air. Bila larutan jenuh belerang dalam etanol dituangkan ke dalam air, maka akan terbentuk sol belerang. Hal ini terjadi akibat menurunnya kelarutan belerang di dalam campuran tersebut. 2) Indikator fenolftalein larut dalam etanol tapi tidak larut dalam air. Bila air ditambahkan ke dalam larutan fenolftalein dalam etanol akan terbentuk cairan seperti susu. 3) Kalsium asetat mudah larut dalam air, tetapi sukar larut dalam alkohol. Bila larutan jenuh kalsium asetat ditambahkan alkohol maka akan terbentuk jelly. 264 Kimia Kelas XI SMA dan MA

15 2. Cara Dispersi Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik (pemecahan dan penggilingan) serta peptisasi. a. Cara Mekanik Dengan cara mekanik, partikel kasar dipecah sampai halus. Dalam laboratorium kimia pemecahan partikel ini dilakukan dengan menggunakan lumpang dan alu kecil, sedangkan dalam industri digunakan mesin penggiling koloid. Zat yang sudah halus dimasukkan ke dalam cairan sampai terbentuk koloid. Contoh: Pembuatan sol belerang Mula-mula belerang dihaluskan kemudian didispersikan ke dalam air sehingga terbentuk suatu koloid. b. Cara Peptisasi Cara ini dilakukan dengan menambahkan ion sejenis pada suatu endapan sehingga endapan terpecah menjadi partikel-partikel koloid. Contohnya endapan Agl dapat dipeptisasi dengan menambahkan larutan elektrolit dari ion sejenis, misalnya kalium iodida (Kl) atau perak nitrat (AgNO 3 ). Agar-agar yang biasa kita konsumsi berbentuk padat itu adalah koloid yang dibuat dengan cara peptisasi. Agar-agar tersebut dibuat dengan cara mencampurkan tepung agar-agar dengan air. Uraian mengenai pembuatan koloid akan mudah dipahami dengan melakukan kegiatan diantaranya sebagai berikut. KEGIATAN 12.4 Eksperimen Pembuatan Emulsi, Gel, dan Sol A. Sol Campurkan satu sendok tepung kanji dengan air dalam gelas, aduk dan amati apakah terjadi koloid. Buatlah campuran lain dari berbagai tepung. Tentukan mana yang membentuk koloid. B. Gel 1. Sediakan 15 ml larutan kalsium asetat jenuh dalam gelas kimia 250 ml. Tuangkan sekaligus 85 ml alkohol 95% ke dalam larutan tadi. Amati koloid yang dihasilkan. 2. Bakar sedikit gel di dalam cawan. C. Emulsi 1. Campurkan 1 ml minyak goreng dan 5 ml air di dalam tabung reaksi, kocok kuat-kuat dan simpan di rak tabung. 2. Tambahkan 25 tetes larutan sabun, kocok kuat-kuat dan simpan di rak tabung. Koloid 265

16 3. Lakukan seperti (C) yang ditambahkan adalah 25 tetes cairan empedu, kocok kuat-kuat dan simpan. Pertanyaan: 1. Dari ketiga sistem koloid tersebut, tentukan mana yang dibuat dengan cara dispersi dan kondensasi? 2. Bagaimana pengaruh larutan sabun pada campuran minyak dan air? 3. Samakah fungsi sabun dan cairan empedu? 4. Mengapa kalsium asetat dengan alkohol membentuk koloid? Jelaskan! Cairan empedu berperan dalam metabolisme, karena berfungsi seperti emulgator. Makanan yang mengandung lemak setelah bercampur dengan cairan empedu akan menjadi emulsi sehingga dapat diserap oleh dinding usus. Latihan 12.3 Selesaikan soal-soal berikut! 1. Jelaskan mengapa sabun cuci piring yang digunakan untuk membesihkan noda lemak/minyak pada piring termasuk pengelmusi! 2. Apa fungsi silika gel yang terdapat dalam dus kemasan obat-obatan? E. Koloid Pencemar Lingkungan Ada beberapa jenis koloid yang dapat mencemari lingkungan baik udara maupun air. Akhir-akhir ini kejadian terbakarnya hutan sering terjadi di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Beberapa kota di sekitar hutan mengalami pencemaran udara oleh asap akibat pembakaran. Asap merupakan koloid jenis aerosol padat. Akibatnya daya pandang menjadi dekat sehingga sangat membahayakan lalu lintas dan kalau terhirup terlalu banyak membuat sesak nafas. Selain itu mengakibatkan rasa pedih di mata. Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Gambar 12.9 Salah satu contoh koloid yang mencemari lingkungan 266 Kimia Kelas XI SMA dan MA

17 Asap hitam dari knalpot mobil akan tersebar di udara. Asap dari mobil berasal dari hasil pembakaran bahan bakar yang kurang sempurna. Partikel-partikel halus dari karbon yang hitam ikut keluar dengan gas CO 2 dan uap air menyebabkan pencemaran udara. Asap hitam juga dapat dihasilkan dari pabrik-pabrik industri. Asap akan lebih berbahaya jika mengandung gas-gas beracun seperti CO, SO 3, dan NO 2. Untuk mencegah pencemaran ini, pengendara bermotor harus merawat mesinnya sehingga tidak mengeluarkan asap. Di pabrik-pabrik hasil pembakaran harus diolah dulu misalnya dengan alat Cottrel, sehingga asap yang keluar tidak berbahaya. Di London pada tahun 1952 pernah terjadi smog yaitu asap yang bersatu dengan kabut, menyebabkan kematian cukup banyak. Smog saat itu mengandung gas SO 2. SO 2 bereaksi dengan air dan oksigen membentuk asam sulfat, H 2 SO 4 yang dapat menyebabkan iritasi pada pernafasan. Koloid lain yang menyebabkan pencemaran yaitu busa atau buih. Busa yang dihasilkan detergen tidak dapat dipecahkan mikroorganisme, akibatnya jika busa masuk ke sungai akan terapung di atas air sungai yang menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus ke dalam air sungai. Busa yang berlimpah menimbulkan pencemaran air, biasanya dihasilkan dari pabrik-pabrik dan rumah tangga. Untuk mengurangi masalah busa, kini diproduksi detergen yang tidak berbuasa tetapi daya cucinya baik. INFO KIMIA Koloid yang dibuat pada umumnya tercampur dengan partikel-partikel zat terlarut yang tidak diinginkan. Partikel-partikel ini dapat mengganggu kestabilan koloid sehingga harus dihilangkan/dimurnikan, salah satu cara pemurnian diantaranya dialisis. Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa koloid saja. Sumber: Encarta Encyclopedia, 2005 Koloid 267

18 Rangkuman 1. Koloid adalah suspensi dari partikel-partikel kecil yang terdispersi di dalam zat lain atau medium pendispersi. 2. Ukuran partikel koloid yaitu di antara partikel terlarut pada larutan sejati dan suspensi kasar yaitu antara 10-7 dan 10-5 cm. 3. Macam-macam koloid adalah aerosol cair, aerosol padat, busa atau buih, busa padat, emulsi, emulsi padat, sol dan sol padat. 4. Sifat-sifat koloid yaitu memiliki efek Tyndall, gerak Brown, dan muatan. Muatan pada koloid dapat menyebabkan peristiwa adsorpsi, elektroforesis, dan koalgulasi. 5. Koloid ada yang berupa koloid liofil dan liofob. Koloid liofil yaitu koloid yang fase terdispersinya mempunyai kemampuan menarik medium pendispersi sedangkan koloid liofob yaitu koloid yang fase terdispersinya tidak menarik medium pendispersinya. 6. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi dapat melalui reaksi hidrolisis, reaksi reduksi, reaksi oksidasi, kesetimbangan ion, dan mengubah pelarut. Cara dispersi dapat melalui cara mekanik dan cara peptisasi. 7. Contoh koloid di lingkungan sehari-hari antara lain dalam produk kosmetika, farmasi, sampo, sabun mandi, dan minuman. Contoh koloid di alam adalah asap, kabut, dan debu. Koloid yang terlalu banyak di udara maupun air dapat menimbukan pencemaran. Kata Kunci Koloid Sol Koloid liofil Busa/buih Koloid liofob Efek Tyndall Suspensi Elektroforesis Koloid Koagulasi Dispersi Emulgator Cara kondensasi Gerak Brown Cara dispersi Adsorpsi Aerosol Fase terdispersi Emulsi Medium pendispersi Gel 268 Kimia Kelas XI SMA dan MA

19 Evaluasi Akhir Bab A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar. 1. Koloid yang fase terdispersinya berupa zat padat adalah.... A. susu D. cat B. mentega E. kanji C. buih sabun 2. Berikut ini yang merupakan dispersi koloid dari gas terdispersi dalam zat padat adalah.... A. buih D. asap B. kabut E. debu C. batu apung 3. Campuran lemak dan air dalam susu tidak memisah, sebab.... A. lemak dan air berwujud cair B. lemak larut baik dalam air C. lemak lebih kental dari air D. lemak dan air distabilkan oleh kasein sebagai pengemulsi E. lemak dan air tidak bereaksi 4. Kabut adalah sistem koloid.... A. gas dalam padatan D. cairan dalam cairan B. padatan dalam cairan E. cairan dalam gas C. gas dalam cairan 5. Partikel koloid mempunyai ukuran diameter partikel.... A. lebih besar dari 10 3 cm B. antara 10 5 cm dan 10 3 cm C. antara 10 7 cm dan 10 5 cm D. antara 10 9 cm dan 10 7 cm E. lebih kecil dari 10 9 cm 6. Larutan yang menimbulkan efek Tyndall adalah.... A. alkohol D. sirup B. air mineral E. susu C. bensin 7. Gerak Brown disebabkan oleh.... A. ringannya partikel koloid B. halusnya partikel koloid C. adanya gaya gravitasi D. tumbukan antara partikel koloid E. muatan partikel koloid Koloid 269

20 8. Menghamburnya berkas sinar di dalam koloid disebut.... A. gerak Brown D. elektroforesis B. efek Dopler E. dialisis C. efek Tyndall 9. Bahan makanan yang tidak merupakan koloid adalah.... A. protein D. susu B. gula E. lemak C. nasi 10. Peristiwa pergerakan butir-butir di medan listrik ke kutub elektrode disebut.... A. dialisis D. gerak Brown B. elektrolisis E. efek Tyndall C. elektroforesis 11. Cara pembuatan koloid dengan jalan mengubah partikel-partikel kasar menjadi partikel-partikel koloid disebut cara.... A. dispersi D. hidrolisis B. koagulasi E. elektrolisis C. kondensasi 12. Sistem koloid yang partikel-partikelnya dapat menarik molekul pelarutnya disebut.... A. liofob D. kondensasi B. liofil E. hidrofil C. dialisis 13. Aerosol adalah sistem dispersi dari.... A. cair dalam padat B. padat dalam cair C. cair dalam gas D. gas dalam cair E. padat dalam padat 14. Cara mengubah partikel larutan sejati menjadi partikel-partikel koloid disebut.... A. dispersi D. koagulasi B. kondensasi E. emulsi C. ionisasi 15. Sistem dispersi cair dalam medium cair disebut.... A. emulsi D. suspensi B. aerosol E. emulgator C. kabut 270 Kimia Kelas XI SMA dan MA

21 16. Peristiwa pengendapan suatu koloid disebut.... A. kondensasi D. liofilik B. koagulasi E. liofob C. elektrofilik 17. Pembuatan koloid di bawah ini yang tidak termasuk cara kondensasi adalah.... A. peptisasi B. kesetimbangan C. hidrolisis D. mengubah pelarut E. reaksi oksidasi 18. Koloid di bawah ini yang dibuat dengan cara dispersi ialah.... A. sol AgCl D. sol As 2 S 3 B. sol Fe(OH) 3 E. sol NiS C. sol belerang 19. Suatu emulsi akan stabil jika ke dalamnya ditambahkan larutan.... A. asam B. basa C. indikator D. emulgator E. elektrolit 20. Pembuatan sol AgCl dapat dilakukan dengan cara reaksi.... A. hidrolisis B. substitusi C. oksidasi D. reduksi E. kesetimbangan ion B. Selesaikan soal-soal berikut dengan jelas dan singkat. 1. Detergen lebih mudah membersihkan kotoran pada pakaian daripada sabun. Jelaskan mengapa demikian? 2. Jelaskan perbedaan antara sol dan gel! Berikut contoh dalam kehidupan sehari-hari. 3. Koloid dapat dibuat dengan cara dispersi dan kondensasi. Jelaskan perbedaan antara kedua cara tersebut! 4. Gambarkan dan jelaskan peristiwa elektroforesis pada koloid! 5. Berikan contoh koloid yang mencemari lingkungan dan jelaskan bagaimana koloid tersebut bersifat sebagai pencemar lingkungan! Koloid 271

22 T u g a s Carilah contoh koloid yang berada di rumahmu. Kelompokkan koloid-koloid tersebut berdasarkan jenisnya. Tuliskan medium pendispersi dan fase terdispersinya. Laporkan dan presentasikan. 272 Kimia Kelas XI SMA dan MA

23 Soal Evaluasi Semester II A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar. 1. Menurut teori Bronsted dan Lowry asam adalah zat yang.... A. menerima elektron D. memberi proton B. menerima proton E. memberi pasangan elektron C. memberi elektron 2. Dari reaksi 2 NH 3 + NH 4 + NH 2, pernyataan yang benar adalah.... A. NH 3 menerima proton, bertindak sebagai asam Bronsted-Lowry B. NH 3 memberikan proton, bertindak sebagai basa Bronsted-Lowry C. NH 3 merupakan asam Bronsted-Lowry D. NH 3 merupakan basa Bronsted-Lowry E. NH 3 dapat bertindak sebagai asam dan sebagai basa Bronsted-Lowry 3. Pada reaksi CN + H 3 O + HCN + H 2 O, yang bersifat asam menurut Bronsted-Lowry adalah.... A. H 3 O + dan CN D. H 3 O + dan H 2 O B. CN dan HCN E. H 3 O + dan HCN C. H 2 O dan HCN 4. Basa konjugasi dari H 2 PO 4 adalah.... A. H 3 PO 4 D. 2 HPO 4 B. P 2 O 5 E. H 3 O + C. 3 PO 4 5. Perhatikan reaksi: O 2 + CO 2 2 CO 3 Pernyataan berikut yang sesuai dengan teori Lewis adalah.... A. CO 2 adalah asam D. ion O 2 bersifat netral B. ion O 2 adalah asam E. CO 2 bersifat basa C. 2 ion CO 3 bersifat netral 6. Spesi yang tidak dapat berperan sebagai basa Lewis adalah.... A. H 2 O D. I B. NH 3 E. PCl 3 C. CO 2 7. Air akan bersifat asam jika ke dalamnya dilarutkan.... A. C 2 H 5 OH D. CaO B. C 6 H 12 O 6 E. NaCl C. CO 2 8. Proses protolisis yang berlangsung antara molekul-molekul air sendiri disebut proses.... A. diprotolisis D. amfiprotik B. donor proton E. autoprotolisis C. ionisasi Soal Evaluasi Semester II 273

24 9. Reaksi ionisasi yang tepat dari reaksi-reaksi berikut adalah.... A. Mg(OH) 2 (aq) Mg 2+ (aq) + OH 2 (aq) B. CH 3 COOH(aq) CH 3 CO + (aq) + OH (aq) C. H 3 PO 4 (aq) 3 H + 2 (aq) + PO 4 (aq) D. H 2 SO 4 (aq) 2 H + 2 (aq) + SO 4 (aq) E. Al(OH) 3 (aq) Al + (aq) + 3 OH (aq) 10. Perhatikan reaksi-reaksi berikut: H 2 CO 3 + H 2 O H 3 O + + HCO 3 HCO 3 + H 2 O H 3 O CO 3 HCO 3 + H 2 O H 2 CO 3 + OH Zat yang bersifat amfiprotik adalah.... A. H 2 CO 3 dan H 2 O D. OH dan H 2 O B. HCO 3 dan H 2 CO 3 E. HCO 3 dan H 2 O C. 2 CO 3 dan H 3 O Suatu zat bertindak sebagai basa menurut Lewis karena dapat.... A. menerima proton B. menyerahkan proton C. menyerahkan ion H + dan OH D. menerima pasangan elektron bebas E. menyerahkan pasangan elekron bebas 12. Lima jenis asam: HA, HB, HC, HD, dan HE dengan konstanta ionisasi asamnya (K a ) berturut-turut: 1,5 x 10-6, 1,2 x 10-6, 1,0 x 10-6, 1,0 x 10-6 dan 0,2 x Di antara asam itu yang paling lemah adalah.... A. HA D. HD B. HB E. HE C. HC 13. Ke dalam 10 ml lautan HCl 0,1 M ditambah air sebanyak 90 ml. ph larutan akan berubah dari.... A. 1 menjadi 2 D. 3 menjadi 4 B. 1 menjadi 3 E. 2 menjadi 4 C. 2 menjadi Sebanyak 0,37 gram Ca(OH) 2 dilarutkan dalam air sampai volumnya 250 ml, maka ph larutan adalah (A r Ca = 40, O = 16).... A. 2 log 2 D. 12 log 4 B. 2 log 4 E log 4 C. 4 log Untuk menentukan 30 ml larutan NaOH 0,2 M diperlukan larutan HCl 0,15 M sebanyak.... A. 20 ml D. 50 ml B. 30 ml E. 60 ml C. 40 ml 274 Kimia Kelas XI SMA dan MA

25 16. Konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150 ml HCl 0,2 M dan 100 ml HCl 0,3 M adalah.... A. 0,20 M D. 0,50 M B. 0,24 M E. 0,60 M C. 0,30 M 17. Berapa konsentrasi 25 ml larutan H 2 SO 4, jika diperlukan 100 ml larutan NaOH 0,1 M untuk menetralkannya? A. 0,04 D. 0,4 B. 0,02 E. 0,2 C. 0, Sebanyak 1,10 gram suatu asam dapat dinetralkan oleh 45 ml NaOH 0,2 M. Bila asam ini adalah asam karboksilat, maka rumus asam tersebut.... A. CH 3 COOH (M r = 60) D. C 4 H 9 COOH (M r = 102) B. C 2 H 5 COOH (M r = 74) E. C 5 H 11 COOH (M r = 116) C. C 6 H 5 COOH (M r = 122) 19. Larutan 1 M asam lemah berbasa satu mempunyai harga ph = 2. Kostanta ionisasi asam (K a ) tersebut adalah.... A D B E C ph suatu larutan basa MOH 0,1 M adalah 10. Konstanta ionisasi basa MOH adalah.... A D B E C ph larutan dari campuran 50 ml larutan CH 3 COOH 0,1 M (K a = 1, ) dengan 25 ml larutan NaOH 0,1 M adalah.... A. 5 D. 1,8 log 5 B. 5 + log 1,8 E. 1,8 C. 5 log 1,8 22. Berapa gram NH 4 Cl harus ditambahkan ke dalam 200 ml larutan NH 3 (aq) 0,5 M, untuk mendapatkan larutan buffer dengan ph = 9? (K b NH 3 (aq) = 10-5 ). A. 1,020 g D. 10,700 g B. 2,700 g E. 11,200 g C. 5,365 g 23. Jika 50 ml CH 3 COOH 0,1 M dititrasi dengan 50 ml NaOH 0,1 M dan diketahui K a CH 3 COOH = 10 5, maka: (1) larutan yang terjadi bersifat basa (2) ph larutan asam sebelum dititrasi adalah 3 (3) konsentrasi CH 3 COONa adalah 0,05 M (4) CH 3 COONa mengalami hidrolisis sehingga ph > 7 Soal Evaluasi Semester II 275

26 Pernyataan yang benar adalah.... A. (1), (2), (3), dan (4) D. (2) dan (4) B. (1), (2), dan (3) E. (3) dan (4) C. (1), (3), dan (4) 24. Larutan 100 ml HCN 0,14 M dicampur dengan 70 ml NaOH 0,1 M maka (K a HCN = 10-9 ): 1. reaksi yang terjadi NaOH + HCN NaCN + H 2 O 2. larutan NaOH merupakan pereaksi pembatas 3. larutan yang terjadi bersifat larutan penyangga 4. ph larutan = 9 yang benar adalah.... A. 1, 2, 3, 4 D. 3, 4 B. 1, 3 E. 2, 4 C. 2, Kelarutan L(OH) 2 dalam air mol L 1, maka larutan jenuh L(OH) 2 dalam air mempunyai ph sebesar.... A. 10,3 D. 3,7 B. 11,0 E. 12,0 C. 9,7 26. Perubahan ph pada titrasi asam lemah dengan basa kuat digambarkan oleh kurva... A. ph D. ph vol. basa B. ph 9 E. 7 1 ph 13 7 vol. basa C. ph vol. basa vol. basa 7 3 vol. basa 27. Reaksi yang menghasilkan garam terhidrolisis adalah.... A. 50 ml CH 3 COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,1 M B. 50 ml CH 3 COOH 0,2 M ml NaOH 0,1 M C. 100 ml CH 3 COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M D. 50 ml HCl 0,2 M + 50 ml NaOH 0,1 M E. 50 ml HCl 0,2 M ml NaOH 0,1 M 276 Kimia Kelas XI SMA dan MA

27 28. Jika konsentrasi Ca 2+ dalam larutan jenuh CaF 2 = 2 x 10-4 m L 1, maka hasil kali kelarutan CaF 2 adalah.... A. 8 x 10 8 D. 2 x B. 3,2 x E. 4 x C. 1,6 x Di antara larutan-larutan berikut: 1. K 2 SO 4 3. NaCl 2. BaCl 2 4. Ca(NO 3 ) 2 Dibandingkan kelarutannya dalam air murni, kelarutan BaSO 4 menjadi lebih kecil dalam larutan yang mengandung.... A. 1, 2, 3 D. 2, 3 B. 1, 2 E. 1, 4 C. 1, ml larutan AgNO 3 0,02 M dicampur dengan 300 ml larutan Al 2 (SO 4 ) 3 0,05 M. Jika K sp Ag 2 SO 4 = 1,5 x 10 5 maka.... A. Ag 2 SO 4 mengendap D. tepat jenuh dengan Ag 2 SO 4 B. Ag 2 SO 4 tidak mengendap E. terjadi senyawa AgSO 4 C. terjadi senyawa Ag(SO 4 ) Di antara sistem dispersi di bawah ini yang termasuk emulsi adalah.... A. jeli D. kopi B. cat E. agar-agar C. susu 32. Muatan partikel koloid dapat ditentukan dengan percobaan.... A. dialisis D. efek Tyndall B. elektroforesis E. gerak Brown C. kondensasi 33. Setelah air sungai yang keruh disaring, maka diperoleh filtrat yang jernih. Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa air sungai tergolong.... A. larutan sejati D. koloid B. suspensi E. partikel kasar C. sol 34. Stryofoam adalah koloid.... A. zat padat dalam zat padat D. zat padat dalam cairan B. cairan dalam zat padat E. zat padat dalam gas C. gas dalam zat padat 35. Pada reaksi kimia: H 2 O + CH 3 COO CH 3 COOH + OH Pasangan asam basa konyugasi menurut teori asam basa Bronsted - Lowry adalah.... A. H 2 O dengan CH 3 COO D. CH 3 COO dengan OH B. CH 3 COOH dengan H 2 O E. CH 3 COOH dengan OH C. H 2 O dengan OH Soal Evaluasi Semester II 277

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI KOLOID Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi koloid serta perbedaannya dengan larutan dan suspensi.

Lebih terperinci

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari Buku Saku 1 Sistem Koloid Nungki Shahna Ashari 2 Daftar Isi Pengertian koloid... 3 Pengelompokan koloid... 4 Sifat-sifat koloid... 5 Pembuatan koloid... 12 Kegunaan koloid... 13 3 A Pengertian & Pengelompokan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) 6844576 Banyumas 53171 ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Mata Pelajaran : Kimia

Lebih terperinci

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : 10.15 11.45 WIB Petunjuk Pengerjaan Soal Berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan! Isikan identitas Anda

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA XI SMA 217 S OAL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Basa menurut Arhenius adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan a. proton d. ion H b. elektron e.

Lebih terperinci

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T. SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 0/0 LEMBAR SOAL Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.P : 0/0 PETUNJUK :. Isikan identitas peserta pada tempat yang telah disediakan pada lembar

Lebih terperinci

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA SOAL KIIA 1 KELAS : XI IPA PETUNJUK UU 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar

Lebih terperinci

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII Bab Koloid Peta Konsep Kompetensi Dasar Siswa mampu membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Siswa mampu mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP SISTEM KOLOID KOMPETENSI DASAR 3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. 4.15.Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB IX SISTEM KOLOID Koloid adalah campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Perbandingan sifat larutan, koloid dan suspensi

Lebih terperinci

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T 2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.P : 2012/2013 PETUNJUK : 1.

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! S OAL TES SEMESTER II I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Basa menurut Arhenius adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan...

Lebih terperinci

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti KOLOID 26 April 2013 Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi, yang dilihat secara makroskopis tampak bersifat homogen namun secara mikroskopis tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem koloid merupakan bentuk campuran dari dua atau lebih suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1-100 nanometer),

Lebih terperinci

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr Kimia Koloid A. PENDAHULUAN Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid tergolong sistem dua fase, yaitu: 1) Fase terdispersi (terlarut), adalah zat yang didispersikan,

Lebih terperinci

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami I. Tujuan Pada percobaan ini akan dipelajari beberapa hal mengenai koloid,protein dan senyawa karbon. II. Pendahuluan Bila garam dapur dilarutkan dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP. 031-8415492 FAX 031-8430673 KODE POS 60299 ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 (DUA) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Hari/Tanggal :

Lebih terperinci

Download Soal dan Pembahasan Lainnya di: SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN..

Download Soal dan Pembahasan Lainnya di:  SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN.. SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN../ MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS : XI (Sebelas) HARI/TANGGAL : WAKTU : 07.30 09.30 (120 menit) 1. Kelarutan Mg(OH)2 dalam air adalah 10-3 mol/l. Maka harga

Lebih terperinci

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya Lampiran B.1 KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID Tujuan Siswa mampu menganalisis sifat efek Tyndall melalui latihan prediksi 1 Andre melakukan percobaan

Lebih terperinci

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry SKL- 3: LARUTAN 3 Menjelaskan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. o Menganalisis data daya hantar listrik beberapa larutan o Mendeskripsikan konsep ph larutan o Menghitung konsentrasi

Lebih terperinci

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7 Lampiran A.7 Sistem Koloid Sistem koloid dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh cat adalah sistem koloid yang merupakan campuran heterogen zat padat pada koloid yang tersebar merata

Lebih terperinci

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Sumber: Dokumentasi Penerbit Air laut merupakan elektrolit karena di dalamnya terdapat ion-ion seperti Na, K, Ca 2, Cl, 2, dan CO 3 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah

Lebih terperinci

Jenis larutan : elektrolit dan non elektrolit

Jenis larutan : elektrolit dan non elektrolit KONSEP LARUTAN Definisi larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atau lebih Larutan terdiri dari zat terlarut (solut) dan zat pelarut (solven) Larutan tidak hanya berbentuk cair, tetapi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER ALOKASI WAKTU : SMAN 16 SURABAYA : KIMIA : XI / 2 (dua) : 2x45 menit I. STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si.

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si. SISTEM KOLOID Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Konsep Materi Koloid merupakan campuran fase peralihan homogen menjadi heterogen. Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fase pendispersi

Lebih terperinci

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring Materi Koloid A.Dispersi Koloid Bila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut dengan sistem dispersi.tepung kanji

Lebih terperinci

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu > materi78.co.nr Kimia Koloid A. PENDAHULUAN Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid tergolong sistem dua fase, yaitu: 1) Fase terdispersi (terlarut), adalah

Lebih terperinci

Purwanti Widhy H, M.Pd

Purwanti Widhy H, M.Pd Purwanti Widhy H, M.Pd Standar Kompetensi 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi asar 5.2. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya

Lebih terperinci

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA I. PENDAHULUAN Penggunaan cairan pembersih kaca semakin menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan akan cairan pembersih kaca dari waktu ke waktu semakin meningkat.

Lebih terperinci

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya 14. Memahami koloid, suspensi dan larutan sejati 14.1 Mengidentifikasi koloid, suspensi dan larutan sejati Indikator : Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen

Lebih terperinci

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year : SEMESTER PROGRAM School : Subject : Chemistry Class : XI IPA Semester : Academic Year : No Kompetensi Dasar/ Materi Indikator 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID 1. Homegen, tak dapat Dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra. SISTEM KOLOID I. Tujuan : Untuk mengetahui jenis, bentuk dan cara pembuatan koloid II. Landasan Teori

Lebih terperinci

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Kimia Koloid Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

Persiapan UN 2018 KIMIA

Persiapan UN 2018 KIMIA Persiapan UN 2018 KIMIA 1. Perhatikan gambar berikut! Teori atom yang muncul setelah percobaan tersebut menyatakan bahwa... A. Atom-atom dari sebuah unsur identik dan berbeda dengan atom unsur lain B.

Lebih terperinci

BAB 10 SISTEM KOLOID. Tujuan Pembelajaran

BAB 10 SISTEM KOLOID. Tujuan Pembelajaran Bab 10 Sistem Koloid BAB 10 243 SISTEM KOLOID Tujuan Pembelajaran Setelah belajar bab ini, kalian diharapkan mampu: - membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar, - menggolongkan

Lebih terperinci

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga Bab 7 Soal-Soal Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Larutan Penyangga 1. Berikut ini yang merupakan pasangan asam basa terkonjugasi (A) H 3 O + dan OH

Lebih terperinci

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu Dispersi KOLOID Dhadhang Wahyu Kurniawan @Dhadhang_WK 1 SISTEM DISPERSI Klasifikasi sistem dispersi berdasarkan keadaan fisik medium pendispersi dan partikel terdispersi Fasa terdispersi Solid Solid dalam

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi. PETA KONSEP Larutan Penyangga mempertahankan berupa ph Larutan Penyangga Asam mengandung Larutan Penyangga Basa mengandung Asam lemah Basa konjugasi Asam konjugasi Basa lemah contoh contoh contoh contoh

Lebih terperinci

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT BAB 6 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat larutan

Lebih terperinci

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM Menu Utama SK/KD SK/KD Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM Bensin dan mutu bensin KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB Dampak penggunaan minyak

Lebih terperinci

XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang

XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya laporan hasil kegiatan kami yang berjudul Larutan Koloid ini, dapat terwujud. Tujuan kami melakukan kegiatan ini adalah dimana

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab VII ph Larutan Asam-Basa Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Indikator universal dan kertas lakmus digunakan untuk mengindentifikasi ph larutan asam-basa. TUJUAN

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Materi : Kimia : XI (sebelas) / 2 (dua) : 180 menit ( 4 jam pelajaran) : Sistem Koloid I. Standar Kompetensi Menjelaskan

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS 6 LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS A. LARUTAN PENYANGGA B. HIDROLISIS Pada bab sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang reaksi asam-basa dan titrasi. Jika asam direaksikan dengan basa akan menghasilkan

Lebih terperinci

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2 SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA K I M I A 1). TEORI ARCHENIUS Asam adalah zat yang jika di dalam air melepaskan ion H +, dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H +. jumlah ion H+ yang

Lebih terperinci

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya: . Atom X memiliki elektron valensi dengan bilangan kuantum: n =, l =, m = 0, dan s =. Periode dan golongan yang mungkin untuk atom X adalah A. dan IIIB B. dan VA C. 4 dan III B D. 4 dan V B E. 5 dan III

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA. KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA. KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA SEKOLAH : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua) ALOKASI WAKTU : 2x45 menit I. STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM KOLOID

BAB VII SISTEM KOLOID BAB VII SISTEM KOLOID INDIKATOR Menjelaskan pengelompokan campuran menjadi larutan, koloid, dan suspensi. Mendeskripsikan perbedaan larutan, koloid, dan suspensi berdasarkan sifat campurannya, fasanya

Lebih terperinci

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa Sumber: James Mapple, Chemistry an Enquiry-Based Approach Pengukuran ph selama titrasi akan lebih akurat dengan menggunakan alat ph-meter. TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XII/ Pertemuan ke : 1 & 2 Alokasi Waktu : 4 x 4 menit Standar Kompetensi : Memahami koloid, suspensi, dan larutan sejati Kompetensi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD ANALISIS PEMETAKAN SK/ 20112012 Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI/2 Standar Dasar 4. Memahami sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran dan terapannya 4.1 Mendeskripsikan teoriteori asam basa dengan

Lebih terperinci

BAB 9 SISTEM KOLOID. Gambar 9.1 Sistem koloid Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

BAB 9 SISTEM KOLOID. Gambar 9.1 Sistem koloid Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan BAB 9 SISTEM KOLOID Gambar 9.1 Sistem koloid Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan Pada bab kesembilan ini akan dipelajari tentang macam-macam dispersi, macam-macam koloid, kegunaan sistem koloid, sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar Kimia XI SMA 179 BAB 6 Larutan Penyangga Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian larutan penyangga dan komponen penyusunnya. 2. Merumuskan persamaan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL 4 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jalan Bhayangkara No. 12 (0286) Wonosobo

SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jalan Bhayangkara No. 12 (0286) Wonosobo SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jalan Bhayangkara No. 12 (0286) 321219 Wonosobo Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Bentuk Soal : RPL/TKJ/MM : KIMIA : Pilihan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD 2011-2012

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD 2011-2012 Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI/2 Standar Dasar 4. Memahami sifat-sifat larutan asambasa, metode pengukuran dan terapannya 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan

Lebih terperinci

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67 BAB VI REAKSI KIMIA Pada bab ini akan dipelajari tentang: 1. Ciri-ciri reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi kimia. 2. Pengelompokan materi kimia berdasarkan sifat keasamannya.

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP Θ Asam Basa 1. Jelaskan Pengertian Asam Basa menurut arrhenius! Asam Zat yang dalam air melepaskan ion H + Basa Senyawa yang

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Kimia

Antiremed Kelas 11 Kimia Antiremed Kelas 11 Kimia Persiapan UAS 1 Kimia Doc. Name: AR11KIM01UAS Version: 016-08 halaman 1 01. Salah satu teori yang menjadi dasar sehingga tercipta model atom modern (A) Rutherford, Niels Bohr,

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 11 BAB VIII LARUTAN ASAM DAN BASA Asam dan basa sudah dikenal sejak dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti

Lebih terperinci

LOGO TEORI ASAM BASA

LOGO TEORI ASAM BASA LOGO TEORI ASAM BASA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP 2012 Beberapa ilmuan telah memberikan definisi tentang konsep asam basa Meskipun beberapa definisi terlihat kurang jelas dan berbeda satu sama lain, tetapi

Lebih terperinci

Teori Asam-Basa Arrhenius

Teori Asam-Basa Arrhenius Standar Kompetensi emahami terapannya. sifatsifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan Kompetensi Dasar enjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius mengklasifikasi berbagai larutan asam, netral, dan

Lebih terperinci

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT 1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah. A. Elektrolit adalah zat yang

Lebih terperinci

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab

Lebih terperinci

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Bab 4 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Apa yang terjadi pada saat gula dilarutkan ke dalam air, mengapa bila gula yang dilarutkan dalam jumlah banyak tidak dapat terlarut semua? Mengapa gula tidak bisa

Lebih terperinci

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: SOAL-SOAL BAB 5 LARUTAN ASAM BASA/ Kimia Erlangga 2B 1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut: No Larutan yang diuji Warna lakmus Merah Biru 1 X Merah Biru 2 Y Merah Merah

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA Gedung D6. Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Telp. 8508035 LEMBAR SOAL Mata

Lebih terperinci

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201 Disusun Ulang Oleh: Dr. Deana Wahyuningrum Dr. Ihsanawati Dr. Irma Mulyani Dr. Mia Ledyastuti Dr. Rusnadi LABORATORIUM KIMIA DASAR PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA

Lebih terperinci

Reaksi dalam larutan berair

Reaksi dalam larutan berair Reaksi dalam larutan berair Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@gadjahmada.edu Larutan - Suatu campuran homogen dua atau lebih senyawa. Pelarut (solven) - komponen dalam larutan yang membuat penuh larutan (ditandai

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11 A LARUTAN, KOLOID, SUSPENSI Campuran antara dua macam zat atau lebih akan memebentuk larutan, koloid, atau suspensi Ciri dan sifat ketiga campuran dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 61 Perbedaan larutan,

Lebih terperinci

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen) Lampiran 1 PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen) MATA PELAJARAN/TEMA KELAS/SEMESTER : KIMIA/Sistem Koloid : XI/Genap STANDAR KOMPETENSI 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Larutan penyangga Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang ph-nya praktis tidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila

Lebih terperinci

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi modif oleh Dr I Kartini Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution) Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih

Lebih terperinci

UN SMA 2012 IPA Kimia

UN SMA 2012 IPA Kimia UN SMA 2012 IPA Kimia Kode Soal Doc. Name: UNSMAIPA2011KIM999 Doc. Version : 2012-12 halaman 1 01. Tahap awal pembuatan asam nitrat dalam industri melibatkan reaksi oksidasi ammonia yang menghasilkan nitrogen

Lebih terperinci

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik K-13 Kelas X kimia LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan

Lebih terperinci

A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F

A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F 8 A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F. KOLOID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Di sekitar kita, terdapat berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci.

BAB 8. Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke dalam segelas air, kemudian Anda. Kelarutan Garam Sukar Larut. Kata Kunci. Kimia XI SMA 205 BAB 8 Kelarutan Garam Sukar Larut Gambar Larutan Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan

Lebih terperinci

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Bab17 Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan Larutan buffer adalah larutan yg terdiri dari: 1. asam lemah/basa

Lebih terperinci

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Larutan Elektrolit 2. Persamaan Ionik 3. Reaksi Asam Basa 4. Perlakuan Larutan

Lebih terperinci

Sistem Koloid 11/10/2017. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal Tentang Dispersi. Perbandingan sifat Macam macam koloid

Sistem Koloid 11/10/2017. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal Tentang Dispersi. Perbandingan sifat Macam macam koloid Materi : Apa sistem koloid Sifat sifat koloid Pembuatannya Click here Penerapannya Soal Disampaikan dalam Kuliah Farmasi Fisik Fakultas Farmasi Unej In courtesy of onechemist. Foto foto yang berhubungan

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 01. Diketahui ion X 3+ mempunyai 10 elektron dan 14 neutron.

Lebih terperinci

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Gambar 1.1 Proses kenaikan titik didih Sumber: Jendela Iptek Materi Pada pelajaran bab pertama ini, akan dipelajari tentang penurunan tekanan uap larutan ( P), kenaikan titik

Lebih terperinci

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 kimia K e l a s XI ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi dan sifat asam serta basa. 2. Memahami teori

Lebih terperinci

SILABUS. : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

SILABUS. : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa. Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Alokasi Waktu SILABUS : SMA : KIMIA : XI/1 : 1. Memahami struktur atom meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat

Lebih terperinci

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari Kimia XI SMA 147 BAB 5 Larutan Asam dan Basa Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian asam-basa menurut Arrhenius. 2. Membandingkan kekuatan asam-basa.

Lebih terperinci

BAB 7. ASAM DAN BASA

BAB 7. ASAM DAN BASA BAB 7. ASAM DAN BASA 7. 1 TEORI ASAM BASA 7. 2 TETAPAN KESETIMBANGAN PENGIONAN ASAM DAN BASA 7. 3 KONSENTRASI ION H + DAN ph 7. 4 INDIKATOR ASAM-BASA (INDIKATOR ph) 7. 5 CAMPURAN PENAHAN 7. 6 APLIKASI

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit Rangkuman Materi Larutan Elektrolit dan Non elektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT LARUTAN ELEKTROLIT 1. Pengertian Larutan Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Tim Dosen Kimia Dasar FTP UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kelarutan (s) Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.

Lebih terperinci

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM HANDOUT klik di sini LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina (4301414032) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 PENGERTIAN LARUTAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL Nama : Winda Amelia NIM : 90516008 Kelompok : 02 Tanggal Praktikum : 11 Oktober 2017 Tanggal Pengumpulan : 18 Oktober 2017 Asisten : LABORATORIUM

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005

Evaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005 Evaluasi Belajar Tahap Akhir K I M I A Tahun 2005 UN-SMK-05-01 Perhatikan perubahan materi yang terjadi di bawah ini: (1) sampah membusuk (2) fotosintesis (3) fermentasi (4) bensin menguap (5) air membeku

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Endang Susilowati MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SAINS KIMIA Prinsip dan Terapannya untuk Kelas XI SMA dan MA Semester 2 Program Ilmu Pengetahuan Alam 2B Berdasarkan Permendiknas

Lebih terperinci

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit PAKET UJIAN NASIONAL 8 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit Pilihlah salah satu jawaban yang tepat! Jangan lupa Berdoa dan memulai dari yang mudah. 1. Di antara unsur-unsur 12 P, 16 Q, 19 R, 34 S dan 53

Lebih terperinci

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN 7 KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN A. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) B. HUBUNGAN KELARUTAN (s) DENGAN Ksp C. PENGARUH ION SEJENIS TERHADAP KELARUTAN D. HUBUNGAN Ksp DENGAN PH LARUTAN E. HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB.4 LAJU REAKSI. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :

BAB.4 LAJU REAKSI. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi : BAB.4 LAJU REAKSI laju reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang dapat berubah menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu. Pada umumnya kecepatan reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi cukup

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I ) Lampiran A.4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I ) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) Mata Pelajaran : Kimia Pokok Bahasan : Sistem

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN III) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN III) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) Lampiran A.6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN III) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) Mata Pelajaran : Kimia Pokok Bahasan : Sistem

Lebih terperinci

MODUL 5 KIMIA KOLOID

MODUL 5 KIMIA KOLOID MODUL 5 KIMIA KOLOID A. SISTEM KOLOID Di bawah ini ada beberapa perbedaan yang dapat di amati antara larutan sejati, sistem koloid dan suspensi kasar. Perhatikanlah tabel berikut: Tabel 5. 1 Perbedaan

Lebih terperinci

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2 SIMULASI UJIAN NASIONAL 2. Diketahui nomor atom dan nomor massa dari atom X adalah 29 dan 63. Jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion X 2+ (A) 29, 27, dan 63 (B) 29, 29, dan 34 (C) 29, 27, dan 34

Lebih terperinci