STRATEGI MENYEDERHANAAN MASALAH YANG SERUPA (Simpler Analogous Problem)

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI MENGORGANISASI SUATU DATA (Organizing Data)

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Strategi Penemuan Pola pada Pemecahan Masalah

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

138 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII

Doc. Name: XPFIS0201 Version :

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS)

Kumpulan Soal Matematika VII ( BSE Dewi Nurhariyani)

Free-download

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

2 PECAHAN. Kata-Kata Kunci: jenis pecahan pengurangan pecahan bentuk pecahan perkalian pecahan penjumlahan pecahan pembagian pecahan

1.Tentukan solusi dari : Rubrik Penskoran :

KINEMATIKA GERAK LURUS 1

Contoh Masalah Matematika dan Solusinya dengan Menggunakan Strategi Penemuan Pola

Beberapa Uji Keterbagian Bilangan Bulat

3 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

SOAL PSIKOTEST KEMAMPUAN TEKNIKAL

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

PERSAMAAN KUADRAT. dengan = 4

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah.

Antiremed Kelas 8 Fisika

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH

BAB V BARISAN DAN DERET BILANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Menggunakan Pengukuran Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan dalam Pemecahan Masalah

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

Bab 4. Koefisien Binomial

Mata Pelajaran MATEMATIKA Kelas X

KOMBINATORIKA. Berapa banyak cara menyusun sebuah bilangan yang terdiri dari empat buah angka yang tidak mengandung angka yang berulang?

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar,persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.

2. Berapa umur nenek 10 tahun kedepan, apabila 3 tahun yang lalu umurnya 60 tahun? a. 60 tahun d. 72 tahun b. 64 tahun e. 73 tahun c.

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

NASKAH SOAL PENYISIHAN MATHEMATICS BATTLE CHALLENGE GOES TO SCHOOL 2016

SILABUS PEMBELAJARAN. Sekolah :... : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika

A. Pendahuluan dan Pengertian

Soal Gerak Lurus = 100

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL 2008

PAKET 1 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN MATEMATIKA SMP/MTs

SOLUSI ISIAN SINGKAT

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMP PART 2. Departemen Matematika - Wardaya College MMXVIII-XII

GERAK LURUS. * Perpindahan dari x 1 ke x 2 = x 2 - x 1 = 7-2 = 5 ( positif ) * Perpindahan dari x 1 ke X 3 = x 3 - x 1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif )

BAB I OPERASI ALJABAR DAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR

1 SISTEM BILANGAN REAL

2. Masing-masing angka 5,6,7,8, dan 9 akan ditempatkan tepat satu-satu ke sebuah kotak dalam diagram berikut :

BAB VI BILANGAN REAL

ALAT PERAGA GARIS BILANGAN PADA MATERI BILANGAN BULAT

Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen. Tugas individu. Memberikan contoh bilangan bulat.

Limit Fungsi. Bab. Limit fungsi Pendekatan (kiri dan kanan) Bentuk tentu dan tak tentu Perkalian sekawan A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

2 BILANGAN PRIMA. 2.1 Teorema Fundamental Aritmatika

KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

1. Soal Isian Singkat

SILABUS PEMBELAJARAN. Sekolah :... : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA

Disusun Oleh : ARISMAN WIJAYA. Aris

PENGEMBANGAN KISI-KISI UJIAN SEMESTER GANJIL TAHUN 2016/2017

Sumber: Kamus Visual, 2004

2. Di antara bilangan-bilangan berikut, hanya ada satu yang habis membagi , yaitu. c. 1 d.

MATEMATIKA SMK TEKNIK LIMIT FUNGSI : Limit Fungsi Limit Fungsi Aljabar Limit Fungsi Trigonometri

a. Bilangan bulat nol negatif tambah b.operasi kurang

Bab 1. Faktorisasi Suku Aljabar. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Bab. Satuan Debit. Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse.kemdikbud.go.id

PELATIHAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) Yogyakarta, 11 Maret 2009

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

Operasi Hitung Bilangan 1

USAHA, ENERGI & DAYA

Heme's Horse. Contoh Input Contoh Output 3 00: : :23

WORKSHOP PEMBIMBINGAN OLIMPIADE MATEMATIKA & SAINS BIDANG MATEMATIKA SMP

pengukuran waktu panjang dan berat

Bab. Faktorisasi Aljabar. A. Operasi Hitung Bentuk Aljabar B. Pemfaktoran Bentuk Aljabar C. Pecahan dalam Bentuk Aljabar

MATEMATIKA LIMIT FUNGSI ALJABAR BAHAN AJAR DAN LKS TATI MASRIYATI. WAKTU 8 x 45 MENIT (4 KALI PERTEMUAN) KELAS X SEMESTER II Kelompok :.

5 PERBANDINGAN DAN ARITMETIKA SOSIAL

Gerak dalam Satu Dimensi

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

PEMBELAJARAN PERSEN, PERBANDINGAN, DAN SKALA

SOAL MATEMATIKA - SMP

Satuan Ukuran (Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan)

PENERAPAN AKSIOMA KETERBAGIAN DALAM PEMBELAJARAN KONSEP AKAR PANGKAT DUA DI KELAS VII SMP Oleh : Andi Syamsuddin*

UJIAN NASIONAL SMP/MTs

3. Kuadrat dari hasil penjumlahan angka 5 dan 6, dikurangi hasil perkalian kedua angka tersebut

SOAL FINAL LCCM PERORANGAN TINGKAT SMA SE-SUMATERA SOAL TERTULIS

1. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan :

SMP / MTs Mata Pelajaran : Matematika

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII

BIDANG STUDI : MATEMATIKA

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

1. Soal Isian Singkat

KELAS 5 NASKAH SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA ANAK BANGSA HOTEL MERDEKA, 16 JANUARI 2011

Mewarnai Tabel. Masukan. Keluaran. Batasan. Asia-Pacific Informatics Olympiad 2011 Bahasa Indonesia Version

Tes Kemampuan Umum Matematika Bagian #2

BAB 6. Gerak. A. Titik Acuan B. Kecepatan dan Percepatan C. Gerak Lurus. Bab 6 Gerak 165

Transkripsi:

STRATEGI MENYEDERHANAAN MASALAH YANG SERUPA (Simpler Analogous Problem) Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa ada lebih dari satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Persoalannya adalah bagaimana menemukan metode terbaik cara yang efisien atau metode yang mampu membuka pikiran kita untuk menyelesaikan masalah tertentu. Sebuah metode kadang menghasilkan suatu masalah terlihat menjadi lebih sederhana dan menjadi sesuatu yang mungkin lebih mudah untuk dipecahkan. Strategi pemecahan masalah dengan menyederhanakan masalah ini biasanya dengan mencobakan masalah ke suatu bentuk yang lebih sederhana kemudian setelah didapatkan solusi yang berupa pola penyelesaian masalah sederhana ini kita dapat menggunakannya untuk menyelesaikan pada masalah awal yang lebih kompleks (rumit). Sehingga untuk melakukannya diperlukan pemahaman atau pengetahuan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang lebih kompleks menjadi masalah yang sederhana. Penerapan metode ini dalam kehidupan sehari-hari misalnya seorang koki ingin membuat atau menemukan resep kue baru. Untuk membuat kue dalam porsi yang besar tentunya koki tersebut harus menemukan takaran (ukuran) yang pas dari bahanbahannya. Agar tidak banyak bahan yang terbuang dalam pembuatan porsi yang besar dia harus mencobanya dulu dalam takaran yang kecil (menyederhanakan masalah). Apabila dia telah menemukan takaran yang pas maka koki tersebut dapat membuat kue dalam porsi yang besar dengan menggunakan perbandingan dari takaran yang telah ditemukannya tadi. Contoh lain yaitu apabila seorang pengendara mobil hendak bepergian jauh dan dia tidak ingin mengisi bahan bakar selama perjalanannya. Sehingga dia harus mengetahui jumlah bahan bakar yang diperlukannya untuk menempuh perjalanan tersebut. Dengan metode penyederhanaan masalah ini pengendara mobil dapat menentukan berapa liter bensin yang harus dipersiapkannya dengan cara memperkirakan banyaknya penggunaan bahan bakar dalam jarak yang lebih dekat. Misalkan 7 km dapat ditempuh dengan menghabiskan 2 liter bensin. Sehingga pengendara tersebut dapat menghitung berapa 85

jumlah bahan bakar yang dibutuhkannya dengan menggunakan perbandingan dalam perkiraannya tadi. Berikut ini beberapa contoh permasalahan yang dapat dikerjakan dengan menggunakan metode ini : Problem 1 Faktor dari 360 bila dijumlahkan yaitu 1170. Berapa jumlah kebalikan faktor dari 360? Sebagian besar solusi yang digunakan yaitu menemukan seluruh faktor dari 360 membaliknya lalu menjumlahkannya. Faktor dari 360 adalah 1 2 34 5 6 8 9 120 180 360. Kebalikannya yaitu menjumlahkannya menjadi : 1 1+ + + + + + + + +. Kemudian + +. Namun kita harus menentukan penyebutnya terlebih dahulu yaitu 360 lalu merubahnya ke dalam bentuk pecahan yang ekuivalen lalu menjumlahkannya. Tetapi cara ini akan sangat panjang dan memakan banyak waktu. Dengan menggunakan metode simpler analogous problem kita dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan lebih mudah. Misal tentukan penjumlahan dari kebalikan faktor dari 12. Faktor dari 12 yaitu 1 2 3 4 6 dan 12. Kemudian jumlahnya 1 + 2 + 3 + 4 + 6 + 6 + 12 28. Sekarang kita menjumlahkan kebalikan dari faktor tersebut menjadi : 1 1 1 1 1 1 28 + + + + + 1 2 3 4 6 12 12 Dari perhitungan diatas hasil penjumlahan dari pembilang sama dengan jumlah dari penyebutnya. Sekarang kita bisa menyelesaikan masalah awal kita dari informasi bahwa penjumlahan faktor dari 360 adalah 1170. Dengan demikian penjumlahan kebalikan dari faktor 360 adalah Problem 2 Diberikan 4 bilangan : 7 895 ; 13 127 ; 51 873 ; 7 356. Berapa persentasi rata-rata dari jumlah bilangan-bilangan diatas? 86

Cara yang umumnya digunakan : Menjumlahkan bilangan-bilaangan tersebut kemudian membaginya dengan empat untuk memperoleh rata-ratanya yaitu : 20 06275 Kemudian menghitung persentasi rata-rata dari jumlah bilangan-bilangan tersebut adalah 20 06275 80 251 Menyelesaikan masalah 100% 0 25 100% 25 % dengan simpler analogous problem dengan mempertimbangkan kasus secara umum. Misal jumlah dari bilangan-bilangan tersebut adalah S. kemudian rata-ratanya adalah S/4. Sekarang kita dapat menemukan persentasi rata-rata dari penjumlahan pertama dengan membagi /. Langkah terakhir yaitu merubah ke dalam persen menjadi 25%. Problem 3 Tentukan nilai dari : 2 + 4 + 6 + 8 + + 34 + 36 + 38 3 + 6 + 9 + 12 + + 51 + 54 + 57 Cara klasik yang digunakan menjumlahkan seluruh bilangan pada pembilang dan penyebut lalu membaginya dalam pecahan. 2 + 4 + 6 + 8 + + 34 + 36 + 38 380 2 3 + 6 + 9 + 12 + + 51 + 54 + 57 570 3 Namun cara ini membutuhkan banyak usaha dan perhitungan dan menyebabkan kita mudah melakukan kesalahan. Menyelesaikan masalah dengan simpler analogous problem. Kita memulai dengan satu bentuk pembilang dan penyebut kemudian dengan dua bentuk dan seterusnya. Dapat disimpulkan bahwa hasil dari : 87

2 + 4 + 6 + 8 + + 34 + 36 + 38 2 3 + 6 + 9 + 12 + + 51 + 54 + 57 3 Cara alternatif yang juga menggunakan simpler analgous problem yaitu dengan menyedehanakan bentuknya menggunakan faktornya : 2( 1 + 2 + 3 + 4 + + 17 + 18 + 19 ) 2 3 (1 + 2 + 3 + 4 + + 17 + 18 + 19 ) 3 Problem 4 Pada gambar berikut CD dan EF adalah bagian utara dan selatan tepi sungai dengan lebar sungai 1 mil (lebar sungai dianggap sama). Jarak kota A 3 mil dari utara CD dan jarak kota B 5 mil dari selatan EF dan 15 mil dari kota A. Jika menyeberangi sungai hanya dapat melalui bagian tepi sungai yang tepat tentukan jarak terpendek dari kota A ke kota B! Banyak cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini. Cara yang cerdas yaitu menggunakan strategi simpler analogous problem. Kita dapat menggabungkan tepi sungai CD dan EF kemudian diperoleh jarak terpendek AB seperti pada gambar berikut. 88

AB2 152 + 82 maka AB 17. Karena sebelumnya terdapat pemindahan selebar 1 mil pada persilangan titik H sehingga jarak terpendeknya adalah 17 + 1 18 mil. Problem 5 Pada akhir babak ketujuh dari suatu permainan bisbol diperoleh skor Thunder: 8 dan Rifles : 8. Berapa banyak kemungkinan perolehan skor masing-masing tim pada akhir babak ke enam? Pendekatan yang paling sering digunakan untuk menyelesaikan soal di atas adalah dengan mendaftar semua kemungkinan perolehan skor. Walaupun pendaftaran skor dilakukan secara sistematis ini akan menjadi tugas yang sulit dan para siswa belum tentu telah mendaftar semua kemungkinan yang ada. Sekarang kita akan melakukan dengan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan strategi simpler analogous problem. Kita menggunakan penyederhanaan dengan menggunakan skor 0-0 1-1 2-2 dan 3-3 untuk mencari polanya kemudian kita aplikasikan untuk mencari solusi dengan skor 8-8. Perhatikan tabel berikut Skor Banyak Kemungkinan skor kemungkinan 0-0 1 0-0 1-1 4 0-11-00-01-1 2-2 9 2-00-22-11-20-00-11-01-12-2 3-3 16 3-00-33-11-33-22-32-11-22-00-21-00-10-01-1223-3 Dari tabel tersebut terlihat pola bahwa pada kolom banyak kemungkinan merupakan kuadrat sempurna dengan aturan untuk skor perolehan skor sebanyak ( + 1). maka terdapat banyak kemungkinan Dengan demikian solusi untuk skor 8-8 adalah (8 + 1) 9 81. 89

Problem 6 Untuk memperlambat habisnya sebotol wine berukuran 16 ons Bob memutuskan untuk menentukan suatu aturan minum. Pada hari pertama dia akan meminum 1 ons saja dan menggantinya dengan air. Pada hari kedua Bob meminum 2 ons dari wine campuran air tersebut dan sekali lagi memenuhi kembali botol tersebut dengan air. Pada hari ketiga Bob meminum 3 ons dari wine campuran tersebut dan kembali memenuhi botol dengan air. Bob melakukan dengan cara yang sama hingga ia meminum habis 16 ons wine campuran tersebut pada hari ke-16. Berapa ons air yang diminum oleh Bob? Masalah ini biasanya diselesaikan dengan membuat tabel yang menunjukkan banyak wine dan air dalam botol setiap harinya dan cenderung menghitung perbandingan banyak masing-masing campuran wine dan air yang Bob minum setiap harinya. Kita dapat memecahkan masalah ini dengan lebih mudah apabila menggunakan cara pandang yang lain yaitu Berapa banyak air yang Bob tambahkan ke dalam botol setiap harinya? Perhatikan bahwa Bob menghabiskan isi botol seluruhnya pada hari ke-16 berarti pada saat tersebut ia tidak menambahkan air ke dalam botol lagi. Hari pertama menambahkan 1 ons air hari kedua menambahkan 2 ons air hingga hari ke-15 menambahkan 15 ons air. Sehingga banyak air yang diminum oleh Bob adalah : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 + 15 120 ons Ada suatu cara lain dengan menggunakan pemecahan masalah serupa yang lebih sederhana (simpler analogous problem) untuk digunakan menjawab dua pertanyaan sekaligus yaitu : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 + 15 + 16 16 120 ons Dari sini kita dapat mengetahui bahwa banyak cairan yang diminum adalah 136 ons dan banyak air yang diminum adalah 120 ons. 90

Problem 7 Tentukan semua bilangan bulat yang memenuhi (3 + 7) 1. Penggunaan penyelesaian cara aljabar biasa untuk masalah di atas menuntut kemampuan aljabar yang bagus. Bagaimanapun juga dengan menggunakan penyelesaian masalah serupa yang lebih sederhana (simpler analogous problem) dapat menemukan jawaban dari persamaan di atas. Sebagai contoh perhatikan 1. Masalah ini lebih mudah untuk diselesaikan dan didiskusikan. Persamaan tersebut memiliki nilai 1 jika bilangan basis a adalah 1 karena (1) 1 untuk semua nilai b. Secara serupa persamaan juga memiliki nilai 1 ketika pangkat b adalah 0 karena 1 untuk semua nilai a. Sekarang kita memiliki cara untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Kasus I: Untuk bilangan basis sama dengan satu dengan sebarang pangkat kita peroleh: Kasus II: Untuk bilangan pagkat sama dengan nol dengan sebarang basis kita peroleh: Kasus III: Untuk bilangan basis sama dengan -1 dengan pangkat genap kita peroleh: 3 + 7 1 91

yang bukan merupakan bilangan bulat. Kasus IV: Untuk bilangan basis sama dengan nol dengan pangkat nolkita peroleh: 3 + 7 0 menghasilkan mungkin). Jadi nilai sedangkan 9 0 menghasilkan ±3 (tidak yang mungkin adalah -2-3 dan 3. Problem 8 Dua kereta yang melayani rute dari chicago ke New York dengan jarak 800 mil berangkat dari arah yang berlawanan pada waktu yang sama (sepanjang lintasan yang sama). Kereta yang satu berjalan dengan kecepatan 60 mil per jam dan yang lain 40 mil per jam. Pada waktu yang sama seekor lebah terbang dari salah satu bagian depan kereta menuju bagian depan kereta yang lain dengan kecepatan 80 mil per jam. Setelah menyentuh bagian depan kereta kedua lebah berbalik arah dan terbang dengan kecepatan yang sama menuju kereta pertama. Lebah bolak-balik melakukan hal yang sama hingga kereta bertabrakan dan menghancurkan si lebah. Berapa mil jarak terbang yang telah ditempuh lebah? Cara yang biasa digunakan untuk menemukan jarak yang ditempuh lebah adalah dengan menggambar. Selanjutnya membuat persamaan berdasarkan hubungan kecepatan x waktu sebagai jarak tempuhnya. Bagaimanapun juga kita akan mengalami kesulitan pada bagian bolak-balik yang dilakukan oleh lebah. Selain itu penghitungan dengan cara ini juga sulit dilakukan. Pendekatan menggunakan simpler analogous problem (kita juga dapat mengatakan menggunakan cara pandang yang berbeda) dapat menyelesaikan masalah di atas dengan 92

lebih mudah. Kita mencari jarak yang ditempuh lebah. Jika kita tahu waktu yang digunakan lebah kita akan dapat pula mengetahui jarak tempuhnya karena kita telah mengetahui berapa kecepatan lebah. Waktu yang ditempuh oleh lebah dapat kita hitung dengan mudah karena lebah terbang selama seluruh waktu yang digunakan oleh kedua kereta (sebelum mereka saling bertabrakan). Untuk menentukan waktu t waktu tempuh kereta kita menggunakan persamaan sebagai berikut. Jarak tempuh kereta pertama 60t dan kereta kedua 40t. Jarak total yang ditempuh oleh kedua kereta adalah 800 mil. Oleh karena itu kita peroleh nilai t sebagai berikut 60t+40t800 dan t8. Jadi jarak tempuh lebah adalah(8)(80)640 mil. Problem 9 Tentukan hasil perkalian dari 0333 x 0666! Biasanya siswa menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunkan kalkulator. Dengan menggunakan cara simpler analogous problem siswa cukup mencari ekivalen dari kedua decimal tersebut dalam bentuk pecahan biasa yakni : Kemudian tinggal mengalikan kedua pecahan tersebut menjadi : Problem 10 Tentukan jumlah dari setiap koefisian dari binomial ( + ) 8 93

Dalam menyelesaikan permasalahan ini siswa biasanya menjabarkan bentuk ( + ) sehingga menemukan setiap koefisien yang membentuknya seperti dibawah ini : 8 Kemudian menjumlahkan setiap koefisien-koefisiennya : Selain itu cara lain yang biasa digunakan siswa adalah dengan mencari koefisien kombinasinya : Selanjutnya tinggal menjumlahkan koefisien-koefisiennya sehingga mendapatkan jumlah keseluruhan adalah 256 Jika menggunakan cara simpler analogous problem kita cukup mensubtitusikan x y 1 kedalam bentuk ( + ) ( + ) ( ) 256 Problem 11 Sebuah tim Basket mengambil bagian dalam pertandingan Free-throw. Pemain pertama mencetak x leparan bebas pada free-throw yang diambil. Pemain kedua mencetak y lemparan bebas pada free-throw berikutnya. Sedangkan pemain ketiga membuat jumlah lemparan bebas sebagai rata-rata dari jumlah lemparan bebas pemain pertama dan kedua. Setiap penembak berikutnya dalam pertandingan ini mencetak rata-rata dari jumlah lemparan bebas yang dilakukan oleh semua pemain sebelumnya. Berpakah banyak lemparan bebas dari pemain ke 12? 94

Beberapa siswa mungkin mencoba untuk memecahkan masalah ini dengan mencari rata-rata dari setiap giliran dari 12 pemain yang ada. Hal ini membutuhkan banyak waktu dan usaha dan sangat mudah terjadi kesalahan dalam manipulasi aljabar. Sebaiknya mari kita menyelesaikannya dengan cara simpler analogous problem. Caranya dengan mensubtitusikan x dan y dengan angka-angka yang sederhana dan melihat hasil dari subtitusi tersebut. Misalkan permain pertama membuat 8 lemparan bebas (x) dan pemain kedua membuat 12 lemparan bebas (y). Kemudian pemain ketiga mendapatkan lemparan yang sama dengan rata-rata dari lemparan pemain pertama dan kedua yang berarti 10. Sekarang pemain keempat mendapatkan lemparan bebas sebanyak rata-rata dari jumlah lemparan ketiga pemain sebelumnya yang berarti 10. Sama halnya ketika pemain kelima mendapatkan kesempatan dimana jumlah lemparan yang didapatkan adalah rata-rata dari jumlah lemparan pemain sebelumnya yakni 10. Dalam hal ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa jumlah lemparan pemain ke 12 adalah 10 lemparan. Problem 12 Misalkan kereta penumpang jalur Surabaya - Madiun selalu berangkat tiap jam dari masing-masing kota. Dalam perjalanan dari Madiun ke Surabaya suatu kereta shuttle akan bertemu dengan banyaknya kereta shuttle yang lain dengan arah yang berlawanan. Jika waktu yang dibutuhkan kereta untuk sekali jalan tepat 4 jam berapa nilai? Solusi: Untuk menentukan kecepatan kereta dan melakukan simulasi untuk menghitung berapa kereta yang lewat tentunya akan memakan banyak waktu. Kita dapat menggunakan simpler analogous problem untuk mempermudah memecahkan masalah tersebut. Perhatikan kasus berikut. Pada saat suatu kereta sebut 95

kereta A meninggalkan Madiun misalkan pada pukul 14.00 maka ia akan bertemu kereta yang berangkat dari Surabaya pukul 10.00. Dan ketika kereta A tiba di Surabaya pada pukul 18.00 (lama perjalanan 4 jam) maka ia akan bertemu dengan kereta yang akan meninggalkan Surabaya pada pukul 18.00. Jadi kereta A tersebut akan bertemu dengan kereta yang berangkat dari Surabaya pada pukul 10.00 11.0012.0013.0014.0015.0016.0017.0018.00 (karena kereta berangkat tiap jam dari masing-masing kota). Jadi total ada 9 kereta. 96