LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

K A T A P E N G A N T A R

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

RENJA K/L TAHUN 2016

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

L A P O R A N K I N E R J A

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

BAB 1. PENDAHULUAN. 2. Tertib Pemanfaatan Hak Atas Tanah dan Pendayagunaan Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar.

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

PROFIL BIRO KEUANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAPORAN I(INER]A INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI 2015 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DRAFT RENCANA STRATEGIS

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI TRIWULAN 3 1

RENCANA KINERJA TAHUNAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja 2016 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

Transkripsi:

LAKIP 2015 BIRO KEUANGAN BEKERJA KERAS, BERGERAK CEPAT, BERTINDAK TEPAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BIRO KEUANGAN - SEKRETARIAT JENDERAL Jalan Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110. Telp/Fax (021) 72788887

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatnya, Biro Keuangan dapat menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja tahun 2015. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dilakukan untuk memenuhi Inpres RI No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman kepada Permen PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) dan Laporan Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta Permen PU No 17 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah dalam rangka lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan program kerja dan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan secara bertanggungjawab dan bersih sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan dan kebijaksanaan dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Penyusunan LAKIP ini juga merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Biro Keuangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai tolok ukur dalam menilai tingkat capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2015. Dalam rangka pencapaian kinerja pada tahun 2015, seluruh jajaran Biro Keuangan menyadari bahwa masih dijumpai adanya kekurangan dalam beberapa aspek. Sehubungan dengan hal tersebut kami sampaikan permohonan maaf kepada semua pihak. Atas dukungan dan peran serta semua pihak dalam pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2015, kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga ke depannya dengan tersusunnya LAKIP ini dapat bermanfaat dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Jakarta, Januari 2016 KEPALA BIRO KEUANGAN, Puja Samedhi, SE.,CES. NIP.195605151984121001 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang/Permasalahan... 3 1.2 Tugas dan Fungsi... 3 1.3 Struktur Organisasi... 6 1.4 Isu Strategis Strategis... 7 BAB 2 PERENCANAAN/PENETAPAN/PERJANJIAN KINERJA... 8 2.1 Uraian Singkat Renstra... 8 2.2 Penetapan/Perjanjian Kinerja... 16 2.3 Metode Pengukuran... 20 2.4 Target tahun ini menurut renstra... 20 BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI... 21 3.1 Sumber Daya Manusia... 21 3.2 Sarana dan Prasarana... 22 3.3 DIPA... 23 BAB 4 AKUNTABILITAS KINERJA... 26 4.1 Capaian Kinerja Biro Keuangan... 26 4.2 Perbandingan Kinerja Biro Keuangan... 27 4.3 Analisis Kinerja Biro Keuangan... 38 4.4 Efisiensi dan Efektivitas... 45 BAB 5 PENUTUP... 47 3.1 Permasalahan... 47 3.2 Langkah ke Depan... 48 ii

DAFTAR TABEL Tabel 1-1 : Struktur Organisasi Biro Keuangan... 6 Tabel 2-1 : Daftar Kegiatan Biro Keuangan Tahun 2015... 12 Tabel 2-2 : Tabel RKT Biro Keuangan TA 2015... 16 Tabel 2-3 : Tabel Penetapan Kinerja Biro Keuangan TA 2015... 17 Tabel 3-1 : Tabel Jumlah Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan... 21 Tabel 3-2 : Tabel Jumlah Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Golongan... 22 Tabel 4-1 : Tabel Capaian Rencana Aksi Triwulan Biro Keuangan TA 2015... 29 Tabel 4-2 : Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Biro Keuangan TA 2015... 322 Tabel 4-3 : Tabel Alokasi Anggaran Awal Biro Keuangan Tahun 2015 per Jenis Belanja... 38 Tabel 4-4 : Tabel Realisasi Anggaran Biro Keuangan per Jenis Belanja... 38 Tabel 4-5 : Tabel Nilai Pagu dan Progres Penyerapan Biro Keuangan per Output/ Kegiatan... 39 iii

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO KEUANGAN iv

Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Keuangan dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Berikut adalah ringkasan LAKIP Biro Keuangan Tahun 2015. Sasaran Biro Keuangan Tahun 2015 merupakan penjabaran dari salah satu sasaran Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR yang terkait dengan Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) yang kinerjanya diukur dengan indikator kinerja outcome Terwujudnya pelayanan administrasi pemerintah yang baik di lingkungan Kementerian PUPR. Sesuai dengan sasaran Sekretariat Jenderal tersebut, Biro Keuangan berperan dalam pelayanan dan pembinaan administrasi penatausahaan keuangan. Sasaran Biro Keuangan berdasarkan Renstra Biro Keuangan 2015-2019 adalah meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian PUPR; meningkatnya koordinasi, administrasi, dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan BMN; tersedianya petujuk pelaksanaan administrasi keuangan di lingkungan Kementerian PUPR, tersedianya SDM profesional dan handal di bidang keuangan. Tujuan dan sasaran kerja Biro Keuangan ini dijabarkan dalam program dan kegiatan, meliputi: o Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2014. o Pembinaan SDM bidang keuangan melalui kegiatan bimbingan teknis dan fungsional maupun sosialisasi terkait peraturan bidang keuangan. o Pendampingan dan fasilitasi dalam penyusunan laporan keuangan dan penyelesaian tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan auditor (BPK-RI/BPKP) bagi satker-satker PUPR dengan bersama-sama dengan APIP dan Unit Eselon I yang membawahi satkersatker tersebut. o Penyusunan norma dan pedoman terkait pelaksanaan penatausahaan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR, untuk membantu efisiensi dan efektivitas kerja dari SDM bidang keuangan. o Pembinaan, pendampingan dan fasilitasi terkait dengan penyusunan dokumen target dan realisasi penerimaan PNBP di lingkungan Kementerian PUPR. 1

Ringkasan Eksekutif o Peningkatan kualitas Laporan Keuangan tingkat satker, satminkal dan kementerian, dengan dicapainya Opini WTP berdasarkan audit BPK atas Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat TA 2014; Secara umum Biro Keuangan telah dapat melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang direncanakan untuk mencapai sasaran dimaksud dengan nilai pencapaian kinerja rata-rata sangat baik, dengan persentase capaian penyelesaian kegiatan mencapai 100%. Dengan terlaksananya seluruh rencana kegiatan tersebut, capaian kinerja berdasarkan sasaran utama Biro Keuangan sebenarnya baru dapat dinilai secara penuh apabila telah diterbitkan opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR TA 2015. Namun mengingat kegiatan penyusunan laporan keuangan TA 2015 baru dilakukan tahun ini, maka bisa dikatakan kegiatan Biro Keuangan sudah cukup memuaskan. Hal ini bisa dilihat dengan adanya opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Kementerian PU TA 2014. Pada aspek keuangan, pencapaian penyerapan anggaran Biro Keuangan sampai dengan Triwulan IV tahun 2015 mencapai Rp 26.052.291.406,- atau sekitar 85,42 % dari alokasi total pagu anggaran Satuan Kerja Biro Keuangan sebesar Rp. 30.500.000. Kendala yang dihadapai dalam proses pencapain tujuan dan sasaran tersebut secara umum meliputi masalah koordinasi antar pihak dan ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan dari unit sektoral sehingga waktu penyusunan Laporan Keuangan Kementerian agak tersita saat menunggu tibanya laporan-laporan tersebut. Belum lagi terkadang kualitas LK yang diterima tersebut belum cukup lengkap dan tajam sehingga membutuhkan verifikasi lebih lanjut. Jumlah SDM Biro Keuangan yang terbatas baik secara jumlah maupun kompetensi yang ada juga cukup menghambat pelaksanaan kegiatan dimana tak jarang karena kurangnya SDM yang kompeten, pelaksanaan kegiatan harus tertunda dari yang dijadwalkan. Kendala lain yang cukup mempengaruhi kinerja penyerapan keuangan adalah dampak dari penerapan SPAN di Kementerian Keuangan, yang menyebabkan waktu pemrosesan dokumen pencairan anggaran menjadi lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya. Semoga pelaksanaan program dan kegiatan Biro Keuangan Tahun 2015 dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di lingkungan Kementerian PUPR, terutama dalam upaya kualitas pengelolaan keuangan Kementerian PUPR yang lebih baik. 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 9 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap Unit Organisasi Eselon II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan pelaporan terhadap perwujudan atas kinerja pencapaian visi dan misi, dan program Biro Keuangan tahun 2015 dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis (RENSTRA). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan ini dimaksudkan sebagai salah satu wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Keuangan dalam rangka mewujudkan good government, transparansi dan akuntabilitas sekaligus sebagai alat kendali dan pemicu peningkatan kinerja unit organisasi di lingkungan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal, Kementerian PUPR. 1.2 Tugas dan Fungsi Berdasarkan Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Biro Keuangan adalah salah satu unit eselon II yang berada di lingkungan Sekretariat Jenderal. Tugas dan fungsi Biro Keuangan dilaksanakan oleh 4 (empat) bagian, yaitu Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum, Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan, Bagian Perbendaharaan, dan Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan. Setiap bagian mempunyai 3 (tiga) Subbagian yang melaksanakan sebagian tugas dari masing-masing bagian. Tugas pokok Biro Keuangan berdasarkan Permen tersebut adalah untuk melaksanakan pembinaan dan penyusunan tata laksana keuangan, perbendaharaan, akuntansi, penatausahaan Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Badan Layanan Umum, Laporan Keuangan Kementerian serta penetapan pejabat perbendaharaan satuan kerja. 3

Adapun untuk melaksanakan tugas tersebut, Biro Keuangan menyelenggarakan beberapa fungsi : i. pembinaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan; ii. pembinaan dan pelaksanaan sistem akuntansi ; iii. pembinaan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Badan Layanan Umum; iv. penyusunan tata laksana keuangan dan sistem akuntansi; v. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan; vi. pembinaan dan penatausahaan penetapan pejabat perbendaharaan satuan kerja; vii. penatausahaan hasil pemeriksaan; viii. penyusunan laporan keuangan Sekretariat Jenderal; ix. penyusunan laporan keuangan Kementerian; x. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. Tugas dan fungsi tersebut dilakukan oleh Biro Keuangan dengan berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh jajaran Bagian Keuangan yang ada di masing-masing unit Eselon I lain di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dimana target pencapaian kinerja dari pekerjaan bersama ini kemudian dicantumkan sebagai hasil kinerja Kementerian PUPR yang bersumber dari kinerja Biro Keuangan dan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR. Seluruh tugas dan fungsi ini kemudian didelegasikan ke semua sub organisasi atau bagian yang ada di Biro Keuangan, yang kemudian didelegasikan juga ke masing-masing subbagian yang ada dibawahnya untuk pelaksanaan rincinya. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh setiap bagian untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang didelegasikan ke masing-masing akan dipaparkan lebih lanjut dalam bagian selanjutnya dari laporan ini. Berikut adalah gambaran singkat pembagian tugas dan fungsi ini ke masing-masing bagian yang ada di Biro Keuangan. 1.2.1 Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penelaahan peraturan bidang keuangan, penyusunan tata laksana keuangan dan sistem akuntansi serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Umum terdiri atas : Subbagian Peraturan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan, penyusunan dan evaluasi pedoman pelaksanaan peraturan keuangan; Subbagian Tata Laksana Keuangan mempunyai tugas melakukan penyusunan tata laksana bidang keuangan dan sistem akuntansi; 4

Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian, BMN dan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan pelaporan serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro; 1.2.2 Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis perbendaharaan, penganggaran penerimaan dan belanja, penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Badan Layanan Umum dan penerapan sistem akuntansi serta layanan data dan informasi bidang keuangan. Bagian Pembinaan dan Informasi Pengelolaan Keuangan terdiri dari: Subbagian Bimbingan Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan pendampingan perbendaharaan serta PNBP dan BLU. Subbagian Bimbingan Penganggaran dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan pendmpingan penganggaran penerimaan dan belanja serta penerapan sistem akuntansi Subbagian Data dan Informasi Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan data dan informasi bidang keuangan 1.2.3 Bagian Perbendaharaan Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan penatausahaan penerimaan negara bukan pajak, badan layanan umum, pengelola keuangan, laporan hasil pemeriksaan, dan kerugian negara. Bagian Perbendaharaan terdiri dari: Subbagian Penatausahaan PNBP dan BLU mempunyai tugas melakukan penatausahaan PNBP dan BLU serta penyiapan bahan penyusunan target penerimaan dan pagu penggunaan PNBP dan BLU. Subbagian Penatausahaan Pengelola Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi dan penilaian kinerja pengelola keuangan satuan kerja. Subbagian Penatausahaan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Kerugian Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan administrasi tuntutan ganti rugi, penyelesaian kerugian negara, dan tindak lanjut hasil pemeriksaan. 1.2.4 Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan mempunyai tugas melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan, penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal dan Kementerian serta fasilitasi pemeriksaan Laporan Keuangan. Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan terdiri dari: 5

Subbagian Pemantauan Evaluasi Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan dan penyiapan bahan rekomendasi pengelolaan keuangan Subbagian Pelaporan Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan laporan keuangan, BMN, Akuntabilitas Kinerja serta penelaahan Laporan Keuangan satuan kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal. Subbagian Pelaporan Kementerian mempunyai tugas melakukan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian, pelaksanaan rekomendasi hasil reviu laporan keuangan, pendampingan penyusunan dan penelaahan laporan keuangan unit Eselon I, penyusunan asersi final laporan keuangan, serta fasilitasi pemeriksaan laporan keuangan. 1.3 Struktur Organisasi Dengan berlakunya Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015, maka Peraturan Menteri PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi, dan nomenklatur yang semula Kementerian Pekerjaan Umum berubah menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun bagan organisasi Biro Keuangan, Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR dapat dilihat pada Gambar 1.1. BIRO KEUANGAN BAGIAN TATA LAKSANA KEUANGAN DAN UMUM BAGIAN PEMBINAAN DAN INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN BAGIAN PERBENDAHARAAN BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN KEUANGAN SUBBAG PERATURAN KEUANGAN SUBBAG BIMBINGAN PERBENDAHARAAN SUBBAG PENATAUSAHAAN PNBP DAN BLU SUBBAG PEMANTAUAN EVALUASI PENGELOLAAN KEUANGAN SUBBAG TATA LAKSANA KEUANGAN SUBBAG BIMBINGAN PENGANGGARAN DAN AKUNTANSI SUBBAG PENATAUSAHAAN PENGELOLA KEUANGAN SUBBAG PELAPORAN SEKRETARIAT JENDERAL SUBBAG TATA USAHA BIRO SUBBAG DATA DAN INFORMASI KEUANGAN SUBBAG PENATAUSAHAAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN KERUGIAN NEGARA SUBBAG PELAPORAN KEMENTERIAN JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1-1 Struktur Organisasi Biro Keuangan 6

1.4 Isu Strategis Kondisi dan tantangan pembangunan terkait dengan tugas dan fungsi Biro Keuangan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Adanya perubahan aturan dan kebijakan bidang keuangan dari Kementerian Keuangan yang memerlukan disusunnya petunjuk teknis dan pelaksanaan baru dalam penerapannya di lingkungan Kementerian PUPR. 2. Adanya perubahan struktur organisasi pada Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hal ini disebabkan karena salah satu tugas dan fungsi bagian pada Biro Keuangan beralih ke Ditjen Bina Konstruksi. 3. Tingginya tingkat kebutuhan atas SDM pengelola keuangan dan pelaporan akuntansi yang berkualitas di satker di lingkungan Kementerian PUPR, sehingga Biro Keuangan perlu melakukan pembinaan SDM bidang keuangan. 4. Tantangan bagi Biro Keuangan dalam kapasitasnya sebagai penyusun Laporan Keuangan Kementerian untuk mengimplementasikan akrual secara penuh, dimana basis akuntansi dan aplikasi yang baru diterapkan pada tahun 2015 dan akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahun berikutnya, serta adanya tantangan untuk menuntaskan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan BPK-RI sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan opini WTP di tahun 2015. 5. Adanya tantangan untuk meningkatkan besaran persentasi persetujuan penggunaan PNBP bagi unit pengguna PNBP di lingkungan Kementerian PUPR, sehubungan dengan ditetapkannya PP Nomor 38 Tahun 2012 dan Nota Kesepakatan antara Kementerian Pekerjaan Umum dengan Kementerian Keuangan No. PRJ-44/MK.02/2012 dan NO. 06/PKS/M/2012 tentang Optimalisasi Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Kementerian Pekerjaan Umum. 6. Adanya tantangan untuk mendorong unit Eselon I/satker untuk menyampaikan target PNBP umum melalui aplikasi TRPNBP (Target dan Realisasi PNBP) dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan dan penatausahaan PNBP di lingkungan Kementerian PUPR. 7. Adanya tantangan organisasi untuk persiapan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. 8. Adanya tantangan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan antara lain di bidang ketatalaksanaan keuangan, pengelolaan PNBP, pembinaan akuntansi dan perbendaharaan untuk mendukung penyusunan laporan keuangan yang tepat waktu, akurat dan akuntabel. 7

BAB 2 RENCANA KINERJA TAHUNAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Uraian Singkat Renstra Perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategisnya. Melalui pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis Biro Keuangan lebih dapat menyelaraskan visi, misi, potensi, peluang dan kendala yang dihadapi serta bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR. 2.1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Visi Kementerian PUPR Visi Kementerian PUPR adalah Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Misi Kementerian PUPR 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi; 2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim; 3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip infrastruktur untuk semua ; 4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk 8

keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI; 5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat. Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian PUPR Untuk mencapai visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum, maka ditetapkan 5 (lima) tujuan sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan; 2. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi; 3. Menyelenggaraan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim; 4. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip infrastruktur untuk semua ; 5. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel. Sasaran Kementerian PUPR adalah merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur, untuk mendukung sasaran strategis Kementerian PUPR. Selanjutnya keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis adalah sebagai berikut: 9

Tujuan 1: Menyelenggarakan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan. Tujuan 1 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu: a. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pemerintahan b. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran. c. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi nasional. Tujuan 2: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi. Tujuan 2 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu: a. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan energi; dan b. Meningkatnya ketahanan air. Tujuan 3: Menyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim. Tujuan 3 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu: a. Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing; dan b. Meningkatnya kemantapan jalan nasional Tujuan 4: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip infrastruktur untuk semua, akan dicapai melalui sasaran strategis: a. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan. b. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur permukiman c. Meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan Tujuan 5: Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan pengembangan untuk 10

mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel. Tujuan 5 ini akan dicapai melalui sasaran srategis, yaitu: a. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan. b. Meningkatnya sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas. c. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan berintegritas d. Meningkatnya kualitas inovasi teknologi terapan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat e. Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan informasi publik, serta sarana dan prasarana Tujuan dan Sasaran Biro Keuangan Tujuan dan sasaran Biro Keuangan Tahun 2015 merupakan penjabaran tujuan dan sasaran Kementerian PUPR yang dimandatkan kepada Biro Keuangan yaitu terkait dengan Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) yang kinerjanya diukur dengan indikator kinerja outcome Terwujudnya pelayanan administrasi pemerintah yang baik di lingkungan Kementerian PUPR. Sesuai dengan tujuan dan sasaran Kementerian PUPR tersebut, sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada, Biro Keuangan ikut berperan dalam pelayanan administrasi bidang penatausahaan keuangan. Adapun tujuan dan sasaran Biro Keuangan secara khusus adalah meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian PUPR, melalui pembinaan keuangan meliputi bidang perbendaharaan; perencanaan dan pelaksanaan anggaran baik umum maupun PNBP; serta akuntansi dan pelaporan keuangan, sehingga layak untuk mendapatkan opini terbaik dari BPK RI berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pejabaran dari tujuan dan sasaran kerja Biro Keuangan ini dijabarkan dalam program dan kegiatan yang dapat diukur dengan indikator-indikator yang ada, meliputi: o Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PU Tahun Anggaran 2014. o o Pembinaan SDM bidang keuangan melalui kegiatan bimbingan teknis dan fungsional maupun sosialisasi terkait peraturan bidang keuangan. Pendampingan dan fasilitasi dalam penyusunan laporan keuangan dan penyelesaian tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan auditor (BPK-RI/BPKP) bagi satker-satker PU dengan bersama-sama dengan APIP dan Unit Eselon I yang membawahi satkersatker tersebut. 11

o o Penyusunan norma dan pedoman terkait pelaksanaan penatausahaan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR, untuk membantu efisiensi dan efektivitas kerja dari SDM bidang keuangan. Pembinaan, pendampingan dan fasilitasi terkait dengan penyusunan dokumen target dan realisasi penerimaan PNBP di lingkungan Kementerian PUPR. 2.1.2 Kebijakan, Program dan Kegiatan Sesuai dengan arah kebijakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan agenda kebijakan pemerintah, maka kebijakan yang telah ditetapkan adalah Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik bidang pekerjaan umum dan permukiman. Pelaksanaan program Biro Keuangan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Biro Keuangan tahun 2015-2019 adalah Program Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kemeterian Pekerjaan Umum. Pelaksanaan program sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Biro Keuangan tersebut kemudian diuraikan ke dalam beberapa kegiatan yang merupakan satu kesatuan dari tugas dan fungsi Biro Keuangan. Rincian kegiatan Biro Keuangan TA 2015 dapat dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2-1 : Daftar Kegiatan Biro Keuangan Tahun 2015 NO Sub Komponen Untuk Mendukung Kegiatan PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEMENTERIAN 1. Layanan Perkantoran 1. Pembayaran Gaji, Tunjangan, Honor Pegawai 2. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 2. Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 1. Penyusunan Renja-KL Biro Keuangan 2. Penyusunan LAKIP Biro Keuangan 3. Penyusunan RKA-KL DIPA dan POK Satker Biro Keuangan 2015 3. Tatalaksana Keuangan 1. Persiapan Reformasi Birokrasi Biro Keuangan Kementerian PUPR 4. Pembinaan Perbendaharaan 1. Pelatihan Administrasi Keuangan Bagi Calon Bendahara 2. Bimbingan Teknis Aplikasi Perbendaharaan 12

3. Pembinaan dan Evaluasi Hasil-Hasil Pemeriksaan (LHP) dan Tindak Lanjut BPKP dan ITJEN 4. Pembinaan Administrasi Dan Pengelolaan Keuangan 5. Penatausahaan Dan Penyusunan LPJ Bendahara 6. Penatausahaan Administrasi Piutang Tuntutan Ganti Rugi 7. Penyusunan Data Base SDM Bidang Keuangan 8. Penyusunan Aplikasi Pembukuan Bendahara Pengeluaran Pembantu 9. Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Kementerian PUPR 10. Identifikasi dan Penelaahan Peraturan Bidang Keuangan 11. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 12. Pembuatan SK Pejabat Inti Satker di Lingkungan Kementerian PUPR 13. Sosialisasi Kebijakan Bidang Keuangan 14. Peningkatan Kompetensi Penatausahaan Keuangan Bendahara 5. Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP 1. Workshop Penyusunan Proposal dan Sosialisasi Aplikasi Target Penerimaan dan Pagu PNBP 2. Sosialisasi Peraturan PNBP 3. Pembinaan SDM Unit PNBP 4. Identifikasi Potensi PNBP di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 5. Fasilitasi Pembentukan Unit PNBP Baru di Lingkungan Kemen. PU 6. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Unit PNBP 7. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran 8. Peningkatan Kompetensi SDM Biro Keuangan 6. Pembinaan Akuntansi Dan Penyusunan Laporan Keuangan 1. Penatausahaan Tindak Lanjut LHP BPK-RI Atas Laporan Keuangan Kementerian PUPR 2. Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan SAI di Lingkungan Kementerian PUPR 3. Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Akuntansi Pemerintah 4. Pendampingan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Satker di Lingkungan Kementerian PUPR 5. Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PUPR 6. Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Eselon I Setjen Kementerian PUPR 7. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Kementerian PUPR 8. Rakertas Akuntansi Pemerintah 9. Implementasi Database Monitoring Tindak Lanjut LHP BPK 10. Penyempurnaan Sistem Penyampaian LRA & Neraca Satker di Lingkungan Kementerian PUPR 7. Sistem Pelaporan Secara Elektronik (e-monitoring) Satker Kem. PU IV. 1. Persiapan dan Pemutakhiran Data Dasar. 2. Pencatatan dan Pemutakhiran Data Pelaksanaan. 13

3. Penyusunan dan Pencetakan Laporan. 8. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1. Pengadaan Peralatan dan Mesin 2.1.3 Rencana Kinerja Tahunan Biro Keuangan telah berupaya secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip perencanaan sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dengan turut ikut menyusun Rencana Strategis, yang kemudian dijabarkan lagi ke dalam Rencana Kinerja atau Rencana Kerja dan Anggaran untuk periode satu tahunan. Rencana Kinerja Tahunan adalah penetapan rencana dan target capaian kinerja (hasil kerja/kegiatan), berdasarkan sasaran strategis/sasaran program dan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis lima tahunan organisasi dan disesuaikan dengan kebijakan yang diambil Pemerintah setiap tahunnya, yang harus bisa diukur dengan indikator kinerja tertentu di akhir periode perencanaan. Seluruh rencana capaian kinerja dan indikator yang digunakan untuk mengukurnya dituangkan dalam sebuah Dokumen Penetapan Kinerja (PK), sebagai satu dokumen kontrak kinerja, yang ditandatangani oleh pihak pelaksana kerja dan atasan langsung pelaksana kerja sebagai pendelegasi kerja. Dalam hal ini Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR sebagai pemberi kerja dan Kepala Biro Keuangan sebagai pelaksana kerja. Dokumen PK ini bisa disusun setelah disetujuinya alokasi pagu anggaran yang diminta melalui penetapan DIPA. Dokumen inilah nantinya yang akan digunakan sebagai bahan acuan pengukuran kinerja unit organisasi saat menyusun LAKIP di akhir periode pelaksanaan kerja. Karena itu pilihan penetapan indikator kinerja harus meliputi unsur layak, terukur dan durabel. Berdasarkan Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019, maka Biro Keuangan mendapat mandat untuk mendukung pelaksanaan program Sekretariat Jenderal yakni Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Manfaat dari program ini akan diukur berdasarkan evaluasi pencapaian target pencapaian kinerja outcome Sekretariat Jenderal yakni terwujudnya pelayanan administrasi pemerintah yang baik di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan mencapai sasararan strategis Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN). Target 14

kinerja ini diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) jumlah dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, keuangan dan BMN dan laporan triwulan. Adapun dukungan Biro Keuangan adalah terkait peningkatan kualitas pengelolaan bidang keuangan melalui kegiatan PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEMENTERIAN. Hasil pencapaian dari kegiatan ini akan diukur dengan indikator kinerja kegiatan (IKK) jumlah dokumen laporan keuangan yang ditargetkan bisa mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI. Dalam Renstra Biro Keuangan, target kinerja kegiatan ini dijabarkan lagi menjadi beberapa target kinerja output untuk mempermudah pencapaiannya dan juga untuk mengelompokkan paket kegiatan dengan target manfaat yang sama. Kinerja outcome Biro Keuangan tadi diturunkan menjadi 7 (tujuh) kinerja output yaitu: 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran dengan indikator kerja output Jumlah Dokumen Anggaran. 2. Tatalaksana Keuangan dengan indikator kerja output Jumlah Dokumen Ketatalaksanaan Keuangan. 3. Pembinaan Perbendaharaan dengan indikator kerja output Jumlah SDM Pembinaan Perbendaharaan. 4. Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP dengan indikator kerja output Jumlah Laporan Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran. 5. Pembinaan Akuntansi Dan Penyusunan Laporan Keuangan dengan indikator kerja output Jumlah SDM Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan. 6. Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-monitoring) Satker dengan indikator kerja output Jumlah Laporan e-monitoring. 7. Layanan Perkantoran dengan indikator kerja output Bulan Layanan. Seluruh kegiatan dan indikator output diatas saling terkait, yang kemudian disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 yang menggambarkan target dan sasaran strategis yang ingin dicapai. Rencana Kinerja Kahunan Biro Keuangan dapat dilihat secara rinci pada Tabel 2.2. 15

Tabel 2-2 : Tabel RKT Biro Keuangan TA 2015 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, pengelolaan keuangan dan BMN INDIKATOR KINERJA OUTCOME Penyusunan dokumen pelaporan akuntabilitas kinerja, keuangan dan BMN dan laporan triwulan INDIKATOR OUTPUT: Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Tatalaksana Keuangan Pembinaan Perbendaharaan Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP Pembinaan Akuntansi Dan Penyusunan Laporan Keuangan 1 Laporan Keuangan Kementerian 3 Dokumen Anggaran 6 Dokumen Ketatalaksanaan Keuangan 14 Laporan Pembinaan Perbendaharaan 6 Laporan Fasilitasi Penyusunan Dan Pelaksanaan Anggaran 19 Laporan Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-monitoring) Satker 28 Laporan e- Monitoring Layanan Perkantoran 12 Bulan layanan 2.2 Perjanjian Kinerja Dokumen penetapan kinerja merupakan dokumen berupa pernyataan komitmen serta janji dalam mencapai target kinerja tertentu. Dokumen ini merupakan suatu kesepakatan kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah, sekaligus sebagai pimpinan kepada atasan langsungnya. Penetapan kinerja juga menggambarkan capaian kinerja yang ditargetkan untuk bisa diwujudkan dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Dokumen penetapan kinerja disusun setelah ada kejelasan mengenai alokasi anggaran. Hal ini dimaksudkan agar dokumen penetapan kinerja dapat disusun secara lebih realistis dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber dana yang nyata sudah akan diperoleh. Seperti halnya Rencana Kinerja Tahunan, dokumen Penetapan Kinerja juga merunut pada program serta sasaran strategis yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis Biro Keuangan yang diturunkan dari Renstra Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Berdasarkan program dan sasaran strategis Sekretariat Jendral yang diturunkan dalam Renstra Biro keuangan, maka didapat sasaran strategis dan indikator kinerja output yang digunakan dalam 16

penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja Biro Keuangan, yakni: meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas pengelolaan dan pelaporan keuangan di lingkungan Kementerian PUPR, dengan kegiatan Pembinaan Dan Pengelolaan Keuangan Kementerian yang indikator kinerja adalah Tersusunnya 1 buah Laporan Keuangan yang diharapkan bisa mendapatkan nilai terbaik berupa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI. Pada tahun 2014, Kepala Biro Keuangan telah menandatangani Perjanjian Kinerja terkait pelaksanaan sasaran dimaksud dengan target sebagaimana tampak pada Tabel 2.3. Tabel 2-3 : Tabel Penetapan Kinerja Biro Keuangan TA 2015 SASARAN PROGRAM/KEGIATAN (1) INDIKATOR KINERJA (2) TARGET (3) 1) PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PUPR a. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian PUPR 1 Opini WTP hasil audit BPK Opini WTP Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Kementerian 1 Pembinaan bidang keuangan 1 Jumlah SDM yang mengikuti kegiatan pembinaan 1250 orang 2 Penatausahaan perbendaharaan 1 Jumlah laporan penatausahaan perbendaharaan 6 laporan 3 Laporan Keuangan 1 Jumlah laporan penyusunan laporan keuangan 17 laporan 4 NSPK bidang keuangan 1 Jumlah dokumen peraturan bidang keuangan 8 dokumen 5 Pengelolaan administrasi perkantoran 1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi perkantoran 3 laporan Dokumen Penetapan Kinerja Biro Keuangan merupakan agregat dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dari para Pejabat Eselon 3 yang mendukung pencapaian kinerja Kepala Biro Keuangan. Berikut adalah penjabaran dari SKP masing-masing Pejabat Eselon 3 di Biro Keuangan pada tabel 2-4. 17

2.2.1 Penetapan/Perjanjian Kinerja (Tabel 2.4) Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Kementerian 1 Pembinaan Bidang Keuangan Indikator Kinerja Fungsi Paket 2 Penatausahaan Indikator Perbendaharaan Kinerja Fungsi Paket Peyiapan Pelaksanaan Bimbingan Teknis Perbendaharaan, Penganggaran Penerimaan dan Belanja, Penerimaan Negara Bukan Pajak SDM yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Bidang Keuangan Penyiapan Penerapan Sistem Akuntansi Peningkatan Kompetensi SDM Biro Keuangan Peningkatan Kapasitas SDM SDM Bidang Akuntansi Berbasis Akrual Bimbingan Teknis Aplikasi Perbendaharaan Bimbingan Teknis Pelaksanaan SAI di Lingkungan Kementerian PUPR Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Bendahara Bimbingan Teknis Administrasi Keuangan Bagi calon Bendahara Bimbingan Teknis Kebijakan Bidang Keuangan Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Penatausahaan PNBP di lingkungan Kementerian PUPR Laporan Penatausahaan Perbendaharaan Pelaksanaan Layanan Data dan Informasi Bidang Keuangan Penatausahaan PNBP dan BLU Penatausahaan pengelola Keuangan Penatausahaan Laporan hasil Pemeriksaan dan Kerugian Negara Bimbingan Teknis Pengembangan dan Pembuatan SK Pejabat Perbendaharaan di Penatausahaan PNBP Fungsional dan BLU Lingkungan Kem PUPR PenatausahaanTindak Lanjut LHP Auditor Fung Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Penatausahaan Administrasi Piutang Bendahara Tuntutan Ganti Rugi Penatausahaan Penyelesaian Kerugian Penilaian Kinerja Pejabat Perbendaharaan Negara Penatausahaan Perhitungan Pertanggungjawaban Kerugian Negara 18

3 Laporan Indikator Keuangan Kinerja Fungsi Paket Laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan Rakertas Akuntansi Pemerintah LK Setjen penyiapan penyusunan laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Penyusunan LK Setjen Kem PUPR LK PU penyiapan penyusunan laporan Keuangan Kementerian Penyusunan LK Kem PUPR Penguatan Unit Akuntansi Kementerian PUPR Fungsi Paket Sistem Pelaporan Secara Elektronik Penyusunan LK Likuidasi Penysunan LK Neraca Awal penyiapan pelaksanaan fasilitasi pemeriksaan keuangan Fasilitasi Pemeriksaan BPK RI atas LK Kem PUPR 4 NSPK Bidang Indikator Keuangan Kinerja Fungsi Paket Penyiapan pernelaahaan peraturan bidang keuangan Revisi Peraturam Bidang Keuangan di lingkungan Kementerian PUPR Penelaahan Peraturan Bidang Keuangan Penyusunan & Reviu Peraturan PNBP/BLU di lingkungan Kementerian PUPR Dokumen Peraturan Bidang Keuangan Penyiapan Penyusunan tata laksana keuangan dan sistem akuntansi Penyusunan Pedoman Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara dilingkungan Kementerian PUPERA Penyusunan Sistem Akuntansi Penyusunan Modul Layanan Bidang Keuangan Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro Penyusunan RKA/KL Biro Keuangan 5 Pengelolaan Indikator administrasi Kinerja Perkantoran Fungsi Paket Laporan Pengelolaan Administrasi Perkantoran Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro Pembayaran Gaji dan Tunjangan Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 19

2.3 Metode Pengukuran No Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1 Meningkatnya koordinasi, administrasi dan kualitas perencanaan, pengaturan, Indikator Outcome : pengelolaan keuangan dan Penyusunan dokumen pelaporan akuntabilitas BMN kinerja, keuangan dan BMN dan laporan triwulan Satuan Indikator Laporan Keuangan Target Triwulan I Bobot Kinerja (%) Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Bobot Kinerja (%) Bobot Kinerja (%) Bobot Kinerja (%) Realisasi Fisik (%) 1 301,66% 215,45% 109,90% 85,42% 100,00% Indikator Output : 1. Dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran Dokumen 3 0,00% 639,09% 150,11% 69,13% 100,00% 2. Tatalaksana keuangan Dokumen 6 0,00% 11,21% 54,76% 63,15% 100,00% 3. Pembinaan perbendaharaan Laporan 14 0,00% 43,41% 71,29% 72,24% 100,00% 4. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan anggaran, Laporan pengembangan PNBP 6 58,82% 310,15% 133,70% 87,83% 100,00% 5. Pembinaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Laporan 19 210,86% 133,63% 75,85% 95,65% 100,00% 6. Sistem Pelaporan secara Elektronik (e- Monitoring) Satker Kem. PU IV (Jml Paket 41-60) Laporan 28 0,00% 66,50% 28,50% 73,14% 100,00% 7. Layanan Perkantoran Bulan Layanan 12 2621,43% 768,55% 180,88% 92,70% 100,00% Progres Fisik: 60% (data e-monitoring) Hasil: 40% (Opini WTP Hasil Audit BPK) Capaian Kinerja Biro Keuangan = (60% x 85.42) + (40% x 100) = 91,252% 2.4 Target Tahun ini Menurut Renstra Menyajikan Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Opini WTP 20

BAB 3 KAPASITAS ORGANISASI 3.1 Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai Biro Keuangan pada tahun 2015 adalah 64 (enam puluh empat) orang PNS, yang terdiri dari 1 (satu) orang pejabat Eselon II (Kepala Biro), 4 (empat) orang pejabat Eselon III (Kepala Bagian), 12 (dua belas) orang pejabat Eselon IV dan 47 (empat puluh tujuh) orang staf. Selain itu pada Biro Keuangan terdapat 8 (delapan) orang tenaga honorer, sehingga jumlah pegawai Biro Keuangan sebanyak 72 (tujuh puluh dua) orang. Jumlah SDM yang ada saat ini dirasa masih sangat terbatas untuk membantu pelaksanaan kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang ada saat ini. Hal ini cukup mempengaruhi kinerja Biro Keuangan, dimana ada beberapa orang pegawai yang beban kerjanya menjadi sangat besar karena kurangnya tenaga. Kondisi ini juga turut dipengaruhi oleh tidak meratanya penyebaran kompetensi SDM, yang selain dipengaruhi oleh faktor usia, juga cukup dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Komposisi tingkat pendidikan SDM di Biro Keuangan di akhir tahun 2015 ditunjukkan pada Tabel 3.1 dan Grafik 3.1. No. Pendidikan Jumlah 1 S2 15 2 S1/D4 29 3 D3 5 4 SMU 14 5 SMP TOTAL 1 64 Tabel 3.1 Jumlah Pegawai Biro Keuangan berdasarkan kualifikasi pendidikan Tingkat Pendidikan Pegawai 2% S2 8% 22% 23% 45% S1 D3 Grafik 3.1 Prosentase Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan 21

No. Golongan Jumlah 1 Golongan IV 9 2 Golongan III 48 3 Golongan II TOTAL 7 64 Tabel 3.2 Jumlah Pegawai Biro Keuangan berdasarkan golongan Golongan Pegawai 11% 75% 14% Gol. IV Gol. III Gol. II Grafik 1.2 Prosentase Pegawai Biro Keuangan Berdasarkan Golongan 53.13% 53.13% 46.87% Prosentase Perbandingan Pegawai Berdasarkan Gender 3.2 Sarana dan Prasarana Dukungan sarana dan prasarana baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak cukup banyak, walaupun dari segi kualitas sudah banyak yang tidak terkini. Misalnya peralatan dan mesin yang jumlahnya cukup banyak, namun yang benar-benar digunakan adalah tidak sebesar itu. Biro Keuangan berada di Lantai 6, Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sehingga dukungan ruangan dalam tempat bekerja memadai. 22

3.3 DIPA Adapun sarana dan prasarana pendukung kegiatan Biro Keuangan antara lain: 1. Peralatan dan Mesin a. Alat kantor senilai Rp. 436.532.282 b. Alat Rumah Tangga senilai Rp. 283.850.817 2. Alat Studio dan Komunikasi a. Alat Studio senilai Rp. 176.987.000 b. Alat Komunikasi Rp. 48.750.000 3. Komputer a. Komputer unit senilai Rp. 1.855.973.727 b. Peralatan komputer senilai Rp. 486.992.635 4. Aset Lainnya a. Software senilai Rp. 4.361.077.600 b. Hasil Kajian Penelitian senilai Rp. 4.314.777.500 Untuk tahun anggaran 2015, satker Biro Keuangan mendapat anggaran sebesar Rp. 30.500.000.000 yang terdiri dari: a. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran sebesar Rp. 310.000.000 b. Tatalaksana Keuangan sebesar Rp. 1.905.000.000 c. Pembinaan Perbendaharaan sebesar Rp. 7.702.750.000 d. Fasilitasi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran Pengembangan PNBP sebesar Rp. 4.384.915.000 e. Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan sebesar Rp. 7.263.000.000 f. Sistem Pelaporan secara Elektronik (e-monitoring) sebesar Rp. 50.000.000 g. Layanan Perkantoran sebesar Rp. 8.884.335.000 Dengan rincian sebagai berikut: No Output/ Kegiatan Pagu (000) 1 Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 310.000.000 23

i. Penyusunan Dokumen Rencana Aksi dan Evaluasi Akuntabilitas 160.000.000 ii. Penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran (RKA-KL) 150.000.000 2 Tatalaksana Keuangan i. 1.905.000.000 Revisi NSPK Bidang Keuangan di Lingkungan Kementerian PUPR 1.101.326.000 ii. Peningkatan Kompetensi SDM Biro Keuangan 803.674.000 3 Pembinaan Perbendaharaan i. Penelaahan Peraturan Bidang Keuangan 7.702.750.000 240.056.000 ii. iii. Penyusunan Pedoman Penatausahaan dan Penyusunan LPJ 363.280.000 Pembuatan SK Pejabat Perbendaharaan di lingkungan Kementerian PUPR 207.629.000 iv. Bimbingan Teknis Aplikasi Perbendaharaan 686.000.000 v. Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Bendahara vi. 715.000.000 Bimbingan Teknis Administrasi Keuangan Bagi Calon Bendahara 495.000.000 vii. viii. Bimbingan Teknis Kebijakan Bidang Keuangan 728.000.000 Penatausahaan Perhitungan Pertanggungjawaban Keuangan Negara 586.215.000 ix Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan 942.532.000 x. Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara 214.088.000 xi. xii. xiii. xiv. Penatausahaan Administrasi Piutang TGR Penatausahaan Penyelesaian Kerugian Negara Penilaian Kinerja Pejabat Perbendaharaan Penyusunan Modul Layanan Bidang Keuangan 311.808.000 988.912.000 703.674.000 520.556.000 4 Fasilitasi Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran, Pengembangan PNBP 4.384.915.000 i. Penyusunan dan Reviu Peraturan PNBP-BLU 852.000.000 ii. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan 852.915.000 24

iii. Penatausahaan PNBP umum di Lingkungan Kementerian PUPR 1.280.000.000 iv. Bimbingan Teknis Pengembangan dan Penatausahaan PNBP 1.400.000.000 5 Pembinaan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan i. Penatausahaan Tindak Lanjut LHP Auditor Fungsional 7.263.000.000 409.000.000 ii. iii. iv. Penyusunan Sistem Akuntansi Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Akuntansi Berbasis Akrual Pendampingan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Satker 290.000.000 1.333.000.000 349.000.000 v. Bimbingan Teknis Pelaksanaan SAI 313.000.000 vi. vii. viii. ix Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PUPR Penyusunan Laporan Keuangan Setjen Kementerian PUPR Penguatan Unit Akuntansi di Lingkungan Kementerian PUPR Rakertas Akuntansi Pemerintah 698.000.000 670.000.000 960.000.000 440.000.000 x. Fasilitasi Pemeriksaan BPK RI atas LK Kementerian PUPR 206.000.000 xi. Penyusunan Laporan Keuangan Likuidasi Kementerian PU 975.000.000 6 xii. Penyusunan LK Neraca Awal Kementerian PUPR 620.000.000 Sistem Pelaporan Secara Elektronik (E-Monitoring) Satker Kem. PU IV (Jml Paket 41-60) 50.000.000 i. Persiapan dan Pemutakhiran Data Dasar 19.800.000 ii. iii. Pencatatan dan Pemuktahiran Data Pelaksanaan Penyusunan dan Pencetakan Laporan 10.200.000 20.000.000 7 Layanan Perkantoran i. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 8.884.335.000 6.800.000.000 ii. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran TOTAL 2.084.335.000 30.500.000.000 25