ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (Oryza sativa) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (ORYZA SATIVA) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (Oryza sativa) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN KARAKTERISTIK DAN KADAR NUTRISI.

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI CAMPURAN AMPAS TAHU, AMPAS IKAN, DARAH SAPI POTONG, DAN DAUN KELADI YANG DISESUAIKAN DENGAN STANDAR MUTU PAKAN IKAN

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Lampiran 1. Data dan perhitungan analisis proksimat Padina australis

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Oleh : Ufafa Anggarini Dosen Pembimbing : Dra. Sukesi, M.Si

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Ferry Riyanto Harisman Powerpoint Templates Page 1

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat B. Metode Penelitian 1. Penentuan Kombinasi Gula Merah dan Gula Pasir 2. Formulasi Minuman Instan Coro

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Cair

BAB III METODE PENELITIAN

Penentuan Kadar Besi selama Fase Pematangan Padi Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

METODOLOGI PENELITIAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Antioksidan dalam Bakso Rumput Laut Merah Eucheuma cottonii

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

III. METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Peta Lokasi Jalur Hijau Jalan Gerilya Kota Purwokerto. bio.unsoed.ac.id

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI 2014

LAMPIRAN C PERHITUNGAN UMPAN DAN PRODUK

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Bab III Bahan dan Metode

Lampiran 1 Radas kopolimerisasi pencangkokan dan penautan silang onggok dengan akrilamida. Nitrogen

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS PROKSIMAT BERAS MERAH (Oryza sativa) VARIETAS SLEGRENG DAN AEK SIBUNDONG Mirsya Ekarina Mulyani 1407 100 053 Pembimbing: Dra. Sukesi, M.Si

Contents Pendahuluan

Latar Belakang Lebih dari setengah populasi dunia mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok (Bhattacharjee, Singhal, & Kulkarni, 2002) Umumnya mengkonsumsi beras putih Varietas lain, yaitu beras merah Mengapa harus beras merah??

Keunggulan beras merah: Kandungan gizi yang lebih baik dari pada beras putih (Matz, 1991) Mengandung antioksidan (Perera dan Jansz, 2000) Kandungan serat tinggi tidak mudah menimbulkan rasa lapar (Indrasari, 2006) Indeks glikemik rendah cocok untuk penderita diabetes (Jenkins et al, 1981) Tabel 1. Kandungan proksimat beras putih dan beras merah (Matz, 1991) Komponen dan Unit Beras Merah Beras Putih Karbohidrat, % 87,2 91,5 Protein, % 8,3 7,6 Abu, % 1,7 0,5 Lemak, % 2,0 0,3 Serat Kasar, % 1,1 0,4 Indonesia memiliki banyak varietas beras merah, diantaranya: Slegreng dan Aek Sibundong kadar proksimat belum banyak diteliti

Contents Metodologi

gabah beras merah SKEMA KERJA - dikupas kulitnya beras merah - dihaluskan - diayak dengan ayakan ukuran 180 µm (80 mesh) tepung beras merah - dioven pada suhu 105 C selama 2 jam - ditimbang sampai diperoleh berat konstan tepung beras merah kering Analisis Protein kasar Analisis Lemak kasar Analisis Karbohidrat Total

Contents Hasil dan Pembahasan

Penentuan Kadar Air mo = m1 m2 mb = m1 mc Kadar air (%) = m o m b 100% dimana, mo m1 m2 mb mc = massa beras merah setelah dioven (g) = massa beras dan cawan sebelum dioven (g) = massa beras dan cawan setelah dioven (g) = massa beras merah sebelum dioven (g) = massa cawan (g) Contoh perhitungan: mo = 41,08 g 40,70 g = 0,38 g mb = 41,08 g 33,11 g = 7,97 g Kadar air (%) = 0,38 g 7,97 g 100% = 4,77%

Penentuan Kadar Air Tabel 2. Kadar Air Beras Merah Varietas Slegreng No. cawan (g) cawan dan beras (g) cawan dan beras setelah oven (g) Selisih (g) beras (g) Kadar Air (%) 1 33,11 41,08 40,70 0,38 7,97 4,77 2 48,46 58,31 57,83 0,48 9,85 4,87 3 36,99 46,78 46,31 0,47 9,79 4,80 4 45,70 55,24 54,79 0,45 9,54 4,72 5 36,99 48,03 47,50 0,53 11,04 4,80 Kadar air rata-rata 4,79 Standar deviasi 0,0570 SD< 2,5 hasil pengukuran presisi

Penentuan Kadar Air Tabel 3. Kadar Air Beras Merah Varietas Aek Sibundong No. cawan (g) cawan dan beras (g) cawan dan beras setelah oven (g) Selisih (g) beras (g) Kadar Air (%) 1 80,11 101,04 100,03 1,01 20,93 4,83 2 47,86 57,22 56,79 0,43 9,36 4,59 3 47,33 57,11 56,64 0,47 9,78 4,81 4 47,86 58,76 58,25 0,51 10,90 4,68 5 47,33 58,46 57,94 0,52 11,13 4,67 Kadar air rata-rata 4,72 Standar deviasi 0,0977 SD< 2,5 hasil pengukuran presisi

Penentuan Kadar Lemak Kasar lemak = massa total massa gelas piala kosong Kadar lemak = Contoh perhitungan: massa lemak massa cuplikan 100% lemak = 107,57 g 107,45 g Kadar lemak = = 0,12 g 0,12 g 5,0007 g 100% = 2,40 %

Penentuan Kadar Lemak Kasar Tabel 4. Kadar Lemak Kasar Beras Merah Varietas Slegreng No. cuplikan (g) gelas piala kosong (g) total (g) lemak (g) Kadar lemak kasar (%) 1 5,0007 107,45 107,57 0,12 2,40 2 5,0006 124,94 125,05 0,11 2,20 3 5,0005 108,67 108,78 0,12 2,40 4 5,0012 123,12 123,27 0,13 2,60 5 5,0007 107,73 107,83 0,11 2,20 Kadar lemak kasar rata-rata 2,36 Standar deviasi 0,1672 SD< 2,5 hasil pengukuran presisi

Penentuan Kadar Lemak Kasar Tabel 5. Kadar Lemak Kasar Beras Merah Varietas Aek Sibundong No. cuplikan (g) gelas piala kosong (g) total (g) SD< 2,5 hasil pengukuran presisi lemak (g) Kadar lemak kasar (%) 1 5,0011 103,57 103,73 0,16 3,20 2 5,0004 98,99 99,13 0,14 2,80 3 5,0008 112,83 113,00 0,17 3,40 4 5,0008 121,07 121,22 0,15 3,00 5 5,0010 98,98 99,12 0,14 2,80 Kadar lemak kasar rata-rata 3,04 Standar deviasi 0,2607

Penentuan Kadar Protein Kasar Tahap: Destruksi N organik + H 2 SO 4 (NH 4 ) 2 SO 4 (aq) + H 2 O (l)+ CO 2 (g)+ produk samping lain Distilasi (NH 4 ) 2 SO 4 (aq)+ 2NaOH(aq) 2NH 3 (g)+ Na 2 SO 4 (aq)+ 2H 2 O(l) NH 3 (l) + HCl (aq) NH 4 + (aq) + Cl - (aq) Titrasi H + (aq) + OH - (aq) H 2 O (l)

Penentuan Kadar Protein Kasar Kadar protein (%) = (V b V c ) N NaOH ArN FP FK m cuplikan 1000 100% dimana, Vb = volume NaOH untuk titrasi blanko (11,0 ml) Vc = volume NaOH untuk titrasi cuplikan (ml) NNaOH = normalitas NaOH (0,017 N) Ar N = massa atom relatif N (14,008 g/mol) FP = faktor pengenceran ( 40 30 FK = faktor konversi (untuk beras = 5,95) mcuplikan = massa cuplikan (g) contoh perhitungan: Kadar protein (%) = (11,0 5,9) 0,017 14,008 40 30 5,95 0,1007 1000 = 9,47% 100%

Penentuan Kadar Protein Kasar Tabel 6. Kadar Protein Kasar Beras Merah Varietas Slegreng No. m cuplikan (g) V NaOH (ml) Kadar (%) 1 0,1007 5,9 9,47 2 0,1008 6,0 9,28 3 0,1009 6,1 9,08 4 0,1002 5,8 9,71 5 0,1001 5,9 9,53 Kadar protein kasar rata-rata 9,41 Standar deviasi 0,2421 SD< 2,5 hasil pengukuran presisi

Penentuan Kadar Protein Kasar Tabel 7. Kadar Protein Kasar Beras Merah Varietas Aek Sibundong No. m cuplikan (g) V NaOH (ml) Kadar (%) 1 0,1007 5,8 9,66 2 0,1003 5,9 9,51 3 0,1001 5,7 9,91 4 0,1003 5,7 9,89 5 0,1004 6,0 9,31 Kadar protein kasar rata-rata 9,66 Standar deviasi 0,2527 SD< 2,5 hasil pengukuran presisi

Penentuan Kadar Karbohidrat Total Penentuan panjang gelombang maksimum Tabel 8. Absorbansi larutan standar glukosa 60 ppm λ (nm) A 500 0,290 520 0,306 540 0,340 560 0,357 565 0,358 570 0,360 580 0,361 585 0,365 590 0,358 595 0,355 600 0,345 620 0,310 640 0,277 660 0,230 680 0,195 700 0,178 Absorbansi 0.400 0.350 0.300 0.250 0.200 0.150 0.100 0.050 Penentuan λ max 0.000 450 500 550 600 650 700 λ (nm) Gambar 1. Kurva penentuan panjang gelombang maksimum Panjang gelombang saat absorbansi maksimum: 585 nm

Penentuan Kadar Karbohidrat Total Pembuatan kurva kalibrasi Tabel 9. Absorbansi larutan standar glukosa Kurva kalibrasi glukosa y = 0,00612x - 0,005 R² = 0,998 konsentrasi (ppm) A 0 0,000 20 0,116 40 0,233 60 0,365 80 0,472 100 0,617 Absorbansi 0.700 0.600 0.500 0.400 0.300 0.200 0.100 0.000-0.100 0 20 40 60 80 100 120 Konsentrasi (ppm) Gambar 2. Kurva antara konsentrasi glukosa dengan absorbansi Persamaan regresi linear y = 0,00612x 0,005

Penentuan Kadar Karbohidrat Total Penentuan kadar glukosa dalam beras merah Reaksi yang terjadi: karbohidrat glukosa 5-(hidroksimetil) furfural antron (warna hijau) Gambar 3. Reaksi hidrolisis karbohidrat diikuti dengan reaksi dengan pereaksi antron-asam sulfat (Robyt, 1998)

Penentuan Kadar Karbohidrat Total Persamaan regresi linear : y = 0,00612x 0,005 dimana y adalah nilai absorbansi cuplikan dan x adalah konsentrasi glukosa dalam cuplikan. Maka, kadar karbohidrat dapat dirumuskan sebagai berikut: Kadar karbohidrat (%) = c V 100% m c dimana, c = konsentrasi glukosa dalam cuplikan ( mg L ) V = volume pengenceran (0,1 L) mc = massa cuplikan (mg) contoh perhitungan: 82,353 0,1 Kadar karbohidrat (%) = 10,5 = 78,43% 100%

Penentuan Kadar Karbohidrat Total Tabel 10. Kadar Karbohidrat Total Beras Merah Varietas Slegreng No. m cuplikan (mg) Absorbansi c glukosa (ppm) SD< 2,5 hasil pengukuran presisi Kadar Karbohidrat (%) 1 10,5 0,499 82,353 78,43 2 10,5 0,499 82,353 78,43 3 10,1 0,499 82,353 81,54 4 10,3 0,490 80,882 78,53 5 10,2 0,495 81,699 80,10 Kadar karbohidrat rata-rata 79,40 Standar deviasi 1,3870

Penentuan Kadar Karbohidrat Total Tabel 11. Kadar Karbohidrat Total Beras Merah Varietas Aek Sibundong No. m cuplikan (mg) Absorbansi c glukosa (ppm) SD< 2,5 hasil pengukuran presisi Kadar Karbohidrat (%) 1 10,3 0,494 81,536 79,16 2 10,2 0,492 81,209 79,62 3 10,3 0,499 82,353 79,95 4 10,1 0,495 81,699 80,89 5 10,1 0,491 81,046 80,24 Kadar karbohidrat rata-rata 79,97 Standar deviasi 0,6521

Contents Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan Slegreng Aek Sibundong Kadar Air 4,79% Kadar Lemak Kasar 2,36% Kadar Protein Kasar 9,41% Kadar Karbohidrat Total 79,40% Kadar Air 4,72% Kadar Lemak Kasar 3,04% Kadar Protein Kasar 9,66% Kadar Karbohidrat Total 79,97%

Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui jenis protein dan lemak dalam beras merah varietas Slegreng dan Aek Sibundong Perlu dilakukan penelitian untuk menentukan kadar proksimat beras merah lokal varietas lainnya