Ferry Riyanto Harisman Powerpoint Templates Page 1

Transkripsi

1 Ferry Riyanto Harisman Dosen Pembimbing : Drs. R. Djarot Sugiarso K. S., MS Page 1

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Page 2

3 Latar Belakang Zat Besi Bahanbaku dalamproses pembentukan darah Caranya??? Kebutuhan akan zat besi harus dicukupi setiap harinya Mengonsumsi buah dan sayuran Page 3

4 Latar Belakang Memiliki nilai gizi yang hampir sama dengan susu sapi Tempe Tauwa Tahu Sari Kedelai Direkomendasikan dokter sebagai pengganti susu sapi Page 4

5 Latar Belakang Standar Kualitas Produk Pengujian terhadap produk Fisik Gizi Keterbatasan dana Keterbatasan kemampuan Dilakukan penelitian ini guna mempermudah pedagang sari kedelai mengolah produknya Page 5

6 Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian skripsi ini yakni bagaimana korelasi antara waktu penggilingan kedelai terhadap jumlah zat besi yang tertinggal di dalam ampas sari kedelai. Tujuan Penelitian Penelitian skripsi ini bertujuan mengetahui korelasi antara waktu penggilingan kedelai terhadap jumlah zat besi yang tertinggal di dalam ampas sari kedelai Page 6

7 METOde penelitian Pembuatan Larutan Standar Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Pembuatan Kurva Kalibrasi Pengukuran Besi dalam Kedelai Pengukuran Besi dalam Ampas Sari Kedelai Page 7

8 Pembuatan Larutan Standar Pembuatan Larutan Standar FeCl ppm Na 2 S 2 O ppm EDTA 100 ppm 1,10-fenantrolin 1000 ppm Buffer Asetat ph 4,5 Page 8

9 Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Ditambah 1,1 ml Na 2 S 2 O 3 Ditambah 1,5 ml 1,10-fenantrolin FeCl 3 5 ppm Ditambah 0,5 ml EDTA Ditambah 1 ml Buffer Asetat Ditambah 5 ml Aseton Diukur Absorbansi pada rentang λ nm menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Diencerkan hingga 10 ml Page 9

10 PembuatanKurva Kalibrasi FeCl 3 1 ppm FeCl 3 2 ppm FeCl 3 3 ppm FeCl 3 4 ppm FeCl 3 5 ppm Diukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum DibuatKurva Kalibrasi menggunakan Ms. Excel Page 10

11 Pengukuran Besi dalam Kedelai Digiling kering Dikeringkan hingga berat konstan Diabukan dalam furnace Dilarutkan dalam HCl dan Aqua DM Kacang Kedelai 100 gram (GM 1) Diukur Absorbansi pada λ max menggunakan Spektrofotometer UV- Vis Diambil 0,3 ml Ditambahkan bahan sesuai prosedur Page 11

12 Pengukuran Besi dalam Ampas Sari Kedelai Kacang Kedelai 100 gram (GM 2) Kacang Kedelai 100 gram (GM 3) Kacang Kedelai 100 gram (GM 4) Kacang Kedelai 100 gram (GM 5) Digiling basah selama 15 detik Digiling basah selama 30 detik Digiling basah selama 45 detik Digiling basah selama 60 detik Disaring lalu diabukan residu Dilarutkan dalam HCl dan Aqua DM Diambil 0,3 ml Ditambahkan bahan sesuai prosedur Diukur Absorbansi pada λ max menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Page 12

13 Hasil & pembahasan Panjang Gelombang Maksimum Kurva Kalibrasi Kadar Besi dalam Kedelai dan Ampas Sari Kedelai Page 13

14 Panjang Gelombang Maksimum 511 nm Panjang gelombang maksimum menunjukkan kepekaan tertinggi dan kesalahan terkecil sehingga pengukurannya akurat. Page 14

15 Kurva Kalibrasi Koefisien regresi (R 2 ) sebesar 0,998 menyatakan bahwa terdapat korelasi yang erat dan linearitas yang baik antara konsentrasi larutan besi dengan absorbansinya. nilai t hitung = 44,677 nilai t tabel = 2,57 nilai t hitung > t tabel Page 15

16 Kadar Besi dalam Kedelai dan Ampas Sari Kedelai Semakin besar luas permukaan partikel solute, maka semakin banyak partikel solute yang bertabrakan dengan partikel solvent sehingga reaksi antara solute dan solvent akan lebih cepat terjadi. Semakin lama pengadukan, tabrakan antara kedua partikel ini semakin sering terjadi Page 16

17 Kesimpulan & saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kadar besi sebesar 7,082 mg (GM 1), 6,832 mg (GM 2), 6,120 mg (GM 3), 4,867 mg (GM 4), 4,444 mg (GM 5). Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa lama waktu penggilingan berbanding terbalik dengan kadar zat besi dalam ampas sari kedelai sehingga semakin lama digiling maka zat besi dalam ampas sari kedelai semakin sedikit, dengan demikian zat besi dalam susu kedelai semakin banyak. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan nilai gizi lain (protein) sebagai parameter sehingga dapat memperkuat penelitian ini. Page 17

18 Page 18