Widodo Utomo 14. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, hasil Belajar IPA. 14 Guru kelas IV SDN Klatakan 02 Tanggul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENYEBUTKAN NAMA-NAMA RASUL ALLAH SWT MELALUI TEKNIK BERNYANYI PADA SISWA KELAS 5 SDN MANGGISAN 03 JEMBER.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

Bambang Supriyanto 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA ORGAN TUBUH MANUSIA (TORSO) PADA SISWA KELAS V SDN MANGGISAN 01 TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

INOVASI ALAT PERAGA KONKRET DALAM MATERI AJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN. Sri Haryati

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

BAB III Metode Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN TINDAKAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitianyang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Tuladenggi

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG DAUR HIDUP BEBERAPA MAKHLUK HIDUP DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 SDN KLATAKAN 02 TANGGUL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Widodo Utomo 14 Abstrak. Proses kegiatan belajar mengajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas selama ini adalah dengan metode ceramah, dan siswa masih menggunakan khayalan-khayalan dalam memahami konsep, sehingga guru masih mendominasi dalam PBM dan peran siswa masih kurang. Hal tersebut yang menyebabkan prestasi belajar siswa rendah dengan rata-rata nilai 50. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yaitu: "Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul dalam pembelajaran ipa dengan materi daur hidup berbagai makhluk hidup?". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan melalui dua siklus. Pada siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitudengan pengambilan skor hasil belajar siswa dalam bentuk tes di akhir pembelajaran dan menganalisis data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes siklus II. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan ketuntasan hasil evaluasi dari tiap siklus. Peningkatan ketuntasan belajar siswa tersebut terjadi secara bertahap, dimana pada kondisi awal terdapat 6 siswa yang telah tuntas dalam belajarnya dengan rata-rata 60. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat, terdapat 19 siswa yang tuntas dalambelajar dengan rata-rata 80. Siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 26 siswa atau 96,63 % siswa telah tuntas dalam pembelajarannya dengan rata-rata 85. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV semester I SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul. Berdasarkan dari hasil penelitian yang terbukti bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka saran dari penulis adalah metode demonstrasi dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam KBM, sehingga dalam pembelajaran tidak onoton hanya dengan metode ceramah. Selain itu, dengan adanya metode demonstrasi, siswa dapat ikut terlibat langsung atau ikut aktif. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, hasil Belajar IPA PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu 14 Guru kelas IV SDN Klatakan 02 Tanggul

106 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 105-116, Februari 2015 pemberian Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang untuk membawa peserta didik pada proses belajar, dibawah pengawasan guru. Pendidikan di sekolah dilakukan dalam suatu proses yang disebut pembelajaran. Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku sebagai hasil pengalaman atau latihan yang diperkuat. Penguasaan terhadap bidang IPA sangat diperlukan siswa sebagai bekal hidupnya dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Siswa diharapkan mempunyai pengetahuan IPA yang cukup dan mampu menerapkannya dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006:109). Hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang (Mulyana, 2012) Guna meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus selalu berupaya dengan berbagai strategi, termasuk diantaranya adalah dengan menggunakan media belajar yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik. Media belajar merupakan sarana bagi guru untuk mempermudah penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswanya. Media belajar juga merupakan sarana bagi siswa untuk mempermudah pencapaian hasil belajaryang diinginkan. Media belajar yang tepat akan membuat siswa lebih termotivasi, lebih aktif, dan lebih mudah mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan oleh gurunya selama proses pembelajaran, serta membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan. Menurut Nasution (2000:89), aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat jasmani ataupun rohani. Dalam proses pembelajaran, kedua aktivitas tesebut harus selalu terkait. Seorang siswa akan berfikir selama berbuat, tanpa perbuatan maka siswa tidak akan berpikir. Oleh karena itu, agar siswa aktif berfikir maka siswa akan diberi kesempatan untuk berbuat dan beraktivitas. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan Alam sebagi produk tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya sebagai proses. Produk Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Alam adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip serta teoriteori. Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Klatakan 02 Kecamatan

Widodo: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Daur Hidup 107 Tanggul memiliki KKM 60. Dari hasil evaluasi dan analisis hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul masih banyak siswa yang memperoleh hasil dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Yaitu dari 27 jumlah siswa keseluruhan yang tuntas dalam pembelajaran hanya 6 siswa atau 22 %.dan yang belum tuntas adalah 21 siswa atau 78 %. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru masih mengandalkan satu metode yaitu ceramah, dan guru belum mamanfaatkan metode-metode yang lain. Ahmadi dan Prasetya (2005:52) mengatakan bahwa metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Metode pembelajaran mencakup kegiatan mulai dari pengorganisasian materi pembelajaran, pemilihan cara penyampaian termasuk media pembelajaran dan kegiatan pengelolaan proses pembelajaran siswa. Metode pembelajaran yang dipilih tentu harus disesuaikan dengan tujuan dan karakteristik materi pelajaran yang akan diajarkan, hal ini yang perlu dipertimbangkan adalah karakteristik siswa, pengalaman, dan harapan tentang pelajaran yang diterimanya.misalnya untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas peneliti menggunakan metode Demonstrasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang Daur Hidup Berbagai macam Makhluk Hidup di Kelas IV SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul. Sehingga hasil belajar IPA yang diperoleh siswa dapat meningkat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah penerapan metode demonstrasi mata pelajaran IPA tentang Daur Hidup Beberapa Makhluk Hidup pada siswa kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul Tahun Pelajaran 2010/2011?; (2) bagaimanakah aktivitas siswa selama penerapan metode demonstrasi mata pelajaran IPA tentang Daur Hidup Beberapa Makhluk Hidup pada siswa kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul Tahun Pelajaran 2010/2011?; (3) bagaimanakah hasil belajar siswa setelah penerapan metode demonstrasi mata pelajaran IPA tentang Daur Hidup Beberapa Makhluk Hidup pada siswa kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul Tahun Pelajaran 2010/2011?.

108 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 105-116, Februari 2015 Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui penerapanmetode demonstrasi mata pelajaran IPA tentang Daur Hidup Beberapa Makhluk Hidup pada siswa kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul Tahun Pelajaran 2010/2011?; (2) mengetahui aktivitas siswa selama penerapan metode demonstrasi mata pelajaran IPA tentang Daur Hidup Beberapa Makhluk Hidup pada siswa kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul Tahun Pelajaran 2010/2011?; (3) mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan metode demonstrasi mata pelajaran IPA tentang Daur Hidup Beberapa Makhluk Hidup pada siswa kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul Tahun Pelajaran 2010/2011?. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam aspek ilmu pengetahuan, secara khusus dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Daur Hidup Berbagai Macam Makhluk hidup. Sedangkan Manfaat Praktis hasil penelitian ini bagi siswa diharapkan dapat memberi pengalaman baru bagi siswa dan situasi pembelajaran yang lebih komunikatif dan meningkatkan kreatifitas siswa serta membantu siswa secara aktif untuk memahami pelajaran serta dapat menggunakan sebagai pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Sekolahnpenelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu sekolah dan dapat dijadikan acuan yang dapat dicontoh untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik. METODE PENELITIAN Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas IV SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul jumlah siswa 27 orang. Untuk memperoleh data dengan kelayakan penerapan metode demonstrasi pada kompetensi dasar Daur Hidup berbagai makhluk hidup digunakan analisa data deskriptif dengan menghitung data sebagai berikut: (1) lembar observasi yang merupakan suatu lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat yang berisikan tentang penilaian kegiatan guru dan siswa selama proses belajar berlangsung; (2) tes Hasil pembelajaran siswa digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran siswa tampak pada perolehan nilai siswa pada setiap tes yang diberikan guru disetiap siklus. Data tersebut diolah dengan tujuan dapat mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran pada kompetensi dasar tentang Daur hidup berbagai Makhluk Hidup dengan metode demonstrasi Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di

Widodo: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Daur Hidup 109 sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan padapenyempurnaan ataupeningkatan proses pembelajaran(arikunto,2006:96).penelitian ini terdiri dari dua siklus.langkahlangkah setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik kelas IV pada mata pelajaran IPA di SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul dengan menggunakan metode demonstrasi instrumennya adalah soal soal tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, lembar observasi serta wawancara dan diskusi dengan teman sejawat. Soal tesdiberikan setelah pembelajaran berakhir.rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian ini adalah: Peningkatan kemampuan peserta didik tentang Daur Hidup Berbagai Makhluk Hidup memperoleh nilai lebih dari KKM (60) lebih dari 80%. Nilai rata kelas meningkat dari 50 mnjadi 85. HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan penglolaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Data tes formatif untukmengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran tentang daur hidup berbagai hewan di kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul, peneliti memperoleh data hasil tes formatif di bawah standar. Hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dari 27 siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 ada 21 dan yang mendapatkan nilai di atas 60 ada 6 siswa dengan ketuntasan belajar hanya 22% dengan nilai rata-rata 50. Hasil evaluasi dari 27 siswa yang mendapat nilai 40 50 sebanyak 8 siswa, nilai 50 60 sebanyak 13 siswa, nilai 59 70 sebanyak 2 siswa, nilai 71 80 sebanyak 4. Siklus I Pada pelaksanaan Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing masing berdurasi waktu 4 x 35 menit. Sebelum tindakan siklus dilaksanaan, terlebih dahulu direncanakan

110 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 105-116, Februari 2015 untuk tiap pertemuan sudah dipersiapkan. Perencanaan untuk I tiap pertemuan adalah menyusun RPPdengan standar kompetensi daur hidupberbagai hewan,pembuatan lembar pengamatan yang akan digunakan untuk mengamati pembelajaran pada peserta didik dan guru pada tiap pertemuan saat pembelajaran Ilmu Prngrtahuan Alam dengan menggunakan benda metode demonstrasi. Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa) dan soal soal untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Menyiapkan metode yang akandigunakan pada tiap pertemuan dalam pembelajaran siklus I yaitu metode Demonstrasi. Pada kegiatan inti guru menjelasankan materi tentang Daur hidup beberapa hewan. Guru membagi LKS yang berupa soal soal kepada siswa. Setelah semua selesai, guru meminta masing masing siswa membacakan hasilnya di depan kelas dilanjutkan dengan pembahasan hasil siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas. Padakegiatan akhir atau penutup, guru menarik kesimpulan dari semua proses kegiatan pembelajaran. Kemudian guru memberikan refleksi dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang baru saja dipelajari siswa. Selama peneliti melaksanakan pembelajaran, observer mengamati jalannya proses pembelajaran dengan mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Dari hasil pengamatan tersebut dapat diketahui kelemahan dan kelebihan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Dari lembar pengamatan diketahui yang menjadi kelemahan dan kekurangan guru pada pertemuan pertama diantaranya adalah guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi, kurang tegas dalam menegur siswa yang melakukan aktifitas di luar pembelajaran, kurang melibatkan siswa di dalam menarik kesimpulan di akhir pembelajaran. Kelebihan guru saat mengajar pada pertemuan pertama antara lain guru sudah memperiapkan secara optimal, sebelum masuk kegiatan inti guru sudah melakukan apersepsi dan tidak lupa menyampaikan tujuan dari pembelajan yang akan dicapai,sedangkan kekurangan siswa pada pertemuan pertama antara lain;tingkat penguasaan materi masih rendah, peserta didik masih mengalami kebingungan dalam menangkap materi yang diajarkan guru. Karena ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan saat guru memberi penjelasan, masih ada siswa yang pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kelebihan siswa pada pembelajaran pertemuan

Widodo: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Daur Hidup 111 pertama adalah peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan sebagian besar siswa turut aktif dalam proses pembelajaran. Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan metode Demonstrasi, peneliti memberikan evaluasi tertulis pada akhir siklus I pada pertemuan kedua. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, dari prestasi belajar sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanankan tindakan pada siklus I. Hal ini dapat dilihat pada rekap nilai ulangan harian sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I. Hasil belajar siswa yang diperoleh sebelum pembelajaran menggunakan metode demonstrasi pada siklus I dari jumlah 27 peserta didik yang mencapai ketuntasan (KKM > 60) adalah 6 peserta didik. Nilai terendah pada siklus I adalah 40. Sedangkan nilai tertinggi pada kondisi awal adalah 75 dengan nilai rata rata 50. Oleh Karena itu perlu adanya adanya tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran pada siklus I sehingga diperoleh hasil belajar yang meningkat. Setelah dilaksanakan tidakan pada siklus I hasil yang diperoleh peserta didik pada siklus I mengalami peningkatan, dari jumlah 27 peserta didik 19 atau dengan kata lain 70,37% mencapai ketuntasan (KKM > 60) dan 8 peserta didik atau 29,63% belum tuntas dalam pembelajaran. Nilai terendah pada siklus I50 dan nilai tertinggi 100. Dengan nilai rata rata 80. Dengan demikian hasil belajar peserta didik meningkat dibanding sebelum dilaksanakan tindakan pembelajaran pada siklus I. Namun belum mencapai indikator kinerja yang telah direncanakan (100% pesertadidik mencapai ketuntasan dalam pembelajaran). Agar hasil belajar mencapai ketuntasan sesuai dengan KKM (>60) maka diadakan tindakan siklus II untuk mencapai indikator kinerja yaitu > 80% peserta didik mencapai ketuntasan. Siklus II Pertemuan pertama Kegiatan awal dilaksanakan dengan Kompetensi Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, dan kucing. Langkah langkah pembelajaran pada kegiatan awal diantaranya adalah sebelum pelajaran dimulai berdoa dulu dan mengabsen peserta didik. Setelah selesai dilanjut dengan kegiatan inti.kegiatan tersebut guru menjelaskan dengan gambar Siklus Daur Hidup kecoa, nyamuk, kupu kupu dan kucing. Setelah selesai menjelaskan guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan

112 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 105-116, Februari 2015 materi yang belumjelas. Kemudian guru membagi kelas menjadi 4 5 kelompok dilanjutkan penjelasan cara mengerjakan Lembar kerja Kelompok. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas guru meminta perwakilan kelompok untuk membacakan hasil kerja kelompok kemudian guru membahasnya bersama sama. Guru merefleksi bersama tentang pembelajaran yang telah dilakukan.pada akhir kegiatan guru memberikan pertanyaan pertanyaan secara lisan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang baru saja dipelajari. Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan II kegiatan awal yang dilakukan adalah mengabsen kehadiran siswa dilanjutkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Memasuki kegiatan inti guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari siswa pada pertemuan yang telah lalu. Dari hasil tanya jawab dengan siswa guru menjelaskan kembali materi tentang daur hidup barbagai makhluk hidup sebagai langkah perbaikan dan pengayaan materi. Pada akhir pertemuan ketiga guru mengadakan evaluasi tertulis untukdikerjakan secara individu guna mengukur tingkat pemahaman peserta didik tentang materi yang baru saja diajarkan. Guru merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan bersama siswa dan memberikan pesan moral agar lebih giat dalam belajar. Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi peneliti memberikan tes evaluasi secara tertulis pada akhir pertemuan kedua siklus II. Hasil belajar yang diperoleh siswa meningkat dari hasil prestasi belajar peserta didik sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan lebih meningkat lagi pada siklus II. Hal ini dapat dilihat pada rekap nilai ulangan harian sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dan pada siklus II. Hasil belajar peserta didik yang diperoleh setelah pembelajaran menggunakan metode Demonstrasi pada siklus II dari jumlah 27 siswa yang mencapai ketuntasan (KKM > 60) adalah 27 siswa. Dengan kata lain seluruh siswa mengalami ketuntasan dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga benda konkrit. Nilai terendah pada siklus II adalah 60. Sedangkan nilai tertinggi pada siklus II adalah 100 dengan nilai rata rata 85. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi lebih meningkat

Widodo: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Daur Hidup 113 dibanding dengan siklus I dan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif. Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitassiswa dalam proses pembelajaran IPA pada pokok bahasan daur hidup berbagai macam makhluk hidup dengan metode demonstrasi yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa denganguru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif, sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkahlangkah metode demonstrasi dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep dan menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik, evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. Tabel 1. Rekapitulasi aktivitas siswa No Aktivitas Siswa Siklus I(%) Siklus II(%) 1. Mendengarkan penjelasan guru 62,96 96,29 2. Menggunakan alat peraga/ media 70,37 81,48 3. Diskusi 55,55 85,18 Peningkatan aktivitas siswa juga dapat dilihat dalam grafik berikut. 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% Siklus I Siklus II 20,00% 0,00% Memperhatikan Guru Menggunakan Alat Peraga Diskusi Gambar 1. Peningkatan Aktivitas Siswa Perbandingan antara kondisiawal dan siklus I terjadi penambahan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar. Kondisi awalsiswa yang tuntas dalam belajar berjumlah 6 siswa atau 22 % menjadi 19 siswa atau 70,37%. Peserta yang belum

114 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 105-116, Februari 2015 tuntas pada kondisi awal 21 atau 78 % menjadi 8 siswa atau 29,63%, sedangkan nilai terendah pada kondisi awal 40 meningkat menjadi 50 pada siklus I dan nilai tertinggi pada kondisi awal 75 pada siklus I mejadi 100. Perbandingan antara kondisi awal dan siklus II terjadi penambahan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Kondisi awal siswa yang tuntas dalam belajar berjumlah 6siswa atau 22 % menjadi 26 siswa atau 96,63%. Berarti siswa yang mencapai ketuntasan KKM (> 60) sejumlah 26 atau 3.37%. Dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II adalah 96,63% siswa tuntas dalam pembelajaran. Kenaikan jumlahsiswa yang tuntas 96,63% dalam pembelajaran siklus II dikarenakan siswa tidak bosan dan lebih tertarik pembelajran menggunakan alat peraga benda konkrit. Sehingga siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran. siswa yang belum tuntas pada kondisi awal 25 atau 92,60 % menjadi 1siswa atau 3,37 %. Pada siklus II. Nilai tertinggi pada kondisi awal 75 menjadi 100 dan nilai terendah pada kondisi awal 40 menjadi 60 pada siklus II dengan rata rata nilai 85. Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode Demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, dan II) yaitu masingmasing 22%, 70,63%, dan 96,63%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran metode demonstrasi dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. Tabel 2. Peningakatan hasil belajar siswa No Kategori Hasil Belajar Pra SiklusI Siklus II Siklus (%) (%) (%) 1. Tuntas Belajar 22 70,37 96,63 2. Tidak Tuntas Belajar 78 29,63 3,37 Total 100 100 100

Widodo: Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Daur Hidup 115 100% 80% 60% 40% 20% 0% Tuntas Tidak Tuntas Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 2. Peningkatan hasil belajar siswa KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan hasil analisis, data yang tlah dilakukan dalam penelitian yang telah dilaksanakan di SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul pada pembelajaran IPA materi Daur Hidup Berbagai Makhluk Hidup maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan metode demonstrasipada mata pelajaran IPA dilakukan sesuai dengan perencanaan dibantu oleh teman sejawat. Teman sejawat bertugas melakukan observasi selama proses pembelajaran dan membantu dalam merefleksi kegiatan; 2. Penerapan metode demonstrasi mata pelajaran IPA tentang Daur Hidup Beberapa Makhluk Hidup pada siswa kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul Tahun Pelajaran 2010/201, dapat membuat siswa antusias dalam pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas siswa yang meningkat; 3. Penerapan metode demonstrasi mata pelajaran IPA tentang Daur Hidup Beberapa Makhluk Hidup pada siswa kelas IV semester 1 SDN Klatakan 02 Kecamatan Tanggul Tahun Pelajaran 2010/201, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kesimpulan ini berdasarkan hasil akhir rata rata nilai siklus I 80, dan siklus II nilai rata rata sebesar 85. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi hasil belajar siswa dapat meningkat.

116 Pancaran, Vol. 4, No. 1, hal 105-116, Februari 2015 Dari kesimpulan diatas dapat peneliti sarankan kepada guru dalam melaksanakan tugas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: (1) jangan hanya guru yang aktif dalam pembelajaran tetapi siswa juga harus aktif; (2) guru harus banyak berlatih menerapkan berbagai strategi atau cara meningkatkan kualitas pembelajaran; (3) demonstrasikan media realita yang ada di sekitar agar peserta didik lebih mudah memahami dan tertarik terhadap materi yang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. dan Prasetya, J.T. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Standar Kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam). Jakarta: Depdiknas. Mulyana, A. 2012. Pengertian Hasil Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Februari 2012 http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/ pengertian-hasil-belajar-dan faktor.html Nasution, S. 2000. Dikdaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.