4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

dokumen-dokumen yang mirip
5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

4.1.1 jenis kelamin Data demografis berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pengujian model, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Analisis yang dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada tahap awal, untuk memulai penelitian ini, peneliti melakukan pre-testing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Transkripsi:

4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan dipaparkan proses pengumpulan data, termasuk lokasi pedesaan tempat sampel penelitian diambil dan proses pengolahan data. Hasil pengolahan data akan dipaparkan secara berurutan dengan tetap berlandaskan pada teori dan proses observasi selama penelitian yang dilakukan. 4.1. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metoda survei untuk mengumpulkan data dan memakai alat penelitian berupa kuesioner. Kuesioner penelitian disusun berdasarkan operasionalisasi variabel yang terdapat di dalam tabel 3.5 4.1.1. Kuesioner Penelitian Kuesioner penelitian terdiri dari dua bagian pertanyaan. Bagian pertama adalah data umum responden sementara bagian kedua terdiri dari pernyataan mengenai variabel-variabel yang diteliti oleh responden. Bagian pertama terdiri dari 8 pertanyaan pilihan berganda dan bagian kedua terdiri dari 38 yang pernyataan yang menampung pendapat responden dengan skala Likert 1 sampai dengan 5. Kategori skala yang terdapat di dalam kuesioner tidak semua seragam. Interpretasi kode jawaban untuk setiap pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner dapat dilihat dalam tabel 4.1. Menimbang responden yang menjadi objek penelitian adalah masyarakat yang hidup di pedesaan di Jawa Barat, maka kuesioner yang telah disusun oleh peneliti kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Sunda sebagai bahasa yang dipakai sehari-hari oleh masyarakat pedesaan. Hal ini dilakukan agar responden memahami pernyataan yang disampaikan dan untuk menghindari inkonsistensi pernyataan yang akan disampaikan kepada responden. Penerjemahan kuesioner dilakukan oleh ahli Bahasa Sunda yang berasal dari Paguyuban Panglawungan 79

Sastra Sunda (http://ppss.or.id). Kuesioner dalam Bahasa Indonesia dan dalam Bahasa Sunda dapat dilihat di dalam lampiran. Tabel 4.1 Ketentuan Penilaian Persepsi Terhadap Interpretasi Jawaban Responden dalam Kuesioner Persepsi Responden Skor/Nilai Pernyataan (+) Pernyataan (-) Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat tidak setuju 1 5 4.1.2. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sebelum peneliti menyebarkan kuesioner, dilakukan tes validitas dan reliabilitas terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pertanyaan yang telah disusun dapat mengukur hal-hal yang ingin diukur oleh peneliti. Untuk pengujian ini, peneliti menggunakan 30 kuesioner yang telah diisi oleh responden dan kemudian melakukan pengujian validitasnya dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment, dimana setiap jawaban responden diuji dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan skor total variabelnya. Menurut Kaplan (1993) suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3. Keseluruhan nilai validitas dari pertanyaan dalam kuesioner dapat dilihat dalam tabel 4.2. Perhitungan dilakukan dengan SPSS 15. 80

Tabel 4.2 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Variabel Laten Pernyataan Validitas Reliabilitas Koef. Kesimpulan Koef. Kesimpulan Attitude Toward Behavior Subjective Norm Perceived Behavior Control Intensi P 1 0.440 Valid P 2 0.816 Valid P 3 0.754 Valid P 4 0.464 Valid P 5 0.613 Valid P 6 0.651 Valid P 7 0.595 Valid P 8 0.653 Valid P 9 0.703 Valid P 10 0.742 Valid P 11 0.701 Valid P 12 0.640 Valid P 13 0.699 Valid P 14 0.788 Valid P 15 0.853 Valid P 16 0.821 Valid P 17 0.820 Valid P 18 0.749 Valid P 19 0.602 Valid P 20 0.802 Valid P 21 0.581 Valid P 22 0.529 Valid P 23 0.593 Valid P 24 0.712 Valid P 25 0.756 Valid P 26 0.657 Valid P 27 0.837 Valid P 28 0.682 Valid P 29 0.796 Valid P 30 0.839 Valid P 31 0.686 Valid P 32 0.631 Valid P 33 0.822 Valid P 34 0.916 Valid P 35 0.735 Valid P 36 0.573 Valid P 37 0.797 Valid P 38 0.820 Valid 0.714 Reliable (tinggi) 0.732 Reliable (tinggi) 0.711 Reliable (tinggi) 0.547 Reliable (sedang) 81

Selain validitas, hal lain yang diuji selanjutnya adalah reliabilitas dari istrumen. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten, apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Pengujian dilakukan dengan internal consistency, dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian dianalisis dengan teknik tertentu untuk memprediksi realibilitas instrumen (Sugiyono, 2007). Reliabilitas alat ukur menunjukkan pada peneliti tentang sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah suatu alat ukur cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur (Nazir M, 2005). Koefisien alpha Cronbach umumnya digunakan untuk mengukur kehandalan dari satu per atau lebih indikator-indikator konstruk (Hair, 2006). Bila nilai yang dihasilkan semaakin mendekati 1, maka semakin handal item-item yang digunakan untuk mengukur variabel latent, dan berlaku sebaliknya. Kriteria penilaian reliabilitas alpha Cronbach adalah: α c < 0.2 : Tidak reliabel 0.2 α c < 0.4 : Reliabilitas rendah 0.4 α c < 0.7 : Reliabilitas sedang 0.7 α c < 0.9 : Reliabilitas tinggi 0.9 α c < 1 : Reliabilitas tinggi sekali α c = 1 : Reliabilitas sempurna Dari kategori di atas, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner reliable. Nilai α c dihitung dengan menggunakan SPSS 15 dan dapat dilihat dalam tabel 4.2. Nilai rinci dari output SPSS pada tes validitas dan reliabilitas dapat dilihat dalam lampiran. 82

4.1.3. Pengambilan Data Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, tahap selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner penelitian. Penelitian dilakukan pada masyarakat pedesaan yang berada di beberapa kabupaten yang berbatasan dengan Kota Bandung yaitu di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang. Desa yang dijadikan tempat penelitian adalah desa yang telah terjangkau oleh layanan telekomunikasi baik itu telepon fixed line maupun wireless. Posisi desa-desa yang diteliti dapat dilihat dalam gambar 4.1. Gambar 4.1 Peta Lokasi Pengambilan Data Jumlah responden sebanyak 141 orang warga desa yang belum memiliki telepon. Jumlah sampel ini telah memenuhi jumlah sampel minimum terbesar sebanyak 129 orang. Keterangan desa dan banyaknya jumlah sampel yang berasal dari setiap desa dapat dilihat pada tabel 4.3. 83

Tabel 4.3 Keterangan Lokasi dan Banyaknya Data yang Dikumpulkan No Nama Desa Kecamatan Kabupaten 1 Desa Kertawangi 2 Desa Batu Layar, Kampung Leuwi Nutug 3 Desa Mekar Maju Kecamatan Parongpong Kecamatan Cililin Kecamatan Pasir Jambu 4 Desa Maruyung Kecamatan Pacet 5 Desa Citaman 7 Desa Tanjung Sari Kecamatan Nagreg Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bandung Kabupaten Bandung Kabupaten Sumedang Kabupaten Sumedang Jumlah Responden 25 25 21 25 20 20 Dalam penagmbilan sampel kepada responden, tehnik pengisian kuesinoer dilakukan dengan cara mandiri dan wawancara. Bagi mayoritas responden yang belum pernah mengisi kuesioner, peneliti melakukan pengisian dengan cara mewawancara responden sesuai dengan pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner. Meskipun memakan banyak waktu, tehnik wawancara membantu peneliti untuk mendapatkan kuesioner yang diisi dengan lengkap karena peneliti dapat menanyakan langsung setiap pertanyaan kepada responden. Bagi beberapa responden yang mengisi langsung kuesioner, peneliti mendampingi untuk menjelaskan jika terdapat pertanyaan mengenai butir-butir pernyataan yang terdapat di dalam kuesioner. 4.2. Deskripsi Data Umum Responden Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Jawaban responden atas pertanyaan pada bagian pertama kuisioner akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 84

Tabel 4.4 Frekuensi Profil Responden Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Variabel Jumlah Respon Persentase (%) Persentase Kumulatif (%) Pria 76 53.9 53.9 Wanita 65 46.1 100.0 Usia anda kurang dari 17 tahun 23 16.3 16.3 17 sampai dengan 25 tahun 39 27.7 44.0 26 tahun sampai dengan 30 tahun 23 16.3 60.3 31 tahun sampai dengan 35 tahun 9 6.4 66.7 36 tahun sampai dengan 40 tahun 8 5.7 72.3 41 tahun sampai dengan 45 tahun 10 7.1 79.4 46 tahun sampai dengan 50 tahun 11 7.8 87.2 Lebih dari 50 tahun 18 12.8 100.0 Tidak Pernah Sekolah 2 1.4 1.4 SD 53 37.6 39.0 SMP 51 36.2 75.2 SMA/SMK/SMEA/STM 33 23.4 98.6 D1/ DII /D1II 1 0.7 99.3 S1 1 0.7 100.0 Pelajar 15 10.6 10.6 Mahasiswa - - - Petani atau Pengrajin 17 12.1 22.7 PNS/TNI/POLRI 13 2.1 24.8 Karyawan BUMN/BUMD 4 2.8 27.7 Karyawan swasta 23 16.3 44.0 Wirausaha/Pengusaha 25 17.7 61.7 Pensiunan/Purnawirawan 2 1.4 63.1 Ibu Rumah Tangga 39 27.7 90.8 lain-lain 13 9.2 100.0 kurang dari Rp 500 ribu 84 60.0 60.0 Rp 500 ribu s/d 1 juta 42 30.0 90.0 Rp. 1 juta s/d 1.5 juta 6 4.3 94.3 Rp. 1.5 juta s/d 2 juta 3 2.1 96.4 Rp. 2 juta s/d 2.5 juta 1 0.7 97.1 Rp. 2.5 juta s/d 3 juta 1 0.7 97.9 Rp. 3 juta s/d 3.5 juta 1 0.7 98.6 lebih dari Rp. 3.5 juta 2 1.4 100.0 85

Dari tabel di 4.4, dapat dilihat bahwa responden mayoritas adalah pria dengan jumlah 76 orang (53.9%). Usia responden terbanyak berada pada kisaran 17 sampai dengan 25 tahun, dan paling sedikit adalah mereka yang berusia pada kisaran 36 sampai dengan 40 tahun. Hanya sedikit responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, 1 orang saja diantara seluruh responden yang memiliki tingkat pendidikan hingga Sarjana (S1), sementara 1 orang lainnya mengenanyam pendidikan setingkat diploma. Mayoritas responden yang dapat terlihat adalah ibu rumah tangga (27.7%), angka ini dipastikan berasal hanya dari responden perempuan, sementara profesi lain yang juga memiliki persentase tinggi adalah karyawan swasta (16.3) dan wirausaha (17.7%). Penghitungan data umum responden dilakukan dengan menu frekuansi yang terdapat di dalam SPSS 15. Output frekuensi dan pie chart masing-masing kelompok profil dapat dilihat dalam lampiran. 4.3. Persiapan dan Transformasi Data Data yang didapatkan dari kuesiner ditabulasi ke dalam bentuk matriks data mentah yang merupakan tabel skor jawaban responden. Matriks ini memiliki ukuran m x n. Dimana m adalah jumlah baris yang menunjukkan jumlah responden, sementara n adalah jumlah kolom yang menunjukkan item jumlah pertanyaan. Sebelumnya telah disebutkan bahwa karena metoda analisa yang akan digunakan mensyaratkan data memiliki skala minimal interval, maka data yang ada diransformasikan dengan metoda MSI. Data ditransformasikan dengan menggunakan excel pada menu statistics. Hasil transformasi data dapat dilihat di dalam lampiran. 86

4.4. Analisis Faktor dan Reliability Untuk menjawab permasalahan penelitian yang pertama yaitu mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi attitude, subjective norm dan perceived behavioral control masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi peneliti telah melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui apa saja hal yang dirasakan masyarakat pedesaan sehubungan behavioral beliefs, normative beliefs dan control beliefs. Jawaban mayoritas yang didapatkan dari responden dijadikan item-item pertanyaan dalam kuesioner. Kemudian masingmasing nilai variabel dikalikan untuk mendapatkan niai behavioral beliefs, normative beliefs dan control beliefs. Tahap selanjutnya dalam pengolahan data adalah melakukan analisis faktor. Analisis ini dilakukan untuk mengkonfirmasi pertanyaan-pertanyaan mana dalam variabel manifest yang mengelompok dan dapat mewakili variabel tersebut. Analisis ini dilakukan karena (1) meskipun dimensi yang terdapat di dalam setiap variabel diadopsi dari Ajzen (http://people.umass.edu/aizen/publications.html) yang juga digunakan dibanyak penelitian (Riemenschneider et.al., 2003; Mun Y. Yi et. al, 2005; Liao, et.al. 2007; Cheng et.al., 2004 dan Nasco et.al., 2007), namun setiap pertanyaan yang membangun dimensi merupakan hasil eksplorasi masingmasing peneliti yang disesuaikan dengan konteks masalah dan lingkungan penelitian. (2) Meskipun peneliti telah berusaha untuk membuat dan mengelompokkan pernyataan bagi responden sesuai dengan dimensinya, namun responden memiliki hak untuk menjawab sesuai dengan persepsi mereka masingmasing sehingga terbuka kemungkinan terjadi variansi jawaban yang tinggi sehingga pertanyaan tidak lagi berada pada satu dimensi yang dimaksud. (3) Untuk menjelaskan hubungan antar variabel, peneliti akan menggunakan tehnik statistik lainnya (multiple regression) yang mensyaratkan tidak terjadinya atau seminim mungkin terjadinya multicollinearity (Hair, 2006; Supranto, 2004) yang dapat 87

mengurangi kekuatan sebuah variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikatnya. Metode analisis faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda component factor analysis / principal component factor analysis karena metoda ini merupakan metoda yang paling tepat digunakan untuk menentukan bahwa banyaknya faktor harus minimum dengan memperhitungkan varian maksimum dalam data untuk dipergunakan dalam analisis multivariate lebih lanjut. Sampel minimal yang dibutuhkan untuk dapat melakukan analisis faktor adalah sebanyak 50 responsen, atau 5:1 untuk setiap variabel di dalam penelitian, meskipun lebih baik jika sample yang digunakan sebanyak 10:1 (Hair, 2006). Dengan jumlah sample yang dimiliki peneliti sebanyak 141 sampel, maka jumlah ini telah mencukupi untuk dilakukan analisis faktor. Untuk melihat apakah variabel-variabel tersebut layak untuk dilakukan analisis faktor maka lihat nilai memiliki Bartlett's Test of Sphericity yang signifikan (sig. > 0.05). Selanjutnya untuk melihat variabel mana saja yang layak untuk dilakukan analisis faktor maka lihat anti image-correlation yang nilainya diberi tanda a yang membentuk garis diagonal yang merupakan nilai MSA variabel, jika nilai MSA variabel lebih besar dari 0.5 maka variabel tersebut terpilih untuk disertakan dalam analisis faktor tetapi jika tidak maka variabel tersebut sebaiknya disisihkan satu per satu dari analisis faktor (Hair, 2006; Supranto 2004). Ukuran lain yang dipakai dalam pembentukan faktor besarnya factor loading yang harus dimiliki oleh setiap variable untuk dapat bertahan di dalam analisis faktor. Hair (2006) menyatakan bahwa untuk sampel yang cukup besar, maka faktor loading yang dapat diterima minimal 0.4. Rotasi faktor yang akan digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini adalah rotasi Varimax. Rotasi ini merupakan kelompok rotasi faktor orthogonal yang berfokus pada menyederhanakan kolom matriks faktor. Metoda ini memaksimalkan jumlah 88

variansi loading yang dibutuhkan dalam suatu faktor. Metode ini juga terbukti sukses sebagai pendekatan analitis untuk menghasilkan rotasi faktor orthogonal. Rotasi orthogonal merupakan metode yang paling baik dipilih jika tujuan penelitian adalah mereduksi data sehingga memiliki variabel yang lebih sedikit dan tidak saling berkorelasi sehingga data dapat digunakan pada analisis multivarat lainnya (Hair, 2006). Kategori lain yang dipakai untuk menyisihkan variable dari sebuah faktor adalah communality yang menunjukkan jumlah variansi yang diperhitungkan oleh faktor solusi untk setiap variabel. 4.4.1. Analisis Faktor dan Reliability Behavioral Beliefs Untuk mengetahui nilai behavioral beliefs, digunakan rumus A B = b e i i, sehingga pertanyaan dan kode pertanyaan untuk variabel behavioal beliefs dapat dilihat dalam tabel 4.5 Tabel 4.5 Pertanyaan dan Kode Pertanyaan Variabel Behavioral Beliefs Pertanyaan Kode A B = b e i i Keyakinan bahwa penggunaan telepon memudahkan untuk menghubungi keluarga, teman dan rekan bisnis Keyakinan bahwa penggunaan telepon menghemat waktu penyampaian informasi Keyakinan bahwa penggunaan telepon dapat menghemat uang untuk biaya transportasi Keyakinan bahwa menggunakan telepon membuat lebih percaya diri AB1 AB1= b 1 x e 1 AB2 AB2 = b 2 x e 2 AB3 AB3 = b 3 x e 3 AB4 AB4 = b 4 x e 4 Dari hasil analisis faktor, setiap pertanyaan pada behavioral beliefs memiliki nilai MSA lebih dari 0,5 dan Barlett s Test of Sphericity yang signifikan sehingga variabel-variabel ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Dari hasil analisis faktor, satu variabel yaitu AB4 memiliki nilai loading yang rendah sehingga dikeluarkan dari analisis faktor. Dengan mengeluarkan AB4, pertanyaan pada variabel behavioral beliefs terbukti berada pada satu dimensi (unidimensional) dengan nilai loading yang tinggi. Ketiga pertanyaan dapat 89

menjelaskan 69,592% variansi yang terjadi. Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach s Alpha pertanyaan-pertanyaan ini mencapai 0,78 sehingga dapat dinyatakan bahwa pertanyaan ini memiliki reliabilitas yang tinggi untuk mengukur variabel behavioral beliefs Tabel 4.6 Hasil Analisis Faktor dan Reliability Variabel Behavioral Beliefs Component Kode Pertanyaan MSA 1 AB2 Keyakinan bahwa penggunaan telepon menghemat waktu penyampaian informasi 0.728 0.871 AB3 Keyakinan bahwa penggunaan telepon dapat menghemat uang untuk biaya transportasi 0.645 0.824 AB1 Keyakinan bahwa penggunaan telepon memudahkan untuk menghubungi keluarga, teman dan rekan bisnis 0.699 0.806 Barlett s Test of Sphericity 0.00 Eigenvalue 2.088 % of Variance Explained 69.592 Cronbach s Alpha 0.780 4.4.2. Analisis Faktor dan Reliability Normative Beliefs Untuk mengetahui nilai normative beliefs, digunakan rumus SN= n m i i sehingga pertanyaan dan kode pertanyaan untuk variabel normative beliefs dapat dilihat dalam tabel 4.7 Tabel 4.7 Pertanyaan dan Kode Pertanyaan Variabel Normative Beliefs Pertanyaan Kode SN= n m i i Keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli telepon Keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli telepon Keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli kartu telepon SN1 SN1= n 1 x m 1 SN2 SN2 = n 2 x m 2 SN3 SN3 = n 3 x m 1 90

Pertanyaan Kode SN= n m i i Keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli kartu telepon SN4 SN4 = n 4 x m 2 Dari hasil analisis faktor, setiap pertanyaan pada normative beliefs memiliki nilai MSA lebih dari 0,5 dan Barlett s Test of Sphericity yang signifikan sehingga variabel-variabel ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Dari hasil analisis, empat pertanyaan mengelompok menjadi dua faktor dengan masingmasing anggota dua pertanyaan. Pertanyaan pada kedua faktor ini menujukkan faktor loading yang tinggi dan mampu menjelaskan 90,976% variansi yang terjadi. Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach s Alpha pertanyaan-pertanyaan ini mencapai 0,821 sehingga dapat dinyatakan bahwa pertanyaan ini memiliki reliabilitas yang tinggi untuk mengukur variabel behavioral beliefs Tabel 4.8 Hasil Analisis Faktor dan Reliability Variabel Normative Beliefs Kode Pertanyaan MSA SN4 SN2 SN1 SN3 Keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli kartu telepon Keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli telepon Keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli telepon 0.623 0.950 0.597 0.924 Component 1 2 0.646 0.927 Keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli kartu telepon 0.594 0.896 Barlett s Test of Sphericity 0.00 Eigenvalue 2.609 1.030 Cumulative % of Variance Explained 47.096 90.976 Cronbach s Alpha 0.821 Dari hasil faktor terlihat bahwa terdapat dua faktor, yang pertama adalah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keyakiinan mengenai pengaru 91

pendapat teman baik itu dalam membeli telepon maupun kartu telepon, dan pada faktor kedua, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli telepon dan kartu telepon. Perubahan pada hasil faktor ini digambarkan pada gambar 4.2 Gambar 4.2 Faktor Variabel Normative Beliefs 4.4.3. Analisis Faktor dan Reliability Control Beliefs Untuk mengetahui nilai control beliefs, digunakan rumus PBC= c p i i sehingga pertanyaan dan kode pertanyaan untuk variabel control beliefs dapat dilihat dalam tabel 4.9 Tabel 4.9 Pertanyaan dan Kode Pertanyaan Variabel Control Beliefs Pertanyaan Kode PBC= c p i i Keyakinan mengenai mahalnya harga telepon PBC1 PBC1= c 1 x p 1 Keyakinan tentang mahalnya harga pulsa telepon PBC2 PBC2 = c 2 x p 2 Keyakinan mengenai jauhnya jarak untuk membeli telepon Keyakinan mengenai jauhnya tempat membeli kartu dan pulsa telepon PBC3 PBC3 = c 3 x p 3 PBC4 PBC4 = c 4 x p 4 92

Pertanyaan Kode PBC= c p i i Keyakinan tentang terbatasnya informasi mengenai telepon Keyakinan tentang terbatasnya informasi mengenai kartu telepon dan layanannya PBC5 PBC5 = c 5 x p 5 PBC6 PBC6 = c 5 x p 6 Dari hasil analisis faktor, setiap pertanyaan pada control beliefs memiliki nilai MSA lebih dari 0,5 dan Barlett s Test of Sphericity yang signifikan sehingga variabel-variabel ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Dari hasil analisis faktor, seluruh pertanyaan mengelompok dalam satu faktor (unidimensional) dengan nilai loading yang tinggi. Keseluruhan pertanyaan dapat menjelaskan 55,754% variansi yang terjadi. Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach s Alpha pertanyaan-pertanyaan ini mencapai 0,84 sehingga dapat dinyatakan bahwa pertanyaan ini memiliki reliabilitas yang tinggi untuk mengukur variabel control beliefs. Tabel 4.10 Hasil Analisis Faktor dan Reliability Variabel Control Beliefs Kode Pertanyaan MSA PBC5 PBC3 PBC4 PBC6 PBC1 PBC2 Keyakinan tentang informasi mengenai telepon yang masih terbatas Keyakinan mengenai jarak untuk membeli telepon yang jauh Keyakinan mengenai tempat membeli kartu dan pulsa telepon yang jauh Keyakinan tentang informasi mengenai kartu telepon dan layanannya yang masih terbatas Keyakinan mengenai harga telepon yang mahal Keyakinan tentang harga pulsa telepon yang mahal Barlett s Test of Sphericity 0.000 Component 1 0.703 0.820 0.801 0.794 0.819 0.738 0.648 0.732 0.843 0.702 0.739 0.686 Eigenvalue 3.345 % of Variance Explained 55.754 Cronbach s Alpha 0.840 93

4.4.4. Analisis Faktor dan Reliability Attitude Toward Behavior Terdapat tiga pertanyaan yang digunakan untuk mengukur langsung attitude toward behavior. Garis besar pertanyaan-pertanyaan ini diambil dari beberapa penelitian lain yang menggunakan model TPB seperti pada penelitian Nasco (2007), McCarthy (2003) dan tuntunan pembuatan pertanyaan dari Ajzen 2006 dengan konteks intensi masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Uraian pertanyaan dan kode pertanyaan untuk variabel attitude toward behavior dapat dilihat dalam tabel 4.11 Tabel 4.11 Tabel Pertanyaan dan Kode Pertanyaan Variabel Attitude Toward Behavior Pertanyaan Telepon menguntungkan Telepon menimbulkan perasaan senang Telepon adalah hal yang baik Kode ABD1 ABD2 ABD3 Analisis faktor untuk variabel attitude toward behavior dilakuan dua kali, yang pertama dengan mengikutsertakan seluruh pertanyaan, dan pada analisis kedua hanya dua pertanyaan yang diikutsertakan yaitu ABD2 dan ABD3. Pertanyaan ABD1 tidak diikutsertakan pada analisis kedua karena memiliki loading yang paling rendah. Setelah dilakukan analisis pada faktor yang kedua, didapatkan bahwa faktor ini dapat menjelaskan variansi dengan lebih baik dari faktor yang pertama dan tetap memenuhi syarat analisis faktor lainnya sehingga peneliti memilih untuk memakai hasil analisis faktor yang dengan dua pertanyaan. Karena jumlah parameter pada variabel ini hanya ada dua, maka tidak dilakukan analisis reliabilitas karena analisis ini dilakukan pada jumlah parameter minimal 3 buah. 94

Tabel 4.12 Hasil Analisis Faktor dan Reliability Variabel Attitude Toward Behavior Kode Pertanyaan MSA Component 1 ABD2 Telepon menimbulkan perasaan senang 0.500 0.819 ABD3 Telepon adalah hal yang baik 0.500 0.819 Barlett s Test of Sphericity 0.000 Eigenvalue 1.343 % of Variance Explained 67.158 4.4.5. Analisis Faktor dan Reliability Subjective Norm Terdapat empat pertanyaan yang digunakan untuk mengukur langsung subjective norm. Garis besar pertanyaan-pertanyaan ini diambil dari beberapa penelitian lain yang menggunakan model TPB seperti pada penelitian Nasco (2007), McCarthy (2003) dan tuntunan pembuatan pertanyaan dari Ajzen 2006 dengan konteks intensi masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Uraian pertanyaan dan kode pertanyaan untuk variabel subjective norm dapat dilihat dalam tabel 4.13. Tabel 4.13 Pertanyaan dan Kode Pertanyaan Variabel Subjective Norm Pertanyaan Keinginan orang-orang yang penting bagi mereka agar mereka memiliki telepon Tuntutan untuk memiliki telepon (dari orang-orang yang mereka anggap penting) Pentingnya ijin untuk membeli telepon (dari orang-orang yang mereka anggap penting) Pentingnya ijin untuk membeli kartu dan pulsanya (dari orangorang yang mereka anggap penting) Kode SND1 SND2 SND3 SND4 95

Dari hasil analisis faktor, setiap pertanyaan pada subjective norm memiliki nilai MSA lebih dari 0,5 dan Barlett s Test of Sphericity yang signifikan sehingga variabel-variabel ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Dari hasil analisis, empat pertanyaan mengelompok menjadi dua faktor dengan masingmasing anggota dua pertanyaan. Pertanyaan pada kedua faktor ini menunjukkan faktor loading yang tinggi dan mampu menjelaskan 70,935% variansi yang terjadi. Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach s Alpha pertanyaan-pertanyaan ini hanya mencapai 0,590 sehingga dapat dinyatakan bahwa pertanyaan ini hanya memiliki reliabilitas yang sedang untuk mengukur variabel subjective norm. Tabel 4.14 Hasil Analisis Faktor dan Reliability Variabel Subjective Norm Kode Pertanyaan MSA SND4 Pentingnya ijin untuk membeli kartu dan pulsanya (dari orang-orang yang mereka anggap penting) 0.533 0.910 Component 1 2 SND3 SND1 Pentingnya ijin untuk membeli telepon (dari orang-orang yang mereka anggap penting) Keinginan orang-orang yang penting bagi mereka agar mereka memiliki telepon 0.547 0.839 0.603 0.808 SND2 Tuntutan untuk memiliki telepon (dari orangorang yang mereka anggap penting) 0.716 0.746 Barlett s Test of Sphericity 0.000 Eigenvalue 1.831 1.007 Cumulative % of Variance Explained 38.894 70.935 Cronbach s Alpha 0.590 Dari hasil faktor terlihat bahwa terdapat dua faktor, faktor yang pertama adalah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pentingnya untuk meminta ijin dari orang-orang yang dianggap penting oleh responden baik itu untuk membeli dan menggunakan telepon maupun kartu telepon. Pada fakor kedua, terdapat dua pertanyaan yang mengelompok dengan persamaan pada kata orang-orang yang 96

mereka anggap penting, sehingga dua pertanyaan ini juga dapat dijadikan satu faktor. Perubahan pada hasil faktor ini digambarkan pada gambar Gambar 4.3 Faktor Variabel Subjective Norm 4.4.6. Analisis Faktor dan Reliability Perceived Behavioral Control Terdapat empat pertanyaan yang digunakan untuk mengukur langsung perceived behavioral control. Garis besar pertanyaan-pertanyaan ini diambil dari beberapa penelitian lain yang menggunakan model TPB seperti pada penelitian Nasco (2007), McCarthy (2003) dan tuntunan pembuatan pertanyaan dari Ajzen 2006 dengan konteks intensi masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Tabel 4.15 Pertanyaan dan Kode Pertanyaan Variabel Perceived Behavior Control Pertanyaan Memiliki telepon adalah hal yang mudah Tidak ada halangan untuk memilik telepon Jika menginginkan telepon pasti memilikinya Kode PBCD1 PBCD2 PBCD3 97

Uraian pertanyaan dan kode pertanyaan untuk variabel perceived behavior conrol dapat dilihat dalam tabel 4.15. Dari hasil analisis faktor, setiap pertanyaan pada perceived behavior control memiliki nilai MSA lebih dari 0,5 dan Barlett s Test of Sphericity yang signifikan sehingga variabel-variabel ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Dari hasil analisis, ketiga pertanyaan mengelompok menjadi satu faktor (unidimensional). Keseluruh pertanyaan dapat menjelaskan 54.774% variansi yang terjadi. Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach s Alpha pertanyaan-pertanyaan ini hanya mencapai 0,580 sehingga dapat dinyatakan bahwa pertanyaan ini hanya memiliki reliabilitas yang sedang untuk mengukur variabel perceived behavior control. Tabel 4.16 Hasil Analisis Faktor dan Reliability Variabel Perceived Behavior Control Kode Pertanyaan MSA Component 1 PBCD2 Tidak ada halangan untuk memilik telepon 0.552 0.828 PBCD1 Memiliki telepon adalah hal yang mudah 0.571 0.755 PBCD3 Jika menginginkan telepon pasti memilikinya 0.650 0.623 Barlett s Test of Sphericity 0.000 Eigenvalue 1.643 % of Variance Explained 54.773 Cronbach s Alpha 0.580 4.4.7. Analisis Faktor dan Reliability Intention Terdapat tiga pertanyaan yang digunakan untuk mengukur langsung intention. Garis besar pertanyaan-pertanyaan ini diambil dari beberapa penelitian lain yang menggunakan model TPB seperti pada penelitian Nasco (2007), McCarthy (2003) dan tuntunan pembuatan pertanyaan dari Ajzen 2006 dengan konteks intensi 98

masyarakat pedesaan untuk memiliki dan menggunakan teknologi telekomunikasi telepon. Uraian pertanyaan dan kode pertanyaan untuk variabel intention dapat dilihat dalam tabel. Tabel 4.17 Pertanyaan dan Kode Pertanyaan Variabel Intention Pertanyaan Niat untuk memiliki telepon Usaha untuk memiliki telepon Komitmen untuk memiliki telepon Kode I1 I2 I3 Dari hasil analisis faktor, setiap pertanyaan pada intention memiliki nilai MSA lebih dari 0,5 dan Barlett s Test of Sphericity yang signifikan sehingga variabelvariabel ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Dari hasil analisis, ketiga pertanyaan mengelompok menjadi satu faktor (unidimensional). Keseluruh pertanyaan dapat menjelaskan 57.563% variansi yang terjadi. Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach s Alpha pertanyaan-pertanyaan ini hanya mencapai 0,629 sehingga dapat dinyatakan bahwa pertanyaan ini hanya memiliki reliabilitas yang sedang untuk mengukur variabel perceived behavior control. Tabel 4.18 Hasil Analisis Faktor dan Reliability Variabel Intention Kode Pertanyaan MSA Component 1 I2 Usaha untuk memiliki telepon 0.575 0.831 I3 Komitmen untuk memiliki telepon 0.607 0.757 I1 Niat untuk memiliki telepon 0.667 0.682 Barlett s Test of Sphericity 0.000 Eigenvalue 1.727 % of Variance Explained 57.563 Cronbach s Alpha 0.629 99

4.5. Analisis Regresi Berganda Untuk menguraikan hubungan yang dimiliki setiap variabel dalam model penelitian, digunakan metode menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari analisis faktor yang telah dilakukan pada tahap selanjutnya digunakan sebagai dasar pengelompokan data untuk setiap variabel yang telah teridentifikasi. Dalam analisis SPSS 15, pada histogram responden, ditemukan 3 outliers yang kemudian tidak diikutsertakan di dalam analisis selanjutnya sehingga jumlah keseluruhan data responden yang diolah sebanyak 138 orang. Jumlah ini masih di atas jumlah minimum sampel dari Hair (2006) yang menyebutkan minimal 100 sampel untuk analisis regresi, atau 5 kali jumlah variabel yang diteliti atau 15 sampai 20 kali variabel yang diteliti untuk hasil yang lebih baik. 4.5.1. Pengaruh Variabel Behavioral Beliefs (AB1, AB2 dan AB3) terhadap Attitude Towards Behavior (AB) Dari hasil analisis faktor sebelumnya, ditemukan bahwa behavioral beliefs terdiri dari tiga konstruk, yaitu keyakinan tentang telepon memudahkan untuk menghubungi seseorang, manfaat telepon untuk menghemat waktu dan manfaat telepon untuk menghemat biaya. Model hubungan yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi terdapat dalam gambar 4.4 Gambar 4.4 Model Pengaruh Variabel Behavioral Beliefs terhadap Attitude Toward Behavior 100

Dari hasil analisis regresi ditemukan bahwa model yang diajukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel behavioral beliefs dengan attitude towards behavior terbukti signifikan. Dari tiga variabel independent yang mempengaruhi variabel attitude towards behavior, variabel AB2 adalah variabel yang paling signifikan dengan nilai β sebesar 0,278. Hasil analisis SPSS 15 dapat dilihat di dalam lampiran sedangkan rangkuman hasil analisis dapat dilihat di dalam tabel 4.19 Tabel 4.19 Hasil pengolahan Analisis Regresi untuk Variabel Behavioral Beliefs terhadap Attitude Toward Behavior Variabel Terikat: Intensi Beta (Standardized) Variabel Bebas: AB1-0.025 AB2 0.278* AB3 0.155 R Square.143 Adjusted R Square.123 F Change 7.425** Ket: *p<0.05, **p<0.01 4.5.2. Pengaruh Variabel Normative Beliefs (SNF1 dan SNF2) terhadap Subjective Norm (SN) Dari hasil analisis faktor sebelumnya, ditemukan bahwa normative beliefs terdiri dari dua faktor, yaitu keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli telepon dan kartunya serta keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli telepon dan kartunya. Model hubungan yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi terdapat dalam gambar 4.5 101

Gambar 4.5 Model Pengaruh Variabel Normative Beliefs terhadap Subjective Norm Dari hasil analisis regresi ditemukan bahwa model yang diajukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel normative beliefs dengan subjective norm terbukti signifikan. Seluruh variabel independent yang mempengaruhi variabel attitude towards behavior, terbukti signifikan dengan nilai β sebesar 0,214 untuk SNF1 dan 0,207 untuk SNF2. Hasil analisis SPSS 15 dapat dilihat di dalam lampiran sedangkan rangkuman hasil analisis dapat dilihat di dalam tabel 4.20. Tabel 4.20 Hasil pengolahan Analisis Regresi untuk Variabel Variabel Normative Beliefs terhadap Subjective Norm Variabel Terikat: Intensi Beta (Standardized) Variabel Bebas: SNF1 0.214** SNF2 0.207* R Square.128 Adjusted R Square.115 F Change 9.900** Ket: *p<0.05, **p<0.01 102

4.5.3. Pengaruh Control Beliefs (PBC1, PBC2, PBC3, PBC4, PBC5 dan PBC6) terhadap Perceived Behavior Control (PBC) Dari hasil analisis faktor sebelumnya, ditemukan bahwa normative beliefs terdiri dari satu faktor yang memiliki 6 konstruk, yaitu keyakinan tentang mahalnya harga telepon, tentang mahalnya harga pulsa telepon, tentang jauhnya jarak untuk membeli telepon, jauhnya tempat membeli kartu dan pulsa telepon, terbatasnya informasi mengenai telepon dan terbatasnya informasi mengenai kartu telepon dan layanannya. Model hubungan yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dapat dilihat dalam gambar 4.6. Gambar 4.6 Model Pengaruh Variabel Control Beliefs terhadap Perceived Behavioral Control Control Beliefs Keyakinan mengenai mahalnya harga telepon (PBC1) Keyakinan tentang mahalnya harga pulsa telepon (PBC2) Keyakinan mengenai jauhnya jarak untuk membeli telpon (PBC3) Keyakinan mengenai jauhnya tempat membeli kartu dan pulsa telepon (PBC4) Perceived Behavioral Control ( PBC ) Keyakinan mengenai terbatasnya informasi mengenai telepon (PBC5) Keyainan tentang terbatasnya informasi mengenai kartu telepon dan layanannya (PBC6) Dari hasil analisis regresi ditemukan bahwa model yang diajukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel control beliefs dengan perceived behavioral control tidak terbukti signifikan. Hampir seluruh variabel independent yang mempengaruhi variabel attitude towards behavior, terbukti tidak signifikan. Hanya satu dari enam konstruk yang ada terbukti signifikan, yaitu PBC4 dengan nilai β 103

sebesar -0,233. Hasil analisis SPSS 15 dapat dilihat di dalam lampiran sedangkan rangkuman hasil analisis dapat dilihat di dalam tabel 4.21. Tabel 4.21 Hasil pengolahan Analisis Regresi untuk Variabel Control Beliefs terhadap Perceived Behavioral Control Variabel Terikat: Intensi Beta (Standardized) Variabel Bebas: PBC1-0.029 PBC2 0.006 PBC3 0.071 PBC4-0.233* PBC5 0.008 PBC6-0.065 R Square 0.052 Adjusted R Square 0.009 F Change 1.206 Ket: *p<0.05, **p<0.01 4.5.4. Pengaruh Variabel Attitude Towards Behavior (AB), Subjective Norm (SNDF1 dan SNDF2) dan Perceived Behavior Control (PBC) terhadap Intention (I) Dari hasil analisis faktor sebelumnya, ditemukan bahwa attitude towards behavior dan perceived behavior control memiliki konstruk yang unidimensional sehingga nilai yang dianalisis merupakan rata-rata dari jawaban konstruk pembentuknya. Dari analisis faktor dihasilkan bahwa terdapat dua faktor yang mewakili subjective norm yaitu pentingnya izin dari orang-orang yang dianggap penting untuk membeli telepon, kartu dan pulsa, serta tuntutan dari orang-orang yang mereka anggap penting agar mereka memiliki telepon. Model hubungan yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dapat dilihat dalam gambar 4.7. 104

Gambar 4.7 Model Pengaruh Variabel Attitude Toward Behavior Control tehadap Intention Dari hasil analisis regresi ditemukan bahwa model yang diajukan untuk menjelaskan hubungan antara variabel attitude toward behavior, subjective norm dan perceived behavior control dengan intention terbukti signifikan. Tabel 4.22 Hasil pengolahan Analisis Regresi untuk Variabel Attitude Toward Behavior Control, Subjective Norm dan Perceived Behavior Control tehadap Intention Variabel Terikat: Intensi Beta (Standardized) Variabel Bebas: AB 0.217** SNDF1 0.107 SNDF2 0.140 PBC 0.209* R Square 0.185 Adjusted R Square 0.160 F Change 7.542** Ket: *p<0.05, **p<0.01 105

Dari model tersebut, dua variabel independen AB dan PBC terbukti memiliki nilai β yang signifikan. Hasil analisis SPSS 15 dapat dilihat di dalam lampiran sedangkan rangkuman hasil analisis dapat dilihat di dalam tabel 4.22. 4.5.5. Pengaruh Attitude Towards Behavior (AB), Subjective Norm (SNDF1 dan SNDF2) terhadap Intention (I) yang Dimoderasi Oleh Perceived Behavior Control (PBC) Selain memodelkan hubungan langsung antara variabel attitude toward behavior, subjective norm dan perceived behavior control dengan intention, maka dilihat juga perubahan hubungan antara variabel ini dengan mengubah peran variabel perceived behavior control yang semula sebagai variabel independen menjadi variabel moderator. Model hubungan yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dapat dilihat dalam gambar 4.8. Gambar 4.8 Model Pengaruh Variabel Attitude Toward Behavior, Subjective Norm Terhadap Intention yang Dimoderasi Oleh Perceived Behavior Control Attitude Toward Behavior (AB) Subjective Norm Keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli telepon dan kartunya (SNF1) Keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli telepon dan kartunya (SNF2) Intention ( I ) Perceived Behavioral Control ( PBC ) 106

Dari hasil analisis regresi ditemukan bahwa model yang diajukan ketika variabel perceived behavior control dijadikan variabel moderator terbukti tidak signifikan. Hasil analisis SPSS 15 dapat dilihat di dalam lampiran sedangkan rangkuman hasil analisis dapat dilihat di dalam tabel 4.22. Tabel 4.23 Hasil pengolahan Analisis Regresi untuk Variabel Attitude Toward Behavior, Subjective Norm Terhadap Intention yang Dimoderasi Oleh Perceived Behavior Control Variabel Terikat: Intensi Beta (Standardized) Model 1 Model 2 Variabel Bebas: AB 0.237-0.314 SNF1 0.125 1.280** SNF2 0.183 0.378 Variabel Moderator Efek Moderator: PBC 0.785 ABxPBC 0.884 SNF1xPBC -1.670* SNF2xPBC 0,318 R Square 0,145 0,186 Adjusted R Square R Square Change 0,125 0,186 0,145 0,43 F Change 7,547** 2,415 Ket: *p<0.05, **p<0.01 107