Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

dokumen-dokumen yang mirip
Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Lampiran 2. Flowchart perencanaan penelitian. Mulai iii. Menimbang Biji Kedelai. Menyiapkan 2 jenis Mata Pisau yang Akan.

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Pengecatan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Ulangan I II III. Daftar analisa sidik ragam SK db JK KT Fhitung F0.05 F0.01 Perlakua K

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

LAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan. Menggambar alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Pengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai

Lampiran 1. Data Pengamatan Kapasitas Material (kg/jam) Ulangan I II III

Mulai. Merancang Ulang / Modifikasi bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar

2. Persentase Bahan yang Tidak Terparut

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai. Menyiapkan alat dan bahan. Mengambil data anthropometri 10 orang operator

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Pembersihan kulit durian. Pencacahan kulit durian. Penimbangan kulit durian. Pemasakan kulit durian. Penambahan NaOH 5 %

LAMPIRAN Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Perancangan bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Pengukuran bahan yang akan digunakan

BAHAN DAN METODE. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016

Mulai. Merancang bentuk alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. Merangkai alat. Pengelasan. Dihaluskan permukaan yang kasar.

Lampiran 1. Data pencetakan kompos dengan variasi bentuk cetakan. Tabel 2. Data penelitian. Waktu pencetakan (detik) I Bintang

UJI RPM PADA ALAT PARUTAN KELAPA KERING (DESICCATED COCONUT)

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Selesai. Merangkai alat

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

efektif alat (kg/jam)

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Data Pengamatan Hasil Penelitian. Tabel 1. Data pengamatan hasil penelitian. Persentase singkong yang tidak terriris sempurna (%)

LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS KENTANG SCREW MEKANIS

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT BUBUR KERTAS

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

RANCANGAN BANGUN ALAT PENGADUK SABUN CAIR BAHAN BAKU MINYAK JELANTAH

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MEKANIS

Keteknikan Pertanian J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.4 No. 4 Th. 2016

RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS PINANG TUA

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max)

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Investasi Evaluasi Proyek... 9

Mulai. Dipersiapkan alat dan bahan. Diatur silinder pada jarak 1 mm; 1,5 mm dan 2 mm. Dihidupkan alat pencetak keripik biji-bijian

UJI BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT)

HASIL DAN PEMBAHASAN

M T. 1 liter air, Kebutuhan bahan bakar. 3 liter air, Kebutuhan bahan bakar

UJI ALAT PENYANGRAI MEKANIS TIPE ROTARI DENGAN KOMODITAS KACANG KEDELAI

RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG ASAM GELUGUR (Garcinia atroviridis Griff.)

Lampiran 1. Data pengamatan hasil penelitian Jumlah mata pisau (pasang) Kapasitas efektif alat (buah/jam) 300,30 525,12 744,51

EVALUASI INVESTASI ANGKUTAN KOTA TRAYEK ST HALL - SARIJADI

TINJAUAN PUSTAKA. puyuh disebut juga Gemak (Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut Quail,

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK KERIPIK BIJI-BIJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING BIJI KOPI TIPE FLAT BURR MILL

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KELAPA PARUT (DESICCATED COCONUT)

Lampiran 1. Gambar proses pembuatan tahu

5.3.1 Pengamatan Sistem Produksi WTP

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK TERASI

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

RANCANG BANGUN ALAT PEMASAK LEMANG TIPE VERTIKAL

STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

KEUNTUNGAN = BIAYA YANG DIKELUARKAN PENDAPATAN YANG DITERIMA ANALISIS BIAYA DARI PROSES PRODUKSI

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING KABINET UNTUK IKAN PORA-PORA (Mystacoleucus padangensis)

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Mulai. Dihaluskan bahan. Ditimbang bahan (I kg) Pemanasan alat sesuai dengan suhu yang ditentukan. Dioperasikan alat. Dimasukkan bahan dan dipress

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Kakao merupakan salah satu komoditi ekspor nonmigas yang memiliki

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VII. RENCANA KEUANGAN

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

MODIFIKASI ALAT PENYANGRAI KOPI MEKANIS TIPE ROTARI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PEMARUT SINGKONG MEKANIS

III. METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

METODOLOGI. Jakarta Serang. Km 68 Kaw. Modern Industry Kav. 8 Cikande, Serang Indonesia.

BREAK EVENT POINT (BEP)

Transkripsi:

45 Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan Merangkai alat Pengelasan Digerinda permukaan yang kasar Pengecatan b a

46 b a Pengujian Alat (c) Tidak layak? Ya Pengukuran Parameter Data Analisa data Selesai

47 c Menyiapkan bahan Menghidupkan alat kelapa parutan kering Memasukkan bahan sedikit demi sedikit ke alat Mencatat waku yang diperlukan untuk memarut Menampung hasil parutan tersebut Pengujian parameter (kapasitas efektif alat, persentase bahan yang tertinggal di alat dan rendemen) Analisis data Selesai

Lampiran 2. Gambar Teknik Alat Kelapa Parutan Kering 48

49

50

Lampiran 3 Gambar Teknik Pulley 51

52

53

54 Lampiran 4 Perhitungan RPM Pulley 4 inci Diketahui : N 1 = 1500 rpm Ditanya : n 2 =..? Jawab : N d 1 p = n D Dp = 3 inci = 7.5 cm dp = 5 inci = 10 cm 2 p 1500 10 = n2 7.5 = 1125 rpm Pulley 5 inci Diketahui : N 1 = 1500 rpm Dp = 3 inci = 7.5 cm dp = 5 inci = 12.5 cm Ditanya : n 2 =..? Jawab : N d 1 p = n D 2 Pulley 6 inci 1500 12.5 = n2 7.5 = 900 rpm Diketahui : N 1 = 1500 rpm Dp = 3 inci = 7.5 cm dp = 5 inci = 15 cm Ditanya : n 2 =..? Jawab : N d 1 p = n D 2 p p 1500 15 = n2 7.5 = 750 rpm

55 Ulangan Lampiran 5 Perhitungan Kapasitas kerja alat Banyak buah yg terparut (kg) Kapasitas kerja alat Waktu pemarutan (jam) (kg/jam) R1 R2 R3 R1 R2 R3 I 1 0.01175 0.01321 0.01361 85.106 75.700 73.475 II 1 0.01226 0.01306 0.01424 81.566 76.569 70.225 III 1 0.01225 0.01339 0.01476 82.712 74.683 67.751 Rata-rata 1 0.01209 0.01322 0.01420 83.128 75.650 70.484 Kapasitas efektif alat (buah/jam) = RPM I U 1 = = 85.106 kg/jam U 2 = = 81.566 kg/jam U 3 = = 82.712 kg/jam Rata-rata = = = 83.128 kg/jam RPM II U 1 = = 75.700 kg/jam U 2 = = 76.569 kg/jam

56 U 3 = = 74.683 kg/jam Rata-rata = = = 75.650 kg/jam RPM III U 1 = = 73.475 kg/jam U 2 = = 70.225 kg/jam U 3 = = 67.751 kg/jam Rata-rata = = = 70.484 kg/jam Persentase bahan yang tertinggal di alat % Bahan yang Berat awal (gram) Hasil parutan (gram) Ulangan tertinggal di alat R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 I 1000 1000 1000 880 810 750 12 19 25 II 1000 1000 1000 880 800 770 12 20 23 III 1000 1000 1000 875 800 730 12,5 20 27 Rata-rata 1000 1000 1000 878.33 803.33 750 12.17 19.33 25 % Bahan yang tertinggal di alat = x 100% RPM I U 1 = x 100 % = 12 %

57 U 2 = x 100 % = 12 % U 3 = x 100 % = 12.5 % Rata-rata = = = 12.17 % RPM II U 1 = x 100 % = 19 % U 2 = x 100 % = 20 % U 3 = x 100 % = 20 % Rata-rata = = = 19.33 % RPM III U 1 = x 100 % = 25 % U 2 = x 100 % = 23 % U 3 = x 100 % = 27 %

58 Rata-rata = = = 25 % Rendemen Ulangan Berat awal (gram kopra) Hasil parutan (gram kopra) Rendemen (%) R1 R2 R3 R1 R2 R3 R1 R2 R3 I 1000 1000 1000 880 810 750 88 81 75 II 1000 1000 1000 880 800 770 88 80 77 III 1000 1000 1000 875 800 730 87,5 80 73 Rata-rata 1000 1000 1000 878.33 803.33 750 87.83 80.33 75 Rendemen (%) = x 100% RPM I U 1 = x 100 % = 88 % U 2 = x 100 % = 88 % U 3 = x 100 % = 87.5 % Rata-rata = = = 87.83 % RPM II U 1 = x 100 % = 81 % U 2 = x 100 % = 80 %

59 U 3 = x 100 % = 80 % Rata-rata = = = 80.33 % RPM III U 1 = x 100 % = 75% U 2 = x 100 % = 77 % U 3 = x 100 % = 73 % Rata-rata = = = 75 %

60 Lampiran 6. Data Kapasitas Kerja Alat (kg/jam) Perlakuan Ulangan 1 2 3 Total Rataan R1 85.106 81.566 82.712 249.384 83.128 R2 75.700 76.569 74.682 226.951 75.650 R3 73.475 70.225 67.751 211.451 70.484 Total 687.786 Rataan 76.421 Analisis Sidik Ragam Kapasitas Kerja Alat SK Db JK KT Fhitung F0,05 F0,01 Perlakuan 2 27.519 13.760 1.519 tn 5.14 10.92 Galat 6 54.337 9.056 Total 8 81.856 Ket : FK = 19560.167 ** = sangat nyata * = Nyata tn = tidak nyata Uji DMRT DMRT Notasi RPM Rataan Jarak 0.05 0.01 0.05 0.01 _ R1 83.128 a A 2 4.061 6.153 R2 75.650 b B 3 4.209 6.383 R3 70.484 c B

61 Lampiran 7. Data Persentase Bahan yang Tertinggal di Alat Perlakuan Ulangan 1 2 3 Total Rataan R1 12.00 12.00 12.50 36.50 12.17 R2 19.00 19.00 20.00 58.00 19.33 R3 25.00 23.00 27.00 75.00 25.00 Total 169.5 Rataan 18.833 Analisis sidik ragan persentase bahan yang tertinggal di alat SK db JK KT Fhitung F0,05 F0,01 Perlakuan 2 37.230 18.615 38.459 ** 5.14 10.92 Galat 6 2.904 0.484 Total 8 40.134 Ket : FK = 790.266 ** = sangat nyata * = Nyata tn = tidak nyata Uji DMRT DMRT Notasi RPM Rataan Jarak 0.05 0.01 0.05 0.01 _ R3 25.000 a A 2 2.424 3.673 R2 19.330 b B 3 2.512 3.810 R1 12.170 c C

62 Lampiran 8. Data Rendemen Perlakuan Ulangan 1 2 3 Total Rataan R1 88.00 88.00 87.50 263.50 87.83 R2 81.00 80.00 80.00 241.00 80.33 R3 75.00 77.00 73.00 225.00 75.00 Total 729.5 Rataan 81.056 Analisis sidik ragam rendemen SK db JK KT Fhitung F0,05 F0,01 Perlakuan 2 37.174 18.587 38.316 ** 5.14 10.92 Galat 6 2.911 0.485 Total 8 40.084 Ket : FK = 73922.360 ** = sangat nyata * = Nyata tn = tidak nyata Uji DMRT DMRT Notasi RPM Rataan Jarak 0.05 0.01 0.05 0.01 _ R1 87.830 a A 2 2.424 3.673 R2 80.330 b B 3 2.512 3.810 R3 75.000 c C

63 Lampiran 9. Analisis ekonomi 1. Unsur produksi 1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 3.940.000 2. Umur ekonomi (n) = 7 tahun 3. Nilai akhir alat (S) = Rp. 394.000 4. Jam kerja = 8 jam/hari 5. Produksi/hari = 665,02 kg/hari 6. Biaya operator = Rp. 80.000/hari 7. Biaya perbaikan = Rp. 28,46/ jam 8. Bunga modal dan asuransi = Rp. 180.114,28/tahun 9. Biaya listrik = Rp. 453,75/jam 10. Jam kerja alat per tahun = 2400 jam/tahun ( asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2015) 2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D) D t = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1) Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun Ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) (F/P, 6%, t-1) D t 0 - - - - 1 3.546.000 1 1 3.546.000,00 2 3.546.000 0,4854 1,06 1.824.502,10 3 3.546.000 0,3141 1,1236 1.251.464,11 4 3.546.000 0,2286 1,191 965.443,18 5 3.546.000 0,1774 1,2625 794.188,76 6 3.546.000 0,1484 1,338 704.090,92 7 3.546.000 0,1191 1,419 599.284,28

64 2. Bunga modal dan asuransi (I) Bunga modal pada bulan Januari 6% dan Asuransi 2% I = = = Rp. 180.114,28/tahun Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun 1 3.546.000 180.114,28 3.726.114,28 2 1.824.502,10 180.114,28 2.004.616,38 3 1.251.464,11 180.114,28 1.431.578,39 4 965.443,18 180.114,28 1.145.557,46 5 794.188,76 180.114,28 974.303,04 6 704.090,92 180.114,28 884.205,2 7 599.284,28 180.114,28 779.398,56 b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = = = Rp. 28,46/jam 2. Biaya operator Diperkirakan upah operator untuk memarut kelapa per 1 jam nya adalah sebesar Rp. 10.000. Sehingga diperoleh biaya operator: Biaya operator per hari = 8 jam x Rp. 10.000 = Rp. 80.000/hari

65 3. Motor listrik 1 HP = KW Biaya listrik = 0,75 KW x Rp. 605/KWH = Rp. 453,75/H = Rp. 453,75/jam Total biaya tidak tetap = Rp. 10.482,21 /jam c. Biaya pemarutan kelapa Biaya pokok = + BTT]C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun Tahun BT (Rp/tahun) x (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/Kg) 1 3.546.000,00 2.400 10.482,21 0,012 143,52 2 1.824.502,10 2.400 10.482,21 0,012 134,90 3 1.251.464,11 2.400 10.482,21 0,012 132,04 4 965.443,18 2.400 10.482,21 0,012 130,61 5 794.188,76 2.400 10.482,21 0,012 129,76 6 704.090,92 2.400 10.482,21 0,012 129,31 7 599.284,28 2.400 10.482,21 0,012 128,78

66 Lampiran 10. Break even point Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. N = Tahun Biaya tetap (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/jam Biaya Tetap (Rp)/kg 1 3.726.114,28 1552,55 18,68 2 2.004.616,38 835,26 10,05 3 1.431.578,39 596,50 7,18 4 1.145.557,46 477,32 5,74 5 974.303,04 405,96 4,88 6 884.205,2 368,42 4,43 7 779.398,56 324,75 3,91 Biaya tidak tetap (V) = Rp. 10.482,21 (1 jam = 83,128 kg) = Rp. 126,09/kg Penerimaan setiap produksi (R) = Rp. 1.500,00/kg Alat akan mencapai break even point jika alat telah memarut kelapa sebanyak : Tahun Biaya tetap (Rp)/tahun BEPkg/tahun 1 3.726.114,28 2712,05 2 2.004.616,38 1459,06 3 1.431.578,39 1041,97 4 1.145.557,46 833,79 5 974.303,04 709,15 6 884.205,2 643,57 7 779.398,56 567,28

67 Lampiran 11. Net present value Berdasarkan persamaan (9), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF 0 Investasi = Rp. 3.940.000 Nilai akhir = Rp. 394.000 Suku bunga bank = 6% Suku bunga coba-coba = 8% Umur alat Pendapatan = 7 tahun = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh = Rp. 1500,00/kg x 83,128 kg/jam x 2400 jam/tahun = Rp. 299.260.800,00/tahun Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat (kg/jam) Jam kerja Pembiayaan (jam/tahun) 1 143,52 83,13 2400 28.633.962,24 2 134,90 83,13 2400 26.914.168,80 3 132,04 83,13 2400 26.343.564,48 4 130,61 83,13 2400 26.058.262,32 5 129,76 83,13 2400 25.888.677,12 6 129,31 83,13 2400 25.798.896,72 7 128,78 83,13 2400 25.693.155,36 Cash in Flow 6% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%,7) = Rp. 299.260.800,00 x 5,582 = Rp. 1.670.473.786,00

68 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6%,7) Jumlah CIF = Rp 1.670.735.914,2 Cash out Flow 6% = Rp 394.000 x 0,6653 = Rp. 262.128,2 1. Investasi = Rp. 3.940.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 6%, n) Pembiayaan (Rp) 1 28.633.962,24 0,9434 27.013.279,98 2 26.914.168,80 0,89 23.953.610,23 3 26.343.564,48 0,8396 22.118.056,74 4 26.058.262,32 0,7921 20.640.749,58 5 25.888.677,12 0,7473 19.346.608,41 6 25.798.896,72 0,705 18.188.222,19 7 25.693.155,36 0,6651 17.088.517,63 Total 148.349.044,76 Jumlah COF = Rp. 3.940.000 + Rp. 148.349.044,76 = Rp. 152.289.044,76 NPV 6% = CIF COF = Rp. 1.670.735.914,2 Rp. 152.289.044,76 = Rp. 1.518.446.869,44 Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 1.518.446.869,44 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

69 Lampiran 12. Internal rate of return IRR digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan sejumlah investasi yang dalam bentuk persen periode waktu (Giatman, 2006). Menurut Giatman (2006), IRR dapat diketahui dengan interpolasi pada NPV + dan NPV - sehingga diperoleh nilai IRR. Dimana: inpv - = Suku bunga pada saat NPV - inpv + = Suku bunga pada saat NPV + NPV + = NPV pada saat nilai positif minimal NPV - = NPV pada saat nilai negatif minimal Nilai NPV + dan NPV - diperoleh pada dengan cara coba coba (trial and error). Maka pada kasus penelitian ini, diuji berbagai suku bunga hingga diperoleh nilai NPV + dan NPV -. Jika i = 8% Cash in Flow 8% 1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 8%,7) = Rp. 299.260.800,00x 5.2064 = Rp. 1.558.071.429,00 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%,7) = Rp. 394.000 x 0,5835 = Rp. 229.899 Jumlah CIF = Rp. 1.558.071.429,00 + Rp. 229.899 = Rp.1.558.301.328,00

70 Cash out Flow 8% 1. Investasi = Rp. 3.940.000 2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 8%,7) Tabel perhitungan pembiayaan Tahun (n) Biaya (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp) 1 28.633.962,24 0,9259 26.512.185,64 2 26.914.168,80 0,8573 23.073.516,91 3 26.343.564,48 0,7938 20.911.512,48 4 26.058.262,32 0,7350 19.152.822,81 5 25.888.677,12 0,6806 17.619.833,65 6 25.798.896,72 0,6302 16.258.464,71 7 25.693.155,36 0,5835 14.991.956,15 Total 138.520.292,35 Jumlah COF = Rp. 3.940.000 + Rp. 138.520.292,35 = Rp. 142.460.292,35 NPV 8% = CIF COF = Rp. 1.558.301.328,00 Rp. 142.460.292,35 = Rp. 1.415.841.035,65 Maka diperoleh NPV + pada i = 6% dengan NPV + = Rp 1.518.446.869,44 dan NPV - pada i = 8% dengan NPV - = Rp 1.415.841.035,65. Sehingga dihitung nilai IRR dengan interpolasi dan diperoleh nilai IRR. IRR %

71 Lampiran 23. Dokumentasi Penelitian Kelapa yang baru selesai di bersihkan Kelapa yang sudah dipotong kecil-kecil

72 Kelapa dimasukkan ke dalam hopper sedikit demi sedikit Hasil parutan ditampung di baskom Bahan yang tertinggal di alat