LOGIKA DAN ALGORITMA

dokumen-dokumen yang mirip
Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

BAB II LANDASAN TEORI

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Kode MK/ Matematika Diskrit

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Pertemuan 11 GRAPH, MATRIK PENYAJIAN GRAPH

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

Matematik tika Di Disk i r t it 2

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

PENERAPAN TEORI GRAF DALAM RENCANA TATA RUANG KOTA

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

TEORI DASAR GRAF 1. Teori Graf

7. PENGANTAR TEORI GRAF

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

BAB II LANDASAN TEORI

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Gambar8.1. Contoh Graf

Gambar 6. Graf lengkap K n

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Kendal. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga. Boyolali. Magelang. Klaten. Purworejo. Gambar 6.1 Jaringan jalan raya di Provinsi Jawa Tengah

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Graf Berarah (Digraf)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

x 6 x 5 x 3 x 2 x 4 V 3 x 1 V 1

BAB II LANDASAN TEORI

SEKILAS TENTANG GRAPH. Oleh: Baso Intang Sappaile

BAB II LANDASAN TEORI. definisi, teorema, serta istilah yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada bab ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V

BAB 2 LANDASAN TEORI

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal.

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Penggunaan Teori Graf pada Pembuatan Jaringan Sosial dalam Pemetaan Sosial

Transkripsi:

LOGIKA DAN ALGORITMA DASAR DASAR TEORI GRAF Kelahiran Teori Graf Sejarah Graf : masalah jembatan Königsberg (tahun 736) C A D B Gbr. Masalah Jembatan Königsberg Graf yang merepresentasikan jembatan Königsberg : Simpul (vertex) Ruas (edge) menyatakan daratan menyatakan jembatan Bisakah melalui setiap jembatan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat semula? Perjalanan Euler adalah : Perjalanan dari suatu simpul kembali ke simpul tersebut dengan melalui setiap ruas tepat satu kali. Perjalanan Euler akan terjadi, jika : - Graf terhubung. - Banyaknya ruas yang datang pada setiap simpul adalah genap.

Definisi Graf Graf G (V, E), adalah koleksi atau pasangan dua himpunan () Himpunan V yang elemennya disebut simpul atau titik, atau vertex, atau point, atau node. () Himpunan E yang merupakan pasangan tak terurut dari simpul, disebut ruas atau rusuk, atau sisi, atau edge, atau line. Banyaknya simpul (anggota V) disebut order Graf G, sedangkan banyaknya ruas (anggota E) disebut ukuran (size) Graf G e e e 3 e e e e 3 e 3 3 e 5 e 6 e 7 e 8 e 3 e 6 5 e 7 G G G 3 Gbr. (G ) graf sederhana, (G ) multigraf, dan (G 3 ) multigraf Pada Gbr, G adalah graf dengan V = {,, 3, } E = { (, ), (, 3), (, 3), (, ), (3, ) } G adalah graf dengan V = {,, 3, } E = { (, ), (, 3), (, 3), (, 3), (, ), (3, ), (3, ) } = { e, e, e 3, e, e 5, e 6, e 7 } Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST

G 3 adalah graf dengan V = {,, 3, } E = { (, ), (, 3), (, 3), (, 3), (, ), (3, ), (3, ), (3, 3) } = { e, e, e 3, e, e 5, e 6, e 7, e 8 } Pada G, sisi e 3 = (, 3) dan sisi e = (, 3) dinamakan ruas berganda atau ruas sejajar (multiple edges atau paralel edges), karena kedua sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul dan simpul 3. Pada G 3, sisi e 8 = (3, 3) dinamakan gelung atau self-loop karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama. JENIS JENIS GRAF Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis:. Graf sederhana (simple graf). Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana.. Graf tak-sederhana (unsimple-graf/multigraf). Graf yang mengandung ruas ganda atau gelung dinamakan graf tak-sederhana (unsimple graf atau multigrapf). Berdasarkan jumlah simpul pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua jenis:. Graf berhingga (limited graf) Graf berhingga adalah graf yang jumlah simpulnya, n, berhingga. Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 3

. Graf tak-berhingga (unlimited graf) Graf yang jumlah simpulnya, n, tidak berhingga banyaknya disebut graf takberhingga. Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas jenis:. Graf tak-berarah (undirected graf) Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah.. Graf berarah (directed graf atau digraf) Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Dua buah graf pada Gbr 3 adalah graf berarah. 3 3 (a) G (b) G 5 Gbr 3 (a) graf berarah, (b) graf-ganda berarah T ERMINOLOGI GRAF Subgraf dan Komplemen Subgraf Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G = (V, E ) adalah subgraf (subgraf) dari G jika V V dan E E. Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST

Komplemen dari subgraf G terhadap graf G adalah graf G = (V, E ) sedemikian sehingga E = E - E dan V adalah himpunan simpul yang anggota-anggota E bersisian dengannya. 3 3 3 6 6 5 5 5 (a) Graf G (b) Subgraf (c) Komplemen Subgraf (b) Subgraf yang Direntang (Spanning Subgraf) Apabila E mengandung semua ruas di E yang kedua ujungnya di V, maka G adalah Subgraf yang dibentuk oleh V (Spanning Subgraph) Derajat (Degree) Derajat suatu simpul d(v) adalah banyaknya ruas yang menghubungkan suatu simpul. Sedangkan Derajat Graf G adalah jumlah derajat semua simpul Graf G. Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 5

3 e e e 3 5 3 e e 5 3 Graf G Graf G Graf G 3 graf G : d() = d() = d() = d(3) = 3 graf G 3 : d(5) = 0 simpul terpencil / simpul terisolasi d() = simpul bergantung / simpul akhir graf G : d() = 3 bersisian dengan ruas ganda d(3) = bersisian dengan self-loop (derajat sebuah self-loop = ) Jumlah derajat semua simpul Graf (derajat Graf) = dua kali banyaknya ruas Graf (size/ukuran Graf). Ketetanggaan (Adjacent) Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung. graf G : simpul bertetangga dengan simpul dan 3, simpul tidak bertetangga dengan simpul. Bersisian (Incidency) Untuk sembarang ruas e = (v j, v k ) dikatakan : e bersisian dengan simpul v j, atau e bersisian dengan simpul v k Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 6

graf G : ruas (, 3) bersisian dengan simpul dan simpul 3, ruas (, ) bersisian dengan simpul dan simpul, tetapi ruas (, ) tidak bersisian dengan simpul. Simpul Terpencil (Isolated Vertex) Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. graf G 3 : simpul 5 adalah simpul terpencil. Graf Kosong (null graf atau empty graf) Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (N n ). Graf N 5 : 5 3 OPERASI GRAF G = (E,V), G = (E,V). Gabungan G G adalah graf dgn himpunan ruasnya E E.. Irisan G G adalah graf dgn himpunan ruasnya E E. 3. Selisih G - G adalah graf dgn himpunan ruasnya E - E.. Selisih G G adalah graf dgn himpunan ruasnya E - E. 5. Penjumlahan ring G G adalah graf dgn himpunan ruasnya (E E) - (E E) atau (E - E) (E - E). Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 7

Graf G Graf G G G G G G - G G G G G Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 8

DEKOMPOSISI Suatu graf G dikatakan dikomposisikan menjadi K dan L bila G = K L dan K L = PENGHAPUSAN (DELETION) Penghapusan dapat dilakukan pada simpul ataupun ruas. ) Penghapusan Simpul. Notasinya : G {V} ) Penghapusan Ruas. Notasinya : G {e} e e e e 3 e e e e 5 e 5 Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 9

PEMENDEKKAN (SHORTING) Pemendekan/Shorting adalah menghapus simpul yang dihubungkan oleh ruas (simpul berderajat ), lalu menghubungkan titik-titik ujung yang lain dari kedua ruas tersebut. KETERHUBUNGAN Perjalanan (Walk) Perjalanan atau walk pada suatu Graf G adalah barisan simpul dan ruas bergantiganti v, e, v, e,, e n-, v n ruas e i menghubungkan v i dan v i+ dapat hanya ditulis barisan ruas atau barisan simpul saja. e, e,, e n- atau v, v,, v n-, v n Dalam hal ini, v disebut simpul awal, dan v n disebut simpul akhir. Perjalanan disebut perjalanan tertutup bila v = v n, sedangkan Perjalanan disebut perjalanan tebuka yang menghubungkan v dan v n. Panjang Perjalanan adalah banyaknya ruas dalam barisan tersebut. Lintasan (Trail) Lintasan adalah Walk dengan semua ruas dalam barisan adalah berbeda. Jalur (Path) Jalur adalah Walk yang semua simpul dalam barisan adalah berbeda. Sirkuit (Cycle) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus. Panjang sirkuit adalah jumlah ruas dalam sirkuit tersebut. Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 0

Graf yang tidak mengandung sirkuit disebut acyclic. Suatu graf G disebut terhubung jika untuk setiap simpul dari graf terdapat jalur yang menghubungkan kedua simpul tersebut. Subgraf terhubung suatu graf disebut komponen dari G bila subgraf tersebut tidak terkandung dalam subgraf terhubung lain yang lebih besar. Rank (G) = n K Nullity (G) = e (n k) Dimana : n : Order graf G e : Size graf G K : banyaknya komponen graf G Jarak antara simpul dalam graf G adalah panjang jalur terpendek antara ke simpul tersebut. Diameter suatu graf terhubung G adalah maksimum jarak antara simpul G. Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST

Jarak maksimum dalam graf G adalah 3 (yaitu antara A G atau B - G ataupun C - G), jadi diameter = 3 GRAF BERLABEL Graf berlabel/ berbobot adalah graf yang setiap ruasnya mempunyai nilai/bobot berupa bilangan non negatif. ISOMORFISMA Dua buah graf atau lebih yang mempunyai jumlah ruas, simpul, dan derajat yang sama. HOMOMORFISMA Dua buah graf aau lebih yang penggambarannya sama, tetapi jumlah ruas dan simpulnya berbeda. Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST

BEBERAPA GRAF SEDERHANA KHUSUS a. Graf Lengkap (Complete Graph) Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan K n. Jumlah sisi pada graf lengkap yang terdiri dari n buah simpul adalah n(n )/. b. Graf Lingkaran Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua. Graf lingkaran dengan n simpul dilambangkan dengan C n. Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST 3

c. Graf Teratur (Regular Graphs) Graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama disebut graf teratur. Apabila derajat setiap simpul adalah r, maka graf tersebut disebut sebagai graf teratur derajat r. Jumlah sisi pada graf teratur adalah nr/. d. Graf Bipartisi (Bipartite Graph) Graf G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V dan V, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan sebuah simpul di V ke sebuah simpul di V disebut graf bipartisi dan dinyatakan sebagai G(V, V ). Dilambangkan K MN. e. Graf Platonik Graf yang berasal dari penggambaran bangun ruang, dimana titik sudut merupakan simpul, dan rusuk meruakan ruas. Logika dan Algoritma Yuni Dwi Astuti, ST