BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 2 Tontulow Utara Kabupaten Bolmong Utara didirikan pada tahun 1993 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Bone Bolango. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Boalemo yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 12

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan penelitian Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, dilaksanakan dalam dua siklus diawali dengan kegiatan observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. II dilaksanakan karena hasil belajar siswa pada siklus I sebagai efek dari tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah TK Negeri Pembina Sipatana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Titidu Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan karena kemampuan anak kelompok B belum

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL TOBOLI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari

Kanti Sariati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tindakan telah melakukan observasi awal sebagai langkah awal dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI PEMBIASAAN DI KELOMPOK B PAUD NEGERI PEMBINA PALU

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN. VII 5 yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 16 orang

DAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIe SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Titidu Kabupaten

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

MENINGKATKAN NILAI-NILAI AGAMA ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA LABUAN PANIMBA

BAB IV DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ditemukan rendahnya ketrampilan siswa dalam melakukan pukulan forehand top

PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Kartini

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada SMP Negeri 2

9. HASIL BELAJAR KURIKULUM RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN B. ANALISIS DAN PENGEMBANGAN DATA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap keterampilan passing atas pada siswa. Data yang diperoleh setiap siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bawah pimpinan Any Kristanti Katili, serta para Gurunya ibu Hindun Kunusa,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Sokaraja tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini di PAUD Delima Kecamatan Bongomeme Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini terletak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TPS MENGGUNAKAN LKS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO KELAS X TM C TAHUN PELAJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

BAB III METODE PENELITIAN. memilih lokasi ini karena sekolah ini adalah tempat peneliti mengajar dan sesuai

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

BAB I PENDAHULUAN. pada komunikasi siswa dengan guru saja, tetapi adanya interaksi siswa dengan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian adalah siswa di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Goronta kelas VIII pada tahun pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 34 orang siswa yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. 4.1.1 Hasil Observasi Awal Dari hasil kegiatan observasi awal pada perilaku sopan santun siswa diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pelaksanaan observasi awal tentang perilaku sopan santun siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa No Aspek yang Diamati 1 Sopan Santun dalam Berbicara 2 Sopan Santun dalam Berpakaian 3 Sopan Santun dalam Menyapa Guru 4 Sopan Santun di dalam maupun di luar Kelas Rata-rata Perilaku Sopan Santun Siswa Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M 16 16 16 47,1 KM 7 7 7 20,5 TM 11 11 11 32,4 M 18 18 18 52,9 KM 7 7 7 20,6 TM 9 9 9 26,5 M 14 14 14 41,2 KM 8 8 8 23,5 TM 12 12 12 35,3 M 16 16 16 47,1 KM 10 10 10 29,4 TM 8 8 8 23,5 M 16 16 16 47,1 KM 8 8 8 23,5 TM 10 10 10 29,4 26

Keterangan : M = Mampu KM = Kurang mampu TM = Tidak Mampu Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan observasi awal, diperoleh data bahwa pada aspek sopan santun dalam berbicara pada kategori mampu terdapat 16 orang siswa atau 47,1%, pada kategori kurang mampu terdapat 7 orang siswa atau 20,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 11 orang siswa atau 32,4%. Pada aspek sopan santun dalam berpakaian pada kategori mampu terdapat 18 orang siswa atau 52,9%, pada kategori kurang mampu terdapat 7 orang siswa atau 20,6%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 9 orang siswa atau 26,5%. Pada aspek sopan santun dalam menyapa guru pada kategori terdapat 14 orang siswa atau 41,2%, pada kategori kurang mampu terdapat 8 orang siswa atau 23,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 12 orang siswa atau 35,3%. Pada aspek sopan santun di dalam dan di luar kelas pada kategori mampu terdapat 16 orang siswa atau 47,3%, pada kategori kurang mampu terdapat 10 orang siswa atau 29,4%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 8 orang siswa atau 23,5%. Dari hasil rekapitulasi perilaku sopan santun siswa pada kategori mampu terdapat 47,1% siswa pada kategori mampu, 23,5% siswa pada kategori kurang mampu dan 29,4% siswa pada kategori tidak mampu. Dari hasil pengamatan dan observasi diperoleh data bahwa perilaku soapn santun siswa adalah sebagai berikut: a. Sebagian besar perilaku sopan santun siswa masih rendah b. Rata-rata indikator perilaku sopan santun siswa berada pada persentase 47,1%. c. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang diterapkan oleh guru pembimbing kurang tepat dalam upaya meningkatkan perilaku sopan santun siswa

Dari data tersebut diperoleh gambaran tentang perilaku sopan santun siswa yang akan diupayakan peningkatannya. Untuk itu dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus I yaitu penataan kelas, serta fasilitas lainnya yang menunjang pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. 4.1.2 Siklus 1 Pertemuan Pertama Berdasarkan hasil kegiatan bimbingan kelompok dengan persiapan kegiatan bimbingan terlampir diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut : Tabel 2 Hasil pelaksanaan Siklus I Pertemuan Pertama tentang Perilaku Sopan Santun Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa Aspek yang No Diamati 1 Sopan Santun dalam Berbicara 2 Sopan Santun dalam Berpakaian 3 Sopan Santun dalam Menyapa Guru 4 Sopan Santun di dalam maupun di luar Kelas Rata-rata Perilaku Sopan Santun Siswa Keterangan : M KM TM = Mampu = Kurang mampu = Tidak Mampu Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M 18 18 18 52,9 KM 7 7 7 20,6 TM 9 9 9 26,5 M 21 21 21 61,8 KM 6 6 6 17,6 TM 7 7 7 20,6 M 16 16 16 47,1 KM 8 8 8 23,5 TM 10 10 10 29,4 M 17 17 17 50,0 KM 9 9 9 26,5 TM 8 8 8 23,5 M 18 18 18 52,9 KM 8 8 8 22,1 TM 9 9 9 25,0

Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus I pertemuan pertama, diperoleh data bahwa pada aspek sopan santun dalam berbicara pada kategori mampu terdapat 18 orang siswa atau 52,9%, pada kategori kurang mampu terdapat 7 orang siswa atau 20,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 9 orang siswa atau 26,5%. Pada aspek sopan santun dalam berpakaian pada kategori mampu terdapat 21 orang siswa atau 61,8%, pada kategori kurang mampu terdapat 6 orang siswa atau 17,6%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 7 orang siswa atau 20,6%. Pada aspek sopan santun dalam menyapa guru pada kategori terdapat 16 orang siswa atau 47,1%, pada kategori kurang mampu terdapat 8 orang siswa atau 23,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 10 orang siswa atau 29,4%. Pada aspek sopan santun di dalam dan di luar kelas pada kategori mampu terdapat 17 orang siswa atau 50%, pada kategori kurang mampu terdapat 9 orang siswa atau 26,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 8 orang siswa atau 23,5%. Dari hasil rekapitulasi perilaku sopan santun siswa pada kategori mampu meningkat menjadi 52,9% siswa pada kategori mampu, 22,1% siswa pada kategori kurang mampu dan 25% siswa pada kategori tidak mampu. Dari hasil pengamatan dan pelaksanaan siklus I pertemuan pertama diperoleh data bahwa perilaku sopan santun siswa adalah sebagai berikut: a. Terjadi peningkatan pada seluruh aspek perilaku sopan santun pada siswa b. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang dilaksanakan oleh guru dianggap menarik oleh siswa c. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok ini masih didominasi oleh sebagian siswa saja. Dari data tersebut diperoleh gambaran tentang peningkatan perilaku sopan santun pada siswa perlu dilakukan kembali pada siklus I pertemuan kedua melalui topik tugas. Untuk itu

dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus I pertemuan kedua yaitu jadwal kegiatan, penataan kelas, serta fasilitas lainnya yang menunjang pembelajaran. 4.1.3 Siklus 1 Pertemuan Kedua tabel berikut : Dari kegiatan layanan bimbingan kelompok diperoleh data sebagaimana tercantum pada Tabel 3 Hasil pelaksanaan Siklus I Pertemuan Kedua tentang Perilaku Sopan Santun Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa Aspek yang No Diamati 1 Sopan Santun dalam Berbicara 2 Sopan Santun dalam Berpakaian 3 Sopan Santun dalam Menyapa Guru 4 Sopan Santun di dalam maupun di luar Kelas Rata-rata Perilaku Sopan Santun Siswa Keterangan : M KM TM = Mampu = Kurang mampu = Tidak Mampu Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M 19 19 19 55,9 KM 7 7 7 20,6 TM 8 8 8 23,5 M 21 21 21 61,8 KM 7 7 7 20,6 TM 6 6 6 17,6 M 17 17 17 50,0 KM 9 9 9 26,5 TM 8 8 8 23,5 M 19 19 19 55,9 KM 8 8 8 23,5 TM 7 7 7 20,6 M 19 19 19 55,9 KM 8 8 8 22,8 TM 7 7 7 21,3 Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus I pertemuan kedua, diperoleh data bahwa pada aspek sopan santun dalam berbicara pada kategori mampu terdapat 19 orang siswa atau 55,9%, pada kategori kurang mampu terdapat 7 orang siswa atau 20,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 8 orang siswa atau 23,5%. Pada aspek sopan santun dalam berpakaian pada

kategori mampu terdapat 21 orang siswa atau 61,8%, pada kategori kurang mampu terdapat 7 orang siswa atau 20,6%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 17,6%. Pada aspek sopan santun dalam menyapa guru pada kategori terdapat 17 orang siswa atau 50%, pada kategori kurang mampu terdapat 9 orang siswa atau 26,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 8 orang siswa atau 23,5%. Pada aspek sopan santun di dalam dan di luar kelas pada kategori mampu terdapat 19 orang siswa atau 55,9%, pada kategori kurang mampu terdapat 8 orang siswa atau 23,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 7 orang siswa atau 20,6%. Dari hasil rekapitulasi perilaku sopan santun siswa pada kategori mampu meningkat menjadi 55,9% siswa pada kategori mampu, 22,8% siswa pada kategori kurang mampu dan 21,3% siswa pada kategori tidak mampu. Dari hasil pengamatan dan pelaksanaan siklus I pertemuan kedua diperoleh data bahwa perilaku sopan santun siswa adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok mampu meningkatkan perilaku sopan santun pada siswa b. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang dilaksanakan oleh guru kurang melaksanakan kegiatan selingan (permainan) c. Pada pelaksanaan layanan kegiatan pada siklus I pertemuan kedua masih tetap didominasi oleh sebagian siswa tertentu saja. Dari data tersebut diperoleh gambaran tentang perilaku sopan santun siswa yang telah mengalami peningkatan pada setiap aspeknya. Namun demikian indikator penelitian belum dapat tercapai, sehingga peneliti merencakan untuk melaksanakan siklus II pertemuan pertama dengan persiapan terlampir. 4.1.4 Siklus II Pertemuan Pertama

Dari pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dengan persiapan bimbingan terlampir diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut : Tabel 4 Hasil pelaksanaan Siklus II Pertemuan Pertama tentang Perilaku Sopan Santun Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa No Aspek yang Diamati 1 Sopan Santun dalam Berbicara 2 Sopan Santun dalam Berpakaian 3 Sopan Santun dalam Menyapa Guru 4 Sopan Santun di dalam maupun di luar Kelas Rata-rata Perilaku Sopan Santun Siswa Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M 21 21 21 61,8 KM 7 7 7 20,6 TM 6 6 6 17,6 M 23 23 23 67,6 KM 5 5 5 14,7 TM 6 6 6 17,6 M 20 20 20 58,8 KM 8 8 8 23,5 TM 6 6 6 17,6 M 24 24 24 70,6 KM 6 6 6 17,6 TM 4 4 4 11,8 M 22 22 22 64,7 KM 7 7 7 19,1 TM 6 6 6 16,2 Keterangan : M KM TM = Mampu = Kurang mampu = Tidak Mampu Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus II pertemuan pertama, diperoleh data bahwa pada aspek sopan santun dalam berbicara pada kategori mampu terdapat 21 orang siswa atau 61,8%, pada kategori kurang mampu terdapat 7 orang siswa atau 20,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 17,6%. Pada aspek sopan santun dalam berpakaian pada kategori mampu terdapat 23 orang siswa atau 67,6%, pada kategori kurang mampu terdapat

5 orang siswa atau 14,7%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 17,6%. Pada aspek sopan santun dalam menyapa guru pada kategori terdapat 20 orang siswa atau 58,8%, pada kategori kurang mampu terdapat 8 orang siswa atau 23,5%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 6 orang siswa atau 17,6%. Pada aspek sopan santun di dalam dan di luar kelas pada kategori mampu terdapat 24 orang siswa atau 70,6%, pada kategori kurang mampu terdapat 6 orang siswa atau 17,6%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 11,8%. Dari hasil rekapitulasi perilaku sopan santun siswa pada kategori mampu meningkat menjadi 64,7% siswa pada kategori mampu, 19,1% siswa pada kategori kurang mampu dan 16,2% siswa pada kategori tidak mampu. Dari hasil pengamatan dan pelaksanaan siklus II pertemuan pertama diperoleh data bahwa perilaku sopan santun siswa adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan telah layanan bimbingan kelompok mampu meningkatkan perilaku sopan santun pada siswa b. Pada pelaksanaan layanan kegiatan pada siklus II pertemuan pertama sudah mampu membuat siswa aktif secara merata dalam proses bimbingan. Dari hasil pelaksanaan siklus II pertemuan pertama diperoleh gambaran tentang perilaku sopan santun siswa yang telah mengalami peningkatan pada setiap aspeknya. Namun demikian indikator penelitian belum dapat tercapai, sehingga peneliti merencakan untuk melaksanakan siklus II pertemuan kedua dengan persiapan terlampir. 4.1.5 Siklus II Pertemuan Kedua Dari kegiatan layanan konseling kelompok dengan persiapan bimbingan terlampir diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

Tabel 5 Hasil pelaksanaan Siklus II Pertemuan Kedua tentang Perilaku Sopan Santun Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa No Aspek yang Diamati 1 Sopan Santun dalam Berbicara 2 Sopan Santun dalam Berpakaian 3 Sopan Santun dalam Menyapa Guru 4 Sopan Santun di dalam maupun di luar Kelas Rata-rata Perilaku Sopan Santun Siswa Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M 24 24 24 70,6 KM 6 6 6 17,6 TM 4 4 4 11,8 M 24 24 24 70,6 KM 5 5 5 14,7 TM 5 5 5 14,7 M 23 23 23 67,6 KM 6 6 6 17,6 TM 5 5 5 14,7 M 26 26 26 76,5 KM 5 5 5 14,7 TM 3 3 3 8,8 M 24 24 24 71,3 KM 6 6 6 16,2 TM 4 4 4 12,5 Keterangan : M = Mampu

KM TM = Kurang mampu = Tidak Mampu Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus 2 pertemuan kedua, diperoleh data bahwa pada aspek sopan santun dalam berbicara pada kategori mampu terdapat 24 orang siswa atau 70,6%, pada kategori kurang mampu terdapat 6 orang siswa atau 17,6%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 4 orang siswa atau 11,8%. Pada aspek sopan santun dalam berpakaian pada kategori mampu terdapat 24 orang siswa atau 70,6%, pada kategori kurang mampu terdapat 5 orang siswa atau 14,7%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 5 orang siswa atau 14,7%. Pada aspek sopan santun dalam menyapa guru pada kategori terdapat 23 orang siswa atau 67,6%, pada kategori kurang mampu terdapat 6 orang siswa atau 17,6%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 5 orang siswa atau 14,7%. Pada aspek sopan santun di dalam dan di luar kelas pada kategori mampu terdapat 26 orang siswa atau 76,5%, pada kategori kurang mampu terdapat 5 orang siswa atau 14,7%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 3 orang siswa atau 8,8%. Dari hasil rekapitulasi perilaku sopan santun siswa pada kategori mampu meningkat menjadi 71,3% siswa pada kategori mampu, 16,2% siswa pada kategori kurang mampu dan 12,5% siswa pada kategori tidak mampu. Dari hasil pengamatan dan pelaksanaan siklus II pertemuan kedua diperoleh data bahwa perilaku sopan santun siswa adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan telah layanan bimbingan kelompok mampu meningkatkan perilaku sopan santun pada siswa b. Pada pelaksanaan layanan di siklus kedua ini setiap tahap telah dilaksanakan dengan baik

Dari hasil pelaksanaan siklus II pertemuan kedua diperoleh gambaran tentang perilaku sopan santun siswa yang telah mengalami peningkatan pada setiap aspeknya. demikian indikator penelitian belum tercapai, sehingga peneliti merencakan untuk melaksanakan siklus III pertemuan pertama dengan persiapan terlampir. 4.1.5 Siklus III Pertemuan Pertama Dari kegiatan layanan konseling kelompok dengan persiapan bimbingan terlampir diperoleh data sebagaimana tercantum pada tabel berikut : Tabel 6 Hasil pelaksanaan Siklus III Pertemuan Pertama tentang Perilaku Sopan Santun Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tibawa No Aspek yang Diamati 1 Sopan Santun dalam Berbicara 2 Sopan Santun dalam Berpakaian 3 Sopan Santun dalam Menyapa Guru 4 Sopan Santun di dalam maupun di luar Kelas Rata-rata Perilaku Sopan Santun Siswa Kriteria Penilaian 1 2 Ratarata Persentase (%) M 27 27 27 79,4 KM 4 4 4 11,8 TM 3 3 3 8,8 M 26 26 26 76,5 KM 5 5 5 14,7 TM 3 3 3 8,8 M 25 25 25 73,5 KM 4 4 4 11,8 TM 5 5 5 14,7 M 28 28 28 82,4 KM 4 4 4 11,8 TM 2 2 2 5,9 M 27 27 27 77,9 KM 4 4 4 12,5 TM 3 3 3 9,6 Keterangan : M KM = Mampu = Kurang mampu

TM = Tidak Mampu Dari hasil pengamatan pada pelaksanaan siklus 3 pertemuan pertama, diperoleh data bahwa pada aspek sopan santun dalam berbicara pada kategori mampu terdapat 27 orang siswa atau 79,4%, pada kategori kurang mampu terdapat 4 orang siswa atau 11,8%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 3 orang siswa atau 8,8%. Pada aspek sopan santun dalam berpakaian pada kategori mampu terdapat 26 orang siswa atau 76,5%, pada kategori kurang mampu terdapat 5 orang siswa atau 14,7%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 3 orang siswa atau 8,8%. Pada aspek sopan santun dalam menyapa guru pada kategori terdapat 25 orang siswa atau 73,5%, pada kategori kurang mampu terdapat 4 orang siswa atau 11,8%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 5 orang siswa atau 14,7%. Pada aspek sopan santun di dalam dan di luar kelas pada kategori mampu terdapat 28 orang siswa atau 82,4%, pada kategori kurang mampu terdapat 4 orang siswa atau 11,8%, dan pada kategori tidak mampu terdapat 2 orang siswa atau 5,9%. Dari hasil rekapitulasi perilaku sopan santun siswa pada kategori mampu meningkat menjadi 77,9% siswa pada kategori mampu, 12,5% siswa pada kategori kurang mampu dan 9,6% siswa pada kategori tidak mampu. Dari hasil pengolahan data berdasarkan pengamatan dan observasi serta refleksi bersama guru bimbingan dan konsseling di SMP Negeri 1 Tibawa selaku guru mitra berupaya mencapai tujuan bimbingan. Upaya meningkatkan perilaku sopan santun melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada pelaksanaan siklus III telah mencapai indikator penelitian. Melihat indikator keberhasilan pada penelitian ini telah tercapai seperti yang diharapkan, sehingga penelitian tidak perlu untuk dilaksanakan pada pelaksanaan siklus selanjutnya atau dinyatakan telah berhasil.

Tabel 7. Rekapitulasi Perilaku Sopan Santun Siswa Kriteria Persentase No Aspek yang Diamati Jumlah Siswa Penilaian (%) 1 Observasi Awal M 16 47,1 2 Siklus I Pertemuan Pertama M 18 52,9 3 Siklus I Pertemuan Kedua M 19 55,9 4 Siklus II Pertemuan Pertama M 22 64,7 5 Siklus II Pertemuan Kedua M 24 71,3 6 Siklus III Pertemuan Pertama M 27 77,9 Dari tabel di atas maka dapat diperjelas pada diagram di bawah ini ; Rekapitulasi Perilaku Sosial Siswa Jumlah Siswa Persentase (%) 47,1 52,9 55,9 64,7 71,3 77,9 16 18 19 22 24 27 1 2 3 4 5 6 Diagram 1. Rekapitulasi Perilaku Sopan Santun Siswa

4.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan perilaku sopan santun siswa melalui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, memiliki indikator kinerja yakni apabila 75% dari jumlah siswa sudah memiliki perilaku sopan santun, atau terjadi peningkatan dari 16 orang (47%) menjadi 26 orang (76%) dari jumlah siswa 34 orang. Hal ini telah tercapai hingga sampai pelaksanaan siklus II pertemuan kedua. Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh data bahwa sebanyak 16 orang atau 47% dari jumlah siswa 34 orang dengan kriteria mampu dalam berperilaku sopan santun. Pada pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama meningkat menjadi 52,9% atau 18 orang siswa dan pada pelaksanaan siklus I pertemuan kedua menjadi 55,9% atau 19 orang siswa. Pada pelaksanaan siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 64,7% atau 22 orang siswa dan pada pelaksanaan siklus II pertemuan kedua meningkat menjadi 71,3% atau 24 orang siswa. Melihat hasil capaian tindakan kelas yang belum mencapai indikator penelitian, maka perlu dilaksanakannya tindakan kelas pada siklus III pertemuan pertama. Hasil dari pelaksanaan siklus III tersebut diperoleh data bahwa sebanyak 27 orang siswa atau 77,9% berada pada kriteria mampu untuk berperilaku sopan santun. Pelaskanaan tindakan kelas melalui penggunaan layanan bimbingan kelompok berdasarkan hasil refleksi diperoleh data bahwa a) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok mampu meningkatkan perilaku sopan santun pada siswa, b) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang dilaksanakan oleh guru kurang melaksanakan kegiatan selingan (permainan), c) Pada pelaksanaan layanan kegiatan pada siklus I pertemuan kedua masih tetap didominasi oleh

sebagian siswa tertentu saja. Namun melalui hasil perbaikan dan masukan dari guru mitra maka hal tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan siklus II dan ke III. Jadi dengan melihat hasil capaian yang ada, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini menyatakan bahwa: Jika digunakan layanan bimbingan kelompok, maka perilaku sopan antun di SMP Negeri 1 Tibawa dapat ditingkat diterima.