Konversi Sistem Informasi Dan Permasalahannya

dokumen-dokumen yang mirip
gagal. CRM Forum menyatakan lebih dari 50% proyek CRM di Amerika Serikat, dan lebih dari 85% di Eropa dianggap gagal. Gartner Group menyatakan bahwa

KONVERSI SISTEM INFORMASI. Oleh : Siti Nurkomariyah (NRP. P E) Kelas E.52 Jakarta Dosen : Ir. Arif Imam Suroso, M. Sc

MANAJEMEN. Dosen : KONVE. Disusun Oleh: Heru

PROSES KONVERSI SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

METODE KONVERSI SISTIM INFORMASI

Proses Konversi Sistem Informasi. Arif Harmano P E

PENERAPAN KONVERSI SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERBANKAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.54)

Seringkali terjadi suatu kesalahan besar yang berakibat fatal pada organisasi, ketika mereka melakukan pengalihan/konversi dari suatu sistem lama ke

Manfaat Konversi Sistem di lakukan dalam Perusahaan. Erichson M.H Silitonga P E

Strategi Konversi Sistem Informasi

KONVERSI SISTEM INFORMASI

REKAYASA PERANGKAT LUNAK MATERI TM 15

PENERAPAN KONVERSI PENGALIHAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Dosen : Disusun Oleh: Heru

Pertemuan 12 IMPLEMENTASI

KONVERSI SISTEM INFORMASI

Konversi Sistem Lama Ke Sistem Baru Oleh : SITI JAMILLAH

Implementasi Sistem. Cahya Putra, M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan Dengan Metode Outsourcing dan Insourcing

KONVERSI SISTEM INFORMASI

Makalah Pembahasan. Untuk memenuhi Ujian Akhir Triwulan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dosen: Prof. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

URGENCY MAINTAINABILTY DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Implementasi Sistem dan Maintenace Sistem. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

IMPLEMENTASI. Pemasangan Atau Konversi Sistem Baru Ke Sistem Lama. Prinsip Portability & Reusable (Kemudahan & Penggunaan Ulang Komponen)

Kata Kunci :pengetesan, konversi, pemeliharaan system

KONVERSI SISTEM INFORMASI DALAM DUNIA BISNIS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN URGENSI MAINTAINAIBILITY PADA SISTEM INFORMASI DI ORGANISASI

1. memahami proses dan kerangka kerja dari pengambilan keputusan 2. mengenal perilaku pengambilan keputusan dalam keorganisasian

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

Tugas Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Pentingnya Software Maintenance dalam Sistem Informasi Manajemen OLEH

TUGAS. Disusun oleh : BIMO P E MB IPB E.46

CARA-CARA KONVERSI SISTEM INFORMASI

Pembuatan Sistem Informasi Persewaan Mobil Pada Rental Mobil Akur Pacitan Bayu Kristiawan, Sukadi

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA

OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK. Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC

FENOMENA PENGALIHAN / KONVERSI SUATU SISTEM LAMA KE SISTEM BARU

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

Pertemuan 8 Implementasi Perangkat Lunak TIK : Mampu mengaplikasikan Metode SDLC dalam pembuatan sebuah perangkat lunak

URGENSI DAN FAKTOR MAINTAINAIBILITY SOFTWARE

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM IMPLEMENTASI SISTEM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN DALAM ORGANISASI

BAB IV FAKTOR-FAKTOR KENDALA PELAKSANAAN KONVERSI SISTEM AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH PSAK NO. 59 KE PSAK NO. 111 DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA PADA

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh: Irfan Handrian P

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Implementasi dan Maintenance Sistem. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016

Lecture s Structure. Siklus Hidup Sistem. Metodologi Siklus Hidup Sistem

UJIAN AKHIR TRIWULAN (UAT) TAKE HOME Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc

Hanif Fakhrurroja, MT

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

A. Spesifikasi Perangkat Lunak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PROPERTI PADA KANTOR AGEN ELIZA & TEAM PROPERTI

BAB I Konsep Dasar Sistem

Sistem Implementasi. Training Personal Konversi Sistem Review post-implementation Dokumentasi Dukungan lain

BAB 16 IMPLEMENTASI SISTEM

dan terminal masukan/keluaran.

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan dan Kegagalan Penerapan Sistem Informasi di PT. Indonesia Power

Analisa Sistem Dan Desain

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Pengembangan Sistem Informasi

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KONVERSI KE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BARU. DOSEN DR. ARIF IMAM SUROSO, MSc.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - D3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOKERTO 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK

BAB 4 PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P

Sistem Informasi Manajemen Penelitian Manajemen Data dan Pengembangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan jenis-jenis dan

Transkripsi:

Tugas Mata Kuliah Triwulan Kelas Nama Dosen : Sistem Informasi Manajemen : I (satu) : E52 : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Konversi Sistem Informasi Dan Permasalahannya Disusun Oleh: Mulyadi P056133572.52E MAGISTER MANAJEMEN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015

ABSTRAK Melakukan perubahan terhadap sistem karena perubahan kebutuhan sistem adalah hal yang normal pada suatu sistem informasi. Dunia bisnis selalu berubah, sehingga kebutuhan sistem juga akan ikut berubah. Tahapan implementasi adalah tahapan dimana sistem informasi telah digunakan oleh user. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahapan pengetesan terlebih dahulu. Untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya. Setelah sistem sukses diujicoba maka persiapan untuk menempatkan sistem baru bisa dimulai. Sistem analis akan mengembangkan rencana konversi secara lengkap. Dalam melakukan konversi sistem ada beberapa alternatif strategi yang bisa dipilih. Dalam proses konversi sistem informasi perusahaan perlu mempertimbangkan tingkat risiko dan keberhasilannya dalam perubahan sistem lama ke sistem baru Kata Kunci : Sistem informasi, implementasi, konversi sistem, sistem lama, sistem baru i

KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen pada triwulan 1 kelas E-52 MB-IPB. Dalam penyelesaian makalah ini, kami mengalami beberapa kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc, yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami. 2. Rekan-rekan angakatan E-52 MB IPB yang telah membantu dalam diskusi dan pembahasan tugas kuliah ini. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa/i pasca sarjana yang masih dalam proses pembelajaran, masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya masukan dan saran yang positif, guna makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Jakarta, Januari 2015 Penyusun ii

DAFTAR ISI JUDUL...... i ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 2 1.3. Tujuan... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 2.1 Ciri-ciri Suatu Sistem... 3 2.2 Jenis-jenis Sistem... 3 III. PEMBAHASAN... 6 3.1 Tahapan Implementasi Sistem... 6 3.2 Proses Konversi Sistem... 7 3.3 Metode Untuk Mengkonversi File Data Sistem Informasi... 9 IV. PENUTUP... 12 4.1 Kesimpulan... 12 4.2 Saran... 12 DAFTAR PUSTAKA... 13 iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Contoh Sistem Sederhana... 3 Gambar 2 Overview Proses Implementasi Sistem Informasi... 6 Gambar 3. Empat Jenis Proses Konversi Sistem Informasi... 9 iv

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah sistem informasi terdapat berbagai komponen-komponen subsistem yang harus dikembangkan (misalnya sistem informasi pemasaran, sistem informasi keuangan, sistem informasi sumber daya manusia, sistem informasi penjualan, dan lain sebagainya), tentu saja harus terdapat strategi khusus dalam pengembangannya. Kendala utama biasanya berkaitan dengan keterbatasan sumber daya finansial dan sumber daya manusia untuk mengembangkan keseluruhan sistem tersebut sekaligus. Manajemen harus mampu melakukan pemilahan terhadap pengembangan sistem informasi tersebut dilihat dari tingkat kepentingannya (prioritas) bagi perusahaan, sehingga dapat ditentukan sistem mana saja yang harus segera dibangun (jangka pendek), dan sistem mana saja yang dapat dikembangkan di kemudian hari (jangka menengah dan jangka panjang). Melakukan perubahan terhadap sistem karena perubahan kebutuhan sistem adalah hal yang normal pada suatu sistem informasi. Dunia bisnis selalu berubah, sehingga kebutuhan sistem juga akan ikut berubah. Sistem analis perlu mengamati perubahan kebutuhan sistem ini. Pada satu kasus, sistem analis mungkin akan mengadakan peningkatan atau perubahan pada hardware yang dipakai, kadangkang harus melakukan pengembangan sistem dari sisi software dengan menambahkan beberapa kebutuhan sistem yang baru. Perkembangan organisasi yang semakin berkembang tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya sistem Informasi manajemen yang modern. Perkembangan tersebut terjadi melalui sejumlah perubahan. Organisasiorganisasi yang bertambah besar sehingga komunikasi semakin luas, catatancatatan tidak lagi dapat mewadahi dan menimbulkan Komunikasi yang tidak efektif. Pengalaman dalam teknik-teknik pengambilan keputusan menuntut digunakan komputer dalam kapasitas besar dan perlengkapan pengolah data yang memadai. 1

1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan dalam makalah ini adalah: 1) Apa saja metode-metode konversi sistem informasi tersebut. 2) Bagaimana konversi sistem informasi tersebut dilakukan. 3) Apa saja kendala-kendala yang terjadi dari metode-metode konversi tersebut 1.3. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistim Informasi Manajemen (SIM), dimana diharapkan dapat memperoleh pemahaman beberapa hal terkait dengan pembahasan yaitu: 1) Untuk dapat mengetahui dan memahami mengenai macam-macam pendekatan konversi sistem informasi. 2) Untuk dapat mengetahui konversi sistem informasi tersebut dilakukan. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ciri-ciri Suatu Sistem Suatu sistem terdiri atas bagian-bagian yang saling mempengaruhi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, suatu sistem bukanlah sekumpulan unsur secara acak, melainkan terdiri atas unsur-unsur yang dapat dikenal sebagai saling bergantung karena mempunyai tujuan yang sama. Pembatasan lebih alnjut terhadap jenis-jenis sistem yang dipelajari dalam analisis dan perancangan sistem informasi adalah bahwa sistem itu harus dikontrol atau di atur oleh manusia, yang dapat dilaksanakan dalam mengatur unsur-unsur atau dalam aturan-aturan untuk operasi sistem. Model umum suatu sistem adalah masukan, proses, dan keluaran. Model ini dengan sendirinya merupakan model sederhana dengan batas batas sistem yang jelas. Sedangkan sesuatu yang di luar batas-batas adalah lingkungan sistem. Setiap sistem terdiri dari sub sistem-sub sistem tiap sub sistem dijelaskan oleh batasnya. Saling hubungan antar subsistem-sub sistem di sebut interface. Interface terjadi pada batas dan berupa masukan-masukan dan keluaran-keluaran. Gambar 1. Contoh Sistem Sederhana 2.2 Jenis-jenis Sistem Ada beberapa sistem yang dikenal dalam sistem informasi yaitu meliputi sebagai berikut : a. Sistem yang menentukan 3

Suatu sistem yang menentukan bekerja dengan cara-cara yang betulbetul dapat diramalkan. Hal saling mempengaruhi di antara bagianbagian diketahui dengan pasti. Apabila seseorang mempunyai gambaran keadaan sistem pada suatu titik tertentu tepat pada waktunya, keadaan sistem berikutnya dapat ditentukan dengan tepat tanpa kesalahan. Contoh : Sistem komputer yang bekerja dengan tepat sesuai dengan programnya. b. Sistem yang memungkinkan Suatu sistem yang memungkinkan dapat dipandang dari sudut perilaku yang mungkin, tetapi suatu tingkat kesalahan tertentu selalu ada pada ramalan tentang apa yang dilakukan oleh sistem tersebut. Contoh : Sistem inventaris karena rata-rata permintaan, rata-rata waktu penambahan lagi dan sebagainya dapat ditentukan tetapi nilai sesungguhnya pada suatu waktu tertentu tidak diketahui. c. Sistem tertutup Sistem tertutup dalam arti ilmu alam dirumuskan sebagai suatu sistem yang dapat berdiri sendiri atau yang serba lengkap, sistem ini tidak terjadi pertukaran dengan lingkungannya. Di dalam organisasi dan dalam pengelolaan informasi ada sistem yang relatif terpisah namun tidak sepenuhnya tertutup (semi tertutup). Contoh : Sistem program komputer yang merupakan suatu sistem yang dirancang tertutup karena program ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya. d. Sistem terbuka Sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi, bahan, atau tenaga dengan lingkungannya. Pertukaran ini secara acak dan tidak ditentukan. Contoh : sistem organisasi dimana organisasi akan menyesuaikan dirinya dengan mengatur diri dan mengubah diri dengan kondisi yang berbeda untuk kelangsungan. Organisasi perusahaan mengubah diri untuk menanggapi persaingan, pasar yang berubah dan 4

seterusnya. Sistem informasi adalah memberikan kemampuan menyesuaikan diri dengan sistem melalui adanya umpan balik. 5

III. PEMBAHASAN 3.1 Tahapan Implementasi Sistem Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya. Secara umum tahapan implementasi terdiri atas : a. Pengujian sistem b. Konversi sistem c. Pemeliharaan sistem Pada konversi sistem, analis harus bisa memilih strategi konversi yang tepat berkaitan dengan beroperasinya sistem dan penjagaan sistem dari kerusakan menjadi isu utama. Pengujian sistem harus mencakup unit testing, yang mengecek validasi dari prosedure dan fungsi-fungsi secara indepedence dari komponen sistem yang lain. Kemudian modul testing harus menyusul dilakukan untuk mengetahui apakah penggabungan beberapa unit dalam satu modul sudah berjalan dengan baik, termasuk eksekusi dari beberapa modul yang saling berelasi apakah sudah berjalan sesuai karakteristik sistem yang diinginkan. Gambar 2 Overview Proses Implementasi Sistem Informasi Setelah unit testing selesai, maka pengujian berikutnya adalah pengujian interaksi dari modul-modul yang menyusun sistem informasi untuk menjamin 6

bahwa mereka bekerja dengan baik. Integration test terdiri dari serangkaian test sebagai berikut : a. Ujicoba antarmuka b. Ujicoba skenario pengguna c. Ujicoba aliran data d. Ujicoba sistem antarmuka 3.2 Proses Konversi Sistem Setelah sistem sukses diujicoba maka persiapan untuk menempatkan sistem baru bisa dimulai. Analis sistem akan mengembangkan rencana konversi secara lengkap. Dalam melakukan konversi sistem, ada beberapa alternatif yang bisa dipilih antara lain : 1. Konversi Langsung (direct conversion) Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang berisiko karena mungkin saja masih ada maslah utama yang belum ditemukan dalam ujicoba sistem, bari pada saat dioperasikan masalah tersebut ditemukan. Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila : Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai Sistem yang baru bersifat kecil atau sederhana atau keduanya Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem-sistem tersebut tidak berarti. Kelebihannya metode ini adalah tidak ada biaya transisi atau relatif tidak mahal, namun kelemahannya adalah mempunyai risiko kegagalan yang tinggi. 2. Konversi Paralel (parallel conversion) Konversi ini dilakukan dengan cara dimana sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. Pendekatan ini memungkinkan beberapa masalh utama pada sistem baru berhasil ditemukan dan diatasi sebelum sistem lama berhenti dipakai. Sistem ini 7

menjamin kegiatan perusahaan atau organisasi tidak akan terhenti jika sistem baru tersebut ternyata bermasalah. Namun menjalankan dua sistem bersamaan akan menyebabkan biaya produksi meningkat. Menjalankan dua sistem bersamaan pada sistem komputer yang sama juga bisa menyebabkan kecepatan komputasi dari sistem melambat. Kelebihan metode ini memberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru. Namun kelemahannya adalah besarnya biaya untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut. 3. Konversi Bertahap (phase-in conversion) Konversi ini dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk menggantikan modul-modul lama yang lain. Dengan metode konversi phasi-in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang secara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. Hal ini untuk menghindari risiko yang ditimbulkan oleh konvensi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan. Kelebihan dari metode ini kecepatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimasi dan sumber-sumber pemrosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama periode waktu yang luas. Namun kelemahannya adalah memerlukan biaya yang harus diadakan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat di organisasi, sebab orang-orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem. 4. Konversi Pilot (pilot conversion) Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diberlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. Ini merupakan 8

pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah. Dengan metode konversi pilot, hanya sebagian dari organisasilah yang mencoba mengembangkan sistem baru. Metode konversi pilot ini lebih sedikit berisiko dibandingkan dengan metode langsung, dan lebih murah dibandingkan dengan metode paralel. Segala kesalah dapat dilokalisir dan dikoreksi sebelum implementaasi lebih jauh dilakukan. Gambar 3. Empat Jenis Proses Konversi Sistem Informasi 3.3 Metode Untuk Mengkonversi File Data Sistem Informasi Keberhasilan konversi sistem sangat tergantung pada seberapa jauh profesional sistem menyiapkan penciptaan dan pengkonversian file data yang diperlukan untuk sistem baru. Dengan mengkonversi suatu file, maksudnya adalah file yang telah ada (existing) harus dimodifikasi setidaknya dalam : format file tersebut, isi file tersebut, dan media penyimpanan dimana file ditempatkan. Ada dua metode dasar yang bisa digunakan untuk menjalankan konversi file tersebut antara lain : a. Konversi File Total 9

Dapat digunakan bersama dengan semua metode konversi file sistem diatas. Umumnya pengkonversian dari satu sistem komputer ke sistem yang lain akan melibatkan tugas-tugas yang tidak bisa dikerjakan secara otomatis. Rancangan file baru hampir selalu mempunyaii field-field record tambahan, struktur pengkodean baru, dan cara baru perelasian item-item data. Seringkali selama konversi file kita perlu merekonstruksi prosedur kendali yang rinci untuk memastikan integritas data yang bisa digunakan setelah konversi itu. Dengan menggunakan klasifikasi file berikut, perlu diperhatikan jenis prosedur kendali yang digunakn selama konversi antara lain : File Master, dimana ini adalah file utama dalam database. Biasanya paling sedikit satu file master diciptakan atau dikonversi dalam setiap konversi sistem. File Transaksi, dimana ini adalah file yang diciptakan dengan memproses suatu sub-sistem individual di dalam sistem informasi. File Indeks, dimana ini adalah file yang berisi kunci atau alamat yang menghubungkan berbagai file master. File Tabel, dimana ini adalah file yang diciptakan dan dikonversi selama konversi sistem File Backup, dimana file backup ini kegunaannya adalah untuk memberikan keamanan bagi data base apabila terjadi kesalahan pemrosesan atau kerusakan dalam pusat data. b. Konversi File Gradual Konversi secara sedikit demi sedikit terutama digunakan dengan metode paralel dan phase-in. Dalam beberapa contoh, ia akan bekerja untuk metode pilot. Umumnya konversi file gradual tidak bisa diterapkan untuk konversi sistem langsung. Record-record akan dikonversi ketika mereka menunjukkan beberapa aktivitas transaksi. Record-record lama yang tidak menujukkan aktivitas tidak pernah dikonversi. Metode ini bekerja dengan cara berikut : Suatu transaksi diterima dan dimasukkan ke dalam sistem 10

Program mencari file master baru untuk record yang tepat yag akan di update oleh transaksi itu. Jika record tersebut telah siap dikonversi, berarti peng-update-an record telah selesai. Jika record tersebut tidak ditemukan dalam file master baru, file master lama diakses untuk record yang tepat, dan ditambahkan ke file master baru dan di update. Jika transaksi tersebut adalah record baru, yakni record yang tidak dijumpai pada file lama maupun file baru, maka record baru disiapkan dan ditambahkan ke file master baru. 11

IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dengan memperhatikan beberapa aspek dari hasil pembahasan dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa : 1) Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang paling kristis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. 2) Setelah perangkat lunak lolos pengujian sistem, maka rencana implementasi diterapkan. Untuk sistem informasi yang kompleks pelatihan untuk pengguna sangat dianjurkan sehingga sistem dapat dipahami oleh pengguna akhir. Strategi konversi juga harus dipilih untuk menjamin penggunaan sistem baru tidak membuat proses bisnis pada perusahaan atau organisasi klien terganggu atau terhenti. 3) Dalam proses konversi sistem informasi perusahaan metode-metode yang dipilih perlu mempertimbangkan tingkat risiko dan keberhasilannya dalam perubahan sistem lama ke sistem baru, sehingga proses bisnis perusahaan tidak terganggu dalam pelaksanaannnya. 4.2 Saran Pengembangan sebuah sistem informasi perusahaan sebaiknya disusun rencana strategisnya melalui perencanaan, analisa, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasinya. Dengan demikian perubahan yang sangat cepat terjadi dilingkungan dapat diantisipasi oleh perusahaan. 12

DAFTAR PUSTAKA.http://fisipuinsgd.ac.id/blog/urgensi-konversi-sistem-informasi-diperusahaan [Diakses pada tanggal 7 Januari 2015].http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sisteminformasi/ [Diakses pada tanggal 5 Januari 2015] Alan Dennis dan Barbara Haley Wixom. 2003, System Analysis and Design, second edition. John Wiley and Sons. Jogiyanto. HM. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Yogyakarta: Penerbit ANDI Jerry Fith Gerald, Pengantar Sistem Informasi, 2007 O'Brien, James A. 2007. Management Information System (10th ed.). Palgrave, Basingstoke. O'Brien, J. A. and G.M. Marakas. 2010. Introduction to Information System (15th ed.). New York: McGraw-Hill. Robert A. Leitch, Pengantar Sistem Informasi, 2007 Suroso, Arif Imam. 2014. Pembangunan Sistem Informasi. Power point Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Program Pascasarjana Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor. Tidak diterbitkan. 13