A. Spesifikasi Perangkat Lunak
|
|
- Suharto Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan otomasi dari proses bisnis pada sebuah organisasi, untuk menghasilkan operasi bisnis (organisasi) yang efektif (akurat) dan efisien (cepat dan murah). Spesifikasi perangkat lunak menjelaskan ketentuan atau batasan tentang apasaja yang harus diberikan oleh sebuah perangkat lunak. Spesifikasi menggambarkan kebutuhan atau persyaratan (requirement) apa saja yang harus dipenuhi oleh sistem perangkat lunak dan menentukan batasan pada operasi serta implementasinya. Ada dua jenis kebutuhan sistem, yaitu fungsional dan non fungsional. Kebutuhan fungsional menetapkan layanan sistem yang harus disediakan. Kebutuhan nonfungsional berkaitan dengan ketentuan yang harus dipenuhi semua layanan pada sistem, menyangkut kinerja, kehematan, keamanan dan mutu informasi. Kebutuhan pengguna akhir menetapkan data dan informasi apasaja yang perlu di akses dari sistem. Kebutuhan pengguna harus ditulis dalam tabel bahasa alami atau diagram. Persyaratan sistem dapat ditulis dalam bahasa alami terstruktur,pdl atau dalam bahasa
2 formal. Sedangkan dokumen persyaratan perangkat lunak adalah pernyataan yang disepakati oleh pengguna dan pengembang, tentang persyaratan sistem yang dibangun. 1. Kebutuhan Perangkat Lunak Kondisi, kriteria, syarat atau kemampuan yang harus dimiliki oleh perangkat lunak untuk memenuhi apa yang disyaratkan atau diinginkan pemakai. 2. Jenis perangkat lunak : 2.1 Kebutuhan fungsional : kebutuhan yang berkaitan dengan fungsi atau proses transformasi yang harus mampu dikerjakan oleh perangkat lunak. contoh : perangkat lunak harus dapat menyimpan semua rincian data pesanan pelanggan 2.2 Kebutuhan Antarmuka : kebutuhan yang menghubungkan perangkat lunak dengan elemen perangkat keras, perangkat lunak, atau basis data. Kebutuhan Antarmuka Ekstrernal : Kebutuhan pemakai akan dikembangkan dengan menggunakan user interface dengan berbasis web. Pemakai berinteraksi dengan perangkat lunak SismonKP melalui userinterface pada web browser. Selanjutnya sistem akan menerima masukan dari pengguna melalui tulisan yang diketikkan melalui keyboard dan perintah yang diklik melalui mouse. Keluaran dari sistem dapat dilihat pemakai dengan menggunakan monitor secara langsung di web browser. Kebutuhan Antarmuka Pemakai : Perangkat lunak yang akan dikembangkan membutuhkan interaksi dengan user sebagai pemakai aplikasi perangkat lunak. Dalam melakukan interaksi dengan pemakai perangkat lunak ini membutuhkan perangkat untuk melakukan proses transformasi input dan output dari dan ke pemakai. Perangkat tersebut adalah sebagai berikut: Perangkat Keyboard Keyboard diperlukan sebagai sarana bagi pemakai
3 untuk mengetikkan data masukan yang akan diproses perangkat lunak. Perangkat Mouse Mouse digunakan sebagai sarana bagi pemakai untuk memasukkan data input bagi perangkat lunak. Meskipun sebagian besar fungsi mouse dapat digantikan dengan perangkat keyboard tetapi akan lebih ergonomis apabila pada jenis input tertentu digunakan mouse sebagai salah satu perangkat yang dibutuhkan sebagai antarnuka dengan pemakai. Layar Monitor Layar sebagai sarana untuk menampilkan aplikasi kepada pemakai mempunyai spesifikasi diantaranya : monitor mampu menampilkan grafis dengan kualitas warna yang baik untuk menampilkan user interface dan keluaran sistem 2.3 Kebutuhan unjuk kerja : kebutuhan yang menetapkan karakteristik unjuk kerja yang harus dimiliki oleh perangkat lunak. contoh : perangkat lunak harus bisa mengolah data sampai 1juta record untuk tiap transaksi 3. Diagram Aliran Data/Data Flow Diagram : Diagram untuk menggambarkan aliaran data dalam sistem, sumber dan tujuan data, proses yang mengolah data tersebut dan tempat penyimpanan data. 4. Aturan Pembuatan Diagram Aliran Data: 1. Setiap proses wajib memiliki data masukan dan data keluaran, selain itu TERLARANG. 2. Nama proses wajib menggunakan kata kerja 3. Data store tidak boleh mengalir langsung dari/ke data store lain, harus melalui proses dulu. 4. Data store tidak boleh mengalir langsung ke tujuan data/entitas, harus melalui proses dulu (idem dengan yang diatas) 5. Nama data store harus menggunakan kata benda
4 6. Entitas tidak boleh mengalir dari sumber data ke tujuan data, harus melalui proses (serba lewat proses deh pokoknya) 7. Nama entitas harus menggunakan kata benda 8. Aliran data hanya boleh memiliki satu arah aliran, aliran dua arah hanya boleh dimiliki antara proses dengan data store yang menunjukkan pembacaan dan pengupdate-an data. 9. Aliran data yang sama yang menuju beberapa proses, data store atau entitas data yang berbeda, boleh digambarkan bercabang 10. Aliran data yang sama yang dari beberapa proses, data store atau entitass data yang menuju satu proses tertentu boleh digambarkan bercabang. 11. Aliran data tidak boleh mengalir ke dirinya sendiri 12. Nama aliran data menggunakan kata benda. 5. Kamus data : merupakan suatu tempat penyimpanan (gudang) dari data dan informasi yang dibutuhkan oleh suatu sistem informasi. kamus data digunakan untuk mendeskripsikan rincian aliran data atau informasi yang mengalir dalam sistem, elemen data, file maupun basis data dalam DFD. 6. Spesifikasi Proses : merupakan metode yang digunakan untuk menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dari setiap proses yang paling rendah yang ada pada sistem. B. Kajian Spesifikasi Perangkat Lunak 1. Spesifikasi Perangkat Lunak Tujuan: menetapkan layanan apa yang dituntut dari system dan batasan pada operasi dan pengembangan sistem. Kegiatan ini sering disebut juga rekayasa persyaratan. Tahap ini merupakan tahap yang sangat kritis dari proses perangkat lunak karena kesalahan pada tahap ini pada akhirnya akan menimbulkan masalah lain pada perancangan dan implementasi sistem. Proses rekayasa persyaratan menghasilkan dokumen persyaratan yang merupakan spesifikasi sistem. Persyaratan biasanya direpresentasikan pada dua tingkat perincian di dokumen ini. Pengguna akhir (end user) dan pelanggan
5 memerlukan pernyataan persyaratan tingkatan tinggi, sedangkan pengembang sistem memerlukan sistem yang lebih rinci. Ada empat fase utama pada proses rekayasa persyaratan: 1. Studi kelayakan. Dibuat perkiraan apakah user yang diidentifikasi puas menggunakan perangkat lunak dan teknologi perangkat keras yang dipakai pada saat ini. Studi ini akan memutuskan apakah sistem yang diusulkan efektif dalam hal biaya dari sudut pandang bisnis dan apakah sistem dapat dikembangkan dengan keterbatasan anggaran yang tersedia. Hasil dari studi kelayakan ini adalah informasi keputusan apakah kita akan terus dengan analisis yang lebih rinci atau tidak. 2. Elisitasi dan analisis persyaratan. Ini merupakan proses penurunan persyaratan sistem melalui observasi sistem yang ada, diskusi dengan user yang akan memakai dan yang mengadakan, analisis pekerjaan, dll. Proses ini bisa melibatkan pengembangan satu atau lebih model dan prototipe sistem. Hasil fase ini akan membantu analis memahami sistem yang akan dispesifikasi. 3. Spesifikasi persyaratan. Adalah kegiatan menerjemahkan informasi yang dikumpulkan pada kegiatan analisis menjadi dokumen yang mendefinisikan serangkaian persyaratan. Dua jenis persyaratan bisa dicakup pada dokumen ini. Persyaratan user merupakan pernyataan abstrak persyaratan sistem untuk pelanggan dan end user sistem; persyaratan sistem merupakan deskripsi yang lebih rinci mengenai fungsionalitas yang akan diberikan. 4. Validasi persyaratan. Kegiatan ini memeriksa apakah persyaratan dapat direalisasikan, konsisten, dan lengkap. Pada proses ini kesalahan pada dokumen persyaratan pada akhirnya akan ditemukan. Kesalahan ini kemudian dimodifikasi untuk menyelesaikan masalahnya. 2. Pemrograman dan Debug Pengembangan program untuk implementasi sistem tentu saja merupakan lanjutan dari proses perancangan sistem. CASE tool dapat dipakai untuk membangkitkan program kerangka dari rancangan. Program ini mencakup kode untuk mendefinisikan dan mengimplementasikan interface dan pada banyak
6 kasus, pengembang hanya perlu menambahkan rincian operasi pada setiap komponen program. Biasanya, programmer akan melakukan pengujian terhadap kode yang telah dikembangkan. Kegiatan ini menunjukka error program yang harus dihilangkan. Kegiatan ini disebut debugging. Pengujian error dan debug merupakan proses yang berbeda. Pengujian menentukan adanya error. Debug berhubungan dengan pencarian lokasi dan pembetulan error ini. Error pada kode harus dilokalisasi dan program dimodifikasi untuk memenuhi persyaratan. Pengujian kemudian dilakukan untuk menjamin bahwa perubahan telah dilakukan dengan benar. Dengan demikian proses debug merupakan bagian dari pengembangan perangkat lunak dan pengujian perangkat lunak. Proses debug: - Cari lokasi error - Rencang perbaikan error - Perbaiki error - Uji ulang program 2.1 Validasi Perangkat Lunak Validasi perangkat lunak, atau lebih umum, verifikasi dan validasi (V&V) ditujukan untuk menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan spesifikasinya dan bahwa sistem memenuhi harapan pelanggan. Validasi melibatkan proses pemeriksaan, seperti inspeksi dan peninjauan, pada setiap tahap proses perangkat lunak dari definisi persyaratan user sampai pengembangan program. Namun demikian mayoritas biaya validasi disediakan setelah implementasi dan sistem operasional diuji. Tahap-tahap pengujian: 1. Pengujian unit. Komponen individual diuji untuk menjamin operasi yang benar. Setiap komponen diuji secara independen.
7 2. Pengujian modul. Modul merupakan sekumpulan komponen yang berhubungan seperti kelas, objek, tipe data abstrak, atau sekumpulan prosedur. Sebuah modul dapat diuji tanpa modul sistem yang lain. 3. Pengujian sub sistem. Fase ini melibatkan pengujian sekumpulan modul yang telah diintegrasikan menjadi subsistem. 4. Pengujian sistem. Penemuan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi yang tidak diharapkan antara sub sistem dan masalah interface sub sistem. Proses ini juga berhubungan dengan validasi bahwa sistem telah memenuhi persyaratan fungsional dan non fungsionalnya. 5. Pengujian penerimaan. Sistem diuji dengan data yang dipasok oleh pelanggan sistem dan bukan data uii simulasi. 2.2 Evolusi Perangkat Lunak Pengembangan perangkat lunak dianggap merupakan kegiatan kreatif dimana sistem perangkat lunak dikembangkan dari konsep awal menjadi sistem yang dapat berjalan. Pemeliharaan perangkat lunak merupakan proses perubahan sistem tersebut setelah digunakan. Rekayasa perangkat lunak dianggap sebagai proses evolusioner dimana perangkat lunak terus diubah selama waktu hidupnya sebagai jawaban atas perubahan lingkungan dan kebutuhan pelanggan. 2.3 Pendukung Proses Terotomatisasi Computer-Aided Software Engineering (CASE) adalah perangkat lunak yang dipakai untuk mendukung kegiatan proses rekayasa perangkat lunak reperti rekayasa persyaratan, perancangan, pengembangan program, dan pegujian. Dengan demikian CASE tool mencakup edior perancangan, kamus data, compiler, debugger, alat bantu pembuatan sistem, dll. Teknologi CASE menyediakan dukungan proses perangkat lunak yang mengotomasi beberapa kegiatan dan menyediakan informasi mengenai perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Contoh kegiatan yang dapat diotomasi dengan menggunakan CASE mencakup: 1. Pengembangan model sistem grafis sebagai bagian spesifikasi persyaratan atau perancangan perangkat lunak;
8 2. Pemahaman rancangan menggunakan kamus data yang menyimpan informasi mengenai entitas dan hubungan pada rancangan; 3. Pembuatan interface user dari deskripsi interface grafis yang dibuat secara interaktif dengan user; 4. Debug program dengan menyediakan informasi mengenai program yang sedang berjalan; 5. Penerjemahan program yang terotomasi dari bahasa pemrograman versi lama seperti COBOL, menjadi versi yang lebih baru. Teknologi CASE telah menghasilkan beberapa perbaikan kualitas dan produktivitas perangkat lunak walaupun kuantitasnya masih kurang dari yang diharapkan oleh pendukung CASE. Menurut Huff (1992) perbaikan yang dicapai adalah sebesar 40 persen. Walaupun angka ini signifikan, CASE tidak melakukan revolusi terhadap rekayasa perangkat lunak sebagaimana yang diramalkan. Perbaikan dari penggunaan CASE dibatasi oleh dua faktor: 1. Rekayasa perangkat lunak pada intinya adalah kegiatan perancangan yang berdasarkan pada pemikiran kreatif. Sistem CASE yang ada mengotomasi kegiatan rutin, tetapi usaha untuk menggunakan teknologi intelejensia buatan yang memberikan dukungan bagi perancangan belum berhasil. 2. Pada sebagian besar organisasi, rekayasa perangkat lunak merupakan kegiatan tim dan perekayasa perangkat lunak menghabiskan waktu cukup banyak untuk berinteraksi dengan anggota tim yang lain. Teknologi CASE tidak banyak memberikan dukungan untuk ini. Klasifikasi CASE s Ada berbagai klasifikasi CASE tool, masing-masing memberikan pandangan yang berbeda. CASE tool dapat dibagi dalam tiga sudut pandang, yaitu:
9 1. Sudut pandang fungsional, dimana CASE tool diklasifikasikan menurut fungsi khususnya. 2. Sudut pandang proses, dimana CASE tool diklasifikasikan menurut kegiatan proses yang didukungnya. 3. Sudut pandang integrasi, dimana CASE tool diklasifikasikan menurut bagaimana mereka diorganisasikan ke dalam unit-unit yang terintegrasi, yang memberikan dukungan bagi satu kegiatan proses atau lebih. Berikut adalah klasifikasi CASE tool berdasarkan fungsinya: Jenis alat bantu perencanaan pengeditan manajemen perubahan manajemen konfigurasi pembuatan prototipe penunjang metode pemrosesan Contoh PERT, tool estimasi, spreadsheet Editor teks, editor diagram, word processor penelusuran persyaratan, sistem kontrol perubahan Sistem manajemen versi, tool pembuatan sistem Bahasa tingkat sangat tinggi, pembuat interface user Editor perancangan, kamus data, generator kode Compiler, interpreter
10 bahasa analisis program Generator referensi silang, analisator statis, analisator dinamis pengujian Generator pengujian data, komparator file debug dokumentasi rekayasa ulang Sistem debug interaktif Program layout page, editor citra Sistem referensi silang, sistem restrukturisasi program Fugetta (1993) mengusulkan klasifikasi sistem CASE dalam tiga kategori: 1. (alat bantu) mendukung pekerjaan proses individual seperti memeriksa konsistensi perancangan, kompilasi program, membandingkan hasil pengujian, dll. bisa berupa bersifat umum (general purpose), stand alone (berdiri sendiri), misalnya pengolah kata. 2. Workbench mendukung fase atau kegiatan proses seperti spesifikasi, perancangan, dsb. Workbench biasanya terdiri dari serangkaian tool dengan derajat integrasi yang lebih besar atau lebih kecil. 3. Lingkungan mendukung semua atau paling tidak bagian penting dari proses perangkat lunak. Lingkungan biasanya mencakup beberapa workbench yang terintegrasi dengan suatu cara. Pada prakteknya, batas antara kelas-kelas ini kabur. bisa jadi dijual sebagai satu produk tetapi bisa mencakup dukungan untuk berbagai kegiatan. Sebagai contoh: - Sebagian pengolah kata sekarang menyediakan editor diagram yang sudah menjadi satu.
11 - Workbench CASE untuk perancangan terus menambah dukungan untuk pemrograman dan pengujian sehingga lebih dekat dengan lingkungan dari workbench khusus.
Testing dan Implementasi
Modul ke: 02Fakultas Dosen Fakultas Imlu Komputer Testing dan Implementasi Sistem Informasi berisi tentang Pengembangan Perangkat Lunak. : Agung Priambodo, S.Kom, M.Kom Program Studi Sistem Informasi KONTRAK
Lebih terperinciTugas Rekayasa Perangkat Lunak
Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : M Ikhsan Ariya Girinata 41813120052 Dosen : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Lebih terperinciNama : Rendi Setiawan Nim :
Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pengertian Dasar Istilah Reakayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software Engineering
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK
REKAYASA PERANGKAT LUNAK PENDAHULUAN 1. Apakah Perangkat Lunak? 2. Apakah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)? 3. Apa perbedaan antara RPL dengan ilmu komputer (computer science)? 4. Apa perbedaan RPL dan rekayasa
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com
REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa
Lebih terperinciBAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama
BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan
Lebih terperinciBAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama
BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan
Lebih terperinciBekerja dengan Model Pertama
BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan
Lebih terperinciBab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak)
Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak) 4.1 Pendahuluan Proses pengembangan atau pengembangan perangkat lunak secara umum merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan dalam siklus
Lebih terperinciPENDAHULUAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK. By PresenterMedia.com
PENDAHULUAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK By PresenterMedia.com KELOMPOK 6 Hj.HUSNAYANTI I.K HASLINDA ARDIANSYAH MIFTA FARID MUHLIS TAHIR ANDI LATIFA NABONE ABD.MALIKUL MULKY 2 TUJUAN Memahami apa yang dimaksud
Lebih terperinciPendahuluan. Oleh : Dewi Sartika, M.Kom
Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 1 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 16 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.
Lebih terperinciAPLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A
1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan di semua bidang dan bagian, jumlah mahasiswa baru juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dosen tidak tetappun mencapai jumlah yang cukup banyak guna menunjang
Lebih terperinciArsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.
Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Desain Sistem "Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Untuk melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan alat dan bahan sebagai penunjang penelitian itu sendiri. Untuk mendukung jalannya penelitian ini
Lebih terperinciBAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu : 1. Perangkat keras a. Processor Intel Core
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK
REKAYASA PERANGKAT LUNAK A. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak (RPL, atau dalam bahasa Inggris: Software Engineering atau SE) adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA Dalam bagian ini akan dianalisis berbagai hal yang berkaitan dengan perancangan dan implementasi aplikasi multimedia. Analisis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Proses Pra Penelitian 1. Penentuan lokasi dan variabel penelitian 2. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan 3. Pengumpulan data yang diperlukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan
Lebih terperinciKebutuhan Perangkat Lunak Dalam Pengembangan Sistem Informasi. Muhamad Alif, FT UTM 2012
Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam Pengembangan Sistem Informasi Muhamad Alif, S.Kom @Informatika FT UTM 2012 Tujuan Instruksional Umum Bagian ini menjelaskan tentang pengertian kebutuhan dan analisis kebutuhan,
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisis dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori mengenai sistem berbasis komputer dari teori-teori yang berhubungan dengan landasan teori yang akan dipakai pada tahap
Lebih terperinciRekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)
Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami pengertian kebutuhan perangkat lunak. Memahami apa yang dimaksud dengan analisis kebutuhan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A-18 TUGAS 1.4 - RANGKUMAN METODE, ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Dosen Pengajar : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Gambar 3. 1 Desain Penelitian Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 28 29 3.2. Metode Penelitian 1.2.1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti
Lebih terperinciKemajuan di bidang teknologi khususnya di dunia komputer dari hari ke. yang semakin kompleks. Dari berbagai macam aktivitas yang digeluti, sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang teknologi khususnya di dunia komputer dari hari ke hari mengalami perkembangan yang semakin membaik. Kemajuan ini berkembang sesuai dengan
Lebih terperinciPROSES MODEL DESAIN PERANGKAT LUNAK
PROSES MODEL DESAIN PERANGKAT LUNAK Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan
Lebih terperinciRekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 4 Konsep dan Prinsip Analisis Dan Pemodelan Analisis.: Erna Sri Hartatik :. Definisi Tahap Analisis : yaitu tahap dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi sekarang ini berkembang semakin pesat dan sangat membantu suatu perusahaan bisnis dalam penggunaan sistem informasi yang otomatis
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Pendukung Keputusan Pendukung Penempatan Jabatan dibutuhkan perangkat lunak Visual Studio 2010 dengan menggunakan bahasa pemrograman C# untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengenai persoalan khusus yang dihadapi oleh objek penelitian dan untuk membuat keputusan terhadap persoalan tersebut. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
Lebih terperinciJenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa system Pada bagian ini akan dibahas mengenai system yang sedang berjalan ditinjau terutama dari segi proses. Pada pemodelan system antar muka (interface
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Maksudnya pemberi
Lebih terperinciTugas Softskill. Universitas Gundarma. : Sistem Informasi Manajemen. : Waldhi Supriono NPM : Kelas : 2 DB 12
Tugas Softskill Mata Kuliah Nama : Sistem Informasi Manajemen : Waldhi Supriono NPM : 37111352 Kelas : 2 DB 12 Universitas Gundarma 2011 Siklus Hidup Sistem Siklus Hidup Sistem DASAR PERENCANAAN SISTIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan sarana pengolahan data dalam membantu manusia untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Aplikasi
Lebih terperinciMAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )
MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai struktur rancangan desain penelitian disertai metode penelitian beserta alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas akhir.
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com
REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Materi Perancangan, pembuatan, pengujian dan perawatan perangkat lunak serta pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi.
Lebih terperinciRekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)
Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Memahami arti pengembangan g perangkat lunak. Mengetahui siklus pengembangan perangkat lunak. Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung 1
Lebih terperinciTUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TUGAS KELAS PTIK 03 REKAYASA PERANGKAT LUNAK SRS SISTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM RAHMATANG 1329040112 PTIK 03 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan
Lebih terperinciPEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE)
PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE MAINTENANCE) Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI
PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu memahami : 1. Memahami pengertian teknik dan sistem dokumentasi. 2. Mengetahui
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari semua aspek produksi dalam suatu proses perancangan suatu perangkat lunak /
Lebih terperinciSystem Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB
System Analysis Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB SDLC (System Development Life Cycle) Fase Analisis Dua komponen utama dalam fase analisis: Requirement Determination (Identifikasi kebutuhan) Mengidentifikasi
Lebih terperincihttp://www.brigidaarie.com Perangkat lunak tidak hanya mencakup program, tetapi juga semua dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan, yang diperlukan untuk membuat program beroperasi dengan benar.
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com
REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan,
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan beberapa komputer yang terhubung dalam Local Area Network
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah permainan (game) komputer sering menggunakan sistem jaringan sehingga permainan (game) dapat dimainkan oleh beberapa orang dengan menggunakan beberapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Studi kepustakaan Penentuan Kebutuhan dan Data yang akan digunakan Pengumpulan Data yang diperlukan Mempersiapkan alat dan bahan penelitian Wawancara
Lebih terperinciBAB 9 FASE PEMROGRAMAN
BAB 9 FASE PEMROGRAMAN 9.1. PENDAHULUAN Pemrograman adalah merupakan bagian yang paling mudah itulah yang kita sangat kenal sebagai tipe-tipe teknik. Pada kenyataannya, sebagai Manajer Proyek anda mungkin
Lebih terperinciLangkah-Langkah Analisis Sistem
Analisis Sistem Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan
11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bimbingan dan Penyuluhan Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan penyuluhan memberikan pengertian yang berbeda beda. Meskipun demikian, pengertian
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
Lebih terperinciTESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pengembangan Perangkat Lunak Bagian 2 Mengukur Produktivitas dalam Pengembangan Perangkat Lunak.
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom
Technologia Vol 7, No.1, Januari Maret 2016 25 PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom (gitaayusyafarina@gmail.com) ABSTRAK Sistem informasi merupakan
Lebih terperinciMAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )
MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat
Lebih terperinciKomputer & Software Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.
Komputer & Software Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Komputer Komputer
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini adalah hasil dari perancangan yang dibuat pada bab sebelumnya. Adapun hasil yang ada pada aplikasi yaitu : 1. Tampilan Menu Utama Tampilan ini
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan
BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis, bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan yang ada dan landasan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung
Lebih terperinciBAB VI PENTUTUP Kesimpulan
BAB VI PENTUTUP Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat diberikan pada setiap tahapan proses perancangan dan kelemahan-kelamahan yang terdapat di dalam setiap tahapan, serta saran-saran
Lebih terperinciBAB 5 FAKTOR PENGUJIAN
BAB 5 FAKTOR PENGUJIAN Faktor pengujian adalah hal-hal (faktor-faktor) yang diperhatikan selama pengujian. Terdapat 15 faktor di dalam pengujian, tetapi tidak semua faktor yang mungkin digunakan, hal ini
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Company Profile Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile adalah sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan
17 BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
Lebih terperinciBersama ini saya lampirkan bahan yang akan dibahas dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Lamp : Abstrak, BAB I Perihal : Proposal Laporan Tugas Akhir Kepada Yth. Koordinator Laporan Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Dengan hormat, Untuk mendapatkan gelar
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Administrasi Menurut Sondang P. Siagian (1994:3), definisi administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara 2 orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu
Lebih terperinciBab 3. Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1. Tahapan Penelitian Untuk mendukung tercapainya proses penelitian dibuat sebuah rancangan yang terdiri dari 5 tahap, yaitu : persiapan, pengumpulan data dan kebutuhan
Lebih terperinciPerspektif Alur-kerja (workflow) - barisan kegiatan Perspektif Alur Data (Data flow) alur informasi Perspektif Peran/Aksi siapa melakukan apa.
A. Rekayasa Perangkat Lunak: adalah suatu disiplin rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak. Mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Prodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penelitian
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY
SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Lingkungan Implementasi Implementasi aplikasi ini meliputi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan pengujian
Lebih terperinciBAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk berbasis komputer seperti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian penerapan algoritma K-Means pada clustering berita berbahasa Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Dengan internet ini semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer berasal dari bahasa latin computer yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya menghitung.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi informasi telah menjadi salah satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi
Lebih terperinciNama : Rendi Setiawan Nim :
Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pemodelan Data Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap Awal Tahap Analisis Merumuskan Masalah Studi Literatur Data Penelitian Tahap Perancangan Desain Sistem Implementasi TOPSIS 1. Matriks Keputusan
Lebih terperinciObjek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi
Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut adalah gambaran mengenai desain penelitian aggregasi website pada web portal universitas berdasarkan framework Krishna Prasad dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Dalam suatu pembangunan aplikasi, analisis perlu dilakukan sebelum tahap perancangan dilakukan. Perancang aplikasi harus menganalisis kebutuhan apa yang
Lebih terperinci