1 UJI PERBEDAAN (DIFFERENCES ANALYSIS) Metode Riset Bisnis
One Sample vs. Two Samples 2 Dalam analisis data, peneliti dapat dihadapkan pada analisis atas one sample atau two/more samples. Jumlah sampel, one sample atau two samples ditentukan berdasarkan bagaimana data diperlakukan, bukan pada bagaimana data dikumpulkan!
One Sample vs. Two Samples 3 Two samples dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Two-related (paired) samples, 2. Two-independent samples,
Menguji Hipotesis 4 H 0 : Hipotesa Awal H a : Hipotesa Alternatif Bila p value > nilai signifikan, berarti p value tidak signifikan, berarti terima H 0 dan tolak H a. Atau, hipotesis tidak terbukti atau tidak dapat diterima. Bila p value nilai signifikan, berarti p value signifikan, berarti tolak H 0 dan terima H a. Atau, hipotesis terbukti atau dapat diterima.
Menguji Hipotesis 5 α Besarnya nilai signifikansi (nilai alpha ) tergantung peneliti, yakni tergantung dari level of confidence peneliti. Bila level of confidence = 95%, maka α = 0.05 (5%), yaitu nilai signifikansi sebesar 5%.
One sample Metric Data 6 Misalkan ingin dibuktikan hipotesis Rata-rata (mean) persepsi responden terhadap kualitas menyeluruh produk merek toko kategori makanan-minuman adalah di atas 4.0. Dengan tingkat signifikansi =0.05, maka hipotesis statistiknya dapat dirumuskan sbb: α
One sample Metric Data 7 H 0 : µ < 4.0 H a : µ > 4.0 Karena variabel persepsi terhadap kualitas produk diukur dengan skala interval (metric), maka teknik statistik yang digunakan adalah ONE SAMPLE t-test.
One sample Metric Data 8 ONE SAMPLE t-test: Dalam SPSS, langkah 2 nya sbb: ANALYZE > COMPARE MEANS > ONE SAMPLE t-test > Kemudian pilih variabel yang akan diuji nilai mean-nya.
Two-Independent Samples 9 Misal: Responden Pria dan Wanita. Pengujian perbedaan, responden pria dan wanita tersebut diperlakukan sebagai 2 sampel yang berbeda/independent (seorang responden yg berjenis kelamin Pria, maka ia adalah anggota kelompok sampel Pria; tidak mungkinia pada saat yg bersamaan, masuk ke kelompok sampel Wanita sehingga teknik pengujian yang digunakan adalah two-independent samples.
Two Independent Samples 10 Contoh: Apakah persepsi responden pria berbeda signifikandengan persepsi responden wanita dalam menilai kualitas menyeluruh dari produk merek toko kategori makanan-minuman. Karena persepsi diukur dengan skala interval, maka teknik statistik yang digunakan adalah t-test Two- Independent Samples.
Two Independent Samples 11 Dengan tingkat signifikansi = 0.05, maka hipotesis statistiknya dirumuskan sbb: µ µ 1 2 H : = µ 0 H : µ µ 1 1 2
12 Two Related (Paired) Samples Sampel Berpasangan Two-related samples (paired samples) adalah apabila kepada sekelompok sampel dilakukan pengukuran sebanyak 2 kali untuk hal yang berbeda, atau untuk hasil suatu treatment (Uji sebelum dan sesudah treatment).
Two Related (Paired) Samples Sampel Berpasangan 13 Contoh: Akan diuji apakah persepsi respondendalam menilai kualitas produk kategori makanan- minuman berbeda signifikan dibandingkan dengan kategori non makanan-minuman. Kelompok responden mengalami pengukuran 2x, maka diperlakukan 2 sampel berpasangan teknik pengujian yang digunakan adalah two-related/paired samples
Two Paired samples Metric Data 14 Dengan tingkat signifikansi α= 0.05, hipotesis statistik-nya dirumuskan sbb: H 0 : µ D = 0 H 1 : µ D 0
Two Paired samples Metric Data 15 Variabelke-1 persepsikualitasprodukma-min Variabelke-2 persepsikualitasproduknon Ma-Min Untukmengujiperbedaanke-2 sampeldigunakantwo SAMPLES / PAIRED t-test. DalamSPSS, langkah 2 nya sbb: ANALYZE > COMPARE MEANS > PAIRED SAMPLES t-test > Kemudian pilih variabel-variabel yang akan diuji nilai mean-nya.
Chi Square Analysis 16 Variabel-variabel yang diuji dengan teknik Chisquare ( χ 2 )harus diukur dengan skala nominal atau ordinal (non-metric data). Untuk menggunakan chi-square, maka harus dibuat tabulasi silang (cross-tabulation) terlebih dahulu.
Chi-square Test Contoh: Peneliti ingin menguji apakah gender responden berasosiasi/berhubungan dengan toko dimana responden membeli produk. Gender sebagai variabel ke-1, dan nama toko sebagai variabel ke-2, merupakan data berskala nominal (data non-metric), teknik statistik yang dipakai untuk menguji asosiasi atau hubungan antara gender dan toko yang dipilih adalah Chi-Square. 17
Chi-square Test DalamSPSS, Chi Square dioperasikanmelalui: ANALYZE > DESCRIPTIVE STATISTIC > CROSSTABS. Dalamkotakdialog Crosstabs, klik STATISTIC & pilih CHI-SQUARE 18
Analisis Varian 19 Apabila uji perbedaanyang dilakukan melibatkan rata-rata (mean) lebihdari 2 populasi atau kelompok sampel, teknik statistik yang digunakan adalah analisis varian atau ANOVA (analysis of variance).
Analisis Varian 20 Dalam bentuk paling sederhana, ANOVA memiliki 1 variabel dependen (data metrik atau dalam skala interval atau rasio). Lalu 1 atau lebih variabel independen (data non-metrik dalam skala nominal atau ordinal). Variabel independen ini disebut faktor. Kategorisasi yang dilakukan terhadap variabel independen disebut perlakuan(treatment).
Analisis Varian 21 Banyaknya kategori harus lebih dari 2, karena bila hanya 2 kategori, uji t-test bisa digunakan. Apabila hanya ada 1 variabel independen, maka yang dipakai adalah ANOVA satu-arah (one-way ANOVA). Bila ada 2 variabel independen, maka ANOVA dua-arah (two-way ANOVA). Bila lebih dari 2 variabel independen, digunakan ANOVA multiarah(n-wayanova). Apabila sejumlah variabel independen terdiri dari variabel non-metrik dan metrik, maka teknik statistik yang digunakan adalah ANCOVA (analysis of covariance).
Analisis Varian 22 Dalam pengujian, formulasi hipotesis statistiknya sbb: H 0 : µ 1 = µ 2 =. = µ k H a : µ 1 µ 2. µ k (tidak semua rata-rata sama setidaknya ada dua mean populasi yang tidak sama).
Analisis Varian 23 Contoh: Sebuah department store meneliti efek dari instore promotion (X) terhadap sales (Y). Variabel dependen sales --- metric (skala rasio) Variabel independen in-store promotion--- nonmetric(skalanominal). Dibagidalam3 kategori: (1) promosihigh, (2) promosi medium, dan(3) promosi low. DalamSPSS, langkah 2 nya sbb: ANALYZE > COMPARE MEANS > ONE WAY ANOVA
24 Data In-Store Promotion Store Num ber Coupon Level In-Store Prom otion Sales Clientel Rating 1 1.00 1.00 10.00 9.00 2 1.00 1.00 9.00 10.00 3 1.00 1.00 10.00 8.00 4 1.00 1.00 8.00 4.00 5 1.00 1.00 9.00 6.00 6 1.00 2.00 8.00 8.00 7 1.00 2.00 8.00 4.00 8 1.00 2.00 7.00 10.00 9 1.00 2.00 9.00 6.00 10 1.00 2.00 6.00 9.00 11 1.00 3.00 5.00 8.00 12 1.00 3.00 7.00 9.00 13 1.00 3.00 6.00 6.00 14 1.00 3.00 4.00 10.00 15 1.00 3.00 5.00 4.00 16 2.00 1.00 8.00 10.00 17 2.00 1.00 9.00 6.00 18 2.00 1.00 7.00 8.00 19 2.00 1.00 7.00 4.00 20 2.00 1.00 6.00 9.00 21 2.00 2.00 4.00 6.00 22 2.00 2.00 5.00 8.00 23 2.00 2.00 5.00 10.00 24 2.00 2.00 6.00 4.00 25 2.00 2.00 4.00 9.00 26 2.00 3.00 2.00 4.00 27 2.00 3.00 3.00 6.00 28 2.00 3.00 2.00 10.00 29 2.00 3.00 1.00 9.00 30 2.00 3.00 2.00 8.00
Uji ANOVA satu-arah (One-way ANOVA) 25 ANOVA Sales Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 106.067 2 53.033 17.944.000 79.800 27 2.956 185.867 29 Nilai signifikansi dengan F test 0.000 < p value 0.05, berarti signifikan, sehingga kita menolak H 0 dan menerima H a. Dengan demikian, tingkat in-store promotion terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penjualan.
Uji ANOVA dua-arah (Two-way ANOVA) 26 Misalkan ingin diketahui : apakah in-store promotion dan kupon yang dikeluarkan berpengaruh signifikan terhadap sales. Variabel dependen sales---metric (skala rasio) Variabel independen, ada 2 yaitu: X 1 (in-store promotion) ---nonmetric (skala nominal). X 2 (coupon) ---nonmetric (skala nominal).
Uji ANOVA dua-arah (Two-way ANOVA) 27 Statistik uji yang digunakan adalah ANOVA dua-arah. Dalam SPSS, langkah 2 nya sbb: ANALYZE > GENERAL LINEAR MODEL > UNIVARIATE Masukkan variabel dependen ke Dependent Variable dan variabel independen ke Fixed Factor(s).
Uji ANOVA dua-arah (Two-way ANOVA) 28 Dependent Variable: Sales Source Corrected M odel Intercept coupon prom otio coupon * promotio Error Total Corrected Total Tests of Between-Subje cts Effects Type III Sum of S quares df Mean Square F Sig. 162.667 a 5 32.533 33.655.000 1104.133 1 1104.133 1142.207.000 53.333 1 53.333 55.172.000 106.067 2 53.033 54.862.000 3.267 2 1.633 1.690.206 23.200 24.967 1290.000 30 185.867 29 a. R Squared =.875 (Adjusted R Squared =.849) Nilai signifikansi Coupon*Promotion 0.206 > p value 0.05 tidak signifikan, artinya terima H 0 dan tolak H 1. Jadi,tingkat in-store promotion dan kupon yang dikeluarkan tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap penjualan.
Uji ANCOVA (Analysis of Covariance) 29 Misalkan ingin diketahui: apakah in-store promotion dan kupon yang dikeluarkan berpengaruh signifikan terhadap sales, sementara kita mengontrol pengaruh dari client. Variabel dependen sales --- metric (skala rasio) Variabel independen, ada 3 X 1 (in-store promotion) --- nonmetric (skala nominal). X 2 (coupon) --- nonmetric (skala nominal). X 3 (client) metric (skala rasio)
Uji ANCOVA (Analysis of Covariance) 30 Karenavariabelindependenterdiriatasdata metric dan non-metric, maka statistik uji yang digunakan adalah ANCOVA. DalamSPSS, langkah 2 nya sbb: ANALYZE > GENERAL LINEAR MODEL > UNIVARIATE Masukkanvariabeldependenke Dependent Variable, kemudianvariabelindependennon metric ke Fixed Factor(s), danvariabelindependenmetric ke Covariate(s).
Uji ANCOVA (Analysis of Covariance) 31 Dependent Variable: Sales Source Corrected M odel Intercept clientel coupon prom otio coupon * promotio Error Total Corrected Total Tests of Between-Subje cts Effects Type III Sum of S quares df Mean Square F Sig. 163.505 a 6 27.251 28.028.000 103.346 1 103.346 106.294.000.838 1.838.862.363 53.333 1 53.333 54.855.000 106.067 2 53.033 54.546.000 3.267 2 1.633 1.680.208 22.362 23.972 1290.000 30 185.867 29 a. R Squared =.880 (Adjusted R Squared =.848) Nilai signifikansi Clientel 0.363 > p value 0.05, tidak signifikan, jadi terima H 0 dan tolak H 1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat in-store promotion dan kupon yang dikeluarkan serta client tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap penjualan.