BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 62

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 107) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini mengetahui perbedaan hasil belajar kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensonal dengan kelompok eksperimen yang dalam pembelajarnnya menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Selain itu pengaruh keduanya akan dilihat berdasarkan gender, yaitu laki-laki dan perempuan. Penggunaan metode eksperimen dalam penelitian ini atas pertimbangan bahwa terdapat variabel bebas sebagai perlakuan yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel terikat dan terdapat variabel lain yang mempengaruhi baik memperlemah atau memperkuat kedua hubungan tersebut. Penelitian eksperimen semu (quasi experiment) sama dengan penelitian eksperimen murni, hanya berbeda pada pengontrolan variabel. Penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol/memanipulasi semua variabel yang relevan disebut penelitian eksperimen semu. Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu: 1. Memberikan pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan. 2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada subjek yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran IPA kelas V SD Sinduagung Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. 3. Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. 21

22 3.1.2 Lokasi Penilitian Penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Adiwarno Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo yang berlokasi di Desa Adiwarno Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo dan SD Sinduagung Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan Selomerto, Wonosobo. Tepatnya pada kelas V semester II tahun pelajaran 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April tahun 2012. 3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Independent / Variabel bebas (X 1 ) Merupakan variabel perlakuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berpijak pada paham konstruktivisme, pada pembelajaran ini terjadi kesepakatan antara siswa dengan aturan-aturan dalam berkolaborasi. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation bener-benar memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan keterampilannya. Tahap-tahap pelaksanaan metode kooperatif tipe Group Investigation dalam pembelajaran, meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri dari elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi, dan kegiatan penutup. 1) Kegiatan Pendahuluan a. Melakukan apersepsi dari pembelajaran sebelumnya; b. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. 2) Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajarai. 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen (baik dari jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik). 3. Setiap kelompok berhak memilih sub topik yang ingin dipelajari.

23 4. Guru memberikan bahan-bahan / alat-alat yang diperlukan untuk percobaan beserta lembar kerja sesuai dengan topik yang ingin dipelaajari. b. Elaborasi 1. Kelompok menyusun rencana investigasi yang berisi waktu, tempat, strategi investigasi, alat investigasi dan sebagainya. 2. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan investigasi (penelitian) berdasarkan topik yang telah mereka pilih. 3. Siswa menuliskan hasil investigasinya dan membuat laporan mengenai investigasinya. 4. Perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan kelas secara bergantian untuk mempresentasikan hasil investigasinya bersama teman satu kelompok. d. Konfirmasi 1. Guru meluruskan kesalahpahaman yang terjadi pada siswa (jika terjadi). 3) Kegiatan Penutup a. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. 3.2.2 Variabel Dependent / Variabel Terikat (Y) Merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran.

24 3.2.3 Variabel Moderator Menurut Sugiono (2010: 61) variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antar variabel independen dan dependen. Variabel ini juga disebut sebagai variabel independen kedua. Variabel moderator dalam penelitian ini dilambangkan dengan simbol X 2 adalah gender. Gender merupakan sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. 3.3 Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan bentuk design Factorial Design (Sugiyono, 2010: 113). Desain faktorial merupakan modifikasi dari design true eksperimental, yaitu dengan memperhatikan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan dari variabel bebas terhadap hasil dari variabel terikat. Variabel lain yang mempengaruhi perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap kreativitas adalah gender siswa SD kelas V laki-laki dan perempuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut ini. R O 1 X Y1 O 2 R O 3 Y1 O 4 R O 5 X Y2 O 6 R O 7 Y2 O 8 Keterangan: R : Simpel random sampling X : Perlakuan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation pada kelas eksperimen O1 : pretes hasil belajar kelompok eksperimen laki-laki O2 : postes hasil belajar kelompok eksperimen laki-laki O3 : pretes hasil belajar kelompok kontrol laki-laki O4 : postes hasil belajar kelompok kontrol laki-laki O5 : pretes hasil belajar kelompok eksperimen perempuan O6 : postes hasil belajar kelompok eksperimen perempuan O7 : pretes hasil belajar kelompok kontrol perempuan O8 : postes hasil belajar kelompok kontrol perempuan Y1 : siswa SD laki-laki kelas V Y2 : siswa SD perempuan kelas V

25 Desain faktorial di atas dapat diuraikan bahwa setiap kelompok laki-laki dan perempuan dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tes awal (pretes) dan tes akhir (postes) untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar pada pembelajaran IPA antara kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakuakan pada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dalam pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa SD kelas V, sedangkan kelompok kontrol hanya menerapkan kegiatan pembelajaran konvensional. Masing-masing kelompok memperhatikan adanya pengaruh lain yang dimunculkan, yaitu gender siswa SD kelas V. 3.4 Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam ekperimen ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sinduagung dengan jumlah siswa 20 dan siswa kelas V SD Negeri 1 Adiwarno dengan jumlah siswa 21. Pengambilan subyek penelitian atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yaitu memilih dua kelas yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran IPA dengan cara uji homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah subyek penelitian merupakan kelas yang homogen. Sebelum memilih dua kelas yang dijadikan penelitian eksperimen dilakukan dulu uji homogenitas. Data yang digunakan untuk menguji homogenitas subyek penelitian ini dengan cara melakukan pre-tes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre-tes dilakukan untuk mengukur homogenitas kemampuan awal yang harus seimbang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

26 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan tes dan observasi. Tes sebagai alat yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa sesudah pembelajaran. Hasil tes juga digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam suatu materi. 3.5.1.1 Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan - pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. 3.5.1.2 Observasi Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengetahui tentang metode yang digunakan saat pembelajaran (observasi dilakukan oleh penulis). Teknik observasi juga dilakukan untuk mengetahui apakah langkah-langkah pembelajaran Group Investigation benar-benar diterapkan dalam pembelajaran (observasi dilakukan oleh guru kelas VI). 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal pre dan postes yang digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar berdasarkan gender dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation di kelas eksperimen.

27 Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gerak dan gaya magnet) Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energy melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gerak dan gaya magnet) Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pretest IPA kelas V SD N 1 Adiwarno dan SD N SinduagungSemester II Tahun Ajaran 2011/2012 Jenis Materi Indikator Nomor Soal Gaya gravitasi Mengidentifikasi pengertian, penemu dan pengaruh gaya gravitasi bumi. Membandingkan kecepatan jatuh dua benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketinggian tertentu. Gaya gravitasi menyebabkan benda jatuh ke bawah. Memberikan contoh gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari. Soal Isian singkat Isian singkat Isian singkat Isian singkat 1, 4*, 7, 12, 13*, 16, 19* Jumlah Soal 7 2, 5*, 6, 9, 15, 20 6 8*, 10, 14, 17 4 3, 11*, 18 3 Jumlah 20 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Postest IPA kelas V SD N 1 Adiwarno dan SD N SinduagungSemester II Tahun Ajaran 2011/2012 Materi Gaya magnet Indikator Jenis Jumlah Nomor Soal Soal Soal Mengidentifikasi jenis, bagian Isian 2, 3, 8, 10, 11, 8 dan kutub-kutub magnet singkat 12, 13, 15, 18* Mengidentifikasi kutub Isian 5* 1 magnet sejenis dan tak sejenis singkat Mengelompokkan bendabenda Isian 1, 4*, 9 3 magnetis dan non singkat magnetis Menunjukkan kekuatan gaya Isian 21 1 magnet dalam menembus singkat beberapa benda melalui percobaan. Mengidentifikasi hal-hal yang Isian 7 1 dapat menghilangkan sifat singkat magnet Memberi contoh penggunaan Isian 6, 14, 17 3 gaya magnet dalam kehidupan singkat sehari-hari. Membuat magnet. Isian 16*, 19*, 20* 4 singkat Jumlah 21

28 Konsep / Variabel Penerapan Metode Pembelajaran Group Investigation Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Group Investigation di SD N Sinduagung Tahun Ajaran 2011/2012 Aspek / Dimensi Indikator Item 1. Pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam mengawali sebuah 1, 2, 3 pembelajaran 2. Kegiatan 1. Guru melakukan kegiatan apersepsi 4 Pembelajaran A. Tahap Pengelompokan 1. Guru menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 2. Guru menjelaskan langkah-langkah metode Group Investigation secara jelas dan rinci 3. Guru membagi siswa ke dalam kelompok 5, 6, 7 B. Tahap Perenanaan C. Tahap Penyelidikan D. Tahap Pengorganisasian menurut Group Investigation 1. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk mengajukan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian 2. Guru membimbing siswa menyusun rencana penelitian 1. Guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi dan data 2. Guru menumbuhkan parsitipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3. Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 4. Guru menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam belajar 1. Guru memantau hasil penelitian siswa 2. Guru membimbing siswa menyusun laporan penelitian 3. Guru memeriksa hasil penelitian siswa Kegiatan Akhir A. Tahap Pelaporan 1. Guru mengatur jalannya laporan penelitian (presentasi) dari masing-masing kelompok 2. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan laporan penelitian B. Tahap Evaluasi 1. Guru membimbing siswa untuk menggabungkan rangkuman kesimpulan semua kelompok 2. Guru melakukan refleksi pembelajaran 3. Guru memberikan soal evaluasi 8, 9 10, 11, 12, 13 14, 15, 16 17, 18 19, 20, 21

29 3.6 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas yaitu metode pembelajaran Group Investigation, variabel terikat yaitu hasil belajar dan variabel moderator yaitu gender. Untuk menguji soal tes yang akan diberikan kepada siswa di kelas eksperimen maupun kontrol digunakan uji validitas instrumen tes. Untuk menguji metode pembelajaran dari variabel bebas dalam hal ini adalah Group Investigation yaitu menggunakan tri anggulasi. 3.6.1 Uji Validitas Instrumen Tes Sebelum melaksanakan penelitian, instrumen yang telah dibuat diuji kevalitannya untuk memperoleh data yang valid yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation). Kriteria penafsiran mengenai indeks koefisien korelasi (rix) sebagai berikut: Antara 0,000 0,199 : sangat rendah/tidak valid Antara 0,200-0,399 : rendah Antara 0,400-0,599 : cukup tinggi Antara 0,600 0,799 : tinggi Antara 0,800 1,000 : sangat tinggi 3.6.1.1 Uji Validitas Soal Pretest Rancangan instrumen yang sudah jadi dites uji cobakan pada siswa kelas V di SD uji coba yaitu SD Negeri 2 Adiwarno. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 16,0 for windows didapatkan hasil validitas soal pretest pada tabel 3.4 berikut.

30 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Pretest di SD N 2 Adiwarno Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted soal1 6.48 10.362.681.764 soal2 6.38 11.548.327.793 soal3 6.76 11.490.326.794 soal9 6.67 11.533.290.797 soal6 6.62 11.348.343.793 soal7 6.71 11.114.431.785 soal10 6.76 11.490.326.794 soal12 6.57 11.157.401.788 soal14 6.57 11.557.279.798 soal15 6.52 10.562.598.771 soal16 6.62 10.948.467.782 soal17 6.86 11.529.362.791 soal18 6.24 11.790.354.791 soal20 6.48 10.362.681.764 Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan ini dilihat dari kolom corrected item total coorelation yang nilainya > 0,2 dari 20 soal berbentuk isian singkat yang diuji cobakan terdapat 14 soal valid, yaitu soal no no 1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18 dan 20 dan 6 soal tidak valid yaitu soal no 4, 5, 8, 11, 13 dan 19. 3.6.1.2 Uji Validitas Soal Postest Rancangan instrumen yang sudah jadi dites uji cobakan pada siswa kelas V di SD uji coba yaitu SD Negeri 2 Adiwarno. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 16,0 for windows didapatkan hasil validitas soal postest pada tabel 3.5 berikut.

31 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal Postest di SD N 2 Adiwarno Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted soal1 8.57 13.657.336.812 soal2 8.62 13.048.499.801 soal3 8.71 13.414.377.809 soal6 8.76 12.490.646.790 soal7 8.52 13.062.542.798 soal8 8.52 13.662.355.810 soal9 8.71 13.414.377.809 soal10 8.52 13.062.542.798 soal11 8.52 13.762.324.812 soal12 8.62 13.048.499.801 soal13 8.62 13.048.499.801 soal14 8.52 13.562.385.808 soal15 8.62 14.048.213.820 soal17 8.67 13.733.293.815 soal21 8.81 12.762.572.795 Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan ini dilihat dari kolom corrected item total coorelation yang nilainya > 0,2 dari 21 soal berbentuk isian singkat yang diuji cobakan terdapat 15 soal valid, yaitu soal no no 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17 dan 21 dan 6 soal tidak valid yaitu soal no 4, 5, 16, 18, 19, 20. 3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis faktorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas Alpha dari Cronbach. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman adalah sebagai berikut: x 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 x 0,8 : dapat diterima

32 0,8 x 0,9 : reliabilitas bagus x 0,9 : reliabilitas memuaskan 3.6.2.1 Uji Reliabilitas Soal Pretest Dengan melihat nilai cronbanch s alfa yaitu nilai cronbanch s alfa berada di antara nilai koofisien 0,799 sehingga insterumen tes hasil belajar pretest dapat diterima dan dapat digunakan. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest di SD N 2 Adiwarno Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.799 14 3.6.2.2 Uji Reliabilitas Soal Postest Dengan melihat nilai cronbanch s alfa yaitu nilai cronbanch s alfa berada di antara nilai koofisien 0,816 sehingga insterumen tes hasil belajar postest dinyatakan reliabilitas bagus dan dapat digunakan. Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Soal Postest di SD N 2 Adiwarno Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.816 15 3.6.3 Uji Normalitas Data Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan nilai siswa pada kelas kontrol yang mengajar dengan menggunakan metode ceramah, apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal

33 atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for Window. 3.6.4 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Uji homogenitas ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah kelas control dan kelas eksperimen mempunyai perbedaan hasil belajar yang signifikan atau tidak. Bila pada kelas control dan kelas eksperimen mempunyai perbedaan yang signifikan, maka penelitian eksperimen ini tidak dapat dilakukan. 3.6.5 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal Menurut Sudjana (2011: 135) cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = B / JS P = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal. B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal. JS = Banyaknya siswa yang mengikuti tes. Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut: 0-0,30 = soal kategori sukar 0,31 0,70 = soal kategori sedang 0,71 1,00 = soal kategori mudah Berikut tabel tingkat kesukaran soal pre test dan post test: Tabel 3.8 Taraf Kesukaran Soal Pre dan Postest Kelas V di SD N 1 Adiwarno dan SD N Sinduagung Tahun Ajaran 2011/2012 Soal Soal Mudah Soal Sedang Soal Sukar Jumlah Pretest 2 11 1 14 Posttest 3 11 1 15

34 3.7 Teknik Analisis Data Penelitian eksperimen ini menggunakan dua analisis data yaitu Analisi Beda Mean dan Analisi menggunakan Two Way Anova. Menurut Golu, W. (2010: 166) analisis beda mean dipakai untuk uji hipotesis dua variabel dimana salah satu diantaranya adalah variabel nominal dengan dua kategori yang dikotomik. Uji analisi beda mean ini digunakan untuk menguji hipotesis yang pertama dan kedua. Uji Two Way Anova dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data hipotesis. Two Way Anova tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih dari dua rata-rata. Tujuannya ialah membandingkan lebih dari dua ratarata. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi artinya data sampel dapat mewakili populasi. Uji Two Way Anova digunakan untuk menguji hipotesis yang ketiga. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional? 2. Apakah ada perbedaan hasil belajar antaka kelompok siswa laki-laki dan kelompok siswa perempuan? 3. Apakah ada pengaruh penerapan metode Group Investigation terhadap hasil belajar IPA berdasarkan gender siswa kelas V SDN Sinduagung Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo? Pengukurannya dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows. Menurut Hartono (2004: 216) analisis sesudah ANOVA atau pasca ANOVA (post hoc) dilakukan jika hipotesis nol (H 0 ) ditolak. Namun, jika hipotesis nol diterima (H 1 ) maka analisis pasca anova tidak perlu dilakukan karena tujuan analisi sesudah anova adalah untuk mancari kelompok mana yang berbeda. Dalam penelitian ini, yang harus dianalisis menggunakan anova lanjut yaitu hipotesis pertama. Hartono (2004: 216) mengungkapkan beberapa teknik analisis pasca anova yang dapat digunakan yaitu: Tukey s HSD, Benferroni, Sidak, Scheffe, Ducan dll. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Scheffe karena jumlah siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda.