TI [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-4 LOGIKA OTOMASI. disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari. Jurusan Teknik Industri 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN

MODUL 2 SISTEM PENGKODEAN BILANGAN

REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION

Representasi Data. M. Subchan M

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital

SISTEM SANDI (KODE) Suatu rangkaian pengubah pesan bermakna (misal desimal) menjadi sandi tertentu (misal biner) disebut enkoder (penyandi).

TEKNIK DIGITAL KODE BILANGAN

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

KOMPETENSI DASAR : MATERI POKOK : Sistem Bilangan URAIAN MATERI 1. Representasi Data

SINYAL & RANGKAIAN DIGITAL

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 1 Sistem Bilangan. Yusron Sugiarto

PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA

Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi

PENGKODEAN DATA. Komunikasi Data

Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Fungsinya sangat sederhana Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan

REPRESENTASI dan ALUR PEMROSESAN DATA

Comparator, Parity Generator, Converter, Decoder

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

FPGA DAN VHDL TEORI, ANTARMUKA DAN APLIKASI

Sistem Bilangan. Rudi Susanto

DASAR KOMPUTER REPRESENTASI DATA

Pokok Pokok Bahasan :

Bab 2 Pengenalan Sistem Komputer

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String

SISTEM BILANGAN DAN FORMAT DATA

KONSEP PENDAHULUAN. Sistem Digital

BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

REPRESENTASI DAN ALUR PEMROSESAN DATA

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL I SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

SISTEM BILANGAN DIGITAL

BAB III PERANGKAT KERAS PEMROSESAN

PENDAHULUAN PULSE TRAIN. GATES ELEMEN LOGIKA

BAB 1 PENGANTAR SISTEM KOMPUTER

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi

Pengertian Data datum

PENGGUNAAN KOMPUTER DALAM

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

Quis. 2. Sistem bilangan yang menggunakan basis 8 adalah: A. Biner D. Hexadesimal B. Oktal E. Sexagesimal C. Desimal

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

MATERI 2 SISTEM BILANGAN DAN REPRESENTASI DATA

MODUL I GERBANG LOGIKA

Latihan 19 Maret 2013

Hanif Fakhrurroja, MT

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan

TUGAS KOMPUTER DASAR DISUSUN OLEH : NAMA : YogoPrihatono NIM : K PRODI : Pendidikan Teknik Bangunan

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A

Penggunaan Sistem Bilangan dan Pengkodean -3-

ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD Maret 2018

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

GERBANG LOGIKA. Keadaan suatu sistem Logika Lampu Switch TTL CMOS NMOS Test 1 Tinggi Nyala ON 5V 5-15V 2-2,5V TRUE 0 Rendah Mati OFF 0V 0V 0V FALSE

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

Konsep Organisasi dan Arsitektur Komputer (Pertemuan ke-2)

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu

ORGANISASI SISTEM KOMPUTER & ORGANISASI CPU Oleh: Priyanto

SISTEM BILANGAN REPRESENTASI DATA

Sistem Bilangan. Desimal Biner Oktal Heksadesimal

Bilangan Desimal bilangan yang memiliki basis 10. Bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 Bilangan Biner bilanganyang memilikibasis

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Representasi Bilangan Digital (Bagian 2)

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

PERTEMUAN : 2 SISTEM BILANGAN

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.

DASAR SISTEM BILANGAN

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

DASAR SISTEM KOMPUTER

Sistem Bilangan & Kode Data

II. Sistem Bilangan Outline : 31/10/2008. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

Hanif Fakhrurroja, MT

Representasi Boolean

IC (Integrated Circuits)

DECODER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Decoder. 3. Mendesain rangkaian Decoder

Materi #13. TKT312 - Otomasi Sistem Produksi T a u f i q u r R a c h m a n

Pengenalan Sistem Bilangan Biner dan Gerbang Logika

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER

MAKALAH KONVERSI BILANGAN

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

Definisi Bilangan Biner, Desimal, Oktal, Heksadesimal

Apa Itu Komunikasi Data DATA?

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

BAB VI RANGKAIAN KOMBINASI

Struktur dan Organisasi Data 2 STRUKTUR DATA

IKI20210 Pengantar Organisasi Komputer Kuliah no. 1b: Basic Operations

I. SISTEM BILANGAN BINER

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

Logika dan Komputer (Logic and Computers) Pengantar Rekayasa Desain 1 Dian Retno Sawitri

Transkripsi:

TI091209 [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-4 LOGIKA OTOMASI disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri 1

OUTLINE PERTEMUAN INI Bilangan biner dan bilangan heksadesimal Aljabar boolean Gerbang logika Aplikasi praktis Jurusan Teknik Industri 2

MASIH INGATKAH DENGAN GAMBAR INI? Sensor 1 Seluruh aplikasi otomasi menggunakan logika untuk menyederhanakan prosedur proses yang harus dijalankan Otomasi umumnya menggunakan bahasa pemrograman, termasuk di dalamnya pemrosesan informasi dalam komputer menggunakan bahasa sederhana berbasis logika Sensor 2 Sinyal 0 0 Tidak ada part 0 1 Posisi part benar 1 0 Posisi part salah, dorong keluar dari konveyor 1 1 Tidak ada/tidak dipakai Jurusan Teknik Industri 3

BILANGAN BINER Sistem bilangan berbasis sepuluh (desimal), seberapapun besarnya bisa ditulis dengan angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 Dalam sistem biner, hanya 0 dan 1 Desimal: Angka 624 dibaca enam ratus dua puluh empat 100-an = 6, 10-an = 2, 1-an = 4 Dengan kata lain 6 x 100 + 2 x 10 + 4 x 1 Biner: 1001 biner atau 1001 2 dikonversikan dari kanan dengan lipat 2 (1-an, 2-an, 4-an, 8-an, dst) 8-an = 1, 4-an = 0, 2-an = 0, 1-an = 1 Dengan kata lain 8 x 1 + 4 x 0 + 2 x 0 + 1 x 1 = 9 Jurusan Teknik Industri 4

KONVERSI DESIMAL BINER Pembagian dengan 2 secara berulang Misalnya angka 29 29 : 2 = 14 sisa 1 14 : 2 = 7 sisa 0 7 : 2 = 3 sisa 1 3 : 2 = 1 sisa 1 1 : 2 = 0 sisa 1 Sehingga bilangan biner dari 29 adalah 11101 (hasil awal menjadi bagian terkecil/terakhir) Jurusan Teknik Industri 5

BILANGAN HEKSADESIMAL Notasi: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F A=10,B=11,C=12,D=13,E=14,F=15 Konversi ke biner, misal 83 heksa Ubah 3 menjadi biner (4 digit) 0011 Ubah 8 menjadi biner (4 digit) 1000 Maka 83 heksa adalah 10000011 Dinamakan sistem BCD(binary coded decimal) Konversi ke desimal, misal 83 heksa 8 x 16 + 3 x 1 = 128 + 3 = 131 Jurusan Teknik Industri 6

ALASAN PENGGUNAAN Dalam setiap titik di mikroprosesor, hanya angka 0 atau 1 yang dapat direpresentasikan secara elektronik pada suatu saat tertentu Dalam kenyataannya, hanya sedikit satuan elektronik yang dapat berubah dari tinggi ke rendah dan sebaliknya dalam suatu saat tertentu. Dibutuhkan periode waktu tertentu agar perubahan elektronik ini terjadi (misal pico-seconds) yang dapat digambarkan sebagai diagram perubahan voltage (bentuk waveform) dalam sebuah rangkaian digital Perancang perangkat digital harus mengadopsi kondisi ini, tetapi secara umum sistem komputer dan rangkaian digital hanya berkenaan dengan idealised waveforms Bit = binary digit Jurusan Teknik Industri 7

Voltage on d7 Voltage Voltage on d6 Time Actual Waveform Time Voltage on d5 Approximate Waveform Time Voltage on d4 Time Time Voltage on d3 Time KENYATAAN Voltage on d2 Time IDEAL WAVEFORM Voltage on d1 Time Voltage on d0 T Time Jurusan Teknik Industri 8

KONVERSI KOMPUTER - HUMAN Human User Decimal to Binary Conversion Binary to Decimal Conversion Binary Computation Jurusan Teknik Industri 9

CONTOH KONVERSI BCD = BINARY CODED DECIMAL Jurusan Teknik Industri 10

ASCII & EBCDIC REPRESENTASI KARAKTER ASCII & EBCDIC merupakan spesifikasi untuk pola/pattern bit yang merepresentasikan karakter alfa-numerik yang umumnya digunakan Terdapat sistem 7 bit ASCII (American Standard Code for Information Interchange) dan 8 bit EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) Sistem ASCII lebih banyak dipergunakan, khususnya untuk Personal Computers (PC) Sistem EBCDIC umumnya digunakan pada lingkungan komputer mainframe (misal IBM) Jurusan Teknik Industri 11

Jurusan Teknik Industri 12

HIGH ORDER BIT (HEKSA) Sistem ASCII hanya menggunakan 7 bit untuk merepresentasikan karakter dengan menggunakan nilai 0 sampai dengan 7F (127), tetapi umumnya komputer bekerja dengan unit 8 bit Untuk meningkatkan utilisasi the high order bit, sebuah kumpulan extended ASCII character dibuat, menggunakan keseluruhan 8 bits untuk memunculkan spesial simbol pada PC,tetapi definisi yang dipergunakan beragam Seringkali, software PC (seperti ASCII-based word-processors) mempergunakan bagian yang tidak terpakai dari high-order bit untuk menyimpan karakter tambahan seperti mempertebal huruf, menggarisbawahi, dan sebagainya Pilihan pola bit untuk merepresentasikan karakter dan numerik tergantung dari masing-masing jenis. Misalnya, dalam ASCII dan EBCDIC, jumlah karakter '0' to '9' tidak mewakili nilai binar yang sama Dalam ASCII, karakter '0' direpresentasikan oleh heksadesimal 30, dengan pola bit 00110000 dan seterusnya Jurusan Teknik Industri 13

Special Functions of the first 32 ASCII Characters Jurusan Teknik Industri 14

ALJABAR BOOLEAN Aljabar boolean dipakai untuk menghormati penemunya ahli matematika George Boole (1815-1864) Cara yang paling sederhana untuk mengkonversi convert human reasoning dan tautology ke dalam bentuk matematis dan elektronik dari sebuah perhitungan. Aljabar boolean berhubungan dengan logika bilangan biner, "0" dan "1" atau kondisi "TRUE" and "FALSE". Media untuk melakukannya (generate sinyal) adalah rangkaian elektronik pada semikonduktor Small Scale Integrated (SSI), Medium Scale Integrated (MSI), Large Scale Integrated (LSI) dan Very Large Scale Integrated (VLSI) semiconductors, untuk menyediakan logika Boolean Teknologi yang mapan, menggunakan prinsip dasar semikonduktor yang melakukan perubahan voltage dar i tinggi ke rendah dan sebaliknya Rangkaian dasar untuk menyediakan logika Boolean dalam sebuah sistem komputer disebut dengan "logic gates". Jurusan Teknik Industri 15

ALJABAR BOOLEAN (2) Dengan menggunakan logika Boolean pernyataan berikut dapat dikonversi: "If both A and B are true or if C is true while D is false, then E will be true, menjadi _ E = (A.B) + (C.D) Dalam sistem berbasis komputer, Aljabar Boolean digunakan pada level yang berbeda mulai dari rancangan hardware sampai dengan software (programming). Contoh, dalam program Pascal pernyataan sebelumnya dapat dikonversi menjadi: IF (A AND B) OR (C AND NOT D) THEN E := TRUE ELSE E := FALSE Jurusan Teknik Industri 16

GERBANG LOGIKA BOOLEAN Jurusan Teknik Industri 17

POSTULAT ALJABAR BOOLEAN DAPAT DIRUBAH MENJADI MENGGUNAKAN TEOREMA ATURAN DASAR Jurusan Teknik Industri 18

HUKUM KOMBINASI BOOLEAN Jurusan Teknik Industri 19

APLIKASI PRAKTIS Eksekusi program dan komunikasi dalam sistem mikroprosesor Sebuah chip mikroprosesor merespon pola bit tertentu melalui data bus port sebagai "instructions", yang akan diikuti oleh melakukan beberapa simple task. Bila diasumsikan terdapat mikroprosesor "8-bit, berarti unit data dan instruksi yang ada terdiri dari 8 bit (misal: 1 byte) Jurusan Teknik Industri 20

BEBERAPA CONTOH INSTRUKSI UNTUK PROCESSOR Jurusan Teknik Industri 21

GAMBARAN FISIK "MNEMONIC dipergunakan untuk low level programming, singkatan yang dipergunakan memudahkan kita mengingat setiap instruksi (bit pattern) yang diberikan Langkah pertama memahami eksekusi program adalah dengan melihat gambar sebuah sistem berbasis mikroprosesor Gambar di slide berikut telah terdapat tambahan cluster dari 16 conductors, yang disebut "address bus". Sejalan dengan data bus, jumlah garis dalam address bus tergantuk sepenuhnya pada arsitektur sistem mikroprosesor. Ukuran umum dari address bus sizes dalam kisaran 16, 32 or 64 bits. Terdapat juga tambahan 2 blok dalam sistem, yang dimunculkan sebagai "address decoders". Jurusan Teknik Industri 22

Program Instruction Flow D7 Data Bus D0 Microprocessor Memory Chip 1... Memory Chip N...... Address Bus Decoder Logic 1 Address Bus Decoder Logic N A0... Address Bus A15 Jurusan Teknik Industri 23

GAMBARAN DALAM MIKROPROSESOR Selected Row of Data Switched to System Data Bus D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 Read/Write Chip Enable MA3 MA2 MA1 MA0 Boolean Logic Circuits for Address Decoding 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0000 0001 0010 0011 0100... 1111 Internal Memory Addresses Relative to Chip Jurusan Teknik Industri 24

SUDAH MENGERTIKAH ANDA? REVIEW QUESTIONS Apa perbedaan penggunaan bilangan biner dan bilangan heksadesimal? Apa perbedaan karakter penghubung AND dan OR dalam Aljabar boolean Buatlah gambar gerbang logika dari persamaan berikut ini! Z = (A + B). (C + D) Berikan contoh Anda sendiri bagaimana aplikasi praktis dari logika otomasi ini? ***AKHIR DARI MATERI PERTEMUAN 4*** Jurusan Teknik Industri 25