PENGGUNAAN TABEL KEBENARAN DALAM MERANCANG DESAIN DIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
Latihan 19 Maret 2013

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL MODUL II RANGKAIAN SEQUENTIAL

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

RANGKAIAN D FLIP-FLOP (Tugas Matakuliah Sistem Digital) Oleh Mujiono Afrida Hafizhatul ulum

PENDAHULUAN SISTEM DIGITAL

Aplikasi Teori Graf pada State Diagram

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Bab XI, State Diagram Hal: 226

RANGKAIAN CASCADE PADA RANGKAIAN SEQUENTIAL ASINKRON

Penerapan Graf dan Logika dalam Perancangan Rangkaian Digital dengan Studi Kasus Jam Digital

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

Elektronika dan Instrumentasi: Elektronika Digital 1 Sistem Bilangan. Yusron Sugiarto

TEORI DASAR DIGITAL OTOMASI SISTEM PRODUKSI 1

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding

Finite State Machine (FSM)

Implementasi Greedy Dalam Menemukan Rangkaian Logika Minimal Menggunakan Karnaugh Map

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ARSITEKTUR KOMPUTER (TK) KODE / SKS KK /4

DASAR-DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL 2

REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

MODUL I GERBANG LOGIKA

PEMANFAATAN APLIKASI ELECTRONIC WORKBENCH (EWB) PADA MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA MATERI GERBANG LOGIKA

1 Deskripsi Perkuliahan

Analysis And Design of Digital System

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

KONSEP PENDAHULUAN. Sistem Digital

PENERAPAN KRIPTOGRAFI DAN GRAF DALAM APLIKASI KONFIRMASI JARKOM

BAB II Sintesis Rangkaian Sekuensial Pulse Mode

Dasar - Dasar Pemrograman PLC (Bagian 3) Lanjutan dari Bagian 2. B. Example Problem Lighting Control

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

Review Kuliah. TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

BAB V GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLE

Penerapan Pohon Biner dalam Proses Pengamanan Peer to Peer

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Organisasi Sistem Komputer Strata/Jurusan : SI/T. Informatika

Pertemuan ke 4 BAB III Sintesis Rangkaian Sekuensial Deskripsi Manfaat Relevansi Learning Outcome Materi I. Prosedur Sintesis

Aplikasi Aljabar Boolean dalam Komparator Digital

SIMULASI RANGKAIAN DIGITAL MESIN PENJUAL KOPI DENGAN XILLINX

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

Representasi Kalimat Logika ke dalam Matriks Trivia

Organisasi & Arsitektur Komputer

LAB #1 DASAR RANGKAIAN DIGITAL

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

Aplikasi Pohon Pencarian Biner Seimbang sebagai Memo Table Dynamic Programming

Rangkaian Logika. Kuliah#2 TSK205 Sistem Digital - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto. Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro.

Aplikasi Matematika Diskrit dalam Permainan Nonogram

Aljabar Boolean. IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir Program Studi Informatika, STEI-ITB. Rinaldi Munir - IF2120 Matematika Diskrit

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

Algoritma Kriptografi Kunci Publik. Dengan Menggunakan Prinsip Binary tree. Dan Implementasinya

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

Sistem. Bab 6: Combinational 09/01/2018. Bagian

Penerapan Algoritma Knuth Morris Pratt dalam Aplikasi Penerjemah Teks

Konsep dasar perbedaan

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ARITMATIKA ARSKOM DAN RANGKAIAN DIGITAL

PENGANTAR MATEMATIKA DISKRIT

BAB III GERBANG LOGIKA DAN ALJABAR BOOLEAN

Encoder, Multiplexer, Demultiplexer, Shifter, PLA

Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447

Gerbang logika dasar: AND, OR, NOT, NAND dan NOR

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

Sistem Digital. Pendahuluan -1- Sistem Digital. Missa Lamsani Hal 1

PERCOBAAN 11. CODE CONVERTER DAN COMPARATOR

Pohon Quad untuk Merepresentasikan Gambar

Rangkaian Logika. Kuliah#2 TKC205 Sistem Digital - TA 2013/2014. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Program Studi Teknik Informatika Nama : Sekolah Teknik Elektro dan Informatika NIM :

Kelompok 7. Danu Setiawan Juli Adi Prastyo Comparator

Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2013/2014 STMIK Dumai -- Materi 08 --

BAB I PENDULUAN 1.1 Pengertian Digital

BAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter

Penerapan Greedy dan DFS dalam Pemecahan Solusi K- Map

TSK505 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto

Prinsip Aljabar Boolean Sederhana pada Seat Belt Warning System

FORMULIR Satuan Acara Pengajaran

Representasi Boolean

Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KKKF23111 Matematika Diskrit

Mengenal Gerbang Logika (Logic Gate)

Unit Control (Hardwired and Micro-programmed)

Sintesis dan Penyederhanaan Fungsi Logika dengan Peta Karnaugh

LAPORAN PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA (AND, OR, NAND, NOR)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Implementasi Teori Logika dan Graf dalam Menentukan Efisiensi Rangkaian Listrik

PERANCANGAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

REPRSENTASI FUNGSI BOOLE PADA GRAF KUBUS

Konversi Tabel Kebenaran Ke Ekspresi Boolean (1) Disain sistem digital diawali dengan:

Penerapan Teknik Binary Search Tree Sebagai Alternatif Penyimpanan Data

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

DECODER. Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Dasar-dasar rangkaian Decoder. 3. Mendesain rangkaian Decoder

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS

Perancangan Rangkaian Digital, Adder, Substractor, Multiplier, Divider

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Materi 6: Logic Concepts

Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Tetris

ANALISIS ALGORITMA PEMBANGUN POHON EKSPRESI DARI NOTASI PREFIKS DAN POSTFIKS

I. Judul Percobaan Rangkaian Gerbang Logika dan Aljabar Boolean

Transkripsi:

PENGGUNAAN TABEL KEBENARAN DALAM MERANCANG DESAIN DIGITAL Tommy NIM : 13507109 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha no. 10 Bandung Email : tommy_gunardi@hotmail.com ABSTRAK Tabel Kebenaran merupakan salah satu bagian dari pokok bahasan logika. Pemanfaatan Tabel Kebenaran dalam kehidupan sehari hari sangat beragam macamnya. Salah satu contoh pemakaian tabel kebenaran dalam kehidupan sehari hari adalah penggunaannya dalam merancang desain digital. Desain digital yang dimaksud disini contohnya adalah kunci pengaman mobil. Di sini, kita memiliki banyak state berbeda beda. Fungsi tabel kebenaran di sini adalah membentuk persamaan persamaan yang nantinya akan dipakai untuk merangkai desain digital yang ingin kita rangkai. Dalam makalah ini, akan diperlihatkan pemakaian tabel kebenaran dalam merancang desain digital. Kata Kunci : Tabel Kebenaran, desain digital, 1. Pendahuluan Gambar 1 : Kunci jaman dulu dengan kunci sekarang ini Pernahkah anda memperhatikan bahwa kunci mobil mobil sekarang ini memiliki kepala plastik yang lebih tebal daripada kunci kunci terdahulu? Alasannya, percaya atau tidak, adalah ada chip komputer di dalam kepala plastik kunci, yang berguna sebagai kunci pengaman mobil. ke chip kunci mobil. Chip kunci mobil membalas sinyal radio itu dengan mengirimkan respon identifier (ID) via sinyal radio. Chip pada kunci yang mengirim balik sinyal radio tersebut disebut transponder. Jika basestation tidak menerima respon atau respon dari transponder memiliki ID yang berbeda dari ID yang sudah terprogram di komputer mobil, komputer akan mati dan mobil tidak akan menyala. Gambar 2 : Kunci mobil sekarang Ketika pengendara menstarter mobil, komputer mobil ( di bawah cover dan berkomunikasi dengan menggunakan basestation ) mengeluarkan sinyal radio Gambar 3 : Kunci mobil sekarang Kunci mobil adalah salah satu contoh perancangan

kontroller desain digital. Proses perancangan kontroller desain ini akan mencakup 5 tahap yakni : 1. Capture the FSM 2. Create the achitecture 3. Encode the states 4. Create the state table 5. Implement the combinational logic Untuk lebih memahami step step di atas akan lebih baik jika kita lebih mengenal lebih jauh tentang perancangan ini. 2. Pengertian Dasar 2.1 Rangkaian Kombinasional dan Sekuensial Rangkaian kombinasional adalah rangkaian yang tidak memperdulikan data masukan sebelumnya dan hanya memperhitungkan data masukan sekarang ini. Rangkaian sekuensial adalah rangkaian yang peduli dan bergantung dengan data masukan sebelumnya. Dalam penerapannya, kedua rangkaian digunakan sesuai dengan kebutuhan. Fungsi Boolean memiliki 3 macam representasi yakni Equations, Circuit, dan Tabel Kebenaran. Masing masing fungsi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Tapi bagaimanapun juga, semuanya tetap merupakan satu kesatuan yang sama. 2.2.1 Equations Equations adalah persamaan matematika yang menghubungkan satu ekspresi dengan ekspresi lainnya. Contoh: F(a,b) = a b + a b F(a,b) akan bernilai 1 atau 0 tergantung kepada input a dan b. Kelebihan dari Equations sebagai representasi Fungsi Boolean dibandingkan representasi lainnya adalah kita dapat dengan mudah memanipulasi sebuah equation dengan operasi aljabar sehingga kita bisa mempermudah persamaan, membuktikan dua buah equations menyatakan fungsi yang sama, dan lain lain. 2.2.2 Circuits Cara kedua merepresentasikan fungsi Boolean adalah menggunakan sirkuit yang berisi logic gates. Sirkuit adalah hubungan antar komponen. Gambar 4 : Sirkuit Kombinasional Gambar 6 : Sirkuit 1 Gambar 5 : Sirkuit Sekuensial 2.2 Representations of Boolean Function Gambar 7 : Sirkuit 2 Kedua gambar diatas sama sama merepresentasikan

fungsi F. Namun sirkuit yang bawah menggunakan lebih sedikit gate, padahal fungsi yang direpresentasikan pada sirkuit ini sama dengan sirkuit atasnya. Kelebihan dari Circuits sebagai representasi Fungsi Boolean dibandingkan representasi lainnya adalah sirkuit merepresentasikan implementasi fisik dari fungsi Boolean, dan tujuan kita adalah mengimplementasikan sirkuit digital secara fisik. Hal ini dapat dilakukan sirkuit. 2.2.3 Tabel Kebenaran Menurut diktat struktur diskrit, tabel kebenaran adalah tabel untuk menentukan nilai kebenaran proposisi majemuk. Tabel Kebenaran menampilkan hubungan antar anilai kebenaran untuk konjungsi, disjungsi dan ingkaran. Pada Makalah ini penulis ingin menunjukkan penggunaan tabel kebenaran terhadap pemecahan masalah lain. Masalah yang akan kita bahas adalah masalah secure car key. Kita dapat merepresentasikan fungsi Boolean dengan menggunakan Tabel Kebenaran. Bagian kiri tabel kebenaran berisi input, dan bagian kanan tabel berisi output. Masing masing direpresentasikan sebuah baris tiap kombinasi. Contoh: Tabel 1. Contoh tabel kebenaran Input Output A B C Z 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 Tabel Kebenaran di atas memiliki tiga buah input. Input di sini berupa 3 bit binary number. Fungsi dengan 3 variabel akan membutuhkan 8 kombinasi input di bagian kiri. Begitupun dengan input 2 Bit atau lainnya. Untuk input 2 bit kita akan membutuhkan 4 kombinasi input, yakni 00, 01, 10, dan 11. Sehingga dapat ditentukan rumus untuk mencari panjang baris untuk input n bit adalah 2 n. Tidak seperti sirkuit dan persamaan, fungsi boolean hanya memiliki 1 macam tabel kebenaran. Keuntungan menggunakan tabel kebenaran adalah sebuah fungsi hanya memiliki satu buah tabel kebenaran. Maka kita dapat mengkonvert berbagai macam fungsi boolean ke dalam tabel kebenaran untuk menentukan jika representasi berbeda merepresentasikan suatu fungsi yang sama. Jika dua atau lebih representasi merepresentasikan suatu fungsi yang sama, maka tabel kebenaran mereka pasti identik. Tabel kebenaran juga cukup intuitif karena tabel kebenaran dengan jelas menampilkan semua kemungkinan input. 2.3 Converting among Boolean Function Representation Kita dapat merangkai desain rangkaian kombinasional dengan mengidentifikasikan fungsi boolean yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan, dan kemudian merancang representasi sirkuit yang sesuai dengan fungsi itu. Fungsi boolean itu dapat berupa Equations dan Tabel Kebenaran. Selanjutnya, kita harus mengubah fungsi yang ada menjadi sirkuit. Selain itu, kita juga bisa mengubah fungsi yang satu menjadi fungsi lainnya. Karena ada tiga representasi, kita akan memiliki 6 macam operasi tergantung dari apa yang ingin kita ubah. 2.4 Membuat rangkaian Apa itu FSM? FSM adalah singkatan dari Finite State Machine atau Mesin state terbatas. FSM memiliki beberapa bagian : yang paing penting adalah bagaimana cara merepresentasikan setiap state yang mungkin. Contoh intuitifnya adalah hamster peliharaan. Setelah dipelihara, kita dapat megetahui bahwa hamster pada dasarnya memiliki 4 macam state. Tidur, Makan, Berlari di roda, dan berusaha kabur. Sekarang kita akan merancang rangkaian kunci pengaman mobil yang sebenarnya. Maka kita harus mengikuti step per step pembuatan rangkaian. Anggap ID dari kunci adalah 4 Bit binary dan nilainya 1011 ( Pada rangkaian yang sebenarnya, ID dari kunci mobil nilainya 32 bit atau lebih). 2.4.1 Capture the FSM Pada step ini kita akan membuat FSM yang menjabarkan sifat controller. Asumsikan controller memiliki input yang bernilai 1 ketika komputer mobil meminta ID dari kunci. Maka controller awalnya menunggu ( dalam kondisi wait sampai masukan input berupa 1). Kunci kemudian mengirimkan ID secara berurutan dimulai dari bit paling kanan. Dengan output r : 1 untuk cycle pertama 1 untuk cycle kedua 0 untuk cycle ketiga

1 untuk cycle keempat State diagram untuk state yang sudah di encode dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 8 : FSM 2.4.2 Create the Architecture Membuat arsitektur standar dengan menggunakan sebuah state register dengan ukuran yang tepat, dan kombinasional logic dengan input menjadi state register bit, dan input FSM input. Lalu output dan next state menjadi output. Kita memiliki standard asitektur secara umum pada Gambar : Gambar 10 : State Diagram 2.4.4 Create the state table Membuat tabel kebenaran untuk kombinasional logic sedemikian rupa sehingga logic akan menghasilkan output FSM yang benar dan next statenya. Pertama tama kita mengisi semua kemungkinan input pada bagian kiri tabel. Lalu dengan membaca input state diagram, kita akan mengetahui next statenya. Gambar 9 : arsitektur kontroller umum State register di sini memiliki 2 Bit untuk merepresentasikan masing masing dari 4 state. Kombinasional logicnya mempunyai input eksternal b, dan input s1 dan s0 yang datang dari state register. Dan memiliki output x dan output n1 dan n0 masuk ke state rgister. 2.4.3 Encode the states Meng assign angka biner yang unik ke masing masing state. Setiap angka biner merepresentasikan state yang dikenal dengan encoding. Semua encoding akan terus berjalan sampai memiliki encoding yang unik. Kita dapat meng-encode state statenya sebagai berikut : Off = 1 On1 = 01 On2 = 10 On3 = 11 Gambar 11 : Tabel Kebenaran 2.4.5 Implement the combinational logic Mengimplementasikan kombinasional logic dengan semua metode. Kita mengambil bagian bagian dimana outout 1. Untuk x = 1 kita mendapatkan fungsi : x = s1 + s0 (1)

Untuk n1 = 1, kita mendapatkan fungsi : ni = s1.s0.b + s1.s0.b + s1.s0.b + s1.s0.b ni = s1 s0 + s1s0 (2) Untuk n0 = 1 ni = s1.s0.b + s1.s0 (3) Dengan ketiga persamaan itu dapat dibuat rangkaian : 4. Kesimpulan Tabel Kebenaran adalah salah satu prinsip logika yang dapat kita gunakan dalam membantu menyelesaikan masalah. Kita dapat membuat rangkaian dengan metode five step controller desing process yang isinya: 1. Capture the FSM 2. Create the achitecture 3. Encode the states 4. Create the state table 5. Implement the combinational logic Di sini tabel kebenaran berperan penting dalam membuat rangkaian. Tanpa tabel kebenaran, alhasil tahapan tidak dapat dilakukan. Selain itu Tabel kebenaran dapat berbentuk banyak sekali tergantung permasalahan yang kita hadapi. DAFTAR REFERENSI [1] Vahid, Frank.(2007). Digital Design, Wiley, chapter 2-3: USA. [2] Munir, Rinaldi.(2008). Diktat Kuliah IF2091 Struktur Diskrit, Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Gambar 12 : rangkaian hasil implementasi FSM [3] www.ecufocus.com/cd-products.asp?type1=29 3. Hasil dan pembahasan Sirkuit yang diperoleh adalah : Gambar 13 : Hasil proses dalam bentuk sirkuit Jadi melalui proses di atas kita mendapatkan hasil rangkaian fisik dalam bentuk sirkuit.