FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Dr. Ai Nurhayati, M.Si. AIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 2 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

Sub Pokok Bahasan : 1. Pendahuluan 2. Fisik dan Kimia Air 3. Fungsi Air dalam Makanan 4. Air dan Penyimpanan Makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dalam bahan makanan. Istilah yang umumnya dipakai hingga sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupaka pelarut yang kuat, melarutkan banyak zat kimia. Zat-zat yang larut dengan

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Air adalah wahana kehidupan

Pengeringan Untuk Pengawetan

Kelarutan & Gejala Distribusi

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Dewi Maya Maharani, STP, MSc

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

PAPER BIOKIMIA PANGAN

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia

Pengawetan pangan dengan pengeringan

Kimia dalam AIR. Dr. Yuni K. Krisnandi. KBI Kimia Anorganik

BAB IV HASIL PENGAMATAN. Natrium Asetat Hari Berat Alufo Berat Awal sampel

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

I. Judul : Membandingkan Kenaikan Titik Didih Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit.

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

AIR: komponen yang paling banyak di alam & pangan, I.e.: juice 87% air, susu 87%, daging 60%, apel 85% keju 37% tepung 12%. Struktur mol. : H 2 O.

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

Kemampuan yang ingin dicapai:

Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

9/6/2016. Hasil Pertanian. Kapang; Aspergillus sp di Jagung. Bakteri; Bentuk khas, Dapat membentuk spora

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

I Sifat Koligatif Larutan

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal 1.3

Pengawetan bahan pangan

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

Senyawa Polar dan Non Polar

BAB II LANDASAN TEORI

PERUBAHAN MATERI. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai bentuk tertent

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

SIFAT PERMUKAAN SISTEM KOLOID PANGAN AKTIVITAS PERMUKAAN

PEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan

KISI-KISI UN KIMIA SMA/MA

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

KOMPONEN KIMIA BAHAN PANGAN dan PERUBAHANNYA AKIBAT PENGOLAHAN. Oleh : Astuti Setyowati

I PENDAHULUAN. protein berkisar antara 20% sampai 30%. Kacang-kacangan selain sumber protein

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

PENENTUAN KUALITAS AIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian.

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PERANAN AIR DI DALAM BAHAN PANGAN. terjadi jika suatu bahan pangan mengalami pengurangan atau penambahan kadar air. Perubahan

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

Transkripsi:

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 9 BAB X AIR Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan kita. Air berperan sebagai: Pembawa zat-zat makanan Pembawa sisa metabolisme Media reaksi yang menstabilkan pembentukan biopolimer Contoh kandungan air dalam bahan makanan: Bahan Kandungan air Bahan Kandungan air Tomat 94% Nanas 85% Semangka 93% Apel 80% Kol 92% Daging sapi 66% Kacang hijau 90% Roti 36% Susu sapi 88% Susu bubuk 14% Kandungan air pada badan manusia adalah sekitar 65% atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Setiap hari sekitar 2,5 liter harus diganti dengan air baru, 1,5 liter berasal dari air minum dan 1 liter berasal dari bahan makanan yang dikonsumsi. A. KIMIA AIR Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom oksigen yang berikatan kovalen dengan dua atom hidrogen. Kedua atom hidrogen melekat di satu atom oksigen dengan sudut 104,5 o.

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 2 dari 9 Akibat perbedaan elektronegativitas antara H dan O, sisi hidrogen molekul air bermuatan positif dan sisi oksigen bermuatan negatif. Karena itu, molekul air dapat ditarik oleh senyawa lain yang bermuatan positif atau negatif. Daya tarik-menarik di antara kutub positif sebuah molekul air dengan kutub negatif molekul air lainnya menyebabkan terjadinya penggabungan molekul-molekul air melalui ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen jauh lebih lemah daripada ikatan kovalen. Ikatan hidrogen terjadi antara atom H dengan atom O dari molekul air yang lain. Ikatan hidrogen mengikat molekulmolekul air lain di sebelahnya dan sifat inilah yang menyebabkan air dapat mengalir. Air dalam Kristal Es Es merupakan senyawa yang terdiri dari molekul-molekul H 2 O yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk heksagon simetrik. Es memerlukan ruang 1/11 kali lebih banyak daripada volume air pembentuknya, tetapi es bersifat kurang padat dibanding dengan air, oleh karena itu es terapung ke permukaan air.

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 3 dari 9 Air Menjadi Uap Bila suhu air meningkat, ikatan hidrogen putus dan terbentuk lagi secara cepat. Bila air dipanaskan lebih tinggi lagi, beberapa molekul air dapat melarikan diri dari permukaan dan menjadi gas. Hal ini terjadi ketika air mendidih. Dalam keadaan uap, molekul-molekul air menjadi lebih bebas satu sama lain. B. LARUTAN DALAM AIR Air berfungsi sebagai bahan yang dapat mendispersikan berbagai senyawa yang ada dalam bahan makanan. Untuk beberapa bahan, air berfungsi sebagai pelarut. Air dapat melarutkan berbagai bahan seperti garam, vitamin yang larut dalam air, mineral, senyawa-senyawa cita rasa seperti yang terkandung dalam teh dan kopi. Larutan dalam air dapat digolongkan menjadi larutan ionik (contohnya larutan NaCl) dan larutan molekuler (contohnya larutan gula).

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 4 dari 9 Larutan Ionik Pada larutan ionik seperti larutan garam NaCl, molekul air akan melemahkan ikatan ionik garam NaCl sehingga dapat terlarut sebagai ion Na + dan Cl -. Ion tersebut terhidrasi dan diungsikan oleh molekul air, sehingga terjadilah larutan NaCl. Keadaan yang sama terjadi pada basa maupun asam seperti halnya garam. Larutan Molekuler Molekul-molekul berbagai senyawa dalam makanan terikat satu sama lain melalui ikatan hidrogen, contohnya molekul gula. Bila sebuah kristal gula melarut, molekul air bergabung secara ikatan hidrogen pada gugus polar molekul gula yang terdapat di permukaan air kristal gula tersebut. Molekul-molekul air yang mula-mula terikatan pada lapisan pertama ternyata tidak dapat bergerak, tetapi selanjutnya molekul-molekul gula akhirnya dikelilingi oleh lapisan air dan melepaskan diri dari kristal. Pemanasan air dapat mengurangi daya tarik-menarik antara molekul-molekul air dan memberikan cukup energi kepada molekul air untuk dapat mengatasi daya tarik-menarik antarmolekul gula. Karena itu, gula lebih mudah larut dalam air panas daripada dalam air dingin. Molekul atau ion di dalam larutan disebut bahan terlarut (solute) dan cairan di mana bahan tersebut disebut pelarut (solvent).

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 5 dari 9 Dispersi Beberapa bahan kimia dalam makanan terdispersi dalam air. Perbedaan larutan murni dan sistem dispersi terletak pada ukuran molekulnya. Dalam bentuk dispersi koloid, partikel-partikel yang ada dalam air bentuknya tidak begitu besar sehingga tidak dapat mengendap, tetapi juga tidak cukup kecil untuk membentuk larutan. Protein biasanya adalah senyawa yang membentuk sistem dispersi koloid. C. AIR DALAM BAHAN MAKANAN Air yang terdapat dalam bahan makanan umumnya disebut air terikat (bound water). Menurut derajat keterikatan air, air terikat dibagi menjadi empat tipe. Tipe I Adalah molekul air yang terikat pada molekul-molekul lain melalui suatu ikatan hidrogen berenergi besar.

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 6 dari 9 Molekul air membentuk hidrat dengan molekul-molekul lain yang mengandung atom O dan N seperti karbohidrat, protein dan garam. Air tipe ini tidak dapat membeku pad aproses pembekuan, tetapi sebagian air ini bisa dihilangkan dengan pengeringan biasa. Tipe II Adalah molekul-molekul air yang membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air lain, terdapat dalam mikrokapiler. Air jenis ini lebih sukar dihilangkan dan penghilangan air tipe II akan mengakibatkan penurunan aw (water activity). Bila sebagian air tipe II dihilangkan, pertumbuhan mikroba dan reaksi-reaksi kimia yang bersifat merusak bahan makanan seperti reaksi browning, hidrolisis atau oksidasi lemak akan berkurang. Jika air tipe II ini dihilangkan seluruhnya, kandungan air bahan akan berkisar 3 7%, dan kestabilan optimum bahan makanan akan tercapai. Tipe II Adalah air yang secara fisik terikat dalam jaringan matriks bahan seperti membran, kapiler, serat dan lain-lain. Air tipe III sering disebut sebagai air bebas. Air tipe ini mudah diuapkan dan dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan mikroba dan media bagi reaksi-reaksi kimia. Apabila air tipe III ini diuapkan seluruhnya, kandungan air bahan akan berkisar antara 12 25%. Tipe IV Adalah air yang tidak terikat dalam jaringan suatu bahan atau air murni, dengan sifat-sifat air biasa dan keaktifan penuh. Contohnya adalah air yang menempel pada bahan makanan setelah proses pencucian bahan.

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 7 dari 9 Air Imbibisi Adalah air yang masuk ke dalam bahan pangan dan akan menyebabkan pengembangan volume, tetapi air ini tidak merupakan komponen penyusun bahan tersebut. Misalnya, air dengan beras bila dipanaskan akan membentuk nasi. Air Kristal Adalah air yang terikat dalam bahan yang berbentuk kristal. Contoh gula, garam, CuSO4 dan lain-lain. Hubungan antara kadar air dengan aw Kandungan air dalam bahan mempengaruh daya tahan bahan makanan terhadap serang mikroba, yang dinyatakan dengan aw. aw adalah jumlah air bebas yang dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Beberapa nilai aw untuk mikroorganisme adalah sbb: Bakteri, aw = 0,9 Khamir, aw = 0,8 0,9 Kapang, aw = 0,6 0,7

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 8 dari 9 Untuk memperpanjang daya tahan suatu bahan, sebagian air dalam bahan harus dihilangkan dengan berbagai macam cara, tergantung pada dari jenis bahannya. Misalnya: Pengeringan dengan penjemuran dan oven. Contoh: pengeringan ikan, padi, dll Evaporasi atau penguapan. Contoh: pembuatan susu bubuk Pada pengeringan bahan makanan, terdapat 2 tingkat kecepatan penghilangan air. Periode kecepatan tetap: terjadi pada awal pengeringan Periode kecepatan menurun D. PENENTUAN KADAR AIR 1. Pada umumnya, penentuan kadar air dilakukan dengan mengeringkan bahan dalam oven bersuhu 105 110 o C sampai diperoleh berat yang konstan. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan. 2. Untuk bahan yang tidak tahan panas (contoh: bahan berkadar gula tinggi, minyak, daging, kecap), pemanasan dilakukan dalam oven vakum dengan suhu yang lebih rendah. Kadang pengeringan dilakukan tanpa pemanasan, bahan dimasukkan dalam eksikator dengan H 2 SO 4 pekat sebagai pengering. 3. Untuk bahan yang kadar airnya tinggi dan mengandung senyawa yang mudah menguap (volatile), digunakan distilasi dengan pelarut tertentu yang berat jenisnya lebih ringan daripada air (contoh: toluen, xilol, heptana). Sampel dimasukkan ke dalam tabung bola (flask) Sampel dipanaskan. Air dan pelarut akan menguap, kemudian diembunkan dan jatuh pada gelas ukur. Air yang berat jenisnya lebih besar akan berada di bawah. Jumlah air yang diuapkan bisa dibaca pada gelas ukur. 4. Untuk bahan dengan kadar gula tinggi, kadar airnya diukur dengan menggunakan refraktometer. Refraktometer digunakan untuk menentukan indeks bias. Bahan makanan yang kadar airnya tinggi akan menunjukkan indeks bias yang tinggi pula.

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 9 dari 9 5. Cara kimia, yaitu penentuan kadar air dengan menggunakan reaksi kimia.