JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 4, NO. 1 JUNI 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BOSOWA BERLIAN MOTOR CABANG MAKASSAR

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk KC Malang)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. angkatan XI dan XII.Gambaran umum responden dalam penelitian ini adalah sebagai

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

Nama : Marissa Marla Matulandi NPM : Kelas : 3EA01

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Nasabah pada Studi kasus BCA KCP Glodok Plaza.Analisis yang akan disajikan terdiri

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMA WACHID HASYIM SURABAYA.

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) GROUP CABANG SINGARAJA

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. RIMBAJATIRAYA CITRAKARYA ABSTRAKSI

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

PENGARUH DIMENSI MOTIVASI TERKADAP KINERJA KARYAWAN PT DUNKINDO LESTASI CABANG MEDAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA GURU DI YAYSAN BAITUSSALAM SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

Regresi Linear Sederhana (Tunggal)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Antonius Nico Kristanto; Haryadi Sarjono

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bernama M. Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. AGROWISATA ANUGERAH DI SEMARANG

KUESIONER PENELITIAN. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Petunjuk pengisian bagian A lingkari jawaban yang anda inginkan.

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY ASSURANCE PT. PEB BATAM

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini

[ JURNAL ECOBISMA ] Vol. 2 No. 1 Juni 2015

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPETENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KANTOR PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR DAN RADIOMETRI (PTNBR) BANDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

LAMPIRAN 1 KUESIONER

Analisis Kepuasan Kerja Pegawai Pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Barat

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empirik Pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak) Latifah Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Pontianak Jl. Abdurahman Saleh No.18A, Kota Pontianak, Indonesia Email : latifah.lat@bsi.ac.id ABSTRACT This study entitled Analysis of Influence Motivation Work To Performance With Job Satisfaction as an intervening variable (Empirical Study at PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Branch Pontianak) to analyze the effect of work motivation on employee performance and job satisfaction as an intervening variable in PT. General Insurance Bumiputera Muda 1967 Branch Pontianak. This study uses a variable work motivation to analyze the influence on employee performance. In addition, this study also uses job satisfaction as an intervening variable to analyze the effect of indirect work motivation on employee performance. Methods of data collection using census sampling methods respondents are all employees except the leadership totaling 31 people. Data was collected using a questionnaire method is to give a list of questions directly to the respondents. Data analysis techniques in this study using path analysis which is operated by SPSS. The results showed a positive relationship between motivation and performance, the positive relationship between job satisfaction and performance as well as the positive relationship between motivation and job satisfaction. path analysis found that that motivation does not affect the performance through Job satisfaction. So it can be concluded that job satisfaction does not become an intervening variable between Motivation on Performance. Keywords: Motivation, Performance, Job Satisfaction, Intervening 1. PENDAHULUAN Pada era globalisasi seperti saat ini, semua organisasi, perusahaan maupun instansi harus mampu bertahan dan bersaing sehingga sumberdaya manusia dituntut untuk terus menerus mengembangkan diri secara proaktif. Sumberdaya manusia harus mampu terus belajar dan bekerja keras dengan penuh semangat sehingga kinerjanya berkembang secara maksimal karena manusia merupakan sumberdaya yang menempati posisi paling strategis di antara sumberdaya lainnya. Tanpa sumberdaya manusia, sumber daya yang lain tidak bisa dimanfaatkan apalagi dikelola untuk menghasilkan produk dan jasa. Sudah menjadi kewajiban perusahaan untu terus melakukan penilaian prestasi kerja karyawan. Penilaian kinerja ini sebagai upaya untuk melihat kemampuan, potensi, hasil yang dicapai maupun kelemahan dari karyawan. Bagi perusahaan, hasil penilaian ini akan memberikan dampak kepada pengambilan keputusan. Misalnya, untuk keperluan identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekrutmen, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari keseluruhan proses manajemen sumberdaya manusia secara efektif (Murphy dan Clevand (1995) dalam Sutrisno, 2011:154). Peningkatan kinerja harus didukung dengan tingkat Motivasi dan kepuasan karyawan agar mampu menghasilkan yang lebih baik. Permasalahannya adalah bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang efektif dan efisien sehingga 52

tujuan perusahaan dapat tercapai. Jae (2000) dalam Ningrum (2013) menunjukkan bahwa Motivasi karyawan sangat efektif untuk meningkatkan komitmen organisasi dan kinerja karyawan dimana faktor-faktor Motivasi tersebut diukur melalui faktor intrinsik (kebutuhan prestasi dan kepentingan) dan faktor ekstrinsik (keamanan kerja, gaji dan promosi). Hays dan Hill (1999) dalam Ningrum (2013 menyatakan bahwa karyawan yang mempunyai kesempatan yang tinggi meningkatkan karirnya akan termotivasi untuk bekerja lebih baik. PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak adalah sebuah perusahaan asuransi yang mulai berdiri pada tanggal 1 Maret 2003, Jl. Budi Karya No. 10 Pontianak dengan jumlah karyawan sebanyak 32 orang. Selama ini berbagai cara telah dilakukan perusahaan untuk meningkatkan Motivasi karyawan melalui pemberian reward, bonus serta bentuk Motivasi non finansial seperti pelatihan, kegiatan seminar Motivasi dan kegiatan pengembangan diri. Namun hingga saat ini belum pernah dilakukan analisis apakah Motivasi yang telah diberikan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, dan tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaan, rekan sekerja, tempat kerja, fasilitas yang diberikan dan lain-lain. (pra penelitian, 2016). Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk menganalisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Empirik Pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak) 1.1. Rumusan Masalah a. Apakah terdapat pengaruh positif Motivasi terhadap kepuasan kerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak b. Apakah terdapat pengaruh positif kinerja terhadap kepuasan kerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak c. Apakah terdapat pengaruh positif Motivasi terhadap kinerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak d. Apakah kepuasan kerja mempengaruhi fungsi sebagai variabel Intervening dari Motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Motivasi Machrony dalam Siswanto (2009: 119) mendefinisikan Motivasi sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Kebutuhan merupakan fondasi yang mendasari perilaku pegawai. Kita tidak mungkin memahami perilaku pegawai tanpa mengerti kebutuhannya. Abraham Maslow (1984) dalam Mangkunegara (2009:94) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut. 1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, dan seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar. 2) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup. 3) Kebutuhan untuk merasa memiliki, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai. 4) Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh orang lain. 5) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, dan potensi, serta kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan 53

ide-ide serta memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Gambar 1. Hierarki Kebutuhan dari A. Maslow (1984) (Mangkunegara, 2009:100) Selanjutnya, Abraham Maslow (1984) menurut Mangkunegara (2009:100) mengemukakan bahwa orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85 persen kebutuhan fisiologis, 70 persen kebutuhan rasa aman, 50 persen kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, 40 persen kebutuhan harga diri, dan hanya 10 persen untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Pemuasan kebutuhan dalam sehingga aspek tidak 100% karena masih banyak kebutuhan manusia yang tidak di jelaskan dalam teori ini. Hal ini digambarkan dalam bagan di bawah. Dalam studi Motivasi lainnya, David McClelland (1961) dalam Mangkunegara (2009:96) mengemukakan adanya tiga macam kebutuhan manusia, yaitu: 1) Need for Achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk pemecahan masalah. Seorang pegawai yang mempunyai kebutuhan untuk berprestasi tinggi cenderung untuk berani mengambil resiko. 2) Need for Affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. 3) Need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakan refleksi dari dorongan untuk mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain. 2.2. Kinerja August W.Smith yang dikutip oleh Sedarmayanti (2009:50) mendifinisikan kinerja sebagai berikut: Kinerja pegawai adalah merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Sedangkan Mangkunegara (2009:67) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pada prinsipnya penilaian kinerja merupakan cara pengukuran kontribusikontribusi dari individu dalam instansi yang dilakukan terhadap organisasi. Penilaian kinerja dalam organisasi publik merupakan peranan kunci dalam pengembangan pegawai dan produktivitas mereka. Penilaian pegawai memberikan gambaran tentang keadaan pegawai dan sekaligus dapat memberikan feedback (Sulistiyani dan Rosidah, 2009:275). Hampir seluruh perusahaan melakukan tindakan informal ataupun formal dalam menilai kinerja karyawan mereka. Dessler (2010:322) mendefinisikan penilaian kinerja berarti mengevaluasi kinerja karyawan saat ini dan/atau dimasa lalu relative terhadap standart prestasinya. Sedangkan Handoko (2010: 135) mendefinisikan penilaian prestasi kerja (kinerja) sebagai proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusankeputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Mengakhiri tinjauan tentang pengertian kinerja pegawai selanjutnya TR Mitchell yang dikutip oleh Sedarmayanti (2009:51), bahwa kinerja meliputi beberapa aspek yaitu: 54

1) Quality of work (kualitas kerja) 2) Promtness (ketepatan) 3) Initiative (inisiatif) 4) Capability (kemampuan) 5) Communication (komunikasi) 2.3. Kepuasan Kerja Hariandja (2009: 290) menyatakan : kepuasan kerja adalah merupakan perasaan positif yaitu rasa puas atau perasaan negatif yaitu rasa kecewa terhadap pekerjaan yang merupakan perbandingan antara hasil yang didapat dengan harapan atau keinginan karyawan, yang diaplikasikan kedalam suatu sikap dan perbuatan, dimana, kondisi ini dilandasi oleh faktor-faktor tertentu Berdasarkan ini para ahli mengklasifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang berkaitan dengan beberapa aspek ( Hariandja,2009:291 ), yaitu : 1) Gaji, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari pelaksanaan kerja apakah sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil. 2) Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen yang memuaskan. 3) Rekan sekerja, yaitu teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa berinteraksi dalam pelaksanaan pekerjaan. seseorang dapat merasakan rekan kerjanya sangat menyenangkan atau tidak menyenangkan. 4) Atasan, yaitu seseorang yang senantiasa memberi perintah atau petunjuk dalam pelaksanaan kerja. Cara-cara atasan dapat tidak menyenangkan bagi seseorang atau menyenangkan dan hal ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja. 5) Promosi, yaitu kemungkinana seseorang dapat berkembang melalui kenaikan jabatan. Seseorang dapat merasakan adanya kemungkinan yang besar untuk naik jabatan atau tidak, proses menaiki jabatan kurang terbuka atau terbuka. Ini juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang. 6) Lingkungan kerja, yaitu lingkungan fisik dan psikis. 3. MOTODE PENELITIAN Metode pengumpulan data menggunakan metode sensus sampling. Pertimbangan peneliti menggunakan teknik ini adalah terbatasnya jumlah populasi yang ada. Responden adalah seluruh karyawan terkecuali pimpinan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden. Setiap responden dimintai pendapatnya dengan memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert 1-5 untuk mendapatkan data yang bersifat numerical diskrit dan diberi skor atau nilai. Dalam penelitian ini digunakan analisis kuantitatif. Persepsi responden merupakan data kualitatif yang akan diukur dengan suatu skala sehingga hasilnya berbentuk angka. Selanjutnya angka atau skor tersebut diolah dengan metode statistik. Pengukuran metode ini adalah untuk mempermudah proses analisis data. Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik path analysis (analisis jalur) menggunakan program SPSS 18.0. Menurut Ghozali (2011) dalam Ningrum (2013), untuk menguji pengaruh variabel Intervening digunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausal antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan 55

juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dilakukan analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner. 4. PEMBAHASAN Setelah proses skoring pada kuesioner, dilakukan uji validitas terhadap kuesioner yang telah dikoreksi dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 19. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah di susun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dengan menggunakan metode Bivariate Pearson (Korelasi Product Moment Pearson). Berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi untuk semua variabel butirbutir item pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. Penelitian ini juga telah diuji asumsi sehingga telah dinyatakan berdistribusi normal, bebas dari permasalahan Multikolinieritas dan Heteroskedastisitas. 1. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Model 1 Analisis regresi model 1 (satu) digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel bebas (independent) terhadap variabel mediasi (Intervening). Pada analisis regresi model 1 (satu) persamaan strukturalnya adalah: Kinerja = a+b Motivasi + e1 b. Uji Signifikansi Paremeter Individual (Uji t) Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Motivasi (X1) terhadap kinerja karyawan (Y1) secara parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masingmasing independen secara parsial terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut: Model Tabel 1. Hasil Uji Secara Parsial (t) Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 12,285 3,987 3,082,000 Total_Motivasi,405,181,383 2,235,000 a. Dependent Variable: Total_Kinerja Sumber : Data Olahan, 2016 Berdasarkan hasil uji SPSS di atas, maka persamaan regresi yang mencerminkan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: Y1 = 12,285+ 0,405X+e Keterangan: Y1 = Kinerja X1 = Motivasi a= Konstanta b = Koefisien Motivasi e1 = Error 56

Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian individual Motivasi (X1) menunjukkan nilai t hitung>t tabel (3,082>0,6825) maka Ho di tolak, artinya bahwa Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) model 1 (satu) ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel Motivasi (X) secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel Kinerja (Y1). Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2. Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1,383 a,147,118 1,942 a. Predictors: (Constant), Total_Motivasi Sumber : Data Olahan, 2016 Hasil analisis SPSS Model Summary menunjukan bahwa besarnya R Square adalah 0,147 atau 14,7%. Variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi sebesar 14,7% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 2. Analisis Regresi Model 2 Analisis regresi model 2 (dua) digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).pada analisis regresi model 2 (dua) persamaan strukturalnya adalah: Kepuasan Kerja = a+b Motivasi + e2 a. Uji Signifikansi Paremeter Individual (Uji t) Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Motivasi (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y2) secara parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel Motivasi (X1) secara parsial terhadap Kepuasan kerja (Y2) pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut: Model Tabel 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 7,315 3,179 2,301,001 Total_Motivasi,570,145,591 3,945,000 b. Dependent Variable: Total_Kepuasan Sumber : Data Olahan,2016 t Sig. Berdasarkan hasil uji SPSS di atas, maka persamaan regresi yang mencerminkan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: Y2 = 7,315+0,570X1+e2 Keterangan: Y2 = Kepuasan kerja X1 = Motivasi B1= Koefisien Motivasi e2 = Error 57

Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian individual Motivasi menunjukkan nilai t hitung > t tabel (3,945>0,6825) maka Ho di tolak, artinya bahwa Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. b. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) model 2 (dua) ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel Motivasi (X1) secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel kepuasan kerja (Y2). Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4. Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1,591 a,349,327 1,548 a. Predictors: (Constant), Total_Motivasi Sumber : Data Olahan, 2016 Hasil analisis SPSS model summary menunjukkan bahwa besarnya R Square adalah 0,349 atau 34,9%. Variabel kepuasan kerja (Y2) dapat dijelaskan oleh ikatan Motivasi (X1) sebesar 34,9% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 3. Analisis Regresi Model 3 Analisis regresi model 3 (tiga) digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Pada analisis regresi model 3 (tiga) persamaan strukturalnya adalah: Kinerja = a+b kepuasan kerja + e3 a. Uji Signifikansi Paremeter Individual (Uji t) Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Kepuasan Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y1) secara parsial. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing variabel Kepuasan kerja (X2) secara parsial terhadap Kinerja (Y1) pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. Hasil analisis statistik uji t dapat dilihat sebagai berikut: Model Tabel 5. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 9,673 3,433 2,818,000 Total_Kepuasan,580,173,530 3,361,000 a. Dependent Variable: Total_Kinerja Sumber : Data Olahan,2016 t Sig. Berdasarkan hasil uji SPSS di atas, maka persamaan regresi yang mencerminkan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: Y1 = 9,673+0,580X2+e3 Keterangan: Y1 = Kinerja 58

X2= Kepuasan Kerja B1= Koefisien Kepuasan kerja E3 = Error Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian individual Motivasi menunjukkan nilai t hitung > t tabel (3,361>0,6825) maka Ho di tolak, artinya bahwa Kepuasan Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. b. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) model 3 (tiga) ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel Kepuasan Kerja (X2) secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel Kinerja (Y1). Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 6. Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1,530 a,280,256 1,784 a. Predictors: (Constant), Total_Kepuasan Sumber : Data Olahan, 2016 Hasil analisis SPSS model summary menunjukkan bahwa besarnya R Square adalah 0,280 atau 28 %. Variabel Kinerja (Y1) dapat dijelaskan oleh ikatan Kepuasan Kerja (X2) sebesar 28 % dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 4. Analisis Regresi Model 4 Analisis regresi model 4 (empat) digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Pada analisis regresi model 4 (empat) persamaan strukturalnya adalah: Kinerja =b1 Motivasi+ b2 Kepuasan kerja+ e4 a. Uji Signifikansi Paremeter Bersama (Uji F) Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh Motivasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) secara simultan. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel Motivasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) secara simultanl terhadap Kinerja (Y) pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. Hasil analisis statistik uji F dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 7. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji F) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 36,919 2 18,459 5,663,000 a Residual 91,275 28 3,260 Total 128,194 30 a. Predictors: (Constant), Total_Kepuasan, Total_Motivasi b. Dependent Variable: Total_Kinerja Sumber : Data Olahan,2016 59

Berdasarkan pengujian SPSS parameter bersama, diperoleh hasil pengujian Motivasi dan Kepuasan Kerja menunjukkan nilai t hitung > t tabel (5,663>3,32) maka Ho di tolak, artinya bahwa Motivasi dan Kepuasan Kerja berpengaruh positif signifikan secara bersama-sama terhadap Kinerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. b. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) model 4 (empat) ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel Motivasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) secara keseluruhan dalam menjelaskan variabel Kinerja (Y). Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 8. Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimension0 1,537 a,288,237 1,805 a. Predictors: (Constant), Total_Kepuasan, Total_Motivasi Sumber : Data Olahan, 2016 Hasil analisis SPSS model summary menunjukkan bahwa besarnya R Square adalah 0,288 atau 28,8 %. Variabel Kinerja (Y) dapat dijelaskan oleh ikatan Motivasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) sebesar 28,8 % dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 5. Analisis Jalur Pengujian penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda. Analisis regersi dilakukan sebanyak dua kali. Analisis regresi yang pertama untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel bebas (independent) terhadap variabel mediasi (Intervening). Analisis regresi yang kedua untuk mengetahui kekuatan hubungan dari variabel bebas (indenpendent) terhadap variabel terikat (dependent). a. Intepretasi Analisis Jalur Berdasarkan uji t yang tampak pada Tabel 1 diperoleh nilai unstandarized coefficients beta variabel Motivasi terhadap kinerja sebesar 0,405. Nilai unstandarized coefficients beta sebesar 0,405 merupakan nilai path atau jalur P1. Berdasarkan uji t yang tampak pada Tabel 3 diperoleh nilai unstandarized coefficients beta pada variabel Motivasi terhadap kepuasan kerja sebesar 0,570 merupakan nilai path atau jalur P2. Nilai unstandarized coefficients beta variabel kepuasan kerja terhadap kinerja sebesar 0,580. Nilai unstandarized coefficients beta sebesar 0,580 merupakan nilai Path atau jalur P3. Berdasarkan uji R 2 yang tampak pada 2 diperoleh nilai e1= Pengaruh kausal empiris antara variabel Motivasi (X1) terhadap kinerja dapat digambarkan melalui persamaan struktural 1 (satu), yaitu: Y1 = 12,285+ 0,405X1+0,935 Berdasarkan uji R 2 yang tampak pada Tabel 4 diperoleh e2= 60

Pengaruh kausal empiris antara variabel Motivasi (X1) terhadap kepuasan kerja struktural 2 (dua), yaitu: Y2 = 7,315+0,570X1+0,807 Berdasarkan uji R 2 yang tampak pada Tabel 6 diperoleh e3= Pengaruh kausal empiris antara variabel kepuasan (X2) terhadap kinerja (Y1) struktural 3(tiga), yaitu: Y1 = 9,673+0,580X2+0,849 Intepretasi dari hasil analisis jalur dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut: e1 0,935 P2=0,570 X2=Y2 Kepuasan Kerja P3=0,580 e2 0,807 X1Y2 X2Y1 X1 Motivasi P1=0,405 X1Y1 Y1 Kinerja Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Gambar 2. Hasil Analisis Jalur Berikut adalah Ringkasan Hasil Estimasi Parameter Model ; Tabel 9. Ringkasan Hasil Estimasi Parameter Model Model Unstandarized Coefficients Beta T Sig. R 2 Pengaruh Langsung P1=X1 Y1 0,405 2,235 0,000 0,147 Pengaruh Tidak Langsung P2=X1Y2 0,570 3,945 0,000 0,349 P3=X2Y1 0,580 3,361 0,000 0,280 Sumber : Data Olahan, 2016 Pada model jalur, penelitian ini akan menjelaskan pengaruh langsung dan tidak langsung variabel Exogenenous terhadap variabel Endogeneous. 1) Pengaruh langsung (X1Y1) = 0,405 2) Pengaruh tidak langsung (melalui kepuasan kerja) X1*Y1= (0,570)*(0,580) = 0,3306 61

Apabila pengaruh tidak langsung lebih besar dari pada pengaruh langsung maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebenarnya adalah tidak langsung atau variabel mediating. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Motivasi berpengaruh secara langsung terhadap Kinerja. Hal ini disebabkan nilai direct effect lebih besar dari indirect effect (0,405>0,330). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Motivasi (X1) tidak berpengaruh terhadap Kinerja melalui kepuasan Kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja tidak menjadi variabel Intervening antara Motivasi terhadap Kinerja. 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Hasil uji regresi secara parsial menunjukkan Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. Variabel Kinerja (Y1) dapat dijelaskan oleh variabel Motivasi (X1) sebesar 14,7% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 2. Hasil uji regresi secara parsial menunjukkan Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan Kerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. Variabel kepuasan kerja (Y2) dapat dijelaskan oleh ikatan Motivasi (X1) sebesar 34,9% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 3. Hasil uji regresi secara parsial menunjukkan Kepuasan Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. Variabel Kinerja (Y1) dapat dijelaskan oleh ikatan Kepuasan Kerja (X2) sebesar 28 % dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 4. Hasil uji regresi secara simultan menunjukkan Motivasi dan Kepuasan Kerja berpengaruh positif signifikan secara bersamasama terhadap Kinerja pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak. Variabel Kinerja (Y) dapat dijelaskan oleh ikatan Motivasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) sebesar 28,8 % dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 5. Berdasarkan analisis jalur didapat bahwa bahwa Motivasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja melalui kepuasan Kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja tidak menjadi variabel Intervening antara Motivasi terhadap Kinerja. 5.2. Saran Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan positif antara motivasi kerja dan kinerja, hubungan positif antara kepuasan kerja dan kinerja serta hubungan positif antara motivasi kerja dan kepuasan kerja, sehingga direkomendasikan kepada pimpinan PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Pontianak untuk untuk terus memberikan upaya motivasi finansial maupun nun finansial secara kontinu. Bentuk motivasi yang dapat diberikan berupa reward kehadiran, reward pencapaian target, mendatangkan motivator, memberikan pelatihan dan bentuk motivasi lain yang dapat meningkatkan performa karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, penting untuk melakukan penelitian selanjutnya, untuk mengetahui gambaran variabel lain untuk memperkaya referensi ilmiah. 62

DAFTAR PUSTAKA Dessler. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Indeks Hani Handoko, 2010, Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia, Edisi kedua, BPFE UGM Yogyakarta. Mangkunegara. Anwar Prabu. 2009. Manajeman Sumber Daya Manusia Perusahaan. Rosda. Bandung Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Siswanto, H. B., Pengantar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju. Sulistiyani, Ambar T dan Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jurnal Ningrum, Ngesti Galih (2013). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening. Masters Thesis, Diponegoro University. (http://eprints.undip.ac.id/48118/ 63

64