11) PROSEDUR PEMBUATAN SPMT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

dokumen-dokumen yang mirip
12) PROSEDUR PEMBUATAN SPMT JABATAN STRUKTURAL

8) PROSEDUR PEMBUATAN SPMJ JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

13) PROSEDUR PEMBUATAN SPMTK JABATAN FUNGSIONAL DOSEN

7) Prosedur Pembuatan SK Gaji Berkala PNS

18) PROSEDUR PENGUSULAN KARTU ASKES PNS

19) PROSEDUR PENGUSULAN KARTU TASPEN PNS

16) PROSEDUR PENGUSULAN KARIS/KARSU PNS

21) PROSEDUR PENGUSULAN SATYA LENCANA KARYA SATYA BAGI PNS

20) PROSEDUR PENGUSULAN PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT SEBAGAI PNS

14) PROSEDUR PENGAMBILAN SUMPAH BAGI PNS

1) Prosedur Pengusulan Usul Kenaikan Pangkat Reguler PNS Tenaga Kependidikan

6) Prosedur Pengusulan pemberhentian PNS dengan Hak Pensiun

5) PROSEDUR PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

5) PROSEDUR PENGADAAN TENAGA HONORER KONTRAK

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR LAYANAN PEMBUATAN KP4 PEGAWAI SUB BAGIAN ANGGARAN RUTIN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

LEMBAR PENGESAHAN PROSEDUR PENGUSULAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

MANUAL PROSEDUR KENAIKAN GAJI BERKALA PNS

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

10 menit. 20 menit. 5 hari. PENGELOLA ADMINISTRASI UMUM KEPEGAWAIAN : 7. Mengetik jadi job description yang telah disetujui pimpinan.

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

SOP 1 SUBAG. TENAGA ADMINISTRASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SUB. BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANISASI DAN TATA LAKSANA PENGADILAN AGAMA TAREMPA

LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN CUTI DAN IJIN

Standard Operating Procedure KENAIKAN GAJI BERKALA (KGB) TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

PROSES PEMBUATAN CUTI HAKIM DAN PEGAWAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA B U P A T I B E N G K A L I S,

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

Arsip Nasional Republik Indonesia

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR PERMINTAAN PEMOTONGAN GAJI DAN PEMINDAHBUKUAN LEMBAR PENGESAHAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 2 SERI E

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2003 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PATEN DAN PEMERIKSA MEREK

MANUAL PROSEDUR KENAIKAN GAJI BERKALA (KGB) TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NO.SPO : TANGGAL : PEMBUATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI UTARA

MANUAL PROSEDUR PANDUAN TUGAS BELAJAR DAN PENGAKTIFAN KEMBALI

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 35 TAHUN 2004 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 11 Maret 2016 Rektor. ttd

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR USUL PENGHENTIAN PEMBAYARAN GAJI LEMBAR PENGESAHAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2003 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PATEN DAN PEMERIKSA MEREK

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MANUAL PROSEDUR. Pemantauan Dan Pemrosesan Kepangkatan

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBUATAN ASURANSI SOSIAL

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

Unit/Pejabat Terkait. Waktu Penyelesaian. No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2003 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN, PENGENDALI HAMA

BUPATI MANDAILING NATAL ANGAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 35 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA DENPASAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No c. bahwa Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin dan Penindakan

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Nomor SOP. Tangga] Pembuatan Tanggal Revisi - Tanggal Efektif SOP PEMBERIAN IZIN CUTI SLTA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 34 TAHUN 2004 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) URUSAN KEPEGAWAIAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

INSTRUKSI BUPATI KUNINGAN NOMOR 02 TAHUN 2014

KENAIKAN PANGKAT ASN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

Transkripsi:

11) PROSEDUR PEMBUATAN SPMT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN A. DESKRIPSI SINGKAT Surat Penyataan Melaksanakan Tugas merupakan sebuah surat yang berisikan Pernyatan dari Pejabat Berwenang tentang suatu keadan yang nyata-nyata ada dan telah berlangsung, terkait Pelaksanaan Tugas dari seorang PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Tertentu. SMPT digunakan sebagai dasar dalam membayarkan hak-hak dari seorang PNS. SPMT dibuat setelah seorang PNS menerima Surat Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional, dan melaksanakan tugas secara nyata dalam Jabatan fungsional dimaksud. Dengan kata lain SMPT merupakan bukti bahwa seorang benar-benar telah melaksanakan tugas sesuai Jabatan Fungsional yang diemban, oleh karena itu kepadanya dapat diberikan Tunjangan Jabatan Fungsional sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku. B. ISTILAH Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas atau disingkat SMPT adalah sebuah Surat yang berisi Pernyataan dari seorang Pejabat Pembina Kepegawaian/ pejabat berwenang yang berfungsi untuk menerangkan suatu keadaan berdasarkan fakta, bahwa seorang PNS telah secara nyata melaksanakan tugas dalam Jabatan Fungsional Tertentu, maka kepada PNS dapat diberikan hak-hak menurut Jabatan Fungsional tersebut sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Tunjangan Jabatan Fungsional adalah tunjangan yang diberikan kepada seorang Pegawai Ngeri Sipil yang ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional menurut peraturan perundang undangan yang berlaku. Pejabat Berwenang adalah pejabat yang berwenang mengangkat,memindahkan dan memberhentiakan Pegawai Negeri Sipil dilingkungan kerjanya dalam dan dari Jabatan tertentu dan atau Pejabat lain yang ditunjuk olehnya menurut ketentuan perundangundangan yang berlaku C. REFERENSI Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undangundang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok pokok Kepegawaian Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor No. 30 Tahun 1980 jo Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1977 jo Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang perubahan ke 13 (tiga belas) atas Peratutan Pemerintah Repbulik Indoensia Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil;

Keputusan Mendikbud. Republik Indonesia Nomor : 0197/O/1995 tentang Organisasi dan tata Kerja Universitas Nusa Cendana; Keputusan Mendiknas. Republik Indonesia Nomor : 080/O/2002 tentang Statuta Universitas Nusa Cendana. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 39 Tahun 2007 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian dan Penghentian Tunjangan JAbatan Fungsional, D. PERSIAPAN Menyiapkan data kepegawaian yang berkaitan dengan data diri dari PNS yang hendak diterbitkan SPMT Jabatan Fungsional di lingkungan Universitas Nusa Cendana. E. PELAKSANAAN Menerima, membaca, meneliti SK Jabatan Fungsional, data Kepegawaian dari PNS Dosen menurut data yang ada di Bagian Kepegawaian ; Membuat konsep SPMT, mengajukan pada pimpinan untuk dikoreksi dengan melampirkan data dukung lainnya; Menerima konsep SPMT yang telah dikoreksi pimpinan, mengetik, memberi nomor dan menggandakan konsep SPMT; Konsep SPMT diberikan kepada Pimpinan untuk diberi paraf dan selanjutnya kepada petugas untuk dapat ditanda tangani oleh Pejabat berwenang. Menerima kembali SPMT yang telah ditanda tangani pejabat berwenang, dan melakukan sortir; Mengirim SPMT kepada PNS, dan tembusannya kepada pihak terkait sesuai peruntukan dan mengarsipkan. F. RINGKASAN KEGIATAN Tujuan Penjelasan Prosedur Penerbitan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas bagi PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Ukuran Keberhasilan Terlaksananya Proses Penerbitan SMPT bagi PNS Dosen yang menduduki Jabatan Funsional secara tepat waktu. Ruang Lingkup Membaca dan meneliti SK Jabatan Fungsional, membuat Konsep SPMT sampai SMPT diterima oleh PNS yang bersangkutan Pihak yang terlibat 1. Rektor 2. Pembantu Rektor II 3. Kepala BAUK 4. Bagian Kepegawaian Undana 5. Subag. Keuangan dan Kepegawaian Fakultas/ Unit kerja 6. Pegawai Negeri Sipil

Acuan Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-undang RI No.43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang No.8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30 TAhun 1980 jo Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 53 Tahun 2010 tentang Disipilin Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1977 jo Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Perubahan ke 13 (tiga belas) atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil ; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; Keputusan Mendikbud. Republik Indonesia Nomor: 0180/0/1995 tentang Organisasi dan tata Kerja Universitas Nusa Cendana; Keputusan Mendiknas. Republik Indonesia Nomor: 2 tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nusa Cendana. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 39 Tahun 2007 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian dan Penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional. Penanggung jawab utama Dokumen yang digunakan Rektor Lampiran -3 Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 39 Tahun 2007 tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian dan Penghentian Tunjangan JAbatan Fungsional Tanggal 22 Nopember 2007

No Penjelasan Output 1 Petugas menerima, membaca, meneliti SK Jabatan Fungsional dari Dosen yang baru diangkat dalam Jabatan Fungsional Dosen 2 Membuat konsep SPMT dan mengajukan pada Pimpinan untuk dikoreksi, dengan menyertakan data pendukung dari PNS yang bersangkutan 3 Menerima kembali konsep SPMT hasil koreksi dan mengetik, memberi nomor serta menggandakan 4 Menerima kembali konsep SPMT yang telah diparaf pimpinan dan menyampaikan kepada petugas untuk di tanda tangani Pejabat berwenang 5 Menerima kembali SPMT yang telah ditanda tangani Pejabat dari petugas, melakukan sortir,dan kemudian mendistribusikan sesuai peruntukan, dan disampaikan kepada PNS yang bersangkutan SK Jabatan Fungsional Konsep SPMT yang telah dikoreksi Pimpinan Konsep SPMT yang telah siap ditandatangani Konsep SPMT ditanda Tangani Pejabat PNS menerima SPMT 6 Mengarsipkan pada KARDAP PNS Dokumen Arsip

G. Diagram Alir. PROSEDUR PENERBITAN SPMT BAGI PNS DOSEN YANG MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KEPEGAWAIAN UNIVERSITAS Mulai SK Jabatan Fungsional Melakukan Verifikasi data Ditanda Tanda tangani PR II/ Karo AUK Membuat Konsep SPMT Konsep SPMT SPMT PNS Menerima SPMT Selesai

PENJELASAN 1. Petugas menerima, membaca dan meneliti SK Jabatan Fungsional PNS Dosen untuk mengetahui tanggal Penetapan dan berlakunya SK tersebut untuk dijadikan dasar dalam menerbitkan SPMT Jabatan Fungsional ; 2. Melakukan verifikasi data terkait data diri dari PNS Dosen tersebut, guna menghindari kesalahan pencantuman identitas dalam SPMT; 3. Membuat konsep SPMT, mengajukan pada pimpinan dengan diserta data dukung untuk dikoreksi oleh Pimpinan; 4. Menerima hasil kembali konsep SPMT,mengetik SPMT sesuai hasil koreksi pimpinan, memberi nomor dan menggandakannya, 5. Menyampaikan kembali Konsep SPMT yang telah digandakan pada pimpinan untuk diparaf untuk selanjutnya diberikan pada petugas untuk ditanda tangani oleh Pejabat berwenang; 6. Konsep SPMT ditanda tangani oleh Pejabat berwenang; 7. Menerima kembali SK yang telah di Tanda tangani, mensortir dan mengirimkan kepada pihak terkait dan kepada PNS yang bersangkutan; 8. Mengarsipkan dokumen dalam KARDAP dari PNS yang bersangkutan. H. LAMPIRAN 1. SYARAT SYARAT PENERBITAN SPMT BAGI PNS DOSEN YANG BARU MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL A. Syarat-syarat 1. Salian sah surat keputusan dalam pangkat terakhir; 2. Salinan sah surat keputusan dalam jabatan Fungsional terakhir; B. Waktu Penerbitan Surat Keputusan Kenaikan Gaji berkala PNS Waktu penerbitan SPMT bagi PNS Dosen yang diangkat dalam Jabatan Fungsional tertentu, yakni sepanjang tahun berjalan. Oleh karena pengajuan Usul PAK untuk diperoleh SK Jabatan Fungsional sifatnya tidak terikat. Dalam arti bahwa setiap saat dapat dilakukan pengusulan.