OPTIMASI PEREKONOMIAN JAWA TIMUR DENGAN MEMAKSIMALKAN EKSPOR BARANG DAGANG (MODEL INPUT-OUTPUT LINEAR PROGRAMMING)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS TABEL INPUT OUTPUT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN Erie Sadewo

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pusat Statistik dan dari berbagai sumber lain yang dianggap relevan dengan

Inflasi dan Indeks Harga I

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

Formula Multiplier Output

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

Kinerja Sektor Industri Kota Bandung Berdasarkan Analisis Shift Share pada Model Input Output

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan berupa data sekunder yang menggunakan Tabel

POSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

DAMPAK INVESTASI SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PEREKONOMIAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

ANALISIS KETERKAITAN DAN DAMPAK PENGGANDA SEKTOR PERIKANAN PADA PEREKONOMIAN JAWA TENGAH : ANALISIS INPUT OUTPUT

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN. lain meliputi data kependudukan dan ketenagakerjaan Kota bandung, Produk Domestik

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

IV. METODE PENELITIAN

REGRESI DAN KORELASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANAN SEKTOR PERIKANAN PADA PEREKONOMIAN JAWA TENGAH : PENDEKATAN MODEL INPUT OUTPUT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Bab III Metoda Taguchi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

oleh hasil kali Jika dan keduanya fungsi yang dapat didiferensialkan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

4/15/2009. Arti investasi : a. Hasil penjualan. b. Biaya c. Ekspektasi dan kepercayaan.

REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM STRUKTUR PEREKONOMIAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 1998 (ANALISIS INPUT OUTPUT)

PENGGGUNAAN ALGORITMA GAUSS-NEWTON UNTUK MENENTUKAN SIFAT-SIFAT PENAKSIR PARAMETER DAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

KETERKAITAN SEKTOR TANAMAN BAHAN MAKANAN DENGAN SEKTOR PEREKONOMIAN LAINNYA DI PROPINSI SUMATERA UTARA

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR PERIKANAN DENGAN SEKTOR LAIN PADA PEREKONOMIAN JAWA TENGAH

Aplikasi Interpolasi Bilinier pada Pengolahan Citra Digital

BAB III METODE PENELITIAN

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

Pengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)

BAB III METODE PENELITIAN

2.3. PENGEMBANGAN MODEL

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari ilmu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggerogoti stabilitas ekonomi suatu negara yang sedang melakukan pembangunan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

PENGEMBANGAN MODEL ANALISIS SENSITIVITAS PETA KENDALI TRIPLE SAMPLING MENGGUNAKAN UTILITY FUNCTION METHOD

SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN INDONESIA: PENDEKATAN INPUT-OUTPUT

MATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TINGKAT KETERKAITAN ANTAR SEKTOR EKONOMI DI PROVINSI ACEH (PENDEKATAN MODEL INPUT-OUTPUT)

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

BAB 3 METODE PENELITIAN

TRANSFORMASI BOX-COX PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

KONTRIBUSI KOMODITAS KOPI TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER. Novi Haryati *) ABSTRACT

Modul Kuliah statistika

A. Pengertian Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

Transkripsi:

OPTIMASI PEREKONOMIAN JAWA TIMUR DENGAN MEMAKSIMALKAN EKSPOR BARANG DAGANG (MODEL INPUT-OUTPUT LINEAR PROGRAMMING) Moses L Siggih e-mail: moses@ieitsacid Jurusa Tekik Idustri Istitut Tekologi Sepuluh Nopember Surabaya 60 ABSTRAK Salah satu kebijaka regioal pemeritah Jawa Timur adalah megoptimalka ilai ekspor barag dagag, oleh sebab itu perlu dilakuka pegukura pertumbuha perekoomia di Jawa Timur pada tahu 006-008 sebagai akibat dari peetapa kebijaka ekoomi utuk memaksimalka ilai ekspor barag dagag tersebut Peelitia ii megguaka model iput-output liear programmig yag diguaka utuk megetahui ilai optimal da pertumbuha dari total output da permitaa akhir ketika ilai ekspor barag dagag dimaksimalka Hasil peelitia meujukka bahwa terjadi pertumbuha output da permitaa akhir yag sagat besar da harus terjadi utuk memaksimalka ilai ekspor Maksimalisasi ilai ekspor ii aka megalami peigkata selama periode tahu, sehigga dapat meciptaka sejumlah pekerjaa Kata Kuci: Ekspor barag dagag, Iput-Output Liear Programmig Pedahulua Jawa Timur merupaka salah satu propisi yag memiliki tigkat pertumbuha ekoomi cukup tiggi jika dibadigka dega propisi-propisi laiya Pada tahu 00-007, Jawa Timur memiliki tigkat pertumbuha ekoomi sebesar 76%, 80%, 478%, 54%, 584%, 56%, da 598%; semetara pada tahu yag sama pertumbuha ekoomi asioal sebesar 7%, 5%, 4%, 5%, 56%, 55%, da 6% Utuk dapat mecapai struktur ekoomi yag kuat tersebut dibutuhka suatu perecaaa ekoomi yag tepat yag dapat dijadika sebagai keragka utama bagi pemeritah utuk meetuka tujua da sasara serta acua bagi implemetasi, koordiasi da pegawasa recaa pembagua Salah satu tujua dari perecaaa ii tetuya adalah meciptaka pertumbuha ekoomi yag tiggi, amu perlu diigat bahwa pertumbuha ekoomi yag tiggi salah satuya harus didukug dega ilai ekspor barag dagag yag tiggi pula Hal tersebut juga yag mejadi pertimbaga pemeritah Jawa Timur dalam meetuka kebijaka ekoomi regioal yaki dega megoptimalka ilai ekspor barag dagag Kebijaka ii didasarka pada keadaa saat ii dimaa pertumbuha ekoomi salah satuya juga didorog oleh sektor ekspor dagag baik ke luar pulau maupu ke luar egeri Tujua Peelitia

Peelitia ii bertujua utuk megetahui da megukur pertumbuha perekoomia Jawa Timur pada tahu 006-008 akibat peetapa kebijaka ekoomi utuk memaksimalka ilai ekspor barag dagag yag dilihat dari besarya pertumbuha output da permitaa akhir Metode Peelitia Metode yag dapat diguaka utuk melihat ilai optimal dari output da permitaa akhir pada tahu 008 dega fugsi tujua memaksimalka ilai ekspor barag dagag adalah model iput-output liear programmig Nilai optimal ii diguaka utuk megetahui pertumbuha output da permitaa akhir yag harus dicapai pada tahu 006-008 agar dapat memaksimalka ilai ekspor barag dagag Metode ii juga mampu melihat pertumbuha ilai ekspor barag dagag akibat maksimalisasi ilai ekspor barag dagag 4 Pegertia Model Iput-Output Aalisa Iput-Output dikembagka pertama kali oleh Wassily W Leotief pada tahu 90a, aalisa ii membagi sistem perekoomia ke dalam beberapa sektor Dalam tabel iput-output dapat diketahui idikasi hubuga atar sektor serta adaya alira barag maupu jasa atar sektor selai itu aalisa iput-output disebut juga sebagai alat aalisa keseimbaga umum Peekaa utama dalam aalisa iput-output adalah pada sisi produksi Tabel iput-output meyediaka sebuah keragka yag baik utuk megukur da meelusuri alira iteridustri dari iput da output diatara beberapa sektor dalam perekoomia Baris pada tabel iput-output meujukka pemberia dari sektor tertetu terhadap sektor laiya sedagka kolom meuujukka pembelia yag dilakuka oleh sektor terhadap sektor lai Keragka umum Tabel Iput-Output ditampilka pada tabel Tabel Keragka Umum Tabel Iput-Output Dalam koteks iput atara, terjadi arus atau perpidaha barag atar sektor, katakalah dari sektor i ke sektor j Tetu saja bisa terjadi pula perpidaha di dalam sektor itu sediri, dari sektor i ke sektor i itu sediri atau juga disebut perpidaha itrasektor Dega kata lai, kita kataka bahwa terjadi perpidaha dari sektor ke i ke sektor j dimaa i = j Kataka bahwa ilai uag arus barag dari sektor i ke sektor j diberi otasi Z ij Total output sektor i diberi otasi, da total permitaa akhir sektor dega demilki adapat dituliska bahwa:

i i Z i j Y i dimaa: i : total output Z ij : ilai uag arus barag dari sektor i ke j Y i : permitaa akhir sektor i Output dari sektor i tersebut didistribusika ke sektor-sektor produksi yag lai, da juga dialokasika ke pemakai akhir Pemakai akhir tersebut tidak lai adalah pelakupelaku ekoomi di dalam perekoomia yag secara agregat dapat diklasifikasika ke dalam rumah tagga, perusahaa, pemeritah da pihak egeri Berdasarka asumsi Leotief bahwa iput yag diguaka dalam suatu sektor merupaka fugsi tigkat output dalam sektor yag bersagkuta, sehigga dapat ditetuka koefisie tekis (a ij ) seperti berikut: ij i j j () a Z / () Z a () i j ij j Dega mesubstitusika persamaa () ke persamaa (), maka diperoleh: i i, j a ij j Y i Persamaa (4) dapat diyataka dega persamaa gada seperti berikut: a a a a Y a a a a Y a a a a Y Dega memidahka seluruh ke sebelah kiri, maka diperoleh persamaa-persamaa simulta berikut: ( a a a a ) Y ( a a a ( a a a a ) Y Sistem persamaa (6) dapat dituliska dalam betuk matriks: a ) Y (4) (5) (6) (7) Sistem matriks ii dapat dituliska dalam betuk sigkat, yaitu:

( I A) Y dimaa I adalah matriks idetitas (idetity matrix) da A adalah matriks koefisie iput, yag megadug a ij sebagai eleme-elemeya Dega meyelesaika dalam hubugaya dega Y, maka meurut kaidah matriks aka diperoleh: ( I A) Y dimaa (I A) adalah matriks kebalika dari (I A) atau serig dikeal dega sebuta matriks Leotief Ivers 5 Pegertia Liear Programmig Liear programmig dapat memberika bayak sekali hasil pemecaha persoala, sebagai alteratif pegambil tidaka, aka tetapi haya ada satu yag optimum (maksimum atau miimum) Liear programmig sebetulya dimulai bersamaa dega aalisis iput-output yag dikembagka oleh ahli ekoomi yag berama W W Leotief Maximize (miimize) Z c c c (8) Subject to the restrictios: a a a a b a a a a a a a a 0, 0,, 0 dimaa: j = variabel keputusa a ij = koefisie tekologi c j = koefisie fugsi tujua b i = koefisie sisi kaa Syarat-syarat: Fugsi objective yag dapat berupa memaksimalka atau memiimalka Semua persamaa diekspresika dalam betuk persamaa Semua variable dibatasi tidak boleh egatif 4 Sisi kaa kosta dari setiap batasa adalah oegatif b b (9) 6 Tabel Iput-Output Jawa Timur Peelitia ii megguaka data Tabel Iput-Output Jawa Timur tahu 000 yag telah diperbaharui ke tahu 006 berdasarka PDRB Jawa Timur atas dasar harga berlaku Data dari Tabel Iput-Output yag diolah pada peelitia ii terdiri dari 8 sektor atara, 6 sektor permitaa akhir da 5 sektor iput primer Proses pegolaha data iput-output tersebut megguaka peragkat luak IO7 Utuk memudahka aalisis, tabel iput-output tersebut diaggregasi mejadi 9 sektor Hal ii dilakuka karea klasifikasi 9 sektor dipadag telah mecukupi utuk

melihat ricia berbagai perubaha struktur perekoomia Proses aggregasi megakibatka beberapa pembulata, sehigga timbul ketidakseimbaga atara iput (kolom) da output (baris) Karea itu harus disamaka totalya atau diseimbagka atara iput da output dega cara megubah ilai pada permitaa akhir di sektor Pembetuka Modal Tetap Data-data megeai ilai ekspor barag dagag Propisi Jawa Timur dari 9 sektor yag didapatka dari berbagai sumber, haya tersedia pada tahu 00-004 Karea itu utuk medapatka data ilai 006 dilakuka estimasi dega megguaka laju pertumbuha ilai ekspor barag dagag Tabel Klasifikasi Sektoral 7 Tujua Idustrialisasi Tujua idustrialisasi adalah memaksimalka ilai ekspor barag dagag Koefisie ilai ekspor barag dagag didapatka dega megukur ilai ekspor barag dagag yag diguaka pada sektor utuk tiap milyar rupiah output dari sektor tersebut (ekspor barag dagag/output)

Tabel Koefisie Fugsi Tujua Sektor Ekspor Barag Dagag Pertaia 0009550 Tambag 004798805 Idustri 0657968 LGA 0 Kostruksi 0 PHR 005997057 P&K 000769077 Keuaga 000074 Jasa 0074788 8 Batasa Pertumbuha Ekoomi Pada beberapa proses produksi ekoomis, batasa-batasa (costraits) yag ditetapka adalah miimum permitaa akhir da maksimum total output dari tiap sektor ekoomi 8 Batasa Miimum Permitaa Akhir Pertumbuha permitaa akhir sagat petig bagi perkembaga idustri, tiap sektor harus memproduksi lebih dari kebutuha permitaa akhir utuk tiap sektor Tabel meujukka ilai kebutuha permitaa akhir pada tahu 008 Karea tidak adaya iformasi yag spesifik megeai pertumbuha permitaa akhir pada periode 006-008, maka diasumsika bahwa pertumbuha permitaa akhir pada sektor yag sama pada periode 994-000 aka terjadi pada periode 006-008 Tabel 4 meujukka costraits permitaa akhir utuk tiap sektor ekoomi Tabel Permitaa Akhir Tahu 006 da 008

Tabel 4 Batasa Miimum Permitaa Akhir Tabel 4 Batasa Miimum Permitaa Akhir (lajuta) 8 Batasa Maksimum Output Sektoral Total output tidak bisa ditigkatka sampai tak higga karea beberapa faktor yag dibatasi oleh pertumbuha sektor tersebut Tabel 5 meujukka ilai upper limit tiap sektor pada tahu 008 Karea tidak adaya iformasi yag spesifik megeai pertumbuha total output pada periode 006-008, maka diasumsika bahwa pertumbuha total output pada sektor yag sama pada periode 994-000 aka terjadi pada periode 006-008 Tabel 6 meujukka costraits upper limit utuk tiap sektor ekoomi Tabel 5 Upper Limit Sektoral

Tabel 6 Batasa Upper Limit Sektoral Tabel 6 Batasa Upper Limit Sektoral (lajuta) 9 Hasil Peelitia Setelah didapatka persamaa fugsi tujua idustrialisasi da batasa-batasa (costraits) utuk model liear programmig, kemudia diolah megguaka software LINDO da didapatka ilai optimal dari fugsi tujua, solusi optimal tiap sektor da aalisa sesitivitas 9 Optimal Iteridustri

Tabel 7 meujukka ilai optimal dari liear programmig dapat diaggap sebagai total output dari tiap sektor Tabel 7 Solusi Optimal Variabel Max Exp (milyar, Rp) Pertaia 84600 Tambag 0989 Idustri 5747 LGA 464 Kostruksi 07 PHR 768 P&K 6660 Keuaga 58798 Jasa 9946 9 Aalisa Sesitivitas Tujua utama aalisa sesitivitas adalah utuk megidetifikasika parameter yag sesitif, jadi perhatia khusus dapat diambil dalam memperkiraka da memilih solusi yag hampir seluruh ilaiya baik Utuk membicaraka aalisa sesitivitas, perubaha data yag dilakuka: a Megubah koefisie fugsi tujua (z j ) Megubah koefisie fugsi tujua mugki bisa mempegaruhi solusi optimal da ilai optimal dari fugsi tujua Rage koefisie fugsi tujua utuk tiap variabel adalah ilai dimaa koefisie fugsi tujua dapat diaikka atau dituruka tapa meyebabka perubaha solusi optimal b Megubah batasa right-had-side RHS (b i ) Rage RHS utuk tiap baris adalah ilai dimaa RHS dapat diaikka atau dituruka tapa meyebabka perubaha solusi optimal RHS ditetapka batasabatasa ilai maksimum da miimum, dimaa fugsi tujua aka berubah bila RHS dirubah Utuk meetuka sumber daya maa yag diprioritaska utuk megalokasika daa tambaha, utuk meigkatka profit yag palig megutugka, dual prices yag terbesar dari batasa total output harus diperhitugka Disisi lai utuk meuruka sumber daya, ilai terkecil dual price dari batasa total output juga harus diperhitugka

Tabel 8 Batasa Tipe Lebih kecil dari utuk Maksimalisasi Ekspor Barag Dagag 9 Karakteristik Umum Perekoomia Karakteristik ekoomi dapat diukur dega size ad shape ekoomi Size diidikasika dega total trasaksi, total output atau value added, da shape dega ukura relatif dari sektor da sumber yag bervariasi Dega megguaka data iput-output, pertumbuha tiap sektor pada perekoomia dapat ditetuka Agka pertumbuha diukur dari output dari periode sebelumya Tabel 9 meujukka agka pertumbuha output sektoral ketika ilai ekspor dimaksimalka Data pada tabel 9 meyataka bahwa pertumbuha terbesar harus dicapai oleh sektor Pertaia (095%) Maksimalisasi ilai ekspor barag dagag aka meghasilka ilai ekspor sebesar 5474 (milyar rupiah) atau aik sebesar 0% Tabel 9 Pertumbuha Output Sektoral IO 006 Max Ekspor Variabel Total Output (milyar, Rp) Total Output (milyar, Rp) Growth (%) Pertaia 45 84600 095 Tambag 447 0989 494 Idustri 794 5747 045 LGA 9 464 07 Kostruksi 5687 07 4679 PHR 80086 768 8748 P&K 07 6660 956 Keuaga 467 58798 709 Jasa 495 9946 877 TOTAL I 796 579648 Average Growth 9587 Export 500 0506 Exp Growth 5474 0

Tabel 0 meujukka kemugkia pertumbuha permitaa akhir ketika ilai ekpor barag dagag dimaksimalka Permitaa akhir diperoleh dega megalika (I A) dega optimal Keaika permitaa akhir merupaka mesi peggerak utama utuk pertumbuha sektor ekoomi, pertumbuha permitaa akhir ii harus dicapai dalam ragka mecapai level output yag diusulka dega liear program Rata-rata pertumbuha permitaa akhir adalah 8785% utuk maksimalisasi ilai ekpor barag dagag Utuk memaksimalka ilai ekpor barag dagag, tiga sektor harus tumbuh lebih dari 00% dalam kuru waktu tahu: Pertaia 659%; Pegagkuta da Komuikasi 0%; da Pertambaga 706% Tabel 0 Pertumbuha Permitaa Akhir Variabel IO 006 Total FD (milyar, Rp) Max Ekspor Total FD (milyar, Rp) Growth (%) Pertaia 4507 069 659 Tambag 4706 77 706 Idustri 4697 805 9776 LGA 99-86 -5477 Kostruksi 5687 07 4679 PHR 48486 6487 7 P&K 4098 4 0 Keuaga 86 5709 4 Jasa 087 65 764 Average Growth 8785 0 Kesimpula Dari hasil peelitia yag telah dilakuka, diperoleh beberapa kesimpula sebagai berikut: Nilai maksimum ekspor barag dagag utuk tahu 008 adalah sebesar 05057 milyar rupiah Maksimalisasi ekspor barag dagag aka meigkatka ilai ekspor barag dagag sebesar 5474 milyar rupiah atau 0% Rata-rata pertumbuha fial demad adalah 8785% utuk maksimalisasi ekspor 4 Utuk memaksimalka ekspor di Jawa Timur, sektor harus tumbuh lebih dari 00% dalam waktu tahu: Pertaia 659%; Pegagkuta da Komuikasi 0%; da Pertambaga 706% DAFTAR PUSTAKA BPS Jawa Timur, dari berbagai sumber

Hidayat Amir da Suahasil Nazara, Aalisis Perubaha Struktur Ekoomi (Ecoomic Ladscape) da Kebijaka Strategi Pembagua Jawa Timur Tahu 994 da 000: Aalisis Iput-Output, Jural Ekoomi Pembagua Idoesia, Edisi Jauari 005, Jakarta Jese, RC, da GR West (986), Iput-Output for Practitioers: Theory ad Applicatios, Departmet of Ecoomics Uiversity of Queeslad Miller, Roald E, ad Peter D Blair (985), Iput-Output Aalysis: Foudatios ad Extesios, Pretice Hall Ic, New Jersey Moses L Siggih (99), Itersectoral Optimisatio: A Iput-Output Liear Programmig Model (Case Study of Idoesia), Thesis i The Departmet of Ecoomic Uiversity of Queeslad Suahasil Nazara (997), Aalisis Iput-Output, Lembaga Peerbit Fakultas Ekoomi Uiversitas Idoesia, Jakarta West, Guy R (99), Iput-Output for Practitioers: A Iteractive Iput-Output Software Package Versio 7, Departmet of Ecoomics Uiversity of Queeslad