Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Muhammad Amin Paris. Abstrak

DAFTAR PUSTAKA. Bollen, K.A Structural Equation With Latent Variables. New York : John Wiley & Sons.

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa PMTK Fak. Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Pengaruh Kompetensi Tenaga Guru dan Kompetensi Kepala Sekolah Terhadap Capaian Standar Nasional Pendidikan

x 1 x 3 x 4 y 1 x 5 x 6 x 7 x 8 BAHAN DAN METODE δ 1 λ 41 ξ 1 δ 4 λ 51 γ 21 δ 6 λ 61 ε 1 δ 3 η 1 γ 31 δ 7 λ 71 ξ 2 λ 81 ξ 3 λ 31 δ 5

Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 3(A) 12303

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI STRUCTURAL EQUATION MODELING PADA MODEL HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DAN TEKANAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Maximum Likelihood Untuk Data Ordinal

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Ditinjau dari Karakteristik Lingkungan Kampus (Studi Kasus di Jurusan Matematika FMIPA Unsri)

PENERAPAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) UNTUK ANALISIS KOMPETENSI ALUMNI

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a.

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL. Oleh: I Wayan Jaman Adi Putra

III. METODE PENELITIAN

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

III. METODE PENELITIAN

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

Analisis Prestasi Atlet Olah Raga Taekwondo Menggunakan Analisis Jalur (Studi Kasus Atlet Taekwondo-In di Karigamas Sport Club-Palembang)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori (CFA) Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Terboboti (Weighted Least Square) Untuk Data Ordinal

BAB 3 METODE PENELITIAN

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

IMPLEMENTASI SEM DALAM MEMBANDINGKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SEKOLAH SWASTA

1. Pendahuluan PENGARUH FASILITAS KESEHATAN DAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP DERAJAT KELANGSUNGAN HIDUP ANAK MELALUI PEMODELAN PERSAMAAN TERSTUKTUR

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

PEMODELAN PERSAMAAN WISATAWAN ASAL CHINA. Adib Ulun Nuha ( )

Covariance Based approach SEM with Bollen-Stine Estimation

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

III. METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lusi Zafriana Teknik Industri FT-UNKAR Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Indikator-Indikator Pembangunan Berkelanjutan (IPB) di Jawa Timur Menggunakan Metode Struktural Equation Models-Partial Least Square

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATIO MODELLI G (SEM) DE GA MODEL STRUKTURAL REGRESI SPASIAL. Tisti Ilda Prihandini 1, Sony Sunaryo 2

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penerapan Total Quality Management Melalui Produktivitas Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Metode Structural Equation Modeling

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siswa SMA dalam Memilih Perguruan Tinggi

IV. METODE PENELITIAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2011 ISBN:

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sri Indra Maiyanti * ), Oki Dwipurwani * ), Anita Desiani * ),Betty Aprianah ** ) Yanti_Sri02@Yahoo.com

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN TEKNIK SEM

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

59

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SEM DAN LISREL UNTUK ANALISIS MULTIVARIATE

BAB IV METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL PENGARUH MOTIVASI, KAPABILITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA FMIPA-IPB Oleh : Muhammad Amin Paris, SPd, MSi (Dosen Fak Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak Perguruan Tinggi merupakan jantung pendidikan formal yang berperan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta menyiapkan mahasiswa untuk berpikir secara ilmiah, sehingga dapat menghasilkan tenaga-tenaga yang berkualitas atau berprestasi, sesuai dengan bidangnya guna memenuhi tuntutan pembangunan, yang terus berkembang seirama dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Oleh karena itu, perlu kiranya kita mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tersebut Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa diantaranya faktor motivasi, faktor kapabilitas dan faktor lingkungan Untuk melihat seberapa besar pengaruh motivasi, kapabilitas dan lingkungan terhadap prestasi, yang bersifat struktural ini dibutuhkan metode analisis yang dapat memperhitungkan sifat-sifat hubungan tersebut Salah satu metode analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan kausal dalam pendidikan seperti dibahas di atas adalah Model Persamaan Struktural (MPS) atau Structural Equation Modeling (SEM) Structural Equation Modeling adalah salah satu teknik peubah ganda yang dapat menganalisis secara simultan hubungan beberapa peubah laten (Bollen, 1989) Penelitian ini bertujuan : i) Membangun model persamaan struktural (MPS) dengan metode pendugaan parameter ULS, ii) Mengetahui indikatorindikator yang paling dominan dalam menngukur peubah laten Motivasi, Kapabilitas, Lingkungan, Prestasi Belajar iii) Mengetahui besar pengaruh Motivasi, Kapabilitas dan Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB Data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah data tentang prestasi belajar mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB dari tahun akademik 2005/2006 sampai dengan 2006/2007 yang terdiri dari data sekunder dan primer yang berjumlah 112 responden Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan pemodelan persamaan struktural dengan menggunakan metode pendugaan parameter Unweighted Least Squares (ULS) Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa model layak dalam mengepas data empirik Indikator yang paling dominan dalam mengukur peubah laten motivasi, kapabilitas, lingkungan dan prestasi berturut-turut adalah cara belajar (X 6 ), nilai rata-rata ijazah SMA (X 7 ), situasi tempat tinggal (X 8 ) dan indeks prestasi kumulatif atau IPK (Y 1 ) Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi, kapabilitas dan lingkungan berpengaruh nyata terhadap prestasi belajar mahasiswa Kata kunci : SEM, ULS, Motivasi, Kapabilitas, Lingkungan, Prestasi

Latar Belakang Perguruan Tinggi merupakan jantung pendidikan formal yang berperan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat Aktivitas dalam kegiatan pendidikan diantaranya menyiapkan mahasiswa untuk berpikir secara ilmiah, sehingga dapat menghasilkan tenagatenaga yang berkualitas sesuai dengan bidangnya guna memenuhi tuntutan pembangunan, yang terus berkembang seirama dengan perkembangan ilmu dan teknologi Untuk menunjang keberhasilan mahasiswa di dalam proses belajar, maka mahasiswa tidak cukup mengandalkan bahan kuliah saja sebagai bahan ujian, akan tetapi harus ditambah kegiatan-kegiatan lain, antara lain membaca buku literatur yang diwajibkan dosen, buku-buku yang relevan dengan bidangnya Dalam kenyataannya untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar, masih banyak mahasiswa yang hanya belajar dari bahan kuliah yang diberikan oleh dosen saja Meskipun prestasi belajar mahasiswa yang dicapai itu tidak hanya ditentukan oleh faktor penggunaan buku literatur saja, tapi buku literatur merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa diantaranya faktor motivasi, faktor kapabilitas dan faktor lingkungan Faktor motivasi dapat dicerminkan oleh pemilihan kampus tempat belajar, bidang studi sesuai dengan cita-cita, kelompok belajar, kunjungan ke perpustakaan dan cara belajar Faktor kapabilitas merupakan faktor yang menunjukkan kemampuan akademis mahasiswa yang dicerminkan oleh NEM SMA dan rata-rata nilai ijazah SMA Sedangkan faktor lingkungan dicerminkan oleh situasi tempat tinggal, fasilitas belajar di tempat tinggal, waktu tempuh dari tempat tinggal ke kampus, konsentrasi dan sumber biaya hidup/kuliah Adapun prestasi belajar dicerminkan oleh indeks prestasi kumulatif (IPK), nilai rata-rata MKDU dan niai rata-rata MKDK Hubungan sebab akibat (kausal) antar peubah dalam pendidikan disamping ada yang sederhana terdapat juga yang rumit Hubungan kausal yang sederhana adalah hubungan kausal yang langsung; sedangkan hubungan kausal yang rumit adalah hubungan kausal yang bukan hanya langsung tetapi juga tidak langsung Sebagai contoh, pengaruh peubah-peubah input dan proses pendidikan terhadap

output pendidikan bukan hanya langsung tetapi juga tidak langsung melalui peubah-peubah lain dalam input dan proses pendidikan Selain itu, banyak peubah dalam pendidikan yang tidak dapat diukur secara langsung (observed variable) melainkan berbentuk peubah laten (latent variable) yang harus dikonstruksi oleh peubah-peubah lain yang dapat diukur Sebagai contoh, peubah kualitas guru (KG) tidak dapat diukur secara langsung, melainkan ia harus dikonstruksi dengan menggunakan peubah-peubah tingkat pendidikan, pengalaman mengajar, dan penguasaan materi ajarnya Oleh karena itu, untuk menganalisis hubungan kausal dalam pendidikan yang bersifat struktural ini dibutuhkan metode analisis yang memperhitungkan sifat-sifat hubungan tersebut KG dari contoh di atas disebut peubah tak teramati (laten) dan tiga peubah lainnya disebut peubah indikator bagi KG (Ghozali, 2001) Menurut Bollen (1989), salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan kausal seperti dibahas di atas adalah Model Persamaan Struktural (MPS) atau Structural Equation Modeling (SEM) MPS mencakup model pengukuran (measurement model) dan model struktural (structural model) Model pengukuran menspesifikasikan hubungan antara peubah laten dengan indikatornya yang digunakan untuk mengkonstruksinya Sedangkan model struktural menspesifikasikan hubungan sebab akibat antar peubah laten (MPS) Sedangkan menurut (Hair et al,1998), Model Persamaan Struktural (MPS) atau Structural Equation Model (SEM), meliputi seluruh model yang terkenal dengan banyak nama seperti : Covariance Structural Analysis, Latent Peubah Analysis, Confirmatory Factor Analysis dan Linear Structural Relation (LISREL) merupakan salah satu nama program komputer yang digunakan untuk melakukan perhitungan dalam Model Persamaan Struktural (MPS) Berdasarkan uraian di atas, menarik kiranya dikaji secara empirik Model Persamaan Struktural Pengaruh Motivasi, Kapabilitas dan Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB

Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah : 1 Membangun model persamaan struktural (MPS) dengan metode pendugaan parameter ULS 2 Mengetahui indikator-indikator yang paling dominan dalam menngukur peubah laten Motivasi, Kapabilitas, Lingkungan dan Prestasi Belajar 3 Mengetahui besar pengaruh Motivasi, Kapabilitas dan Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB

METODE PENELITIAN Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan primer Data sekunder yaitu, data tentang prestasi belajar mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB dari tahun akademik 2005/2006 sampai dengan 2006/2007 Data tersebut diperoleh dari bagian administrasi Program Studi Matematika IPB Sedangkan data primer diperoleh melalui wawancara dengan mahasiswa dengan bantuan kuesioner terstruktur, yang mana kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi kreteria validitas dan realibilitas yang baik Pengumpulan data primer melalui kuesioner pada 112 orang responden dilakukan selama satu hari yaitu, pada tanggal 23 Juni 2008 di Program Studi Matematika FMIPA-IPB Disain Penelitian Model persamaan struktural yang akan digunakan dalam penelitian ini digambarkan seperti berikut δ 1 X1 11 δ 12 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 31 41 21 51 93 103 11 3 12 3 62 72 83 Motivasi Kapabilitas Lingkungan 12 13 11 Prestasi 1 ( y) 11 ( y) 31 ( y) 21 Y1 Y2 Y3 1 2 3 Gambar 1 Model Analisis Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB

Penjelasan peubah laten dan peubah penjelas (indikator) dari Gambar 1 dijelaskan pada Tabel 1 berikut Tabel 1 Peubah Laten dan Peubah Penjelas Model Persamaan Struktural Analisis Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB No Peubah Laten Eksogen Peubah Penjelas Simbol Pemilihan kampus tempat belajar sekarang X 1 Bidang studi sesuai dengan cita-cita X 2 1 Motivasi Kelompok belajar X 3 Kunjungan ke perpustakaan X 4 Cara belajar X 5 2 Kapabilitas NEM SMA X 6 Nilai rata-rata ijazah SMA X 7 Situasi tempat tinggal X 8 3 Lingkungan Fasilitas belajar di tempat tinggal X 9 Waktu tempuh dari tempat tinggal ke X 10 kampus Konsentrasi X 11 No Peubah Laten Endogen Sumber biaya hidup/kuliah X 12 Peubah Penjelas Indeks prestasi kumulatif (IPK) Y 1 1 Prestasi Nilai rata-rata MKDU Y 2 Nilai rata-rata MKDK Y 3

Tahapan Penelitian Untuk mencapaian tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Perancangan Penelitian Penyusunan Instrumen/Kuesioner Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Survey: Data Primer (survey) Data Sekunder Deskripsi Data Analisis Data Metode ULS Hasil pendugaan parameter model dengan metode ULS Interpretasi Hasil Dugaan Parameter Model Simpulan Gambar 2 Tahapan Penelitian

Metode Analisis Data Untuk menganalisis data sampel dengan metode ULS digunakan software LISREL 830 melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1 Merumuskan model 2 Membuat matriks input yaitu matriks korelasi dengan menggunakan paket program PRELIS 3 Menduga parameter-parameter model berdasarkan hasil matriks korelasi 4 Perhitungan nilai Construct Reliability dan Variance Extracted 5 Evaluasi kelayakan model yang telah dihasilkan metode ULS berdasarkan uji kebaikan model: GFI, AGFI, RMSEA, RMSR

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Penelitian 1 Deskripsi Data Sekunder Deskripsi mengenai data sekunder yaitu, IPK (Y 1 ), nilai MKDU (Y 2 ) dan nilai MKDK (Y 3 ) mahasiswa tahun pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB dari tahun akademik 2005/2006 sampai dengan 2006/2007 yang berjumlah 112 orang ditampilkan pada Gambar 3 berikut 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 30,36 25 55,36 69,64 75 44,64 Y1 Y2 Y3 Indikator 3<Yi 4 2<Yi 3 0 Yi 2 N=112 Gambar 3 Persentase Data Indikator-Indikator Peubah Laten Prestasi Dari Gambar 3 terlihat bahwa persentase IPK (Y 1 ), nilai MKDU (Y 2 ) dan nilai MKDK (Y 3 ) yang diperoleh mahasiswa berturut-turut sebagian besar berada pada selang 2 < Y 1 3 sebanyak 6964 %, 3 < Y 2 4 sebanyak 5536 % dan 2< Y 3 3 sebanyak 75 % 2 Deskripsi Data Primer Deskripsi mengenai data primer yaitu, data indikator-indikator yang mencerminkan peubah laten eksogen akan dipaparkan dalam uraian berikut Sebelum lebih jauh dideskripsikan data primer tersebut, terlebih dahulu dijelaskan yang dimaksud dengan skor 1, skor 2, skor 3, skor 4, dan skor 5 dalam penulisan ini Skor 1 sampai skor 5 diperoleh dengan cara memberikan penilaian terhadap hasil jawaban responden dalam kuesioner penelitian yang diberikan

a) Deskripsi Data Indikator-Indikator Peubah Laten Motivasi Deskripsi data indikator-indikator peubah laten motivasi ditampilkan pada Gambar 4 berikut ini 100% 80% 60% 44,64 2,68 18,75 17,86 16,07 29,46 30,36 34,82 42,86 6,25 Skor 5 Skor 4 Skor 3 40% Skor 2 20% 0% 47,32 50 43,75 44,64 49,11 0,89 0,89 8,04 4,46 0,89 X1 X2 X3 X4 X5 Indikator Skor 1 N=112 Gambar 4 Persentase Data Indikator-Indikator Peubah Laten Motivasi Keterangan : X 1 : Pemilihan kampus tempat belajar X 2 : Bidang studi sesuai dengan cita-cita X 3 : Kelompok belajar X 4 : Kunjungan ke perpustakaan X 5 : Cara belajar N : Banyaknya responden Berdasarkan Gambar 4 terlihat data indikator-indikator X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 sebagian besar berada pada skor 3 yaitu, berturut-turut sebanyak 4732%, 50%, 4375%, 4464% dan 4911% Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar mahasiswa dalam pemilihan kampus belajar di IPB dan jurusan yang di tekuni antara sesuai dan tidak sesuai dengan keinginan mereka Sedangkan selama perkuliahan per semester mahasiswa juga jarang melakukan belajar kelompok dan berkunjung ke perpustakaan Di luar jam kuliah mahasiswa juga tidak mempunyai jadwal belajar yang teratur tetapi mereka jarang terlambat dalam mengumpulkan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh para dosen

b) Deskripsi Data Indikator-Indikator Peubah Laten Kapabilitas Deskripsi data indikator-indikator peubah laten kapabilitas ditampilkan pada Gambar 5 berikut ini 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 27,68 41,96 23,21 5,36 46,43 48,21 2,68 4,46 x6 x7 Indikator Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 N=112 Gambar 5 Persentase Data Indikator-Indikator Peubah Laten Kapabilitas Keterangan : X 6 : NEM SMA X 7 : Nilai rata-rata ijazah SMA N : Banyaknya responden Seperti yang terlihat pada Gambar 5 bahwa indikator X 6 dan X 7 sebagian besar berada pada skor 3 yaitu, berturut-turut 4643% dan 4821% Hal ini mengindikasikan bahwa nilai NEM SMA dan nilai rata-rata ijazah SMA mahasiswa ketika lulus dari SMA sebagian besar berada pada nilai 6 sampai 7 c) Deskripsi Data Indikator-Indikator Peubah Laten Lingkungan Deskripsi data indikator-indikator peubah laten lingkungan ditampilkan pada Gambar 6 berikut ini

100% 80% 60% 40% 20% 0% 43,75 8,04 10,71 26,79 30,36 42,86 12,5 9,82 41,08 1,79 48,21 32,14 47,32 49,11 42,86 7,14 2,68 3,57 9,82 8,93 4,46 4,46 6,25 0,89 4,46 X8 X9 X10 X11 X12 Indikator Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 N=112 Gambar 6 Persentase Data Indikator-Indikator Peubah Laten Lingkungan Keterangan : X 8 : Situasi tempat tinggal X 9 : Fasilitas belajar di tempat tinggal X 10 : Waktu tempuh dari tempat tinggal ke kampus X 11 : Konsentrasi X 12 : Sumber biaya hidup/kuliah N : Banyaknya responden Gambar 6 memperlihatkan bahwa sebagian besar indikator-indikator X 8, X 10, X 11, dan X 12 berada pada skor 3 yaitu, berturut-turut 4821%, 4732%, 4911% dan 4286% Hal ini memberikan arti bahwa sebagian besar situasi tempat tinggal mahasiswa antara tenang dan tidak tenang dan rata-rata waktu yang diperlukan mahasiswa dari tempat tinggal ke kampus sebagian besar antara 25 sampai 45 menit Selain itu, sebagian besar konsentrasi belajar mahasiswa antara terganggu dan tidak ketika mendengar suara (seperti suara radio,tv, dan orang bicara) Sedangkan sumber biaya hidup/kuliah para mahasiswa sebagian besar berasal dari orang tua Lebih lanjut, indikator X 9 sebagian besar berada pada skor 4 yaitu, sebesar 4286% Hal ini berarti bahwa sebagian besar mahasiswa mempunyai ruangan belajar sendiri di tempat tinggalnya

Hasil Pendugaan Parameter Model dengan Metode ULS Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa data Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB dalam pemodelan persamaan struktural dianalisis dengan menggunakan metode yaitu, Unweighted Least Squares (ULS) 1 Hasil Pendugaan Parameter Model dengan Metode ULS Ringkasan hasil dugaan koefisien lintas model pengukuran dengan metode ULS pada model awal disajikan pada Tabel 2 berikut Tabel 2 Hasil Pendugaan dan Pengujian Koefisien Lintas Model Pengukuran dengan Metode ULS Peubah Laten Peubah Penjelas Nilai Nilai T Error Variance X 1 085 2136* 027 X 2 083 2048* 031 Motivasi X 3 084 2122* 029 X 4 084 2114* 030 X 5 099 2355* 001 Construct Reliability = 094, Variance Extracted = 076 Kapabilitas X 6 084 1723* 029 X 7 096 1945* 007 Construct Reliability = 090, Variance Extracted = 082 X 8 094 2192* 011 X 9 056 1358* 069 Lingkungan X 10 074 1749* 045 X 11 089 2114* 021 X 12 050 1200* 075 Construct Reliability = 086, Variance Extracted = 056 Y 1 094 1115* 011 Prestasi Y 2 076 1396* 043 Y 3 079 1408* 037 Construct Reliability = 087, Variance Extracted = 070 *Nilai T nyata pada =005 Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa hasil dugaan parameter koefisien lintas model pengukuran yang dihasilkan metode ULS menunjukkan semua peubah penjelas (indikator) signifikan dalam mengukur atau merefleksikan peubah laten (semua nilai T hitung dalam Tabel 2 > nilai T kritis (T tabel) yaitu, 196) Nilai T tabel diambil dengan menggunakan ketentuan = 005 dan degree of freedom sebesar n-2 Sedangkan nilai construct reliability dan variance extracted peubah

laten motivasi, kapabilitas, lingkungan dan prestasi berturut-turut sudah berada diatas nilai yang direkomendasikan yaitu, 07 dan 05 Menurut Sharma (1996), Semakin besar indeks construct reliability maka semakin baik indikatorindikator dalam mengukur peubah latennya Nilai reliabilitas konstruk yang disarankan adalah lebih besar dari 07 Sedangkan menurut Hair et al (1998), nilai variance extracted minimal 05 biasa digunakan untuk peubah-peubah indikator yang mampu merepresentasikan dengan baik peubah latennya Dengan demikian dapat disimpulkan peubah penjelas reliabel (andal) dalam merefleksikan peubah latennya Sedangkan ringkasan hasil pendugaan koefisien lintas model struktural pada model awal disajikan pada Tabel 3 berikut Tabel 3 Hasil Pendugaan dan Pengujian Koefisien Lintas Model Struktural dengan Metode ULS Peubah Laten Koefisien Lintas Nilai T Motivasi Prestasi 042 337* Kapabilitas Prestasi 009 230* Lingkungan Prestasi 032 263* *Nilai T nyata pada =005 Hasil pendugaan koefisien lintas pada model struktural yang disajikan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa peubah laten eksogen yaitu, motivasi, kapabilitas dan lingkungan berpengaruh nyata pada peubah laten eksogen (prestasi) Uji kelayakan model awal dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini Tabel 4 Kriteria Kelayakan Model Dugaan Awal Kriteria Nilai Nilai ideal 2 10724 (nilai P = 006450) Nilai P 005 RMSEA 0050 008 GFI 099 090 AGFI 099 080 RMSR 0044 Relatif kecil Hasil uji kelayakan model awal seperti tersaji pada Tabel 4 nilai 2 sebesar 10724 (nilai P = 006450) menunjukkan model awal layak mengepas data dengan baik Sedangkan nilai uji kelayakan model yang lain yaitu, nilai RMSEA, GFI, AGFI dan RMSR juga sudah berada pada kriteria atau nilai yang ideal Nilai

uji kelayakan model tersebut menunjukkan bahwa keadaan emperis data sesuai dengan model, berarti model sudah layak 2 Analisis Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi S1 Matematika FMIPA-IPB Interpretasi Hasil Dugaan Parameter Koefisien Lintas Model Pengukuran a) Peubah motivasi dibangun oleh 5 indikator, yang paling dominan mengukur peubah laten motivasi adalah cara belajar (X 5 ), dimana dalam perhitungan diperoleh angka sebesar 099 Sedangkan indikator terkecil yang mengukur motivasi adalah bidang studi sesuai dengan cita-cita (X 2 ), yang diperoleh hasil perhitungan sebesar 083 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator yang paling dominan mengukur motivasi mahasiswa adalah cara belajar (X 5 ) mahasiswa tersebut b) Peubah kapabilitas dibangun oleh 2 indikator, yang paling dominan mengukur peubah kapabilitas adalah nilai rata-rata ijazah SMA (X 7 ), dimana dalam perhitungan diperoleh angka sebesar 096 Sedangkan indikator terkecil yang mengukur kapabilitas adalah NEM SMA (X 6 ) yang diproleh hasil perhitungan sebesar 084 Dengan demikian dapat disimpulkan baghwa indikator yang paling dominan mengukur kapabilitas mahasiswa adalah nilai rata-rata ijazah SMA (X 7 ) c) Peubah lingkungan dibangun oleh 5 indikator, yang paling dominan mengukur peubah lingkungan adalah situasi tempat tinggal (X 8 ), dimana dalam perhitungan diperoleh angka sebesar 094 Sedangkan indikator terkecil yang mengukur lingkungan adalah sumber biaya hidup/kuliah yang diproleh hasil perhitungan sebesar 050 Dengan demikian dapat disimpulkan bawa indikator yang paling dominan mengukur lingkungan mahasiswa adalah situasi tempat tinggal (X 8 ) mahasiswa tersebut d) Berikutnya, peubah prestasi dibangun oleh 3 indikator, dimana yang paling dominan mengukur peubah prestasi adalah indikator IPK (Y 1 ) dengan diperoleh nilai sebesar 094 Sedangkan indikator yang paling kecil mengukur peubah prestasi adalah nilai MKDU (Y 2 ), dengan diperoleh hasil perhitungan sebesar 076 Dengan demikian dapat disimpulkan bawa

indikator yang paling dominan mengukur prestasi mahasiswa adalah IPK (Y 1 ) Interpretasi Hasil Dugaan Parameter Koefisien Lintas Model Struktural Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peubah laten eksogen yaitu, motivasi, kapabilitas dan lingkungan berpengaruh nyata terhadap peubah laten endogen yaitu, prestasi Untuk lebih jelas lagi dalam melihat besar masingmasing pengaruh tersebut, dapat dilihat pada Gambar 10 berikut ini 100 Motivasi 072 042 084 100 Kapablts 009 Prestasi 038 069 032 100 Lingkngn Gambar 10 Hasil Pendugaan Parameter Model Struktural dengan Metode ULS Berdasarkan Gambar 10 dan nilai T yang disajikan pada Tabel 3 maka dapat dihitung pengaruh langsung, tidak langsung dan total pengaruh dari masing masing peubah laten eksogen yaitu, motivasi, kapabilitas dan lingkungan terhadap peubah laten endogen yaitu, prestasi yang dipaparkan dalam uraian berikut ini a) Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Berdasarkan nilai-nilai yang ada pada Gambar 10 diketahui bahwa besar koefisien lintas dari motivasi terhadap prestasi sebesar 042 dengan arah positif, artinya semakin meningkat motivasi mahasiswa maka akan membuat prestasi mahasiswa meningkat Besar pengaruh motivasi secara langsung terhadap prestasi sebesar (042) 2 = 01764 atau 1764%, jadi berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 1764% peningkatan yang terjadi pada prestasi mahasiswa secara langsung disebabkan oleh adanya peningkatan pada motivasi Sementara secara tidak langsung pengaruh motivasi terhadap prestasi karena hubungannya dengan kapabilitas dan

lingkungan sebesar (042 x 072 x 009) + (042 x 084 x 032) = 01401 atau 1401% Jadi secara total pengaruh motivasi terhadap prestasi sebesar 3165% b) Pengaruh Kapabilitas Terhadap Prestasi Berdasarkan nilai-nilai yang ada pada Gambar 10 diketahui bahwa besar koefisien lintas dari kapabilitas terhadap prestasi sebesar 009 dengan arah positif, artinya semakin meningkat kapabilitas mahasiswa maka akan membuat prestasi mahasiswa meningkat Besar pengaruh kapabilitas secara langsung terhadap prestasi sebesar (009) 2 = 00081 atau 081%, jadi berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 081% peningkatan yang terjadi pada prestasi mahasiswa secara langsung disebabkan oleh adanya peningkatan pada kapabilitas Sementara secara tidak langsung pengaruh kapabilitas terhadap prestasi karena hubungannya dengan motivasi dan lingkungan sebesar (009 x 072 x 042) + (009 x 069 x 032) = 00471 atau 471% Jadi secara total pengaruh kapabilitas terhadap prestasi sebesar 552% c) Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Berdasarkan nilai-nilai yang ada pada Gambar 10 diketahui bahwa besar koefisien lintas dari lingkungan terhadap prestasi sebesar 032 dengan arah positif, artinya semakin meningkat lingkungan mahasiswa maka akan membuat prestasi mahasiswa meningkat Besar pengaruh lingkungan secara langsung terhadap prestasi sebesar (032) 2 = 01024 atau 1024%, jadi berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 1024% peningkatan yang terjadi pada prestasi mahasiswa secara langsung disebabkan oleh adanya peningkatan pada lingkungan Sementara secara tidak langsung pengaruh lingkungan terhadap prestasi karena hubungannya dengan motivasi dan kapabilitas sebesar (032 x 084 x 042) + (032 x 069 x 009) = 01428 atau 1428% Jadi secara total pengaruh lingkungan terhadap prestasi sebesar 2452% Formulasi persamaan prestasi mahasiswa adalah sebagai berikut : Prestasi = 042*Motivasi + 009*Kapabilitas + 032*Lingkungan + 038, dengan R² = 062 Hal ini memberikan arti bahwa keragaman prestasi dapat dijelaskan

oleh keragaman motivasi, kapabilitas dan lingkungan sebesar 62% Berdasarkan hasil perhitungan terlihat besarnya pengaruh masing-masing peubah laten eksogen yaitu, motivasi, kapabilitas dan lingkungan terhadap peubah laten endogen yaitu, prestasi Motivasi memberikan pengaruh yang paling besar daripada pengaruh kapabilitas dan lingkungan Hal ini dapat diterima karena menurut Sumandi Suryabrata dalam Djaali (2006) motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang medorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan Sementara itu Gates et al dalam Djaali (2006) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu Sedangkan kapabilitas memberikan pengaruh terkecil terhadap prestasi Hal ini bisa disebabkan : i) prestasi mahasiswa ketika di SMA relatif seragam, ii) tidak ada hubungan yang linear antara prestasi di SMA dengan Prestasi di IPB Misalkan seseorang yang memiliki NEM yang tinggi di SMA namun memiliki prestasi yang rendah di IPB, demikian juga sebaliknya

SIMPULAN Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan hasil Analisis MPS dengan menggunakan metode pendugaan parameter ULS menunjukkan bahwa: 1 Seluruh indikator signifikan dan reliabel dalam mengukur peubah latennya Sedangkan berdasarkan kriteria uji kelayakan model bahwa model layak dalam mengepas data empirik 2 Indikator yang paling dominan dalam mengukur peubah laten motivasi, kapabilitas, lingkungan dan prestasi berturut-turut adalah cara belajar (X 6 ), nilai rata-rata ijazah SMA (X 7 ), situasi tempat tinggal (X 8 ) dan indeks prestasi kumulatif atau IPK (Y 1 ) 3 Peningkatan prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh motivasi, kapabilitas dan lingkungan dengan besar pengaruh berturut-turut 31,65%, 5,52%,24,52%

DAFTAR PUSTAKA Bollen, KA 1989 Structural Equation With Latent Variables New York : John Wiley & Sons Djaali, H, 2006 Psikologi Pendidikan Bumi Aksara, Jakarta Ghozali, A, 2001 Structural Equation Modeling dan Penerapannya dalam Pendidikan http://isjdpdiilipigoid/indexphp/searchhtml?act=tampil&id=35116&idc=32 Hair JF, RE Anderson, RL Tatham & WC Black 1998 Multivariate Data Analysis : With Reading Fourth Edition New Jersey: Prentice Hall Jöreskog, KG & D Sorbom 1999 Lisrel 8 New Statistical Features Scientific Software International Sharma, S 1996 Applied Multivariate Techniques John Wiley & Sons, New York