BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap"

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan Penelitian Berdasarkan timbulnya variabel, jenis penelitian dapat dibedakan atas penelitian non-eksperimen dan penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap subjek penelitian. Penelitian non-eksperimen menurut pola-pola atau sifat penelitian dapat dibedakan atas penelitian kasus, penelitian kausal komparatif, penelitian korelasi, penelitian historis, dan penelitian filosofis. Penelitian ini melakukan pengambilan data pada satu waktu tertentu untuk satu kelompok sampel, oleh karena itu penelitian ini merupakan penelitian model cross-sectional. Baik data primer maupun sekunder dikumpulkan dengan cara cross section, yaitu penelitian satu waktu tertentu dengan menggunakan banyak responden. Data penelitian dikumpulkan secara langsung ke lokasi penelitian. Penelitian ini adalah merupakan penelitian penjelasan (explanatory research), karena bertujuan untuk menjelaskan suatu hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis (Ghozali, 2004). Jenis penelitian ini dipilih karena tujuan yang hendak dicapai mencakup usaha-usaha untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh yang terjadi antar variabel yang diteliti yang dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei terhadap mahasiswa Politeknik Negeri Bali dan alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner. 55

2 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Bali dan respondennya adalah mahasiswa Politeknik Negeri Bali, yang didasarkan atas pertimbangan bahwa Politeknik Negeri Bali belum pernah melaksanakan penelitian mengenai kualitas pelayanan, kepuasan mahasiswa dan citra yang dapat menciptakan word of mouth positif dari mahasiswanya. 4.2 Variabel Penelitian Identifikasi dan Klasifikasi Variabel Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat diidentifikasi dan diklasifikasikan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut: 1) Variabel eksogen, merupakan variabel/konstruk yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model (Ferdinand, 2002). Variabel eksogen dikenal juga sebagai source variable atau independent variable. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah Kualitas Pelayanan. 2) Variabel endogen, merupakan variabel yang diprediksikan oleh satu atau beberapa variabel yang lain dalam model (Ferdinand, 2002). Variabel endogen dalam penelitian ini adalah Kepuasan mahasiswa, citra dan positive word of mouth Politeknik Negeri Bali. Kualitas layanan dengan dimensi bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Identifikasi variabel penelitian, dimensi dan indikator untuk masingmasing variabel adalah seperti dalam Tabel 4.2.

3 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari masing-masing variabel yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Kualitas Pelayanan (Service Quality), merupakan persepsi mahasiswa terhadap kualitas layanan yang dirasakan atas lima dimensi kualitas layanan yang terdiri atas : a) Bukti fisik (Tangibles), yaitu unsur berwujud pada kualitas jasa pelayanan kampus yang terkait dengan kelayakan fisilitas fisik yang menunjang operasional Politeknik Negeri Bali dalam memberi pelayanan kepada mahasiswa. Bukti fisik diukur dari persepsi responden terhadap indikatorindikator berikut ini. (1) Kemudahan dalam menjangkau lokasi kampus PNB. (2) Ketersediaan tempat parkir yang memadai. (3) Kerapian penampilan pegawai. (4) Kerapian penampilan dosen. (5) Kenyamanan ruang kuliah. (6) Kebersihan toilet. (7) Kelengkapan koleksi pustaka perpustakaan.

4 58 Tabel 4.1 Identifikasi Variabel Penelitian, Dimensi dan Indikator untuk Masing-masing Variabel Variabel Dimensi Indikator Sumber Kualitas Pelayanan ( X ) Kepuasan Mahasiswa (Y1) Citra PNB (Y2) Positive Word of Mouth (Y3) Bukti Fisik (X1) Keandalan (X2) Daya Tanggap (X3) Jaminan (X4) Empati (X5) (1) Kemudahan dalam menjangkau lokasi kampus PNB (X1_1) Parasuraman (2) Ketersediaan tempat parkir yang memadai (X1_2) et al., 1988 (3) Kerapian penampilan pegawai (X1_3) (4) Kerapian penampilan dosen (X1_4) (5) Kenyamanan ruang kuliah (X1_5) (6) Kebersihan toilet (X1_6) (7) Kelengkapan koleksi pustaka perpustakaan (X1_7) (1) Kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang dijanjikan (X2_1) (2) Keakuratan informasi yang diberikan oleh petugas kepada mahasiswa (X2_2) (3) Kemampuan dosen dalam memotivasi mahasiswa (X2_3) (4) Ketepatan waktu kehadiran dosen dalam perkuliahan (X2_4) (5) Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan (X2_5) (1) Kesigapan pegawai dalam melayani mahasiswa pada saat dibutuhkan (X3_1) (2) Kesediaan pegawai mendengarkan keluhan mahasiswa (X3_2) (3) Kecepatan pegawai menindaklanjuti keluhan mahasiswa (X3_3) (4) Ketanggapan dosen dalam membantu mahasiswa (X3_4) (1) Kemampuan dosen dalam membangkitkan kepercayaan mahasiswa (X4_1) (2) Kemampuan dosen dalam meyakinkan mahasiswa (X4_2) (3) Kemampuan pegawai dalam memberikan informasi yang benar kepada mahasiswa (X4_3) (4) Kemampuan PNBdalam melaksanakan proses akademiksesuai dengan standar yang ditetapkan (X4_4) (1) Kesediaan pegawai memberikan pelayanan dengan tanpa membeda-bedakan mahasiswa (X5_1) (2) Kesediaan pegawai memberikan perhatian secara pribadi kepada mahasiswa (X5_2) (3) Kesediaan dosen memberikan pelayanan dengan tanpa membeda-bedakankan mahasiswa (X5_3) (4) Kesedian dosen memberikan perhatian secara individu kepada mahasiswa (X5_4) (1) Kemampuan PNB memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan mahasiswa (Y1_1) (2) PNB merupakan kampus terbaik di Bali (Y1_2) (3) Pilihan untuk kuliah di PNB merupakan pilihan bijak (Y1_3) (4) Kepuasan atas pelayanan yang diberikan (Y1_4) Yap, K.,B., dansweeney, J, C., 2007 (1) PNB memiliki reputasi baik di masyarakat (Y2_1) Alma, 2003 (2) PNB mampu menghasilkan lulusan yang profesional (Y2_2) (3) PNB dikenal luas di kalangan industri (Y2_3) (1) Kesediaan untuk menceritakan hal-hal positif mengenai PNB kepada orang lain (Y3_1) (2) Kesediaan untuk mekomendasikan kepada orang lain yang membutuhkan informasi mengenai lembaga pendidikan vokasional (Y2_2) (3) Kesediaan untuk mengajak orang lain untuk kuliah di PNB (Y3_3) Rosiana, 2011

5 59 b) Keandalan (Reliability), adalah kemampuan Politeknik Negeri Bali dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Keandalan diukur dari persepsi responden terhadap indikatorindikator berikut ini. (1) Kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan yang sesuaidengan yang dijanjikan. (2) Keakuratan informasi yang diberikan oleh petugas kepada mahasiswa. (3) Kemampuan dosen dalam memotivasi mahasiswa. (4) Ketepatan waktu kehadiran dosen dalam perkuliahan. (5) Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan. c) Daya Tanggap (Responsiveness), adalah kesigapan pegawai Politeknik Negeri Bali dalam memberikan jasa pelayanan yang dibutuhkan oleh mahasiswa secara cepat dan tepat. Daya Tanggap diukur dari persepsi responden terhadap indikator-indikator berikut ini. (1) Kesigapan pegawai dalam melayani kebutuhan mahasiswa. (2) Kesediaan pegawai mendengarkan keluhan mahasiswa. (3) Kecepatan pegawai menindaklanjuti keluhan mahasiswa. (4) Ketanggapan dosen dalam membantu mahasiswa. d) Jaminan (Assurance), adalah menciptakan kepercayaan dan kenyakinan bagi mahasiswa bahwa Politeknik Negeri Bali melalui jaminan layanan yang terpercaya dan handal. Jaminan diukur dari persepsi responden terhadap indikator-indikator berikut ini. (1) Kemampuan dosen dalam membangkitkan kepercayaan mahasiswa.

6 60 (2) Kemampuan dosen dalam meyakinkan kepercayaan mahasiswa. (3) Kemampuan pegawai dalam memberikan informasi yang benar kepada mahasiswa. (4) Kemampuan PNB dalam melaksanakan proses akademik. e) Empati (Empathy), adalah kemampuan pegawai Politeknik Negeri Bali dalam memahami dan mengantisipasi kebutuhan mahasiswa khususnya kebutuhan yang bersifat individual. Empati diukur dari persepsi responden terhadap indikator-indikator berikut ini. (1) Kesediaan pegawai memberikan pelayanan dengan tanpa membedabedakan mahasiswa. (2) Kesediaan pegawai memberikan perhatian secara pribadi kepada mahasiswa. (3) Kesediaan dosen memberikan pelayanan dengan tanpa membedabedakan mahasiswa. (4) Kesedian dosen memberikan perhatian secara individu kepada mahasiswa. 2) Kepuasan mahasiswa adalah perasaan atau penilaian emosional mahasiswa Politeknik Negeri Bali atas pemenuhan harapan dan kebutuhannya. Kepuasan mahasiswa diukur dari persepsi responden terhadap indikator-indikator berikut ini. a) Kemampuan Politeknik Negeri Bali memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan mahasiswa. b) Penilaian terhadap Kampus Politeknik Negeri Bali.

7 61 c) Penilaian terhadap keputusan memilih Politeknik Negeri Bali sebagai tempat kuliah. d) Kepuasan atas pelayanan diberikan oleh Politeknik Negeri Bali. 3) Citra Politeknik Negeri Bali adalah pandangan mahasiswa terhadap Politeknik Negeri Bali dilihat dari aspek keterbukaan, mutu lulusan, dan daya serap lulusan di industri. Citra Politeknik Negeri diukur dari persepsi responden terhadap indikator-indikator berikut ini. a) Reputasi Politeknik Negeri Bali di masyarakat. b) Kemampuan Politeknik Negeri Bali dalam menghasilkan lulusan yang profesional. c) Keterkenalan Politeknik Negeri di kalangan industri. 4) Positive word of mouth, adalah merupakan perilaku mahasiswa Politeknik Negeri Bali dalam menyampaikan pesan kepada pihak lain tentang kinerja Politeknik Negeri Bali yang dirasakan selama menempuh proses pembelajaran. Positive word of mouth diukur dari persepsi responden terhadap indikator-indikator berikut ini. a) Kesediaan untuk menceritakan hal-hal positif mengenai Politeknik Negeri Bali kepada orang lain. b) Kesediaan untuk merekomendasikan kepada orang lain yang membutuhkan informasi mengenai lembaga pendidikan vokasional. c) Kesediaan untuk mengajak orang lain agar kuliah di Politeknik Negeri Bali.

8 Prosedur Pengumpulan Data Jenis Data Jenis data menurut sifatnya Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1) Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Yang termasuk data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data jumlah mahasiswa, jumlah pegawai, dan jumlah dosen Politeknik Negeri Bali. 2) Data kualitatif adalah data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka, seperti: keberadaan lokasi penelitian Jenis data menurut sumbernya Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dimana dicatat untuk pertama kalinya dan masih perlu diolah lebih lanjut agar bisa memberi hasil bagi penelitian. Data primer yang akan digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada responden yang telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yaitu tentang penilaian atau persepsi mahasiswa terhadap kualitas pelayanan, kepuasan, citra, dan word of mouth selama kuliah di Politeknik Negeri Bali. 2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dan dihimpun oleh pihak lain. Data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu: jumlah mahasiswa,

9 63 sejarah berdirinya Politeknik Negeri Bali, visi, misi dan tujuan Politeknik Negeri Bali Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 61). Populasi juga berarti kumpulan atau agregasi dari seluruh elemen atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu riset (Sumarsono, 2004). Dalam penelitian ini, populasi umum adalah seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang terdaftar pada tahun akademik 2013/2014, dan populasi targetnya adalah mahasiswa semester V yang berjumlah 935 orang mahasiswa. Pemilihan mahasiswa semester V sebagai responden dilakukan secara sengaja (purposive) dengan dasar pertimbangan bahwa mahasiswa semester V sudah kuliah dalam waktu yang relatif lama (kira-kira 2,5 tahun) karena dalam kurun waktu tersebut, mahasiswa dianggap sudah pernah memperoleh layanan dari seluruh komponen layanan akademik yang diberikan oleh dosen maupun pegawai Politeknik Negeri Bali Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sugiyono (2011: 74) menyarankan bahwa ukuran sampel terbaik untuk ukuran multivariete adalah 5-10 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi.

10 64 Dalam penelitian ini terdapat 34 indikator dan jumlah sampel yang ditetapkan adalah 5 observasi setiap indikator, sehingga totalnya adalah 34 x 5 = 170 responden. Alasan pemilihan 5 observasi setiap parameter adalah kendala sumber daya (waktu, dana, dan sumber daya lain).selain itu, Hair et al. (1995) dalam Ferdinand (2002) menyatakan bahwa ukuran sampel yang sesuai dalam analisis SEM adalah antara Teknik sampling yang dipergunakan pada penelitian ini adalah purposive proportional sampling yaitu penentuan sampling yang dilakukan secara sengaja yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan jumlah mahasiswa pada masing masing jurusan. Distribusi sampel berdasarkan jurusan yang ada di Politeknik Negeri Bali adalah seperti dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Anggota Populasi dan Jumlah Sampel Berdasarkan Jurusan pada Politeknik Negeri Bali Tahun Akademik 2013/2014 No. Jurusan Populasi (orang) Sampel (orang) 1 Teknik Sipil Teknik Mesin Teknik Elektro Akuntansi Administrasi Niaga Pariwisata Jumlah Sumber: Bagian Akademik PNB, Tahun 2013

11 Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan dua cara, yaitu: 1) Angket, adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh responden dengan tujuan untuk memperoleh jawaban dari responden terhadap variabel yang diteliti yang selanjutnya dijadikan data dalam penelitian ini, antara lain data tentang kualitas pelayanan, kepuasan mahasiswa, citra PNB dan word of mouth mahasiswa. 2) Wawancara, adalah pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan beberapa responden untuk memperoleh data yang lebih akurat dan lengkap untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut dari angket yang disebarkan antara lain penjelasan tentang kualitas pelayanan, kepuasan mahasiswa, citra PNB dan word of mouth mahasiswa. Wawancara dilakukan secara lisan. 4.4 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari sekumpulan pernyataan berdasarkan indikator dari masingmasing variabel. Setiap item pernyataan diukur dengan menggunakan sekala Likert dengan 5 (lima) kategori dan setiap item pernyataan diberikan skor mulai dari angka 1 untuk kategori yang sangat tidak setuju, kemudian 2 untuk kategori tidak setuju, 3 untuk kategori yang netral, 4 untuk kategori yang setuju, dan 5 untuk kategori yang sangat setuju. Menurut Kinnear (dalam Umar 2005), skala

12 66 Likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Responden diminta mengisi pernyataan dalam jumlah kategori tertentu bisa 5 atau 7 (agar dapat menampung kategori yang netral) atau memasukkan kategori tidak tahu Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji validitas instrumen Validitas (validity) menunjukkan bahwa suatu pengujian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2008). Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Efendi (2008), cara menguji validitas adalah sebagai berikut: 1) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur. Suatu konsep memiliki konstrak. Konstruk tersebut harus dicari dengan cara sebagai berikut: a) Mencari definisi dan rumusan tentang konsep yang akan diukur yang telah ditulis para ahli dalam literatur. b) Kalau sekiranya di dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi atau rumusan konsep yang akan diukur, maka tugas penelitianlah untuk membuat definisi dan rumusan konsep tersebut. c) Menanyakan langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang akan diukur. 2) Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden. Responden diminta untuk menyatakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan masing-masing pernyataan. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini maka

13 67 distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurve normal. Asumsi kurve normal ini sangat diperlukan di dalam perhitungan statistik. 3) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 4) Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment, yang rumusnya seperti berikut: r hitung = N ( XY ) ( X Y ) [ N X² - ( X )² ] [ N Y² - ( Y )² ] Keterangan: r hitung N X Y = koefisien korelasi = Jumlah sampel = Nilai per butir pernyataan = Total skor dari masing-masing butir pernyataan Dengan ketentuan penilaian menurut Masrun 1979 (dalam Sugiyono, 2004), butir pernyataan yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasinya yang tinggi menunjukkan bahwa butir pernyataan tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula, dengan syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r 0,3 dan kalau < 0,3 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid Uji reliabilitas instrumen Reliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas mengukur tingginya reliabilitas suatu alat ukur (Jogiyanto,2008). Dengan kata

14 68 lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (2008:140)). Menurut Ridwan (2004) uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha (α) Cronbach, karena data yang dikumpulkan adalah berbentuk skala, dengan rumus sebagai berikut: α = k. r 1 + ( k-1 ) r Keterangan: α = keandalan alpha Cronbach r = rata-rata korelasi diantara butir pertanyaan k = jumlah butir pertanyaan dalam skala Instrumen penelitian dikatakan reliabel bila nilai Cronbach > 0,6 (Ferdinand, 2002). Jika skor reliabilitas rendah, maka skor ini perlu ditingkatkan. Salah satu cara meningkatkan skor reliabilitas adalah dengan menghapus itemitem yang tidak konvergen (tidak mengarah ke hal yang sama) di dalam suatu konstruk tertentu. Untuk mengetahui item-item yang tidak konvergen, dapat dilihat nilai korelasi antar itemnya dan nilai variannya (Jogiyanto,2008). 4.6 Metode Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deskriptif dilakukan dengan memberikan deskripsi atau gambaran tentang karakteristik responden serta menyusun distribusi frekuensi dengan menggunakan data dari kuesioner atau angket penelitian yang telah diberikan kepada responden. Berdasarkan teknik analisis ini akan diperoleh hasil berupa frekuensi, persentase dan rata-rata skor jawaban responden untuk masing-

15 69 masing item variabel yang menggambarkan respon atau tanggapan responden terhadap setiap item pernyataan yang diberikan pada setiap variabel. Berdasarkan skor yang diperoleh pada masing-masing item variabel tersebut kemudian dianalisis guna mengungkapkan fenomena yang terdapat pada setiap variabel sesuai dengan persepsi responden yang mana hal tersebut nantinya akan digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dimana penelitian ini dilakukan Analisis Statistik Inferensial Analisis Statistik Inferensial yaitu suatu analisis yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan dimana pada penelitian ini digunakan metode analisis Struktural Equation Modeling (SEM). Dalam melakukan analisis data, proses perhitungan menggunakan software dengan menggunakan processing data oleh komputer, yaitu program Microsoft Excel for Windows 2007, program Statistical Package for Social Science (SPSS) Windows Versi 17, dan program Analysis of Moment Structure (AMOS) for Versi Pada dasarnya model persamaan struktural terdiri atas dua bagian yaitu: bagian pengukuran yang menghubungkan observed variable dengan latent variable lewat confirmatory factor model dan bagian struktur yang menghubungkan antar latent variable lewat persamaan regresi simultan (Ghozali, 2004).

16 70 Langkah-langkah dalam analisis SEM (Ghozali,2004), yaitu sebagai berikut: 1) Pengembangan model berbasis teori Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. Setelah itu, model tersebut divalidasi secara empirik melalui pemrograman SEM. Pengembangan model teoritis dibuat sesuai dengan konsep dan teori manajamen pemasaran tentang kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, dan citra, seperti yang disajikan dalam Tabel 4.1. Setelah model berbasis teori dikembangkan, selanjunya disajikan dalam sebuah path diagram. Path diagram tersebut akan memudahkan peneliti dalam melihat hubungan kausalitas yang ingin diuji. Path diagram Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Mahasiswa, Citra dan Positive Word of Mouth Politeknik Negeri Bali adalah seperti dalam Gambar 4.1. Penyusunan path diagram variabel dalam penelitian ini sesuai dengan konvensi dalam SEM yaitu sebagai berikut: a) Variabel terukur atau measured variable atau manifest variable. Variabel ini juga sering disebut variabel indikator yang digambarkan dalam persegi empat ( ), yaitu variabel yang datanya diperoleh melalui penelitian lapangan dengan menggunakan instrumen penelitian (kuesiner).

17 71 b) Variabel laten atau unobserved variable atau construct variable. Variabel bentukan yang dibentuk melalui indikator-indikator yang diamati dalam dunia nyata, biasanya digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran atau oval ( ). c) Hubungan antar variabel dinyatakan melalui garis, oleh sebab itu jika tidak ada garis berarti tidak ada hubungan langsung yang dihipotesiskan. Bentuk hubungan tersebut adalah regresi yang digambarkan dalam bentuk anak panah. Dimensi-dimensi sebuah faktor akan terlihat dalam diagram SEM melalui anak panah satu arah ( ) yang menunjukkan adanya hubungan yang dihipotesiskan antara dua variabel. 2) Menerjemahkan path diagram ke dalam persamaan struktural dan persamaan spesifikasi model pengukuran Setelah model digambar dalam sebuah path diagram, selanjutnya model tersebut dikonversi ke dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun adalah sebagai berikut: a) Persamaan struktural (structural equation), dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk. Y 1 = 6 X + Z 6 Y 2 = 6 X + 7 Y 1 + Z 7 Y 3 = 6 X+ 7 Y Y 2 + Z 8

18 Gambar 4.1 Path Diagram Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Mahasiswa, Citra dan Positive Word of Mouth Politeknik Negeri Bali 72

19 73 b) Persamaan spesifikasi model pengukuran (measurement model), dirumuskan untuk menentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesiskan antar variabel. 3) Memilih matriks input dan teknik estimasi Matriks input yang dipilih pada penelitian ini adalah matriks kovarians. Matriks kovarian digunakan karena pada penelitian ini menguji hubungan kausalitas dari model teori, dan matriks kovarians memiliki validitas perbandingan antara populasi atau sampel yang berbeda (Ghozali, 2005). Teknik estimasi yang digunakan adalah maximum likelihood estimation method, karena jumlah sampel pada penelitian ini adalah < 200 (Ferdinand, 2002). Estimasi dilakukan melalui dua tahap berikut : a) Teknik confirmatory factor analysis Teknik ini ditujukan untuk mengestimasi measurement model, menguji unidentimensional dari konstruk-konstruk eksogen dan endogen. Melalui tahap ini akan diketahui apakah variabel yang diamati dapat mencerminkan faktor yang dianalisis. b) Teknik full structural equation modeling Model ini digunakan untuk menguji model kausalitas yang telah dinyatakan sebelumnya dalam berbagai hubungan sebab akibat (causal model).

20 74 4) Menilai kemungkinan munculnya masalah identifikasi Masalah identifikasi adalah ketidak mampuan proposed model untuk menghasilkan unique estimate. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi : (1) adanya standard error yang besar untuk satu atau lebih koefisien, (2) ketidak mampuan program untuk invert information matrix, (3) nilai estimasi yang tidak mungkin, misalnya error variance yang negatif, dan (4) adanya nilai korelasi yang tinggi (> 0,90) antar koefisien estimasi. 5) Evaluasi kriteria goodness of fit Pada langkah ini kesesuaian model dievaluasi melalui berbagai kriteria goodness of fit dengan tahapan pertama mengevaluasi path data yang digunakan dapat memenuhi asumsi-asumsi SEM. Langkah-langkah dalam evaluasi kesesuaian model adalah sebagai berikut : a) Uji asumsi SEM (1) Ukuran sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan adalah minimum berjumlah 100 dan selanjutnya menggunakan perbandingan minimum 5 10 kali observasi untuk setiap parameter. (2) Normalitas dan linieritas Normalitas diuji dengan melihat univariate dan multivariate data serta linieritas data, yang diuji dengan mengamati scaterplots dari data. (3) Outliers Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrem baik

21 75 secara univariate maupun multivariate, yaitu muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lain. Dapat diadakan tindakan khusus pada outliers ini asal diketahui bagaimana munculnya outliers itu. (4) Multicollinearity dan singularity Diuji dengan deteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matrik kovarian yang sangat kecil memberikan indikasi adanya problem multicollinearity dan singularity. Program SEM telah menyediakan fasilitas warning setiap kali terdapat multicollinearity dan singularity. (5) Uji unidimensionalitas masing-masing konstruk Unidimensionalitas adalah syarat yang diperlukan untuk analisis reliabilitas dan validitas konstruk (Ferdinand, 2002:61). GFI 0,90 menunjukkan adanya unidemensionalitas. Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk laten (Ferdinand, 2002:62). Sebuah alat ukur dikatakan reliable bila nilai construct reliability > 0,70 atau variance extract > 0,50. Untuk mengukur validitas konstruk ditentukan dari nilai loading factor tiap-tiap indikator. Indikatorindikator yang mempunyai loading factor < 0,5 dikeluarkan dari model (Ghozali, 2004:43). Uji reliabilitas konstruk adalah composite reliability, yang diperoleh melalui rumus berikut ini :

22 76 Construct Reliability = ( Std. Loading ) 2 ( Std. Loading ) 2 + j Keterangan: Std. Loading diperoleh dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator. j adalah measurement error dari tiap-tiap indikator. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas konstruk pada Tabel 5.5 terlihat bahwa reliabilitas untuk masing-masing konstruk nilainya > 0,70. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa indikator dari masing-masing konstruk adalah reliabel. (6) Uji kesesuaian dan statistik Dalam analisis SEM, untuk mengukur kebenaran/kesahihan model yang diajukan hendaknya menggunakan beberapa kriteria fit indeks karena dalam analisis SEM tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model (Hair dkk, 1995 dalam Ferdinand, 2002). Adapun indeks kesesuaian dan cut off value untuk yang digunakan untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak antara lain seperti berikut ini. (a) X 2 chi square statistic adalah uji statistik mengenai ada tidaknya perbedaan antara matriks kovarians populasi dan matriks kovarians sampel. Diharapkan adalah penerimaan hipotesis nol atau tidak ada perbedaan antara kovarians sampel dengan kovarians populasi.

23 77 Semakin kecil X 2 maka semakin baik model tersebut diterima berdasarkan probabilitas dengan cut of value-nya. (b) RMSEA (the root mean square error of approximation) adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi-square statistic dalam sampel besar. Model dapat diterima apabila nilai RMSEA 0,08. (c) GFI (goodness of fit index) adalah sebuah ukuran non statistik yang memiliki rentang nilai 0 (poor fit) sampai 1 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah better fit. Nilai GFI yang diharapkan adalah 0,9. (d) AGFI (adjusted goodness of fit index) di mana nilai yang diharapkan agar model dapat diterima adalah 0,9. (e) CMIN/DF (the minimum sample discrepancy function) dibagi dengan degree of freedom-nya akan menghasilkan indeks CMIN/DF yang tidak lain adalah statistik chi-square (X 2 ) dibagi dengan df-nya sehingga disebut X 2 relatif. CMIN/DF atau relatif X 2 yang diharapkan adalah 2. (f) TLI (tucker lewis index) merupakan sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah base line model. Nilai yang diharapkan adalah 0,95. (g) CFI (comparative fit index) dengan rentang 0 1 di mana semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat fit yang semakin meningkat.

24 78 Pada nilai CFI 1 mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit (Arbuckle, 1997 dalam Ferdinand, 2002:58). Goodness of fit index χ 2 - Chi Square Significan Probability RMSEA Tabel 4.3 Goodness of Fit Index Cut of Value Diharap Kecil CMIN/DF 2.00 TLI 0.95 CFI 0.94 Sumber : Ferdinand (2002) 6) Interpretasi dan modifikasi model Langkah terakhir adalah mengintepretasikan model dan memodifikasi model bagi model-model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Sebuah pedoman untuk mempertimbangkan perlu tidak modifikasi sebuah model yaitu dengan melihat jumlah residual yang dihasilkan oleh model. Batas keamanan untuk jumlah residual adalah 5 persen. Bila jumlah residual lebih besar dari 5 persen dari semua residual kovarians yang dihasilkan oleh model, maka sebuah modifikasi mulai perlu dipertimbangkan. Selanjutnya, bila ditemukan bahwa nilai residual yang dihasilkan oleh model itu cukup besar (>2,58), maka cara lain dalam memodifikasi model adalah dengan mempertimbangkan untuk menambah sebuah alur baru terhadap model yang diestimasi itu (Ferdinand, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kualitas layanan, komitmen, dan kepercayaan terhadap loyalitas. Sebagai variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian yang akan kami ambil adalah mahasiswa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini BMT Marhamah dan subyek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di BMT Marhamah. B. Jenis Data Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu: 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di Waroeng Spesial Sambal (SS) kota Yogyakarta yang terdiri dari 3 cabang yaitu: 1. Waroeng SS Kusumanegara. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis data yang disesuaikan dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, antara lain populasi dan sampel, pengukuran variabelvariabel penelitian, teknik pengambilan sampel, dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Structural Equation Modeling (SEM) adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. Tahap Pendahuluan Studi Literatur 2. Tahap Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Unit yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah vendor e- commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Penelitian survei merupakan sebuah sistem untuk mengumpulkan informasi dari atau tentang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneliian ini adalah pendekatan kuantitatif dan disajikan dalam bentuk angka-angka yang akan diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Princess Syahrini F-KTV yang bertempat di Jogja City Mall, Yogyakarta. Jadi, subyek penelitian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pemecahan masalah dalam penelitian ini diawali dengan studi literatur yang mencakup kajian teori, penelitian empiris sebelumnya dan model yang relevan dengan masalah penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek /Subyek Penelitian Menurut Husein Umar (2005) pengertian obyek penelitian adalah sebagai berikut : Obyek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab III akan memaparkan jenis penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, pengukuran konsep, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Menurut Rangkuti (2006 : 15), bahwa rancangan penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Menurut Rangkuti (2006 : 15), bahwa rancangan penelitian 34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Menurut Rangkuti (2006 : 15), bahwa rancangan penelitian dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu rancangan penelitian eksplanatori dan konklusif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menggambarkan lapangan atau objek penelitian yang diarahkan untuk menganalisis suatu model mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Repetitive Buying di Alex

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subjek penelitian Objek penelitian yang akan digunakan penulis yaitu produk makanan organik, yang bertujuan untuk mengetahui perilaku pembelian produk ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Konfirmatori Analisis faktor konfirmatori dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014 hingga Juni 2014 di PT Asuransi AXA Indonesia dan VFS Global

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian ini subyek yang di pilih adalah konsumen yang merupakan masyarakat D.I Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian.

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. BAB II LAPORAN PENELITIAN Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalan penelitian ini adalah Balai Metrologi DIY. Sebagai subyek penelitiannya adalah pegawai organik kantor Balai Metrologi DIY. Pegawai yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada kegiatan penelitian, atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah cara pandang seorang ilmuwan dari sisi strategis yang menentukan dari nilai sebuah disiplin ilmu pengetahuan. Pada penelitian ini metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci