GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

FUNGSI KHUSUS FSK 20238/2 SKS

APLIKASI MATEMATIKA UNTUK FISIKA DAN TEKNIK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

GARIS - GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KALKULUS LANJUT A (S1 / TEKNIK INFORMATIKA ) KODE / SKS KD

Program Studi Teknik Mesin S1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KELOMPOK MATA KULIAH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

KELOMPOK MATA KULIAH FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS MATA KULIAH KALKULUS II

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib. : Aip Saripudin, M.T.

Matematika Teknik I. Prasyarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks

III. SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata kuliah : FISIKA KUANTUM Kode : FI 363 SKS : 3 Nama Dosen : Yuyu R.T, Parlindungan S. dan Asep S

TINJAUAN MATA KULIAH... Kegiatan Belajar 2: PD Variabel Terpisah dan PD Homogen Latihan Rangkuman Tes Formatif

Program Studi Teknik Mesin S1

Solusi Problem Dirichlet pada Daerah Persegi dengan Metode Pemisahan Variabel

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Silabus dan Rencana Perkuliahan

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

I. Nama Mata Kuliah : MEKANIKA II. Kode / SKS : MFF 1402 / 2 sks III. Prasarat

Mata Kuliah : ELEKTROMAGNETIKA I Kode Kuliah : FEG2C3 Semester : Genap 2014/2015 Kredit : 3 SKS

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATEMATIKA LANJUT 203H1204. Dosen Pengampu Prof. Dr. Syamsuddin Toaha, M.Sc. Naimah Aris, S.Si, M.Math.

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON

PROPOSAL TUGAS AKHIR PENGARUH JUMLAH SUKU FOURIER PADA PENDEKATAN POLAR UNTUK SISTEM GEOMETRI KARTESIAN OLEH : IRMA ISLAMIYAH

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

PENGANTAR DASAR MATEMATIKA REKAYASA, oleh Markoni Hak Cipta 2014 pada penulis

LAMPIRAN. Hubungan antara koordinat kartesian dengan koordinat silinder:

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. pedoman untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga untuk

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Persamaan Kontinuitas dan Persamaan Gerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GELOMBANG OPTIK (FI303)

Bil Riil. Bil Irasional. Bil Bulat - Bil Bulat 0 Bil Bulat + maka bentuk umum bilangan kompleks adalah

KALKULUS LANJUT. Oleh: Prayudi. Edisi Pertama Cetakan pertama, 2009

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Metode Beda Hingga untuk Penyelesaian Persamaan Diferensial Parsial

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

FUNGSI DELTA DIRAC. Marwan Wirianto 1) dan Wono Setya Budhi 2)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Analisis Energi Osilator Harmonik Menggunakan Metode Path Integral Hypergeometry dan Operator

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III TENSOR. Berdasarkan uraian bab sebelumnya yang telah menjelaskan beberapa

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

BAHASAN DAN RUJUKAN. Minggu ke- Pokok Bahasan Subpokok Bahasan

Persamaan Diferensial Parsial Umum Orde Pertama

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

PENENTUAN MEDAN GRAVITASI EINSTEIN DALAM RUANG MINKOWSKI MENGGUNAKAN SIMBOL CHRISTOFFEL JENIS I DAN II SKRIPSI MELLY FRIZHA

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU

DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS

SILABUS. Deskripsi Mata Kuliah : Merupakan lanjutan dari kalkulus-2 yang menitikberatkan pada pemahaman dan penguasaan konsep dan aplikasi integral

Pendahuluan Elektromagnetika

Transformasi Laplace Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks Variabel kompleks Fungsi Kompleks

Fungsi Gamma. Pengantar Matematika Teknik Kimia. Muthia Elma

UJIAN AKHIR SEMESTER METODE NUMERIS I

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Bab II Fungsi Kompleks

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata kuliah Fisika Matematika di Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY bertujuan agar mahasiswa memiliki

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT (SKS) SEMESTER DIREVISI. Elektromagnetika DTH1K3 Telekomunikasi T =3 P = Juni 2016

OTORISASI Pengembang RP Koordinator RMK Koordinator PRODI Moh. Januar Ismail B., S.Si., M.Si. Moh. Januar Ismail B., S.Si., M.Si.

Bab 2. Persamaan Einstein dan Ricci Flow. 2.1 Geometri Riemann

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Model Aliran Panas

BAB V MOMENTUM ANGULAR Pengukuran Simultan Beberapa Properti Dalam keadaan stasioner, momentum angular untuk elektron hidrogen adalah konstan.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Transkripsi:

Revisi ke: Tanggal: GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) SPMI-UNDIP/GBPP/xx.xx.xx/xxx Disetujui oleh Dekan Fak Mata Kuliah : Fisika Matematika II Kode/ Bobot : PAF 215/4 sks Deskripsi singkat : Mata Kuliah Fisika Matematika II merupakan kelanjutan dari Mata kuliah Fisika Matematika I dengan materi kuliah berisi konsep matematika lanjutan yang kemudian diaplikasikan pada hukum-hukum Fisika dari suatu fenomena fisis yang lebih lanjut pula. Untuk mengikuti kuliah ini diperlukan kemampuan matematika yang sudah cukup mapan sehingga harus menguasai dahulu materi kuliah Fisika Matematika I (merupakan syarat utama untuk mengikuti kuliah Fisika Matematika II). Materi kuliah Fisika Matematika II terdiri dari Kalkulus Variasi, Analisis Tensor, Fungsi-Fungsi Khusus, Variabel Kompleks, Persamaan Differensial Khas dan Persamaan Differensial Parsial. Dari materinya bisa dilihat bahwa kuliah ini menekankan kepada bentuk formulasi matematika lanjutan yang diaplikasikan pada hukum-hukum Fisika yang lebih kompleks pula dan meliputi penelaahan dalam masalah perhitungan aksi (action) dari suatu persamaan fisis dengan menggunakan konsep kalkulus variasi yang dipadukan dengan persamaan gerakan pada koordinat n dimensi (tensor) serta pemecahan persamaan differensial orde dua khusus, fungsi kompleks serta transformasi dari fungsi posisi terhadap momentum (Fourier) berbagai integrasi lanjutan yang diselesaikan dengan transformasi Laplace. Standar kompetensi (SK) : Pada akhir kuliah ini, mahasiswa dapat menghubungkan berbagai konsep matematika lanjutan untuk menyelesaikan permasalahan yang dinyatakan dalam hukum-hukum Fisika lanjutan 1 2 3 4 5 6 7 No Kompetensi dasar (KD) Pokok bahasan Sub pokok bahasan Metode Pembelajaran Soft skill* Pustaka 1 Mahasiswa dapat: Kalkulus Variasi Persamaan Euler 4, 6, 11 [1] : 383 406. Menemukan titik stasioner suatu fungsi untuk Persamaan Euler dalam [4] : 1038-1077 menentukan jarak/lintasan antara dua titik koordinat polar dan problem Menjelaskan persamaan Euler Brachistochrone 3 x 100 menit. Menemukan geodesi suatu bidang Fungsi beberapa variabel menggunakan persamaan Euler (Prinsip Hamilton/Persamaan (Pertemuan ke 1-3) Menjelaskan persamaan Euler pada koordinat Lagrange) polar Menemukan fungsi kurva menghubungkan dua titik dan lintasan menggunakan persamaan Euler pada koordinat polar Menemukan persamaan gerak sistem mekanik Problem Isoperimetrik

menggunakan prinsip Hamilton (persamaan Lagrange) Menemukan persamaan kurva dalam problem isoperimetrik 2 Mahasiswa dapat: Menuliskan notasi skalar dan vektor dalam operasi penulisan tensor. Menghubungkan antara Tensor dan Matriks Menuliskan operasi Tensor menggunakan notasi-notasi matriks. Menjelastkan aturan penyederhanaan penulisan tanda penjumlahan dalam tensor (konvensi penjumlahan Einstein). Menjelaskan aturan penulisan operasi vektorvektor kontravarian yang diungkapkan dalam notasi Tensor dan operasi matriks. Menjelaskan aturan penulisan operasi vektorvektor kovarian yang diungkapkan dalam notasi Tensor dan operasi matriks. Menjelaskan aturan penulisan invarian (skalar) yang diungkapkan dalam notasi Tensor dan operasi matriks. Menjelaskan operasi penulisan Tensor Orde kedua atau lebih Menghubungkan tensor orde-2 dengan operasi matriks Menuliskan beberapa notasi matematik seperti tensor metrik, simbol Levi-Civita dan jarak lintasan dengan menggunakan tensor metrik. Membuktikan persamaan Maxwell dari kasus Tensor Medan Elektromagnetik. 3 Mahasiswa dapat: Menuliskan perumusan fungsi-fungsi khusus (faktorial, gamma, beta, error, green, Delta Dirac dan fungsi eliptik) Menghitung integrasi menggunakan fungsi faktorial Analisis Tensor Skalar dan Vektor Hubungan diantara Tensor dan Matrik Konvensi Penjumlahan Einstein Vektor-vektor kontravarian Vektor-vektor kovarian. Skalar (invarian) Tensor Orde dua atau lebih. Notasi Matematik dalam tensor. Aplikasi Tensor pada persamaan Maxwell. Fungsi-Fungsi Khusus Fungsi faktorial Fungsi Gamma untuk n kecil dan negatif Formula-formula penting fungsi Gamma Fungsi Gamma untuk n besar 3 x 100 menit (Pertemuan ke 4-6) 4 x 100 menit. (Pertemuan ke 7-10) 4, 6, 11 [1] : 407 453. [4] : 133 163. 4, 6, 11 [1] : 457 481. [4] : 499 533. [5] : 258-294, 507-561

Menghitung integral menggunakan fungsi gamma Membuktikan formula-formula penting fungsi Gamma Membuktikan persamaan yang menghubungkan fungsi gamma dan fungsi beta Menghitung integral dengan mengkombinasikan fungsi gamma dan fungsi beta Memperkirakan Fungsi Gamma untuk nilai n yang sangat besar dalam bentuk rumus Stirling Menghitung integral menggunakan fungsi Beta dan fungsi Error untuk menyelesaikan kasuskasus dalam ilmu geofisika. Menghitung integral eliptik dalam bentuk Legendre dan Jacobi Menghitung panjang lengkungan ellpis, contoh pada gerak pendulum Menjelaskan pengertian fisis Fungsi Green dan Delta Dirac Menemukan solusi persamaan diferensial menggunakan fungsi Green dan Delta Dirac 4 Mahasiswa dapat: Menjelaskan definisi fungsi analitik yang mempunyai sebuah turunan. Menyebutkan teorema-teorema yang mendasari kondisi dari persamaan Cauchy- Riemann menjelaskan definisi fungsi harmonik Menjelaskan integral lintasan tertutup yang memenuhi syarat Cauchy. Menyebutkan peryaratan teorema Cauchy bagi integral lintasan tertutup. Menguraikan definisi dari deret Laurent serta koefisien dari deret Laurent. Menjelaskan definisi teorema Residu dengan titik singular yang terisolasi. Menghitung residu dengan memakai deret Fungsi kompleks Variabel dan Formula Stirling Fungsi Beta Fungsi Error Fungsi dan Integral Eliptik Fungsi Green Fungsi Delta Dirac. Pengertian fungsi analitik. Persamaan Cauchy-Riemann dan fungsi harmonik Integral lintasan tertutup. Teorema Cauchy Deret Laurent Teorema Residu Cara menentukan Residu Penggunaan residu untuk menghitung integral-integral tertentu Pemetaan konformal 3 x 100 menit. (Pertemuan ke 11-13) 4, 6, 11 [1] : 579 630. [4] : 404 497. [5] : 383 443.

Laurent, kutub sederhana serta multi kutub. Menghitung integral-integral dari koordinat polar, bentuk kompleks dan lain-lain menggunakan residu Menghubungkan pemetaan konformal koordinat dua dimensi dari koordinat kartesian ke koordinat polar atau sebaliknya. 5 Mahasiswa diharapkan sedikitnya mampu memahami dan menjelaskan tentang: Fungsi generator Bessel, untuk mencari solusi Fungsi Bessel dan persamaan diferensial orde dua dari Fungsi Bessel dengan menggunakan cara penderetan. Solusi Fungsi Bessel lainnya yang disebut sebagai Fungsi Neumann dan Fungsi Hankel. Aplikasi persamaan diferensial Bessel pada solusi persamaan penjalaran gelombang elektromagnetik dalam silinder konduktor pada sistem koordinat silinder. Orthogonalitas Fungsi Bessel dalam bentuk integral dari fungsi Bessel yang dapat digunakan untuk mencari konstanta normalisasi pada persamaan Bessel. Fungsi generator Legendre, untuk mencari solusi Fungsi Legendre dan persamaan diferensial orde dua dari Fungsi Legendre dengan menggunakan cara penderetan. Fungsi turunan dari Legendre yang disebut sebagai Fungsi Legendre asosiasi serta mencari persamaan differensial Legendre asosiasi. Orthogonalitas Fungsi Legendre dan Legendre Asosiasi dalam bentuk integral yang dapat digunakan untuk mencari konstanta normalisasi pada persamaan Legendre dan Legendre asosiasi. Aplikasi Fungsi Legendre pada kasus Persamaan diferensial khas. bentuk Fungsi Generator Bessel. Fungsi Neumann dan Fungsi Hankel. Aplikasi persamaan differensial Bessel. Orthogonalitas Fungsi Bessel. Fungsi generator Legendre. Fungsi Legendre asosiasi. Orthogonalitas Fungsi Legendre. Aplikasi Fungsi Legendre. Fungsi generator Hermite. Aplikasi fungsi Hermite. Fungsi generator Laguerre. Fungsi Laguerre asosiasi Aplikasi Fungsi Laguerre Asosiasi. 5 x 100 menit. (Pertemuan ke 14-18) 4, 6, 11 [1] : 483 537. [3] : 50 55, 62 67, 70 76. [4] : 675 879. [5] : 74 152.

potensial listrik dari sumber muatan tunggal (monopol) serta Fungsi Legendre asosiasi untuk pemecahan solusi Persamaan Laplace dalam koordinat bola. Fungsi generator Hermite, untuk mencari solusi Fungsi Hermite dan persamaan diferensial orde dua dari Fungsi Hermite serta orthogonalitas Fungsi hermite dengan menggunakan cara pendifferensialan. Aplikasi Fungsi Hermite pada kasus osilator harmonik 1 Dimensi. Fungsi generator Laguerre, untuk mencari solusi Fungsi Laguerre dan persamaan diferensial orde dua dari Fungsi Laguerre serta orthogonalitas Fungsi laguerre dengan menggunakan cara penderetan. Fungsi turunan dari Laguerre yang disebut sebagai Fungsi Laguerre asosiasi serta mencari persamaan differensial Laguerre asosiasi serta orthogonalitas Fungsi laguerre asosiasi. Aplikasi Fungsi Laguerre asosiasi pada pemecahan solusi dari Atom hidrogen. 6 Mahasiswa dapat: Menemukan distribusi temperatur yang tak bergantung waktu sebagai fungsi dari posisi/ruang menggunakan persamaan Laplace Menemukan distribusi temperatur sebagai fungsi posisi dan waktu menggunakan persamaan difusi Menemukan fungsi gerak gelombang dan vibrasi 7. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang: Bentuk integral dari Transformasi Laplace dan beberapa sifat dari transformasi laplace beserta beberapa transformasi Laplace. Persamaan Differensial Parsial Persamaan Laplace dalam koordinat Cartesian Persamaan Difusi/Aliran Panas Persaman Gelombang dan Vibrasi Transformasi Laplace Transformasi Laplace Kebalikan Transformasi Laplace Transformasi Laplace untuk menyelesaikan persamaan diferensial 3 x 100 menit. (Pertemuan ke 19-21) 3 x 100 menit 4, 6, 11 [1] : 541 576. [4] : 535-543. [5] : 1 23. 4, 6, 11 [1] : 635 647. [2] : 1-135 [4] : 965 1004.

Bentuk perumusan dari kebalikan transformasi Laplace serta beberapa sifat kebalikan dari Transformasi Laplace. Menemukan solusi PDB menggunakan transformasi Laplace. Aplikasi Transformasi Laplace serta kebalikannya pada rangkaian RLC untuk mencari nilai dari arus listrik. Menjelaskan transformasi Laplace dalam menyelesaikan persamaan diferensial parsial. Menemukan distribusi temperatur menggunakan transformasi Laplace. Aplikasi Transformasi Laplace Penyelesaian persamaan diferensial parsial menggunakan transformasi Laplace. (Pertemuan ke 22-24) Referensi: [1] Boas, M.L., 1966, Mathematical Methods in The Physical Sciences, second ed., John Willey & Sons. [2] Spiegel, Murray R., 1965, Laplace Transforms, Mc Graw-Hill Book Company. [3] Yariv, Amnon, 1982, An Introduction to Theory and Aplications of Quantum Mechanics, John Wiley and Sons. [4] Arfken, G. B. And Weber, H. J., 2005, Mathematical Methods for Physicists, Elsevier Academic Press, USA. [5] Wyld, H. W., 2005, Mathematical Methods for Physics, Advanced Book Program, Perseus Books, Reading, Massachusetts.