Validasi Teknik Video Tracking Pada Pengukuran Percepatan Gravitasi Menggunakan Gerak Jatuh Bebas Dalam Tabung Hampa Udara

dokumen-dokumen yang mirip
Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi

Analisis Gerak Parabola Menggunakan Teknik Pelacakan Video Digital

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker

Penentuan Koefisien Momen Inersia dengan Video Analisis

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 3.1: Dua batu yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dalam waktu yang sama.

Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80

Bab III. Metodelogi Penelitian

A. Pendahuluan dan Pengertian

g ) 102.( 6 10 ) 2 10

Gaya Angkat dan Perbedaan Tekanan di Dalam dan Luar Apollo Koran

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

BAB III KALIBRASI DAN VALIDASI SENSOR KAMERA UNTUK PENGEMBANGAN RUMUS POSISI TIGA DIMENSI OBYEK

Antiremed Kelas 12 Fisika

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Diagram blok sistem pengukuran

Doc. Name: SBMPTN2016FIS999 Version:

PENENTUAN BESAR PENGANGKATAN MAKSIMUM PADA SUDUT ELEVASI TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN AIRFOIL SAYAP PESAWAT

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Kinematika Sebuah Partikel

Pertanyaan berhubungan dengan gambar di bawah ini serta pilihan yang ada.

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05

SIMAK UI Fisika

II. TINJAUAN PUSTAKA. perantara atau pengantar ini, menurut Bovee dalam Asyhar (2011: 4),

1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN FISIKA KURIKULUM 2013

SASARAN PEMBELAJARAN

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

UN SMA IPA 2009 Fisika

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

PRAKTIKUM FISIKA DASAR GERAK JATUH BEBAS (PERCOBAAN ME2)

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

PERTEMUAN III KINEMATIKA. Prepared by Vosco

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

Fisika UMPTN Tahun 1986

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Lembar Kegiatan Siswa

BAB 3. Metodologi Penelitian. 3.1 Rencana Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan

Hendra Gunawan. 16 Oktober 2013

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

A. 5 B. 4 C. 3 Kunci : D Penyelesaian : D. 2 E. 1. Di titik 2 terjadi keseimbangan intriksi magnetik karena : B x = B y

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

BAB IV Pembuatan dan Kalibrasi Alat Ukur Prestasi Turbojet

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro

Fisika IPA (TKD SAINTEK)

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 PENGUJIAN, DATA DAN ANALISIS

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

BAB II KINEMATIKA GERAK LURUS. A. STANDAR KOMPETENSI : Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskrit (partikel).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret Yang

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Pembahasan Soal Gravitasi Newton Fisika SMA Kelas X

HUKUM OHM. 1. STANDAR KOMPETENSI. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Copyright all right reserved

Transkripsi:

Validasi Teknik Video Tracking Pada Pengukuran Percepatan Gravitasi Menggunakan Gerak Jatuh Bebas Dalam Tabung Hampa Udara Nadia Azizah 1,a), Fourier Dzar Eljabbar Latief,b), Abd. Haji Amahoru1,c) dan Yeni Tirta Sari1,d) 1 Laboratorium Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 4013 Laboratorium Fisika Bumi, Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 4013 a) nadia.kh.18@gmail.com(corresponding author) b) fourier@fi.itb.ac.id c) aji14amahoru@gmail.com d) yn.tirtasari@gmail.com Abstrak Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan gejalanya. Salah satu bidang kajian dalam fisika adalah kinematika. Kinematika merupakan ilmu yang membahas tentang gerak suatu benda yang melibatkan analisis posisi, perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Untuk menentukan besaran-besaran tersebut diperlukan alat ukur yang memadai. Pengukuran yang dilakukan dengan memanfaatkan panca indera seringkali memberikan hasil pengukuran dengan kesalahan yang cukup tinggi. Untuk memperkecil kesalahan yang disebabkan oleh manusia, pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan yang lebih akurat dibandingkan dengan panca indera. Dalam percobaan ini, teknik video tracking digunakan untuk mendapatkan data posisi sekaligus waktu. Video hasil pengamatan tersebut dianalisis menggunakan Tracker dimana objek yang berubah posisinya dalam bidang x-y dari satu frame ke frame berikutnya dapat dilacak posisinya. Tracker merupakan Open Source Physics (OSP) tool Java Workframe yang digunakan dalam pelacakan objek. Sebelum digunakan lebih lanjut untuk kasus-kasus kinematika, teknik video tracking menggunakan Tracker ini perlu diuji keabsahannya. Dalam pengujian ini, sebuah tabung hampa udara dibuat dan benda yang jatuh bebas dalam tabung tersebut direkam. Rekaman tersebut dianalisis menggunakan Tracker untuk memperoleh data posisi terhadap waktu. Dengan melakukan polinomial fitting orde dua pada data posisi terhadap waktu, nilai percepatan gravitasi dapat diperoleh. Pengamatan dilakukan menggunakan perekaman video dengan kecepatan 1000 fps. Ada tiga objek yang dijatuhkan dalam tabung. Objek ke-1 menghasilkan nilai percepatan gravitasi 10,6 m/s dengan kesalahan 8,7%. Objek ke- menghasilkan nilai percepatan gravitasi 10,9 m/s dengan kesalahan 11,9%. Objek ke-3 menghasilkan nilai percepatan gravitasi 9,6 m/s dengan kesalahan 1,6%. Dari ketiga objek tersebut, nilai rata-rata percepatan gravitasi yang dihasilkan adalah 10,46 m/s dengan kesalahan 7,541%. Dengan teknik video tracking, percepatan gravitasi dapat dihitung dengan rata-rata kesalahan < 10%. sehingga teknik video tracking cukup valid untuk dapat digunakan dalam melakukan analisis kinematika lainnya. Kata-kata kunci: Kinematika, Tracker, Percepatan Gravitasi, Tabung Hampa Udara. 80

PENDAHULUAN Fisika merupakan ilmu yang mempelajari alam dan gejalanya. Mekanika ialah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak. Mekanika terbagi atas dua bagian, yaitu: (1) Kinematika tentang bagaimana suatu objek yang bergerak tanpa menganalisis penyebab gerak; dan () Dinamika, menganalisis gerak objek dengan menyelidiki penyebabnya. Sebagai salah satu ilmu yang paling dasar dalam ilmu pengetahuan, fisika selalu berkaitan dengan pengukuran besaran-besaran fisika. Pengukuran yang dilakukan dengan memanfaatkan panca indera seringkali memberikan hasil dengan kesalahan cukup tinggi. Untuk memperkecil kesalahan yang disebabkan oleh manusia, pengukuran dapat dilakukan menggunakan yang lebih akurat dibandingkan panca indera. Teknik video tracking dengan perangkat Tracker dapat digunakan untuk menganalisis pergerakan objek. Tracker merupakan perangkat OSP (Open Source Physics) yang melacak gerak objek frame demi frame pada sebuah video dalam bidang x-y. Tracker sangat bermanfaat dalam pengamatan karena dalam pelacakan yang dilakukan dapat menghasilkan berbagai data yang diperlukan misalnya waktu, posisi, kecepatan dan percepatan. Sebelum digunakan lebih lanjut, validasi perlu dilakukan agar teknik video tracking dapat digunakan pada cabang ilmu fisika lainnya. Gerak jatuh bebas merupakan cakupan materi dalam kinematika yang berkaitan dengan percepatan gravitasi Bumi yang bernilai 9,8 m/s. Konstanta tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan validasi teknik video tracking. Teknik video tracking telah dimanfaatkan dalam berbagai penelitian. Dalam penelitian sebelumnya, C. Sirisathitkul, dkk telah melakukan teknik video tracking dalam menganalisis gerak jatuh bebas suatu benda, [1] Dalam penelitian ini, teknik video tracking dimanfaatkan untuk menganalisis gerak jatuh bebas dalam tabung hampa udara. Penggunaan tabung hampa udara sebagai ruang gerak jatuh bebas dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh gesekan udara terhadap suatu benda ketika mengalami gerak jatuh bebas. GERAK JATUH BEBAS DALAM TABUNG HAMPA UDARA Gerak Jatuh Bebas Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang hanya dipengaruhi gaya tarik gravitasi Bumi. Berdasarkan Hukum II Newton, apabila sebuah benda yang mengalami gerak jatuh bebas maka akan memenuhi persamaan berikut. F =m a W Fd = m a (1) Dengan W adalah gaya berat benda akibat pengaruh gaya gravitasi dan a adalah percepatan benda dalam arah vertikal. Dalam penelitian ini, gerak jatuh bebas yang terjadi merupakan gerak jatuh bebas dengan sedikit gesekan sehingga gaya gesek benda terhadap udara (Fd ) diasumsikan bernilai sama dengan nol. W = m a m. g = m a g =a () Percepatan benda jatuh bebas dalam tabung hampa udara sama dengan percepatan gravitasi. Berdasarkan referensi, nilai percepatan gravitasi Bumi di tempat pelaksanaan penelitian adalah 9,8 m/s. Nilai tersebut akan digunakan sebagai referensi nilai percepatan gravitasi Bumi. a dt = v(t ) g dt = v(t ) v(t ) = v 0 + gt v(t ) dt = y (t ) y (t ) = y 0 + v 0 t + gt (3) Dengan y (t ) y v, 0, 0, dan t masing-masing adalah posisi sesaat benda dalam arah vertikal, posisi awal benda dalam arah vertikal, kecepatan awal benda, dan waktu. 81

Tabung Hampa Udara Pembuatan tabung hampa udara dimaksudkan untuk mengurangi gesekan udara. Pembuatan tabung yang digunakan meliputi beberapa tahap, antara lain: (1) penempelan kaca fiber berukuran 4,68E- 8,5E-1 m pada sebuah pipa paralon dengan diameter 4 inch yang tingginya ±1,4 m; () pembuatan klap objek; (3) pemasangan pipa T; dan (4) pemasangan tutup drat. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. (a) tabung, (b) klap objek, (c) pipa T, (d) tutup drat Gambar. Catu daya Catu daya pada Gambar merupakan sumber arus listrik DC (Direct Current) dengan tegangan keluaran +15 Volt. Catu daya digunakan untuk mengalirkan listrik ke lilitan kawat sehingga dapat menghasilkan medan magnet di ujung lilitan kawat pada klap objek. Medan magnet tersebut dimanfaatkan untuk menempelkan mangkuk objek. Mangkuk objek ini akan terlepas dari penempelannya dan menjatuhkan objek setelah aliran listrik diputuskan. Gambar 3. Pompa vakum Dalam proses penghampaan udara, penghisapan udara dari dalam tabung merupakan penghampaan mekanik, yaitu penghampaan udara menggunaakan mesin pompa vakum. Pompa vakum digunakan untuk menghisap keluar udara dari dalam tabung. 8

Gambar 4. Testing Manifold Testing Manifold merespon penghisapan udara dari dalam tabung keluar dengan bergesernya jarum analog menuju -75 KPa. Setelah jarum tetap pada angka tersebut dan tidak bergeser lagi, kondisi tersebut yang diasumsikan sebagai kondisi hampa tabung. Kehampaan udara dalam tabung tergolong dalam LV (Low Vacuum) yang rentang tekanannya ialah 3,3E3 1E5 Pa, [4] TEKNIK VIDEO TRACKING Teknik Video Tracking merupakan suatu teknik yang digunakan dalam melakukan pengamatan. Dalam teknik ini, video dan perangkat Tracker digunakan dalam menganalisis hasil perekaman gerak jatuh bebas objek dalam tabung hampa udara yang telah dibuat. Video dan Frame rate Video adalah kumpulan gambar yang dijalankan dalam frame rate tertentu. Frame rate adalah jumlah bingkai gambar atau frame yang ditunjukkan setiap detik dalam membuat gambar itu bergerak dan diwujudkan dalam satuan fps (frames per second). Semakin tinggi angka fps-nya maka semakin mulus gambar bergeraknya,[5]. Percepatan gravitasi merupakan variabel dalam kinematika yang nilainya tinggi. Sebuah objek yang bergerak dengan percepatan gravitasi sangat sulit ditangkap kamera dengan frame rate yang rendah. Kamera CASIO EX-ZR00 dengan frame rate 1000 fps digunakan untuk merekam gerak jatuh bebas objek dalam tabung hampa udara. Video hasil perekaman tersimpan dalam jenis file video (.MOV). Video yang dihasilkan memiliki ukuran bingkai 4 x 64 pixels sehingga sangat bergantung pada jenis pencahayaan saat perekaman. Untuk menghasilkan video yang frame rate-nya 1000 fps dengan kualitas baik diperlukan jenis pencahayaan langsung dari matahari pada cuaca yang cerah sehingga video memiliki warna yang konsisten. Video dengan warna yang tidak konsisten biasanya dihasilkan karena pencahayaan lampu AC (Alternative Current). Tracker Tracker merupakan perangkat OSP (Open Sourced Physics) tool Java framework. Pelacakan objek yang dihasilkan Tracker meliputi variabel waktu, posisi, kecepatan dan percepatan dilengkapi dengan grafiknya, penyaring efek video, bingkai referensi yang dapat dimunculkan lebih dari satu, kalibrasi titik, profil garis untuk menganalisis spektra dan pola interferensi, serta model partikel dinamis, [3]. Tracker memiliki dua fitur yang dapat digunakan dalam melakukan pelacakan objek, yaitu: manual tracking dan auto tracking. Penulis menggunakan fitur auto tracking dalam penelitian untuk mempermudah pelacakan posisi objek terhadap waktu dalam bidang x-y dari suatu frame awal ke frame berikutnya. Hasil pelacakan objek berupa data posisi objek sekaligus waktu disalin dan ditempel pada lembar kerja MS Excel untuk dibuat polinomial fitting orde dua. Tredline yang dihasilkan merupakan persamaan dalam bentuk ax + bx + c. Berdasarkan Persamaan (3), a= g (4) Untuk menghitung nilai percepatan gravitasi dari hasil pengamatan maka berdasarkan penurunan Persamaan 4 diperoleh: (5) g = a 83

Validasi Teknik Nilai percepatan gravitasi referensi, yaitu 9,8 m/s, digunakan untuk menghitung persentase kesalahan penggunaan teknik video tracking dalam kinematika. Persentase kesalahan (pk ) = g 9,8 9,8 100 % (15) Klasifikasi validasi teknik video tracking dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi validasi teknik video tracking Klasifikasi Valid Cukup valid Belum valid Persentase kesalahan (%) pk 95 90 pk 95 pk 90 METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Pengamatan dilakukan menggunakan tiga objek dengan massa dan diameter yang berbeda yang dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Diameter dan massa objek-objek yang digunakan Objek 1 3 Diameter (cm) 3,940 3,165 3,155 Massa (g),3 30,36 30,51 Pengambilan data untuk masing-masing objek dilakukan dua kali. Secara keseluruhan penelitian ini dilakukan seperti diagram alir berikut. Gambar 5. Diagram alir penelitian HASIL DAN DISKUSI Pengambilan data setiap objek dilakukan dua kali. Hasil pengukuran nilai percepatan masing-masing objek dapat dilihat dari konstanta a yang diperoleh yang dapat dilihat pada Gambar 6, Gambar 7 dan Gambar 8. 84

Gambar 6.a. Gambar 6.b. Gambar 6. Pelacakan posisi y terhadap waktu Objek 1 Gambar 6.a menunjukkan nilai konstanta a = 5,5607 sehingga nilai percepatan gravitasi yang terukur adalah 11,114 m/s. Gambar 6.b menunjukkan nilai konstanta a = 5,0984 sehingga nilai percepatan gravitasi yang terukur adalah 10,1968 m/s. Namun, persamaan kurva ax + bx + c yang dihasilkan tidak 85

menunjukkan bahwa objek yang jatuh dalam tabung mengalami gerak jatuh bebas karena masih memiliki kecepatan awal yang dapat dilihat dari nilai konstanta b. Apabila objek mengalami gerak jatuh bebas, maka nilai konstanta b adalah nol. Hal ini disebabkan karena klap objek yang dibuat satu arah sehingga objek berputar saat jatuh di dalam tabung. Objek yang berputar seiring jatuhnya di dalam tabung menyebabkan nilai kecepatan awal objek 1 tidak sama dengan nol. Gambar 7.a Gambar 7.b. Gambar 7. Pelacakan posisi y terhadap waktu Objek 86

Gambar 7.a menunjukkan nilai konstanta a = 5,884 sehingga nilai percepatan gravitasi yang terukur adalah 10,5768 m/s. Gambar 7.b menunjukkan nilai konstanta a = 5,6866 sehingga nilai percepatan gravitasi yang terukur adalah 11,373 m/s. Hal yang sama terjadi pada objek, yaitu nilai konstanta b tidak bernilai nol karena pembuatan klap objek yang satu arah. Gambar 8.a. Ga mbar 8.b. Gambar 8. Pelacakan posisi y terhadap waktu Objek 3 87

Gambar 8.a menunjukkan nilai konstanta a = 4,864 sehingga nilai percepatan gravitasi yang terukur adalah 9,748 m/s. Gambar 8.b menunjukkan nilai konstanta a = 4,7809 sehingga nilai percepatan gravitasi yang terukur adalah 9,5618 m/s. Nilai konstanta b tidak bernilai nol untuk pelacakan objek 3 karena pembuatan klap objek yang satu arah. Hasil pengukuran percepatan gravitasi dalam tabung hampa udara dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil pengukuran percepatan gravitasi. Objek Nilai rata-rata percepatan gravitasi g 9,8 g (m/s) (m/s ) 10,659 10,975 9,6433 Nilai rata-rata total 1 3 (a) (b) 0,859 1,175-0,1567 (c) Persentase kesalahan (%) 8,766 11,989 1,599 7,451 (d) Gambar 9. Salah satu auto video tracking objek 3. (a) frame start pada 0,4 detik; (b) frame pada 6,00 detik; (c) frame pada 30,94 detik; dan (d) frame pada 47,13 detik. Gambar 10.a, pusat massa telah ditetapkan pada bidang x-y. Gambar 10.b mununjukkan bahwa pusat massa objek tidak berpindah. Gambar 10.c mulai menunjukkan pergeseran pusat massa pelacakan objek. Pada Gambar 10.d dapat dilihat bahwa pusat massa pelacakan objek sudah tidak berada pada pusat massa objek yang sesungguhnya. Fitur auto tracking melacak objek berdasarkan pola warna yang terekam sebagai template pelacakan objek pada frame berikutnya. Objek dijatuhkan dari klap objek yang dibuat satu arah sehingga objek berputar di dalam tabung. Pola warna awal yang terekam sebagai template tidak konsisten bersamaan dengan objek yang berputar di dalam tabung. Hal tersebut yang menyebabkan pergeseran pusat massa pelacakan objek. Pergeseran pusat massa menyebabkan posisi yang terdata tidak konsisten dan menghasilkan nilai percepatan gravitasi yang berbeda dengan nilai percepatan gravitasi Bumi, yaitu 9,8 m/s. Pergeseran ini tidak hanya terjadi pada salah satu video objek 3 tetapi semua video pelacakan objek dalam penelitian. Selisih nilai percepatan gravitasi dengan hasil pengukuran menunjukkan pola pergeseran pusat massa pelacakan objek. Selisih yang bernilai positif menunjukkan pusat massa yang dilacak mendahului jatuhnya pusat massa objek karena pola warna yang dilacak oleh fitur auto tracking bergeser ke bawah. Selisih yang bernilai negatif menunjukkan pusat massa yang dilacak tertinggal dari gerak jatuhnya pusat massa objek karena pola warna yang dilacak oleh fitur auto tracking bergeser ke atas. Adapun faktor lain yang menyebabkan data tidak konsisten adalah kapasitas kamera dalam perekaman video. Kamera Casio EX-ZR00 apabila merekam video dengan frame rate di atas 480 fps akan menghasilkan resolusi video yang tidak cukup baik. Resolusi video yang tidak cukup baik mengakibatkan pergeseran pusat massa objek saat pelacakan menggunakan perangkat Tracker. Dari ketiga objek tersebut, nilai yang mendekati percepatan percepatan gravitasi adalah objek 3. Adanya kecepatan awal yang merupakan hasil analisis polinomial curve fitting.orde dua memunculkan hipotesis bahwa kehampaan tabung dalam rentang LV masih terdapat gesekan udara. Analisis data seharusnya memperhitungkan faktor hambatan yang dirasakan objek karena ada kecepatan awal. Perbedaan massa dan diameter belum dapat dihubungkan dengan momen inersia objek dalam kasus ini. Namun, nilai rata-rata total percepatan gravitasi masih menunjukkan bahwa teknik video tracking cukup valid untuk dapat digunakan dalam analisis kinematika lainnya. 88

KESIMPULAN Berdasarkan data ketiga objek tersebut, nilai rata-rata percepatan gravitasi yang dihasilkan adalah 10,685 m/s dengan kesalahan 9,034%. Dengan teknik video tracking, percepatan gravitasi dapat dihitung dengan rata-rata kesalahan < 10% sehingga dapat dikatakan teknik video tracking cukup valid dan dapat digunakan untuk melakukan analisis kinematika lainnya. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Pengambilan data dilakukan di lingkungan Institut Teknologi Bandung. REFERENSI 1.. 3. 4. 5. C. Sirisathitkul, dkk, Digital video analysis of falling objects in air and liquid using Tracker. Jurnal(013), http:// www.sbfisica.org.br, diunduh pada 7 November 015. D. Gurarie, Free fall and flight withy friction: parachut jump and volleyball serve. Catatan kuliah, http://www.cwru.edu/artsci/math/gurarie/classes/4/notes/flight-w-fric.pdf., diunduh pada 7 Januari 016. Douglas, Tracker Help. Buku panduan, http://www.opensourcephysics.org., diunduh pada Oktober 014. H. Verlag, The Vacuum Technology Book. Vieweg Verlag publishing companies, http://www.triumf.ca/sites/default/files/lecture_vac_pfeiffer-vacuum-technology-knowhow.pdf., diunduh pada 7 Januari 016. Piu, Apa itu Frame per Second (FPS) dalam gambar, video, dan game Webpage, http://renacesta.net/apa-itu-fps-pengertian-frame-per-second-fps-dalam-gambar-video-dan-game/., diakses pada 7 Januari 016. 89