MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Perhitungan Manual Uji T 2 Hotelling Berbagai Ukuran Tubuh pada Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon. Rumus: T 2 = X X S X X

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Ayam Kampung Jantan (a) dan Ayam Kampung Betina (b) dari Daerah Ciamis

MATERI DAN METODE. Prosedur

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE. Tabel 1. Jumlah Kuda Delman Lokal Berdasarkan Lokasi Pengamatan. Kuda Jantan Lokal (ekor) Minahasa

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan yang digunakan adalah kuda yang sudah dewasa kelamin

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. ) diukur dari lateral tuber humerus (tonjolan depan) sampai tuber ischii dengan menggunakan tongkat ukur dalam satuan cm.

BAHAN DAN METODE. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan ialah : 1. Kambing Kacang di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penentuan Fenotipe

MATERI DAN METODE. Jenis Kelamin Ciamis Tegal Blitar 45 ekor 20 ekor 38 ekor 56 ekor 89 ekor 80 ekor

Gambar 3. Peta Sulawesi Utara

MATERI DAN METODE. Harpiocephalus harpia Serangga Rhinolophus keyensis Serangga Hipposideros cervinus Serangga

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penetapan Lokasi Penentuan Umur Domba

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kambing Peranakan Etawah yang Diamati Kondisi Gigi. Jantan Betina Jantan Betina

VARIABEL PEMBEDA UKURAN TUBUH KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) BETINA DI TIGA PETERNAKAN BERBEDA NOVITA SAPRIKA THAMREN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) ANALISIS STATISTIK

PERBANDINGAN MORFOMETRIK UKURAN TUBUH AYAM KUB DAN SENTUL MELALUI PENDEKATAN ANALISIS DISKRIMINAN

Bab 2 LANDASAN TEORI

STUDI UKURAN DAN BENTUK TUBUH AYAM KAMPUNG, AYAM SENTUL DAN AYAM WARENG TANGERANG MELALUI ANALISIS KOMPONEN UTAMA SKRIPSI

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

SKRIPSI RIRI SELVIA N

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2016 di Satuan Kerja

ESTIMASI JARAK GENETIK DAN FAKTOR PEUBAH PEMBEDA BEBERAPA BANGSA KAMBING DI SUMATERA UTARA MELALUI ANALISIS MORFOMETRIK ABSTRACT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitan ini menggunakan catatan produksi susu 305 hari dari

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB I PENDAHULUAN I.1.

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT

TINJAUAN PUSTAKA. Kelas: Mammalia, Order: Artiodactyla, Genus: Sus,Spesies: Sus scrofa, Sus

SKRIPSI ANGELINA VANDA ARDHIYANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

ASPEK GENETIS BEBERAPA SlFAT PRODUKSI PUYUH

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS)

3 METODE PENELITIAN. Gambar 4 Peta lokasi penelitian.

Uji Permutasi untuk Masalah Dua Sampel Saling Bebas: Studi Kasus di LAFI-DITKES AD Bandung Jawa Barat

STUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan febuari 2013, yang berlokasi

VARIABEL PEMBEDA UKURAN PERMUKAAN LINEAR KEPALA KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) BETINA DI TIGA FARM WILDAN TAUFIQULLOH

PEMBAHASAN UMUM. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

3. METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. linier, varian dan simpangan baku, standarisasi data, koefisien korelasi, matriks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

PENGARUH SILANG DALAM TERHAIlAP BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH DAN JUMLAH ANAI{ PER KELAHIRAN PAllA MENCIT ( Mus musculus) I{ARYA ILMIAH

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995).

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KORELASI KANONIK ROBUST DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINAN

Analisis Diskriminan

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian 3.2 Alat dan bahan 3.3 Metode pengambilan data

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuda delman sebanyak

III. METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Garut

TINJAUAN PUSTAKA. Model Regresi Linier Ganda

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 5.1 dapat dilihat plot sebaran normal pertumbuhan Spheres dari

, dengan. Karakteristik dari vektor peubah acak X dan Y sebagai berikut:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

PENDUGAAN BOBOT BADAN KUDA DELMAN BERDASARKAN BERBAGAI VARIABEL UKURAN LINEAR PERMUKAAN TUBUH MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

KARAKTERISASI, KERAGAMAN POLA WARNA, CORAK TUBUH DAN GENETIK KUDA LOKAL SULAWESI UTARA

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Korelasi Kanonik

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN :

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dapat digolongkan penelitian deskriptif kuantitatif, karena

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Transkripsi:

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Ir. Ben Juvarda Takaendengan, M. Si. Pengolahan data dilakukan pada bulan Pebruari 2011. Penyajian data dalam bentuk tabel dilakukan pada bulan April 2011 dan penyajian dalam bentuk tulisan dilakukan pada bulan Mei 2011. Materi Materi yang diperoleh pada penelitian ini adalah data sekunder pengukuran morfometrik ukuran-ukuran tubuh kuda delman yang berasal dari Sulawesi Utara. Data kuda sebanyak 57 ekor yang terdiri atas 51 ekor jantan dan 6 ekor betina; berasal dari Manado. Data kuda sebanyak 373 ekor yang terdiri atas 221 ekor jantan dan 152 ekor betina; berasal dari Minahasa. Data kuda sebanyak 32 ekor yang terdiri atas 5 ekor jantan dan 27 ekor betina; berasal dari Minahasa Selatan. Data kuda sebanyak 40 ekor yang terdiri atas 32 ekor jantan dan 8 ekor betina; berasal dari Tomohon. Keseluruhan jumlah data kuda adalah 502 ekor. Hal tersebut disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin Kuda Lokasi Jumlah Jantan Betina ----------------------------------(ekor)--------------------------------- Manado 51 6 57 Minahasa 221 152 373 Minahasa Selatan 5 27 32 Tomohon 32 8 40 Jumlah 309 193 502

ukuran tubuh antara setiap dua kelompok kuda delman dilakukan melalui statistik T 2- Hotelling. Berdasarkan hasil statistik T 2- Hotelling perbedaan nyata (P<0,05), maka analisis data dilanjutkan ke analisis diskriminan Fisher, penggolongan Wald- yang digunakan dihitung berdasarkan Walpole (1993). Data deskriptif hanya Anderson dan jarak minimum morfometrik D 2 -Mahalanobis. Analisis Data Deskriptif Data Rataan, simpang baku dan koefisien keragaman dari masing-masing variabel dijelaskan keragaman pada masing-masing peubah setiap kelompok kuda pada masing-masing lokasi pengamatan. Rumus rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman berdasarkan Walpole (1993) sebagai berikut: X i N : rata-rata : ukuran ke-i dari peubah x : jumlah sampel yang diambil dari populasi kuda delman Rumus perhitungan simpangan baku sebagai berikut: s : simpangan baku : rata-rata X i : ukuran ke-i dari peubah x n : jumlah sampel yang diambil dari populasi kuda delman 9

Rumus perhitungan koefisien keragaman sebagai berikut: KK= s X 100% KK : koefisien keragaman s : simpangan baku : rata-rata Statistik T 2 -Hotelling Uji statistik T 2 -Hotelling digunakan untuk mengetahui perbedaan vektor nilai rata-rata diantara populasi (kelompok). Vektor nilai rata-rata dari kedua kelompok jenis kuda delman yang digunakan diuji untuk mengetahui apakah ditemukan nilai rata-rata dari variabel yang digunakan nyata atau tidak nyata secara statistik. Pengujian pertama dilakukan kelompok berdasarkan lokasi dan selanjutnya pengujian kedua pada kelompok kuda delman berdasarkan jenis kelamin. Pengujian pertama dan kedua dilakukan dengan cara merumuskan hipotesis sebagai berikut: H 0 : U 1 = U 2 ; artinya vektor nilai rata-rata dari populasi pertama sama dengan dari populasi kedua H 1 : U 1 U 2 ; artinya kedua vektor nilai rata-rata itu berbeda Uji T 2 -Hotelling digunakan untuk menguji hipotesis dengan rumus seperti yang telah disampaikan oleh Gaspersz (1992) sebagai berikut: T 2 = n 1 n 2 n 1 + n 2 X 1 X 2 ' S Ḡ 1 X 1 X 2 T 2 n 1 n 2 = nilai statistik T 2 -Hotelling = jumlah data yang akan digunakan pada kelompok pertama = jumlah data yang akan digunakan pada kelompok kedua S G -1 = invers matriks peragam gabungan (invers dari matriks S G ) 10

Kemudian nilai T 2 digunakan untuk mengetahui besaran F, dengan rumus sebagai berikut: F = ( ) T 2 akan terdistribusi F dengan derajat bebas V 1 = p dan V 2 = n 1 + n 2 p 1 T 2 F n 1 n 2 p = nilai statistik T 2 -Hotelling = nilai hitung untuk T 2 -Hotelling = jumlah data yang akan digunakan pada kelompok pertama = jumlah data yang akan digunakan pada kelompok kedua = banyaknya variabel yang digunakan Bila hasil kedua vektor nilai rata-rata itu berbeda atau nilai statistik T 2 - Hotelling nyata maka fungsi diskriminan Fisher yang digunakan. Analisis Diskriminan Fisher Bila hasil pengujian terhadap kedua nilai rata-rata dari sifat yang digunakan berbeda maka fungsi diskriminan Fisher yang digunakan untuk mengkaji perbedaan sifat-sifat yang ditemukan diantara kelompok kuda. Fungsi diskriminan Fisher menurut Gaspersz (1992) dirumuskan sebagai berikut: Y = a X = X X S X a = vektor koefisien pembobot fungsi diskriminan X = vektor variabel acak yang diidentifikasi dalam model fungsi diskriminan S G -1 = invers matriks peragam gabungan (invers dari matriks S G ) Pengujian selang kepercayaan serempak digunakan untuk menerangkan konstribusi variabel-variabel yang digunakan sebagai variabel pembeda dalam fungsi diskriminan Fisher yang dibentuk. Bila selang kepercayaannya mengandung nilai 11

nol, maka kedua rata-rata kelompok untuk variabel tersebut dianggap tidak berbeda pada taraf nyata tertentu, sehingga dapat dikeluarkan dari model fungsi diskriminan (Gaspersz, 1992). Pengujian selang kepercayaan menurut Gaspersz (1992) adalah sebagai berikut: c ' X 1 X 2 ± c ' S G c n 1 + n 2 2 T n 1 n (p, n1 + n 2-2) 2 c = vektor nilai (matriks identitas) yang mengikuti perbandingan variabel X i T 2 n 1 n 2 = nilai T 2 -Hotelling dari tabel Hotelling dengan taraf nyata α = jumlah data yang digunakan pada kelompok pertama = jumlah data yang digunakan pada kelompok kedua S G = matriks peragam gabungan Analisis korelasi menurut Gaspersz (1992) dilakukan untuk mengetahui keeratan hubungan antara sifat-sifat sebagai pembeda dengan fungsi diskriminan Fisher yang dibentuk pada kelompok kuda yang digunakan. Analisis korelasi menurut Gaspersz (1992) sebagai berikut: R = d S D R d i D 2 = korelasi antara fungsi diskriminan dan variabel X i dalam model = selisih antara rata-rata variabel X i di antara kedua kelompok kuda delman = ragam (variance) dari variabel X i diperoleh dari matriks S G = nilai statistik jarak minimum Mahalanobis yang diperoleh melalui perhitungan. 12

Penggolongan individu dalam kelompok kuda delman yang digunakan didasarkan pada uji statistik Wald-Anderson yaitu menurut Gaspersz (1992) dirumuskan sebagai berikut: W= X ' S Ḡ 1 X 1 X 2-1 2 X 1 X 2 ' S Ḡ 1 X 1 X 2 W = nilai uji statistik Wald-Anderson X = vektor variabel acak individu S G -1 = invers matriks gabungan (invers dari matriks S G ) Kriteria penggolongan berdasarkan statistik W adalah: 1) pengalokasian x kedalam kelompok (populasi) pertama, jika : W > 0 2) pengalokasian x kedalam kelompok (populasi) kedua, jika : W 0 Jarak ketidakserupaan morfometrik ukuran tubuh antara kelompok kuda delman dihitung berdasarkan karakteristik kuantitatif dari fungsi diskriminan yang dibentuk. Rumus jarak kuadrat minimum D 2 -Mahalanobis morfometrik menurut Gaspersz (1992) adalah sebagai berikut: 2 D (1 2) = X 1 X 2 ' SḠ 1 X 1 X 2 D 2 = nilai statistik D 2 -Mahalanobis sebagai ukuran jarak kuadrat minimum antar dua kelompok kuda delman (antara kelompok pertama terhadap kelompok kedua = invers matriks gabungan (invers dari matriks S G ) 13

Analisis statistik D 2 -Mahalanobis dilakukan dengan menggunakan program statistik Minitab 15. 1. 20. 0, sedangkan penyajian dendogram dengan bantuan program MEGA 4 (Molecular Evolutionary Genetics Analysis). 14