BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 25 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pemilihan Pohon Contoh Pohon contoh yang digunakan dalam penelitian ini jenis keruing (Dipterocarpus spp.). Pemilihan pohon contoh dilakukan secara purposive pada RKT 2012 petak 91N dan 92N. Syarat-syarat yang telah ditentukan dalam pengambilan pohon contoh meliputi pertumbuhan pohon yang sehat, batang pohon relatif lurus dan tersebar dalam masing-masing kelas diameter. Jumlah dan penyebaran pohon contoh pada masing-masing kelas diameter yang digunakan dalam penyusunan tabel volume dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 1. Tabel 5 Jumlah pohon contoh pada masing-masing kelas diameter Kelas diameter (cm) Pohon contoh Jumlah pohon Penyusun model Validasi model contoh 10-19, , , , , , , , Total Gambar 1 Grafik penyebaran jumlah pohon contoh pada masing-masing kelas diameter.

2 26 Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah pohon contoh yang digunakan sebanyak 99 pohon yang terdiri atas 66 pohon (66%) sebagai penyusun model dan 33 pohon (33%) sebagai validasi model. Pohon contoh tersebut tersebar ke dalam 8 kelas diameter dengan interval 10 cm pada kelas diameter 10-19,9 cm hingga 80-89,9 cm. Pembagian data pohon contoh dilakukan secara acak dengan memperhatikan keterwakilan data pada masing-masing kelas diameter. Pada Gambar 1 terlihat bahwa penyebaran jumlah pohon pada masing-masing kelas diameter akan menurun dengan bertambah besarnya kelas diameter. Hal ini dikarenakan jumlah pohon besar di lapangan cendrung lebih sedikit dibangdingkan dengan jumlah pohon kecil pada hutan alam. 5.2 Penyusunan Model Regresi Analisis Hubungan antara Diameter Setinggi Dada (Dbh) dengan Tinggi Bebas Cabang (Tbc) Hubungan antara diameter setinggi dada dengan tinggi bebas cabang dapat diketahui dari nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari analisis regresi. Nilai koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan antara diameter setinggi dada dengan tinggi bebas cabang. Jika hubungan antara keduanya memiliki keeratan, maka dalam pendugaan volume dapat menggunakan satu peubah saja yaitu diameter setinggi dada. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien korelasi antara diameter setinggi dada dengan tinggi bebas cabang sebesar 0,8228. Nilai keoefisisen korelasi tersebut sesuai dengan pernyataan Walpole (1993), yang menyatakan bahwa besarnya nilai koefisien korelasi adalah -1 r +1. Jika r mendekati -1 atau +1, maka hubungan antara kedua peubah tersebut kuat. Hal ini menunjukan terdapat korelasi yang tinggi antara keduannya Pengujian Koefisien Korelasi dengan Z Fisher Nilai koefisien korelasi yang telah diperoleh kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Z Fisher. Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa nilai kofisien korelasi yang telah didapat dapat menjadi acuan untuk menentukan apakah peubah bebas yang digunakan hanya diameter saja atau tidak dalam penyusunan persamaan tabel volume. Pengujian ini dilakukan dengan

3 27 menggunakan p>0,7071 dan taraf nyata α (5% atau 1%). Hasil uji transformasi Z Fisher disajikan pada Tabel 7. Tabel 6 Hasil uji transformasi Z Fisher Jenis R Zhit Z tabel(0,05) Z tabel(0,01) Keruing 0,8228 2,225 1,645 2,326 Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai Z hitung > Z tabel(0,05) (Tolak H o ), hal ini menjelaskan bahwa antara diameter (Dbh) dengan tinggi (Tbc) memiliki keeratan yang kuat, sehingga pendugaan volume dapat dilakukan dengan satu peubah saja yaitu diameter setinggi dada (Dbh). Dari pernyataan tersebut tabel volume yang dapat dihasilkan adalah tabel volume lokal Analisis Penyusunan Model Persamaan Regresi Untuk mempermudah dalam pemilihan persamaan model regresi penyusun tabel volume dapat dilakukan analisis pola penyebaran data pohon contoh yang digunakan. Apakah data pohon contoh tersebut mengikuti pola linear atau non linear. Analisis ini dilakukan dengan cara menampilkan data pohon contoh dalam bentuk diagram pencar (scatterplot). Pola penyebaran data diameter (Dbh) dan volume (Va) dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Diagram pencar (scatterplot) hubungan antara diameter (Dbh) dengan volume (Va). Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa pola penyebaran data pohon contoh yang digunakan mengikuti pola non linear. Dengan kata lain persamaan model regresi penyusun tabel volume yang akan dihasilkan berbentuk pola non linear.

4 Model Persamaan Regresi Model-model persamaan regresi yang telah digunakan untuk pendugaan volume dianalisis dengan data pohon contoh yang terpilih menggunakan software statistik (Minitab 14). Untuk mendapatkan model persaman regresi terbaik dilakukan analisis kembali dengan membandingkan nilai simpangan baku (s), koefisien determinasi (R 2 ) dan analisa keragaman (F-test). Nilai-nilai pembanding tersebut untuk penyusunan model pendugaan volume disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Model persamaan regresi penduga volume dan nilai-nilai pembanding untuk mendapatkan model terbaik dari setiap model No Model penduga s R 2 R 2 -adj F hitung F tabel (α=5%) F tabel (α=1%) 1 V = 0, Dbh 2,26 0,059 98,70 98, ,51 3,99 7,05 2 V = -0, ,00103 Dbh 2 0,272 97,70 97, ,70 3,99 7,05 3 V = -0, ,0129 Dbh + 0, Dbh 2 0,269 97,80 97, ,51 3,14 4,96 Tabel 7 menunjukkan model persamaan regresi penduga volume yang memiliki nilai simpangan baku (s) terkecil adalah model nomor 1 (V = 0, Dbh 2,26 ) sebesar 0,059. Nilai ini menunjukkan bahwa model tersebut memiliki nilai pendugaan yang lebih teliti dari model lainnya. Nilai koefisien determinanasi (R 2 ) untuk mengukur besarnya kecukupan model regresi dalam mengetahui sejauh mana variasi peubah bebas dapat menjelaskan variasi peubah tidak bebasnya. Dari Tabel 7 dapat dilihat juga bahwa koefisien dari setiap model lebih dari 80% dengan nilai R 2 terbesar pada model persamaan nomor 1 (V = 0, Dbh 2,26 ) sebesar 98,70%. Hal ini berarti bahwa peubah diameter (Dbh) dapat menjelaskan 98,70% dari keragaman volumenya. Nilai kofesien determinasi yang didapat sesuai dengan pernyataan Suharlan et al. (1976), yang menyatakan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 50% merupakan batas minimal yang digunakan dalam penyusunan tabel volume yang dianggap cukup memadai. Nilai F hitung digunakan untuk menguji keberatian model regresi (overall fit test). Apabila nilai F lebih besar dari nilai F tabel, maka H o ditolak yang berarti bahwa satu atau lebih peubah bebas dalam model berpengaruh nyata pada taraf nyata (α) tertentu (Tiryana 2008). Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai F hitung

5 29 dari keseluruhan model persamaan regresi lebih besar daripada nilai F tabel pada taraf nyata 5% dan 1%. Hal ini menjelaskan bahwa peubah diameter (dbh) berpengaruh nyata terhadap volume pada taraf nyata 5% dan 1%. Nilai F tabel yang terbesar dimiliki oleh model persamaan nomor 1 (V = 0, Dbh 2,26 ) sebesar 4875,51. Berdasarkan perbandingan dari nilai R 2, s dan F tabel pada setiap model, maka model persamaan V = 0, Dbh 2,26 adalah model persamaan regresi penduga volume terbaik. Hal ini dikarenakan model tersebut memiliki nilai R 2 dan F tabel terbesar dan nilai s terkecil. 5.3 Validasi Model Regresi Validasi model dilakukan untuk menguji model persamaan-persaman yang telah di uji sebelumnya pada penyusunan regresi dengan menggunakan satu set data yang telah dialokasikan untuk pengujian validasi model. Uji validasi ini dilakukan dengan cara mencari dan membandingkan nilai dari Simpangan Agregasi (SA), Simpangan Rata-rata (SR), RMSE (Root Mean Square Error), bias dan uji Chi-square (χ²). Berikut hasil uji validasi model regresi yang diterangkan oleh nilai SA, RMSE, bias dan χ² dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil uji validasi model regresi No Model penduga SA SR RMSE Bias χ² hit χ² tab α(5%) α (1%) 1 V = 0, Dbh 2,26 0,03 11,04 19,12 14,81 1,37 46,19 53,49 2 V = -0, ,00103 Dbh 2 0,02 13,03 28,83 14,07 1,42 46,19 53,49 V = -0, ,0129 Dbh + 3 0, Dbh 2 0,03 21,29 28,01 4,81 1,43 46,19 53,49 Menurut Spurr (1952), persamaan penduga volume yang baik memiliki nilai SA antara -1 sampai +1 dan SR yang tidak lebih dari 10%. Berdasarkan tabel 8, seluruh model persamaan regresi yang diuji memiliki nilai SA antara -1 sampai +1 dan SR yang lebih besar dari 10%. Hal ini berarti model persamaan tersebut adalah model persamaan yang baik jika dilihat dari nilai SA nya. Model persamaan regresi yang memiliki nilai RMSE terkecil adalah model persamaan nomor 1 (V = Dbh 2,26 ) sebesar 19,12%, sedangkan yang memiliki nilai

6 30 bias terkecil adalah model persamaan nomor 3 (V = -0, ,0129 Dbh + 0, Dbh 2 ) sebesar 4,81%. Uji χ² (chi-square) menunjukkan perbedaan antara volume dugaan dari model persamaan penduga volume dengan volume aktualnya. Berdasarkan Tabel 8, seluruh model persamaan regresi yang diuji memiliki nilai χ² hitung yang lebih kecil dari nilai χ² tabel pada taraf nyata 5% dan 1%. Hal ini berarti bahwa antara penduga volume yang berasal dari model persamaan regresi tersebut tidak berbeda nyata dengan volume aktualnya. Nilai χ² hitung yang terkecil dimiliki oleh model persamaan regresi nomor 1 (V = 0, Dbh 2,26 ) sebesar 1,37, sehingga model persamaan regresi tersebut lebih baik daripada model persamaan regresi lainnya berdasarkan Uji χ² (chi-square). 5.4 Pemilihan Model Persamaan Regresi Terbaik Pemilihan model persamaan regresi terbaik dapat dilihat dari nilai-nilai statistik saat penyusunan model regresi dan uji validasi model. Nilai-nilai statistik yang digunakan dalam proses penyusunan model regresi antara lain koefisien determinasi (R 2 ), simpangan baku (s) dan nilai F hitung. Model persamaan regresi terbaik adalah yang memiliki nilai koefisien determinasi (R 2 ) dan F hitung terbesar, serta simpangan baku (s) terkecil. Uji validasi model yang digunakan sebagai kriteria dalam pemilihan model regresi terbaik meliputi nilai SA, SR, RMSE, bias dan χ² hitung. Model persamaan regresi terbaik adalah yang memiliki nilai SA, SR, RMSE, bias dan χ² hitung yang paling kecil. Untuk mengetahui model persamaan regresi penduga volume yang terbaik, maka dilakukan scoring terhadap nilai-nilai statistik yang digunakan dalam proses penyusunan model regresi tersebut. Hasil scoring model pendugavolume disajikan pada Tabel 9.

7 31 Tabel 9 Scoring model penduga volume No Model penduga R 2 Model F s hit SA Skor Validasi RM SR SE 1 V = 0, Dbh 2, B χ² hit Pering 2 V = -0, ,00103 Dbh V = -0, ,0129 Dbh + 0, Dbh kat Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa model persamaan regresi nomor 1 (V = 0, Dbh 2,26 ) memiliki jumlah skor dan peringkat paling kecil. Hal ini berarti bahwa model persamaan regresi penduga volume untuk jenis Keruing (Dipterocarpus spp.) yang terbaik adalah model persamaan V = 0, Dbh 2,26..

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pemilihan Pohon Contoh Pengambilan data pohon contoh ini dilakukan secara purposive sampling pada areal petak tebangan dan areal pembuatan jalan. Pengukuran dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Penentuan Data Pohon Contoh Untuk penyusunan tabel volume pohon sebagai alat bantu IHMB di PT. Ratah Timber ini diperlukan data-data dimensi pohon dari setiap pohon contoh

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pemilihan Pohon Contoh Pohon contoh yang digunakan dalam penyusunan tabel volume ini hanya dibatasi pada lima jenis, yaitu bipa (Pterygota forbesii F.V.Muell), jambu (Eugenia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian 3.2 Alat dan bahan 3.3 Metode pengambilan data

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian 3.2 Alat dan bahan 3.3 Metode pengambilan data BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2011 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. 3.2 Alat dan bahan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 2 5. Pemilihan Pohon Contoh BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pohon contoh yang digunakan dalam penyusunan tabel volume ini adalah jenis nyatoh (Palaquium spp.). Berikut disajikan tabel penyebaran pohon contoh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Areal Kerja perusahaan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) PT. Mamberamo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga bulan Juli 2011 di IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandiri, Provinsi Papua. 3.2 Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan di petak 209 dan 238 pada RKT 2009 di IUPHHK-HA PT. Salaki Summa Sejahtera, Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Statistik Pohon Contoh Pohon contoh terdiri atas 120 pohon. Setiap pohon contoh diukur diameter dan tinggi serta dihitung volume batangnya. Pohon contoh dibagi menjadi 2

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.. Sebaran Pohon Contoh Pohon contoh sebanyak 0 pohon dipilih secara purposive, yaitu pohon yang tumbuh normal dan sehat, sehingga dapat memenuhi keterwakilan keadaan pohon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan Data 3.2 Alat dan Objek Penelitian 3.3 Metode Penelitian Pemilihan Pohon Contoh

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan Data 3.2 Alat dan Objek Penelitian 3.3 Metode Penelitian Pemilihan Pohon Contoh BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat selama satu minggu pada bulan Februari. 3.2 Alat dan Objek Penelitian Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Matrik korelasi antara peubah pada lokasi BKPH Dungus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Matrik korelasi antara peubah pada lokasi BKPH Dungus BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Korelasi antar peubah Besarnya kekuatan hubungan antar peubah dapat dilihat dari nilai koefisien korelasinya (r). Nilai koefisien korelasi memberikan pengertian seberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian Pengumpulan Data 12 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II Jawa Timur pada Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bubulan, Dander, Clebung,

Lebih terperinci

MODEL PENDUGAAN ISI POHON JENIS TOREM (Manilkara kanosiensis, H.J. Lam & B.J.D. Meeuse) DI PULAU YAMDENA KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

MODEL PENDUGAAN ISI POHON JENIS TOREM (Manilkara kanosiensis, H.J. Lam & B.J.D. Meeuse) DI PULAU YAMDENA KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT MODEL PENDUGAAN ISI POHON JENIS TOREM (Manilkara kanosiensis, H.J. Lam & B.J.D. Meeuse) DI PULAU YAMDENA KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Aryanto Boreel dan Troice E. Siahaya Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Peta lokasi pengambilan sampel biomassa jenis nyirih di hutan mangrove Batu Ampar, Kalimantan Barat.

BAB III METODOLOGI. Peta lokasi pengambilan sampel biomassa jenis nyirih di hutan mangrove Batu Ampar, Kalimantan Barat. BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan hutan mangrove di hutan alam Batu Ampar Kalimantan Barat. Pengambilan data di lapangan dilaksanakan dari bulan Januari

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.. Sebaran Pohon Contoh Pemilihan pohon contoh dilakukan secara purposive sampling (pemilihan contoh terarah dengan pertimbangan tertentu) dengan memperhatikan sebaran diameter

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 21 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di KPH Kebonharjo Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah. Meliputi Bagian Hutan (BH) Tuder dan Balo, pada Kelas Perusahaan Jati.

Lebih terperinci

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Statistik Data Plot Contoh Jumlah total plot contoh yang diukur di lapangan dan citra SPOT Pankromatik sebanyak 26 plot contoh. Plot-plot contoh ini kemudian dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

POHON REBAH PADA TEGAKAN HUTAN RAKYAT

POHON REBAH PADA TEGAKAN HUTAN RAKYAT 1 TABEL VOLUME JENIS JATI (Tectona grandisl.f) MENGGUNAKAN POHON REBAH PADA TEGAKAN HUTAN RAKYAT (Studi Kasus Hutan Rakyat di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta) RIANY SULASTRI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

TABEL VOLUME LOKAL MERANTI MERAH (Shorea leprosula Miq) DAN MERANTI KUNING (Shorea multiflora Miq) DI AREAL IUPHHK-HA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TABEL VOLUME LOKAL MERANTI MERAH (Shorea leprosula Miq) DAN MERANTI KUNING (Shorea multiflora Miq) DI AREAL IUPHHK-HA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TABEL VOLUME LOKAL MERANTI MERAH (Shorea leprosula Miq) DAN MERANTI KUNING (Shorea multiflora Miq) DI AREAL IUPHHK-HA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH INDRA PERMADI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 24 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengolahan data Biomassa Penelitian ini dilakukan di dua bagian hutan yaitu bagian Hutan Balo dan Tuder. Berdasarkan hasil pengolahan data lapangan diperoleh dari

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di hutan alam tropika di areal IUPHHK-HA PT Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan (September-November 2009) di salah satu jalur hijau jalan Kota Bogor yaitu di jalan dr. Semeru (Lampiran

Lebih terperinci

MODEL PENDUGA TABEL VOLUME POHON MERANTI DI PT INHUTANI II SUB UNIT MALINAU KALIMANTAN UTARA I WAYAN ARTHA WIJAYA

MODEL PENDUGA TABEL VOLUME POHON MERANTI DI PT INHUTANI II SUB UNIT MALINAU KALIMANTAN UTARA I WAYAN ARTHA WIJAYA MODEL PENDUGA TABEL VOLUME POHON MERANTI DI PT INHUTANI II SUB UNIT MALINAU KALIMANTAN UTARA I WAYAN ARTHA WIJAYA DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 PERNYATAAN

Lebih terperinci

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder dengan jenis data bulanan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 (bulan September).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat SMP Negeri 1 Suwawa SMP Negeri 1 Suwawa memiliki NSS/NPSN yakni; 201300401001/40500880. Selanjutnya, sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kadar Air Kayu Dalam proses pertumbuhannya tumbuhan memerlukan air yang berfungsi sebagai proses pengangkutan hara dan mineral ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Kadar air

Lebih terperinci

DI HUTAN RAKYAT DESA PUNGGELAN, KECAMATAN PUNGGELAN, BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

DI HUTAN RAKYAT DESA PUNGGELAN, KECAMATAN PUNGGELAN, BANJARNEGARA, JAWA TENGAH PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL JABON ( Anthocephalus cadamba) DI HUTAN RAKYAT DESA PUNGGELAN, KECAMATAN PUNGGELAN, BANJARNEGARA, JAWA TENGAH (Development of Local Volume Tabel of Jabon ( Anthocephalus cadamba)

Lebih terperinci

V HASIL DAN PEMBAHASAN

V HASIL DAN PEMBAHASAN V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kadar Air Kadar air merupakan berat air yang dinyatakan dalam persen air terhadap berat kering tanur (BKT). Hasil perhitungan kadar air pohon jati disajikan pada Tabel 6. Tabel

Lebih terperinci

3 METODE. Waktu dan Tempat. Rancangan Sampling. Jumlah anakan Intensitas sampling (ind)

3 METODE. Waktu dan Tempat. Rancangan Sampling. Jumlah anakan Intensitas sampling (ind) 3 METODE Waktu dan Tempat Pengambilan data membutuhkan waktu sekitar 3 tahun dari mulai Oktober 2008 sampai dengan Oktober 2011 di kawasan Arboretum Mangrove Angke Kapuk, yang berada di pinggir jalan tol

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan di BKPH Dungus dan BKPH Dagangan KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur pada bulan Oktober sampai November

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Data Kompetensi Pedagogik Pendidik TK Data yang dikumpul dari hasil Test lisan, menunjukkan harga nilai ratarata

Lebih terperinci

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Bahan dan Alat

III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Bahan dan Alat 11 III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2009. Pelaksanaan meliputi kegiatan lapang dan pengolahan data. Lokasi penelitian terletak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penentuan Volume Pohon Volume pohon dapat diperkirakan dari hubungan nyata antara dimensi pohon dan volume pohon tertentu. Diameter, tinggi, dan faktor bentuk merupakan peubah

Lebih terperinci

TABEL VOLUME POHON KELOMPOK JENIS MERANTI DI PT GUNUNG MERANTI KALIMANTAN TENGAH DWI NUGROHO PUTRANTO

TABEL VOLUME POHON KELOMPOK JENIS MERANTI DI PT GUNUNG MERANTI KALIMANTAN TENGAH DWI NUGROHO PUTRANTO TABEL VOLUME POHON KELOMPOK JENIS MERANTI DI PT GUNUNG MERANTI KALIMANTAN TENGAH DWI NUGROHO PUTRANTO DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL KAYU PERTUKANGAN JENIS JATI PLUS PERHUTANI

PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL KAYU PERTUKANGAN JENIS JATI PLUS PERHUTANI PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL KAYU PERTUKANGAN JENIS JATI PLUS PERHUTANI (Tectona grandis L.f.) DI KPH NGAWI PERUM PERHUTANI DIVISI REGIONAL JAWA TIMUR ABDINAL SIANTURI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Pulau Untung Jawa Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp 47.800 Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat: Statistik telah terbukti sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Banyak keputusan yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian Pengukuran aliran permukaan, erosi permukaan dan pengambilan data dilakukan pada bulan November 2010 sampai bulan Maret 2011 bertempat di Petak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengertian Analisis Regresi Regresi pertama-tama dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 877 oleh Sir Francis Galton yang melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu 7 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman di lapangan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan Darmaga Bogor. Kebun percobaan memiliki topografi datar dengan curah hujan rata-rata sama dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013. 30 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pekon Gunung Kemala Krui Kabupaten Lampung Barat. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di IUPHHK HA PT. Salaki Summa Sejahtera, Pulau Siberut, Propinsi Sumatera Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci

ASPEK GROWTH AND YIELD

ASPEK GROWTH AND YIELD ASPEK GROWTH AND YIELD JENIS: TEMBESU BAMBANG LANANG KAYU BAWANG GELAM 56 Program : Pengelolaan Hutan Tanaman Judul RPI : Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan Koordinator RPI : Drs. Riskan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL MATOA (Pometia pinnata) DI AREAL KERJA IUPHHK-HA PT. MAMBERAMO ALASMANDIRI, PROVINSI PAPUA QORI PEBRIAL ILHAM

PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL MATOA (Pometia pinnata) DI AREAL KERJA IUPHHK-HA PT. MAMBERAMO ALASMANDIRI, PROVINSI PAPUA QORI PEBRIAL ILHAM PENYUSUNAN TABEL VOLUME LOKAL MATOA (Pometia pinnata) DI AREAL KERJA IUPHHK-HA PT. MAMBERAMO ALASMANDIRI, PROVINSI PAPUA QORI PEBRIAL ILHAM DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu Dan Tempat penelitian

METODE PENELITIAN. Waktu Dan Tempat penelitian METODE PENELITIAN Waktu Dan Tempat penelitian Tempat penelitian adalah kebun campur Sumber Tirta Senjoyo Desa Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada Oktober

Lebih terperinci

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan Rata-rata 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri dari kualitas catatan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 16 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian lapangan dilaksanakan di lahan pertanaman karet Bojong Datar Banten perkebunan PTPN VIII Kabupaten Pandeglang Banten yang dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2 )Mahasiswa Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRACT

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2 )Mahasiswa Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRACT PENENTUAN HUBUNGAN TINGGI BEBAS CABANG DENGAN DIAMETER POHON MERANTI PUTIH (Shorea bracteolata Dyer) DI AREAL HPH PT. AYA YAYANG INDONESIA, TABALONG, KALIMANTAN SELATAN Oleh/by EDILA YUDIA PURNAMA 1) ;

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Tani Bersama Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2011 dengan lokasi penelitian berada di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dimulai pada bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan Nopember 2010. Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya, Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini menggunakan data sekunder pengamatan yang dilakukan oleh Dr. Ir. Ben Juvarda Takaendengan, M.Si. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AKHLAQ TERHADAP AKHLAQ AL-KARIMAH SISWA KELAS VIII DI. MTs NAHDLATUL ULAMA 01 BATANG

BAB IV ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AKHLAQ TERHADAP AKHLAQ AL-KARIMAH SISWA KELAS VIII DI. MTs NAHDLATUL ULAMA 01 BATANG 93 BAB IV ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AKHLAQ TERHADAP AKHLAQ AL-KARIMAH SISWA KELAS VIII DI MTs NAHDLATUL ULAMA 01 BATANG A. Analisis Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Aqidah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN D cit ra BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Citra dan Data Lapangan Berdasarkan pengolahan data menggunakan peubah pada citra dan lapangan, diperoleh diagram pencar untuk setiap plot di masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Metode Kauny Quantum Memory Berdasarkan hasil angket dan tes yang dilakukan di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat, Lebak, Rangkas Bitung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang meliputi eksplorasi dan pemilihan data PUP, evaluasi, koreksi dan ekstraksi data PUP dilaksanakan di Badan Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan tahunan perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan tahunan perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yang bersumber dari hasil laporan publikasi Bursa Efek Indonesia berupa data laporan

Lebih terperinci

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR MODUL 9 TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR. Pendahuluan Untuk menginginkan mengumpulkan populasi kita lakukan dengan statistik berdasarkan data yang diambil secara sampling yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Peneliti memperoleh data penelitian ini yang terdapat pada sumber data historis berupa laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dengan benar serta

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang 12 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah puyuh dan telur yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan bobot yang digunakan, hasil kontur yang dihasilkan akan berbeda untuk masing-masing metode interpolasi. Bentuk konturnya ditampilkan pada Gambar 6 sampai

Lebih terperinci

BERAT SORONG YUNUS YUMTE DEPARTEMEN INSTITUT 2008

BERAT SORONG YUNUS YUMTE DEPARTEMEN INSTITUT 2008 i PENYUSUNAN MODEL PENDUGA BERAT BASAH TEPUNG SAGU DURI (Metroxylon rumphii) DI KABUPATEN SORONG SELATAN PROPINSI PAPUA BARAT YUNUS YUMTE DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANANN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Lingkungan Sosial Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DAN VALIDASI PERSAMAAN TABEL VOLUME LOKAL POHON MERANTI (Shorea spp.) DI AREAL PT. INTARACAWOOD MANUFACTURING, KALIMANTAN TIMUR.

PENYUSUNAN DAN VALIDASI PERSAMAAN TABEL VOLUME LOKAL POHON MERANTI (Shorea spp.) DI AREAL PT. INTARACAWOOD MANUFACTURING, KALIMANTAN TIMUR. PENYUSUNAN DAN VALIDASI PERSAMAAN TABEL VOLUME LOKAL POHON MERANTI (Shorea spp.) DI AREAL PT. INTARACAWOOD MANUFACTURING, KALIMANTAN TIMUR. AMRI RIADY DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ekologi perilaku ayam hutan hijau (Gallus varius) dilaksanakan di hutan musim Tanjung Gelap dan savana Semenanjung Prapat Agung kawasan Taman

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, IPB yang berada pada ketinggian 220 m di atas permukaan laut dengan tipe tanah latosol. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tabel.1 Data Populasi Kerbau Nasional dan Provinsi Jawa Barat Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2008

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tabel.1 Data Populasi Kerbau Nasional dan Provinsi Jawa Barat Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2008 I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kerbau merupakan salah satu jenis ternak kerja yang masih digunakan di Indonesia, walaupun saat ini telah muncul alat teknologi pembajak sawah yang modern yaitu traktor,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum tentang Pinus 2.1.1. Habitat dan Penyebaran Pinus di Indonesia Menurut Martawijaya et al. (2005), pinus dapat tumbuh pada tanah jelek dan kurang subur, pada tanah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di KPH Banyumas Barat (Bagian Hutan Dayeuluhur, Majenang dan Lumbir). Penelitian ini dilakukan dengan mengolah dan menganalisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia. Sebagai lembaga Intermediasi, bank memiliki

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Pebruari 2011. Penelitian dilakukan di dua peternakan domba yaitu CV. Mitra Tani Farm yang berlokasi di Jalan Baru No. 39 RT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan bebasnya mempunyai

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kondisi Tegakan Sebelum Pemanenan Kegiatan inventarisasi tegakan sebelum penebangan (ITSP) dilakukan untuk mengetahui potensi tegakan berdiameter 20 cm dan pohon layak tebang.

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Mata Kuliah: Statistik Inferensial ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER 1 OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam Kamojang, Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan pengambilan data di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Mendeskripsikan data hasil penelitian merupakan langkah yang tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan analisis data sebagai prasyarat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4

Regresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4 Regresi Linier Sederhana dan Korelasi Pertemuan ke 4 Pengertian Regresi merupakan teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari hubungan fungsional dari satu atau beberapa variabel bebas (variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui besar kontribusi komitmen pada tugas (task commitmen) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Dharma Wanita Kota Surabaya, Kelurahan Kendangsari,

Lebih terperinci