Dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan sangat perlu diperhatikan, bahwa bukan cuma karakteristik

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V VERIFIKASI PROGRAM

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR

BAB III LANDASAN TEORI. jalan, diperlukan pelapisan ulang (overlay) pada daerah - daerah yang mengalami

PERENCANAAN JALAN PADANG BINTUNGAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KELEBIHAN BEBAN TERHADAP UMUR RENCANA JALAN

Menetapkan Tebal Lapis Perkerasan

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR

BAB IV PERENCANAAN. Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN PANDAN ARUM - PACET STA STA KABUPATEN MOJOKERTO JAWA TIMUR

BAB III LANDASAN TEORI. Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu diperhatikan

ANALISIS TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR JALAN LINGKAR MAJALAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KOMPONEN SNI

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

STUDI BANDING DESAIN TEBAL PERKERASAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE SNI F DAN Pt T B

Pembimbing : Ir. Imam Prayogo ( )

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

PERBANDINGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN ASPHALT INSTITUTE

BAB 3 METODOLOGI PENULISAN. program sebagai alat bantu adalah sbb: a. Penyelesaian perhitungan menggunakan alat bantu software komputer untuk

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Oleh NRP :

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR KONSTRUKSI JALAN RAYA. 1. Nama Proyek : Pembangunan Jalan Spine Road III Bukit Sentul

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA STA ) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI. 3.1 Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Identifikasi Masalah. Pengamatan Pendahuluan

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KLEPU TERHADAP KONDISI RUAS JALAN SEMARANG - BAWEN (KM 17 KM 25)

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Diajukan Oleh : ADI SISWANTO

ANALISA PENGUJIAN DYNAMIC CONE PENETROMETER

PROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III METODA PERENCANAAN

Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN

Agus Surandono 1) Rivan Rinaldi 2)

5.3. Perencanaan Geometrik Jalan 1. Alinyemen Horisontal Spiral-Circle-Spiral

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR. perumahan Puri Botanical Residence di jl. Joglo Jakarta barat. ditanah seluas 4058

Oleh : ARIF SETIYAFUDIN ( )

Fitria Yuliati

BAB III LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN SELATAN-SELATAN CILACAP RUAS SIDAREJA - JERUKLEGI

BAB III METODE PERENCANAAN. 1. Metode observasi dalam hal ini yang sangat membantu dalam mengetahui

PROYEK AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BANGKALAN Bts.KAB SAMPANG STA MADURA, JAWA TIMUR

BAB IV STUDI KASUS BAB 4 STUDI KASUS

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA

PROYEK AKHIR. PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Metode Analisa Komponen

Gambar 3.1. Diagram Nilai PCI

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Literatur. Pengumpulan Data Sekunder. Rekapitulasi Data. Pengolahan Data.

STUDI PENGARUH PENGAMBILAN ANGKA EKIVALEN BEBAN KENDARAAN PADA PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN FLEKSIBEL DI JALAN MANADO BITUNG

ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN SKBI 1987 BINA MARGA DAN METODE AASHTO

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

FANDY SURGAMA

ANALISIS SUSUNAN PERKERASAN JALAN PADA TIGA RUAS JALAN ARTERI DI SEMARANG

ANALISA DAMPAK BEBAN KENDARAAN TERHADAP KERUSAKAN JALAN. (Studi Kasus : Ruas Jalan Pahlawah, Kec. Citeureup, Kab. Bogor) Oleh:

PROGRAM KOMPUTER UNTUK DESAIN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA

PENGARUH KINERJA JEMBATAN TIMBANG KATONSARI TERHADAP KONDISI RUAS JALAN DEMAK KUDUS (Km 29 Km 36)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konsep penelitian ini adalah untuk mendapatkan tebal lapis perkerasan dengan

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Tol Pandaan-Malang dengan Jenis Perkerasan Lentur

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA RUAS JALAN BIDAR ALAM LUBUK BETUNG KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai Syarat Menyelesaikan Program Sarjana Sains Terapan D-IV TPJJ Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN UNGARAN - CANGKIRAN. (Design Increasing Ungaran Cangkiran of Road)

Jurnal J-ENSITEC, 01 (2014)

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASANJALAN RUAS AMPANG KURANJI-SIALANG GAUNG KAB. DHARMASRAYA

BAB II1 METODOLOGI. Berikut ini adalah bagan alir (Flow Chart) proses perencanaan lapis

BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.2 Dasar Teori Oglesby, C.H Hicks, R.G

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN SIDOARJO - KRIAN (LINK 172) STA DENGAN METODE PERKERASAN LENTUR DAN PERKUATAN GEOTEKSTIL TUGAS AKHIR

FASILITAS PEJALAN KAKI

STUDI STUDI PERENCANAAN TEBAL LAPISAN PERKERASAN TAMBAHAN (OVERLAY) PADA RUAS JALAN MOTAHARE-RAILACO (STA STA ) TIMOR LESTE

ABSTRACT. Keywords : component analysis method, road, flexible pavement. Universitas Kristen Maranatha

STUDI KARAKTERISTIK PENENTUAN TINGKAT PEMBEBANAN KENDARAAN TERHADAP TEBAL LAPIS PERKERASAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan tanah pada umumnya tidak mampu menahan beban kendaraan

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN LINTAS SELATAN JAWA TIMUR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA RUAS JALAN NGREJO PANTAI SINE STA

B2 STA STA KM

3.2. Mekanisme Tegangan dan Regangan pada Struktur Perkeraan 11

Re-Desain Lapisan Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Lingkar Timur Baru STA STA 4+040,667 di Kabupaten Sidoarjo. A.

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN RUAS DUKU KETAPING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR

BAB V PENUTUP I FC 30 20, '1" II FC 50 17, '7" III FC 50 66, '1" IV FC 50 39, '6" V FC 50 43, '8"

BAB III LANDASAN TEORI. A. Parameter Desain

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD

EVALUASI PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN MENGGUNAKAN AGREGAT DAN METODE TELFORD JIWAN MADIUN KAB. MADIUN JAWA TIMUR

Memperoleh. oleh STUDI PROGRAM MEDAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan KATA PENGANTAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi syarat-syarat secara teknis maupun ekonomis. Syarat-Syarat umum jalan yang harus dipenuhi adalah:

BAB V EVALUASI. Tabel 5.1 Data Tanah Ruas Jalan Rembang - Bulu (Batas Jawa Timur) Optimum Maximum. Specific Water Dry Density

PERKERASAN DAN PELEBARAN RUAS JALAN PADA PAKET HEPANG NITA DENGAN SYSTEM LATASTON

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN TOL SEMARANG KENDAL

LEMBAR PENGESAHAN. TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LINGKAR SELATAN SEMARANG ( Design of Semarang Southern Ringroad )

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN CONGOT JALI WAWAR SISI SELATAN JAWA TENGAH. Disusun Oleh : Semarang, Nopember 2010

Transkripsi:

PENDAHULUAN Jalan raya memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian serta pembangunan suatu negara. Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Kesadaran akan pentingnya fungsi jalan raya dalam kehidupan manusia telah mendorong banyak penelitian tentang desain lapis perkerasan jalan raya untuk mencari cara-cara baru yang memungkinkan manusia dapat merencanakan perkerasan jalan raya secara lebih efektif dan efisien, tetapi tetap memenuhi unsur keselamatan pengguna jalan dan tidak mengganggu ekosistem. Dewasa ini penggunaan teknologi komputer dalam bentuk program atau sofware tertentu telah digunakan secara luas pada desain perkerasan jalan raya yang berskala kecil sampai pada yang berskala besar. Dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan sangat perlu diperhatikan, bahwa bukan cuma karakteristik material dari konstruksi penyusun lapis perkerasan dan karakteristik lalu lintas saja yang perlu ditinjau, melainkan banyak faktor lain yang juga besar pengaruhnya terhadap perencanaan lapis perkerasan yang tepat dan efisien. Dengan banyaknya data-data yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan seperti karakteristik material, data lalu lintas, karakteristik pergerakan lalu lintas, jenis jalan, faktor regional (iklim) serta syarat - syarat lainnya yang memerlukan ketelitian, kesabaran, dan tentunya akan membutuhkan banyak waktu guna memperoleh suatu rencana tebal lapis perkerasan suatu jalan. Dari pemikiran inilah penulis mencoba untuk mempersingkat pemakaian waktu dalam perencanaan tebal lapis perkerasan jalan, yaitu dengan menuangkan alur perhitungan tebal perkerasan kedalam suatu software atau program komputer dimana nantinya diharapkan dalam perhitungannya perencana hanya perlu menginput data-datayang diperlukan dalam proses perencanaan dan kemudian perhitungannya diserahkan kepada program komputer tersebut

untuk dikerjakan secara otomatis. Dalam pelaporan ini penulis akan menganalisa dan membandingkan tebal perkerasan jalan lentur Metode Analisa Komponen (MAK) dengan Software Desain Perkerasan Jalan Lentur (SDPJL) yang dikeluarkan Bina Marga, Studi kasus pada ruas jalan Simpang Koto Agung Blok D Sitiung 1, Kab. Dharmasraya. RUANG LINGKUP PENULISAN Agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka dilakukan pembatasan-pembatasan terhadap ruang lingkup pembahasan. Adapun pembatasan masalah adalah sebagai berikut : 1. Penulisan dibatasi pada perencanaan tebal lapis perkerasan lentur ( flexible pavement) overlay dan pelebaran sepanjang 3,4 km dari Sta 0+000 sampai Sta 3+400. 2. Perencanaan tebal lapis perkerasan dengan menggunakan Metode Analisa Komponen (Bina Marga) dan Aplikasi komputer SDPJL (Software Disain Perkerasan Jalan Lentur) yang menggunakan program Microsoftexcel. 3. Jembatan, drainase, goronggorong atau box culvert dibahas pada penulisan selanjutnya. METODOLOGI PENULISAN Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah literatur yaitu dengan mengumpulkan data-data dan keterangan dari bukubuku yang berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing. Adapun teknik pembahasan yang digunakan adalah : 1. Teknik Pengumpulan Data a. Studi pendahuluan b. Mengumpulkan data primer dan sekunder c. Studi literatur 2. Teknik Pengolahan Data a. Menggunakan bantuan aplikasi komputer Software Disain Perkerasan Jalan Lentur (SDPJL) yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Marga menggunakan program excel. b. Prinsip perhitungan secara manual dengan Metode Analisa Komponen (MAK) 3. Tahap akhir Perbandingan data hasil perhitungan progaram SDPJL dengan perhitungan manual.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perhitungan Tebal Perkerasan Jalan dengan Software Desain Perkerasan Jalan Lentur (SDPJL) Software Desain Perkerasan Jalan Lentur adalah alat bantu Perencana untuk melakukan desain perkerasan jalan lentur, dengan merujuk pada Pedoman Interim Desain Perkerasan Jalan Lentur No 001/BM/2011. Program lunak SDPJL versi 1.0 menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan merupakan pengembangan dari RDS. Beberapa prinsip utama dari software ini antara lain : Penyeragaman dalam metoda pengambilan data lapangan dan metoda perencanaan untuk seluruh Indonesia, sehingga memudahkan dan mempercepat pemantauan (monitoring). Koordinasi pekerjaan lebih mudah, sehingga seluruh pekerjaan diharapkan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan dikerjakan sesuai dengan metoda yang ditetapkan. Seluruh kegiatan Perencanaan sampai dengan tahap PHO dapat disimpan dalam satu file perencanaan dan dapat di link dengan perangkat lunak Analisa Harga Satuan. Mempermudah perencanan dalam mengerjakan beberapa perencanaan konstruksi perkerasan jalan, (dapat mendisain beberapa alternatif disain dalam waktu yang bersamaan). Data yang dibutuhkan antara lain : a. Data kekuatan jalan yang ada, yang diperoleh dengan pengukuran B/Beam (untuk jalan yang beraspal) atau dengan pengukuran CBR subgrade menggunakan alat Dinamic Cone Penetrometer (untuk jalan tanah, jalan rusak dan pelebaran). b. Data Geometrik Jalan termasuk temperatur perkerasan dan ketebalan aspal existing c. Kerataan permukaan perkerasan RCI atau IRI d. Data sumber material e. Peta lokasi proyek yang menunjukkan secara pasti titik awal dan titik akhir proyek berikut datumnya.

f. Data Lalu Lintas Untuk pengoperasian pertama kita jalankan dahulu program kemudian akan keluar pernyataan penyanggahan seperti berikut ini. Klik setuju untuk melanjutkan proses pengoperasian program, selanjutnya akan keluar beberapa tabel yang diisi sesuai dengan data lapangan. Lanjutkan sampai semua tabel pengisian data terisi. Data isian akan diproses langsung oleh program menjadi data olahan yang siap di run untuk mendapatkan hasil. Kemudian lanjutkan dengan proses berikutnya sesuai dengan program dan kemudian akan keluar tampilan masukan data seperti berikut. Tampilan Masukan Data Pada tampilan diatas, data geometrik dimasukkan ( jenis perkerasan dan lain-lain), sesudah data dimasukkan tekan tombol LANJUT, tampilan masukan data muncul di layar monitor. Cara pengisian : Lebar perkerasan rencana : 5,5 m Lebar bahu jalan rencana : 1,0 m

Materials Waste Faktor : 1,00 Jenis Perkerasan Diisi dengan [ kode type perkerasan yang ada ], yaitu : 3 = Macadam terbuka Lebar Jalan yang ada Terisi secara otomatis sesuai dengan hasil sorting. Sisa Tebal Perkerasan Nilai sisa perkerasan disesuaikan dengan data input desain pada tampilan 3b (contoh masukan data hasil survey). Sedangkan data-datseperti data CBR, Lendutan yang lain B/Beam, IRI (Kekasaran Jalan), LHR, ESA dan lain-lain telah terisi secara otomatis, sesuai dengan hasil sorting. Tahapan berikutnya adalah memproses hasil masukan data, klik Menu SDPJL untuk MS Ecxel 2003, Klik Add-Ins kemudian klikk Run. Tampilan Output Program SDPJL Dari hasil Outputt diperoleh 2. Pelebaran Jalan (1,00 m kiri dan perhitungan tebal perkerasan jalan sebagai berikut: 1. Pelapis Tambahan (Overlay) Lapis Permukaan AC-WC= 4 cm 1,00 m kanan) Lapis Permukaan AC-WC= 4 cm Sub Lapis Permukaan AC-BC = 7 cm

Lapis Pondasi Agregat Klas B = 20 cm 2. Perhitungan Manual Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode Analisa Komponen (MAK) Bina Marga. Data dari hasil survey tahun 2014 - Kendaraan ringan = 63 kend/hari - Pick up = 22 kend/hari - Bus kecil = 6 kend/hari - Truk 2 as 10 ton kecil = 42 kend/hari - Truk 2 as 20 ton besar = 6 kend/hari - Truk 3 as 22 ton = 1 kend/hari LHR 2014 = 140 kend/hari CBR tanah dasar yang mewakili : 5,20-5,20-5,07-5,10-5,20-5,23-5,20-5,15-5,10-5,07-5,23-5,20-5,20-5,23-5,23-5,10-5,10-5,15 Umur rencana jalan = 10 tahun. Susunan bahan perkerasan : - Selected Material - Lapis pondasi : Agregat klas B - Sub lapis permukaan : AC-BC MS = 340 kg - Lapis permukaan : AC-WC MS = 340 kg - Pertumbuhan lalu lintas (i) = 8 % Jalan dibuka tahun 2014, 1 jalur 2 arah (UD), tipe jalan lokal. 1. Data lalu lintas tahun 2014-2024 (i = 8 %), n = 10 LHR 10 = (1+ i) n x data survey lalin LHR 10 = 302,249 kendaraan/hari 2. Menghitung Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) : Rumus LEP = LHR0 x C x E Koefisien Distribusi Kendaraan 1 jalur 2 lajur 2 arah (C) : 0,5 LEP = 10,311 3. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA) : Rumus LEA = LHR10 x C x E LEA = 22,261 4. Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET) dengan Rumus (LEA + LEP)/2 LET = 0,5 x (LEA10 + LEP) = 0,5 x 32,572 = 16,286 5. Menghitung Ekivalen Rencana (LER) dengan rumus UR LER LET x 10

10 = 16,286 x = 16,286 10 6. Menghitung Nilai CBR : Grafik CBR yang Mewakili 7. Menentukan nilai ITP : DDT = 4,743 (didapat dari grafik hubungan CBR dengan nilai CBR 5,10 %). % Kendaraan Berat = Jumlah kendaraan berat Jumlah kendaraan seluruhnya = 7 100 % 63 22 6 42 6 1 x 7 = x 100 % 140 = 5,00 % < 30 % Kelandaian I >6 % DDT dengan x 100 % FR = 2,0 (didapat dari daftar IV Faktor regional dengan data kelandaian>6% %, persentase kendaraan berat < 30 % dan iklim > 9000 mm/tahun). IP t = 1,5 (didapat dari daftar V Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana dengan dataa LER antar 100-1000, klasifikasi jalan lokal, di ambil IP t = 1,5). IP 0 = 3.9 3.5 (didapat dari daftar VI Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana dengan jenis lapis permukaan LASTON, Roughness > 1000 diperoleh IP 0 = 3.9 3.5). ITP = 5,4 (dari nomogram 5 diperoleh ITP = 5,4 dengan data DDT = 4,743 IPt= 1,5 IP 0 = 3,9-3,5 LER = 16,268 dan FR = 2,0) Menentukan nilai a (koefisien kekuatan relatif dari daftar VII) - Lapis Permukaan AC-WC MS = 340 kg a 1 = 0,30 - Sub Lapis Permukaan AC-BC MS = 340 kg a 2 = 0,24 - Lapis Pondasi klas B a 3 = 0,13 8. Menentukan nilai D (Tebal minimum tebal lapisan perkerasan)

- Tebal minimum lapis Permukaan Laston AC-WC D1 = 4 cm - Tebal minimum lapis Permukaan Laston AC-BC D2 = 6 cm - Tebal minimum lapis Pondasi D 3 = 20 cm 9. Menentukan tebal lapis perkerasan Alternatif I ITP a 1 D1 a2 D2 a3 D3 5,4 = (0,30 x 4) + (0,24 x D 2 ) + (0,13 x 20) D 2 = 6,54 cm Direncanakan 7,0 cm Alternatif II Asumsi D 2 = 7,0 cm ITP a 1 D1 a2 D2 a3 D3 5,4 = (0,30 x 4) + (0,24 x 7) + (0,13 x D 3 ) D 2 = 19,15 cm Direncanakan 19 cm Direncanakan Susunan Perkerasan Alternatif I Susunan Perkerasan Umur Rencana 10 tahun Lapis Permukaan Laston AC-WC : 4,00 cm Sub Lapis Permukaan Laston AC-BC : 7,00 cm Lapis Pondasi Klas B: 20,00 cm Perhitungan Tebal Perkerasan untuk Pelapisan Tambahan/ Overlay Karena tujuannya untuk lapis tambahan/ overlay, maka bagian perkerasan disesuaikan dengan kondisi perkerasan lama. ITP perk. lama (80% x3,8x0,26) (90% x15x0,13) (95% x15x0,11) = 0,80 + 1,76 + 1,57 = 4,13 Jadi, ΔITP = a 1 x D 1 1,27 = 0,35 x D 1 D 1 = 3,67 4,00 cm (AC-WC) Didapatkan tebal perkerasan overlay AC-WC tebal 4cm Perencanaan Tikungan Perencanaan geometrik jalan merupakan perencanaan rute dari suatu ruas jalan secara lengkap, meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan dan data dasar yang ada atau tersedia dari hasil survei lapangan yang telah dianalisis, serta mengacu pada ketentuan yang berlaku (Shirley,2000). Pada perencanaan Alinyemen Horizontal umumnya akan ditemukan

dua jenis bagian jalan, yaitu: bagian lurus, dan bagian lengkung atau umum disebut tikungan yang terdiri dari 3 jenis tikungan yang digunakan, yaitu : 1. Lingkaran ( Full Circle = F-C ) 2. Spiral-Lingkaran-Spiral ( Spiral - Circle- Spiral = S-C-S ) 3. Spiral-Spiral ( S-S ) KESIMPULAN Dari perencanaan yang telah dilakukan terhadap proyek Peningkatan Jalan Simpang Koto Agung Blok D Sitiung 1Kabupaten Dharmasraya (Sta. 0+000 Sta. 3+400) ini dapat diambil beberapa kesimpulan: 1. Metode perhitungan dengan SDPJL hanya bisa digunakan untuk berbagai tingkat penanganan mulai dari overlay hingga rekonstruksi jalan lentur. 2. Hasil perhitungan tebal lapis perkerasan menggunakan SDPJL adalah : Untuk Overlay AC-WC tebal 4 cm Untuk pelebaran jalan AC-WC 4 cm AC-BC 7 cm Klas B 20 cm 3. Hasil perhitungan tebal lapis perkerasan dengan cara manual metode MAK adalah: Untuk Overlay AC-WC tebal 4 cm Untuk pelebaran jalan AC-WC 4 cm AC-BC 7 cm Klas B 20 cm 4. Dari perhitungan alinyemen horizontal jalan, didapatkan jenis tikungan berupa tikungan full circle (FC) dan dari perhitungan alinyemen vertikal diperoleh tikungan lengkung cembung. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Bina Marga (1987) Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metoda Analisa Komponen No. 378/KPTN/1987. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga (2011) Pedoman Interim Desain Perkerasan Jalan Lentur No. 002/P/BM/2011. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Bina Marga Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997 Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Pengoperasian Software Desain Perkerasan Jalan Lentur (SDPJL) versi 1.0. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum Hendarsin, Shirley L. (2000) Penuntunan Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung. Sukirman, Silvia (1999 ) Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Bandung : Nova