Jumlah total komoditas yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga disebut. jumlah yang diminta (quantity demanded) untuk komoditas tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Oleh sebab itu produksi telur ayam ras diartikan sebagai proses untuk

FAKTOR-FAKYOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI TEMPE DI KOTA BOGOR. Oleh : INDRA SETIAWAN A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

TEORI PILIHAN KONSUMEN

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pangsa Pengeluaran Pangan Rumah Tangga. Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana terpenuhinya pangan bagi

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERMINTAAN BARANG DAN JASA

Harga (Pq) Supply (S)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

Pengertian: (QUANTITY DEMANDED) Jumlah komoditi total yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga. Tata Tachman 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING PADA RUMAH MAKAN DI KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

TINJAUAN PUSTAKA. konsumen akan barang tersebut turun, apabila semua faktor-faktor lain yang

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

I. PENDAHULUAN. salah satu cara memperbaiki keadaan gizi masyarakat (Stanton, 1991).

PRINSIP EKONOMI DALAM PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. energi protein (KEP) adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, makanan yang dikonsumsi merupakan makanan yang sehat, dengan vegetarian. Makanan vegetarian saat ini mulai digemari oleh

III. KERANGKA TEORITIS

Pengantar Ekonomi Mikro

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENDAHULUAN. tahun 2004, konsumsi protein sudah lebih besar dari yang dianjurkan yaitu

II. LANDASAN TEORI A.

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran

TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HOUSEHOLD EQUILIBRIUM

ANALISIS PERMINTAAN TELUR AYAM RAS (Suatu Kasus di Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Kuala Pembuang Kalimantan Tengah)

Pengantar Ekonomi Mikro

Pertemuan Ke 3 dan 4. Pengantar Ilmu Ekonomi FP UNJA

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Permintaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Buah Jeruk

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

III KERANGKA PEMIKIRAN

Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras adalah butir padi yang telah dipisahkan dari kulit luarnya (sekamnya)

Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens

1.1 Latar Belakang Masalah

A. Pendekatan Utilitas

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA

Qx TUx MUx

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di pasar saat ini adalah berbentuk flake. Sereal dalam bentuk flake dianggap

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

MICROECONOMICS DEMAND SUPPLY & MARKET EQUILIBRIUM MARIA PRAPTININGSIH, S.E., M.S FE.

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3 KERANGKA PEMIKIRAN

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

KERANGKA TEORI. Konsumsi didefinisikan sebagai penggunaan komoditas-komoditas oleh. rumahtangga. Pola konsumsi merupakan cara mengkombinasikan unsur

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

PERTEMUAN KETUJUH: Permintaan Produk Pertanian

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

ELASTISITAS PERMINTAAN. LECTURE NOTE AGRONIAGA By: Tatiek Koerniawati

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak buruk bagi kehidupan. untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Surakarta. Sumber Air

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN:

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Kerangka pemikiran teoritis meliputi penjelasan-penjelasan mengenai halhal

II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve)

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

BAB I PENDAHULUAN. Sapi Indonesia, 6 November 2012,

Kuliah ke 3, 8 Oktober 2009 Erry Sukriah, SE, MSE MEKANISME PASAR. Permintaan & Penawaran

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Tanaman Kopi dan Aspek Ekonomisnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Kentang layak untuk

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dalam kebijakan pangan nasional. Pertumbuhan ekonomi di negara negara

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

Transkripsi:

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1Permintaan Jumlah total komoditas yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga disebut jumlah yang diminta (quantity demanded) untuk komoditas tersebut. Jumlah komoditi yang akan dibeli semua rumah tangga pada periode waktu tertentu, dipengaruhi oleh beberapa variabel, yaitu: harga komoditas itu sendiri, harga komoditas lain, selera, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan. Suatu hipotesis ekonomi dasar menyatakan bahwa harga suatu komoditas dan kuantitas yang akan diminta berhubungan negatif (ceteris paribus). Dengan kata lain, semakin rendah harga suatu komoditas maka jumlah yang akan diminta untuk komoditas itu akan semakin besar, dan semakin tinggi harga semakin rendah jumlah yang diminta. Harga (P) Gambar 1. Kurva Permintaan Sumber : Soekartawi, 2002 Hubungan antara jumlah komoditas yang diminta dengan beberapa variabel penting secara matematis dapat dirumuskan secara umum sebagai berikut: Kuantitas (Q)

Qd = f (Pi, Pj, S, PD, Y) Dimana: Qd Pi Pj S PD Y : Permintaan Komoditas : Harga Komoditas itu sendiri : Harga Komoditas lain : Selera : Jumlah penduduk : Tingkat Pendapatan Pi : Harga Komoditas itu sendiri Dengan asumsi cateris paribus, semakin tinggi harga suatu barang maka akan menurunkan jumlah permintaan akan barang tersebut, dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang maka semakin tinggi jumlah permintaan. Permintaan dan harga komoditas memiliki hubungan yang negatif. Pj : Harga Komoditas lain Perubahan harga komoditas substitusi akan mempengaruhi permintaan atas komoditas yang bersangkutan secara positif. Kenaikan harga komoditas substitusi akan meningkatkan permintaan atas komoditas yang bersangkutan, dan sebaliknya. Sedangkan, perubahan harga barang komplemen dapat mengubah permintaan barang yang bersangkutan secara negatif. Semakin tinggi harga barang komplementer, semakin rendah permintaan atas barang yang bersangkutan. S : Selera Selera dan juga pilihan terhadap sesuatu barang merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan. Perubahan selera terjadi dari waktu ke waktu, dan cepat atau lambat akan menigkatkan permintaan pada periode tertentu dan tingkat harga tertentu.

PD : Jumlah Penduduk Semakin tinggi jumlah penduduk, maka makin besar pula barang yang diminta oleh masyarakat. Y : Tingkat Pendapatan Kenaikan pendapatan cenderung meningkatkan permintaan untuk mengonsumsi suatu barang, bahkan bertambah juga kualitas barang yang dikonsumsi. 3.1.2 Teori Konsumsi Konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang berupa memakai atau menggunakan barang atau jasa konsumsi dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan hidup mereka. Garis anggaran (Isocost) adalah garis yang memperlihatkan semua kombinasi yg tersedia bagi RT sesuai dengan pendapatannya dan harga barang yang dibelinya, jika ia membelanjakan semua uangnya untuk itu. Sifat- sifat garis anggaran antara lain: 1. Titik-titik di sepanjang garis anggaran merupakan kombinasi barang yang menghabiskan seluruh anggaran konsumen 2. Titik-titik di luar garis anggaran merupakan kombinasi barang yang tidak bisa dicapai oleh konsumen, dengan anggaran yang ada 3. Titik-titik di dalam garis anggaran merupakan kombinasi barang yang tidak menghabiskan anggaran konsumen Kurva Indiferen adalah Garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi barang yang memberikan kepuasan yang sama.

Keseimbangan rumah tangga akan tercapai pada saat kurva indiferen bersinggungan dengan garis anggaran, dimana pada saat itu rasio harga relatif sama dengan tingkat substitusi marginal (MRS). Hal itu dapat dilihat pada Gambar 2 Barang Y A: tidak efisien karena tidak Menghabiskan anggaran A B C C: tidak dapat dicapai karena Anggaran tidak cukup U 3 U 2 B: Utilitas maksimum U 1 Gambar 2. Keseimbangan Rumah Tangga Sumber: Iswardono, 1994 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional Konsumsi makanan masyarakat sehari-hari hendaknya memenuhi dua kriteria kecukupan, yaitu kecukupan energi dan protein. Kecukupan energi biasanya diperoleh dari mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung karbohidrat, sedangkan kebutuhan protein diperoleh dari mengonsumsi makanan yang berasal dari nabati (tumbuh-tumbuhan) dan hewani seperti daging, telur, dan lain sebagainya. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mengakibatkan masyarakat mulai mengonsumsi makanan dari olahan kedelai seperti tempe, tahu, susu kedelai dan lain sebagainya dengan tujuan untuk meningkatkan konsumsi protein nabati. Barang X

Tempe merupakan makanan berbahan dasar dari kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan, baik itu kalangan dari golongan ekonomi kelas atas, menengah, dan bawah. Tempe banyak dikonsumsi masyarakat luas karena banyak mengandung protein nabati yang memiliki kandungan zat antioksidan yang bermanfaat untuk pencegah penyakit degeneratif, mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain. Selain banyak mengandung gizi, masyarakat mengonsumsi tempe karena harganya yang relatif murah dan terjangkau untuk semua kalangan. Alasan konsumen untuk mengonsumsi tempe berbeda-beda dari tiap kalangan, untuk kelas ekonomi atas alasan mengonsumsi tempe karena kandungan gizi yang terdapat dalam tempe, sedangkan untuk kelas ekonomi menengah dan bawah alasan mengonsumsi tempe karena harganya yang murah serta terjangkau. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengonsumsi tempe, antara lain oleh harga tempe itu sendiri, harga tahu, harga telur, pendapatan, jumlah anggota keluarga dan pendidikan terakhir responden. Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelas ekonomi berdasarkan tingkat pendapatan yaitu konsumen rumah tangga kelas ekonomi atas, kelas ekonomi menengah dan kelas ekonomi bawah. Adapun alur kerangka pemikiran penelitian ini secara lebih jelas telah tersusun secara sistematis pada Gambar 3.

Kecukupan energi dan protein Meningkatnya konsumsi terhadap tempe Tempe Konsumen Tempe Khasiat Tempe : Mengandung zat antioksidan Mengandung zat antibakteri Pencegah penyakit jantung Penurun kolesterol darah Kelas Ekonomi Atas Kelas Ekonomi Menengah Kelas Ekonomi Bawah Faktor- faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Tempe: Harga Tempe Harga Tahu Harga Telur Jumlah Anggota Keluarga Pendidikan Terakhir Responden Kelas Ekonomi Bawah Kelas Ekonomi Menengah Kelas Ekonomi atas Analisis Regresi Linear Berganda Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional