3 KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3 KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 19 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Perdagangan Internasional Pola perdagangan antar negara disebabkan oleh perbedaan bawaan faktor (factor endowment), dimana suatu negara akan mengekspor komoditi yang produksinya memerlukan faktor produksi yang secara relatif berlimpah. Dengan demikian perdagangan mendorong sumberdaya ke dalam sektor-sektor yang mempunyai keunggulan komparatif. Kondisi lainnya adalah adanya perbedaan penawaran dan permintaan antar negara (Hasyim 1986). Kelebihan permintaan domestik terhadap penawaran domestik akan mendorong suatu negara melakukan permintaan impor, sedangkan kelebihan penawaran domestik terhadap permintaan domestik akan mendorong suatu negara untuk melakukan penawaran ekspor. Mekanisme terjadinya permintaan-penawaran domestik dan permintaan imporpenawaran ekspor, secara grafis, dapat dilihat pada Gambar 2. Px/Py Panel A (Pasar komoditi X di negara 1) Px/Py Panel B (Hubungan perdagangan internasional untuk komoditi X) Px/Py Panel C (Pasar komoditi X di negara 2) Sx P 3 Sx S P 3 A P 2 B E P 2 E* B E P 1 A D Dx 0 Dx Q 0 Keterangan: Px/Py = Harga relatif untuk komoditi X (jumlah komoditi Y yang harus dikorbankan oleh suatu negara dalam rangka memproduksi satu unit tambahan komoditi X) Q = Jumlah komoditi X Sx = Kurva penawaran komoditi X Dx = Kurva permintaan komoditi X Q 0 Q Gambar 2 Mekanisme terjadinya perdagangan internasional (Salvatore 1997) Gambar 2 menunjukkan kasus dua negara dengan komoditi tertentu, dimana kurva Dx dan kurva Sx dalam panel A dan C masing-masing melambangkan kurva permintaan dan kurva penawaran untuk komoditi tertentu di negara 1 dan negara 2. Tanpa adanya perdagangan internasional, negara 1 akan berproduksi dan mengkonsumsi di titik A berdasarkan harga relatif komoditi tertentu sebesar P 1, sedangkan negara 2 akan berproduksi dan mengkonsumsi di

2 20 titik A berdasarkan harga relatif P 3. Dengan asumsi bahwa sebelum terjadinya perdagangan internasional, harga domestik untuk komoditi tertentu di negara 1 relatif lebih murah dibandingkan dengan harga domestik di negara 2; jika produsen di negara 1 berproduksi lebih banyak daripada tingkat permintaan domestiknya, maka akan terjadi kelebihan penawaran (excess supply) sebesar BE, sedangkan jika negara 2 mengalami peningkatan permintaan sehingga tingkatnya lebih tinggi dari pada produksi domestiknya sebesar B E maka terjadi kelebihan permintaan (excess demand). Apabila kemudian terbuka hubungan antara negara 1 dan negara 2, maka akan timbul perdagangan antar kedua negara tersebut (dalam hubungan perdagangan ini diasumsikan biaya transportasi dan pajak adalah nol). Kelebihan produksi negara 1 selanjutnya akan diekspor ke negara 2 dan negara 2 akan mengimpor kekurangan kebutuhannya dari negara 1. Panel B menunjukkan kuantitas impor yang diminta oleh negara 2, yang sama dengan kuantitas ekspor komoditi tertentu yang ditawarkan oleh negara 1 (diperlihatkan oleh perpotongan antara kurva D dan kurva S setelah suatu komoditi diperdagangkan diantara kedua negara). Dengan demikian, keseimbangan di pasar internasional terjadi pada titik E*, sehingga P 2 merupakan harga relatif ekuilibrium untuk komoditi tertentu setelah perdagangan internasional berlangsung. Penawaran Ekspor, Permintaan Impor, dan Pembentukan Harga Dunia Penawaran Ekspor Penawaran suatu komoditi adalah jumlah komoditi yang bersedia ditawarkan oleh produsen pada suatu pasar dan tingkat harga serta waktu tertentu. Faktor-faktor yang menentukan tingkat penawaran adalah harga jual komoditi yang bersangkutan, serta faktor-faktor lainnya yang dapat disederhanakan sebagai faktor nonharga. Antara harga dan jumlah komoditi yang akan ditawarkan berhubungan secara positif, dengan semua faktor yang lain tetap sama (ceteris paribus), yaitu jika harga naik maka jumlah yang ditawarkan akan meningkat dan sebaliknya. Penawaran ekspor suatu negara (pengekspor/eksportir) merupakan selisih antara produksi domestik dan konsumsi domestik ditambah dengan jumlah stok domestik tahun lalu. Dengan demikian maka ekspor suatu komoditi dapat didefinisikan sebagai berikut: X t = Q t -C t +S t (1) Dimana: X t : Jumlah ekspor komoditi tertentu pada tahun ke t Q t : Jumlah produksi domestik komoditi tertentu pada tahun ke t C t : Jumlah konsumsi domestik komoditi tertentu pada tahun ke t S t-1 : Jumlah stok domestik komoditi tertentu pada tahun ke t-1 Apabila tidak ada stok, maka ekspor suatu komoditi secara sederhana sama dengan selisih antara jumlah produksi dengan jumlah yang ditawarkan (diminta) di pasar domestik. Dengan asumsi bahwa impor suatu komoditi negara pengekspor relatif kecil dibandingkan dengan jumlah produksinya, maka hal ini dapat diabaikan. Konsumsi domestik negara produsen pada umumnya relatif stabil, sehingga dapat diabaikan. Ekspor yang dilakukan oleh suatu negara

3 bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik, sehingga faktor tingkat harga dan nilai tukar mata uang suatu negara akan sangat mempengaruhi tingkat ekspornya. Berdasarkan hal-hal ini, maka fungsi penawaran ekspor suatu negara atas komoditi tertentu dapat ditulis sebagai berikut: X t =f P t,q t,er t,z t..... (2) Dimana: P t : Harga ekspor komoditi tertentu pada tahun ke t Q t : Jumlah produksi komoditi tertentu pada tahun ke t ER t : Nilai tukar mata uang negara pengekspor tertentu pada tahun ke t Z t : Faktor-faktor lainnya 21 Permintaan Impor Permintaan impor suatu negara (pengimpor/importir) merupakan selisih antara konsumsi domestik dengan produksi domestik ditambah sisa stok pada tahun yang lalu. Dengan demikian, permintaan impor komoditi suatu negara dapat dirumuskan sebagai berikut: M t =C t - Q t +S t (3) Dimana: M t : Jumlah impor komoditi tertentu pada tahun ke t C t : Jumlah konsumsi domestik komoditi tertentu pada tahun ke t Q t : Jumlah produksi domestik komoditi tertentu pada tahun ke t S t-1 : Jumlah stok domestik komoditi tertentu tahun ke t-1 Permintaan impor, secara umum, dipengaruhi oleh harga komoditi itu sendiri, harga komoditi substitusi impor, tingkat pendapatan negara pengimpor, jumlah penduduk, dan sebagainya. Dengan demikian fungsi permintaan impor dapat dirumuskan sebagai berikut: M t =f PM t,y t,ps t,pop t,z t.... (4) Dimana: PM t : Harga impor komoditi tertentu pada tahun ke t Y t : Pendapatan negara pengimpor pada tahun ke t PS t : Harga komoditi substitusi dari komoditi impor tertentu pada tahun ke t Pop t : Jumlah penduduk negara pengimpor tahun ke t : Faktor-faktor lainnya Z t Pembentukan Harga Dunia Harga terbentuk karena adanya perpotongan antara kurva penawaranpermintaan antara kedua negara yang terlibat dalam perdagangan, sehingga harga relatif menggambarkan kuantitas impor yang diinginkan sama dengan kuantitas ekspor yang ditawarkan. Oleh sebab itu, harga komoditi yang diperdagangkan di dunia (secara internasional) juga dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi permintaan impor, penawaran ekspor, atau karena pengaruh kedua-duanya secara bersama-sama. Selain itu, harga komoditi di pasar dunia juga dipengaruhi oleh harga tahun sebelumnya. Persamaan harga komoditi di pasar internasional (dunia) dapat ditulis sebagai berikut:

4 22 PW t =f XW t, MW t, PW t (5) Dimana: PW t : Harga komoditi tertentu di pasar dunia (internasional) pada tahun ke t XW t : Jumlah ekspor negara pengekspor komoditi tertentu pada tahun ke t MW t : Jumlah impor negara konsumen komoditi tertentu pada tahun ke t PW t-1 : Harga komoditi tertentu di pasar dunia (internasional) pada tahun ke t-1 Elastisitas Elastisitas Penawaran Elastisitas penawaran (E s ) adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, bila harga berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat dikaitkan dengan faktor-faktor atau variabelvariabel lain yang dianggap mempengaruhinya, seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan baku, dan harga bahan antara lainnya. Elastisitas penawaran dapat ditulis: Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan E s = atau E Persentase perubahan harga s = % Q = Q Q % P P P E s = P Q * Q P. (6) Beberapa faktor yang menentukan elastisitas penawaran antara lain: 1. Jenis produk; kurva penawaran produk pertanian umumnya inelastis (lambat merespon perubahan harga), sementara kurva penawaran produk industri umumnya elastis (cepat merespon perubahan harga). 2. Sifat perubahan biaya produksi; penawaran akan bersifat inelastis bila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi, dan bila penawaran dapat ditambah dengan pengeluaran biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis. 3. Jangka waktu; jangka panjang atau jangka pendek. Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhi nya (ceteris paribus), tiga diantaranya yang penting yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan. Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand); elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity); dan yang terkait dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity). 1. Elastisitas harga (price elasticity of demand) Elastisitas harga (E p ) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang (komoditi) berubah jika harganya berubah sebesar satu persen. Dapat ditulis:

5 Persentase perubahan jumlah barang yang diminta E p = atau E Persentase perubahan harga p = % Q = Q Q % P P P E p = P Q * Q P..... (7) 23 Beberapa faktor yang menentukan tingkat elastisitas harga yaitu: a. Tingkat substitusi; semakin sulit mencari substitusi suatu barang (komoditi), maka permintaan semakin inelastis. b. Jumlah pemakai; semakin banyak jumlah pemakai, maka permintaan akan suatu barang semakin inelastis. c. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen; semakin besar proporsi nya, maka permintaan cenderung lebih elastis. d. Jangka waktu; tergantung jenis barang (komoditi) nya, durabel atau nondurabel. 2. Elastisitas silang (cross elasticity) Elastisitas silang (E c ) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen. Dapat ditulis: Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta E c = atau E Persentase perubahan harga barang Y c = % Q x = Q x Q x % P y P y P y E c = P y Q x * Q x P y..... (8) 3. Elastisitas pendapatan (income elasticity) Elastisitas pendapatan (E i ) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang (komoditi) sebagai akibat perubahan pendapatan sebesar satu persen. Dapat ditulis: Persentase perubahan jumlah barang yang diminta E i = atau E Persentase perubahan pendapatan i = % Q = Q Q % I I I E i = I Q * Q I..... (9) Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang Kaitannya dengan dimensi waktu perubahannya, jika satu tahun atau kurang, maka elastisitas yang dimaksud adalah elastisitas jangka pendek. Jika lebih dari satu tahun, maka yang dimaksud adalah elastisitas jangka panjang. 1 Elastisitas penawaran Hampir semua barang (komoditi) memiliki penawaran yang lebih elastis dalam jangka panjang, dibandingkan dengan jangka pendeknya. Sebab, dalam jangka panjang produsen mampu mengatasi kendala-kendala yang muncul dalam jangka pendek. Untuk beberapa barang, penawaran dalam jangka pendeknya inelastis sempurna (E s = 0). Tetapi tedapat juga barang yang penawarannya justru lebih elastis dalam jangka pendek dibandingkan

6 24 dengan jangka panjang, misalnya untuk barang-barang yang dapat di daur ulang (recycling). 2 Elastisitas permintaan a. Elastisitas harga Untuk barang-barang (komoditi-komoditi) yang habis dipakai dalam waktu kurang dari satu tahun (barang tidak tahan lama/nondurable goods), elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dibandingkan jangka pendek. Sedangkan untuk barang yang masa konsumsinya lebih dari satu tahun (barang tahan lama/durable goods), permintaannya lebih elastis dalam jangka pendek, dibandingkan dengan jangka panjang. b. Elastisitas pendapatan Elastisitas pendapatan dalam jangka panjang bagi barang nondurabel lebih besar dibanding jangka pendek. Sebaliknya, barang durabel elastisitas nya lebih besar dalam jangka pendek dibandingkan dengan jangka panjang. Ukuran-ukuran Elastisitas Penawaran dan Permintaan Ukuran-ukuran elastisitas penawaran dan artinya, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Ukuran-ukuran elastisitas penawaran No Besar Elastisitas Istilah Keterangan 1. Es = 0 Inelastis sempurna Jumlah yang ditawarkan tidak berubah (tetap/konstan) dengan adanya perubahan harga < Es < 1 Inelastis Jumlah yang ditawarkan berubah dengan persentase yang lebih kecil dari pada perubahan harga. 3. Es = 1 Elastisitas unit Jumlah yang ditawarkan berubah dengan persentase yang sama dengan perubahan harga < Es < Elastis Jumlah yang ditawarkan berubah dengan persentase yang lebih besar dari pada perubahan harga. 5. Es = Elastis sempurna Berapapun jumlah yang ditawarkan, harga tidak berubah (tetap/konstan). Sementara itu, ukuran-ukuran elastisitas permintaan dan artinya dapat dilihat pada Tabel 7.

7 25 Tabel 7 Ukuran-ukuran elastisitas permintaan No Besar Elastisitas Istilah Keterangan 1. Elastisitas Harga a. Ep = 0 Inelastis sempurna Jumlah yang diminta tidak berubah (tetap/konstan) dengan adanya perubahan harga. b. 0 < Ep < 1 Inelastis Jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang lebih kecil dari pada perubahan harga. c. Ep = 1 Elastisitas unit Jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang sama dengan perubahan harga. d. 1 < Ep < Elastis Jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang lebih besar dari pada perubahan harga. e. Ep = Elastis sempurna Berapapun jumlah yang diminta, harga tidak berubah (tetap/konstan). 2. Elastisitas Silang a. Ec > 0 (positif) b. Ec < 0 (negatif) Barang substitusi Kenaikan harga barang substitusi berakibat meningkatnya jumlah yang diminta untuk barang ini (yang disubstitusi). Barang komplemen 3. Elastisitas Pendapatan a. Ei > 0 Barang normal (positif) b. Ei < 0 Barang inferior (negatif) c. 0 < Ei < 1 Barang kebutuhan pokok (essential goods) Kenaikan harga barang komplemen berakibat turunnya jumlah yang diminta untuk barang ini (yang berkomplemen). Jumlah yang diminta naik, saat pendapatan naik. Jumlah yang diminta turun, saat pendapatan naik. Jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang lebih kecil dari pada perubahan pendapatan. d. Ei > 1 Barang mewah Jumlah yang diminta naik, saat pendapatan naik.

8 26 Nilai Tukar Nilai tukar erat kaitannya dengan perdagangan internasional, karena nilai suatu komoditi ekspor dinilai dengan satu satuan mata uang asing. Nilai tukar antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan (Mankiw 2003). Nilai tukar dibedakan menjadi dua yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sedangkan nilai tukar riil adalah harga relatif dari barang-barang diantara kedua negara. Nilai tukar riil menyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain, sehingga nilai tukar riil sering disebut terms of trade. Secara matematis nilai tukar riil dapat dirumuskan sebagai berikut: Nilai tukar nominal Nilai tukar riil = ; Rasio tingkat harga = e * P P'.. (10) Dimana: ϵ : Nilai tukar riil E : Nilai tukar nominal (nilai mata uang pengimpor per mata uang pengekspor) P : Tingkat harga di negara pengekspor P : Tingkat harga di negara pengimpor Jika nilai tukar riil tinggi, maka harga barang-barang di negara pengimpor relatif lebih murah dibanding harga barang-barang di negara pengekspor. Begitupun sebaliknya jika nilai tukar riil rendah, maka harga barang-barang di negara pengimpor relatif lebih mahal dibanding harga barang-barang di negara pengekspor. Dalam perekonomian yang hanya terdapat dua negara (negara I dan II), apresiasi nilai tukar negara II terhadap nilai tukar perdagangan akan meningkatkan permintaan impor barang oleh negara II. Peningkatan ini terjadi karena harga barang di negara II relatif lebih mahal dari pada harga barang di negara I, sehingga kondisi ini akan memacu negara II untuk memenuhi kebutuhan domestiknya dengan meningkatkan impor dari negara I. Permintaan impor yang semakin besar di negara II akan menggeser kurva permintaan di negara tersebut. Daya Saing Lada Putih Indonesia Amir (1993 dalam Hendayana dan Darwis 1998) menjelaskan bahwa produk yang akan mampu memasuki pasar ekspor ditunjukkan oleh produk yang mempunyai daya saing tinggi, dimana indikator daya saing dapat dilihat dari besar kecilnya pangsa pasar komoditas yang diperdagangkan. Edizal (2007) mengatakan bahwa daya saing merupakan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar. Dalam penelitian ini daya saing lada putih Indonesia didefinisikan sebagai kemampuan lada putih Indonesia untuk mempertahankan pangsa pasarnya, serta harapannya mampu untuk meningkatkan pangsa pasar tersebut. Edizal (2007), yang melakukan analisis mengenai strategi peningkatan daya saing lada putih Indonesia, menyebutkan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing lada putih Indonesia di pasar dunia (internasional). Upaya-upaya tersebut dapat dijelaskan melalui Gambar 3.

9 27 P S 0 S 1 P a P d P b P c P 0 D 1 D 3 D 0 D 2 0 Q 0 Q b Q a Q c Q d Q Keterangan: P = Harga ekspor lada putih Indonesia Q = Jumlah ekspor lada putih Indonesia S = Penawaran ekspor lada putih Indonesia D = Permintaan ekspor lada putih Indonesia Gambar 3 Strategi peningkatan daya saing lada putih Indonesia di pasar internasional (Edizal 2007) Pada Gambar 3, Q adalah jumlah ekspor lada putih dan P adalah harga ekspor nya. Misalkan kondisi awal keseimbangan berada pada P 0 dan Q 0, serta kurva penawaran ekspor dan permintaan impor adalah S 0 dan D 0. Dengan asumsi indikator daya saing adalah laba dan pangsa pasar, maka usaha peningkatan daya saing lada putih Indonesia di pasar dunia (internasional) dapat ditempuh melalui empat cara yaitu: (1) menggeser kurva permintaan ke kanan dengan kurva penawaran tetap; (2) mengubah kemiringan kurva permintaan menjadi lebih elastis dengan kurva penawaran tetap; (3) menggeser kurva permintaan ke kanan diikuti dengan menggeser kurva penawaran ke kanan; dan (4) menggeser kurva permintaan ke kanan, merubah kemiringan kurva permintaan menjadi lebih elastis, dan juga diikuti oleh peningkatan penawaran dengan cara menggeser kurva penawaran ke kanan. Cara pertama ditunjukkan oleh bergesernya kurva permintaan dari D 0 ke D 1 dan keseimbangan berubah menjadi P a -Q a pada kurva penawaran S 0. Dengan demikian terjadi peningkatan volume ekspor sebesar Q 0 -Q a pada harga ekspor yang lebih tinggi dari P 0 (yaitu P a ). Cara kedua ditunjukkan oleh berubahnya kurva permintaan menjadi D 2 (dari semula D 0 ) dan pada kurva penawaran yang tetap. Keseimbangan terjadi pada P b -Q b dan terjadi peningkatan volume ekspor sebesar Q 0 -Q b dengan harga lebih tinggi dari P 0 (di P b ). Cara ketiga ditunjukkan oleh bergesernya kurva permintaan dan penawaran menjadi D 1 (dari semula D 0 ) dan S 1 (dari semula S 0 ). Keseimbangan berada pada P c -Q c pada harga lebih tinggi dari P 0 (di P c ), dengan peningkatan volume ekspor sebesar Q 0 -Q c. Cara yang keempat adalah dengan menggabungkan cara pertama dan kedua, serta diikuti usaha peningkatan penawaran, yang ditunjukkan oleh bergesernya kurva permintaan dan penawaran menjadi D 3 (dari semula D 0 ) dan S 1 (dari semula S 0 ). Keseimbangan berada pada P d -Q d, dengan

10 28 harga yang lebih tinggi dari P 0 (di P d ) dan terjadi peningkatan volume ekspor sebesar Q 0 -Q d. Kerangka Pemikiran Operasional Penurunan produksi dan juga ekspor lada putih Indonesia, diikuti oleh adanya desakan/tekanan terhadap pangsa pasar nya di dunia atau internasional, yang berasal dari Vietnam dan dapat disubstitusinya komoditi lada putih dengan lada hitam. Dengan demikian perlu dilihat berada dimanakah posisi atau daya saing lada putih Indonesia di pasar lada putih dunia saat ini, akibat adanya adanya desakan-desakan tersebut. Terlebih lagi karena pasar utama dari lada putih Indonesia adalah masih pasar dunia. Hal ini berguna sebagai saran/informasi dalam menentukan strategi-kebijakan yang tepat dalam rangka menjaga pangsa pasar ekspor lada putih Indonesia yang sudah ada, serta harapannya untuk meningkatkan pangsa pasar lada putih Indonesia di pasar lada putih dunia. Oleh sebab itu, dilakukan analisis mengenai pasar lada putih Indonesia, yang terdiri atas analisis volume perdagangan lada putih dunia serta analisis permintaan impor lada putih dunia yang bersumber dari Indonesia dan Vietnam. Analisis volume perdagangan lada putih dunia menggunakan model regresi linear berganda logaritmik. Sedangkan analisis permintaan lada putih dunia yang bersumber dari Indonesia dan Vietnam, dilakukan dengan meminjam atau mengadopsi model AIDS (Almost Ideal Demand System). Analisis model AIDS ini menggunakan pendekatan pangsa pasar (share). Kerangka pemikiran operasional selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4. Kondisi Lada Putih Indonesia: 1. Produksi dan ekspor menurun 2. Ada desakan dari Vietnam (dengan tren peningkatan produksi dan ekspor lada putihnya) 3. Dapat disubstitusi oleh lada hitam 4. Pasar utama lada putih Indonesia adalah pasar ekspor-impor Posisi/daya saing lada putih Indonesia di pasar lada putih dunia (internasional) saat ini? Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume perdagangan lada putih di dunia (Model Regresi Linear Berganda Logaritmik) Analisis permintaan lada putih dunia yang bersumber dari Indonesia dan Vietnam (Adopsi Model AIDS/Almost Ideal Demand System) Saran bagi penetapan strategi-kebijakan pemasaran lada putih Indonesia Alternatif strategi-kebijakan pemasaran lada putih Indonesia Gambar 4 Kerangka pemikiran operasional

ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN

ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN Jika terjadi kegagalan panen maka dapat digambarkan sebagai pergeseran kurva penawaran kekiri, yaitu dari S ke S Gambar 4.1(i) menggambarkan suatu kasus

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://www.adamjulian.net Permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan diantara harga dan

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

Elastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

Elastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP Elastisitas SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP www.sulasmiyati.lecture.ub.ac.id Pendahuluan Elastisitas merupakan persentase perubahan pada variabel dependen/tak bebas/ terikat dikarenakan adanya perubahan variabel

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 Elastisitas... adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan kondisi yang terjadi di pasar. 2 Elastisitas

Lebih terperinci

IV. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. KERANGKA PEMIKIRAN 52 IV. KERANGKA PEMIKIRAN 4.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka teori yang mendasari penelitian ini disajikan pada Gambar 10. P P w e P d Se t Se P Sd P NPM=D CP O

Lebih terperinci

Konsep Elastisitas. Pertemuan 3. Nina Nurhasanah, SE, MM. Nina Nurhasanah, SE, MM - Univesitas Esa Unggul

Konsep Elastisitas. Pertemuan 3. Nina Nurhasanah, SE, MM. Nina Nurhasanah, SE, MM - Univesitas Esa Unggul Konsep Elastisitas Pertemuan 3 Nina Nurhasanah, SE, MM Pengertian Elastisitas Secara sederhana Elastisitas mengukur presentase perubahan suatu variabel sebagai akibat adanya perubahan variabel lain Elastisitas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beras sebagai komoditas pokok Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Posisi komoditas beras bagi sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan atas kebutuhan saja atau manusia

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan

Lebih terperinci

Elastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

Elastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP Elastisitas SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP www.sulasmiyati.lecture.ub.ac.id Pendahuluan Elastisitas merupakan persentase perubahan pada variabel dependen/tak bebas/ terikat dikarenakan adanya perubahan variabel

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Komoditi Pertanian subsektor Peternakan Pertanian adalah salah satu bidang produksi dan lapangan usaha yang paling tua di dunia yang pernah dan sedang dilakukan masyarakat.

Lebih terperinci

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti

Lebih terperinci

4 METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Metode Pengolahan dan Analisis Data

4 METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Metode Pengolahan dan Analisis Data 29 4 METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tahunan deret waktu (time series), dari tahun 1985 hingga 2011. Adapun sumbersumber

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan

Lebih terperinci

ELASTISITAS. Ngatindriatun PERTEMUAN 4 & 5

ELASTISITAS. Ngatindriatun PERTEMUAN 4 & 5 ELATIITA Ngatindriatun ERTEMUAN 4 & 5 engertian Elastisitas Elastisitas menggambarkan reaksi kepekaan produsen atau konsumen yang disebabkan adanya faktor tertentu yang mempengaruhi konsumen untuk membeli

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 23 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Dasar Perdagangan Internasional Teori perdagangan internasional adalah teori yang menganalisis dasardasar terjadinya perdagangan internasional

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003)

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003) TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Harga suatu barang ekspor dan impor merupakan variabel penting dalam merncanakan suatu perdagangan internasional. Harga barang ekspor berhadapan dengan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 04 Pusat Pengantar Ekonomi Mikro Elastisitas Permintaan dan Penawaran Bahan Ajar dan E-learning Definisi Elastisitas Suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan perubahan suatu variabel

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini terdapat berbagai hasil penelitian sebelumnya oleh peneliti lain, baik itu dalam penelitian pada umumnya maupun penelitian

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. Konsep Elastis & Aplikasinya.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. Konsep Elastis & Aplikasinya. Konsep Elastis & plikasinya Meet -5 Hariyatno reat By HRY 6 Okt 211 1 Elastisita permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi dan Fungsi Konsumsi Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Barangbarang

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan

III. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan III. KERANGKA TEORITIS 3.1 Konsep Pemikiran Teoritis Pada pasar kopi (negara kecil), keinginan untuk memperdagangkannya adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan antara

Lebih terperinci

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1 Harga Harga Keseimbangan dibentuk oleh Harga Pendapatan Selera Konsumen Harga Barang Lain Perkiraan dipengaruhi oleh Permintaan dijelaskan oleh Hukum Permintaan berbeda-beda dalam hal Penawaran dijelaskan

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN 1 Pokok Bahasan 1. Pendahuluan 2. Elastisitas harga permintaan 3. Hal-hal yang mempengaruhi elastisitas permintaan 4. Elastisitas penawaran 5. Elastisitas silang 6.

Lebih terperinci

Harga (Pq) Supply (S)

Harga (Pq) Supply (S) I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sarnowo dan Sunyoto (2013:1) permintaan adalah jumlah barang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sarnowo dan Sunyoto (2013:1) permintaan adalah jumlah barang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Permintaan Menurut Sarnowo dan Sunyoto (2013:1) permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu. Rasul et al (2012:23)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Suherwin (2012), tentang harga Crude Palm Oil dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia. Tujuan umum penelitian adalah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Landasan Teori Landasan teori mengenai penawaran dan permintaan barang dan jasa serta elastisitas harga dan mekanisme keseimbangan pasar secara umum berlaku sebagai landasan

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN dan PENAWARAN Pertemuan ke-3

ELASTISITAS PERMINTAAN dan PENAWARAN Pertemuan ke-3 ELASTISITAS PERMINTAAN dan PENAWARAN Pertemuan ke-3 KONSEP ELASTISITAS Apabila perubahan harga yg kecil menimbulkan perubahan yg besar terhadap jumlah barang yg diminta/ditawarkan dikatakan bahwa permintaan/penawaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Permintaan Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas. Jadi

Lebih terperinci

Konsep Elastis. Meet -6 Hariyatno

Konsep Elastis. Meet -6 Hariyatno Konsep Elastis Meet -6 Hariyatno reat By HRY 6 Okt 211 1 Elastisita permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perkembangan Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan yang mempunyai

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Dalam teori EKONOMI MIKRO yang dibahas adalah proses alokasi sumberdaya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri. EFISIENSI DITINGKAT MIKRO belum tentu baik

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING LADA PUTIH INDONESIA MELALUI ANALISIS PENAWARAN EKSPOR DAN PERMINTAAN IMPOR LADA PUTIH DUNIA

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING LADA PUTIH INDONESIA MELALUI ANALISIS PENAWARAN EKSPOR DAN PERMINTAAN IMPOR LADA PUTIH DUNIA STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING LADA PUTIH INDONESIA MELALUI ANALISIS PENAWARAN EKSPOR DAN PERMINTAAN IMPOR LADA PUTIH DUNIA EDIZAL Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trdinanti Palembang

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS A. PERMINTAAN Permintaan adalah Jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu. Didalam permintaan

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN

PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN KONSEP PERMINTAAN Permintaan keinginan konsumen membeli barang pd berbagai tingkat harga selama periode tertentu. Faktor-faktor yg mempengaruhi permintaan : Harga

Lebih terperinci

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR. Bubba s Ice Cream PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR Bubba s Ice Cream Permintaan dan Jumlah barang yang diminta. Permintaan didefinisikan sebagai berbagai kombinasi harga dan Jumlah barang yang ingin dan dapat

Lebih terperinci

Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran

Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran Deskripsi Modul Ketika diperkenalkan tentang konsep permintaan, kita lihat bahwa para konsumen biasanya membeli lebih dari satu barang ketika harga turun,

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS

PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS Modul ke: PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Konsep Elastisitas Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN. LECTURE NOTE AGRONIAGA By: Tatiek Koerniawati

ELASTISITAS PERMINTAAN. LECTURE NOTE AGRONIAGA By: Tatiek Koerniawati ELASTISITAS ERMINTAAN LECTURE NOTE AGRONIAGA By: Tatiek Koerniawati Elastisitas Harga Elastisitas harga adalah rasio yang menyatakan persentase perubahan kuantitas dibagi dengan persentase perubahan harga.

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Konsep Ekonomi

Pertemuan 1. Konsep Ekonomi Pertemuan 1 Konsep Ekonomi Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu: Menjelaskan beberapa konsep dasar mikroekonomi seperti faktor penggerak kegiatan ekonomi, definisi

Lebih terperinci

TEORI ELASTISITAS. Tata Tachman

TEORI ELASTISITAS. Tata Tachman TEORI ELASTISITAS Hubungan sebab akibat berapa persen satu variable (y) berubah jika variable lain (x) berubah sebesar satu persen? Analisis sensitivitas atau elastisitas Angka elastisitas (koefisien elastisitas)

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN: ELASTISITAS DAN PENAWARAN. Suharyanto

POKOK BAHASAN: ELASTISITAS DAN PENAWARAN. Suharyanto POKOK BAHASAN: ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Suharyanto Tujuan Perkuliahan ini: Mahasiswa dapat menganalisis sensitivitas respon perubahan permintaan dan penawaran akibat perubahan harga dan faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan,

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore. Kurva Permintaan, Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global Dominick Salvatore Kurva Permintaan, - Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Kelapa Sawit Kelapa sawit tumbuh dengan baik pada dataran rendah di daerah tropis yang beriklim basah, yaitu sepanjang garis khatulistiwa

Lebih terperinci

BAB III Elastisitas Permintaan dan Penawaran

BAB III Elastisitas Permintaan dan Penawaran BAB III Elastisitas ermintaan dan enawaran 1.1. engertian Elastisitas Dari bab sebelumnya telah kita ketahui bersama bahwa perubahan suatu variabel misalnya harga, dapat mengakibatkan perubahan variabel

Lebih terperinci

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 3 ELASTISITAS 1 ELASTISITAS PERMINTAAN Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga Terdapat tiga macam

Lebih terperinci

SURPLUS THEORY. Elasticity Concept 3/15/2017. Bahasan "Ekonomi Kesehatan" 1

SURPLUS THEORY. Elasticity Concept 3/15/2017. Bahasan Ekonomi Kesehatan 1 Eri Witcahyo Pokok Bahasan dalam MK Ekonomi Kesehatan Health Administration & Policy Department, School of Public Health University of Jember SURPLUS THEORY Marginalism approach is use for analyze market.

Lebih terperinci

Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu.

Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu. PERMINTAAN (DEMAND) Fungsi Permintaan Hubungan yang menunjukkan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga yang tertentu. Effective Demand Permintaan yang disertai dengan kemampuan yang penuh

Lebih terperinci

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium HUKUM PENAWARAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami dan menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran, keseimbangan pasar. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa

Lebih terperinci

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1 TEORI KEPUASAN Modul ke: 7 Perubahan Fakultas FEB Program Studi Manajemen S-1 KONSUMEN garis anggaran dengan asumsi harga barang dan tetap, akan mempengaruhi titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS

III. KERANGKA TEORITIS 37 III. KERANGKA TEORITIS 3.1. Fungsi Permintaan Gula Keadaan konsumsi dan permintaan suatu komoditas sangat menentukan banyaknya komoditas yang dapat digerakkan oleh sistem tata niaga dan memberikan arahan

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat mengukur tingkat elastisitas permintaan dan penawaran, menganalisis dan menjelaskan keterkaitan elastisitas dengan

Lebih terperinci

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA Kardono-nuhfil 1 II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA Teori permintaan menjelaskan sifat para pembeli dalam permintaan suatu barang, sedangkan teori penawaran menjelaskan sifat para penjual dalam penawaran

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. PERMINTAAN DAN PENAWARAN Tri Wahyu Nugroho, SP. MSi. Materi Kurva Permintaan Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan Elastisitas permintaan Kurva Penawaran Faktor faktor yang mempengaruhi penawaran

Lebih terperinci

Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan

Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Teori Dasar Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Slide 2 PERMINTAAN (Demand) DEFINISI : Permintaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN LADA PUTIH INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL. Oleh : Dizy Soebtrianasari A

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN LADA PUTIH INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL. Oleh : Dizy Soebtrianasari A ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN LADA PUTIH INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL Oleh : Dizy Soebtrianasari A 14105533 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ELASTISITAS (Elasticity)

ELASTISITAS (Elasticity) ELASTISITAS () PowerPoint Slides by Education University of Indonesia Dilaksanakan Pada Kegiatan Pendidikan dan Latihan Guru Ekonomi Tingkat Nasional 4 dan 5 September 2007 2007 Laboratorium Ekonomi &

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. harga selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. harga selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Permintaan diartikan sebagai suatu hukum yang menjelaskan tentang keinginan atau kesediaan konsumen

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR K-13 KTSP & K-13 A. PERMINTAAN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13

ekonomi Kelas X PASAR DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR K-13 KTSP & K-13 A. PERMINTAAN Semester 1 KelasX SMA/MA KTSP & K-13 K-13 KTP & K-13 Kelas X ekonomi PAAR AN TERBENTUKNYA HARGA PAAR emester 1 KelasX MA/MA KTP & K-13 Tujuan Pembelajaran etelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Menjelaskan hukum

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan

ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN Teori dan Elastisitas Permintaan ANALISIS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PASAR Permintaan yang secara relatif stabil memungkinkan operasi produksi yang

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Penawaran Teori penawaran secara umum menjelaskan ketersediaan produk baik itu barang dan jasa di pasar yang diharapkan dapat memenuhi

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORI. sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi,

III. KERANGKA TEORI. sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi, III. KERANGKA TEORI Pasar jagung, pakan dan daging ayam ras di Indonesia dapat dilihat dari sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi, keterkaitan ketiga pasar tersebut dapat

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN

ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN Defenisi Elastisitas Elastisitas adalah perubahan relative dari variable yang diterangkan sebagai akibat perubahan varibel yang menerangkan apabila variable yang diterangkan

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN. Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dalam arti sempit adalah merupakan suatu gugus masalah yang timbul sehubungan dengan

Lebih terperinci

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 04FEB. Elastisitas permintaan dan penawaran. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi MANAJEMEN S1

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 04FEB. Elastisitas permintaan dan penawaran. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi MANAJEMEN S1 Pengantar ekonomi mikro Modul ke: Elastisitas permintaan dan penawaran Fakultas 04FEB Erwin Nasution S,E MM. Program Studi MANAJEMEN S1 PENDAHULUAN Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN PEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN A. Pengertian Elastisitas Permintaan Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori-teori 2.1.1 Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa dokumen-dokumen yang terkait dengan judul penelitian, diantaranya

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Elastisitas Permintaan dan Penawaran Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pertemuan ke-enam Pengantar Ilmu Ekonomi Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-6 Koefisien elastisitas permintaan Elastisitas harga dan kurva permintaan

Lebih terperinci

Modul ke: Konsep Elastisitas. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

Modul ke: Konsep Elastisitas. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen. Modul ke: Konsep Elastisitas Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Konsep Elastisitas Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi telah memungkinkan

Lebih terperinci

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Ilmu Ekonomi /30 September 2012 Ika Atikah, S.Hi, M.H 1 TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi.

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan & Penawaran

Elastisitas Permintaan & Penawaran Ekonomi Mikro (PAB243) Elastisitas Permintaan & Penawaran Pengasuh: Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Konsep Elastisitas Elastisitas merupakan

Lebih terperinci

harga X ke dalam fungsi permintaan, maka akan diperoleh skedul permintaan individu sbb: Tabel 1 Px($) Qdx

harga X ke dalam fungsi permintaan, maka akan diperoleh skedul permintaan individu sbb: Tabel 1 Px($) Qdx BAB 3 - PERMINTAAN, PENAWARAN DAN ELASTISITAS 1. PERMINTAAN DAN JUMLAH YANG DIMINTA Jumlah suatu komoditi yang bersedia dibeli konsumen selama periode waktu tertentu merupakan fungsi dari atau tergantung

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, pengantar ilmu ekonomi,, 2008, Lembaga Penerbit FE Universitas Indonesia, Jakarta, hal 24

BAB II DASAR TEORI. Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, pengantar ilmu ekonomi,, 2008, Lembaga Penerbit FE Universitas Indonesia, Jakarta, hal 24 BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Permintaan Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu pada suatu daerah (geografis tertentu). Permintaan

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint

Template Standar Powerpoint Modul ke: Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya

Lebih terperinci

KERANGKA TEORITIS. 3.1 Keterkaitan Variabel-Variabel Industri Komoditi Kelapa Sawit dan Karet

KERANGKA TEORITIS. 3.1 Keterkaitan Variabel-Variabel Industri Komoditi Kelapa Sawit dan Karet III. KERANGKA TEORITIS 3.1 Keterkaitan Variabel-Variabel Industri Komoditi Kelapa Sawit dan Karet Fenomena ekonomi dari industri komoditi kelapa sawit dan karet merupakan suatu sistem yang saling terkait

Lebih terperinci

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Dimensi Ekonomi Mikro Beras dan Kemiskinan

KERANGKA PEMIKIRAN Dimensi Ekonomi Mikro Beras dan Kemiskinan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Dimensi Ekonomi Mikro Beras dan Kemiskinan Dimensi ekonomi mikro dari kemiskinan, mencoba memahami gejala kemiskinan sebagai salah satu hasil interaksi antara sisi permintaan

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan,

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum permintaan, II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Teori Permintaan Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan tentang ciri hubungan antara permintaan dan harga. Teori ini lebih dikenal dengan hukum

Lebih terperinci

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM 7.1. Dampak Kenaikan Pendapatan Dampak kenaikan pendapatan dapat dilihat dengan melakukan simulasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS

III. KERANGKA TEORITIS III. KERANGKA TEORITIS 3.. Penurunan Fungsi Produksi Pupuk Perilaku produsen pupuk adalah berusaha untuk memaksimumkan keuntungannya. Jika keuntungan produsen dinotasikan dengan π, total biaya (TC) terdiri

Lebih terperinci

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan ELASTISITAS HARGA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat: 1. Elastisitas Permintaan 1. Permintaan Elastis ( Ed > 1 1) 2. Permintaan Inelastis ( Ed < 1 1). 3. Permintaan

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN

PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN HASIL PERTANIAN (Menurut Perubahan supply-demand Cob-web theory) Oleh: Agustina Bidarti Sosek Pertanian FP Unsri Tiga unsur permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN 1. PENDEKATAN KARDINAL Pengertian dan Asumsi Umum Penilaian seseorang terhadap suatu barang akan mempengaruhi pola perilakunya dalam berkonsumsi. Tujuan utama dari konsumen

Lebih terperinci