Pasteurized Milk Industry in Malang

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Teknik Industri HEURISTIC Vol 11 No 1 April ISSN

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

Pengendalian dan Evaluasi Kualitas Beton Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Ir. Helmy Darjanto, MT ABSTRAK

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

GRAFIKPENGENDALI VARIABEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peta Kendali (Control Chart)

IV. METODOLOGI PE ELITIA

PETA KENDALI VARIABEL

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

ANALISIS PERBAIKAN POWER QUALITY UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI RS. X

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB V ANALISIS HASIL

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

PETA KENDALI VARIABEL

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISA PERFORMANCE MESIN PENGUPAS KAYU (ROTARY) PT. HENRISON IRIANA SORONG MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAPABILITAS

BAB II LANDASAN TEORI

V. HASIL DA PEMBAHASA

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

Peta Kendali (Control Chart)

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

STATISTICAL PROCESS CONTROL

Pengendalian Kualitas Kadar Air Produk Kerupuk Udang Berbasis SNI Menggunakan Statistical Quality Control Method

BAB 2 LANDASAN TEORI

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

Statistical Process Control

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Process Capability untuk Meningkatkan Kualitas Air Di Departemen Water Treatment Pada PT. Riau Prima Energi

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Kata kunci: Daya Saing, Peningkatan Kualitas yang Berkesinambungan, Kualitas Produk, Kapabilitas Proses (Cp), Indeks Kinerja Kane (Cpk)

Review QUIZ ( 10 menit )

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA PADA RUMAH POMPA PDAM SURABAYA UNIT X DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: Resty Dwi S.

PROCESS CAPABILITY ANALYSIS PADA NUT (STUDI KASUS: PT SANKEI DHARMA INDONESIA)

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

PENGENDALIAN MUTU BERAT PRODUKSI PT. SEMEN PADANG MENGGUNAKAN BAGAN KENDALI MEDIAN ABSOLUTE DEVIATION (MAD) PADA DATA TIDAK NORMAL

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW)

ANALISA PENYIMPANGAN DAN CAPABILITY PROCESS (CP)

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

Seminar Hasil ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS KINERJA UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK DI JURUSAN STATISTIKA ITS DENGAN METODE SIX SIGMA

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

Prosedur untuk Memonitor Proses dengan Proporsi Kecacatan yang Rendah

Pengendalian Kualitas TIN-212

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

Peta Kendali pada Pengendalian Mutu Udang beku Ratnawati dkk J. Tek. Pert. Vol 5 No. 2: 55-63

Perbandingan Peta Kendali X-R Dan EWMA Dengan Pendekatan P-Value Untuk Mendeteksi Pergeseran Rata-Rata Proses Di PT.XYZ

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN DIAGRAM KENDALI DEMERIT (Studi Kasus Produksi Air Minum Dalam Kemasan 240 ml di PT TIW)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Metode Training SPC TIDAK FOKUS PADA CARA MELAKUKAN PERHITUNGAN STATISTIK TAPI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK PADA PT X

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

Usulan Penerapan Metodologi DMAIC untuk Meningkatkan Kualitas Berat Produk di Lini Produksi Filling (Studi Kasus: PT Java Egg Specialities)

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB

PETA PENGENDALI UNTUK UNIT INDIVIDU PRESENTASI PENGENDALIAN KUALITAS

ANALISIS KAPABILITAS PROSES MACHINING UNTUK MENGURANGI JUMLAH CLAIM MARKET CYLINDER HEAD PADA PT YMIM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

Penerapan Diagram Kontrol EWMA dan NEWMA pada Proses Pembuatan Benang 30 Rayon di PT. Lotus Indah Textile Industries Surabaya

PENENTUAN INDEKS KAPABILITAS PROSES PEMBUATAN KAIN TENUN GREY ANYAMAN POLOS

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PADA UNIT PENGANTONGAN SEMEN DI PT SEMEN TONASA

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

Oleh : Shyntia Atica Putri 1 Didik Purwadi 2. Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian FTP UGM. Staff Pengajar Teknologi Industri Pertanian FTP UGM

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB V PEMBAHASAN. Dari pengolahan data yang telah dilakukan terhadap 3 batch produksi. Lupromax EA 150 ml, didapatkan hasil adalah sebagai berikut :

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat

ABSTRAK. Kata kunci:pengendalian kualitas, peta kendali, produk cacat. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ahmad Raya Lubis NIM.

Transkripsi:

PENERAPAN PETA KENDALI X DAN R PADA PROSES FILLING SUSU PASTEURISASI DI KUD DAU DAU MALANG The Use of X - R Control Chart on The Filling Process at A Particular Pasteurized Milk Industry in Malang E.F Sri Maryani Santoso 1), Panji Deoranto 1), dan Dwi Mahfudiana 2) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP-UB 2) Mahasiswa Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP-UB ABSTRACT The purposes of this research were to develop an X - R control chart of the filling process in a particular pasteurized milk industry in order to improve the performance of the process. Based on the data of the milk volume filled in the container, the X - R control chart of the filling process was developed. It was found that an average volume (X ) was 143.88 ml; and the respective values of UCLX and LCLX were 147.74 ml and 140.52ml, with an average volume range (R ) of 5.83 ml; UCLR = 12.30 ml; and LCLR = 0. The chart showed that the center line and limits of the X control eceeded the predetermined value of 140 ± 5 ml, with the average volume of 143.88 ml, which was above the set value of volume 140 ml. The value of Cp was 0.66 (less than 1,00) and the Kane performance inde, CPK = 0,15 which was equal to the CPU. It means that the operation of the filling process was under its capacity. Since the filling machine used was a semi automatic one, to reduce the ecessive filling may be carried out either by upgrading operator or machinery performances. Key word: control chart, filling process, pasteurized milk. PENDAHULUAN Koperasi Unit Desa DAU Malang memproduksi susu pasteurisasi dalam kemasan cup 140 ml. Dalam kegiatan produksinya ditemukan tingkat keragaman volume susu pasteurisasi sebesar ± 12% per hari di bagian proses pengisian dan perusahaan menentukan spesifikasi volume susu pasteurisasi adalah 140 ± 5 ml. Kondisi ini dipengaruhi oleh pengaturan skala volume pada mesin filler yang masih dilakukan secara manual. Peta kendali X dan R digunakan untuk menggambarkan proses produksi berdasarkan karakteristik kualitas yang terukur (variabel) seperti volume produk. Melalui konsep ini, distribusi yang pasti untuk mendeteksi batas kendali akan didapatkan (Djauhari, 1998). Kelebihan dari peta kendali X dan R adalah mengendalikan proses yang berlangsung dari waktu ke waktu dan memungkinkan personil operasi mengambil tindakan perbaikan proses untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Walaupun metode ini tidak dapat meningkatkan proses dan memberikan tanda dimana dan kapan masalah dalam proses terjadi? (Schaefers dan Stephen, 2007). Tujuan penelitian adalah memberi informasi tentang peta kendali X dan R pada proses pengisian susu pasteurisasi di KUD DAU, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keragaman volume susu pasteurisasi, mengetahui kemampuan proses pengisian untuk memenuhi batas spesifikasi volume yang ditetapkan perusahaan. Pembahasan masalah dibatasi pada (1) pengendalian proses pengisian susu pasteurisasi, (2) variabel yang diukur 55

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 8 No. 1 (April 2007) 55-60 adalah volume susu pasteurisasi dalam kemasan cup 140 ml untuk semua rasa, dan (3) ttidak membahas mengenai biayabiaya yang terkait dalam pelaksanaan pengendalian kualitas. Sedangkan asymsi yang digunakan yaitu bahwa (1) komposisi bahan baku konstan dan sesuai standar perusahaan, (2) standar mutu kimia susu pasteurisasi sudah terpenuhi, dan (3) kondisi proses untuk semua rasa dianggap sama sehingga pengukuran volume mengabaikan faktor rasa. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di KUD DAU yang berlokasi di Jalan Sidomakmur No. 26 Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang, pada tanggal 25 September 2006 sampai dengan Januari 2007. Model Kendali Proses a. Peta Kendali Rata-rata X Sampel BKA = + A2R Garis Tengah = b. Peta Kendali Rentang R R =, misalkan R 1, R 2,..., R k maks min adalah rentang k sampel itu maka rentang rata-ratanya adalah : R= k i= Ri k BKB = D3R X 1, sehingga: BKA=D 4 R dan Konstan d 2, A 2, D 3 dan D 4 ditabelkan untuk berbagai ukuran sampel. Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penyusunan peta kendali X dan R adalah volume sampel susu pasteurisasi yang diisikan ke dalam kemasan cup 140 ml. Jumlah subgrup (nomer sampel) sebanyak 25 dengan ukuran sampel 5 pada tiap subgrup (k = 25, n = 5). Langkah-langkah dalam penyusunan peta kendali X dan R, sebagai berikut: 1. Menghitung rata-rata volume tiap subgroup (X ) = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 5 2. Menghitung kisaran (R) untuk setiap subgrup R = maks min 3. Menghitung nilai rata-rata volume keseluruhan (X ) = 1 + 2 + 3 + + 25 25 4. Menghitung nilai R rata-rata (R ) R = R 1 + R 2 + + R 25 25 5. Menentukan garis tengah, BKA, dan BKB dari peta kendali X dan R 6. Menggambarkan setiap titik X dan R dengan batas-batas kendali dan garis tengah yang diperoleh. 7. Membuat analisis dan kesimpulan dari peta X dan R yang sudah digambarkan. Selanjutnya dilakukan penyidikan terhadap penyebab keragaman volume menggunakan diagram sebab akibat (diagram tulang ikan). Analisis Kemampuan Proses Cp = (USL- LSL) / 6s, dimana S =R /d2 Nilai d 2 untuk ukuran sampel (n) 5 adalah 2,326. C PK = min (CPL, CPU) ; CPL = (X - LSL) / 3s, dan CPU = (USL - X ) / 3s Kriteria penilaian: Jika Cp > 1,33 maka kapabilitas proses sangat baik Jika 1,00 Cp 1,33, maka kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketat apabila Cp mendekati 1,00. Jika Cp < 1,00, maka kapabilitas proses rendah sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya melalui pengendalian proses. 56

HASIL DAN PEMBAHASAN X R Penerapan Peta Kendali Peta kendali X menjelaskan tentang kemungkinan terjadinya perubahanperubahan telah terjadi dalam ukuran titik pusat (central tendency) atau rata-rata dari suatu proses. sedangkan peta R menjelaskan tentang apakah perubahanperubahan telah terjadi dalam ukuran variasi, dengan demikian berkaitan dengan perubahan homogenitas produk yang dihasilkan melalui suatu proses (Gaspersz, 2001). Saat ini perusahaan susu pasteurisasi belum pernah menggunakan peta kendali untuk pengendalian proses filling susu pasteurisasi yang sesuai standar maka akan digunakan peta kendalix sampel. Peta Kendali X R Pada peta kendali X R, menunjukkan nilai rata-rata dari statistik yang ditebar. Rata-rata keseluruhan X dan rata-rata dari rentangan (R ) yang diperoleh adalah 143,792 dan 6,15. Untuk peta X, batas kendali atas adalah 147,337 dan batas kendali bawah adalah 140,247 sedangkan peta kendali R, batas atas adalah 13,00, dan batas bawah adalah 0,00. Tampak bahwa peta kendali X dan R tidak terkendali karena ada data pengukuran yang berada di luar batasbatas kendali, maka peta kendali X dan R tidak dapat digunakan untuk mengendalikan proses yang tidak stabil. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1 terdapat titik-titik yang berada di luar batas kendali yaitu terdapat dua titik (sampel/subgrup 1 dan 11). Menurut Besterfield (1994), prosedur yang umumnya diterapkan pada industri adalah penghilangan titik yang berada di luar batas kendali dan penyusunan kembali peta kendali berdasarkan data yang telah direvisi. Pada peta kendali R juga terdapat satu titik (sampel/subgrup 2) yang berada di atas batas kendali-atas. Jika sampel 2 pada peta R yang berada di atas batas kendaliatas dihilangkan, R untuk 24 sampel terakhir adalah 140/24 = 5,83. Ini menghasilkan batas kendali atas yang direvisi yaitu D 4 R = 2,11 (5,83) = 12,30. Peta kendali R yang sudah direvisi dapat ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 1. Peta Kendali X dan R 57

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 8 No. 1 (April 2007) 55-60 Gambar 2. Peta Kendali R Hasil Revisi Gambar 4. Hubungan antara Peta Kendali X dan Peta Spesifikasi Dari revisi peta kendali R dengan sampel 2 dihilangkan, peta sudah menunjukkan keadaan terkendali karena semua titik berada dalam batas kendali. Selanjutnya dapat dibuat peta kendali X yang telah diperbaiki dengan nilai garis tengah sebesar 143,88 serta batas kendali atas 147,24 dan batas kendali bawah 140,52. Peta kendali X yang telah diperbaiki (Gambar 3), menunjukkan kondisi proses sudah terkendali. Hal ini menunjukkan bahwa proses pengisian susu pasteurisasi telah stabil dan berada dalam pengendalian. Penggabungan Peta Kendali X Dengan Peta Spesifikasi Perusahaan Proses filling susu pasteurisasi yang dikendalikan di KUD DAU harus memenuhi dua batas spesifikasi pada nilai-nilai perusahaan U dan L (145 58

dan 135). Penggabungan peta kendali X dengan batas spesifikasi volume yang ditetapkan oleh perusahaan (140 ± 5 ml) dapat ditunjukkan pada Gambar 4. Proses filling susu pasteurisasi pada peta kendali X cenderung berada di atas batas spesifikasi 145 ml, hal ini jelas bahwa lebih banyak volume produk yang dihasilkan di atas batas spesifikasi atas. Di samping itu bentangan dari proses pengisian susu pasteurisasi (6σ) lebih besar dari perbedaan antara batas-batas spesifikasi (U L) maka produk yang dihasilkan di atas batas spesifikasi atas lebih banyak. Menurut Grant dan Leavenworth (1991), jika bentangan dari proses lebih besar dari perbedaaan antara batas-batas spesifikasi, ini menunjukkan bahwa batas-batas spesifikasi yang ditetapkan begitu ketatnya sehingga untuk proses dalam kendali beberapa produk yang tidak sesuai tetap akan muncul. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengisian susu pasteurisasi yang menyebabkan volume susu tidak memenuhi batas spesifikasi perusahaan antara lain: 1. Mesin (filler) Mesin filler yang digunakan KUD DAU pada proses pengisian susu pasteurisasi masih tergolong semi otomatis karena pengaturan volume masih dilakukan secara manual dimana tidak terdapat skala angka pada noozzle sebagai komponen pengatur volume susu pasteurisasi. Umur mesin filler yang digunakan untuk proses pengisian susu pasteurisasi di KUD DAU ±11 tahun dan waktu pemeliharaannya tidak terjadwal dengan baik sehingga memungkinkan untuk sering terjadinya keausan/ kelonggaran nozzle (kran pengatur volume).manusia (tenaga kerja). 2. Manusia (tenaga kerja) Kualitas produk susu pasteurisasi dipengaruhi oleh ketelitian tenaga kerja terutama dalam pengaturan volume pada mesin filler untuk menyesuaikan volume susu pasteurisasi dengan standar perusahaan. Ketelitian tenaga kerja dipengaruhi oleh pendidikan dan keterampilan/skill yang dimiliki pekerja. Operator mesin filler di KUD DAU memiliki latar belakang pendidikan lulusan SMP sehingga keahlian/skill-nya dalam pengoperasian mesin masih kurang. Ketidakdisiplinan dapat disebabkan oleh kurangnya pengawasan kerja sehingga pekerja seringkali mengabaikan peraturan yang ada perusahaan. 3. Material (bahan) Proses pengisian susu pasteurisasi dipengaruhi oleh berat jenis susu. Besar kecilnya berat jenis susu berpengaruh terhadap kecepatan aliran fluida pada saluran outlet filler karena adanya gaya gravitasi. Semakin besar berat jenis susu maka semakin cepat aliran fluidanya yang menyebabkan isi susu dalam kemasan cup cepat terisi penuh dari pada susu yang berat jenisnya lebih kecil. Hal ini yang menyebabkan keragaman volume pada kemasan susu pasteurisasi. Penentuan Kapabilitas Proses ( (Process Capability) Nilai C p untuk proses pengisian susu pasteurisasi sebesar 0,66 kurang dari 1,00. Hal ini menunjukkan bahwa proses pengisian susu pasteurisasi di KUD memiliki kapabilitas yang masih rendah untuk memenuhi spesifikasi volume yang ditetapkan perusahaan yaitu 140 ± 5 ml. Berdasarkan indeks kinerja Kane diketahui bahwa C PK = 0,15 = CPU, hal ini berarti bahwa nilai rata-rata volume susu pasteurisasi sekarang yaitu sebesar 143,88 ml adalah lebih dekat ke batas spesifikasi atas yang ditetapkan. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian bahwa (1) penerapan peta kendali X dan R pada proses pengisian susu pasteurisasi di KUD DAU Malang dalam kondisi terkendali dengan nilai R = 5,83 ; BKA R = 12,30 ; dan BKB R = 0 dan nilai rata-rata proses (X ) = 143,88 ; BKA X = 147,74 ; dan BKB X = 140,52, (2) batas-batas kendali peta X lebih besar dari peta spesifikasi (140 ± 5 ml) dan rata-rata proses filling bergeser di atas batas spesifikasi atas, (3) 59

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 8 No. 1 (April 2007) 55-60 nilai C p proses pengisian susu pasteurisasi sebesar 0,66 < 1,00 dan indeks kinerja Kane C PK = 0,15 = CPU, (4) ketidaksesuaian volume susu pasteurisasi pada proses pengisian dipengaruhi oleh faktor mesin (filler), manusia (operator). Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai peta X populasi yang memerlukan waktu pengukuran lebih lama dari peta X sampel untuk memantau proses pengisian susu pasteurisasi sepanjang waktu sampai ditemukan lagi masalah-masalah dalam proses yang harus diselesaikan DAFTAR PUSTAKA Besterfield, D. H. 1994. Quality Control. Prentice Hall International (UK) Limited. London Djauhari, A.M., 1998, An Unififying Concept of X chart and X-bar Chart when Subgroup Sizes are Equal, www.lp.itb.ac.idlproduct/prol/maman/maman l. html?phpsessid=94c0e0ddocc9031 l a9cob943d2467690., tanggal akses 7 Maret 2007. Grant, E. L dan R. S. Leavenworth. 1991. Pengendalian Mutu Statistis. (terjemahan), penerbit Erlangga. Jakarta Gaspersz, V. 2003. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Schaeffers, M and C. Stephen, 2007, Integrating SPC and SQC to Overcome Weakness in Either, www.isisigma.comllibrary/contentlc04 0202a.asn. Tanggal akses 2 Maret 2007. 60

61