Bab 9 Risiko Deteksi & Rancangan Pengujian Substantif

dokumen-dokumen yang mirip
Bukti Audit. Bab IV. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

Bab VIII Penetapan Risiko Pengendalian dan Pengujian Pengendalian

Pengauditan 1 Bab VI

Pengauditan 1. Bab 11 Sampling Audit dalam Pengujian Substantif. Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si.

Penerimaan Penugasan & Perencanaan Audit

Bab 10 Sampling Audit dalam Pengujian Pengendalian

Audit 2 - Sururi Halaman 1

Pengujian Substantif Piutang Usaha

SILABUS. Sumber Bahan : A. Textbook: Jusup, A. Haryono (2001). Auditing (Pengauditan). Buku Satu.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJA. Tujuan audit Bukti Audit Prosedur Audit Kertas Kerja

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

Pengantar ( Pertemuan ke-1)

Akuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti

Pengujian Substantif Persediaan

Bab II. Audit Laporan Keuangan & Tanggungjawab Auditor. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

AUDIT I Developing the overhall audit plan and audit program EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

TUJUAN & TANGGUNG JAWAB AUDIT

Prosedur Audit. Auditor juga menjalankan prosedur audit lain dalam pengumpulan bukti, meliputi:

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

BAB II LANDASAN TEORI

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Audit Siklus Pendapatan

KONSEP MATERIALITAS PENTING DALAM AUDIT

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang

Sampling (kamus) : Kelompok orang/barang yg dipilih untuk mewakili kelompok yang lebih besar Barang contoh yg ditawarkan untuk dicoba.

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

Bab I. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

1. Pengertian Tahapan, Prosedur dan Teknik Audit

TINJAUAN PROSES AUDIT

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pengendalian Internal. dipengaruhi oleh aktivitas dewan komisaris, manajemen atau pegawai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Agoes (2004:3) pengertian auditing adalah Audit adalah suatu

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT

Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16

JURNAL DAN POSTING. DASAR DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG DAN EKUITAS

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang

DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN. Chapter 2 DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

Pengauditan 1. Bab 12 Pengauditan Sistem Pengolahan Data Elektronik. Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si.

Pengujian subtantif terhadap investasi

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Materialitas, dan Risiko. REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL

Ekonomi dan Bisnis Akuntnasi S1

BAB II AUDIT PERSEDIAAN BERDASAR STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN MENURUT SPAP

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

BAB IV Hasil Kegiatan Magang

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

KATA PENGANTAR. penulis mengharapkan adanya masukan dan kritik serta saran yang membangun

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

BAB 10. Variable Sampling untuk Pengujian Substantif

PELAKSANAAN PENUGASAN

Ch.6 Perencanaan Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Tugas Individu Kasus 10

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

Dasar-Dasar Prosedur Pembukuan

PT. PETA. Prosedur Audit

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

AUDIT INVESTASI DAN SIKLUS PENDANAAN

Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK

AKUN suatu alat untuk mencatat transaksi transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan & beban.

KELENGKAPAN BUKTI AUDIT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AUDITING 2 (ED) KODE / SKS : KK / 3 SKS

AKUNTANSI PEMERIKSAAN 2 (PENGAUDITAN 2) Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

BUKTI AUDIT. Akuntansi Pemeriksan I. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Transkripsi:

Pengauditan 1 Bab 9 Risiko Deteksi & Rancangan Pengujian Substantif Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak.

Penentuan Risiko Deteksi Kegagalan auditor mendeteksi salah saji dalam suatu asersi RA RD = --------------- RB X RP Rencana risiko deteksi dasar untuk menetapkan rencana tingkat pengujian substantif

Rencana Tingkat Pengujian Substantif Strategi Audit Awal Rencana Risiko Deteksi Rencana Tingkat Pengujian Substantif Pendekatan tingkat risiko pengendalian maksimum Pendekatan tingkat risiko pengendalian lebih rendah Rendah atau sangat rendah Moderat atau tinggi Tingkat lebih tinggi Tingkat lebih rendah

Evaluasi atas Rencana Tingkat Pengujian Substantif membandingkan antara tingkat risiko pengendalian sesungguhnya atau akhir dengan rencana tingkat risiko pengendalian utk asersi bersangkutan jika hasilnya sama: ke tahap perancangan pengujian substantif spesifik (sesuai dgn rencana tingkat pengujian subtstantif yang telah ditetapkan) jika hasilnya berbeda: tingkat pengujian substantif direvisi, lalu merancang pengujian substantif spesifik

Perancangan Pengujian Substantif Meliputi penentuan: Sifat berhubungan dengan jenis dan efektivitas prosedur pengauditan risiko deteksi yg dapat diterima rendah pakai prosedur yg efektif (mahal) risiko deteksi yg dapat diterima tinggi pakai prosedur ygkurang efektif (lebih murah)

Perancangan Pengujian Substantif Meliputi penentuan: Saat tk risiko deteksi yg dapat diterima mempengaruhi saat pengujian subtantif bila risiko deteksi tinggi pengujian dilakukan beberapa bulan sebelum akhir tahun bila risiko deteksi rendah pengujian dilakukan pada akhir tahun/mendekati tgl neraca

Perancangan Pengujian Substantif Meliputi penentuan: Luas artinya banyaknya hal (items) atau besarnya sampel yg terhadapnya dilakukan pengujian atau diterapkan prosedur tertentu pengujian substantif utk konfirmasi 200 piutang dagang > drpd pengujian substantif utk konfirmasi 100 piutang dagang pengujian substantif akan lebih banyak jika auditor mencocokkan 100 ayat jurnal drpd pengujian sustantif 50 ayat jurnal

Jenis Pengujian Substantif Jenis Pengujian Substantif Prosedur analitis Tujuan Keefektifan Biaya Pada Tahap perencanaan: Utk mengidentifikasi daerah/tempat yang memiliki risiko salah saji Pada Tahap pengujian: Sbg pengujian substantive utk mendapatkan bukti ttg asersi tertentu Pengujian detil transaksi Berupa penelusuran (tracing) dan pencocokan (vouching), bertujuan utk menemukan apakah LK disajikan understatement atau overstatement Pengujian detil saldosaldo Utk mendapatkan bukti scr langsung ttg suatu saldo rekening, bukan pd masingmasing pendebetan atau pengkreditan yg telah menghasilkan saldo tsb Kurang efektif dibandingkan pengujian detil (tetapi dlm kondisi ttt bisa lebih efektif) Efektifitas tergantung pada prosedur dan dokumen yg digunakan Efektifitas tergantung pada prosedur yg digunakan dan tipe bukti yg diperoleh Tidak begitu mahal biaya pelaksanaannya Lebih banyak menyita waktu dan lebih mahal dibandingkan review analitis Memakan waktu dan biayanya mahal

Pengujian substantif sebelum tanggal neraca Pertimbangannya: 1. Utk mengendalikan tambahan risiko audit bhw salah saji material yg ada pd saldo rekening pd tgl neraca tdk akan terdeteksi oleh auditor. Risiko Semakin Bertambah Awal tahun Tgl pengujian interim Akhir tahun Risiko Semakin Berkurang Awal tahun Tgl pengujian interim Akhir tahun

Pengujian substantif sebelum tanggal neraca Pertimbangannya: 2. Utk mengurangi biaya pelaksanaan pengujian substantif pd akhir thn, sehingga pengujian sebelum tgl neraca bisa menjadi lebih murah

Contoh efektifitas pengujian detil saldo Risiko Deteksi Pengujian Detil Saldo-saldo Tinggi Moderat Rendah Sangat Rendah Periksa sekilas (scan) rekonsilisasi bank yg dibuat klien dan verifikasi ketelitan perhitungan dlm rekonsilisasi Review rekonsilisasi bank yg dibuat klien & verifikasi bagian-bagian penting rekonsiliasi serta ketelitian perhitungan dalam rekonsiliasi Buatlah rekonsiliasi bank dengan menggunakan laporan bank yg diperoleh dr klien dan periksa bagian-bagian penting rekonsiliasi serta ketelitian perhitungan Dapatkan laporan bank langsung dr bank, buatlah rekonsiliasi bank, dan verifikasi semua hal yang direkonsiliasi serta ketelitian perhitungan

Ringkasan Hubungan antara Komponen Risiko Audit dengan Sifat, Saat, & Luasnya Pengujian Substantif Tingkat Risiko Bawaan & Risiko Pengendalian Ditetapkan Gabungan Maksimum Tinggi Moderat Rendah Tingkat Risiko Deteksi Dapat Diterima Sangat Rendah Rendah Moderat Tinggi Pengujian Substantif Lebih efektif Sifat Kurang Efektif Akhir tahun Saat Interim Sampel lebih besar Luas Sampel lebih kecil

Program Audit Daftar prosedur-prosedur audit yang harus dilakukan. Contoh: Asersi Tujuan Khusus Audit Contoh Pengujian Substantif Keberadaan/keterjadian Persediaan yang dicantumkan dlm neraca benarbenar ada secara fisik Observasi perhitungan fisik persediaan. Dapatkan konfirmasi persediaan fisik di luar gudang perusahaan, dst Kelengkapan Jumlah persediaan meliputi semua produk, material, & supplies yg ada pd tgl neraca Observasi perhitungan fisik persediaan. Hitung semua label & berkas perhitungan fisik persediaan, dst Hak & Kewajiban Perusahaan memiliki hak kepemilikan yg sah atas perusahaan Observasi perhitungan fisik persediaan. Dapatkan konfirmasi persediaan fisik di luar gudang perusahaan Perksa faktur-faktur dr pemasokyg telah dibayar, perjanjian konsinyas, kontrakkontrak, dst Penilaian/alokasi Catatan persediaan telah diselenggarakan dgn tepat & jml total telah dimasukkan dgn benar ke rekekning persediaan Review aktivitas dlm rekening BB persediaan & selidiki barang-barang tidak biasa, dst Penyajian dan pengungkapan Perediaan telah dikelompokka dengan benar dlm neraca sebagai aktiva lancar Bandingkan pengungkapan yg dibuat dlm LK dgn ketentuan dlm SAK, dst

Program Audit Berisi informasi detil ttg: 1. Garis besar pekerjaan yang dilakukan 2. Dasar untuk koordinasi, supervisi, dan pengawas audit 3. Catatan mengenai pekerjaan yang dilakukan

Contoh Program Audit untuk Pengujian Substantif atas Persediaan Dibuat oleh : Tgl Direview oleh: Tgl: PT KERTAS BALAPAN Program Audit untuk Pengujian Substantif atas Persediaan 31 Desember 200x Pengujian Substantif 1. Verifikasi kebenaran penjumlahan dan kecocokan saldo rekening persediaan dan catatan-catatan yg akan dipakai dalam pengujian lebih lanjut a. Telusur saldo awal persediaan b. Review aktivitas dlm rekening persediaan dan selidiki barang-barang yang tidak biasa Referensi Kertas Kerja Auditor Tanggal 2. lakukan prosedur-prosedur analitis a. Review pengalaman industri dan area b. Periksa analisis tentang perputaran persediaan c. Review hubungan antara persediaan dgn kegiatan pembelian terakhir, produksi, dan penjualan d. Bandingkan saldo persediaan dengan taksiran volumen penjualan dst

Rerangka Umum utk Pengembangan Program Audit utk Pengujian Subtantif Perencanaan Awal: Identifikasi asersi-asersi LK yang harus dicakup oleh program audit Kembangkan tujuan-tujuan audit spesifik utk setiap kategori asersi Tentukan risiko bawaan dan risiko pengendalian, dan tentukan juga tingkat risiko deteksi akhir utk setiap asersi, sejalan dgn tingkat risiko audit keseluruhan & tk materialitas yg dapat diterima Berdasarkan pengetahuan dr prosedur utk memperoleh pemahaman SPI, bayangkan cttn akt, dokumen pendukung, dan proses akt serta proses pelaporan LK yg berhubungan dgn asersi-asersi Pertimbangkan pilihan-pilihan yg berhubungan dgn perancangan pengujian substantif: o Alternative utk mengakomodasi berbagai tk risiko deteksi yg dapat diterima: Sifat: prosedur analitis, pengujian detil transaksi, pengujian detil saldo-saldo Saat interim atau akhir tahun Luas: besarnya sampel o Berbagai tipe bukti pendukung yang mungkin tersedia: analitis, konfirmasi, dokumen, elektronik, perhitungan, pernyataan tertulis, fisik, lisan. o Berbagai tipe prosedur audit yang diterima: prosedur analitis, teknik audit berbantuan computer, pengajuan pertanyaan, pencocokan dokumen, konfirmasi, perhitungan, penelusuran, observasi, pengerjaan ulang, inspeksi. Pengujian Substantif utk Dimasukkan ke dalam Program Audit: 1. Tentukan prosedur awal untuk: a. Menelusur saldo awal ke KK tahun lalu b. Mereview aktivitas dlm rekening BB dan menyelidiki hal-hal yang tidak biasa c. Memeriksa kebenaran penjumlahan pd catatan pendukung atau daftar utk digunakan pd pengujian berikutnya, dan memeriksanya pada saldo buku besar, utk meyakinkan kecocokan diantara keduanya 2. Tentukan prosedur analitis yg akan digunakan 3. Tentukan pengujian detil transaksi yang akan dilakukan 4. Pengujian detil saldo-saldo yang akan dilakukan 5. Pertimbangan apakah ada ketentuan atau prosedur khusus yang dpt diterapkan pd asersi yg sedang diuji. 6. Tentukan prosedur-prosedur utk menentukan kesesuaian dengan penyajian dan pengungkapan menurut PABU

Program Audit pada Penugasan Pertama Vs Ulangan Program audit pada penugasan pertama: Pengujian substantif detil tidak disusun lengkap sebelum SPI dinilai dan resiko deteksi yg dpt diterima ditentukan Fokus pada penentuan ketepatan saldo awal rekening pd periode audit dan penentuan prinsip akuntansi yg lalu sbg dasar menetapkan konsistensi penerapan prinsip tsb pd periode sekarang Program audit pada penugasan ulangan Strategi audit awal berdasarkan asumsi pd audit masa lalu (penetapan risiko dan program audit pengujian subtantif). Jadi program audit bisa dilakukan sebelum SPI dinilai Jika ada info tambahan yg menunjukkan risiko dan program tidak sesuai, maka dapat dilakukan modifikasi program audit yang baru

Pertimbangan-pertimbangan Khusus dalam Perancangan Pengujian Substantif Rekening-rekening Laba-Rugi Rekening-rekening yang berkaitan dengan estimasi akuntansi Rekening-rekening yang berkaitan dengan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa

Rekening-rekening Laba-Rugi Secara tradisional pengujian detil saldo difokuskan pada rekeningrekening LK yg disajikan dlm Neraca (rekening riil) dibandingkan dgn rekening Laba/Rugi (rekening nominal) Prosedur analitis utk rekening Laba Rugi digunakan secara langsung dan tidak langsung Secara langsung: terjadi ketika rekening pendapatan/biaya dibandingkan dgn data yg relevan utk menentukan kewajaran saldonya secara tidak langsung: terjadi ketika bukti ttg saldo laba rugi berasal dari hasil prosedur analitis yg diterapkan pada pengujian saldo rekening neraca yg berkaitan Pengujian detil utk rekening-rekening Laba Rugi, dilakukan ketika: Risiko bawaan tinggi Risiko pengendalian tinggi Prosedur analitis menunjukkan adanya hubungan tidak biasa dan fluktuasi tak diharapkan Rekening memerlukan analisis

Rekening-rekening yang Berkaitan dengan Estimasi Akuntansi Estimasi akuntansi adalah perkiraan mengenai suatu elemen LK, pos, atau rekening yg terjadi bila tidak bisa diukur dgn pasti. Contoh: depresiasi periodik, kerugian piutang, dan biaya amortisasi. Tujuan evaluasi estimasi akuntansi: 1. Semua estimasi akuntansi yg material bg LK telah ditetapkan 2. Estimasi tsb masuk akal dlm kondisi yg bersangkutan 3. Estimasi tsb disajikan sesuai dgn PABU & ada pengungkapan yg memadai Cara memperoleh bukti kepantasan suatu estimasi: 1. Review & uji proses yg digunakan 2. Membuat ekspektasi terpisah ttg estimasi 3. Review peristiwa atau transaksi kemudian yg terjadi sebelum selesainya pekerjaan lapangan

Rekening-rekening yang Berkaitan dengan Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Tujuannya: menentukan substansi transaksi dengan pihakpihak yang memiliki hubungan istimewa dan pengaruhnya terhadap LK

Perbandingan Pengujian Pengendalian Vs Pengujian Substantif Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif Jenis Tujuan Sifat ukuran pengujian Prosedur audit yang dapat diterapkan Saat Bersamaan Tambahan Menentukan efektivitas rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur SPI Frekuensi deviasi dari kebijakan dan prosedur struktur pengendalian Pengajuan pertanyaan, observasi, inspeksi, pengerjaan ulang, & teknik audit berbantuan komputer Terutama berupa pekerjaan interim Prosedur analitis Pengujian detil transaksi Pengujian detil saldo Menentukan kewajaran asersi-asersi LK yg signifikan Kesalahan jumlah rpiah dalam transaksi-transaksi dan saldo Sama dengan pengujian pengendalian, ditambah prosedur analitis, perhitungan, pengiriman konfirmasi, penelusuran, dan pencocokan ke dokumen pendukung Terutama pada tanggal neraca atau mendekati tanggal neraca Komponen risiko audit Risiko pengendalian Risiko deteksi Standar pekerjaan lapangan yang utama Diwajibkan oleh standar audit Kedua Tidak Ketiga Ya