Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16
|
|
- Sugiarto Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan tedi last 09/16
2 TINJAUAN KONSEPTUAL PERENCANAAN AUDIT Alasan utama auditor harus merencanakan penugasannya dengan tepat: 1. Memudahkan auditor memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup untuk kondisi yang ada. 2. Menghindari kesalahpahaman dengan kliennya. 3. Memudahkan dalam menganggarkan biaya audit agar tetap wajar.
3 Lanjutan manfaat perencanaan pemeriksaan Secara konseptual, manfaat Perencanaan audit : 1. Untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup. 2. Membantu menentukan sumber daya yang diperlukan dan biaya audit. 3. Menentukan prioritas (menetapkan prioritas pada prosedur audit individual, dan tiap-tiap prosedur diselesaikan sesuai dengan urutan prioritas dan tidak melakukan prosedur audit pada pos- pos yang dianggap aman. 4. Meningkatkan disiplin dalam penyelesaian proses audit, dimana perencanaan audit merupakan gambaran target yang harus dicapai oleh auditor. 5. Membangun auditan. kesepahaman antara auditor dengan
4 Kategori perencanaan audit Berdasarkan cakupannya, perencanaan audit dapat dikategorikan dalam dua kelompok utama, yaitu : 1. Perencanaan organisasi audit. Perencanaan organisasi audit dapat dirinci menjadi dua jenis perencanaan, yaitu (1) perencanaan jangka panjang/perencanaan strategis, dan ; (2) perencanaan jangka pendek/perencanaan operasional. Perencanaan organisasi merupakan metode yang digunakan auditor untuk membagi waktunya pada masing-masing penugasan dan pada masing- masing auditan. 2. Perencanaan penugasan audit. Perencanaan penugasan audit adalah perencanaan untuk setiap penugasan yang dilakukan oleh tim audit.
5 lanjutan : kategori perencanaan audit Perencanaan strategis meliputi kegiatan sbb : 1. Penetapan bidang-bidang yang secara potensial merupakan bidang audit yang akan dipilih secara strategis. Pemilihan bidang audit melibatkan berbagai pilihan strategis berkaitan dengan konsekuensi keuangan dan sumber daya bagi lembaga audit. Jumlah bidang-bidang potensial sangat banyak sedangkan sumber daya lembaga audit terbatas. Oleh karena itu, pemilihan ini harus dilakukan dengan hati- hati. 2. Penetapan kriteria yang akan digunakan untuk memilih bidangbidang yang akan diaudit. Kriteria seleksi utama umumnya adalah kontribusi potensial dari audit terhadap penilaian dan peningkatan berfungsinya lembaga pemerintah. 3. Identifikasi sumber-sumber informasi utama untuk audit terhadap lembaga/bidang yang terpilih. Informasi yang mudah didapat dan paling dipercaya adalah informasi yang didapat dari survei dan studi yang telah dilakukan oleh lembaga audit itu sendiri.
6 lanjutan : kategori perencanaan audit Perencanaan operasional terdiri dari dua komponen utama, yaitu : 1. Layanan audit yang diberikan. Layanan audit yang diberikan adalah layanan yang akan disediakan pada setiap tahun anggaran, yang meliputi aspek-aspek apa yang akan diaudit dan jenis-jenis audit yang akan dilaksanakan. 2. Sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang tersedia berkaitan dengan jumlah staf dan kemampuan para pemeriksa.
7 lanjutan : kategori perencanaan audit Sebelum awal tahun anggaran, Lembaga Audit perlu membuat suatu kalender untuk setiap staf yang ada, dan staf yang mungkin ada yang menunjukkan waktu diklat, libur nasional (cuti bersama) dan cuti. Kalender ini memiliki dua tujuan utama: 1. Menghasilkan estimasi yang seakurat mungkin jumlah jam dan staf yang dapat digunakan. 2. Mengantisifasi potensi penggunaan waktu yang tidak efektif (staf yang sakit/cuti/sedang diklat, atau libur nasional).
8 lanjutan : kategori perencanaan audit. Perencanaan operasional Lembaga Audit terdiri dari : 1. Rencana Kerja Tahunan. Rencana kerja tahunan biasanya berisi kebijakan-kebijakan audit yang dipilih untuk satu tahun anggaran. Rencana ini menjelaskan tujuan, aktivitas, dan sumber daya yang diperlukan sesuai dengan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan. Rencana kerja tahunan biasanya berisi kebijakan-kebijakan audit yang dipilih untuk satu tahun anggaran. Rencana ini menjelaskan tujuan, aktivitas, dan sumber daya yang diperlukan sesuai dengan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan. 2. Rencana Kerja Audit. Rencana kerja audit berisi informasi mengenai entitas-entitas yang akan diaudit, auditorauditor yang ditugaskan, orang hari atau durasi audit dan biaya yang diperlukan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang tertera dalam rencana kerja tahunan.
9 STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN SPKN PSP 02 / SPAP PSP 02 : Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan (1) Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan tenaga asisten harus disupervisi dengan semestinya (2) Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. (3) Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksa Catatan : tenaga asisten ydm adalah staf pemeriksa yang harus disupervisi seperti anggota tim
10 ...lanjutan : standar pelaksanaan Dalam perencanaan pemeriksaan keuangan negara, terdapat standar pelaksanaan tambahan, yaitu : 1. Komunikasi pemeriksa 2. Pertimbangan thd hasil pemeriksaan sebelumnya 3. Merancang pemeriksaan untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan (fraud), serta ketidakpatutan (abuse) 4. Pengembangan temuan pemeriksaan 5. Dokumentasi pemeriksaan
11 (1) Komunikasi Pemeriksa Pemeriksa harus mengkomunikasikan informasi yang berkaitan dengan sifat, saat, lingkup pengujian, pelaporan yang direncanakan, dan tingkat keyakinan kepada manajemen entitas yang diperiksa dan atau pihak yang meminta pemeriksaan (DPR/DPRD, Dewan Komisaris, Komite Audit, Dewan Pengawas, atau pihak lain yang memiliki kewenangan dan tanggungjawab dalam proses pelaporan keuangan).
12 ...lanjutan : komunikasi pemeriksa Tujuan komunikasi pemeriksa : 1. Memperoleh pemahaman mengenai entitas yang diperiksa 2. Mengidentifikasi kemungkinan adanya pembatasan dalam pelaporan 3. Mengurangi risiko salah interpretasi atas laporan hasil pemeriksaan Pemeriksa mengkomunikasikan informasi yang dipandang perlu dengan cara memuatnya dalam Program Pemeriksaan
13 (2) PERTIMBANGAN THD HASIL PEMERIKSAAN SEBELUMNYA Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan sebelumnya serta tindak lanjut atas rekomendasi yang signifikan dan berkaitan dengan tujuan pemeriksaan yang sedang dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi langkah koreksi yang berkaitan dengan temuan dan rekomendasi signifikan. Manfaatnya untuk menentukan : 1. Periode yang harus diperhitungkan dalam pemeriksaan 2. Lingkup pekerjaan pemeriksaan yang diperlukan untuk memahami tindak lanjut temuan signifikan yang mempengaruhi pemeriksaan 3. Pengaruhnya terhadap penilaian risiko dan prosedur pemeriksaan dalam perencanaan pemeriksaan
14 (3) Merancang Pemeriksaan untuk mendeteksi Penyimpangan Dalam merencanakankan pemeriksaan, pemeriksa harus merancang program audit yang dapat mendeteksi : 1. Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan 2. Indikasi kecurangan yang berpengaruh signifikan terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan 3. Indikasi ketidakpatutan (abuse) yang berpengaruh signifikan terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan
15 (4) Pengembangan Temuan Audit Pemeriksa harus merencanakan dan melaksanakan prosedur pemeriksaan untuk mengembangkan unsur-unsur temuan pemeriksaan (5) Dokumentasi Pemeriksaan Dokumentasi berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,dan pelaporan. Informasi yang didokumentasikan harus mendukung opini, temuan, simpulan, dan rekomendasi pemeriksaan Dokumentasi dilakukan dengan membuat : Kertas Kerja Pemeriksaan
16 TAHAPAN PERENCANAAN PEMERIKSAAN (aplikasi pemeriksaan keuangan) 1. Menerima Klien dan Melaksanakan Perencanaan Audit Awal. 2. Memahami Bidang kegiatan/operasional entitas yang akan diperiksa, 3. Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan 4. Menetapkan Materialitas serta menetapkan Risiko Bawaan Dan Risiko Akseptabilitas Audit. 5. Memahami Struktur Pengendalian Intern dan Menetapkan Risiko Pengendalian 6. Menggabungkan Informasi dan Menetapkan Risiko Fraud 7. Mengembangkan Rencana Audit dan Program Audit Menyeluruh
17 Lanjutan : tahap perencanaan audit keuangan keuangan (1) Menerima Klien dan Melaksanakan Perencanaan Audit Awal. Hal yang harus diputuskan auditor dalam bagian ini, yaitu: 1. Menerima klien baru atau melanjutkan klien lama ; 2. Identifikasi alasan klien untuk diaudit ; 3. Memperoleh kesepakatan/kesepahaman dengan klien (Memperoleh Surat Penugasan) ; 4. Memilih staf untuk penugasan ; 5. Mengidentifikasi kemungkinan kebutuhan akan tenaga spesialis dari luar.
18 ...lanjutan : tahapan perencanaan audit keuangan (2) Memahami Bidang kegiatan/operasional entitas yang akan diperiksa, dengan cara: 1. Memahami lingkungan eksternal entitas yang akan diperiksa ; 2. Memahami operasi/kegiatan dan proses usaha (pada BUMN), dengan cara meninjau ke kantor/lapangan ( hal ini memungkinkan auditor untuk dapat mengamati secara langsung kegiatan entitas yg akan diaudit, memberikan kesempatan bagi auditor untuk bertemu dengan pegawai kunci, dan mengamati fasilitas fisik yang ada) dan mengidentifikasi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3. Memahami Manajemen dan Kepemerintahan, dengan cara; menelaah peraturan perundang-undangan yg relevan, dan menelaah Notulen Rapat ; 4. Memahami rencana strategis, rencana tahunan, dan anggaran entitas yang akan diperiksa, untuk memudahkan dalam memahami tujuan klien terkait pelaporan keuangan yang bisa diandalkan, mengukur efektifitas dan efisiensi operasi, dan pemenuhan hukum dan peraturan, dan ; 5. Memahami Ukuran dan kinerja entitas yang akan diperiksa.
19 ...lanjutan : tahapan... (3) Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan Prosedur Analitis adalah evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan, meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Tujuan Prosedur Analitis pada tahap perencanaan : (a) Memahami bidang operasi/kegiatan/pelayanan klien, (b) Menilai kelangsungan hidup (tingkat ketergantungan) entitas, (c) Mengindikasikan kemungkinan salah saji, dan (d) Mengurangi pengujian rinci // Ada 5 jenis Prosedur Analitis : (1) Membandingkan data klien dengan data serupa pada tahun sebelumnya ; (2) Membandingkan data klien dengan data rata-rata entitas lain ; (3) Membandingkan data klien dengan ekspektasi klien ; (4) Membandingkan data klien dengan ekspektasi auditor, dan ; (5) Membandingkan data klien dengan hasil perhitungan data-data non keuangan.
20 ...lanjutan : tahapan perencanaan audit keuangan (4) Menetapkan Materialitas serta Menetapkan Risiko Bawaan Dan Risiko Akseptabilitas Audit. Materialitas adalah salah saji yang bersifat material dalam laporan keuangan yang dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional. Tujuan penetapan materialitas adalah untuk membantu auditor merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup. Prosedur penetapan tingkat materialitas pada tahap perencanaan, yaitu: 1. Menetapkan nilai materialitas awal. Jika auditor menetapkan tingkat materialitas yang rendah maka diperlukan bukti yang lebih banyak daripada jika auditor menetapkan tingkat materialitas yang lebih tinggi. 2. Mengalokasikan penentuan materialitas awal kepada berbagai bidang atau segmen. 3. Mengestimasikan kesalahan pada setiap segmen. 4. Mengestimasikan kesalahan secara total. 5. Membandingkan estimasi kesalahan total dengan penetapan materialitas awal atau yang sudah direvisi.
21 lanjutan : tahapan perencanaan audit keuangan Risiko yang harus dipahami oleh seorang auditor : (1) Risiko Akseptabilitas Audit (Risiko Audit yang Dapat Diterima), yaitu suatu ukuran kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan (LK) mungkin saja salah saji material setelah audit selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian dikeluarkan. (2) Risiko Inheren (Risiko Bawaan), yaitu suatu ukuran penilaian auditor atas kemungkinan terdapat salah saji material dalam saldo akun, sebelum mempertimbangkan efektifitas pengendalian intern. Selain kedua risiko tersebut, auditor juga harus memperhitungkan Risiko Deteksi yang Direncanakan (risiko bahwa bukti yang dikumpulkan dalam segmen audit gagal menemukan salah saji yang melewati jumlah yang dapat ditoleransi), dan Risiko Pengendalian (risiko adanya kekeliruan/salah saji dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, yang tidak terdeteksi/dicegah oleh pengendalian intern. Penilaian terhadap risiko tersebut penting dalam perencanaan audit karena akan mempengaruhi jumlah bahan bukti yang harus dikumpulkan dan staf yang harus ditugaskan.
22 ...lanjutan : tahapan perencanaan audit keuangan (5) Memahami Pengendalian Intern dan Menetapkan Risiko Pengendalian pemahaman atas pengendalian intern dan mendapatkan bukti tentang efektivitas pengendalian intern untuk tiga tujuan, yaitu: 1. Menilai risiko pengendalian. 2. Menentukan sifat, saat dan ruang lingkup pengujianpengujian yang dilakukan atas pengendalian, ketaatan dan substantif. 3. Menyatakan pendapat atau membuat laporan atas pengendalian intern berkenaan dengan laporan keuangan dan ketaatan. Penilaian risiko pengendalian adalah proses mengevaluasi kelayakan rancangan dan efektivitas pelaksanaan pengendalian intern dalam mencegah/menemukan kesalahan material dalam laporan, ketaatan terhadap regulasi/peraturan, serta efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan operasional entitas auditan.
23 lanjutan : tahapan perencanaan audit keuangan (6) Menggabungkan Informasi dan Menetapkan Risiko Fraud Dalam perencanaan audit keuangan, auditor harus merancang prosedur audit tambahan untuk memberikan keyakinan yang memadai guna mendeteksi salah saji material yang disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, serta kemungkinan adanya situasi dan/atau peristiwa yang merupakan indikasi kecurangan dan/atau ketidakpatutan yang berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan.
24 lanjutan : tahapan perencanaan audit keuangan. (7) Mengembangkan Rencana Audit dan Program Audit Menyeluruh Dalam praktek, perencanaan audit secara rinci lebih difokuskan pada setiap siklus transaksi, dimana setiap siklus memiliki program audit tersendiri yang dirancang berdasarkan tipe pengujian yang akan dilakukan. Tipe pengujian, yaitu : 1. Prosedur Penilaian Risiko (Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas Pengendalian Internal) Risk Assesment Procedures 2. Pengujian Pengendalian Tests of Control 3. Review Analitis Analytical Procedures 4. Pengujian Substantif atas transaksi Substantive Tests of Transactions 5. Pengujian terinci atas saldo Tests of Details of Balances.
25 lanjutan : tahapan perencanaan audit keuangan. Program Audit memuat informasi sebagai berikut: 1. Auditan/Judul/Tanggal. 2. Tujuan-tujuan audit dan urutan tujuan-tujuan tersebut. 3. Format pelaporan (menjelaskan rincian sistem pelaporan yang konsisten dengan setiap tujuan audit). 4. Staf auditor (berisi daftar staf auditor berikut keahliannya) 5. Staf auditan (berisi daftar staf auditan yang akan bekerja sama dalam audit, berikut dengan rincian tanggung jawab mereka). 6. Jadwal audit. 7. Hal-hal penting berkenaan dengan audit (misal : kelemahan pengendalian, program kerja utama auditan, area/bidang yang retan thd fraud, dll) 8. Angka-angka (ringkasan laporan keuangan) yang akan diaudit termasuk rasio keuangan penting 9. Tingkat Materialitas. 10. Prosedur audit rinci (merupakan bagian yang paling komprehensif dari suatu program audit).
26 TAHAPAN PERENCANAAN PEMERIKSAAN (Aplikasi Pemeriksaan Kinerja) 1. Mempertimbangkan signifikansi masalah dan kebutuhan potensial pengguna laporan hasil pemeriksaan. 2. Memperoleh pemahaman mengenai program yang diperiksa (organisasi, program, dan fungsi pelayanan publik). 3. Mempertimbangkan pengendalian internal. 4. Merancang pemeriksaan untuk mendeteksi penyimpangan dari peraturan perundang-undangan, tindak kecurangan (fraud), dan ketidakpatutan (abuse). 5. Mengidentifikasi kriteria yang diperlukan untuk mengevaluasi hal-hal yang harus diperiksa.
27 .lanjutan : perencanaan audit kinerja 6. Mengidentifikasi temuan dan rekomendasi signifikan dari hasil pemeriksaan terdahulu yang dapat mempengaruhi tujuan pemeriksaan yg sedang direncanakan. 7. Mempertimbangkan apakah pekerjaan pemeriksa/ahli lain dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam pemeriksaan. 8. Menyediakan pegawai/staf yang cukup dan sumber daya lain untuk melaksanakan pemeriksaan. 9. Mengkomunikasikan informasi mengenai tujuan, dan informasi umum lainnya yang berkaitan dengan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan kepada manajemen auditan, atau pihak lain yg terkait. 10. Mempersiapkan perencanaan pemeriksaan secara tertulis yang meliputi program pemeriksaan, metodologi pemeriksaan yang memadai, dan dokumentasi mengenai dasar-dasar yang digunakan pemeriksa untuk pengambilan keputusan. Perencanaan tertulis tsb dapat disesuaikan dengan memperhatikan perubahan signifikan dari kondisi auditan.
Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci
Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci tedi last 09/17 TINJAUAN KONSEPTUAL PERENCANAAN AUDIT Alasan
Lebih terperinciPenetapan Materialitas Penetapan Risiko. tedi last 09/16
Penetapan Materialitas Penetapan Risiko tedi last 09/16 TAHAPAN PERENCANAAN PEMERIKSAAN (aplikasi pemeriksaan keuangan) 1. Menerima Klien dan Melaksanakan Perencanaan Audit Awal. 2. Memahami Bidang kegiatan/operasional
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMERIKSAAN
PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai
Lebih terperinciStandar Pemeriksaan Tipe Pengujian Pendekatan Pengujian. tedi last 10/16
Standar Pemeriksaan Tipe Pengujian Pendekatan Pengujian tedi last 10/16 STANDAR PEMERIKSAAN NO 02 STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KEUANGAN Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan yang berkaitan dengan
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciPERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT
PENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT Konsep Temuan Audit Sistematika Penyajian Temuan Audit tedi last 11/16 EVALUASI HASIL. Sumber : Arens et al (2014) TEMUAN AUDIT Temuan audit : hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan
Lebih terperinciAUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)
Dosen: Christian Ramos K AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK) 1 PERENCANAAN
Lebih terperinciSTANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga
STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.
Lebih terperinciSTANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APIP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Lebih terperinciCh.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal
Ch.8 Mempertimbangkan Pengendalian Internal Definisi Pengendalian Internal (SA 315.4) Proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggungjawab atas kelola, manajemen, dan
Lebih terperinciPenerimaan Penugasan & Perencanaan Audit
Bab V Penerimaan Penugasan & Perencanaan Audit Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si. 1 Tahapan Kegiatan
Lebih terperinciPERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS
PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat : untuk memungkinkan auditor mendapatkan
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR PEMERIKSAAN (PSP) NOMOR : 0.0 TANGGAL : NOPEMBER 00 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOMITE STANDAR PEMERIKSAAN
Lebih terperinciBULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
Keputusan BPK RI Nomor : /K/I-XIII./ / Tanggal: September Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BULETIN TEKNIS NOMOR 0 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH 0 0 0 WTP WDP TW
Lebih terperinciSTANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJA
LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APIP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STANDAR PELAPORAN AUDIT KINERJA
Lebih terperinciPERENCANAAN AUDIT. Audit Berbasis Risiko Perencanaan Audit Program Audit. tedi last 02/17
PERENCANAAN AUDIT Audit Berbasis Risiko Perencanaan Audit Program Audit tedi last 02/17 Audit Berbasis Risiko International Standards for Professional Practice of Internal Auditing ; Statement 2010 Performance
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Reviu Laporan Keuangan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa menteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran/pengguna barang kementerian
Lebih terperinciPREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)
PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA
Lebih terperinciCh.6 Perencanaan Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
Ch.6 Perencanaan Audit SA 300 Perencanaan suatu audit atas LK SA 300 Para 2: Perencanaan audit akan bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam beberapa hal: 1. menentukan area yang penting dalam
Lebih terperinciSA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.
SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian
Lebih terperinciAUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Materialitas, dan Risiko. REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK)
Dosen: Christian Ramos K Materialitas, dan Risiko AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK) 1 Materialitas 11-2 FASB definisi
Lebih terperinciBab II. Audit Laporan Keuangan & Tanggungjawab Auditor. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.
Bab II Audit Laporan Keuangan & Tanggungjawab Auditor Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si. 1 Hubungan
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RISIKO 1
NUR CHAYATI PENGAUDITAN I / F0311088 RANGKUMAN MATA KULIAH BAB 9 MATERIALITAS, RISIKO AUDIT, DAN STRATEGI AUDIT AWAL MATERIALITAS Materialitas adalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam melakukan evaluasi perencanaan audit pada KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, langkah awal yang penulis lakukan adalah dengan membuat permohonan izin kepada pihak KAP
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1 Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA CAKUPAN PARAGRAF DALAM LAPORAN AUDITOR YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN MATERIALITAS DAN RISIKO Kami melaksanakan audit
Lebih terperinciStandar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
SA 0 Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban
Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan
Lebih terperinciProsedur Analitis dalam Pemeriksaan Keuangan
Prosedur Analitis dalam Pemeriksaan Keuangan DI SUSUN OLEH Kelompok 1 1.Abdillah Hanif (01) 2.Andias Setyo Perdana (04) 3.Arief Rahman Hakim (06) 4.Hani Nur Fadhilah (14) 5.Lily Arini Nasution (19) 6.Muhammad
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN SUPERVISI
Standar Profesionail Akuntant Publik SA Seksi 3 1 1 PERENCANAAN DAN SUPERVISI Sumber: PSA No. 05 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan pertama mengharuskan bahwa Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya
Lebih terperinciPrinsip-prinsip Laporan Hasil Audit Pengkomunikasian Laporan Hasil Audit Tindak Lanjut Audit. tedi last 11/16
Prinsip-prinsip Laporan Hasil Audit Pengkomunikasian Laporan Hasil Audit Tindak Lanjut Audit tedi last 11/16 PRINSIP PRINSIP LAPORAN HASIL AUDIT Manajemen Audit BPK-RI (2008) Laporan audit tertulis berfungsi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciStandar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode
Lebih terperinciUNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN
SA Seksi 317 UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN Sumber: PSA No. 31 PENDAHULUAN 01 Seksi mengatur sifat dan lingkup pertimbangan yang harus dilakukan oleh auditor independen dalam melaksanakan
Lebih terperinciSA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN
SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam
Lebih terperinciChapter 7 MATERIALITY AND RISK
Chapter 7 MATERIALITY AND RISK TUJUAN : 1. Menerapkan konsep materialitas dalam audit 2. Membuat penilaian awal mengenai berapa jumlah yang dianggap material 3. Mengalokasikan materialitas awal ke setiap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian
Lebih terperinciStandar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.
SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan
Lebih terperinciPerencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang
Pada Standar Pekerjaan Lapangan #1 (PSA 05) menyebutkan bahwa Pekerjaan (audit) harus direncanakan sebaik-baiknya, dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya Perencanaan audit meliputi
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENUGASAN
PELAKSANAAN PENUGASAN STANDAR KINERJA STANDAR 2300 PELAKSANAAN PENUGASAN Auditor internal harusmengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciStandar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciRisiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya
Definisi Risiko AR IR CR DR Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya Risiko bahwa suatu asersi rentan terhadap salah saji material dengan asumsi tidak ada
Lebih terperinciModul ke: AUDIT II PENYELESAIAN AUDIT. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: 14 Afly Fakultas EKONOMI DAN BISNIS AUDIT II PENYELESAIAN AUDIT Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI MENYELESAIKAN PEKERJAAN LAPANGAN Dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan
Lebih terperinciStandar Audit SA 530. Sampling Audit
SA 0 Sampling Audit SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 SAMPLING AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk
Lebih terperinciSTANDAR PERIKATAN AUDIT
EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Lebih terperinciSURAT PERIKATAN AUDIT
SA Seksi 320 SURAT PERIKATAN AUDIT Sumber: PSA No. 55 Lihat Seksi 9320 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan tentang: a. Persetujuan dengan klien
Lebih terperinciCHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014
CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
Lebih terperinci- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
Lebih terperincipengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi
pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi a. Sifat Siklus Akuntansi Sifat siklus akuntansi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit Perkembangan jasa audit sejalan dengan berkembangnya kebutuhan, baik bagi pihak manajemen maupun pihak luar manajemen yang
Lebih terperinciPELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI
PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI Laporan praktisi tentang prosedur yang disepakati yang berkaitan dengan asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan
Lebih terperinciStandar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai
SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciBAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si
BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1 Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PROFESI AKUNTAN PUBLIK Timbul dan Berkembangnya Profesi Akuntan
Lebih terperinciEVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ)
EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ) Danti Putri Utami Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat
Lebih terperinciPertanyaan dan Jawaban BAB 6 1. Apakah manfaat yang didapat diperoleh dari perencanaan audit? Jawab : Maanfaat perencanaan audit adalah Membantu
Pertanyaan dan Jawaban BAB 6 1. Apakah manfaat yang didapat diperoleh dari perencanaan audit? Jawab : Maanfaat perencanaan audit adalah Membantu auditor unuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap area
Lebih terperinciChapter 8 PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIK
Chapter 8 PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIK Audit Plan PERENCANAAN AUDIT - Standar Pekerjaan Lapangan dalam Standar Auditing mengharuskan bahwa audit harus direncanakan dengan sebaik-baiknya - Tiga
Lebih terperinciPerbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,
Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Guidelines for auditing management systems. Standar ISO
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciaudit dapat memberikan bukti audit yang cukup untuk mencapai keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Materialitas adalah besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah saji, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciINTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL
INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Robert Renovan (NIM. 2015250974) Yoga Pradana (NIM. 2015250975)
Lebih terperinciStandar Audit? i Oleh: Revoldi H. Siringoringo
1 Menulis Laporan Hasil Audit Kinerja Sesuai Standar Audit? i Oleh: Revoldi H. Siringoringo Pengantar Pada bagian pertama tentang apakah APIP telah melaksanakan audit sesuai Standar telah dibahas secara
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap ini sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan
Lebih terperinciKOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT
SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan
Lebih terperinciPERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien
Lebih terperinciStandar Audit SA 580. Representasi Tertulis
SA 0 Representasi Tertulis SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 REPRESENTASI TERTULIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i)
Lebih terperinciKonsep Materialitas Dalam Audit Atas Laporan keuangan
Konsep Materialitas Dalam Audit Atas Laporan keuangan Materialitas merupakan dasar penerapan dasar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Financial Accounting Standard Board
Lebih terperinciSPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas
SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN
Lebih terperinciStandar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan
SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Lebih terperinciSA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciSTANDAR PEKERJAAN LAPANGAN
Daftar Isi Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 300 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Penunjukan auditor independen; perencanaan dan supervisi; risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit; pengujian
Lebih terperinciKERTAS KERJA DAN LAPORAN AUDIT MANAJEMEN
KERTAS KERJA DAN LAPORAN AUDIT MANAJEMEN Pola Relasi Pengendalian Internal dan Jenis Audit SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL JENIS DAN RUANG LINGKUP AUDIT untuk membangun dan memastikan Alat Manajemen untuk
Lebih terperinciPERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL
SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
Lebih terperinciPERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT
PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi. Melalui pembelajaran ini,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori 1. Teori Atribusi Teori atribusi menjelaskan tentang bagaimana proses penyebab perilaku seseorang atau tujuan seseorang dalam berperilaku. Teori ini diarahkan
Lebih terperinciStandar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit
SA 0 Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 MATERIALITAS DALAM TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciStandar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa
SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Review Menurut Mulyadi ( 2002 : 6 ) Review adalah permintaan keterangan dan prosedur analitik terhadap informasi keuangan suatu entitas. Mulyadi menjelaskan bahwa review
Lebih terperinciBAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu.
BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN 2.1. Kualias Audit Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing
Lebih terperinciStandar Audit SA 500. Bukti Audit
SA 00 Bukti Audit SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 BUKTI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),
Lebih terperinciBATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL
BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL Latar Belakang Definisi dan Ruang Lingkup Standar Atribut dan Standar Kinerja Kode Etik tedi last 01/17 LATAR BELAKANG. Faktor yang mendorong Manajemen membentuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit. William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan
Lebih terperincia. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.
SA Seksi 710 PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM AUDIT BISNIS KECIL Sumber : PSA No. 58 PENDAHULUAN 01. Pernyataan Standar Auditing yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diterapkan dalam audit informasi
Lebih terperinciStandar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit
SA 0 Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGEVALUASIAN ATAS KESALAHAN PENYAJIAN YANG DIIDENTIFIKASI SELAMA AUDIT (Berlaku efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Prinsip Otonomi Daerah menggunakan prinsip otonomi seluasluasnya. dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prinsip Otonomi Daerah menggunakan prinsip otonomi seluasluasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat
Lebih terperinciSTANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN
STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN Bukti Audit yang Cukup dan Tepat Kecukupan bukti audit adalah ukuran kuantitas bukti audit. Kuatntitas
Lebih terperinciPERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA
SA Seksi 341 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA Sumber: PSA No. 30 Lihat SA Seksi 9341 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan
Lebih terperinciStandar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia
Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia Peran APIP Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama semakin strategis dan bergerak mengikuti
Lebih terperinciStandar Audit? i Oleh: Revoldi H. Siringoringo
1 Sudahkah APIP melaksanakan Audit sesuai Standar Audit? i Oleh: Revoldi H. Siringoringo Pengantar Pada bagian pendahuluan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 5 tahun 2008 tentang Standar
Lebih terperinciCh.7 Materialitas & Risiko Audit SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
Ch.7 Materialitas & Risiko Audit Alinea tanggungjawab auditor dalam laporan auditor independen berisi 2 frase: Frasa memperoleh keyakinan memadai : dimaksudkan utk memberi informasi kepada pengguna laporan
Lebih terperinciBab I. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.
Bab I Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si. 1 Jenis Jasa Pengauditan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA
SA Seksi 623 LAPORAN KHUSUS Sumber: PSA No. 41 PENDAHULUAN 01 Seksi ini berlaku untuk laporan auditor yang diterbitkan dalam hubungannya dengan: a. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi
Lebih terperinciProgram Audit. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017
Program Audit HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Pendahuluan Tujuan 1. Sebagai pedoman bagi auditor mengenai : a) Apa yang akan dilakukan b) Kapan akan dilakukan c) Bagaimana melakukannya
Lebih terperinci