pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi
|
|
- Hartanti Atmadja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi a. Sifat Siklus Akuntansi Sifat siklus akuntansi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain. b. Pengelolaan, Pencatatan dan Penilaian Pada umumnya, investasi perusahaan dilakukan oleh pegawai internal ataupun oleh orang/perusahaan eksternal, misalnya perusahaan broker saham (pialang). Jika saham dikelola secara internal, minimal dua orang dipekerjakan untuk menanganinya. Jika surat berharga dikelola oleh perusahaan luar, maka perusahaan pialang tersebut perlu mengirim catatan tiap bulan ke pperusahaan. c. Akuisisi, Penjualan dan Pendapatan Semua akuisisi dan penjualan saham harus mendapatkan otorisasi dari dewan direktur dan komite investasi. a) Rekening yang digunakan dalam pencatatan transaksi investasi adalah : b) Surat berharga saham c) Surat berharga obligasi d) Investasi pada saham e) Investasi pada obligasi f) Pendapatan bunga g) Pendapatan deviden h) Laba dari investasi (pada metode equity) i) Laba penjualan investasi j) Rugi penjualan investasi 1. TUJUAN AUDIT Tujuan audit siklus investasi adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus investasi. Tujuan audit ditentukan berdasarkan lima asersi laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Asersi Keberadaan dan Keterjadian Asersi ini menekankan pada apakah seluruh saldo investasi surat berharga dan modal saham benar-benar ada pada tanggal neraca.
2 b. Asersi Kelengkapan Asersi ini menekankan apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dan disajikan. c. Asersi Hak dan Kewajiban Pada asersi ini auditor berusaha memastikan apakah perusahaan mempunyai hak kepemilikan yang sah atas saldo modal saham, investasi surat berharga. d. Asersi Penilaian dan Pengalokasian Auditor akan berusaha memperoleh bukti mengenai apakah saldo investasi surat berharga telah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat. e. Asersi Pelaporan dan Pengungkapan Pada asersi ini auditor perlu menghimpun bukti mengenai apakah transaksi dan saldo yg tercatat telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan dan diungkapkan dalam neraca. 2. MATERIALITAS, RESIKO DAN STRATEGI AUDIT Surat berharga sebagai investasi jangka pendek mungkin material untuk kemampuan membayar (solvabilitas) jangka pendek tetapi pendapatan atas investasi itu jarang signifikan dengan hasil operasi perusahaan. Resiko adalah salah saji pada transaksi penanaman investasi pada umumnya rendah karena transaksi ini merupakan transaksi yang terjadi. Strategi audit tertantung frekuensi transaksi penanaman investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 3. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN a. Lingkungan Pengendalian Titik tolak pemahaman SPI siklus investasi adalah pemahaman lingkup pengendalian atas siklus investasi. Lingkungan pengendalian sangat penting mewujudkan SPI siklus investasi yang baik. b. Penaksiran Resiko Penaksiran resiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan merupakan pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan resiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. c. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi) Penerapan sistem akuntansi sangat mendasar. Perusahaan biasanya memakai buku pembantu investasi yang terpisah untuk setiap jenis surat berharga. Dalam kaitannya dengan informasi dan komunikasi ini dalam siklus investasi, sistem informasi mencangkup metode dan catatan yang digunakan untuk : a) Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi dalam siklus investasi secara sah.
3 b) Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi dalam siklus investasi yang cukup rinci dan memungkinkan adanya penggolongan masing-masing transaksi itu untuk pelaporan keuangan. c) Mengukur nilai transaksi dari siklus investasi dengan tepat. d) Menyajikan transaksi dari siklus investasi dengan semestinya dan pengungkapan yang berkaitan dlam laporan keuangan. d. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi dalam siklus investasi dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan: a) Review kinerja b) Pengolahan informasi c) Pengendalian fisik d) Pemisahan tugas e. Dokumen dan Catatan Dokumen dan pencatatan yang dipakai meliputi: a) Sertifikat saham b) Sertifikat obligasi c) Bond indenture d) Broker s advice e) Buku jurnal f) Buku pembantu f. Fungsi Fungsi yang terkait meliputi: a) Pembelian surat berharga b) Penerimaan pendapatan periodik c) Penjualan surat berharga d) Pencatatan transaksi e) Pengamanan atau penyimpanan surat berharga f) Penjaga ketepatan buku pembantu investasi 4. PENGHIMPUNAN DAN PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN Penghimpunan pemahaman dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan atau wawancara, menelaah dokumen, atau menelaah kembali pengalaman audior pada audit periode sebelumnya dengan klien tersebut. 5. PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN Penetapan resiko pengendalian merupakan proses pengevaluasian efektivitas kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern dlam mencegah dan mendeteksi salah saji meterial dalam laporan keuangan. 6. PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO INVESTASI Dalam rangka untuk merancang pengujian substantif, akuntan pertama kali harus menentukan tingkat resiko deteksi yang diterima untuk masing-masing asersi terkait signifikan. 7. PERTIMBANGAN PROGRAM AUDIT a. Prosedur Inisial b. Penerapan Prosedur Analitis c. Pengujian Detail Saldo a) Vouching Perjurnalan dalam Akun Investasi b) Konfirmasi Surat Berharga yang Dipegang atau Dikelola Pihak Lain d. Uji Cut off
4 a) Inspeksi dan Penghitungan Surat Berharga di Tangan b) Menghitung Kembali Pendapatan yang Diperoleh c) Menelaah Dokumentasi mengenai Nilai Pasar Surat Berharga d) Membandingkan Penyajian Laporan Keuangan dengan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum SIKLUS PENDANAAN a. Sifat Siklus Pendanaan Siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi. Perbedaannya adalah dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau obligasi perusahaan lain, maka dalam siklus pendanaan perusahaan mengeluarkan surat berharga saham atau obligasi (utang jangka panjang). Siklus ini meliputi: a) Transaksi utang jangka panjang b) Transaksi saham Rekening yang terkait adalah sebagai berikut: a) Utang obligasi b) Utang wesel c) Utang ayau kewajiban jangka panjang lainnya d) Premium (diskonto) obligasi e) Utang bunga f) Biaya bunga g) Laba / rugi penghentian obligasi h) Saham biasa / preferen i) Laba ditahan j) Deviden k) Utang Deviden 1. TUJUAN AUDIT Tujuan audit siklus ini adalah sebagai berikut: a. Asersi Keberadaan dan Keterjadian a) Saldo utang jangka panjang dan ekuiti pemegang saham tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca, b) Biaya bunga obligasi dan deviden yang tercatat benar-benar merupakan hasil transaksi yang terjadi selama suatu periode. b. Asersi kelengkapan a) Saldo utang jangka panjang merupakan seluruh jumlah yang harus dibayar pada kreditur jangka panjang pada tanggal neraca. b) Saldo saham meliputi keseluruhan jumlah nilai klaim pemilik saham atas aset pada tanggal neraca. c) Seluruh transaksi saham dan obligasi maupun utang jangka panjang lainnya, sudah tercatat semua. c. Asersi hak dan kewajiban a) Saldo utang jangka panjang tercatat merupakan jumlah yang secara legal menjadi kewajiban perusahaan pada tanggal neraca. b) Saldo saham menggambarkan klaim legal pemegang saham atas aset perusahaan pada tanggal neraca
5 d. Asersi Penilaian dan Pengalokasian a) Saldo utang jangka panjang dinilai secara tepat sesuai prinsip akuntansi yang berterima umum. b) Saldo saham saham dinilai secara tepat sesuai prinsip akuntansi yang berterima umum. e. Asersi Penyajian dan Pengungkapan Saldo utang jangka panjang dan ekuiti pemegang saham tepat diidentifikasi dan diklasiklasifikasikan dalam laporan keuangan. Semua jangka waktu, komitmen dan provisi penghentian utang jangka panjang diungkapkan. Semua fakta mengenai pengeluaran saham seperti nilai pari, lembar, dan bagian treasury stock diungkapkan. Semua fakta mengenai deviden telah diungkapkan termasuk adanya stock option, deviden saham, stock split dan sebagainya. 2. MATERIALITAS, RESIKO DAN STRATEGI AUDIT Pengeluaran surat berharga obligasi maupun penjualan saham perusahaan pada umumnya dilakukan dlam jumlah nilai rupiah yang besar. Resiko adalah salah saji pada transaksi penanaman investasi pada umumnya rendah karena transaksi ini merupakan transaksi yang terjadi. Strategi audit tergantung frekuensi transaksi pendanaan. Bila frekuensinya rendah, auditor akan menghemat biaya bila memakai primarily subtantive approach atau pendekatan pengutamaan pengujian subtantif. 3. PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN a. Lingkungan Pengendalian Titik tolak pemahaman SPI siklus investasi adalah pemahaman lingkup pengendalian atas siklus investasi. Lingkungan pengendalian sangat penting mewujudkan SPI siklus investasi yang baik. Pemahaman dapat diperoleh melalui: a) Pengajuan pertanyaan b) Mempelajari bagan organisasi c) Menelaah deskripsi tugas b. Penaksiran Resiko Penaksiran resiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan merupakan pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan resiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. c. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi) Penerapan sistem akuntansi sangat mendasar. Perusahaan biasanya memakai buku pembantu investasi yang terpisah untuk setiap jenis surat berharga. Dalam kaitannya dengan informasi dan komunikasi ini dalam siklus investasi, sistem informasi mencangkup metode dan catatan yang digunakan untuk : a) Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi dalam siklus investasi secara sah. b) Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi dalam siklus investasi yang cukup rinci dan memungkinkan adanya penggolongan masing-masing transaksi itu untuk pelaporan keuangan. c) Mengukur nilai transaksi dari siklus investasi dengan tepat.
6 d) Menyajikan transaksi dari siklus investasi dengan semestinya dan pengungkapan yang berkaitan dlam laporan keuangan. d. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi dalam siklus investasi dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan: a) Review kinerja b) Pengolahan informasi c) Pengendalian fisik d) Pemisahan tugas e) Dokumen dan Catatan e. Dokumen dan pencatatan yang dipakai meliputi: a) Sertifikat saham b) Sertifikat obligasi c) Bond indenture d) Broker s advice e) Buku jurnal f) Buku pembantu f. Fungsi Ada lima fungsi yang terlibat dalam siklus pendanaan yaitu: a) Pengeluaran obligasi atau saham b) Pembayaran bunga obligasi c) Penarikan kembali obligasi dalam saham d) Pencatatan berbagai transaksi pendanaan e) Penjaga ketepatan saldo dalam buku besar pemegang obligasi, dan pemegang saham 4. PENGHIMPUNAN DAN PENDOKUMENTASIAN PEMAHAMAN Penghimpunan pemahaman dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan atau wawancara, menelaah dokumen, atau menelaah kembali pengalaman audior pada audit periode sebelumnya dengan klien tersebut. 5. PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN Penetapan resiko pengendalian merupakan proses pengevaluasian efektivitas kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern dalam mencegah dan mendeteksi salah saji meterial dalam laporan keuangan. 6. PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO UTANG JANGKA PANJANG Akuntan petama kali harus menentukan tingkat resiko deteksi yang diterima masing-masing asersi terkait signifikan. 7. PERTIMBANGAN PROGRAM AUDIT a. Prosedur Inisial b. Prosedur Analitis c. Pengujian Detail Saldo
7 a) Konfirmasi utang b) Menelaah otorisasi dan kontrak c) Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang d) Menghitung kembali biaya bunga e) Menelaah penyajian utang jangka panjang dan biaya bunga dalam laporan keuangan 8. PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO MODAL SAHAM Akuntan petama kali harus menentukan tingkat resiko deteksi yang diterima masing-masing asersi terkait signifikan. 9. PERTIMBANGAN PROGRAM AUDIT Auditor dapat merancang program audit untuk mencapai tingkat resiko deteksi yang dapat diterima untuk masing-masing asersi. a. Prosedur Inisial b. Penerapan Prosedur Analitis a) Earning per share, yaitu laba bersih dibagi jumlah tertimbangan saham yang beredar b) Divident pay out ratio, yaitu deviden kas dibagi dengan laba bersih c. Pengujian Detail Transaksi a) Vouching penjurnalan ke laba ditahan d. Pengujian Detail Saldo Menelaah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan klien Menelaah otorisasi dan termin saham dikeluarkan Konfirmasi saham beredar dengan register dan agen transfer Inspeksi buku sertifikat saham Inspeksi sertifikat saham setinggi treasury stock Vouching penjurnalan ke rekening modal saham e. Pembandingan Penyajian dengan Prinsip Akuntansi yang Berteima Umum Pengungkapan yang diperlukan antara lain: a) Rencana stock option b) Rencana pembagian deviden
8 AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN A. Sifat Siklus Investasi dan Pembiayaan - Penelaahan Siklus Investasi dan Pembiayaan Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahamn atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang akan diakuisisi selama periode berjalan.aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Aktivitas pembiayaan mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor atau pemilik. Aktivitas pembiayaan meliputi, misalnya mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang mengakuisisi kembali saham/treasury stock, dan membayar dividen. - Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan transaksi, dari bawah ke atas untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva jangka panjang lain, proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari siklus pengeluaran. Pengendalian internal atas transaksi pengeluaran juga mempengaruhi akuisisi, dan investasi dalam aktiva tetap. B. SIKLUS INVESTASI - Tujuan Audit Masing-masing tujuan itu diuraikan dalam asersi implisit atau eksplisit manajemen tentang transaksi siklus investasi seperti hal itu berkaitan dengan aktiva jangka panjang. Tujuantujuan ini merupakan hal yang utama bagi siklus ini dalam kebanyakan audit. - Pertimbangan Perencanaan Audit
9 a. Materialitas Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan. b. Risiko Inheren Risiko inheren yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan seringkali rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa aktiva yang dibesituakan atau tidak digunakan lagi mungkin tidak dihapuskan. c. Risiko Prosedur Analitis Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengevaluasi kelayakan laporan keuangan. d. Risiko Pengendalian Aspek yang sama dari pengendalian internal yang menetapkan kesadaran akan tingkat pengendalian yang tinggi seperti lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian risiko yang efektif, akuntabilitas yang efektif atas penggunaan sumber daya, dan pemantauan sistem pengendalian adalah penting dalam konteks akuntansi untuk aktiva tetap. Salah satu transaksi penting yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah akuntansi awal untuk akuisisi aktiva tetap. C. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP - Penentuan Risiko Deteksi Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya, riisko deteksi dalam penugasan yang berulang seringkali tergantung pada pengendalian internal atas siklus pengeluaran. - Merancang Pengujian Substantif Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi aktiva tetap yaitu :
10 a. Prosedur Awal Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan aktiva tetap yang akan mendapat pengujian lebih lanjut. b. Prosedur Analitis Mengembangkan ekspektasi atas aktiva tetap dengan menggunakan pengetahuan tentang aktivitas industri dan bisnis entitas tersebut Menghitung rasio : - Perputaran aktiva tetap - Beban penyusutan sebagai persentase dari penjualan - Beban reparasi dan pemeliharaan sebagai persentase dari penjualan - Tingkat pengembalian atas aktiva Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan pengharapan berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, yang diangarkan, industri, dan data lainnya. c. Pengujian Rincian Transaksi Memvouching penambahan aktiva tetap ke dokumentasi pendukung Memvouching pelepasan aktiva tetap ke dokumentasi pendukung Mereview ayat jurnal ke beban reparasi dan pemeliharaan d. Pengujian Rincian Saldo Menginspeksi aktiva tetap Memeriksa dokumen kepemilikan dan kontrak e. Pengujian Rincian Saldo Estimasi Akuntansi Mengevaluasi kewajaran penyajian beban penyusutan dengan mengevaluasi kelayakan umur manfaat dan estimasi nilai sisa. Menentukan apakah suatu kejadian yang signifikan akan mengakibatkan penurunan nilai aktiva tetap. f. Penyajian dan Pengungkapan Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP D. SIKLUS PEMBIAYAAN Siklus pembiayaan mencakup dua kelompok transaksi utama sebagai berikut :
11 a. Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan. b. Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri dan pembayaran dividen. - Tujuan Audit Meliputi beberapa hal, yaitu : a. Keberadaan atau keterjadian b. Kelengkapan c. Hak dan kewajiban d. Penilaian atau alokasi e. Penyajian dan Pengungkapan E. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG JANGKA PANJANG - Penentuan Risiko Deteksi Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat ditentukan untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang jangka pendek. - Merancang Pengujian Substantif Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi hutang jangka panjang yaitu : a. Prosedur Awal Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka penjang yang akan mendapat pengujian lebih lanjut. b. Prosedur Analitis
12 Melaksanakan prosedur analitis Menghitung rasio c. Pengujian Rincian Transaksi Memvouching ayat jurnal ke dalam hutang jangka panjang dan akun-akun laporan laba rugi yang berkaitan. d. Pengujian Rincian Saldo Mereview otorisasi dan kontrak hutang jangka panjang Mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi Menghitung kembali beban bunga e. Penyajian dan Pengungkapan Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP F. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM - Penentuan Risiko Deteksi Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun-akun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani oleh registrat dan agen transfer. Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tinggi jika ada transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertibel, atau opsi saham. Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam menggunakan model risiko audit untuk menentukan tingkat risiko detekdi yang dapat diterima atas setiap asersi signifikan yang bersangkutan dengan saldo ekuitas pemegang saham. - Merancang Pengujian Substantif Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi ekuitas pemegang saham yaitu : a. Prosedur Awal Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan ekuitas pemegang saham yang akan mendapat pengujian lebih lanjut. b. Prosedur Analitis
13 Menghitung rasio : - Pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa - Ekuitas terhadap total kewajiban ekuitas - Pembayaran dividen - Laba per saham - Tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan c. Pengujian Rincian Transaksi Memvouching ayat jurnal ke dalam akun modal disetor Memvouching ayat jurnal ke dalam laba ditahan d. Pengujian Rincian Saldo Mereview anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Menelaah otorisasi dan syarat penerbitan saham Mengkonfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen transfer Memeriksa buku sertifikat saham Memeriksa sertifikat saham yang ditahan sebagai treasury stock e. Penyajian dan Pengungkapan Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP G. JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting. Pertama, auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas, serta mencapai tujuan entitas itu. Kedua, auditor kemudian dapat memberikan jasa independen dengan mengevaluasi aktiva investasi yang direncanakan entitas itu dan menentukan apakah langkah-langkah yang direncanakan dapat menjadi pendukung yang penting untuk mencapai sasarannya. Akuntan publik dapat memberikan nasihat kepada klien tentang bagaimana membiayai investasi yang penting. Banyak kantor akuntan bertindak sebagai pakar dalam membimbing sebuah perusahaan melakukan merger dan akuisisi.
AUDIT INVESTASI DAN SIKLUS PENDANAAN
AUDIT INVESTASI DAN SIKLUS PENDANAAN disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing II oleh: Cut Vifde Afriyani 115020301111017 Dita Rizky Prahayuningtyas 115020307111017 Gloria Patricia Rantetoding
Lebih terperinciPENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG DAN EKUITAS
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG DAN EKUITAS A. PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG I. Deskripsi Utang jangka panjang Utang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran
Lebih terperinciModul ke: AUDIT II AUDIT TERHADAP SIKLUS INVESTASI DAN MODAL. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI
Modul ke: 11 Afly Fakultas EKONOMI DAN BISNIS AUDIT II AUDIT TERHADAP SIKLUS INVESTASI DAN MODAL Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI EMPAT KARATERISTIK SIKLUS PEROLEHAN DAN PELUNASAN KEMBALI MODAL
Lebih terperinciBAB 22 AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI
BAB 22 AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI Ada empat kaarakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun-akun adalah sebagai berikut: 1. Secara
Lebih terperinciBAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN
PENDAHULUAN BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN Siklus investasi instrumen keuangan adalah siklus investasi pada sekuritas obligasi atau saham yang diterbitkan oleh perusahaan lain, baik
Lebih terperinciAnalisis Aktivitas Pendanaan
TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Prilly Viliariezta Sutanto 1013044 / Akuntansi C Analisis Aktivitas Pendanaan Tinjauan Kewajiban Kewajiban lancar, adalah kewajiban yang pelunasannya diharapkan dapat diselesaikan
Lebih terperinciPengujian subtantif terhadap investasi
GO Founder Present Pengujian subtantif terhadap investasi Pemeriksaan akuntansi 2 GO Founder Hak Cipta 2013 GO founder [Type here] PEMERIKSAAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap ini sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini menjelaskan mengenai dasar pemilihan topik, masalah yang diangkat, tujuan melakukan penulisan, serta kerangka pikir penulisan secara umum yang akan ditulis. 1.1.
Lebih terperinciJAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN
JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN L16-6 : PEMECAHAN SAHAM DAN DIVIDEN SAHAM Nilai nominal saham = $ 10 per lembar Harga perolehan saham
Lebih terperinciPertanyaan. Pertanyaan ini berhubungan dengan prosedur audit. (Sumber : Weningtyas, 2006 ) Tidak. selalu. Pernah. kadang
KUESIONER Mohon Bapak / Ibu / Saudara menjawab pertanyaan di bawah ini dengan tanda ( ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Bapak / Ibu / Saudara. 1 ini berhubungan dengan prosedur audit.
Lebih terperinciPengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE
Lebih terperinciPERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup
Lebih terperinciPREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)
PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA
Lebih terperinciStandar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai
SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka a. Teori Kebijakan Deviden Deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian
Lebih terperinciPengauditan 1 Bab VI
Pengauditan 1 Bab VI Materialitas, Risiko, & Strategi Audit Awal Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.
Lebih terperinciAUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)
Dosen: Christian Ramos K AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit REFERENSI: Arens/Elder/Beasley, Auditing, Prentice Hall Business Publishing (BOOK) 1 PERENCANAAN
Lebih terperinciAUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07
SA Seksi 332 AUDITING INVESTASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN TERHADAP KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mengaudit investasi dalam efek, yaitu efek utang dan efek ekuitas,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi
Lebih terperinciMateri Auditing II Audit Atas Investasi dan Saldo Kas
Materi Auditing II Audit Atas Investasi dan Saldo Kas Oleh : Kelompok 5 Nafi Kurnia Putri 115020300111003 Darisnan Paramu Gading 115020300111011 Kalia Melis 115020300111015 Chyntia Wibowo 115020300111030
Lebih terperinciREPRESENTASI MANAJEMEN
SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai
Lebih terperinciA. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan
A. HUTANG OBLIGASI Hutang jangka panjang memiliki definisi sebagai suatu pengorbanan ekonomi dengan kemungkinan yang sangat besar terjadi di masa depan akibat dari kewajiban masa kini yang belum dibayarkan
Lebih terperinciSUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB
SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB Pengertian Sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 10 tahun. Sumber dana jangka
Lebih terperincialasan kuat dalam pengambilan kesimpulan mengenai laporan keuangan, apakah telah disajikan secara wajar atau tidak.
Tujuan audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,
Lebih terperinciPERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL
SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
Lebih terperinciAUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI
Audit atas Estimasi Akuntansi SA Seksi 342 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Sumber: PSA No. 37 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit kompeten
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP
Lebih terperinciSA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinci5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca
Subsequent Event Subsequent Events adalah : Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca tetapi sebelum diterbitkannya Laporan Audit Mempunyai akibat yang material terhadap laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,
Lebih terperinciPROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN
SA Seksi 330 PROSES KONFI RMASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang proses konfirmasi dalam audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang
Lebih terperinciAUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
BAB 18 AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Penilaian dan pengalokasian biaya
Lebih terperinciBUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:
Bukti Audit BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: "Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan
Lebih terperinciSPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan
SPR 00 Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 00 PERIKATAN UNTUK REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk reviu atas laporan keuangan
Lebih terperinciSA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN
SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam
Lebih terperinciORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto
KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 Suatu perjanjian dari bentuk legalnya mungkin bukan merupakan perjanjian sewa, namun secara substansi dapat mengandung sewa. Untuk
Lebih terperinciStandar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa
SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka. Penggabungan ini dapat
Lebih terperinciBukti Audit. Bab IV. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.
Bukti Audit Bab IV Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN 1 Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si. Tujuan Audit Tujuan audit umum: memberikan
Lebih terperinciPERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien
Lebih terperinciINVESTASI SEMENTARA SURAT-SURAT BERHARGA (OBLIGASI DAN SAHAM) (Temporary Investments or Marketable Securities)
INVESTASI SEMENTARA SURAT-SURAT BERHARGA (OBLIGASI DAN SAHAM) (Temporary Investments or Marketable Securities) Suatu perusahaan mungkin mempunyai kelebihan kas yang tidak diperlukan untuk sementara waktu.
Lebih terperinciHUTANG JANGKA PENDEK, PROVISI, DAN KONTIJENSI (L. Marthayadi Zikrullah) NIM: A1C012070
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mataram Tahun 2014 HUTANG JANGKA PENDEK, PROVISI, DAN KONTIJENSI (L. Marthayadi Zikrullah) NIM: A1C012070 1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Definisi Kewajiban: Kewajiban
Lebih terperinciMATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang
Lebih terperinciPEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana
Lebih terperinciStandar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan
SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS
Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP. Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo termuat dalam daftar sebagai berikut :
Lampiran IV Peraturan Bupati Bungo Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP I. DAFTAR ISTILAH Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciAudit 2 - Sururi Halaman 1
Halaman 1 Auditing adalah proses pengujian kesesuaian asersi/pernyataan atau kegiatan dengan standar yang berlaku dan kemudian mengkomunikasikan hasil pengujiannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Lebih terperinciSTANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga
STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.
Lebih terperinciStandar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan
SA 0 Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA paket 00.indb // 0:: AM STANDAR AUDIT 0 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI
Lebih terperinciStandar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan
SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
Lebih terperinciFokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa
Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa yang akan datang. Ukuran laba (net income) tdk memberikan
Lebih terperinciPengujian Substantif Piutang Usaha
Pengujian Substantif Piutang Usaha ( Pertemuan ke-5) Antariksa Budileksmana antariksa_b@yahoo.com www.antariksa.info 2008 Antariksa Budileksmana Prodi Akuntansi UMY 5-1 Deskripsi Piutang Piutang Klaim
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Teori Modigliani Miller (MM) Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) menerbitkan apa yang
Lebih terperinciStandar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.
SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan
Lebih terperinciBAB XIII MANAJEMEN KEUANGAN
BAB XIII MANAJEMEN KEUANGAN KARAKTERISTIK DAN FUNGSI UANG Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima sebagai pembayaran atas barang dan jasa Uang memiliki ciri; dapat dibagi, mudah dibawa, tahan lama,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciAnalisis Kredit. Analisa Laporan Keuangan Kelas CA. Nadia Damayanti Ranita Ramadhani
Analisis Kredit Analisa Laporan Keuangan Kelas CA Nadia Damayanti 115020300111008 Ranita Ramadhani 115020300111037 ANALISIS KREDIT LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka terdapat beberapa simpulan yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Lebih terperinciRISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT
Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi
Lebih terperincia. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.
SA Seksi 710 PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM AUDIT BISNIS KECIL Sumber : PSA No. 58 PENDAHULUAN 01. Pernyataan Standar Auditing yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diterapkan dalam audit informasi
Lebih terperinciPERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT
PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi. Melalui pembelajaran ini,
Lebih terperinciRisiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya
Definisi Risiko AR IR CR DR Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya Risiko bahwa suatu asersi rentan terhadap salah saji material dengan asumsi tidak ada
Lebih terperinciAkuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti
Akuntansi Pemeriksaan 2 Tutut Dewi Astuti Biaya dibayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang Bagian dari biaya dibayar dimuka
Lebih terperinciModal pemilik = Aset Kewajiban
Nama : muhammad iqbal Nim : 110420100 Akuntansi VI/ C LABA DITAHAN Laporan laba ditahan (dan sama dengan Laporan Ekuitas, Laporan Ekuitas Pemilik untuk kepemilikan tunggal, Laporan Ekuitas Mitra untuk
Lebih terperinciAUDIT I Modul ke: Audit risk and materiality. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI
AUDIT I Modul ke: 11Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Audit risk and materiality Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA Program Studi AKUNTANSI KONSEP MATERIALITAS Financial Accounting Standards Board mendefinisikan materialitas
Lebih terperinciChapter 7 MATERIALITY AND RISK
Chapter 7 MATERIALITY AND RISK TUJUAN : 1. Menerapkan konsep materialitas dalam audit 2. Membuat penilaian awal mengenai berapa jumlah yang dianggap material 3. Mengalokasikan materialitas awal ke setiap
Lebih terperinciEkonomi dan Bisnis Akuntnasi S1
Modul ke: 03Fakultas Nama Ekonomi dan Bisnis Audit II Competing The Test In The Sales And Collection Cycle:Accounts Receivable (Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan: Piutang Usaha)
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori
Lebih terperinciStandar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit
SA 0 Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 MATERIALITAS DALAM TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas
Lebih terperinciLaporan Keuangan: Neraca
Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan
Lebih terperinciStandar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha
SA 0 Kelangsungan Usaha SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 KELANGSUNGAN USAHA (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk
Lebih terperinciBAB II LAPORAN ARUS KAS
12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.
Lebih terperinciII. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi
17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan
Lebih terperinciBAB XII MANAJEMEN KEUANGAN
BAB XII MANAJEMEN KEUANGAN KARAKTERISTIK DAN FUNGSI UANG Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima sebagai pembayaran atas barang dan jasa Uang memiliki ciri; dapat dibagi, mudah dibawa, tahan lama,
Lebih terperinciAkuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan ABSTRAK
Judul : Prosedur Pengujian Substantif Terhadap Piutang Usaha Oleh Kantor Akuntansi Publik Drs. Ketut Muliartha RM & Rekan Nama : Ni Wayan Lestari Moni Nim : 1406013031 ABSTRAK Auditing adalah suatu proses
Lebih terperinciPEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN
SA Seksi 318 PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN Sumber: PSA 67 PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk menetapkan standar dan untuk memberikan panduan tentang apa yang dimaksud dengan pengetahuan tentang
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA
SA Seksi 623 LAPORAN KHUSUS Sumber: PSA No. 41 PENDAHULUAN 01 Seksi ini berlaku untuk laporan auditor yang diterbitkan dalam hubungannya dengan: a. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan
Lebih terperinciREPRESENTASI MANAJEMEN
SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai
Lebih terperinciBAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu.
BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN 2.1. Kualias Audit Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing
Lebih terperinciBab 9 Risiko Deteksi & Rancangan Pengujian Substantif
Pengauditan 1 Bab 9 Risiko Deteksi & Rancangan Pengujian Substantif Referensi: Jusup, Al. Haryono (2001). Pengauditan. Buku 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN Dosen: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak.
Lebih terperinciCARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN
CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTUS Prospektus merupakan informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus terdapat banyak informasi
Lebih terperinci