Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

dokumen-dokumen yang mirip
Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Rinendah Sihwinedar 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

Lilik Suharnanik 37. Kata Kunci : Meningkatkan, Hasil Belajar, Pendekatan Kontekstual. 37 Guru Kelas VIC SDN Tanggul Wetan 02 Kabupaten Jember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Jumlah 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

JEMBER TAHUN PELAJARAN

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan yang penting dan. efektif dalam membina sumber daya manusia yang berkualitas, karena

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan pada siswa Kelas 6 SDN Darungan 02 semester I tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 21 anak untuk mata pelajaran IPA tentang Ciri khusus yang dimiliki hewan. Hampir disemua proses pembelajaran, nilai yang diperoleh siswa ini masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).Standar ketuntasan minimal nilai siswa secara individu adalah 75, secara klasikal nilai ketuntasan minimal harus mencapai 75% dari jumlah siswa, sedangkan pada tahap pra siklus ini hanya 6 siswa (25%) yang tuntas nilainya dari 21 siswa, sedangkan sejumlah 15 siswa (75%) masih mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal Berkaitan dengan hal tersebut di atas peneliti dapat memberikan gambaran tentang tujuan ini yang menyangkut berbagai aspek. Sehingga tujuan penelitian ini akan benar-benar mengarah pada rumusan masalah yang ada. Adapun tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengidentifikasi ciri khusus yang dimiliki hewan di Kelas 6 SDN Darungan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun 2010/2011 melalui metode STAD. Pada siklus I Siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai 70) sebanyak 6 anak atau sebesar 29% dari total 21 siswa. Sisanya sebanyak 15 siswa atau sebesar 71% dari total 21 siswa belum mencapai KKM. Pada siklus I ini standar ketuntasan minimal individu dan klasikal belum tercapai, karena hanya 29% siswa yang mendapat tuntas nilai 70. dan pada siklus II Rata-rata nilai kelas mencapai 84,00. Siswa yang mencapai KKM (nilai 70) sebanyak 21 anak atau sebesar 100 % dari total 21 siswa. Pada siklus II ini standar ketuntasan minimal individu dan klasikal sudah tercapai, karena 100% siswa sudah mencapai nilai tuntas, yaitu 70 Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA PENDAHULUAN Seorang guru harus memiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan proses pembelajaran. Tugas guru sangat berat terutama dalam mengatur proses pendidikan disamping tugas lain. Dalam pembelajaran IPA ada dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran IPA adalah pembentukan sifat dengan berpikir kritis, kreatif dan konkret. Untuk pembinaan hal tersebut, kita perlu memperhatikan daya imajinasi dan rasa ingin tahu dari anak usia SD. Tiga hal tersebut harus dipupuk dan ditumbuh kembangkan. Siswa harus dibiasakan untuk diberi kesempatan bertanya dan berpendapat, sehingga diharapkan proses pembelajaran IPA lebih bermakna. Dalam buku Pengembangan Pembelajaran IPA SD, Leo Sutrisno, dkk (2007: 1-19), secara 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

186 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 1-194, Mei 2014 ringkas dapat dikatakan IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkankesimpulan yang betul (truth). Jadi, IPA mengandung tiga hal : proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya benar), dan produk (kesimpulannya betul). Dalam pembelajaran IPA di SD, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode, dan tehnik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Dalam pembelajaran IPA siswa dibawa ke arah mengamati, menebak, berbuat, mencoba, mampu menjawab pertanyaan mengapa, dan kalau mungkin mendebat. Prinsip belajar aktif inilah yang diharapkan dapat menumbuhkan sasaran pembelajaran IPA yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Berdasarkan problematik tersebut di atas maka model sajian pembelajaran kooperatif merupakan jawaban mengatasi kendala di atas, karena pembelajaran kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung dalam kelompok kecil saling berbagi ide-ide dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Model pembelajaran kooperatif ini melibatkan partisipasi siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa. Menurut Davidson dan Kroll (dalam Hobri, 2009:45). STAD merupakan salah satu metode pembelajaran yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang menggunakan pendekatan kooperatif. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif ( herdian : 2009) Laporan perbaikan pembelajaran ini penulis buat berdasarkan hasil evaluasi atas proses pembelajaran sebanyak 2 siklus, pada siswa Kelas VI SDN Darungan 02 semester I tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa 21 anak pada mata pelajaran IPA tentang Ciri khusus yang dimiliki hewan. Dalam evaluasi atas proses pembelajaran tersebut untuk pra siklus, nilai yang diperoleh siswa masih dibawah

Sumono : Penggunaan Metode Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar 187 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Standar ketuntasan minimal nilai siswa secara individu adalah 75, secara klasikal nilai ketuntasan minimal harus mencapai 75% dari jumlah siswa, sedangkan pada tahap pra siklus ini hanya 6 siswa (25%) yang tuntas nilainya dari 21 siswa, sedangkan sejumlah 15 siswa (75%) masih mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode STAD. Metode STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompoknya 4 5 orang siswa secara heterogen (dalam Trianto,2010:68). Slavin (dalam Nur,2000:26) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orangyang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim, mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan metode STAD dalam mengidentifikasi ciri khusus yang dimiliki hewan di Kelas 6 SDN Darungan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun pelajaran 2010/2011?.(2) bagaimanakah aktivitas siswa selama penerapan metode STAD dalam mengidentifikasi ciri khusus yang dimiliki hewan di Kelas 6 SDN Darungan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun pelajaran 2010/2011?. (3) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan metode STAD dalam mengidentifikasi ciri khusus yang dimiliki hewan di Kelas 6 SDN Darungan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun pelajaran 2010/2011?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui penerapan metode STAD dalam mengidentifikasi ciri khusus yang dimiliki hewan di Kelas 6 SDN Darungan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun pelajaran 2010/2011?, (2) untuk mengetahui aktivitas siswa selama penerapan metode STAD dalam mengidentifikasi ciri khusus yang dimiliki hewan di Kelas 6 SDN Darungan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun pelajaran 2010/2011. (3) peningkatan hasil belajar siswa

188 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 1-194, Mei 2014 dalam mengidentifikasi ciri khusus yang dimiliki hewan di Kelas 6 SDN Darungan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun 2010/2011 melalui metode STAD. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI SDN Darungan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Jumlah siswa 21 siswa terdiri dari laki-laki 9 anak dan perempuan 12 anak. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang direncanakan maksimum dua siklus. Jika siklus pertama sudah mencapai hasil yang diinginkan yaitu 75% dari seluruh siswa sudah tuntas secara individual, maka pelaksanaan siklus dihentikan, tetapi jika hasil yang dicapai belum seperti yang diinginkan maka dilanjutkan pada siklus yang kedua. Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran metode STAD. Kemampuan siswa dibedakan menjadi tuntas dan tidak tuntas. Penelitian ini dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu: a. Perencanaan Tindakan Perencanaan dilakukan sebelum pelaksanaan siklus. Tindakan yang yang dilakukan pada tahap ini adalah (1) Membuat rencana pembelajaran mata pelajaran IPA kompetensi dasar ciri khusus yang dimiliki hewan. (2) Membuat soal tes evaluasi akhir. (3) Membuat lembar observasi kegiatan pembelajaran. (4) Membuat alat evaluasi akhir. (4) Meminta teman sejawat untuk mengamati (observasi) kegiatan pembelajaran b. Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan Awal pada awal pembelajaran guru melakukan absensi, memasang alat peraga, dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa. 2. Kegiatan Inti. Guru menjelaskan tentang ciri khusus yang dimiliki hewan, kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Setelah siswa memahami materi guru memberikan pertanyaan secara lesan dan di jawab oleh beberapa siswa, sebagai tindak lanjut guru memberikan penguatan hasil jawaban siswa. Selama proses pembelajaran observer mengamati kegiatan guru dan siswa. 3. Kegiatan Akhir

Sumono : Penggunaan Metode Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar 189 Siswa mengerjakan lembar tes akhir. Setelah lembar soal dikumpulkan siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi pembelajaran. Kegiatan yang terakhir, guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan lembar observasi (pengamatan) kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pra siklus diamati oleh teman sejawat untuk membantu meneliti dalam merekam data. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran. Sedangkan dalam mengukur kemampuan siswa dalam materi pelajaran, peneliti memakai lembar tes evalusi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Sedangkan dalam penentuan ketuntasan belajar peneliti berpedoman kepada persentase dalam kriteria efektifitas hasil belajar siswa. Adapun hasil data observasi dan hasil nilai tes evaluasi terlampir. d. Refleksi. Pada tahap ini, refleksi dilakukan untuk mengkaji kembali hasil pelaksanaan pembelajaran pra siklus, untuk menentukan tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus I. Pada pembelajaran pra siklus terdapat kelemahan pada penyampaian materi. Adapun kelemahan tersebut adalah: guru hanya menggunakan metode ceramah, siswa kurang minat dengan materi pelajaran, tidak ada tugas yang diberikan kepada siswa, guru tidak memeriksa pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Siswa jenuh karena hanya mendengarkan cerita atau ceramah dari guru, kurangnya keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun kelebihan dari pembelajaran pra siklus adalah sudah ada siswa yang mendapatkan nilai tuntas. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar. Setelah melakukan perbaikan pembelajaran setiap siswa diberi tes formatif yaitu siklus I dan tes formatif siklus II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses perbaikan pembelajaran. Adapun data penilaian dalam proses perbaikan pembelajaran persiklus adalah sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Per Siklus No Urut Nilai Nilai Siklus I Nilai Siklus II Siswa Prasiklus 1 65 95

190 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 1-194, Mei 2014 No Urut Nilai Siswa Prasiklus Nilai Siklus I Nilai Siklus II 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 65 75 70 70 70 75 75 75 75 95 95 70 95 95 70 JUMLAH 1315 1470 1765 RATA-RATA 63 70 83 Berdasarkan Tabel 1 di atas, perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan peningkatan. Hal ini ditujukan dengan nilai rata-rata persiklusnya terus mengalami perbaikan. Rangkuman dari ketiga siklus adalah sebagai berikut Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tes Siswa Pada Mata Pelajaran IPA HASIL HASIL HASIL NO URAIAN PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 1 Nilai rata-rata hasil formatif 63 70 83 2 Jumlah siswa yang tuntas 6 11 21 3 Prosentase ketuntasan 29 % 52 % 100 % Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil formatif, jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan pada setiap siklus. 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 Siklus I Siklus II

Sumono : Penggunaan Metode Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar 191 Gambar 1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 1. Pra Siklus Untuk mengatasi permasalahan pada pembelajaran pra siklus, dalam diskusi dengan teman sejawat ditemukan masalah tidak adanya tugas yang diberikan dalam penyampaian materi pelajaran. Rata-rata nilai kelas hanya 59,16. Siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai 75) sebanyak 6 orang atau sebesar 25% dari total 24 siswa yang hadir pada pra siklus. Sisanya sebanyak 18 siswa atau sebesar 75% dari total 24 siswa belum mencapai ketuntasan minimal. Pada pra siklus ini standar ketuntasan minimal individu dan klasikal belum tuntas, karena hanya 25% siswa yang mendapat tuntas nilai 75. Pada kegiatan pembelajaran guru hanya memberikan penjelasan tanpa memberikan tugas kelompok kepada siswa. Guru kurang bisa mengelola kelas sehingga materi yang disampaikan tidak dapat direspon oleh siswa. Hal ini mengakibatkan hasil evaluasi sangat tidak memuaskan. Situasi kelas pada saat pembelajaran awal pelajaran IPA tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa banyak yang tak mendengarkan penjelasan dari guru. Sebagian siswa ada yang bermain sendiri, bersenda gurau dengan teman, bahkan ada beberapa siswa yang malas untuk mencatat penjelasan dari guru. Melihat hasil temuan pada pembelajaran awal disusun rencana tindakan pada perbaikan pembelajaran I. Rencana ini mengarah pada penerapan metode STAD. 2. Siklus I Berdasarkan pada perbaikan pembelajaran I dengan penerapan metode STAD, hasil yang diharapkan masih belum optimal. Hal ini terlihat dari kenaikan nilai rata-rata nilai siswa belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Siswa yang mencapai ketuntasan nilai (nilai 70) sebanyak 6 anak atau sebesar 29% dari total 21 siswa. Sisanya sebanyak 15 siswa atau sebesar 71% dari total 21 siswa belum mencapai KKM. Pada siklus I ini standar ketuntasan minimal individu dan klasikal belum tercapai, karena hanya 29% siswa yang mendapat tuntas nilai 70.

192 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 1-194, Mei 2014 Pada kegiatan pembelajaran guru hanya memberikan tugas kepada siswa secara individu. Guru masih kurang dalam mengelola kelas sehingga materi yang diterima siswa belum dapat mencapai hasil yang maksimal. Hal ini mengakibatkan hasil evaluasi belum memuaskan. Situasi kelas saat berlangsung pembelajaran kurang memenuhi harapan. Hal ini terjadi akibat tidak adanya pembelajaran secara kelompok. Pemberian tugas individu belum mampu menarik minat siswa. Hal ini disebabkan siswa belum mampu bekerja secara individu. Melihat hasil temuan pada perbaikan pembelajaran siklus I disusun rencana tindakan pada perbaikan pembelajaran siklus II. Rencana ini mengarah pada penerapan metode STAD. 3. Siklus II Pada perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menerapkan metode STAD. Selain itu peneliti membentuk kelompok agar siswa ikut terlibat dan aktif dalam pembelajaran. Tingkat penguasaan materi pelajaran menjadi optimal, hal ini terlihat dari hasil tes akhir yang dicapai oleh siswa. Rata-rata nilai kelas mencapai 84,00. Siswa yang mencapai KKM (nilai 70) sebanyak 21 anak atau sebesar 100 % dari total 21 siswa. Pada siklus II ini standar ketuntasan minimal individu dan klasikal sudah tercapai, karena 100% siswa sudah mencapai nilai tuntas, yaitu 70. Penerapan metode STAD mampu meningkatkan hasil perolehan nilai siswa. Bimbingan kepada kelompok dalam memahami meteri pelajaran membuat kegiatan pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Suasana kelas menjadi menyenangkan karena semua anggota kelompok merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang mengidentifikasi ciri khusus yang dimiliki hewan pada siswa kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul berjalan dengan lancar. Dalam metode STAD, disamping dilakukan di dalam kelas siswa juga kita ajak pembelajaran di luar kelas, agar siswa

Sumono : Penggunaan Metode Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar 193 dapat memahaminya lebih dalam lagi. Untuk menciptakan suasana yang mendukung bagi siswa untuk memahami materi, maka siswa harus dilibatkan dalam metode Kooperatif ini. Tahap pertama dalam menciptakan suasana yang mengasyikan bagi siswa dan tidak tegang adalah merangsang minat siswa dengan cara melibatkan siswa untuk terfokus pada materi yang diajarkan. Berdasarkan metode Kooperatif yang menarik, siswa dapat merespon materi yang diajarkan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Respon siswa dapat berupa menjawab soal-soal dengan benar dan mendapatkan nilai yang memuaskan. 2. Peningkatan aktivitas belajar siswa, tampak saat siswa melakukan diskusi kelompok, siswa aktif bekerja sama dengan anggota kelompok, siswa semakin aktif bertanya, siswa sangat antusias dalam menyelesaikan tugas yang ada pada lembar kerja siswa dan suasana berubah menjadi kelas yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3. Peningkatan hasil belajar siswa, tampak pada hasil evaluasi yang menunjukkan adanya peningkatan pada perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II. Pada pembelajaran awal nilai rata-rata siswa hanya 63 meningkat pada perbaikan pembelajaran siklus I menjadi 70 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II naik menjadi 84,00. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, beberapa hal yang harus dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran IPA tentang ciri khusus yang dimiliki hewan khususnya meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam mengikuti materi pembelajaran adalah : 1. Khususnya dalam pembelajaran IPA guru dituntut lebih kreatif, sehingga siswa dapat menyerap materi secara optimal. 2. Metode STAD dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa menjadi lebih aktif terlibat. 3. Bagi penulis lain yang ingin mengadakan penelitian sejenis, disarankan agar dapat melengkapi kekurangan dari penelitian ini sehingga lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA

194 Pancaran, Vol. 3, No. 2, hal 1-194, Mei 2014 Herdian. 2009. Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division). http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/modelpembelajaran-stad-studentteamachievement-division/. Juli 2010 Hobri. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jember: FKIP Universitas Jember. Leo Sutrisno, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Dikti Nur, M. dan Wikandari, P. R. 2000. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. Surabaya: PSMS Program Pascasarjana Unesa. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.