Ayundyah Kesumawati. May 31, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Pokok Bahasan: Chi Square Test

Ayundyah Kesumawati. April 27, 2015

STATISTIK PERTEMUAN XI

Chi Square Test. Edi Minaji Pribadi, SP., MSc. Pokok Bahasan: Oleh:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Statistika (MMS-1403)

Uji chi-kuadrat merupakan pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-benar terjadi (selanjutnya disebut dengan

Ayundyah Kesumawati. April 20, 2015

QUIZ AKHIR SEMESTER GANJIL 2004/2005 TULISKAN PADA LEMBAR JAWABAN ANDA :

Uji Mengenai Variansi dan Proporsi. Oleh Azimmatul Ihwah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

The Central Limit Theorem

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

Bab 5 Distribusi Sampling

BAB 2 LANDASAN TEORI

Chi Square Test. Pokok Bahasan: Oleh:

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

PROSEDUR UMUM. Langkah 1 : tentukan hipotesis 0 (H 0 ) dan anti hipotesis (H 1 )

Distribusi Sampling. Ayundyah K., M.Si. PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015

BAB 6 PENAKSIRAN PARAMETER

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM.

UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30

PENGUJIAN HIPOTESIS. 100% - 5 % = 95% (Ho di terima) 2,5% (Ho ditolak) 2,5% ( Ho ditolak ) - Zα 0 Zα

UJI INDEPENDEN ANTARA DUA FAKTOR

DISTRIBUSI SAMPLING. Berdistribusi normal dengan rataan. Dan variasi

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Energi (KKPE) dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumedang.

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

STATISTIK PERTEMUAN X

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIKA II (BAGIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. 2,5% (Ho ditolak) 2,5% ( Ho ditolak )

CHI SQUARE. Pengantar

ANALYSIS OF VARIANCE

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSPEKTORAT JENDERAL DIKLAT METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PARUNG BOGOR, MEI 2005 TEKNIK SAMPLING

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

DISTRIBUSI SAMPLING besar

OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

Statistika Industri I Introduction dan Penyajian Data. Azimmatul Ihwah TIP FTP UB

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

UJI ANOVA. Imam Gunawan DISTRIBUSI F

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

DESAIN ACAK SEMPURNA 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya

BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG KONTINU. Normal, Gamma, Eksponensial, Khi-Kuadrat, Student dan F

PENGUJIAN HIPOTESIS 2

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random

BIOSTATISTIK HIPOTESIS UNTUK PROPORSI MARIA ALMEIDA ( ) NURTASMIA ( ) SOBRI ( )

PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

Makalah Statistika Distribusi Normal

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

5. Fungsi dari Peubah Acak

Uji Hipotesis Mengenai Rataan (Hypothesis Test on the Mean) Oleh Azimmatul Ihwah

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB IV INFERENSI STATISTIK SATU POPULASI SEMBARANG

PENGUJIAN HIPOTESA #1

BAB 2 LANDASAN TEORI. KB (Keluarga Berencana) adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah

UJI CHI KUADRAT (χ²)

BAB IV HASIL PENELITIAN

Desain Acak Sempurna Dosen pertemuan 1 s/d 8 : Lely Riawati, ST., MT

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIKA SOSIAL. Uji Chi Square MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09

II. TINJAUAN PUSTAKA. real. T dinamakan himpunan indeks dari proses atau ruang parameter yang

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

BAB 2 LANDASAN TEORI

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #5 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

KONSEP NILAI HARAPAN KUADRAT TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS (3)

Transkripsi:

Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII May 31, 2015

Dalam praktek, pengujian hipotesis dapat mencakup lebih dari dua proporsi. Misalnya, persentase sejenis barang yang rusak 3 pabrik adalah sama (tidak berbeda); persentase penduduk yang setuju KB dari 4 desa adalah sama; dan lain sebagainya. Pada umumnya, yang dibicarakan adalah perbandingan tentang proporsi/persentase yang sama. Hipotesis untuk kasus diatas dituliskan sebagai berikut H 0 : p 1 = p 2 =... = p j = p k (= p) H 1 : paling sedikit ada dua yang tidak sama

Misalkan kita mempunyai k sampel acak dari k populasi. Elemen-elemen sampel dibagi menjadi dua kategori yaitu disebut sukses dan tidak sukses sebagai dengan n 1 = k n 1j, n 2 = j=1 k n 2j, n j = j=1 2 n ij, n = j=1 2 = i=1 k j=1 n j dengan n ij = banyaknya elemen dengan karakteristik i = (i = 1,2) dari sampel j (j=1,2,..,k)

Kalau kita anggap p sebagai proporsi sukses yang sebenarnya (menurut hipotesis, proporsi ini akan sama untuk seluruh populasi sebanyak k), parameter p tidak diketahui nilainya meskipun dapat diestimasi sebagai berikut: ˆp = n 11 + n 12 +... + n 1k n = n 1 n adalah penduga p. Kemudian hitung nilai e ij = frekuensi harapan. Apabila penduga p, yaitu n 1, dikalikan dengan n banyaknya elemen (banyaknya eksperimen) untuk setiap sampel (ada k sampel), maka untuk sampel 1, akan ( diperoleh n1 ) banyaknya sukses yang kita harapkan, ˆp 1 = n 1 ; ( n n1 ) untuk sampel 2 ˆp 2 = n 2 ; untuk sampel j ( n n2 ) ( n1 ) ˆp j = n j ; dan untuk sampel k ˆp k = n k n n

Sedangkan, banyaknya elemen dengan karakteristik tidak sukses dapat diperoleh dengan jalan mengurangi banyaknya elemen setiap sampel dengan banyaknya sukses yang lain diharapkan. e ij adalah frekuensi harapan untuk baris i dan kolom j atau sampai sampel j. Dimana e ij = (n j)(n i ) n dengan i = 1,2; j = 1, 2,..., k Untuk menguji hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara proporsi dari K populasi dengan alternatif ada perbedaan, maka dipergunakan pengujian chi-kuadrat dengan simbol χ 2 χ 2 0 = 2 k (n ij e ij ) 2 e ij i=1 j=1 dimana χ 2 0 mengikuti fungsi χ2 dengan df = (k-1) Kemudian, jika χ 2 0 χ2 α, keputusan Tolak H 0 dan sebaliknya. ini menggunakan tabel χ 2 dengan derajat bebas (k-1).

Contoh Seorang pemilik pabrik berpendapat bahwa presentase barang produksi yang rusak selama 3 hari berturut-turut sama. Maksudnya, p 1 = p 2 = p 3, yaitu presentase barang yang rusak dari hari pertama sama dengan ahri kedua sama dengan hari ketiga. Setelah diselidiki, didapattkan data sbb: Dengan menggunakan α = 0, 05, ujilah pendapat tersebut?

Seorang pejabat BKKBN berpendapat bahwa tidak ada perbedaan persentase penduduk yang setuju KB dari empat tingkat pendidikan dengan alternatif ada perbedaan (tidak setuju). Untuk menguji pendapatnya itu, telah diteliti sebanyak 1600 orang penduduk dari berbagai tingkatan pendidikan dan hasilnya sbb Dengan menggunakan α = 0, 01, ujilan pendapat tersebut?

Persoalan yang baru saja diuraikan di atas, membagi hasil percobaan menjadi 2 kategori yaitu sukses dan tidak sukses. Pembagian kategori bisa lebih dari dua. Misalkan kategorinya adalah r kategori (r > 2). Data hasil penelitian untuk menguji hipotesis dapat disajikan dalam bentuk tabel yang disebut r by k contingency table, sebagai berikut:

1. Hipotesis untuk tabel kontingensi di atas adalah H 0 : p 11 = p 12 =... = p 1j =... = p 1k p 21 = p 22 =... = p 2j =... = p 2k. p i1 = p i2 =... = p ij =... = p ik. p r1 = p r2 =... = p rj =... = p rk H 1 : Tidak semua proporsi sama 2. Statistik Uji untuk adalah χ 2 0 = r k (n ij e ij ) 2 e ij i=1 j=1 mengikuti fungsi χ 2 dengan derajat bebas = (r-1)(k-1) 3. Daerah penolakan: χ 2 0 > χ 2 α

Contoh Ada empat bank, katakanlah B 1, B 2, B 3, dan B 4. Nasabah dari keempat bank tersebut ditanya, apakah mereka sudah puas dengan pelayanan dari bank-bank tersebut. Jawaban mereka dikategorikan menjadi 3 yaitu puas, cukup puas dan tidak puas. Ada pendapat yang mengatakan bahwa proporsi nasabah yang puas, cukup puas dan tidak puas adalah sama untuk semua bank, dengan alternatif bahwa proporsi-proporsi tersebut tidak sama. Untuk menguji pendapat tersebut kemudian dilakukan penelitian terhadap 600 orang nasabah, yang dipilih secara acak sebagai sampel, dengan rincian 100 orang dari B 1, 200 orang dari B 2, 160 orang dari B 3, dan 140 orang dari B 4. Banyaknya nasabah yang memberikan jawaban puas, cukup puas dan tidak puas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Dengan menggunakan α = 0,05, ujilah pendapat tersebut?

Hipotesis untuk Dua Varians Kadang-kadang peneliti ingin membandingkan variansi dua populasi, khususnya jika variabilitas dipandang merupakan indikator penting kinerja suatu perlakuan. Contoh variabilitas untuk satu populasi telah dipelajari pada pertemuan yang lalu. Prosedur Statistik untuk membandingkan variansi dua populasi berdasarkan anggapan-anggapan berikut: Anggapan (Asumsi): a. X 1, X 2,..., X n sampel random dari populasi normal N(µ, σ 2 1 ) b. Y 1, Y 2,..., Y n sampel random dari populasi normal N(µ, σ 2 2 ) c. Kedua sampel tersebut independen.

Hipotesisnya dirumuskan sebagai : H 0 : σ1 2 = σ2 2 (σ1 2 σ2 2 = 0) H 1 : σ1 2 σ2 2 (σ1 2 σ2 2 0) dengan statistik Uji F 0 = S 2 1 S 2 2 dimana F 0 mengikuti fungsi F dengan derajat kebebasan sebesar (n 1 1),(n 2 1). F 0 disebut juga F observasi dan dipergunakan sebagai kriteria pengujian.. S 2 1 = 1 n 1 1 n i=1 (X i1 X 1 ) 2 dan S 2 2 = 1 n 2 1 n (X i2 X 2 ) 2 i=1

S1 2 dan S 2 2 varians sampel dan merupakan penduga σ2 1 dan σ2 2. Angka ini diperoleh dari dua sampel yang bebas satu sama lain, yang ditarik dari dua populasi. Apabila sampel tersebut besar, varians sampel akan mendektai varians sebenarnya yang dihitung dari seluruh elemen populasi S1 2 dan S2 2 (mendekati σ2 1 dan σ2 2 ). Dalam hal ini, apabila H 0 benar, nilai F 0 akan mendekati 1. Maka dari itu, nilai F 0 yang mendekati 0 atau menjauhi 1, akan membuat kita cenderung menolak H 0. Tabel F hanya memberikan nilai F yang besar untuk kurva sebelah kanan. Itulh sebabnya kita harus membuat varians sampel dengan nilai yang besar sebagai pembilang dan nilai yang kecil sebagai penyebut di dalam menghitung F 0 = S 1 2. Jadi, selalu usahakan agar S 2 1 > S 2 2 S 2 2

Contoh Seorang insinyur peternakan mempunyai anggapan bahwa variasi berat badan ternak yang diberi sejenis makanan ternak dari dua merek/pabrik berbeda, katakan A dan B adalah sama (tidak berbeda); dengan alternatif tidak sama. Untuk menguji pendapatnya itu, 50 ekor ternak dipilih secara acak sebagai sampel. 25 ekor diberi makanan A dan yang 25 diberi makanan B. Setelah 3 bulan, berat badan ternak-ternak tersebtu ditimbang, dan varians beratnya dihitung. Dengan makanan A, varians berat badan adalah 900 pon; sedangkan dengan makanan B, varians berat badan adalah 1400 pon. dengan α = 0, 05, ujilah pendapat tersebut.