BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori dan Literatur 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi memiliki beberapa definisi dari para ahli. Menurut Jones, Utama, Frensidy, Ekaputra dan Budiman (2009:3) investasi adalah sebagai berikut: An investment can be defined as the commitment of fund to one or more assets that will be held over some future time periode. The field of investment, therefore involves the study of the investment process. Investment is concerned with the management of an investor s wealth, which is the sun of current income and the present value of all future income. Sementara itu menurut Martalena dan Malinda (2011:1), Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. 2.1.2 Jenis-jenis Investasi Jenis-jenis investasi menurut Martalena dan Malinda (2011:2), Investor dapat melakukan investasi dalam berbagai jenis aset, antara lain real assets dan financial assets. Real assets Investasi dalam bentuk nyata (dapat dilihat, diukur, disentuh). Contoh: tanah, bangunan, emas, dan lain-lain. 9
Financial assets Investasi dalam bentuk surat berharga. Financial assets yang bersifat jangka pendek diperdagangkan di pasar uang, sedangkan yang bersifat jangka panjang diperdagangkan di pasar modal. Contoh: commercial paper, sertifikat deposito, saham, obligasi, reksadana. Sedangkan menurut Salim (2010:11-279), jenis-jenis investasi yang paling gampang dan paling aman adalah sebagai berikut: Tabungan Konsep tabungan tersebut sudah mendarah daging dalam kehidupan kita, konsep tersebut mengajak kita untuk menyimpan sisa dana yang ada. Dalam hal ini, dana yang disimpan adalah sisa dana, berarti banyak orang yang mengatakan bahwa tidak memiliki tabungan karena tidak memiliki sisa lagi dari penghasilannya. Deposito Dalam deposito, ada beberapa komponen yang harus diperhitungkan selain bunga, yaitu tenor waktu dan juga penalti. Tenor merupakan jangka waktu dana yang disimpan tidak boleh diambil, misalnya satu bulan, tiga bulan, enam bulan, atau dua belas bulan. Selama jangka waktu tersebut, kita akan mendapatkan bunga sesuai dengan yang dijanjikan. Jika kita terpaksa mencairkan deposito yang kita miliki sebelum jatuh tempo, kita akan dikenai biaya penalti. Emas Emas merupakan logam mulia yang sangat diminati oleh banyak orang. Orang rela mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mendapatkan logam mulia yang memiliki beragam bentuk ini. Investasi properti Investasi properti merupakan pembelian terbesar dalam hidup seseorang. Pertumbuhan properti jauh lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan manusia 10
sehingga tidak mengherankan jika harganya hampir selalu naik dari waktu ke waktu. Pasar uang (valuta asing) Transaksi mata uang asing ini tidak hanya diminati oleh investor dari Indonesia, tetapi juga oleh begitu banyak pelaku pasar di seluruh dunia. Satu negara yang ada di belahan bumi utara memiliki perbedaan waktu dengan negara yang berada di belahan bumi selatan. Hal ini mengakibatkan transaksi mata uang asing berlangsung terus-menerus selama dua puluh empat jam. Saham Saham adalah bentuk penyertaan modal dalam sebuah perusahaan. Ketika kita memiliki saham sebuah perusahaan maka bisa dikatakan kita memiliki perusahaan tersebut sebesar persentase tertentu sesuai dengan jumlah lembar saham yang kita miliki. Reksadana Reksadana merupakan sebuah jenis investasi yang berusaha untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dana-dana tersebut akan dikelola dan dikembangkan dalam berbagai macam instrument investasi yang lainnya oleh orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Obligasi Merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang bisa dipindahtangankan. Surat ini berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. 11
2.1.3 Tipe Investor Saat Investasi Tipe investor tentu berbeda-beda saat melakukan investasi, profil resiko investor menurut Malinda (2010:7) setiap orang memiliki profil resiko yang berbeda-beda, menurut para profesional ada tiga tipe profil resiko: Tipe konservatif: umumnya menyukai tabungan,asuransi, properti Tipe moderat: seimbang,umumnya menyukai, reksadana, franchise Tipe agresif: umumnya menyukai, saham, buka usaha sendiri Sementara profil resiko menurut Lim (2013) Three different risk profile investors: the conservative investor, the moderate risk investor and the risk-taker. Within these three types of offerings, there will be a conventional and a Shariahcompliant assets option to suit different investor s needs and belief. 2.1.4 Pengertian, Fungsi dan Peran Pasar Modal Pasar Modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Menurut Widoatmodjo (2012:15). Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Sedangkan menurut jurnal ilmiah karya Telaumbanua dan Sumiyana (2008): Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat. Konsep dari pasar yang efisien ini menyatakan bahwa pemodal selalu memasukkan 12
faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka, sehingga informasi tersebut selalu terrefleksikan pada harga yang mereka transaksikan. Sementara itu definisi pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011:2) adalah sebagai berikut: Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrument derivatif maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan terkait lainnya. Mengacu pada pernyataan Martalena dan Malinda (2011) pengertian pasar modal dapat dikemukakan sebagai tempat yang menawarkan berbagai instrument keuangan dalam bentuk surat berharga berupa saham, warrant, obligasi (surat hutang), reksa dana, dan efek lainnya. Ketika pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) melakukan transaksi perdagangan dengan pihak investor yang kelebihan dana maka terjadilah kegiatan jual-beli dipasar modal. Dana segar yang diperoleh perusahaan dari investor akan dimanfaatkan untuk memperluas kegiatan bisnis atau memperbaiki kondisi keuangan yang kurang sehat sehingga kegiatan usaha perusahaan dapat berjalan lancer kembali. Kembali menurut pernyataan Martalena dan Malinda (2011:3-12) fungsi, manfaat dan lembaga yang berperan di pasar modal, di antaranya adalah: 1. Fungsi ekonomi dari pasar modal Pasar modal memiliki peranan yang penting dalam perekonomian suatu Negara karena memiliki 4 fungsi, yaitu: a. Fungsi saving Pasar modal dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menghindari penurunan mata uang karena inflasi. 13
b. Fungsi kekayaan Masyarakat dapat mengembangkan nilai kekayaan dengan berinvestasi dalam berbagai instrument pasar modal yang tidak akan mengalami penyusutan nilai sebagaimana yang terjadi pada investasi nyata, misalnya rumah atau perhiasan. c. Fungsi likuiditas Instrumen pasar modal pada umumnya mudah untuk dicairkan sehingga memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya dibandingkan rumah dan tanah. d. Fungsi pinjaman Pasar modal merupakan sumber pinjaman bagi pemerintah maupun perusahaan membiayai kegiatannya. 2. Peran dan manfaat pasar modal: a. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. b. Pasar modal sebagai alternatif investasi. c. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. d. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional dan transparan. e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. 3. Lembaga pasar modal: a. Bursa efek b. Perusahaan efek c. Penasihat investasi d. Lembaga kliring dan penjamin (LKP) e. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP) f. Perusahaan publik g. Reksadana 14
h. Kustodian i. Biro administrasi efek j. Wali amanat k. Pemeringkat efek l. Penjamin emisi efek m. Perantara pedagang efek n. Manajer investasi 2.1.5 Pengertian Saham Saham merupakan instrument utama yang diperdagangkan di pasar modal yang memiliki beberapa definisi menurut para ahli diantaranya: 1. Menurut Salim (2010:223) difinisi saham yaitu: Saham adalah bentuk penyertaan modal dalam sebuah perusahaan. Ketika kita memiliki saham sebuah perusahaan maka bisa dikatakan kita memiliki perusahaan tersebut sebesar persentase tertentu sesuai dengan jumlah lembar saham yang kita miliki. 2. Keterkaitan saham dengan perusahaan, menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:5) adalah sebagai berikut: Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditamankan di perusahaan tersebut. 15
3. Widoatmodjo (2012:55), secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai: Tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham. 2.1.5.1 Jenis-jenis Saham Secara umum ada beberapa jenis saham yang dikenal di Pasar Modal menurut Martalena dan Malinda (2011:13), yaitu : Saham ada 2 macam, yaitu saham biasa dan saham preferen: Saham biasa memiliki karakteristik: - Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi. - Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang diterapkan pada rapat umum pemegang saham. - Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham. - Hak memesan efek terlebih dulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat. Saham preferen memiliki karakteristik: - Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap. - Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa jika perusahaan dilikuidasi. - Dapat dikonversi menjadi saham biasa. 2.1.5.2 Keuntungan dan Resiko Investasi pada Saham Berikut ini adalah macam-macam keuntungan dan resiko investasi pada saham menurut Martalena dan Malinda (2011:13-14). 16
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu: Dividen: Merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Capital gain: Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Sebagai instrument investasi, saham memiliki resiko, antara lain: Capital loss: Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi di mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Resiko likuidasi: Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini, hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi. 2.1.6 Metode Analisis Investasi 2.1.6.1 Analisis Ekonomi Analisis ekonomi menurut Martalena dan Malinda (2011:48) adalah: Kondisi perekonomian memengaruhi pasar dan keadaan pasar akan memengaruhi pemodal memperkirakan perubahan perekonomian/pasar. Kondisi pasar mencerminkan kondisi ekonomi sehingga perubahan ekonomi akan terlihat pada kondisi pasar. Akan tetapi, kondisi pasar merupakan cerminan harapan pemodal terhadap kondisi ekonomi yang akan datang. Jadi analisis ekonomi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sektor-sektor mana saja yang kontribusinya berpengaruh besar terhadap ekonomi di 17
suatu wilayah. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui kemampuan suatu wilayah dalam sektor perekonomian tertentu. 2.1.6.2 Analisis Fundamental Menurut Martalena dan Malinda (2011:47) mengatakan bahwa Analisis fundamental mempraktikkan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang memengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis fundamental adalah metode analisis yang dilakukan dengan data-data ekonomi dan kinerja perusahaan untuk mencari potensi perusahaan dimasa depan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan, seperti aktiva, laba, deviden, prospek manajemen perusahaan, sehingga dapat mengidentifikasi saham mana saja yang memiliki prospek cerah di masa depan atau sebaliknya dapat mengetahui saham yang kurang bagus dimasa depan. 2.1.6.3 Analisis Teknikal Berikut ini adalah pengertian analisis teknikal menurut beberapa ahli, antara lain: 1. Kirkpatrick dan Dahlquist (2011:9) What is technical analysis prices are determined by the expected of those already in the market and those contemplating getting in. 2. Syamsir (2008:5) Analisis teknikal dapat dikatakan sebagai sebuah analisa tentang pergerakan harga saham yang didasarkan dari pergerakan harga saham itu sendiri di masa yang lalu. 18
3. Zhu dan Zhou (2009) pengertian analisis teknikal adalah Technical analysis uses past prices and perhaps other past statistic to make investment decision. Proponen of technical analysis believe that these data contain important information about future movements of the stock market. 2.1.6.3.1 Metode Dasar Analisis Teknikal Menurut Forextiva Group (2010) ada 3 asumsi dasar yang perlu diketahui: 1. Market discount everything Bahwa pasar merupakan cerminan dari segala sesuatu termasuk pergerakan harga. Perubahan harga yang terjadi adalah hasil dari tindakan perdagangan (pembelian atau penjualan) yang dilakukan oleh para pelaku pasar dengan beragam latar belakang resiko, informasi, pengetahuan dan emosi psikologi yang berbeda. 2. Prices move in a trend Harga cenderung bergerak ke arah yang sama seperti sebelumnya selama beberapa periode. Pergerakan tersebut dapat naik, turun atau bergerak dalam area tertentu (sideway) sehingga membentuk pola-pola yang dapat diketahui analis. Analis teknikal percaya bahwa harga tidak bergerak secara acak, sehingga dapat diperkirakan. Apabila harga suatu aset bergerak turun pada akhir minggu ini, maka minggu depan pergerakan tersebut cenderung berlanjut, sampai ada tanda-tanda berakhirnya penurunan muncul secara jelas. 3. History repeats itself Pola-pola tertentu yang terbentuk oleh pergerakan harga yang terjadi di masa lalu bisa terulang dan menimbulkan efek yang sama di masa depan. Analis teknikal percaya bahwa perilaku manusia akan sama jika dihadapkan pada situasi tertentu yang mirip dengan situasi sebelumnya sehingga transaksi yang didasari oleh informasi, keinginan dan emosi secara masal cenderung akan berulang kembali. 2.1.6.3.2 Jenis-jenis Chart pada Analisis Teknikal Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli mengenai jenis-jenis chart yang telah lama dikenal dan dipakai secara luas, diantaranya: 19
Menurut Salim (2010:146-148) terdapat 3 jenis chart: 1. Line chart adalah jenis grafik yang paling sederhana karena hanya menyajikan data harga penutupan dalam sebuah periode yang berjalan dari waktu ke waktu. Periode waktu tersebut bisa kita pilih sesuai dengan apa yang kita inginkan, yaitu satu menit, lima menit, lima belas menit, tiga puluh menit, satu jam, satu hari, satu minggu, atau satu bulan. 2. Bar chart menyajikan data yang lebih lengkap dibandingkan dengan line chart. Dalam bar chart, kita dapat melihat harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low) dari sebuah komoditas dalam suatu periode dari waktu ke waktu. Harga open ditunjukkan oleh garis yang menuju ke kiri dan harga close ditunjukkan oleh garis yang menuju ke kanan. Ujung bawah adalah harga terendah dan ujung atas adalah harga tertinggi. 3. Candle stick menyajikan data yang persis dengan data yang disajikan oleh bar chart, hanya saja cara penyajiannya berbeda. Untuk saat ini, candlestick chart lebih banyak diminati oleh para trader karena harga naik disajikan dalam warna yang berbeda dengan harga turun. Dengan demikian, penyajian visual ini memudahkan kita mengamati harga. Sedangkan menurut Kirkpatrick dan Dahlquist (2011:16-18) ada 3 jenis chart yang digunakan: 1. Line charts is a line chart has price data on the vertical, or y, axis. On the horizontal, or x, axis it has a time measure (hour, days, weeks, etc.). Simple line charts are especially useful when studying long term trends. Because line charts display summary statistics, they are often used when information about several different variables is being plotted in the same graph. Sumber: http://forexrealm.com Gambar: 2.1 Contoh Line Chart 20
2. Bar charts, a bar chart shows at least there pieces of information: the high, the low, and the closing price for each time interval. Some bar chart also contain a fourth piece of price information, the opening price. Each time interval (that is, day, week, or five minutes) is represented by one bar. Sumber: http://dealing24.com Gambar: 2.2 Contoh Bar Chart 3. Candlestick chart, candlestick charts are similar to bar charts in their construction. Both charts use the high price, low price, and closing price, but candlestick charts always include the opening price. Sumber: http://chart-formations.com Gambar: 2.3 Contoh Candlestick Chart 21
2.1.6.3.3 Sejarah dan Karateristik Candlestick Chart Sejarah dan karakteristik candlestick menurut Parmadita (2013) bisa dikatakan berawal dari abad ke-16. Pada akhir tahun 1500-an hingga pertengahan tahun 1700-an, Jepang yang memiliki 60 provinsi merupakan negara dengan jalur perniagaan yang berkembang pesat. Antara abad ke-16 dan abad ke-17, Jepang tengah mengalami perang dahsyat antar daimyo (Tuan Feodal) yang saling memperebutkan wilayah kekuasaan. Jaman ini kemudian dikenal dengan sebutan Sengoku Jidai (jaman peperangan negara). Pada tahun 1700-an seorang pengusaha beras dari Jepang, Munehisa Homma yang paling terkenal dalam memprediksikan pergerakan harga-harga beras pada masanya dan masa yang belum terjadi dengan menggunakan harga-harga yang sudah lalu. Sebelumnya, saat tahun 1500 sampai 1600, Jepang merupakan negara yang dipenuhi peperangan antara daimyo (yang berarti Tuan Feodal) yang satu dengan daimyo yang lain untuk saling memperebutkan wilayah yang berdekatan. Perang ini tidak lain karena perseturan peperangan Negara. Kemudian hari, pada awal tahun 1600-an, muncul 3 orang Jenderal yang luar biasa bernama Nobunaga Oda, Kideyoshi Toyotomi, dan Ieyasu Tokugawa yang berhasil menyatukan Jepang selama 40 tahun ke depan. Prestasi dan usaha yang mereka dapatkan tetap diperingati dalam sejarah dan adat istiadat orang Jepang. Tahun 1755, Homma menulis buku berjudul San en Kinsen Hiroku, buku pertama tentang psikologi pasar. Dalam buku tersebut ia menyatakan bahwa aspek psikologis pasar penting untuk memperoleh kesuksesan dalam berbisnis dan emosi pedagang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga beras. Kemudian metode ini di 22
bawa oleh orang New Jersey, Amerika bernama Steve Nison lalu populerkan di kalangan para pedagang spekulatif, mulai dari saham hingga forex. Sumber: http://seputarforex.com Gambar 2.4 Badan Candlestick Karakteristik dari candlestick adalah sebagai berikut: 1. Candlesticks dibentuk oleh empat data harga ini: open, high, low and close. 2. Jika harga penutupan (close) lebih tinggi dari harga pembukaan (open), maka candlestick akan digambarkan sebagai kotak kosong. 3. Jika harga penutupan (close) lebih rendah dari harga pembukaan (open), maka candlestick akan digambarkan sebagai kotak berwarna. 4. Kotak candlestick disebut juga sebagai 'real body' atau badan. 5. Garis yang ada di atas dan di bawah 'real body' disebut dengan 'shadows' atau bayangan. 23
6. Ujung bagian atas dari 'shadow' disebut dengan 'high' dan menunjukkan harga tertinggi. 7. Ujung bagian bawah dari 'shadow' disebut dengan 'low' dan menunjukkan harga terendah. Badan canclestick mempunyai ukuran badan yang berbeda-beda. Badan yang berbentuk panjang menunjukkan tren penjualan atau pembelian yang fluktutif, jika badan semakin panjang maka semakin fluktuatif trennya. Sebaliknya, badan yang berbentuk pendek lebih stabil dan menunjukkan kecilnya aktivitas pembelian atau penjualan. Candlestick bayangan atas dan bawah menunjukkan informasi penting tentang suatu sesi trading. Bayangan bagian atas menunjukkan sesi perdagangan dengan harga tinggi, sementara itu bayangan bagian bawah menunjukkan sesi perdagangan dengan harga rendah. Candlestick dengan bayangan yang panjang menunjukkan aktivitas harga perdagangan terjadi jauh di atas atau di bawah harga pembukaan atau penutupan. Candlestick dengan bayangan yang pendek menunjukkan bahwa aktivitas harga perdagangan terjadi di dekat harga pembukaan atau penutupan. Sumber: http://seputarforex.com Gambar 2.5 Bayangan Candlestick 24
Jika candlestick memiliki bayangan atas yang panjang dan bayangan bawah yang pendek, itu menunjukkan bahwa pembeli (buyer) berupaya masuk sehingga sempat membuat harga naik akan tetapi kemudian diimbangi oleh datangnya penjual (seller) yang membuat harga kembali mendekati level pembukaan. Jika candlestick memiliki bayangan bawah yang panjang dan bayangan atas yang pendek, itu berarti penjual (seller) berupaya masuk ke pasar dan membuat harga sempat menurun namun kemudian diimbangi oleh aktivitas pembeli (buyer) sehingga harga kembali naik ke level pembukaan. 2.1.6.3.4 Trend Line, Support dan Resistance Definisi trendline/garis trend menurut Selzer (2013) adalah sebagai berikut: Trend lines: are established by connecting the peaks or valleys along the trend. There are 3 different types of trend lines being external, internal & curved. Internal trend lines connect the body of the candles; external trend lines connect the wick of the candle. Curved trend lines are curved trends that could be connected using either the body of the candle or the wick. Trend lines are more reliable the longer they are, the more points on the trend line and the more sustainable the angle of the trend (a 30 to 24 degree slope is ideal). Sedangkan menurut Syamsir (2008:10) definisi trendline/garis tren adalah Trend atau kecenderungan pergerakan dalam satu arah, harga adalah salah satu terminology terpenting dalam melakukan analisa teknikal, karena pada dasarnya analisa teknikal sendiri dikembangkan atas sebuah asumsi dasar, yaitu harga bergerak dalam sebuah kecenderungan (trend) itu sendiri. Mengacu pada pendapat Syamsir (2008) pengertian Trendline adalah bantuan berupa garis lurus dalam analisis teknikal yang menunjukkan ke arah mana tren pasar sedang bergerak, bisa uptrend, downtrend dan sideway trend. 25
Uptrend yaitu garis yang menunjukkan pola perdagangan sedang mengalami kenaikan harga secara bertahap, downtrend adalah garis yang menunjukkan pola perdagangan sedang mengalami penurunan harga secara bertahap sedangkan sideways trend adalah sebuah pola garis lurus horizontal yang menunjukkan pergerakan harga tertinggi atau harga terendah hampir sama dengan sebelumnya. Definisi support dan resistance menurut Grimes (2012:97) yaitu Support: the price level at which a sufficient amount of demand is forthcoming to stop, and possibly turn higher for a time, a downtrend. Resistance: the price level at which a sufficient amount of supplay is forthcoming to stop, and possibly turn lower for a time, a uptrend berikut: Sedangkan menurut Kirkpatrick dan Dahlquist (2011:247) adalah sebagai Resistance: when prices have been rising and then reverse downward, the highest point in the rise, the peak, is referred to as a resistance point, a level at which the advance has met with selling resistance. Support: a support point is the opposite of a resistance point in that it is a single trought. At the support point, buyers become as powerful or aggressive as the sellers and halt a price decline. Lalu menurut Salim (2010:151) Support dan resistance merupakan hal yang penting dalam analisis teknikal karena hal ini akan memberikan informasi mengenai batas atas dan batas bawah dari sebuah harga yang sedang berjalan. Support adalah batas bawah, sedangkan resistance adalah batas atas. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Support dan Resistance adalah garis pembatas bagian atas (resistance) dan bawah (support) yang membatasi tingkat kekuatan penawaran dan permintaan, saat harga menyentuh garis resistance maka terjadilah jenuh beli (overbought) yang disebut bullish trend sedangkan saat harga 26
menyentuh garis support maka terjadilah jenuh jual (oversold) yang disebut bearish trend. 2.1.6.3.5 Indikator Analisis Teknikal Menurut Forex Group secara garis besar ada 3 jenis indikator yang lazim digunakan saat analisa teknikal, diantaranya: 1. Indikator price momentum (oscillator) adalah jenis indikator yang digunakan untuk mengetahui saat terjadi oversold dan overbought, indikator oscillator juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu tren masih akan berlanjut atau mengalami titik balik / berhenti. Contohnya: stochastic oscillator 2. Indikator trend following adalah indikator yang digunakan untuk menganalisis kapan awal dan berakhirnya suatu tren berubah sehingga dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membuka dan menutup posisi perdagangan. Contohnya: indikator parabolic SAR dan moving average 3. Indikator volatility adalah suatu indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi sejauh mana aktifitas kekuatan pasar dilihat dari tingkat fluktuasi harga yang terjadi di suatu periode tertentu. Pasar bisa dikatakan mempunyai volatilitas tinggi jika perbedaan harga antara pembukaan dan penutupan begitu tajam/fluktuatif dan sebaliknya volatilitas rendah jika aktifitas pasar tidak menyebabkan harga pembukaan dan penutupan tidak terlalu jauh. Contohnya: indikator bollinger bands. 27
2.1.6.3.6 Sejarah dan Definisi Bollinger Band Definisi bollinger band menurut Syamsir (2008:500) yaitu: Bollinger band adalah sebuah metode analisis yang dikembangkan oleh John Bollinger yang dibuat untuk membantu penggunanya membandingkan volatilitas dan harga relative dalam satu periode analisis. Sedangkan menurut Salim bollinger band (2010:155-156) adalah: Bollinger band menggunakan tiga buah garis, yaitu upper band, simple moving average, dan lower band dengan asumsi bahwa harga akan selalu berada di dalam garis antara upper band dan lower band. Indikator standar untuk bollinger band menggunakan periode 10. Sejarah dan karakteristik bollinger band menurut Parmadita (2013), Bollinger band merupakan salah satu indikator pada transaksi di perdagangan berjangka. Nama bollinger band sendiri diambil dari pembuatnya John A. Bollinger. Beliau berasal dari Montpelier, Vermont, Amerika Serikat dan lahir pada tanggal 27 Mei 1950 (umur 63 tahun di tahun 2013). Beliau bekerja sebagai jurnalis Amerika, analis keuangan, dan kontributor di bidang analisis teknikal serta pengembangan bollinger bands. Bollinger meraih banyak penghargaan, di antaranya adalah: pada tahun 2005 beliau mendapat penghargaan sebagai Pasar Teknisi Asosiasi dan penghargaan untuk kontribusi di bidang teknis analisis. Kemudian pada tahun 1995 beliau mendapat penghargaan Lifetime San Fransisco untuk posisi dalam analisis teknis. Asal usul indikator bollinger band berasal pada pengalaman pribadi yang di tuangkan pada komputer mikro di tahun 1977. Sejak saat itu, Bollinger terlibat dalam bisnis komputer berbasis analisis teknis. Teknologi komputer memungkinkan Bollinger 28
untuk mengembangkan Power Group, yang di dalamnya bertugas sebagai pencatat perkembangan tren di sektor industri. Dari sinilah awal perkembangan bollinger band dimulai. Pada dasarnya, indikator bollinger band digunakan pada pendeteksian tren yang disebut volatility (tingkat kecepatan dalam perubahan harga). Di dalam bentuk standarnya, indikator bollinger band terdiri dari: 1. Upper Band: garis batas atas (terbuat dari SMA + (Z x Deviations)) 2. Midle band: garis batas tengah (terbuat dari SMA) 3. Lower Band: garis batas bawah (terbuat dari SMA - (Z x Deviations)) Z = [0,6174 x ln (period)] + 0,1046 Ketiga garis tersebut dijadikan default pada metatrader menjadi: Period 20; Shift 0; Deviations: 2. upperband middleband lowerband Sumber: http://seputarforex.com Gambar 2.6 Garis Upperband, Middleband dan Lowerband pada Bollinger Band 29
Karakteristik indikator bollinger band termasuk dalam kategori "lagging indicator". Dapat terlihat dari pergerakannya di masing-masing time frame (TF) yang mengikuti candlestick. Selain itu, bollinger band punya ciri khas yang membedakannya dari indikator lainnya, yaitu adanya garis upper dan lower sebagai penentu batas harga dalam trend. Rekomendasi untuk setting yang lebih bagus pada indikator bollinger band adalah: 1. Period 15 2. Shift 0 3. Deviations 2 Kelebihan dari Indikator bollinger band adalah: 1. Mendeteksi berakhirnya suatu trend 2. Mengetahuhi terjadinya sideway trend 3. Mendeteksi overbought 4. Mengetahui oversold 5. Dapat digunakan untuk melihat pola: double top, double bottom, dan pergantian momentum. Kekurangan dari indikator bollinger band adalah: 1. Telat atau lambat 2. Harga dapat bergerak melampaui garis band 2.1.6.3.7 Sejarah dan Definisi Stochastic Oscillator Definisi stochastic oscillator menurut Syamsir (2008:334) yaitu: Stochastic oscillator adalah sebuah alat analisis yang pertama kali dikembangkan oleh George C Lane pada akhir 1950an. Alat analisis ini merupakan salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi closing 30
saat ini (current) secara relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Analisis stochastic oscillator terdiri dari dua buah garis, yaitu garis %K dan garis %D. %K adalah garis posisi relatif serta harga closing terhadap range harga tertinggi dan terendah dalam periode pengamatan, sedangkan %D merupakan trigger line yang tidak lain merupakan rata-rata bergerak sederhana dari %K. nilai maksimal %D dan %K pada stochastic oscillator adalah 100, sementara nilai minimalnya 0. Nilai %K dari stochastic oscillator dapat dihitung menggunakan formulasi di bawah ini: %K = 100 x [recentclose lowestlow(n) / highesthigh(n) lowestlow(n)] (n) = jumlah periode Sejarah dan definisi stochastic oscillator menurut Bursa Efek Indonesia (2012), Stochastic oscillator memiliki sejarah panjang dalam perdagangan dan pertama kali dipromosikan di Amerika Serikat oleh seorang Dr. George Lane yang pertama kali mempromosikan penggunaan indikator stochastic oscillator pada tahun 1950. Terminologi oscillator mengacu kepada sebuah lokasi harga sekuritas terkini dan hubungannya terhadap kisaran harga pada periode tertentu. Metode ini dimanfaatkan untuk memprediksi momen berbaliknya harga sekuritas dengan membandingkan harga penutupan sekuritas dengan kisaran harganya. Penerapan metode ini biasanya dalam bentuk indikator stochastic oscillator yang disediakan oleh perangkat lunak perdagangan sekuritas yang mampu menampilkan chart. Definisi indikator stochastic oscillator adalah sebagai berikut: merupakan harga terendah pada periode n tertentu. dimana nilai H merupakan harga tertinggi dan L %D = 3 periode exponential moving average %K 31
Hasil perhitungan di atas memberikan kisaran antara harga tertinggi dengan harga terendah sebuah sekuritas selama periode tertentu. Harga terkini kemudian diekspresikan dalam bentuk persentase dalam kisaran tersebut dengan 0% mengindikasikan nilai kisaran terendah dan 100% merupakan nilai kisaran tertinggi dalam periode yang sedang diamati. Inti dari metode stochastic oscillator indikator ini berdasarkan pada pengamatan bahwa harga cenderung ditutup dekat terhadap nilai ekstrim dalam kisaran sebelum kemudian berbalik arah. Bagian penting dalam metode Dr. George Lane (stochastic oscillator) adalah konvergensi atau divergensi dari trendline yang didapatkan dari stochastic oscillator sebagai cara untuk memprediksi pergerakan harga. Ilustrasi pemakaian indikator stochastic oscillator pada perdagangan forex dapat dilihat dibawah: divergensi %D %K Sumber: http://www.sirusindo.com Gambar 2.7 Garis %K dan %D pada Stochastic Oscillator 32
Pada stochastic oscillator, sinyal untuk masuk atau keluar terhadap sebuah posisi terjadi apabila tercipta konvergensi/divergensi dalam area ekstrim dengan persilangan terjadi di sebelah kanan dari bagian terendah sebuah siklus. Trader biasanya menunggu persilangan yang terjadi bersamaan dengan tarik-balik ekstrim pada indikator stochastic oscillator, setelah mencapai puncak di garis %D. Bila volatilitas harga cukup tinggi, maka exponential moving average dari %D dapat digunakan karena cenderung memuluskan fluktuasi yang terjadi. Pada saat terjadi uptrend, harga cenderung membentuk nilai tertinggi yang lebih tinggi dan harga akhir biasanya akan berada dalam kisaran nilai tertinggi dalam periode perdagangan terebut. Ketika momentum mulai menurun harga akhir mulai bergerak turun dari kisaran tertinggi yang menyebabkan indikator stochastic oscillator bergerak turun pada saat atau sebelum harga tinggi terakhir. Divergensi atau konvergensi merupakan indikasi bahwa momentum dalam pasar mulai berubah dan titik balik harga sangat mungkin terjadi. Sebuah fenomena yang dikenal sebagai stochastic pop pada stochastic oscillator terjadi apabila harga break out dan terus bergerak. Kondisi ini merupakan indikasi untuk meningkatkan nilai investasi pada sekuritas tersebut apabila pergerakan harga searah dengan posisi investasi atau merupakan sinyal untuk keluar dari posisi apabila bertentangan dengan arah pergerakan harga. 33
34