ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL HACHIKO MONOGATARI KARYA KANETO SHINDO. PITRI HARYANTI, S.Pd,M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2. Tinjauan Pustaka

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB 3. Analisis penulis akan didasari oleh landasan teori yang terdapat dalam bab 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 2. Landasan Teori

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 3. Analisis Data Analisis Konformitas Remaja Dalam Kelompok Yang Menjadi Penyebab Perilaku

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendekripsikan hasil analisis data mengenai kesalahan

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

SHJ Student Voice. For Indonesian Students. SHJ Language School

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

SANMAI NO OFUDA DALAM PERSPEKTIF GREIMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

Bab 2. Landasan Teori

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

Bab 2. Landasan Teori

RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

Transkripsi:

bidang HUMANIORA ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL HACHIKO MONOGATARI KARYA KANETO SHINDO PITRI HARYANTI, S.Pd,M.Pd Jurusan Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Komputer Indonesia Selain Linguistik, karya sastra Jepang pun sangat menarik untuk dianalisis salah satunya adalah novel Hachiko Monogatari karya Kaneto Shindo. Novel ini bercerita tentang seekor anjing setia yang karena setianya, dibangun patung memorial untuk mengenangnya di stasiun Shibuya, Tokyo. Untuk menganalisis unsur intrinsik novel ini digunakan metode analisis isi dengan pendekatan struktural sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai penokohan, alur, latar dan amanat yang terkandung dalam novel ini. PENDAHULUAN Cerita Hachiko merupakan cerita yang berdasarkan pada kisah nyata di Jepang. Hachiko adalah seekor anjing setia yang karena kesetian kepada majikannya, sampai-sampai dibuatkan patung memorial untuk mengingatnya. Patung Hachiko terdapat di dekat pintu stasiun Shibuya Tokyo, dimana dia biasa menunggu majikannya. Patung ini dibuat pada masa perang dunia ke dua dan direnovasi kembali setelah perang dunia ke dua. Pada masa sekarang, tempat tersebut sering dijadikan tempat untuk menunggu teman, atau tempat janjian. Mungkin terdapat beberapa versi mengenai cerita Hachiko ini tetapi yang akan penulis mencoba bahas adalah cerita Hachiko yang ditulis oleh Kaneto Shindo yang diterbitkan oleh Shogakukan pada terbitan yang ke-20 tahun 1981. Kaneto Shindo lebih dikenal sebagai seorang penulis skenario dan sutradara film Jepang. Dia lahir pada 28 April 2008. Dia memulai karir sebagai penulis scenario film di bawah bimbingan Kenji Mizoguchi, seorang sutradara professional. Film yang dikenal secara intenasional adalah film yang berjudul Naked Island yang tidak memakai dialog tetapi hanya memakai musik. Karena cerita dan penyampaiannya yang unik inilah dia mendapatkan penghargaan dalam Moscow Festival in 1960. Cerita Hachiko yang ditulis oleh Kaneto Shindo disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca terutama oleh pembelajar bahasa Jepang karena buku tersebut menggunakan bahasa yang biasa dipakai sehari-hari. Disamping cerita dan penuturannya yang bagus sehingga membuat pembaca dapat membayangkan dan merasakan keadaan yang digambarkannnya, penggunaan bahasa Jepang yang mudah dimengerti pun menjadi alasan penulis kenapa memilih buku Hachiko Monogatari karangan Kaneto Shindo ini sebagai objek penelitian. Karena dengan bisa memahami inti keseluruhan isi dari cerita maka akan mudah bagi penulis untuk dapat menganalisisnya. Dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas novel Hachiko Monogatari dari unsur intrinsiknya saja. Yaitu: 107

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd 1. Bagaimana penokohan dari Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan lainnya yang ada dalam Hachiko Monogatari, Shindo;1991? 2. Bagaimana Alur/plot dalam Hachiko Monogatari? 3. Bagaimana Latar dalam Hachiko Monogatari, Shindo;1991? 4. Amanat moral apa yang terkandung dalam Hachiko Monogatari, Shindo;1991? Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi yaitu metode yang memberikan perhtian pada isi pesan yang tersirat dalam karya sastra. Selain metode analisis isi, penulis pun menggunaka metode deskriptif analisis yaitu dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang ada dan kemudian dianalisis. Karena yang akan diteliti hanya unsur intrinsiknya saja maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural. Pendekatan ini membebaskan karya sastra itu sendiri dari teori-teori lain seperti psikologi, sejarah, budaya dan sebagainya Karena pendekatan ini hanya memberikan perhatian penuh pada struktur yang membangun karya sastra itu sendiri atau unsure-unsur intrinsic, seperti tema, alur, penokohan dan sebagainya. PEMBAHASAN 1. SINOPSIS CERITA Haciko Monogatari merupakan cerita fiksi yang diangkat dari kisah nyata tentang seekor anjing yang bernama Hachi yang sangat setia kepada majikannya. Hachi adalah seekor anjing keturunan asli dari Akita yang ciri khasnya adalah bentuk ekornya yang melingkar. Hachi lahir dari seekor anjing betina yang bernama Aka. Aka adalah anjing betina keturunan asli dari Akita milik keluarga Kondo yang tinggal di Odate prefektur Akita. Pada waktu itu Aka melahirkan empat ekor anjing dan Hachi adalah salah satunya. Teman keluarga Kondo yaitu Kakita meminta salah satu anak Aka untuk atasannya yang bernama Mase. Mase menginginkan anak anjing keturunan Akita asli untuk temannya yang tinggal di Tokyo. Karena itu tidak lama setelah Hachi lahir yaitu kira-kira 20 hari setelah lahir, Hachi langsung dikirim dengan kereta barang ke Tokyo tepatnya ke keluarga Ueno yang tinggal dekat stasiun Shibuya. Ueno Shujiro adalah seorang professor dan dosen fakultas pertanian di Universitas Tokyou Tei yang sekarang bernama Universitas Tokyo. Selain istri dan anaknya yang bernama Chizuko, di rumah Ueno tinggal juga seorang Shosai (orang yang tinggal dan bantu-bantu sambil belajar di rumah orang ) yang bernama Ogata dan seorang pembantu rumah tangga yang bernama Oyoshi. Chizuko sangat suka memelihara anjing. Ketika anjingnya yang bernama Gonsuke mati ia sangat sedih. Dan ketika itu datanglah Mase yang kemudian secara tidak sengaja Ueno meminta pada Mase seekor anjing keturunan Akita. Sehingga ketika mendengar ia akan mendapatkan ajing Akita asli Chizuko sangat senang sekali, sebaliknya dengan ibunya dan Ogata. Ibunya tidak mau memelihara anjing lagi karena tidak mau melihat kesedihan anaknya lagi ketika kehilangan Gonsuke sedangkan Ogata dia memang tidak menyukai anjing ditambah dia yang harus membersihkan kandang dan membersihkan kotoran anjingnya. Perjalanan dari Akita ke Tokyo membutuhkan dua hari. Karena selama dua hari Hachi terombang-ambing dalam kereta sehingga ketika tiba di stasiun Shibuya, dia sangat lemas sekali sehingga kelihatan seperti sudah mati. Sore itu sebenarnya Chizuko bermaksud mengambilnya ke stasiun Shibuya, tetapi karena tiba-tiba dia diajak pergi ke konser oleh tunangannya Moriyama maka dia menyuruh Ogata untuk mengambilnya. Ogata yang tidak suka anjing dia tidak berani mengambil Hachi sendirian karena itu dia meminta tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumah Ueno, Ume untuk menemaninya. Akhirnya karena didesak oleh Ogata, Ume pun mau 108

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10 No. 1 menemani ke stasiun Shibuya untuk mengambil Hachi. Begitu melihat Hachi yang seperti sudah mati mereka terkejut dan langsung membawanya ke rumah Ueno. Sesampai di rumah, Hachi langsung diberi susu oleh Ueno dan tidak lama kemudian Hachi bangun dan meminum susu tersebut. Pada pagi harinya Hachi kelihatan sehat dan segar bugar, dia lari ke sana ke sini. Pada waktu duduk, kaki depannya membentuk huruf delapan karena itu Ueno memberi nama Hachi. Pada awalnya Hachi akan dipelihara oleh Chizuko tetapi karena ia hamil dan akan menikah dengan Moriyama maka dia menolak untuk memelihara Hachi dengan alasannya ia tidak mau rasa cintanya kepada suami terbagi dua. Oleh karena itu Hachi jadi dipelihara oleh Ueno. Hubungan Hachi dan Ueno sangat dekat sampai-sampai mandi di Ofuro pun berdua dan ketika hujan besar turun, Ueno membawa Hachi ke dalam rumah dan tidur sambil memeluk Hachi di ruang baca. Dari semua kegiatan rutinitas yang dilakukannya bersama Ueno ada salah satu kebiasaan Hachi juga yaitu selalu menjemput Ueno di stasiun Shibuya. Setiap sore dia selalu pergi ke stasiun Shibuya dan duduk di dekat pintu keluar menunggu sampai Ueno pulang. Dia tidak mengenal hujan ataupun salju, setiap hari dia pergi ke stasiun dan menunggu majikannya pulang. Menjelang kematian majikannya, seperti biasa Hachi mengantarkan majikannya ke stasiun dan setelah itu dia kembali pulang. Tetapi siang itu, tiba-tiba dia lari ke sana ke sini seperti gelisah, dia pergi menghampiri istri majikannya dan menarik-narik bajunya. Pada waktu itu mungkin dia mempunyai firasat sesuatu yang buruk akan terjadi pada majikannya. Dan benar sekali, pada waktu itu ketika Ueno sedang mengajar tiba-tiba dia terkena serangan jantung, dia terjatuh lemas dan ketika dokter datang dia sudah meninggal. Semenjak majikannya meninggal, istri Ueno pindah dan tinggal bersama Chizuko, menantu dan cucunya Toru. Ogata kembali ke Shizuoka dan Oyoshi kembali ke kampung halamannya, Chiba. Sedangkan Hachi dititipkan pada keluarga Hashida di Asakusa. Tetapi Hachi malah kabur dan kembali ke rumah Ueno yang pada waktu itu akan dibeli oleh keluarga Maekawa yang tidak suka anjing. Ume yang pada waktu itu berada di rumah Ueno terkejut melihat Hachi dan langsung membawanya ke rumah Chizuko sambil memberitahukan bahwa rumahnya sudah ada yang mau beli. Melihat Hachi istri Ueno terkejut dan setelah membersihkan Hachi dia membawanya lagi ke Asakusa untuk dititipkan pada keluarga Hashida. Begitu tiba di keluarga Haseda, Haseda marah-marah karena Hachi kabur dengan mematahkan rantai yang mengekangnya. Istri Ueno meminta maaf dan menitipkan Hachi sekali lagi. Tapi tak lama kemudian Hachi berhasil kabur lagi dan kembali ke rumah Ueno. Ume yang melihat Hachi setiap sore pulang ke rumah Ueno merasa iba dan membawanya pulang ke rumahnya. Setelah beberapa hari Hachi tinggal di rumah Ume, datanglah istri Ueno ke rumah Ume. Dia terkejut begitu melihat Hachi ada di rumah Ume. Istri Ueno datang untuk berpamitan karena dia akan pulang kembali ke rumah ibunya di Akita. Dia tidak bisa tinggal bersama Chizuko karena harus ikut suaminya Moriyama ke London untuk dinas. Dan dia meminta Ume untuk menjaga Hachi. Ume dan isterinya tidak keberatan untuk menjaganya. Tetapi setelah pulang mengantarkan istri Ueno ke stasiun, di depan rumah tiba-tiba Ume terkena serangan jantung dan jatuh lalu meninggal. Istri Ume yang tidak bisa membawa Hachi pulang ke kampong halamannya terpaksa meninggalkan Hachi sebatang kara. Setelah Hachi ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya, dia jadi hidup sebatang kara dan tidak punya tempat untuk pulang. Tapi tetap saja setiap sore dia selalu datang ke stasiun Shibuya menunggu majikannya pulang. Tome, seorang pemilik warung sate di depan stasiun selalu melihat Hachi setiap sore duduk di depan pintu keluar stasiun. Dia sangat kasihan dan 109

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd merasa teriris hatinya setiap melihat Hachi yang begitu setia, tidak mengenal dingin, hujan tetap menunggu majikannya yang telah tiada. Keberadaan Hachi di stasiun tersebut menarik minat seorang wartawan koran Asahi untuk menulis artkel tentangnya. Secara tidak sengaja artikel tersebut dibaca oleh istri Ueno yang berada di Akita. Istri Ueno datang langsung dari Akita ke Tokyo untuk menemui Hachi, Dia berpikir kenapa Ume menelantarkan Hachi padahal dia sudah menitipkan Hachi padanya. Tapi setelah dia pergi ke rumah Ume dia baru mengetahui kalau Ume sudah meninggal dunia. Malam itu istri Ueno berkeliling sambil membawa Hachi mencari penginapan. Susah sekali menemukan penginapan yang bisa membawa anjing. Tetapi untunglah ada penginapan kecil dekat stasiun yang mau menyewakan kamarnya. Setelah dimandikan dan diberi makan, malamnya Hachi sudah tidak ada di tempat. Istri Ueno mencari-cari ke sana ke mari tapi tidak ketemu sampai akhirnya dia menyerah dan pulang. Dia pulang ketika hari sudah pagi. Dia teringat akan stasiun Shibuya dimana Hachi selalu datang ke sana setiap sore karena itu besoknya dia langsung pergi ke sana dan menunggu Hachi di sana. Tetapi Hachi tidak munculmuncul. Padahal saat itu Hachi bersembunyi di dekat stasiun. Dia tidak datang menghampiri istri majikannya karena takut akan dititipkan ke orang lain lagi. Karena sudah lama menunggu tidak datang juga akhirnya istri Ueno pergi ke warung Tome dan menanyakan kalaukalau dia melihat Hachi. Dan karena tidak muncul-muncul juga akhirnya istri Ueno menitipkan uang pada Tome untuk memberi makan Hachi makanan yang pantas dan setelah itu dia pergi meninggalkan Hachi kembali ke Akita. Semenjak hari itu keluarga Tome lah yang memberi makan Hachi. Dan setiap Hachi lapar dia pasti datang ke warung Tome. Tidak terasa musim terus berganti dan musim dingin kembali datang. Pada waktu itu salju turun, dan seperti biasa Hachi datang ke stasiun Shibuya. Kakinya yang pincang karena terluka ketika dikejar petugas hewan liar semakin parah dan sudah tidak bisa digerakkan lagi. Tetapi dia paksakan pergi ke stasiun. Di sana tidak ada orang yang dia kenal tapi tiba-tiba dia melihat sesosok orang yang dia kenal keluar dari pintu keluar stasiun. Ternyata dia adalah majikannya yang telah lama ia tunggu-tunggu. Dia langsung mengangkat kakinya dan berlari ke arah majikannya. Majikannya mengelus-ngelus kepala Hachi Dan tidak lama kemudian badan Hachi yang kurus dekil pun terkulai layu dan dia pun tidak bergerak lagi. Melihat Hachi terkulai Tome pun lari menghampiri Hachi, dia menggoyang-goyangkan tubuh Hachi, tapi Hachi sudah tidak bergerak lagi. 2. Penokohan 2.1 Tokoh Utama a. Hachi Seekor anijng keturunan asli dari Akita. Dia lahir dari seekor anjing betina yang bernama Aka. Tak lama setelah lahir Hachi dikirim ke Tokyo tepatnya ke Shibuya untuk kemudian dipelihara oleh profesor Ueno. Hachi merupakan anjing yang baik dan bisa dipercaya. Seperti kutipan berikut: 先生も奥さんもハチが信頼できる犬だから 放してやるのだ 途中ではほかの犬に出会っても けんかはしないし 幼い子どもにかみつくようなこともない また 大きな犬にいじめられもしないのだ Karena Hachi merupakan anjing yang bisa dipercaya maka baik sensei (Prof. Ueno) dan Istrinya membiarkannya lepas. Dia tidak berantem meskipun di jalan dia bertemu dengan anjing lain, dia juga tidak pernah menggigit anak kecil. Kemudian, dia juga tidak pernah dijaili oleh anjing besar. (Hachiko Monogatari, 1991; 76) 110

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10 No. 1 Yang sangat menonjol dari karakter Hachi adalah setia kepada majikannnya sehingga meskipun majikannya sudah meninggal dunia pun dia masih tetap setia menunggu majikannya pulang. Hampir setiap hari dia pergi ke stasiun Shibuya untuk menjemput majikannya pulang sampai akhirnya dia mati di depan stasiun tempat dia biasa menunggu majikannya. きょうは 雪だ それでも ハチは来た じっと 足をそろえて待つ Hari ini salju turun. Tetapi Hachi tetap datang. Dia menunggu dengan meletakkan kakinya sambil diam tidak bergerak. (Hachiko Monogatari, 1991; 139) 翌日の朝刊に いとしや老犬物語 今は世になき主人の帰りを待ちわびること三年間 と出た Di edisi pagi hari keesokan harinya, muncul artikel yang berjudul, Kisah kerinduan Seekor Anjing Tua. Selama Tiga Tahun Menunggu Kepulangan Majikannya yang sudah Meninggal Dunia. (Hachiko Monogatari, 1991; 143) ハチは じっと改札口を見つめていた 改札口を出てくる人びとは 急がし足に雪のなかへ出ていって ハチの存在など 気にかけるものもいなかった ハチはまぼろしを見た 先生が改札口から出てきた ハチは尾をふって走り寄った 先生が ハチの頭をなでた ハチは 先生のまわりをかけめぐった ハチは ぐらっと前にのめった そのまま くずれた Hachi terus memandangi tempat pembelian tiket. Orang-orang yang keluar dari pintu keluar stasiun melangkah keluar di tengah-tengah salju dengan langkah kaki yang tergesa-gesa sehingga mereka tidak menghiraukan keberadaan Hachi. Kemudian Hachi melihat sesosok bayangan dan ternyata majikannya yang keluar dari pintu stasiun. Hachi berlari menghampirinya sambil mengibaskan ekornya. Majikannya mengelus-elus kepala Hachi. Hachi berputar -putar mengelilingi majikannya. Dan Hachi pun roboh tersungkur dan kemudian jatuh. (Hachiko Monogatari, 1991; 163) b. Ueno Shujiro Seorang profesor yang mengajar di fakultas pertanian Universitas Tokyo Tei yang sekarang bernama Universitas Tokyo. Dia mempunyai seorang istri yang bernama Shizuko dan seorang anak perempuan yang bernama Chizuko. Dia sangat suka sekali anjing. Setelah anaknya menikah dan tinggal dengan suaminya, Hachi menjadi anjing peliharaannya. Bahkan bagi Ueno Hachi bukan hanya anjing peliharaannya saja tapi lebih dari itu dia seperti pengganti anaknya. ハチ どうする 奥さんは ああ おっしゃってるけど うちの子になるか ワン ワン よし よし うちの子になりたいんだな よし わかった もう どこにもやらないよ うちの子になるんだ Hachi, gimana? Seperti yang dikatakan Si ibu, mau jadi anak kami? Gog, gog. Baik, baik. Kamu ingin jadi anak kami, khan. Oke saya mengerti. Saya tidak akan memberikan kamu ke siapa pun karena kamu akan menjadi anak kami. (Hachiko Monogatari, 1991; 61) Ueno sangat perhatian sekali sama Hachi, sampai-sampai hampir setiap hari Ueno membersihkan Hachi sambil mandi di Ofuro besama-sama. Ketika malam hujan turun pun Ueno sangat khawatir kalau Hachi kehujanan sehingga datang menghampiri Hachi di kandangnya dan membawanya ke dalam rumah kemudian menidurkannya sambil mendekapnya. 森山さんの目は張りさけるように見開かれた 湯ぶねには 先生とハチが首までつかっているではないか Mata Moriyama terbelak seperti pecah. Bukankah itu Hachi dan mertuanya yang 111

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd sedang berendam sampai leher di dalam bak mandi. (Hachiko Monogatari, 1991; 88) 奥さんは 書斎のドアをそって開け のぞいた ストーブがあかあかと燃え ソファーに 先生とハチが 毛布をかけて寝ている 先生はハチにてまくらをしているではないか Istri Ueno membuka pintu ruang baca dengan perlahan -lahan. Kompor penghangat ruangan menyala-nyala, di sofa Ueno dan Hachi sedang tidur berselimut. Dan bukankah tangan Ueno menjadi bantal Hachi? (Hachiko Monogatari, 1991; 94) Kasih sayang Ueno tidak terlupakan oleh Hachi sehingga setelah dia meninggal karena terserang jantung pun, Hachi terus pergi ke stasiun menunggu kedatangan majikannya. c. Shizuko Ueno Isteri dari profesor Ueno. Pada awalnya dia tidak setuju untuk merawat anjjing peliharaan lagi setelah Gonsuke meninggal. Tetapi karena didesak oleh Chizuko akhirnya dia pun setuju. Dia sempat cemburu melihat keakraban Hachi dengan suaminya. どうした どうしたじゃありませんよ わたしよりハチのほうが大事なんですか Kenapa? Bukan kenapa. Apa Hachi lebih penting dari saya? (Hachiko Monogatari, 1991; 96) Dia merupakan istri yang baik dan sangat mencintai suaminya, sampai-sampai dia cemburu melihat keakraban suaminya dengan Hachi. ハチのところへいらっしゃい あなたは 妻よりハチのほうが大事なんですから Sana pergi ke tempat Hachi. Karena bagi kamu Hachi lebih penting dari istri kamu sendiri (Hachiko Monogatari, 1991; 97) Setelah ditinggal pergi oleh suaminya, dia pindah ke rumah Chizuko dan tinggal bersama menantu dan cucunya. Tetapi dia tidak membawa serta Hachi karena setiap Chizuko melihat Hachi dia selalu teringat pada ayahnya sehingga ia keberatan Hachi tinggal di rumahnya. Oleh karena itu Hachi dititipkan pada keluarga Haseda yang tinggal di Asakusa. Tapi kemudian dia kembali lagi ke tanah kelahirannya di Akita setelah anak dan menantunya pindah ke London Inggris utuk dinas. Tetapi meskipun dia tidak selalu membawa serta Hachi bukan berarti dia tidak menyukai Hachi. Karena rasa tanggung jawabnya kepada Hachi dia datang ke Tokyo dari Akita hanya untuk menemui Hachi setelah membaca artikel tentang Hachi di sebuah koran. Dia tidak membiarkan Hachi lepas begitu saja tetapi dia selalu menitipkan Hachi ke orang-orang yang bisa dipercaya. Seperti setelah Ueno meninggal ia menitipkan Hachi ke keluarga Haseda yang tingga di Asakusa. わたしもそんな気がするわ ハチは 浅草の橋田さんにもらっていただこうとおもうの Saya juga merasa seperti itu. Hachi akan saya titipkan sama Haseda yang tinggal di Asakusa. (Hachiko Monogatari, 1991; 111) Tetapi karena Hachi selalu kabur karena ingin selalu berada di tempat dimana ueno dulu tinggal maka Hachi dititipkan di rumah Ume. ハチは梅さんのところへおいてほしい Saya ingin menitipkan Hachi di tempat Ume. (Hachiko Monogatari, 1991; 134) Tetapi setelah Ume meninggal, Hachi 112

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10 No. 1 jadi sebatang kara. Tetapi dia tetap pergi ke stasiun Shibuya setiap hari menunggu majikannya pulang. Dan ketika istri Ueno membaca artikel tentang Hachi di koran ia langsung pergi ke Shibuya untuk bertemu dengan Hachi sekaligus ingin tahu kenapa Ume menelantarkan Hachi begitu saja. Tetapi setelah dia tahu Ume telah meninggal, dia bermaksud membawa Hachi tetapi karena Hachi mengira dia akan dititipkan lagi ke orang lain yang dia tidak kenal, dia melarikan diri. Karena istri Ueno tahu Hachi pasti selalu ke Shibuya maka dia pun menitipkan uang 50 yen pada seorang pejual sate ayam yang bernama Tome yang pada waktu itu sangat besar sekali nilainya untuk makan Hachi. ここに五十円ありますから これを預かってください ハチのためにとと思って用意してきたお金なんです なにか ハチに温かいものでも食べさせてやってください 153 Ini ada uang 50 yen, saya titipkan. Uang ini sudah saya siapkan untuk Hachi. Tolong berikan dia makanan yang hangat. (Hachiko Monogatari, 1991; 153) 2.2 Tokoh Tambahan a. Chizuko Shujiro Anak perempuan Ueno satu-satunya. Pada awalnya Chizuko ingin merawat Hachi tetapi setelah dia menikah dengan Moriyama dia tidak mau merawat Hachi karena tidak ingin rasa cintanya kepada Moriyama terbagi dua. Chizuko menikah tidak lama setelah Hachi datang ke rumahnya karena itu dia tidak sempat merawat Hachi. b. Ogata Shosai yang tinggal di rumah Ueno. Dia yang biasanya bertanggung jawab terhadap anjing peliharaan di keluarga Ueno. Dia tidak suka anjing karena itu ketika Hachiko datang dia tidak kelihatan senang. Dia berasal dari Shizuoka sehingga ketika Ueno meninggal dia kembali pulang ke kampung halamannya. c. Ume Tetangga Ueno yang bekerja sebagai tukang kayu. Dia yang datang menemani Ogata untuk menjemput Hachi di stasiun Shibuya. Dia kemudian dipercaya untuk menjualkan rumah Ueno setelah Ueno meninggal. Dia pun merupakan salah seorang yang dihormati oleh Hachi. Tetapi tidak lama setelah Hachi dititipkan di rumahnya, dia pun meninggal karena serangan jantung. Dia merupakan salah satu orang yang dihormati oleh Hachi. ハチは 尊敬する人を またひとり失った Hachi pun harus kehilangan lagi orang yang dihormatinya. (Hachiko Monogatari, 1991; 135) d. Tome Seorang tukang sate ayam yang mempunyai warung di depan stasiun Shibuya. Dia sangat teriris setiap kali dia melihat Hachi terus menunggu majjikannya yang sudah meninggal di depan pintu keluar stasiun. Dari sejak Hachi hidup sebatang kara, dia yang memberi makan Hachi sampai Hachi mati. e. Oyoshi Seorang pembantu yang bekerja di rumah keluarga Ueno. Dia berasal dari Chiba, sehingga begitu Tuannya meninggal dunia dia kembali ke kampung halamannya. f. Moriyama Tunangan Chizuko yang kemudian menjadi suaminya. Dia merupakan anak laki -laki satu-satunya sama seperti Chizuko. Dia menikahi Chizuko setelah Chizuko hamil mengandung anaknya. 113

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd g. Tamiko Istri dari Tome. Dia yang selalu memberikan nasi hangat buat Hachi. C. Alur atau Plot Cerita Alur dari cerita ini mempunyai alur maju. Cerita dimulai dari lahirnya Hachi kemudian dikirimkannya Hachi ke Tokyo yaitu ke keluarga Ueno. Dari sini diceritakan pula awal hubungan Hachi dengan Ueno sampai Hachi ditinggal mati oleh Ueno majikannya. Selanjutnya diceritakan perjalanan Hachi setelah ditinggalkan oleh majikannya dari mulai dia dititpkan ke Haseda terus ke Ume sampai akhirnya ke Tome dan mati di depan stasiun Shibuya. 3. Latar a. Latar Tempat Pada bagian awal dalam cerita ini mengetengahkan cerita yang berlatar tempat di kota Odate prefektur Akita. Pada saat itu diceritakan tentang kelahiran Hachi di rumah keluarga Kondo. Pada bagian berikunya mengambil setting tempat di Tokyo tepatnya di rumah Ueno yang berada 100 meter dari stasiun Shibuya dan di Asakusa tempat pertama kali Hachi dititipkan sepeninggal majikannya. Setelah Ueno meniggal dunia, banyak cerita yang berlatar tempat di sekitar stasiun Shibuya di mana Hachi selalu datang dan menungga majikannya pulang sampai dia mati. b. Latar Waktu Latar waktu yang sering muncul dalam cerita ini adalah musim dingin. Bahkan ketika Hachi lahir dan mati pun terjadi pada musim dingin. 朝から吹き続けていた吹雪が 午後になってもやまない Badai salju yang terus menerus bertiup dari pagi tidak berhenti meskipun hari sudah menjelang sore. (Hachiko Monogatari, 1991; 4) 倒れて動かないハチの体に 雪は降りつづいた Di atas badan Hachi yang jatuh dan tidak bergerak, salju terus menerus turun. (Hachiko Monogatari, 1991; 163) Pengarang sering menggunakan setting waktu pada waktu musim dingin karena musim dingin di Jepang melambangkan kesepian, kesendirian. 4. Amanat Moral dari cerita Hachiko Monogatari Dari setiap cerita pasti ada pesan y a n g i n g i n d i s a m p a i k a n o l e h pengarangnya. Dari cerita Hachiko monogatari ini banyak sekali amanat moral yang bisa diambil. Diantaranya: 1. Rasa kasih sayang yang diberikan dengan tulus akan menjadi suatu kenangan yang terindah yang akan sulit untuk dilupakan. Ini tercermin dari rasa kasih sayang Ueno kepada anjingnya Hachi yang tulus sehingga setelah meninggal dunia pun Hachi terus menanti kepulangan majikannya. 2. Seekor binatang seperti anjing pun apabila diberikan kasih sayang, cinta dan kepercayaan dia bisa menjadi anjing yang baik dan setia apalagi kita sebagai seorang manusia yang lebih baik dari binatang. 3. Jangan melupakan jasa atau kebaikan seseorang yang telah mengurus dan mencintai kita dari kecil dalam hal ini orang tua kita. Seperti Hachi yang tidak melupakan kebaikan Ueno yang telah mengurusnya dari kecil. C. PENUTUP Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah: 1. Penokohan dalam Hachiko Monogatari terdiri dari tokoh utama yang terdiri dari Hachi, Ueno dan Istrinya dan tokoh tambahan yang terdiri dari, Chizuko, 114

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.10 No. 1 Moriyama, Ume, Ogata, Tome, Oyoshi, Tamiko. 2. Alur dalam cerita tersebut adalah alur maju. 3. Latar yang digunakan kebanyakan mengambil tempat di daerah sekitar Shibuya sedangkan latar waktu banyak mengambil musim dingin. 4. Amanat moral yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah: a. Rasa kasih sayang yang diberikan dengan tulus akan menjadi suatu kenangan yang terindah yang akan sulit untuk dilupakan. Ini tercermin dari rasa kasih sayang Ueno kepada anjingnya Hachi yang tulus sehingga setelah meninggal dunia pun Hachi terus menanti kepulangan majikannya. b. Seekor binatang seperti anjing pun apabila diberikan kasih sayang, cinta dan kepercayaan dia bisa menjadi anjing yang baik dan setia apalagi kita sebagai seorang manusia yang lebih baik dari binatang. c. Jangan melupakan jasa atau kebaikan seseorang yang telah mengurus dan mencintai kita dari kecil dalam hal ini orang tua kita. Seperti Hachi yang tidak melupakan kebaikan Ueno yang telah mengurusnya dari kecil. 115

Pitri Haryanti, S.Pd,M.Pd 116