PERTEMUAN 11 REGISTER. misc/30-uart/reg8.html

dokumen-dokumen yang mirip
REGISTER. uart/reg8.html

=== PENCACAH dan REGISTER ===

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

JENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital)

Register & Counter -7-

REGISTER DAN COUNTER.

LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

Jobsheet Praktikum REGISTER

Lutfi Rasyid Nur Hidayat PTI D / SHIFT REGISTER

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 2013 / 2014

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

PERTEMUAN 12 PENCACAH

Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

BAB VII REGISTER. Keluar dan masuknya data ke dalam register dapat dilakukan dengan 2 cara:

PERTEMUAN 12 PENCACAH

Transfer Register. Andang, Elektronika Komputer Digital 1

Eko Didik Widianto. 23 Maret 2014

BAB 7 REGISTER Register

1). Synchronous Counter

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERCOBAAN 6 SHIFT REGISTER 1

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

BAB I Tujuan BAB II Landasan Teori

FLIP-FLOP (BISTABIL)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan

FLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( )

1). Synchronous Counter

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER ASINKRON

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter?

BAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===

Kegiatan Belajar 4 : Sistem Elektronika Digital Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Memahami Dasar-Dasar Elektronika Digital Sub Capaian Pembelajaran

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

Bab XI, State Diagram Hal: 226

= = = T R = sifat memori. 2. Monostable. Rangkaian. jadi. C perlahan naik. g muatan. pulsa. Lab Elektronika. terjadi di. Industri. Iwan.

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

6.1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register.

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

Rangkaian Sequensial. Flip-Flop RS

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

BAB VII DASAR FLIP-FLOP

R E G I S T E R 8.1 Register Pemalang

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

BAB VIII COUNTER (PENCACAH)

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

FLIP-FLOP JK (Tugas Sistem Digital) Oleh Riza Amelia ( ) Zaitun ( )

IC atau integrated circuit adalah komponen elektronika semikonduktor yang merupakan gabungan

KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOMPUTER

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON

BAB 4 RANGKAIAN LOGIKA DIGITAL SEKUENSIAL. 4.1 Flip-Flop S-R

Rangkaian Sekuesial. [Rangkaian Sekuensial] BAB V

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.

Modul 6 : Rangkaian Sekuensial 2

LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL

SISTEM KEAMANAN DENGAN MENGGUNAKAN CHIP EPROM TUGAS AKHIR OLEH: DIMAS ANGGIT ARDIYANTO

PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF.

LED dapat menyala pada arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC), yang membedakan adalah

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Output. Input R.Kombinasi Onal. Flip-Flop. Pulsa Clock. Pulsa Clock

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

Field Programmable Gate Array (FPGA) merupakan perangkat keras yang nantinya akan digunakan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang telah diran

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1

Encoder, Multiplexer, Demultiplexer, Shifter, PLA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

untuk ASIC tinggi, algoritma harus diverifikasi dan dioptimalkan sebelum implementasi. Namun dengan berkembangnya teknologi VLSI, implementasi perangk

SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

Tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Digital

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR

PERANCANGAN SIMULATOR RANGKAIAN LOGIKA DENGAN VISUAL C++ Simulator Design Of Digital Logic Gate Using Visual C++

Transkripsi:

PERTEMUAN 11 REGISTER http://tams-www.informatik.uni-hamburg.de/applets/hades/webdemos/45- misc/30-uart/reg8.html

Sasaran Pertemuan 11 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Register yang terdiri dari : - Register Buffer dan Register Geser

REGISTER Register adalah suatu kelompok elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu kesatuan. Jenis Register Penyimpan 1. Register Buffer 2. Register Geser 3. Register Geser Terkendali

1.Register Buffer Adalah jenis register yang paling sederhana, yang hanya berfungsi untuk menyimpan kata digital X 3 X 2 X 1 X 0 Q D 3 Q Q D Q D 3 2 D 2 1 1 0 0

2. Register Geser (Shift Register) Register geser disusun dengan merangkaikan flip flop satu sama lain. Sebuah register geser dapat memindahkan bit-bit yang tersimpan ke kiri atau ke kanan. Pergeseran bit ini penting dalam operasi aritmatika dan operasi logika yang dipakai komputer. Register geser juga sering digunakan untuk menyimpan data sesaat.

Q D 3 Q Q D Q D 3 2 D 2 1 1 0 0 D in Q D 3 Q Q D Q D 3 2 D 2 1 1 0 0

Diagram pewaktuan register geser kiri Clock DO Q0 D1 Q1 D2 Q2 D3 Q3

Register Geser Terkendali (Control Shift Register) Register ini menggunakan sinyal pengendali SHL. Register geser sering digunakan untuk menyimpan data sesaat. Salah satu metode penentuan karakteristik register geser adalah bagaimana data dimuat (Loading) ke dan dibaca(reading) dari unit-unit penyimpannya. Ada dua cara pengisian (Loading) dari register ini yaitu secara serial dan paralel

PENGISIAN (LOADING) a. Pengisian Seri (Serial Loading) Pengisian seri berarti penyimpanan sebuah kata digital dalam register dengan cara memasukan 1 bit pada setiap pulsa detak. b. Pengisian Paralel Pada pengisian paralel ( broadside loading) hanya memerlukan 1 pulsa detak untuk pemasukan sebuah kata digital.

4 kategori register geser Berdasarkan pemuatannya, terdapat 4 kategori register geser : 1.masukanserial keluaranserial (SISO) 2.masukanserial keluaranparalel(sipo) 3.masukanparalelkeluaranparalel(PIPO) 4.masukan paralel keluaran serial (PISO)

Serial-in/serial-out shift register (SISO) Serial-in, serial-out shift register menunda (delay) data menggunakan satu pulsa untuk setiaptahap. Data bit disimpan pada setiap register secara bertahap. Serial-in, serial-out shift register memiliki panjang data dari 1 hingga 64 bit lebih panjang jika, register atau paket data berbentuk cascaded(bertingkat).

Dibawah ini single stage shift register menerima data yang tidak sinkron ke register clock. Data"data in" pada pin D DFF (Flip-Flop) tidak mengalami perubahan pada saat pulsa berubah dari keadaan low (0) ke high (1). Kita harus mensinkronkan data dengan sebuah system wide clock untuk membuktikan kehandalan sebuah digital logic circuit.

Jenis lain seperti JK FF secara bertahap ( cascaded) dari Q ke J, Q' ke K dengan input pulsa parallel sebagai alternatif untuk hasil yang diinginkan dari rangkaian register geser diatas. Secara umum Serial-in/serial-out shift register dengan komponen : input pulsa, data input, dan data output pada keadaan akhir sedangkan keadaan lainnya tidak ada.

Diagram waktu berikut digunakan dengan salah satu dari 2 versi serial-in, serial-out shift register. Tiga pasang anak panah menunjukkan tiga keadaan secara temporal menyimpan 3 bit data dan terjadi penundaan dengan ke 3 pulsa secara periodik dari input ke output. Implementasi SISO dapat dilihat pada rangkaian CD 4006b, CD4006b-18 bit dan CD 4031-64 bit pada halaman berikut

Serial-in, parallel-out shift register (SIPO) Serial-in/parallel-out shift register mirip dengan serial-in/ serial-out shift register dimana data diinput ke elemen penyimpanan dan bergeser dalam bentuk data keluaran secara serial, data keluar dan pin. Perbedaannya adalah semua data berada dalam tahap internal sebagai output. Sehingga serial-in/parallel-out shift register merubah data dari format serial ke format parallel.

Jika 4 data digeser dengan 4 pulsa melalui kabel tunggal sebagai data input data secara bersamaan (simultan) menghasilkan 4 Output QA ke QD setelah pulsa di berikan seperti ditunjukkan gambar berikut:

Pada aplikasi praktis serial-in/parallel-out shift register merubah data bentuk serial format melalui data tunggal ke bentuk parallel format pada beberapa kabel. Dengan menggunakan 4 LED (Light Emitting Diodes) dengan 4 output (Q A Q B Q C Q D ) pada gambar dan diagram waktu berikut. ini

Parallel-in, parallel-out, universal shift register (PIPO) Parallel-in/ parallel-out shift register dengan data paralel digeser dengan output seperti ditunjukkan oleh gambar dibawah ini. Secara umum shift register pada beberapa device berfungsi sebagai alat tambahan parallel-in/ parallel-out.

Salah satu contoh Geser kanan dari parallel-in/ parallel-out shift register ditunjukkan oleh gambar berikut. Tiga gerbang logika pada keadaan buffer (sementara) sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan pada parallel-in/ parallel-out shift register, kecuali bagian dari real-world device 74LS395 yang ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

Contoh lain adalah jenis SN74ALS299

Parallel-in, serial-out (PISO) Konfigurasi rangkaian ini dengan input data pada garis D1 hingga D4 dalam bentuk parallel format. Untukmenyimpan write data ke register, Write/Shift control line berada pada kondisi LOW. Untuk menggeser data, W/S control line dalam kondisi HIGH danregister menerimapulsa. Jikadata D1 sebagai Data Input makajumlahpulsa tidakdibutuhkanlagidimana Data Output, Q, bebrbentuk data parallel setelah proses baca pada kondisimati.

Pencacah Putar Gelang (Ring counters) Jikaoutput register geserdikembalikansebagaifed back menjadi input merupakan hasil dari rangkaian putar gelang (Ring Counter ). Data di sirkulasi selama ada pulsa yang digunakan. Sebagai contoh data akan berulang selama ada 4 pulsa yang digunakanpadagambarberikut. Jika pemuatandata (data loading) semua padakondisi0 atausemuapadakondisi1makatidakdicacah. Apakahkondisipadalevel High ataulow yang digunakan?

Kita melakukan prosens pemuatan data ke rangkaian parallel-in/ serial-out shift register yang dikonfigurasi menjadi ring counter pada gambar dibawah ini. Data secara random akan di load. Secara umum yang paling banyak digunakan pada kondisi 1.

Pemuatan binary 1000 ke rangkaian ring counter, menghasilkan pergeseran yang dapat dilihat pada diagram waktu berikut. Sebagai contoh data pada satu tahap berulanguntuksetiap4pulsadari4. Diagram waktu untuk semua tahap terlihat sama dengan pengecualian satu pulsa saat penundaan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Salah satu contoh jenis Ring Counter adalah Johnson Counter (Switch-tail-ring counter) seperti terlihat pada gambar dibawh ini. Perhatikan rangkaian dan Tabel Logika serta diagram waktu pada halaman berikut.johnson counter menghasilkan output yang di fed back padatahapakhir(qatau Q').

THE END