Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November"

Transkripsi

1 PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat diubah B. PERALATAN PRAKTIKUM 1. Modul Digital Terapan (RS-A17) 1 Buah 2. Kabel Jumper 20 Buah C. DURASI PRAKTIKUM Praktikum 1 dilakukan dalam durasi 60 menit. D. PENDAHULUAN Counter tersusun dari sederetan flip-flop yang dimanipulasi dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung sesuai dengan rancangan. Counter secara umum dibedakan menjadi 2, yaitu counter sinkron dan counter asinkron. Perbedaan dari kedua jenis counter ini terdapat pada pemicuannya (trigger). Pada counter sinkron, pemicu (trigger) counter terjadi secara serempak atau dipicu oleh satu sumber clock. Sehingga pada counter sinkron, sejumlah flip-flop disusun secara paralel. Sedangkan pada counter asinkron, minimal terdapat satu flip-flop yang dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau dari sumber clock. Sehingga pada counter asinkron, sejumlah flip-flop disusun secara seri. Counter askinron dibedakan atas counter naik dan counter turun. Sebuah counter disebut sebagai counter naik jika dapat menghitung secara berurutan yang dimulai dari bilangan terkecil hingga bilangan terbesar. Sebagai contohnya dan seterusnya. Sedangkan sebuah counter disebut sebagai counter turun jika dapat menghitung bilangan yang dimulai dari bilangan terbesar hingga bilangan terkecil. Sebagai contohnya dan seterusnya. Dalam perancangannya counter dapat disusun dari semua jenis flip-flop, pemilihan jenis flipflop disesuaikan dengan karakteristik masing-masing flip-flop. Terdapat 4 jenis flipflop, diantaranya adalah RS Flip-Flop, JK Flip-Flop, T Flip-Flop, D Flip-Flop. Pada praktikum ini, counter asinkron yang akan dirancang adalah counter asinkron yang terdiri dari JK Flip-Flop. JK Flip-Flop merupakan salah satu jenis flip-flop yang terdiri dari empat buah gerbang NAND. JK Flip-Flop memiliki tiga buah masukan dan dua buah keluaran, yakni J, K, CLK (clock) sebagai masukan serta Q dan Q sebagai keluaran. Jika kita lihat pada Gambar 1, keluaran Q dihubungkan dengan J dan CLK 1

2 melaui gerbang NAND. Begitu pula dengan Q yang dihubungkan dengan K dan CLK melalui gerbang NAND. Q Gambar 1. Rangkaian digital JK Flip-Flop Pada rangakaian JK Flip-Flop, keluaran Q bernilai sama dengan Q t-1 terjadi jika CLK bernilai 0 dan masukan J, K adalah sembarang. Kemudian keadaan keluaran Q bernilai sama dengan Q t-1 juga terjadi jika masukan J, K bernilai 0 dan CLK bernilai 1. Keadaan Q bernilai sama dengan Q t-1 memiliki makna bahwa keadaan (state) keluaran Q adalah tetap seperti keadaan sebelumnya atau dengan kata lain disebut keadaan (state) memori. Bila masukan J merupakan inversi dari K dan CLK bernilai 1, keluaran Q selalu sama dengan masukan J. Namun jika masukan J, K bernilai 1 dan CLK bernilai 1, maka keluaran Q sama dengan Q t-1. Keadaan Q t-1 memiliki makna bahwa keluaran Q merupakan inversi dari keluaran keadaan sebelumnya. Keadaan yang perlu diwaspadai ketika J dan K bernilai 1 adalah keadaan dimana CLK bernilai 1 dengan durasi yang terlalu lama. Bila keadaan ini terjadi keluaran rangkaian menjadi tidak stabil karena keluaran akan selalu berganti dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain (race around condition). Untuk mengatasi terjadinya keadaan tersebut, maka pemberian clock atau CLK bernilai 1 dilakukan dengan menggunakan monostable pushbutton. Tabel 1. Tabel kebenaran JK Flip-Flop Tabel Kebenaran J K CLK Q Q Mode x x 0 Q t-1 Q t-1 Memori 0 0 Q t-1 Q t Q t-1 Q t-1 x = sembarang * = dengan syarat <Td<T 2

3 Gambar 2. Skematik IC TTL 74LS73 Gambar 2 adalah gambar skematik IC Dual JK Flip-Flop yang digunakan pada praktikum ini. Setiap kaki dari IC TTL 74LS73 sudah disusun dan disabungkan dengan banana jack sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan praktikum dan melakukan modifikasi rangkaian. Sebuah counter asinkron yang dibentuk dari sederetan flip-flop memiliki nilai modulus yang ditetukan oleh 2 n, dengan n adalah banyaknya flip-flop yang dirangkai secara seri. Modulus adalah banyaknya keadaan (state) yang mungkin dimiliki oleh counter. E. EKSPERIMEN 1 COUNTER NAIK E.1. PROSEDUR EKSPERIMEN 1. Perhatikan modul praktikum Digital Terapan (RS-A17), terdapat beberapa bagian untuk melakukan eksperimen-eksperimen yang berbeda. Untuk eksperimen counter naik, bagian yang digunakan adalah bagian JK Flip-Flop yang terdiri dari 6 JK Flip- Flop (Gambar 3) Gambar 3. Bagian JK Flip Flop 2. Perhatikan bagian JK Flip-Flop pada Gambar 3, kemudian buatlah sebuah rangkaian pada bagian JK Flip-Flop sesuai Gambar 4. 3

4 Gambar 4. Rangakaian counter naik 6 bit menggunakan JK Flip-Flop 3. Lakukan pengaturan ulang (Reset) IC TTL 74LS73. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan terminal Reset pada bagian JK Flip-Flop dengan terminal Ground yang terdapat pada modul praktikum. Setelah itu pindahkan male banana jack yang terpasang pada terminal Ground ke terminal power supply +5 volt. Amati perubahan yang terjadi pada LED masing masing JK Flip-Flop. Untuk memudahkan lihat Gambar 5. Terminal monostable pushbutton Clock button/ Monostable pushbutton Reset Gambar 5. Terminal Reset dan Bagian Monostable MV 4. Hubungkan terminal CLK pada JK Flip-Flop pertama (U1A-FF0) dengan terminal monostable pushbutton. Kemudian tekan satu kali pushbutton monostable. Amatilah perubahan yang terjadi pada masing-masjing LED JK Flip-Flop. 5. Amati proses setiap penghitungan yang terjadi pada counter naik yang telah dibuat, lakukan proses penghitungan hingga nilai modulus counter tersebut tercapai. E.2. DATA EKSPERIMEN Setelah melakukan semua prosedur eksperimen dengan benar, maka catatkan setiap data yang didapatkan dari perubahan masing-masing LED JK Flip-Flop yang terdapat pada kompartemen JK Flip-Flop, kemdudian salinlah ke dalam Tabel 2. 4

5 Tabel 2. Tabel data eksperimen counter naik Input Output Jumlah Clock L5 L4 L3 L2 L1 L E.3. ANALISIS DAN TUGAS PRAKTIKUM 1. Jelaskanlah prinsip kerja counter naik! 2. Berikan contoh penerapan counter naik pada perangkat industri! 3. Buatlah kesimpulan dari eksperimen counter naik! F. EKSPERIMEN 2 COUNTER TURUN Berdasarkan penjelasan pada praktikum counter naik, dapat dilihat bahwa counter turun merupakan kebalikan dari counter naik, sehingga rangkaian counter turun dengan JK Flip-Flop masih tetap menggunakan rangkaian pencacah naik (Gambar 3) hanya keluarannya diambil dari Q pada masing-masing flip-flop. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4. F.1. PROSEDUR EKSPERIMEN 1. Perhatikan modul praktikum Digital Terapan (RS-A17), terdapat beberapa bagian untuk melakukan eksperimen-eksperimen yang berbeda. Untuk eksperimen counter naik ini, bagian yang digunakan adalah bagian JK Flip-Flop yang terdiri dari 6 JK Flip-Flop (Gambar 2) 2. Perhatikan rangkaian pada Gambar 6, kemudian buatlah sebuah rangkaian pada bagian JK Flip-Flop sesuai Gambar 3. 5

6 Gambar 6. Rangakaian counter turun 6 bit menggunakan JK Flip-Flop 3. Lakukan pengaturan ulang (Reset) IC TTL 74LS73. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan terminal Reset pada bagian JK Flip-Flop dengan terminal Ground yang terdapat pada modul praktikum. Setelah itu pindahkan male banana jack yang terpasang pada terminal Ground ke terminal power supply +5 volt. Amati perubahan yang terjadi pada LED pada masing masing flip-flop. Untuk memudahkan lihat Gambar Hubungkan terminal CLK pada JK Flip-Flop pertama (U1A-FF0) dengan terminal monostable pushbutton. Kemudian tekan satu kali monostable pushbutton. Amatilah perubahan yang terjadi pada masing-masjing LED JK Flip-Flop 5. Amati proses setiap penghitungan yang terjadi pada counter turun yang telah dibuat, lakukan proses penghitungan hingga nilai modulus counter tersebut tercapai. F.2. DATA EKSPERIMEN Setelah melakukan semua prosedur eksperimen dengan benar, maka catatkan setiap data yang didapatkan dari perubahan masing-masing LED JK Flip-Flop, kemdudian salinlah ke dalam Tabel 3. F.3. ANALISIS DAN TUGAS PRAKTIKUM 1. Jelaskanlah prinsip kerja counter turun! 2. Berikan contoh penerapan counter turun pada perangkat industri! 3. Buatlah kesimpulan dari eksperimen counter turun! 6

7 Tabel 3.Tabel data eksperimen counter turun Input Output Jumlah Clock L5 L4 L3 L2 L1 L G. EKSPERIMEN 3 COUNTER DEKADE Pencacah ini akan menghasilkan bilangan kode BCD dari bilangan decimal 0 9. dengan demikian pencacah ini hanya akan menghitung maju dari , lalu kembali lagi. Sebagai keluaran hasil dari counter dekade akan ditampilkan pada seven segment display. G.1. PROSEDUR EKSPERIMEN 1. Perhatikan modul praktikum Digital Terapan (RS-A17), terdapat beberapa bagian untuk melakukan eksperimen-eksperimen yang berbeda. Untuk eksperimen counter naik ini, bagian yang digunakan adalah bagian JK Flip-Flop yang terdiri dari 6 JK Flip-Flop (Gambar 2) 2. Perhatikan rangkaian pada Gambar 5, kemudian buatlah sebuah rangkaian pada bagian JK Flip-Flop sesuai Gambar 5. Keluaran Q pada masing masing flip-flop dihungkan paralel dengan Seven Segment Displayed. Q3 dihubungkan paralel ke A, Q2 dihubungkan paralel ke B, Q1 dihubungkan paralel ke C,dan Q0 dihubungkan paralel ke D. Untuk membantu lihat Gambar Lakukan pengaturan ulang (Reset) IC TTL 74LS73. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan terminal Reset pada bagian JK Flip-Flop dengan terminal Ground yang terdapat pada modul praktikum. Setelah itu pindahkan male banana jack yang terpasang pada terminal Ground ke terminal power supply +5 volt. Amati perubahan 7

8 yang terjadi pada LED pada masing masing flip-flop. Untuk memudahkan lihat Gambar 3. Gambar 7. Rangakaian counter turun 6 bit menggunakan JK Flip Flop Gambar 8. Bagian Seven Segment Display 4 Hubungkan terminal CLK pada JK Flip-Flop pertama (U1A-FF0) dengan terminal monostable pushbutton. Kemudian tekan satu kali monostable pushbutton. Amatilah perubahan yang terjadi pada masing-masjing LED JK Flip-Flop 5 Amati proses setiap penghitungan yang terjadi pada counter turun yang telah dibuat, lakukan proses penghitungan hingga nilai modulus counter tersebut tercapai. G.2. DATA EKSPERIMEN Setelah melakukan semua prosedur eksperimen dengan benar, maka catatkan setiap data yang didapatkan dari perubahan masing-masing LED JK Flip Flop yang terdapat pada bagian JK Flip Flop, kemudian salinlah ke dalam Tabel 4. G.3. ANALISIS DAN TUGAS EKSPERIMEN 1. Jelaskan cara kerja seven segmen display pada praktikum counter dekade ini. 2. Bagaimana gambar rangkaian jika diperlukan menampilkan bilangan dua digit? 3. Buatlah laporan pada Prakikum Counter Asinkron (counter naik, turun dan dekade)! 8

9 Tabel 4. Tabel data eksperimen counter dekade Input Output Jumlah Clock L5 L4 L3 L2 L1 L0 7 Segment Display

10 PRAKTIKUM 2 SERIAL IN PARALEL OUT SHIFT REGISTER (SIPO) A. OBJEKTIF Pada praktikum Serial In Paralel Out Shift Register (SIPO) diharapkan mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan cara kerja dari Register Geser. B. PERALATAN 1. Modul Digital Terapan (RS-A17) 1 Buah 2. Kabel Jumper 20 Buah C. DURASI PRAKTIKUM Praktikum 2 ini terdapat 1 buah eksperimen yang dilakukan dalam durasi 20 menit D. PENDAHULUAN Register adalah suatu kelompok elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu kesatuan. Terdapat 3 jenis register penyimpanan, antara laian : Register Buffer, Register Geser (Shift Register), dan Register Geser Terkendali. Register Buffer Adalah jenis register yang paling sederhana, yang berfungsi untuk menyimpan kata digital. Rangkaian Register Buffer ditunjukan pada Gambar 9. Gambar 9. Rangkaian Register Buffer Register Geser (Shift Register) Register Geser disusun dengan merangkaikan flip-flop satu sama lain. Sebuah Register Geser dapat memindahkan bit-bit yang tersimpan ke kiri atau ke kanan. Pergeseran bit ini penting dalam operasi aritmatka dan operasi logika yang dipakai komputer. Register Geser juga sering untuk menyimpan data sesaat. Diagram pewaktuan Register Geser ditunjukan pada Gambar

11 Gambar 10. Diagram Pewaktuan Register Geser Register Geser Terkendali (Control Shift Register) Register ini menggunakan sinyal pengendali SHL. Register Geser sering digunakan untuk menyimpan data sesaat, salah satu metode penentuan karakteristik Register Geser adalah bagaimana data dimuat (Loading) ke dan dibaca (Reading) dari unit-unit penyimpanannya. Ada dua cara pengisian (Loading ) dari register ini yaitu secara serial dan paralel. E. EKSPERIMEN 1 - SERIAL IN PARALEL OUT SHIFT REGISTER (SIPO) E.1. PROSEDUR EKSPERIMEN 1. Buatlah rangkaian SIPO dengan menhubungkan kabel sesuai Gambar 11 pada bagian JK Flip-Flop ( Gambar 3) Gambar 11. Rangkain Serial In Parallel Out Shift Register (SIPO) 2. Lakukan Reset agar logika output Q adalah 0, dengan cara memasangkan kedua banana jack antara Reset dan Ground lalu pindahkan male banana jack yang terpasang pada Ground ke tagangan +5 v. 11

12 3. Hubungkan pula Clock (CLK) pada IC TTL 74LS73 dengan Ground pada bagian Monostabel MV (Gambar 5) 4. Sebagai masukan, tekan Clock button (Gambar 5) sebanyak 18 kali dan amatilah perubahan yang terjadi, buatlah kesimpulan. E.2. DATA PRAKTIKUM Catat hasil praktikum Serial In Parallel Out Shift Register pada Tabel 5. Table 5. Experimen Serial In Paralel Out Shift Register. INPUT OUTPUT Number of Clock L3 L2 L1 L E.3. ANALISIS DAN TUGAS EKSPERIMEN 1. Dari percobaan diatas jelaskan cara kerja dan fungsi SIPO? 2. Sebut dan jelaskan kombinasi Register Geser selain SIPO? 3. Gambarkan rangkaian kombinasi lain ( jawaban dari no.2)! pilih salah satu 4. Carilah aplikasi (jawaban no.3) pada peralatan industri, jelaskan! 5. Carilah aplikasi SIPO pada peralatan industri, jelaskan! 6. Buatlah laporan dari Praktikum SIPO tersebut! 12

13 PRAKTIKUM 3 MEMORI 16 x 4 BIT A. OBJEKTIF Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan berupa penyimpanan data yang diindikasikan dengan empat LED. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dari memori 16 x 4 Bit. B. PERALATAN 1. Modul Digital Terapan (RS-A17) 1 Buah 2. Kabel Jumper 20 Buah C. DURASI PRAKTIKUM Praktikum 3 ini terdapat 1 buah eksperimen yang dilakukan dalam durasi 20 menit D. PENDAHULUAN Salah satu jenis peralatan memori semikonduktor yang digunakan dalam elektronika digital adalah memori jalan masuk acak (random access memory/ram). RAM dapat mengingat informasi yang pernah dimasukkan, informasi yang dimasukkan berupa 0 dan 1 kedalam memori. Bisa diperhatikan bahwa 64 bit diorganisir kedalam 16 kelompok yang disebut kata. Masing-masing kata berisi 4 bit informasi. Memori ini diorganisasikan sebagai memori 16 x 4, yaitu berisi 16 kata dimana masing masing kata sepanjang 4 bit. Tabel 6. Alamat bit Address Bit D Bit C Bit B Bit A Word 0 Word 1 Word 2 Word Word 4 Word 5 Word 6 Word 7 Word 8 Word 9 Word 10 Word 11 Word 12 Word 13 Word 14 Word 15 13

14 Pada Tabel 6 dapat dilihat kita telah menulis isi kata 3 (0110). Pemasukan data pada kata 3 ini disebut operasi tulis. Untuk melihat memori apa yang ada pada kata 3 kita dapat membaca tabel atau juga disebut sebagai operasi baca. Operasi tulis merupakan proses memberikan informasi baru ke dalam memori. Sedangkan operasi baca merupakan proses pengambilan informasi keluar memori. Kita dapat menulis setiap kombinasi 0 dan 1 pada tabel seperti gambar. Lokasi penyimpanan dalam memori disebut alamat, seperti informasi yang terdapat pada kata 3 memiliki alamat 0011 atau 3, dengan demikian inforasi yang tersimpan pada alamat 0011 adalah 0110 E. EKSPERIMEN 1 - MEMORI 16 x 4 BIT E.1. PROSEDUR EKSPERIMEN 1. Matikan power supply terlebih dahulu. 2. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar 12. Pada praktikum ini digunakan bagian Memori 16 x 4 bit (Gambar 13) Gambar 12. Rangkain Memori 16 x 4 Bit Gambar 13. Bagian Memory 16 x4 Bit Dipswitch 14

15 3. Hubugkan terminal CLK dan terminal WR secara paralel denngan Ground pada Monostable MV (Gambar 5). Gunakan junction jika female banana jack kurang. 4. Hubungkan terminal CS dengan Ground menggunakan kabel hubung 5. Hubungkan terminal Reset dengan female banana jack +5v 6. Hidupkan power supply 7. Berikan input data dengan mengatur kombinasi 4 Dipswitch sesuai dengan keinginan, kemudian tekan Clock button lalu amati LED A0, A1, A2 dan A3 (sebagai indikasi jumlah clock) dan LED D0,D1,D2 dan D3 (sebagai data dari kombinasi dipswitch). 8. Ulangi poin 7 dengan kombinasi yang berbeda sampai 16 kali (seluruh LED A0, A1, A2 dan A3 dalam keadaan hidup ) 9. Pindahkan male banana jack yang terpasang pada terminal WR ke terminal RD, lalu tekan clock button kembali 16 kali 10. Amati lah LED A0, A1, A2 dan A3 serta LED D0, D1, D2 dan D3 lalu catat pada Tabel 7. E.2. DATA EKSPERIMEN Catat hasil praktikum pada Tabel 7. E.3. ANALISI DAN TUGAS EKSPERIMEN 1. Jelaskan mengapa male banana jack dari terminal- WR harus dipindahkan ke RD! 2. Berapakah jumlah data yang mungkin dibuat jika input terdiri dari 3, 5, dan 6 Dipswitch. 3. Carilah aplikasi dari Memori 16 x 4 Bit pada peralatan industri! Jelaskan! 4. Buatlah laporan dari Praktikum Memori 16 x 4 bit! 15

16 Tabel 7. Eksperimen Serial In Paralel Out Shift Register INPUT OUTPUT Jumlah Clock D0 D1 D2 D Setelah memidahkan penghubung dari WR ke -RD

17 PRAKTIKUM 4 PENGATURAN ARAH PUTARAN MOTOR DC A. OBJEKTIF Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan berupa pengaturan arah putaran motor DC.Mahasiswa diharapkan memahami cara kerja pengaturan arah putaran motor DC serta aplikasinya. B. PERALATAN 1. Modul Digital Terapan (RS-A17) 1 Buah 2. Kabel Jumper 20 Buah C. DURASI PRAKTIKUM Praktikum 4 ini terdapat 1 buah eksperimen yang dilakukan dalam durasi 20 menit D. PENDAHULUAN Motor Direct Current (DC) atau motor arus searah merupakan penggerak elektrik yang menggunakan suplai tegangan DC untuk menghasilkan energi mekanik. Motor DC memiliki tiga komponen utama, yaitu rotor (bagian yang berputar), stator (bagian yang tidak berputar), dan sikat arang (brush).rotor pada motor DC umumnya terdiri dari lilitan konduktor yang disebut sebagai kumparan jangkar. Stator pada motor DC dapat berupa lilitan konduktor yang disebut kumparan medan atau dapat pula berupa magnit permanen. Jika suatu konduktor yang dialiri arus listrik berada dalam area medan magnet, maka akan timbul gaya akibat interaksi keduanya sesuai dengan Hukum Lorentz. Konsep Pengaturan Putaran Motor DC Motor DC bekerja menggunakan arus searah dalam membangkitkan medan putarnya, maka untuk membalik arah putaran motor DC adalah dengan membalik arah medan putarnya, arah medan putar dapat dibalik dengan mengubah arah arus yang mengalir pada motor DC. Gambar 14. Pengaturan Arah Putaran Motor DC Pada Gambar 14, arah arus dapat diubah dengan membalik polaritas (kutub) sumber arus, perubahan polaritas menyebabkan perubahan arah arus dalam motor sehingga arah medan putar akan berubah, sehingga motor akan berputar ke arah yang 17

18 berlawanan. Salah satu cara untuk mengatur polaritas sumber arus pada motor DC dapat menggunakan rangkaian transistor dan flip-flop. Flip-flop Bistable multivibrator atau flip-flop dapat digunakan untuk menyimpan, mencacah, dan memindahkan data. Flip-flop memiliki banyak tipe diantaranya yaitu RS, T, D, dan JK Flip-flop. RS FF merupakan tipe yang paling sederhana, yaitu kondisi aktif atau tidak terminal keluaran flip-flop diatur oleh masukan pada terminal S atau R. T Flip-Flop merupakan flip-flop yang berfungsi untuk membagi frekuensi masukan. Ketika terdapat clock dari logika 1 ke 0, maka keluaran flip-flop akan memiliki logika 1 hingga terdapat clock dengan logika 1 ke 0. D Flip-Flop adalah flip-flop yang memiliki fungsi untuk memindahkan data apabila terdapat masukan pada input clock. Data akan dipindahkan apabila terdapat clock dari logika 0 ke 1 dan data tetap disimpan hingga clock berubah dari 0 ke 1. JK Flip-Flop adalah gabungan dari RS Flip-Flop dan T Flip-Flop, dengan demikian fungsi flip-flop ini dapat berubah bergantung pada masukannya. E. EKSPERIMEN 1 PENGATURAN ARAH PUTARAN MOTOR DC E.1. PROSEDUR EKSPERIMEN 1. Matikan power supply terlebih dahulu. 2. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar 15. Pada praktikum ini digunakan bagian Motor DC (Gambar 16). Gambar 15. Rangkain Pengaturan Arah Putaran Motor DC Gambar 16. Bagian Motor DC 18

19 3. Hubungkan terminal Reset yang berada pada bagian motor DC dengan Ground. 4. Hidukan power supply, dan pindah terminal Reset ke banana jack female +5v 5. Tekan Clock button, Amati Lampu LED dan arah putaran motor DC E.2. DATA EKSPERIMEN Catat hasil praktikum pada Tabel 8. Tabel 8. Arah Putaran Motor DC RST CLK L0 L1 L2 L3 MOTOR 1 (+5 V) RST CLK L0 L1 L2 L3 MOTOR 0 (0 V) E.3. ANALISI DAN TUGAS EKSPERIMEN 1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian H-bridge yang digunakan pada pengaturan arah putaran motor DC! 2. Jelaskan peran rangkaian flip-flop pada pengaturan arah putaran motor DC! 3. Buatlah rangkaian untuk melakukan pengaturan arah putaran motor DC dengan kriteria menggunakan 4 buah clock untuk setiap perubahan arah putarnya! 4. Buatlah laporan Praktikum Pengaturan Arah Putaran Motor DC! 19

=== PENCACAH dan REGISTER ===

=== PENCACAH dan REGISTER === === PENCACAH dan REGISTER === Pencacah Pencacah adalah sebuah register yang mampu menghitung jumlah pulsa detak yang masuk melalui masukan detaknya, karena itu pencacah membutuhkan karakteristik memori

Lebih terperinci

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 6.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder 6. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum REGISTER

Jobsheet Praktikum REGISTER REGISTER A. Tujuan Kegiatan Praktikum - : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat :. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja register.. Menerapkan register SISO, PISO, SIPO dan PIPO dalam rangkaian

Lebih terperinci

COUNTER ASYNCHRONOUS

COUNTER ASYNCHRONOUS COUNTER ASYNCHRONOUS A. Tujuan Kegiatan Praktikum 2 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : ) Merangkai rangkaian ASYNCHRONOUS COUNTER 2) Mengetahui cara kerja rangkaian ASYNCHRONOUS

Lebih terperinci

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL

R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL R ANGKAIAN LOGIKA KOMBINASIONAL DAN SEQUENSIAL Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu Rangkaian logika Kombinasional dan rangkaian logika Sequensial. Rangkaian logika Kombinasional

Lebih terperinci

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL ===

=== PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === === PERANCANGAN RANGKAIAN SEKUENSIAL === Rangkaian Sekuensial, adalah rangkaian logika yang keadaan keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan dan kondisi rangkaian saat itu. Variabel Masukan Keadaan

Lebih terperinci

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER BAB VIII REGISTER DAN COUNTER 8.1 Register Register adalah kumpulan dari elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Register yang paling sederhana tidak lebih dari sebuah penyimpan kata

Lebih terperinci

COUNTER ASYNCHRONOUS

COUNTER ASYNCHRONOUS COUNTER ASYNCHRONOUS A. Tujuan Kegiatan Praktikum 3 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : ) Merangkai rangkaian SYNCHRONOUS COUNTER 2) Mengetahui cara kerja rangkaian SYNCHRONOUS COUNTER

Lebih terperinci

1). Synchronous Counter

1). Synchronous Counter Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counterdigunakan untuk berbagai operasi

Lebih terperinci

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial

Arsitektur Komputer. Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial Arsitektur Komputer Rangkaian Logika Kombinasional & Sekuensial 1 Rangkaian Logika Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu : Rangkaian Kombinasional adalah rangkaian yang kondisi

Lebih terperinci

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL ELECTRA ELECTRONIC TRAINER alexandernugroho@gmail.com HP: 08112741205 2/23/2015 BAB I GERBANG DASAR 1. 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta diklat / siswa dapat : Memahami konsep dasar

Lebih terperinci

LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER

LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER LAB #5 REGISTER, SYNCHRONOUS COUNTER AND ASYNCHRONOUS COUNTER TUJUAN 1. Untuk mempelajari dan mendesain berbagai counter menggunakan gerbang dan Flip-Flop. 2. Untuk menyimulasikan berbagai counter dan

Lebih terperinci

Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 7 REGISTER (PENCATAT) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mengenal beberapa jenis register. 2. Menyusun rangkaian register. 3. Mempelajari cara kerja

Lebih terperinci

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF.

7.1. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. PERCOBAAN DIGITAL 7 PENCACAH (COUNTER) 7.. TUJUAN Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. 7.2. TEORI DASAR Pencacah

Lebih terperinci

REGISTER DAN COUNTER.

REGISTER DAN COUNTER. REGISTER DAN COUNTER www.st3telkom.ac.id Register Register adalah rangkaian yang tersusun dari satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Flip-Flop disebut juga sebagai register 1 bit.

Lebih terperinci

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian

adalah frekuensi detak masukan mula-mula, sehingga membentuk rangkaian Pertemuan ke 2 1 BAB I Rangkaian Sekuensial (2) Deskripsi Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi elemen flip-flop pada counter dan register serta clock mode, pulse mode, dan level mode. Manfaat Memberikan

Lebih terperinci

BAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter

BAB III COUNTER. OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter B III COUNTER OBYEKTIF : - Memahami jenis-jenis counter - Mampu merancang rangkaian suatu counter 3.1 Counter secara umum Counter merupakan rangkaian logika pengurut, karena counter membutuhkan karakteristik

Lebih terperinci

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit DIG 7 PENCACAH 7.. TUJUAN. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. 2. Mengenal beberapa jenis IC pencacah. 7.2. TEORI

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476 A. Judul : FLIP-FLOP JK B. Tujuan Kegiatan Belajar 15 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Mengetahui cara kerja rangkaian Flip-Flop J-K. 2) Merangkai rangkaian Flip-Flop J-K.

Lebih terperinci

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop 1. FLIP-FLOP Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur

Lebih terperinci

1). Synchronous Counter

1). Synchronous Counter Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi

Lebih terperinci

PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER

PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER PENCACAH (COUNTER) DAN REGISTER Aplikasi flip-flop yang paling luas pemakaiannya adalah sebagai komponen pembangun pencacah dan register. Pencacah termasuk dalam kelompok rangkaian sekuensial yang merupakan

Lebih terperinci

Register & Counter -7-

Register & Counter -7- Sistem Digital Register & Counter -7- Missa Lamsani Hal 1 Register dan Pencacah Register adalah kumpulan elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit. Pencacah (counter) adalah merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 2013 / 2014

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 2013 / 2014 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL 23 / 24 MODUL 4 REGISTER, COUNTER DAN MEMORI OLEH KELOMPOK B ADE ILHAM FAJRI 5358 FRANKY SETIAWAN DALDIRI 5383 KELAS : B ASISTEN PEMBIMBING RISYANGGI AZMI FAIZIN

Lebih terperinci

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan

8. TRANSFER DATA. I. Tujuan 8. TRANSFER DATA I. Tujuan 1. Membuat rangkaian transfer data seri dan transfer data secara paralel dengan menggunakan IC yang berisi JK-FF dan D-FF. 2. Mengamati operasi transfer data seri dan dan transfer

Lebih terperinci

REGISTER. uart/reg8.html

REGISTER.  uart/reg8.html PERTEMUAN 11 REGISTER http://tams-www.informatik.uni-hamburg.de/applets/hades/webdemos/45-misc/30- uart/reg8.html Sasaran Pertemuan 11 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Register yang terdiri dari :

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D 1 FLIP-FLOP D A. Tujuan Kegiatan Praktikum 11 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP D 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP D B. Dasar Teori

Lebih terperinci

6.1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register.

6.1. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register. PERCOBAAN DIGITAL 6 SHIFT REGISTER 6.. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa/i mengenal, mengerti dan memahami cara kerja register. 6.2. TEORI DASAR Register adalah suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk menyimpan

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) RANGKAIAN DIGITAL Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya Sistem Digital Sistem Angka dan konversinya Sistem angka yang biasa kita kenal adalah system decimal yaitu system bilangan berbasis 10, tetapi system yang dipakai dalam computer adalah biner. Sistem Biner

Lebih terperinci

FLIP-FLOP (BISTABIL)

FLIP-FLOP (BISTABIL) FLIP-FLOP (BISTABIL) Rangkaian sekuensial adalah suatu sistem digital yang keadaan keluarannya pada suatu saat ditentukan oleh : 1. keadaan masukannya pada saat itu, dan 2. keadaan masukan dan/atau keluaran

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR I. PENDAHULUAN Gerbang logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih masukan tetapi hanya menghasilkan satu keluaran berupa tegangan tinggi ( 1 ) dan tegangan rendah ( 0 ).

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K 1 FLIP-FLOP J-K A. Tujuan Kegiatan Praktikum 10 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP J-K 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP J-K B. Dasar

Lebih terperinci

BAB VII DASAR FLIP-FLOP

BAB VII DASAR FLIP-FLOP 89 BAB VII ASAR FLIP-FLOP 1. Pendahuluan Pada bagian sebelumnya telah dibahas tentang rangkaian kombinasional, yang merupakan rangkaian dengan keluaran yang dikendalikan oleh kondisi masukan yang ada.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem digital merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam pemrosesan sinyal atau data. Sebelum dimulainya era digital, pemrosesan sinyal atau data dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter?

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Counter? 2. Apa saja macam-macam Counter? 3. Apa saja fungsi Counter? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum melakukan percobaan, ada baiknya kita mempelajari serta memahami setiap percobaan yang akan kita lakukan. Tanpa disadari dalam membuat suatu makalah kita pasti

Lebih terperinci

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop

FLIP-FLOP. FF-SR merupakan dasar dari semua rangkaian flip flop. FF-SR disusun dari dua gerbang NAND atau dua gerbang NOR. Gambar Simbol SR Flip-Flop FLIP-FLOP FLIP-FLOP merupakan suatu rangkaian yang terdiri sdari dua elemen aktif (Transistor) yang erjanya saling bergantian. Fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Menyimpan bilangan biner 2. Mencacah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock

ABSTRAK. Kata Kunci : Counter, Counter Asinkron, Clock ABSTRAK Counter (pencacah) adalah alat rangkaian digital yang berfungsi menghitung banyaknya pulsa clock atau juga berfungsi sebagai pembagi frekuensi, pembangkit kode biner Gray. Pada counter asinkron,

Lebih terperinci

LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL

LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL LAB #4 RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL TUJUAN 1. Untuk mempelajari bagaimana dasar rangkaian logika sekuensial bekerja 2. Untuk menguji dan menyelidiki pengoperasian berbagai Latch dan sirkuit Flip- Flop PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER BAB VIII REGISTER DAN OUNTER 8.1 Register Dalam elektronika digital seringkali diperlukan penyimpan data sementara sebelum data diolah lebih lanjut. Elemen penyimpan dasar adalah flip-flop. Setiap flip-flop

Lebih terperinci

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari

Lebih terperinci

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL MODUL PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO 2015 A. Standar Kompetensi MODUL I ALJABAR BOOLE DAN RANGKAIAN KOMBINASIONAL Mata Kuliah Semester : Praktikum Teknik

Lebih terperinci

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R

MODUL IV FLIP-FLOP. Gambar 4.1 Rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND dan NOR S Q Q R MODUL IV FLIP-FLOP I. Tujuan instruksional khusus. Membangun dan mengamati operasi dari R FF NAND gate dan R FF NOR gate. 2. Membangun dan mengamati operasi logika dari R FF Clocked. 3. Mengamati cara

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Register dan Counter Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di

Lebih terperinci

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1

Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 5 : Rangkaian Sekuensial 1 5.1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja Flip Flop dan membuat rangkaiannya. 5.2 Alat & Bahan 1. IC Gerbang Logika :

Lebih terperinci

Modul 7 : Rangkaian Sekuensial 3

Modul 7 : Rangkaian Sekuensial 3 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 7 : Rangkaian Sekuensial 3 7.1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja Counter. 7.2 Alat & Bahan 1. IC 7473, IC 7448, IC 74190, IC7400 2. Data Sheet

Lebih terperinci

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital Jurnal Skripsi Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya terjadi kecurangan dalam perhitungan jumlah hasil

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN DIGITAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Jl. Gajayana No. 50 Malang (65144) Telp : 0341-551354, Faks

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI Kontrol Putaran Motor DC Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi Oleh: Andrik Kurniawan 130534608425 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 5 FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mempelajari cara kerja berbagai rangkaian flip flop 2. Membuat rangkaian

Lebih terperinci

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI. I. Tujuan I. Tujuan UNIT I GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMBINASI 1. Dapat membuat rangkaian kombinasi dan gerbang logika dasar 2. Memahami cara kerja dari gerbang logika dasar dan kombinasi 3. Dapat membuat table kebenaran

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 PENCACAH

PERTEMUAN 12 PENCACAH PERTEMUAN 12 PENCACAH Sasaran Pertemuan 12 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Pencacah yang terdiri dari : - Riple Counter - Pencacah Sinkron - Pencacah Lingkar - Pencacah Turun naik - Pencacah Mod

Lebih terperinci

JENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital)

JENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital) JENIS-JENIS REGISTER (Tugas Sistem Digital) Oleh: EKO SARIYANTO 0917041026 SITI KHOLIFAH 1017041042 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 Register adalah

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R 1 FLIP-FLOP S-R A. Tujuan Kegiatan Praktikum 9 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP S-R. 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP S-R. B. Dasar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal serta catu daya 5 Volt. Kapasitor 10 mikro-farad dan resistor 10 Kilo Ohm

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

Laporan Praktikum. Gerbang Logika Dasar. Mata Kuliah Teknik Digital. Dosen pengampu : Pipit Utami

Laporan Praktikum. Gerbang Logika Dasar. Mata Kuliah Teknik Digital. Dosen pengampu : Pipit Utami Laporan Praktikum Gerbang Logika Dasar Mata Kuliah Teknik Digital Dosen pengampu : Pipit Utami Oeh : Aulia Rosiana Widiardhani 13520241044 Kelas F1 Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERTEMUAN 11 REGISTER. misc/30-uart/reg8.html

PERTEMUAN 11 REGISTER.  misc/30-uart/reg8.html PERTEMUAN 11 REGISTER http://tams-www.informatik.uni-hamburg.de/applets/hades/webdemos/45- misc/30-uart/reg8.html Sasaran Pertemuan 11 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Register yang terdiri dari :

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR

MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR MAKALAH TEKNIK DIGITAL RANGKAIAN FLIP-FLOP DASAR DISUSUN OLEH : Rendy Andriyanto (14102035) Sania Ulfa Nurfalah (14102039) LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA

Lebih terperinci

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 6 PENCACAH (COUNTER) Oleh : Sumarna, urdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan :. Mempelajari cara kerja pencacah biner sinkron dan tak sinkron, 2. Merealisasikan pencacah biner

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros 46 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggerak Poros Ulir Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros ulir sebagai pengubah gaya puntir motor menjadi gaya dorong pada meja kerja

Lebih terperinci

Bab XI, State Diagram Hal: 226

Bab XI, State Diagram Hal: 226 Bab XI, State Diagram Hal: 226 BAB XI, STATE DIAGRAM State Diagram dan State Table Untuk menganalisa gerbang yang dihubungkan dengan flip-flop dikembangkan suatu diagram state dan tabel state. Ada beberapa

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 PENCACAH

PERTEMUAN 12 PENCACAH PERTEMUAN 12 PENCACAH Sasaran Pertemuan 12 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Pencacah yang terdiri dari : - Riple Counter - Pencacah Sinkron - Pencacah Lingkar - Pencacah Turun naik - Pencacah Mod

Lebih terperinci

Modul 6 : Rangkaian Sekuensial 2

Modul 6 : Rangkaian Sekuensial 2 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom 1 Modul 6 : Rangkaian Sekuensial 2 6.1 Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja Shift Register. 6.2 Alat & Bahan 1. IC 74164 (serial in paralel out) 2. IC

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

Rangkaian Sequensial. Flip-Flop RS

Rangkaian Sequensial. Flip-Flop RS Rangkaian Sequensial Rangkaian logika di kelompokkan dalam 2 kelompok besar, yaitu rangkaian logika kombinasional dan rangkaian logika sekuensial. Bentuk dasar dari rangkaian logika kombinasional adalah

Lebih terperinci

Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017 Kuliah#11 TKC-205 Sistem Digital Eko Didik Widianto Departemen Teknik Sistem Komputer, Universitas Diponegoro 11 Maret 2017 http://didik.blog.undip.ac.id/buku/sistem-digital/ ) 1 Tentang Kuliah Membahas

Lebih terperinci

FLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( )

FLIP - FLOP. Kelompok : Angga Surahman Sudibya ( ) Ma mun Fauzi ( ) Mudesti Astuti ( ) Randy Septiawan ( ) FLIP - FLOP Kelompok : Angga Surahman Sudibya (10407113) Ma mun Fauzi (10407527) Mudesti Astuti (10407571) Randy Septiawan (10407687) Rahman Rohim (10407679) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3. 27 BAB III PERENCANAAN 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram Power Supply Rangkaian Setting Indikator (Led) Rangkaian Pengendali Rangkaian Output Line AC Elektroda Gambar 3.1 Blok Diagram Untuk

Lebih terperinci

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a a Jurusan Fisika FMIPA Universitas Tanjungpura Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

FLIP-FLOP T (Tugas Sistem Digital) Oleh Fitri Anggraini Novia Puspasari

FLIP-FLOP T (Tugas Sistem Digital) Oleh Fitri Anggraini Novia Puspasari FLIP-FLOP T (Tugas Sistem Digital) Oleh Fitri Anggraini Novia Puspasari JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 Flip-flop T (T FF) Gambar 1.

Lebih terperinci

BAB 7 REGISTER Register

BAB 7 REGISTER Register BAB 7 - REGISTER/HAL. 98 BAB 7 REGISTER 7.. Register Sebuah flip flop dapat digunakan untuk menyimpan data bit, sehingga jika ada sederetan dari n buah FF, maka dapat dipergunakan untuk menyimpan data

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB VII REGISTER. Keluar dan masuknya data ke dalam register dapat dilakukan dengan 2 cara:

BAB VII REGISTER. Keluar dan masuknya data ke dalam register dapat dilakukan dengan 2 cara: TEKNIK IGITAL-REGISTER/HAL. BAB VII REGISTER REGISTER Sebuah flip flop dapat digunakan untuk menyimpan data bit, sehingga jika ada sederetan dari n buah FF, maka dapat dipergunakan untuk menyimpan data

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 3.1 Pembuatan Modulator 8-QAM Dalam Pembuatan Modulator 8-QAM ini, berdasarkan pada blok diagram modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok

Lebih terperinci

APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER ASINKRON

APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER ASINKRON ORBITH VOL. 13 NO. 2 Juli 2017 : 108 113 APLIKASI JK FLIP-FLOP UNTUK MERANCANG DECADE COUNTER ASINKRON Oleh: Lilik Eko Nuryanto Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof.

Lebih terperinci

Antarmuka LCD pada DST-AVR

Antarmuka LCD pada DST-AVR Antarmuka LCD pada DST-AVR M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain khusus untuk mengendalikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06 LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EKA/0 ARIF NUR MAJID EKA/0 AULIADI SIGIT H EKA/0 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 009 PERCOBAAN JUDUL : MONOSTABLE MULTIVIBRATOR(ONE SHOT) TUJUAN :. Mahasiswa

Lebih terperinci

Output. Input R.Kombinasi Onal. Flip-Flop. Pulsa Clock. Pulsa Clock

Output. Input R.Kombinasi Onal. Flip-Flop. Pulsa Clock. Pulsa Clock XII. RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL SINKRON A. PENDAHULUAN Input R.Kombinasi Onal Pulsa Clock Flip-Flop Output Pulsa Clock B. LATCHES 1. RS FF =Reset Set Flip -Flop =Bistable Simbol RS FF =One Bit Memory

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Semester 3 Counter Sinkron 2 menit No. LST/PTI/PTI6205/ Revisi: Tgl: 8 September 24 Page 1 of 5 1. Kompetensi Dengan mengikuti perkuliahan praktek, diharapkan mahasiswa memiliki kedisiplinan, tanggung

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

Lutfi Rasyid Nur Hidayat PTI D / SHIFT REGISTER

Lutfi Rasyid Nur Hidayat PTI D / SHIFT REGISTER Lutfi Rasyid Nur Hidayat PTI D / 120533430805 SHIFT REGISTER Register merupakan sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan mengolah informasi dalam bentuk linier.flip-flop dalam bentuk

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL Sasaran Pertemuan 10 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Rangkaian Sequensial yang terdiri dari : FLIP-FLOP RS FF JK FF D FF T FF FLIP-FLOP Salah satu rangkaian logika

Lebih terperinci

PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2

PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2 PERCOBAAN 4 FLIP-FLOP 2 4.1. TUJUAN : Setelah melaksanakan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu : Menggunakan input-input Asinkron pada JK-FF Membuat D-FF dan T-FF dari JK-FF dan SR-FF Mendisain beberapa

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL

PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL PERTEMUAN 10 RANGKAIAN SEKUENSIAL Sasaran Pertemuan 10 Mahasiswa diharapkan mengerti tentang Rangkaian Sequensial yang terdiri dari : - FLIP FLOP - RS FF - JK FF - D FF - T FF 1 Salah satu rangkaian logika

Lebih terperinci

IC atau integrated circuit adalah komponen elektronika semikonduktor yang merupakan gabungan

IC atau integrated circuit adalah komponen elektronika semikonduktor yang merupakan gabungan Pengertian IC TTL Dan CMOS 9 IC atau integrated circuit adalah komponen elektronika semikonduktor yang merupakan gabungan dari ratusan atau ribuan komponen-komponen lain. Bentuk IC berupa kepingan silikon

Lebih terperinci

Transfer Register. Andang, Elektronika Komputer Digital 1

Transfer Register. Andang, Elektronika Komputer Digital 1 Operasi yang berhubungan dengan data yang tersimpan di dalam register atau flip-flop dinamakan mikrooperasi (microoperation) seperti load, clear, shift, dan rotate. Load adalah operasi untuk memuati atau

Lebih terperinci

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut Bab III Pelaksanaan Penelitian III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut Mulai Observasi dan studi pustaka Y Permasalahan Hipotesis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

TKC305 - Sistem Digital Lanjut. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro ,, TKC305 - Sistem Digital Lanjut Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Bahasan Kuliah, Sebelumnya dibahas elemen rangkaian sekuensial berupa flip-flop dan latch yang mampu menyimpan informasi

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB I Tujuan BAB II Landasan Teori

BAB I Tujuan BAB II Landasan Teori BAB I Tujuan 1. Untuk mengetahui Jenis-jenis Register Geser 2. Untuk mengetahui prinsip cara kerja Register Geser 3. Untuk merancang pararel in pararel out BAB II Landasan Teori Contoh khusus Register

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 4 Organisasi Komputer Rangkaian Logika Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda 1 Rangkaian Kombinasi 2 Rangkaian Sekuensial/flip-flop Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

MAKALAH TEKNIK DIGITAL

MAKALAH TEKNIK DIGITAL MAKALAH TEKNIK DIGITAL FLIP FLOP DISUSUN OLEH : Bayu Rahmawan 14102012 Moh. Fajar Faisaldy 14102027 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2014 i KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Register, Counter dan Memori 1 11/9/2016 1 Inti pembelajaran Memahami pengertian Register, Counter dan Memori. Mampu menjelaskan cara kerja Register, Counter

Lebih terperinci

Yudha Bhara P

Yudha Bhara P Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik

Lebih terperinci

5.1. TUJUAN 1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop.

5.1. TUJUAN 1. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop. PERCOBAAN DIGITAL 5 FLIP-FLOP 5.. TUJUAN. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian flip-flop. 2. Mengenal berbagai macam IC flip-flop. 5.2. TEORI DASAR Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop

Lebih terperinci