ELASTISITAS () PowerPoint Slides by Education University of Indonesia Dilaksanakan Pada Kegiatan Pendidikan dan Latihan Guru Ekonomi Tingkat Nasional 4 dan 5 September 2007 2007 Laboratorium Ekonomi & Koperasi Publishing Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523
Rasio yang mengukur perubahan jumlah yang diminta / ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya. Elastisitas Persentaseperubahan jumlah yang diminta / ditawarkan Persentaseperubahan faktor yang mempengaruhinya 2
Pembagian Elastistas Elastisitas Permintaan Elastisitas Harga Permintaan Elastisitas Pendapatan Elastisitas Elastisitas Harga Silang Elastisitas Penawaran Elastisitas Harga Penawaran 3
Price of Demand (Elastisitas Harga Permintaan) Ed (% Q)/(% P) Q/Q Q P Ed P/P P Q 4
Determinants of Price of Demand 1. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat (Availability of Close Substitutes) Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis karena mempermudah para konsumen untuk mengganti barang tersebut dengan yang lain. Contoh, margarin dan mentega. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga margarin tetap, akan mengakibatkan jumlah mentega yang diminta akan turun drastis. 5
Determinants of Price of Demand 2. Kebutuhan Vs Kemewahan (Necessities versus Luxuries) Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastis, sebaliknya kemewahan memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, orang tidak akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya, ketika harga mobil meningkat, maka jumlah permintaan mobil akan turun banyak. Alasannya adalah bahwa kebanyakan orang melihat berobat ke dokter sebagai kebutuhan, sedangkan mobil sebagai suatu kemewahan. 6
Determinants of Price of Demand 3. Rentang Waktu (Time Horizon) Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin hanya sedikit mengalami kemorosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu, bagaimana pun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat dengan tempat tinggal. 7
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan Hitung elastisitas harga permintaan dari A ke B dan dari B ke A dari skedul permintaan di bawah ini : Kombinasi Skedul Permintaan Barang dan Jasa Harga ( P) per satuan Jumlah barang yang diminta A 500 10 B 450 12 8
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan Dari A ke B : E d 2 10 500 10 2 Jadi Ep = 2 ( elastis) Artinya, Harga barang turun 1 persen, menyebabkan jumlah barang yang diminta naik 2 persen, atau Perubahan jumlah permintaan sebanding dengan 2 kali besarnya perubahan harga. 9
Menghitung Elastisitas Harga Permintaan Dari B ke A : E d 2 50 450 12 1,5 Jadi Ep = 1,5 ( elastis) Artinya, Harga barang naik 1 persen, menyebabkan jumlah barang yang diminta turun 1,5 persen, atau Perubahan jumlah permintaan sebanding dengan 1,5 kali besarnya perubahan harga. 10
Elastisitas Busur ( Arc of Demand, Ea) Dari hasil perhitungan di atas, kita peroleh suatu nilai koefisien elastisitas (Ep) yang berbeda, jika bergerak dari A ke B dan dari B ke A. Hasil berbeda ini disebabkan karena menggunakan dasar yang berbeda dalam menghitung perubahan persentasi dalam tiap kasus tersebut. Untuk menghindari hasil yang berbeda dapat digunakan rumus elastisitas titik tengah antara titik A dan B atau lebih dikenal Elastisitas busur ( arc elasticity of demand) (Ea) yaitu perhitungan elstisitas harga permintaan dengan menggunakan dasar rata-rata (average) harga [ P1 + P2] / 2, dan rata-rata kuantitas [ Q1 + Q2 ] /2 11
Rumus: Elastisitas Busur ( Arc of Demand, Ea) E a Q P Dari contoh pada tabel di atas dapat dihitung elastisitas busurnya sebagai berikut : P Q 1 1 P 2 Q 2 / 2 / 2 E a 2 50 500 1 10 450 / 12 / 2 2 950 550 19 11 1,73 Jadi Ep = 1,73 (elastis) artinya harga barang berubah (turun atau naik) 1 persen, menyebabkan jumlah barang yang diminta berubah (naik atau turun) 1,73 persen. 12
Elastisitas Titik (Point of Demand, Ep) Elastisitas titik merupakan elastisitas atau tingkat kepekaan suatu titik pada kurva permintaan. Untuk mencari koefisien elastisitas titik, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi : 1. Kurva permintaan harus linear (berbentuk garis lurus). 2. Perubahan harga sama dengan harga yang terjadi ( P = P). 13
Elastisitas Titik (Point of Demand, Ep) Rumus: Ep Q P P Q karena P = P, maka rumus dapat disederhanakan menjadi : Ep Q Q 14
Elastisitas Titik (Point of Demand, Ep) Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kurva permintaan seperti digambarkan berikut ini : P Ep AB OP 1 OP 1 OA P 1 C? Ep AB OA 0 A B Q Q Q 15
Elastisitas Titik (Point of Demand, Ep) Contoh : Jika diketahui fungsi permintan Qd = 15 3P, hitung elastisitas titik pada harga (P) = 2 Penyelesaiannya : P 5 EP 3 2 9 6/9 0,67 2 E p = 0,67 (inelastis) 0 9 15 Q 16
Macam-macam Kurva Permintaan 1. Permintaan Inelastis (Inelastic Demand) Ketika koefisien elastisitasnya kurang dari satu (E<1). Sehingga jumlah (Q) bergerak lebih kecil secara proposional dibandingkan dengan harga (P). Contoh: Kebutuhan pokok 2. Permintaan Elastis (Elastic Demand) Ketika koefisien elastisitasnya lebih besar dari satu (E>1). Sehingga jumlah (Q) bergerak lebih besar secara proposional dibandingkan dengan harga (P). Contoh: Kebutuhan sekunder 17
Macam-macam Kurva Permintaan 3. Inelastis Sempurna (Perfectly Inelastic) Ketika koefisien elastisitasnya sama dengan nol (E=0). Dan kurva perminaan vertikal. Pada tingkat harga (P) berapa pun jumlah permintaan (Q) tetap sama. Contoh: Permintaan terhadap garam. 4. Elastis Sempurna (Perfectly Elastic) Ketika koefisien elastisitasnya tidak terhingga (E= ). Dan kurva permintaan horizontal. Pada jumlah permintaan (Q) berapa pun tingkat harga (P) tetap sama. Contoh: Permintaan terhadap gandum. 18
Macam-macam Kurva Permintaan 5. Elastis Uniter (Unitary Elastic) Ketika koefisien elastisitasnya sama dengan satu (E=1). Perubahan jumlah yang diminta (Q) sama dengan perubahan pada harganya (P). Contoh: Permintaan barang normal. 19
Perfectly Inelastic Demand ( E = 0) Harga Demand 1. Peningkatan harga... $5 4 100 Quantity 2....mengabaikan jumlah permintaan yang tidak berubah. 20
Inelastic Demand ( E < 1) Harga 1. Harga meningkat 22%... $5 4 Demand Kuantitas 90 100 2....mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 11% 21
Unitary Elastic Demand ( E = 1) Harga 1. Harga meningkat 22%... $5 4 Demand Kuantitas 80 100 2....mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 22%. 22
Elastic Demand ( E > 1) Harga 1. Harga meningkat 22%... $5 4 Demand Kuantitas 50 100 2....mempengaruhi penurunan permintaan sebesar 67%. 23
Perfectly Elastic Demand ( E = ) Harga 1. Pada harga berapa pun di atas $4, jumlah permintaan adalah nol. $4 Demand 2. Pada harga tepat $4, konsumen akan membeli dalam jumlah berapa pun. 3. Pada harga berapa pun di bawah $4, jumlah permintaan adalah tidak terbatas. Kuantitas 24
Price Elasticities of Demand P 4 Ed - Q = 8-2P The lower portion of a downward sloping demand curve is less elastic than the upper portion. 2 E d = -1 Linear Demand Curve Q = a - bp Q = 8-2P E d = 0 4 8 Q 25
Kesimpulan Koefisien Elastisitas (E) Sifat Permintaan Penafsiran E > 1 Elatis Jika harga berubah 1 persen, maka jumlah barang yang diminta berubah lebih dari 1 persen E< 1 Inelastis Jika harga berubah 1 persen, maka jumlah barang yang diminta berubah kurang dari 1 persen E = 1 E = 0 E = ~ Unitery atau Borderline Inelastis Sempurna Elastis Sempurna Jika harga berubah 1 persen, maka jumlah barang yang diminta berubah juga 1 persen Harga mengalami perubahan, tetapi jumlah barang yang diminta tidak berubah Pada tingkat harga tertentu (tidak berubah), justru jumlah barang yang diminta berubah 26
Perhitungan Elastisitas Pendapatan Income of Demand = Persentase perubahan jumlah yang diminta Persentase perubahan pendapatan EI Q/Q I/I I Q Q I Keterangan: Q = Jumlah permintaan I = Pendapatan 27
Income - Types of Goods - 1. Barang Normal : E I = positif 2. Barang Inferior : E I = negatif 3. Barang kebutuhan pokok : E I = 0 < E I < 1 4. Barang Mewah : E I = E I > 1 28
Contoh Menghitung E I Jika pendapatan 100.000 jumlah barang yang diminta adalah 10. Ketika pendapatan naik menjadi 200.000 jumlah yang diminta naik menjadi 15. Tentukan E I.? Jawab: E I 100.000 10 15 200.000 10 100.000 0,5 Artinya, jika pendapatan naik 1 % maka jumlah yang diminta akan meningkat sebesar 0,5 %. Karena koefisien E I berada pada 0 < E I < 1 maka termasuk jenis barang kebutuhan pokok. 29
Elastisitas Harga Silang (Cross of Demand, Ec) Cross elasticity of demand measures the percentage change in the quantity demanded of one good that results from a one percent change in the price of another good. For example consider the substitute goods and the complementer goods. 30
Rumus Ec: Elastisitas Harga Silang (Cross of Demand, Ec) Ec Q P x y /Q /P x y Q P x y P Q y x Keterangan: Q X P X P Y = jumlah barang X yang diminta = harga barang X = harga barang Y 31
Cross of Demand - Types of Goods - 1. Barang Komplementer : Ec < 0 ( negatif ) Hal ini berarti bahwa kenaikan harga barang Y akan menyebabkan penurunan kuantitas barang X yang diminta. 2. Barang Substitusi : Ec > 0 ( positif ) Hal ini berarti bahwa kenaikan harga barang Y akan menyebabkan kenaikan kuantitas barang X yang diminta. 32
Contoh Menghitung Ec Diketahui: Harga barang Y adalah 100.000 jumlah barang X yang diminta adalah 10. Kemudian ketika harga barang Y adalah 200.000 jumlah barang X yang diminta adalah 9. Ec 9-10 200.000-100.000 100.000 10 0,10 Hubungan antara barang X dan Y adalah barang komplementer. 33
Elastisitas Harga Penawaran (Price of Supply, Es) Price elasticity of supply is the percentage change in quantity supplied resulting from a percent change in price. It is a measure of how much the quantity supplied of a good responds to a change in the price of that good. The elasticity is usually positive because price and quantity supplied are directly related. 34
Elastisitas Harga Penawaran (Price of Supply, Es) Es Persentaseperubahan jumlah yang ditawarkan Persentaseperubahan harga Es Qx Px Px Qx 35
Macam macam Kurva Penawaran Elastis sempurna E S = Penawaran elastis E S > 1 Elastis uniter E S = 1 Penawaran inelastis E S < 1 Inelastis sempurna E S = 0 36
Perfectly Inelastic Supply ( Es = 0 ) Price Supply 1. An increase in price... $5 4 100 Quantity 2....leaves the quantity supplied unchanged. 37
Inelastic Supply ( Es < 1 ) Price Supply 1. A 22% increase in price... $5 4 100 110 2....leads to a 10% increase in quantity. Quantity 38
Unitary Elastic Supply ( Es = 1) Price Supply 1. A 22% increase in price... $5 4 100 125 2....leads to a 22% increase in quantity. Quantity 39
Elastic Supply ( Es > 1 ) Price Supply 1. A 22% increase in price... $5 4 100 200 2....leads to a 67% increase in quantity. Quantity 40
Perfectly Elastic Supply ( Es = ) Price 1. At any price above $4, quantity supplied is infinite. $4 Supply 2. At exactly $4, producers will supply any quantity. 3. At a price below $4, quantity supplied is zero. Quantity 41
Determinants of of Supply Fleksibilitas para penjual untuk mengubah jumlah barang yang mereka produksi. Tanah di tepi pantai memiliki penawaran inelastis karena hampir tidak mungkin untuk memproduksi barang ini lebih banyak lagi. Barang-barang manufaktur spt buku, mobil, dll memiliki penawaran elastis karena perusahaan dapat jam kerja sbg respon thd harga yang lebih tinggi. Lamanya jangka waktu (time period). Penawaran lebih elastis dalam jangka panjang. 42
Contoh Menghitung Es Peningkatan harga susu dari $2,85 ke $3,15 satu galonnya meningkatkan jumlah yang diproduksi para petani dari 9.000 ke 11.000 galon setiap bulannya. Dengan menggunakan metode nilai tengah (arc elasticity), kita menghitung Ec. Perubahan persentase harga = (3,15 2,85) / 3 x 100 = 10 persen Perubahan persentase jumlah penawaran: = ( 11.000 9.000 ) / 10.000 x 100 = 20 persen 43
Contoh Menghitung Es Dalam kasus ini, maka: Elastisitas harga penawaran = 20 % / 10 % = 2 Artinya, perubahan jumlah penawaran sebanding dengan dua kali perubahan harga, atau jika harga berubah 1 persen, maka penawaran akan berubah 2 persen. Atau perhitungannya spt: E S 11.000-9.000 (11.000 9.000)/2 = 3,15-2,85 (3,15 2,85)/2 0,2 0,1 2 44
CARA MENGHITUNG ELASTISITAS Ada dua cara menghitung nilai elastisitas: 1. Menghitung pada titik tertentu (point elasticity, Ep) Ep Q P P Q Titik 2. Menghitung di antara dua titik (elastisitas busur, Ea) Ea Q P P Q 1 1 P 2 Q 2 Busur 45
NILAI ELASTISITAS Sebagaimana rumus elastisitas, kita paham bahwa nilai elastisitas tidak semata-mata berdasarkan kemiringan (slope) suatu kurva melainkan juga sangat bergantung pada titik tempat elastisitas tersebut dihitung. Perhatikan rumus berikut: Ed Q P P Q Slope Titik 46
NILAI ELASTISITAS Karena elastisitas bergantung pada slope (dq/dp) dan titik (rasio P dan Q) maka pada tiap titik sepanjang kurva permintaan mempunyai nilai elastisitas yang berbeda. Perhatikan bentuk grafik berikut: P E > 1 (elastis). E = 1 (unitary) E < 1 (inelastis) Q 47
NILAI ELASTISITAS Perhatikan: Apakah kedua kurva berikut punya elastisitas berbeda atau sama? P P 1 B A Walaupun berbeda kemiringan (slope), dalam harga yang sama akan mempunyai nilai elastisitas yang sama pula. D 2 D 1 Q 48
NILAI ELASTISITAS Misalnya ada 2 fungsi permintaan yang slope-nya berbeda: P A = 20 0,5 Q atau Q A = 40 2 P P B = 20 Q atau Q B = 20 P Pada nilai sama P = 10, maka nilai kuantitasnya adalah: Q A = 40 2 (10) = 20 Q B = 20 (10) = 10 Jadi, koordinatnya adalah A = (20, 10) dan B = (10, 10) 49
NILAI ELASTISITAS Turunannya adalah: Fungsi permintaan A : Q A = 40 2 P. dq/dp = -2 Fungsi permintaan A : Q B = 20 P dq/dp = -1 Elastisitas masing-masing adalah: Titik A = (dq/dp). (P/Q) = (-2). (10 / 20) = -1 Titik B = (dq/dp). (P/Q) = (-1). (10 / 10) = -1 Jadi, pada dua fungsi permintaan yang punya slope berbeda akan mempunyai elastisitas yang sama pada koordinat atau harga yang sama. 50
and Total Revenue Bagi produsen analisis elastisitas sudah dapat mengidentifikasi karakteristik barang yang diproduksi. Elastisitas juga sangat terkait dengan Total Revenue (TR) yang akan diterima oleh produsen. Total Revenue (TR) merupakan perkalian antara harga dengan kuantitas: TR = P. Q 51
and Total Revenue Diketahui : TR = P. Q Maka, perubahan TR (dtr) adalah perbedaan antara: dtr = dq. P dp. Q Apabila dq. P dp. Q kita bagi dengan dp dan kita kalikan dengan 1 / Q, maka diperoleh: dtr dq dp P Q dp dp Q Q dtr = E 1 52
and Total Revenue dtr = E 1 Dengan hasil seperti itu, maka terdapat 3 kondisi yang dapat kita ungkapkan : 1. Apabila E = 1, maka dtr = 1, artinya perubahan harga (naik atau turun) tidak mempengaruhi perubahan pendapatan. 2. Apabila E > 1, maka dtr = positif, artinya apabila harga naik maka TR akan turun, sedangkan apabila harga turun maka TR juga akan naik. 53
and Total Revenue dtr = E 1 Apabila E < 1, maka dtr = negatif, artinya apabila harga naik maka TR juga akan naik, sedangkan apabila harga turun maka TR juga akan turun. Jadi, kebijaksanaan mengubah harga akan mempengaruhi pendapatan produsen. 54
Marginal Revenue and Price of Demand MR P 1 1 E d 55
Marginal Revenue and Price of Demand P X E P 1 E P 1 E P 1 Q X MR X 56
Marginal Revenue, Total Revenue, and Price TR MR>0 E P 1 MR<0 E P 1 EP 1 MR=0 Q X 57
Manfaat Mengetahui Elastisitas permintaan 1. Dapat mengetaui secara tepat sikap konsumen terhadap harga yang akan ditetapkan oleh manajemen perusahaan; 2. Dapat dijadikan analsisis untuk mengukur efektivitas kebijakan pemasaran perusahaan ; 3. Jika penurunan harga produk akan memberikan pengaruh terhadap produk yang akan dibeli konsumen dan dengan penurunan harga ternyata menyebabkan kenaikan permintaan yang cukup besar maka manajemen perusahaan berfikir apakah perusahaan dapat menurunkan harga. 58
Manfaat Mengetahui Elastisitas permintaan 4. Akan diketahui tingkat laba rasional yang akan diperoleh badan usaha; 5. Untuk mengukur dan mengevaluasi kebijakan harga dengan cara: Total revenue sebelum penurunan harga Total produk yang dibeli sebelum penurunan harga Total revenue sesudah penurunan harga Total produk yang dibeli setelah penurunan harga 59
TERIMA KASIH 60