Luthfi Karim, 2018 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Telkomsel Sumber: (PT. Telkomsel, 2017)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau

SMART Platform Pada T-Cash Telkomsel

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak ke segala aspek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Mandiri e-cash merupakan salah satu alternatif alat pembayaran secara

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB I PENDAHULUAN. sektor keuangan seperti bank untuk melakukan inovasi. Salah satu hal yang

Judul : Peran Kepercayaan Memediasi Persepsi Nilai Dengan Niat Menggunakan E-Money Di Kota Denpasar Nama : Putu Riska Widiartini NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan aktifitas, khususnya dalam kegiatan sehari-hari. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. nyaman bertansaksi dengan secara fisik, uang cash atau kartu. Society: Indonesia Chapter, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta sering dijadikan pilihan bagi

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi

BAB I. PENDAHULUAN. Cara pembayaran terus berubah dari waktu ke waktu. Dahulu pembayaran transaksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran dan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaku usaha membutuhkan penerapan teknologi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

There are no translations available.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile?

BAB I PENDAHULUAN. mengenal e-commerce yang merupakan proses jual beli atau pertukaran produk,

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Frequently Asked Questions (FAQ)

BAB I PENDAHULUAN. No. Nama Alamat Surat dan Tanggal Izin. No. 14/327/DASP tanggal 9 Mei No. 11/424/DASP tanggal 3 Juli 2009

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. hasil observasi peneliti di lapangan. dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin cepat dirasakan pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN Logo PT Bank Mandiri, Tbk Gambar 1.1 adalah logo PT Bank Mandiri, Tbk:

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Working Paper LAYANAN KEUANGAN DIGITAL: HAMBATAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

pelayanan dan jasa yang diberikan oleh perusahaan juga merupakan daya tarik

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dan perekonomian. Uang dapat digunakan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alternatif pembayaran yang digunakan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

BAB I PENDAHULUAN. Selain berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) dan alat pembayaran yang

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

BAB I PENDAHULUAN. promosi (promotion mix), yakni melalui iklan (advertising), promosi penjualan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

sebagai berikut : Service system Service people Service strategy Sumber : Output SPSS (diolah penulis)

BAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR

ANALISIS NIAT PERILAKU PENGGUNAAN T-CASH TAP DI KOTA BANDUNG DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) SKRIPSI

FAQ Mandiri SMS. Mandiri SMS adalah layanan perbankan elektronik untuk mengakses rekening nasabah dengan

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

Buku Fitur & Benefit mandiri everyday card

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

Buku Fitur & Benefit mandiri everyday card

Apa Itu Payment Gateway? Apa Pentingnya Bagi Bisnis Online Anda?

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia seolah tanpa batas dan berdampak juga dengan kegiatan. yang dibutuhkannya dan pemasar juga memiliki berbagai

Frequently Questions & Answers (FAQ) Diskon hingga 50% dengan produk Mandiri (mandiri fiestapoin, mandiri emoney, dan mandiri ecash)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting dalam masyarakat. Bank menjadi pilihan terbaik bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. harus mampu dipenuhi oleh dunia perbankan. Salah satunya adalah melalui

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.

PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN DAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL PADA PT XL AXIATA TBK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perbankan Transaksi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan

Dwi Hartanto, S,.Kom 10/06/2012. E Commerce Pertemuan 10 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk Visi PT. Telekomunikasi Indonesia Selular, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan kartu kredit telah bergeser menjadi alat pembayaran sehari-hari, melebihi

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan masyarakat juga sangat antuasias menyambutnya.

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

PELUANG MENAMBAH PENDAPATAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan bidang teknologi yang semakin pesat di seluruh dunia membuat banyak sekali pengaruh yang berdampak pada kehidupan sehari-hari dan pertumbuhan infrastruktur suatu negara termasuk dalam bidang ekonomi. Salah satu contohnya yaitu pada sistem perbankan dan pembayaran yang memiliki inovasi dimana masyarakat kini dapat mengakses dan melakukan transaksi atau proses perbankan dengan cepat, mudah, dan aman tanpa harus melewati prosedur yang merepotkan. Meski uang tunai masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran langsung, masyarakat kini banyak mengandalkan alat pembayaran non-tunai (non cash) untuk mempercepat dan mempermudah proses transaksi meski dalam jumlah besar. Sampai saat ini ada lima pembayaran non-tunai yang sah menurut Bank Indonesia yaitu kartu (ATM, debit, dan kredit), cek, bilyet giro, nota debet, dan uang elektronik. Penggunaan alat pembayaran non-tunai di Indonesia memiliki jumlah yang sangat besar. Bank Indonesia mencatat total transaksi cek dan bilyet giro pada tahun 2016 mencapai Rp1,49 triliun. Volume transaksi cek dan bilyet giro didominasi oleh transaksi dengan nominal mencapai Rp500 juta sehingga total transaksi pun mencapai 33,47 juta transaksi atau 98,96% yang pada umumnya digunakan oleh pengusaha yang punya langganan rutin untuk bahan baku atau beli barang (https://economy.okezone.com). Belakangan ini, salah satu instrumen pembayaran non-tunai sedang marak-maraknya dikembangkan oleh pelaku sistem pembayaran di Indonesia yaitu uang elektronik atau dikenal dengan sebutan e-money. Bank Indonesia menyatakan bahwa uang elektronik adalah alat pembayaran dimana nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip berbentuk kartu yang bersifat prabayar (prepaid). Karena bersifat prabayar, maka nilai saldo setiap pengguna yang melakukan transaksi akan secara otomatis terpotong atau berkurang. Penggunaan e-money dikhususkan untuk transaksi dengan nilai relatif kecil (micropayment) yang aman dan cepat seperti pembayaran tiket transportasi, parkir, transaksi pembayaran pada outlet merchant, pembayaran gerbang tol, dan lain-lainnya. 1

Berdasarkan data statistik Bank Indonesia, penggunaan alat pembayaran uang elektronik di Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif setiap tahunnya, dapat dikatakan bahwa sistem pembayaran menggunakan uang elektronik semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut terbukti dari banyaknya jumlah alat pembayaran uang elektronik yang beredar di masyarakat, dimana didukung dengan meningkatnya volume transaksi dan nilai transaksi menggunakan e- money yang dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Jumlah Volume Transaksi dan Nilai Transaksi Uang Elektronik Tahun 2010-2017 Tahun Volume Transaksi Nilai transaksi 2010 26.541.982 Rp693.467.000 2011 41.060.149 Rp981.297.000 2012 100.623.916 Rp1.971.550.000 2013 137.900.779 Rp2.907.432.000 2014 203.369.990 Rp3.319.556.000 2015 535.579.528 Rp5.283.018.000 2016 683.133.352 Rp.7.063.689.000 2017* 780.018.653 Rp10.418.178.000 Sumber: Statistik Bank Indonesia (*data parsial bulan Januari- November) Melihat alat pembayaran uang elektronik mulai semakin sering digunakan masyarakat, banyak bank maupun lembaga selain bank yang melakukan jasa pembayaran non-tunai baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring, maupun penyelesaian akhir tersedia dan dapat berjalan di Indonesia terutama pada alat pembayaran uang elektronik. Hal tersebut menimbulkan persaingan untuk menciptakan layanan uang elektronik yang lebih baik diantara lembaga lainnya, terdapat diantaranya dari lembaga bank seperti; Flazz dari Bank BCA, BRIZZI dari Bank BRI, TapCash dari Bank BNI, serta Bank Mandiri dengan tiga jenis e-money diantaranya Indomaret Card untuk berbelanja di Indomaret, GazCard untuk membeli bahan bakan minyak, dan E-Toll untuk akses tol. Tidak hanya bank, lembaga selain bank pun membuka layanan uang elektronik diantaranya operator seluler seperti Telkomsel 2

meluncurkan T-Cash, Indosat Ooredoo dengan layanan Dompetku, XL dengan Tunaiku. Kemudian lembaga independen seperti Doku, Skye Mobile Money, Artajasa, serta masih banyak lainnya yang bisa dilihat pada tabel 1.2 berikut. Kategori Lembaga Penerbit Perbankan Perusahaan Komunikasi Lembaga Independen Tabel 1.2 Lembaga Penerbit e-money di Indonesia Nama Penerbit Nama Layanan Uang Elektronik BPD DKI Jakarta JakCard Bank Central Asia Flazz BCA Bank CIMB Niaga Rekening Ponsel Bank Mandiri Mandiri e-money Bank Mega Megacash Bank National Nobu Nobu e-money Bank Negara Indonesia 1946 BNI Tap Cash Bank Permata BBM Money Bank Rakyat Indonesia Brizzi PT. Telekomunikasi t-money Indonesia PT. Telekomunikasi Selular t-cash PT. Indosat Dompetku PT. XL Axiata XL Tunai PT. Smartfren Uangku PT. Skye Sab Indonesia Skye Mobile Money PT. Finnet Indonesia FinPay PT. Nusa Satu Inti Artha Doku PT. Witami Tunai Mandiri True Money PT. Buana Media Teknologi GV e-money Sumber : Bank Indonesia (dengan perubahan) Diantara berbagai penyedia layanan uang elektronik tersebut, Telkomsel dengan T-Cash muncul untuk menjadi salah satu pesaingnya. T-Cash sendiri adalah layanan non-tunai berbentuk e-money yang telah memiliki sertifikat dari Bank Indonesia sebagai penyedia layanan uang elektronik dan diluncurkan oleh Telkomsel pada tahun 2007 yang kemudian pada bulan Oktober 2015 dilakukan pembaruan serta re- 3

launching. Pengguna layanan T-Cash dapat melakukan pengiriman uang, isi pulsa, belanja online, membayar tagihan, dan penarikan uang seperti jasa non-tunai pada umumnya (http://digitalpayment.telkomsel.com/about). Cara yang digunakan oleh Telkomsel untuk menjadi pelanggan T- Cash sangat mudah, setiap calon pelanggan diminta melakukan registrasi pada kartu Telkomsel baru atau lama mereka lewat pesan singkat, lalu pelanggan mengunduh aplikasi T-Wallet dari app store perangkat seluler mereka, maka akun T-Cash pelanggan tersebut sudah siap untuk dipakai. Jika pelanggan ingin membeli atau mengisi ulang saldo T- Walletnya, pelanggan dapat melakukan transfer saldo dari ATM nasabah atau melakukan penyetoran langung pada gerai Telkomsel atau kios Indomaret dan jika pelanggan ingin melakukan transfer saldo antar pelanggan T-Cash, pelanggan dapat melakukan pengiriman melalui SMS ke nomor Telkomsel yang ditujukan. Pada umumnya cara penggunaan uang elektronik memiliki metode yang sama, dimana pelanggan akan diberikan kartu berteknologi nirkabel yang akan mendeteksi pembayaran pada alat pembacanya. Namun setelah pembaruan yang dilakukan untuk T-Cash, Telkomsel menyediakan pin/stiker yang memiliki teknologi NFC (Near Field Communication) yang dinamakan T-Cash TAP yang mampu berinteraksi lewat sentuhan dengan mesin EDC (Electronic Data Capture) NFC. Stiker tersebut diberikan kepada pelanggan sebagai pengganti kartu pembayaran konvensional yang didapatkan dari lembaga bank, untuk ditempelkan di belakang handphone pelanggan jika handphone pelanggan tersebut belum memiliki teknologi NFC, Telkomsel menyediakan pin/stiker NFC tersebut di gerai/kiosnya sehingga pelanggan juga dapat melakukan pembayaran dengan mengetuk stiker yang ditempelkan ke perangkat EDC yang sama. Sedangkan jika handphone pengguna T-Cash tersebut memiliki teknologi NFC, mereka bisa mendownload aplikasi mobile T-wallet dan transaksi dapat dilakukan menggunakan handphone layaknya dengan stiker NFC tanpa harus membawa uang tunai maupun kartu kredit, kartu debit, maupun kartu ATM sehingga proses transaksi pembayaran dapat dilakukan lebih cepat dan praktis. Seluruh pelanggan Telkomsel (Kartu Halo, Kartu As, simpati dan LOOP) dapat menggunakan T-Cash dengan rencana pada bulan Maret 2018, T-Cash TAP dapat digunakan pada pengguna selain Telkomsel (http://tekno.kompas.com), pelanggan Telkomsel dapat menggunak T- 4

Cash dengan cara registrasi terlebih dahulu dan kemudian melakukan topup/pengisian saldo. JakPat melakukan survei untuk mengetahui banyaknya pemilik uang elektronik di Indonesia, dan dapat dilihat bahwa pengguna T-Cash lebih didominasi pada rentang umur 20 hingga 25 tahun dibandingkan dengan pengguna layanan uang elektronik pada rentang umur lainnya seperti yang terlihat pada gambar 1.1. 5 Sumber : jajakpendapat.net Gambar 1.1 Jumlah Persentase Kepemilikan Layanan Uang Elektronik Berdasarkan Umur Namun dalam jumlah peminatnya, tidak banyak masyarakat yang menggunakan uang elektronik sebagai alat pembayaran sehari-hari. Ini terlihat pada hasil pra-penelitian yang dilakukan pada 38 responden pengunjung mall Istana Plaza sesuai dengan gambar 1.2.

6 Anda Menggunakan Layanan Uang Non-Tunai? 21 55% 17 45% Ya Tidak Gambar 1.2 Persentase Pengguna Uang Elektronik (Pra-Penelitian) Kemudian bila dilakukan perbandingan dengan brand uang elektronik lainnya, Telkomsel mengalami kesulitan untuk mengundang pelanggannya menggunakan T-Cash secara aktif. Telkomsel mencatat bahwa pada Desember 2017 lalu, jumlah pelanggan T-Cash mencapai 10 juta orang di seluruh Indonesia namun memiliki pengguna aktif sekitar 30 persen (3 juta pelanggan aktif). Ini sangat jauh dibandingkan dengan jumlah pengguna Telkomsel sendiri yang mencapai 155 juta pelanggan saat ini (http://tekno.kompas.com). Dan di kota Bandung sendiri semenjak peluncurannya pada bulan Juni 2016, tercatat bahwa pemilik T- Cash hanya sebesar 1,5 juta pengguna dari total sekitar 4 juta pemilik nomor Telkomsel (http://www.republika.co.id). Hal tersebut dapat dibuktikan pada hasil pra-penelitian yang dilakukan untuk mengetahui jumlah pengguna T-Cash ditunjukkan pada gambar 1.3.

7 Apakah Anda Menggunakan T- Cash? 23 61% 15 39% Ya Tidak Gambar 1.3 Persentase Pengguna T-Cash (Pra-Penelitian) Sedangkan pada brand uang elektronik dari lembaga lainnya, e- Money dari Bank Mandiri menduduki posisi teratas berdasarkan survey yang dilakukan oleh JakPat pada gambar 1.4. Sumber : jajakpendapat.net Gambar 1.4 Perbandingan Persentase Kepemilikan Berbagai Macam Uang Elektronik

Peneliti ingin memfokuskan untuk meneliti pengguna T-Cash TAP dikarnakan memiliki potensi untuk diterima di berbagai kalangan masyarakat karna menjangkau semua jenis handphone hanya dengan menggunakan stiker berteknologi NFC, berbeda dengan T-wallet yang mengharuskan penggunanya memiliki smartphone berfitur NFC. Selain itu, T-Cash TAP juga ikut bekerja sama dengan merchant store untuk memberikan promosi menarik untuk mengajak pengguna Telkomsel menggunakan T-Cash TAP. Mengingat peluncuran T-Cash di Bandung, terdapat banyak sekali event untuk menyambut perayaan setahunnya T-Cash di kota Bandung. Event-event seperti MAXcited pada tanggal 21 22 Oktober, simpati Kick Fest pada tanggal 3 5 November 2017 dan Telkomsel Vaganza yang diadakan pada tanggal 25 31 Desember 2017 merupakan event yang diadakan Telkomsel yang mengintegrasikan pembelian dan pembayaran menggunakan T-Cash. Oleh karna itu peneliti membatasi masa penelitian mulai dari bulan Oktober hingga Desember 2017 dikarnakan event tersebut merupakan salah satu bagian pendukung dari penelitian ini. T-Cash TAP dapat digunakan di lebih dari 70 merchant dengan lebih dari 50.000 outlet diantaranya terdapat merchant makanan dan minuman seperti McDonald s, Coffee Bean, Baskin Robbin, Chatime, Bakmi GM, Breadlife, Burger King; kemudian toko ritel dan e-commerce seperti Alfamart, Indomaret, Gramedia, Circle K, Blanja.com, Dinomarket, Tiket.com, Elevenia; dan masih banyak lagi merchant lainnya. Oleh sebab itu peneliti memilih lokasi kawasan Metro di Jl. Soekarno Hatta sebagai objek penelitian dikarnakan di kawasan tersebut sudah terdapat banyak gerai yang mendukung pembayaran dengan T- Cash. Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan GraPari Telkomsel, terdapat permasalahan bahwa keputusan pembelian menggunakan T-Cash masih dibawah pesaing uang elektronik lainnya, hal ini tentu saja perlu diperbaiki karena T-Cash memiliki kemudahan yang lebih banyak dibanding pesaingnya dalam melakukan transaksi di berbagai macam gerai makanan/minuman, minimarket, e-commerce dan pembayaran listrik/bpjs. Salah satu cara untuk meningkatkan keputusan pembelian pengguna terhadap T-Cash tersebut adalah dengan mengefektifkan bauran promosi. Kurangnya lingkup promosi yang berdampak langsung pada penggunaan T-Cash menjadi salah satu penyebab utamanya ditambah 8

dengan syarat kepemilikannya dimana untuk menjadi pengguna T-Cash masyarakat harus menggunakan operator Telkomsel untuk mengaktifkan layanan tersebut dan tidak bisa dilakukan jika menggunakan operator lain. Promosi yang diterapkan Telkomsel untuk T-Cash dalam mempertahankan jumlah pengguna aktifnya terbilang kurang melingkup keseluruhan. Sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Kotler dan Amstrong (2016:76) yang mengatakan bahwa promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan manfaat produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya, yang kemudian Kotler dan Keller (2016:478) membagi bauran promosi atas delapan model komunikasi yang diantaranya advertising, sales promotion, event and experience, public relation and publicity, direct marketing, interactive marketing, word of mouth, dan personal selling. Berikut adalah gambaran dari penerapan bauran promosi yang dilakukan oleh Telkomsel untuk T-Cash dalam memasarkan produk jasanya. Tabel 1.3 Gambaran Penerapan Bauran Promosi oleh Telkomsel pada T- Cash 9 Bauran Penerapan No Promosi Iya Tidak 1 Advertising Bukti nyata

10 2 Sales Promotion Salah satu bentuk periklanan melalui media sosial 3 Event and Experience Salah satu bentuk promo dari kerjasama dengan perusahaan lain Salah satu stand pada event Food-Market dengan pembayaran T-Cash

11 4 Public relations and Publicity Salah satu karyawan grapari yang sedang mempromosikan T- Cash 5 Direct Marketing 6 Interactive Marketing 7 Word of Mouth 8 Personal Selling Sumber : Hasil wawancara dengan karyawan GraPari Telkomsel Dalam penerapannya, T-Cash menerapkan 4 dari 8 alat promosi yang ada diantaranya yaitu advertising, sales promotion, event and experiences, dan public relations and publicity. Ini terlihat pada berbagai kegiatan promosi yang dilakukannya secara langsung, contohnya dalam hal advertising T-Cash melakukan periklanan lewat media lalu dalam sales promotion, T-Cash bekerja sama dengan banyak sekali perusahaan produk/jasa untuk menawarkan diskon kepada pengguna T-Cash kemudian event and experiences, T-Cash telah melakukan beberapa event yang diadakan oleh Telkomsel yang mengintegrasikan layanan pembayaran menggunakan T-Cash dan public relation and publicity dapat terlihat pada gerai Grapari untuk melayani pelanggan dalam penggunaan T-Cash. Karna permasalahan tersebut, penulis ingin mencari tahu apa yang menjadi alasan penyebab responden tidak ingin memakai T-Cash sebagai alat pembayaran non-tunai. Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian dengan pengguna T-Cash di kawasan Metro sebagai case-study dikarnakan banyaknya pengunjung dan jumlah gerai yang memiliki sistem pembayaran non-tunai T-Cash sebagai alat pembayaran dengan uang elektronik.

12 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, Telkomsel yang telah meluncurkan layanan pembayaran non-tunai T- Cash yang memiliki banyak kemudahan dibanding pesaingnya. Namun konsumen yang tertarik untuk menggunakan T-Cash tidak sebanyak layanan uang elektronik yang dimiliki pesaingnya dan diketahui pula bahwa penerapan bauran promosi yang dilakukan oleh T-Cash hanya melibatkan 4 indikator. Dan dikarnakan keterbatasan ruang lingkup pengguna T-Cash yang mengharuskan pemilik merupakan pengguna kartu Telkomsel, maka keputusan masyarakat untuk menggunakan T- Cash juga semakin minim. Untuk menumbuhkan jumlah pengguna T- Cash, maka Telkomsel meluncurkan bermacam promosi dari segi hiburan, makanan dan minuman, serta berbelanja di mini market sehingga meningkatkan minat pemilik T-Cash untuk terus menggunakan layanan tersebut karna keputusan pembelian masyarakat ditentukan pula oleh seberapa besar daya tarik produk tersebut dan kemudahannya dibanding layanan uang elektronik milik pesaing lainnya. 1.2.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran persepsi konsumen mengenai bauran promosi yang dilakukan Telkomsel terhadap T-Cash? b. Bagaimana gambaran persepsi konsumen mengenai keputusan pembelian T-Cash? c. Seberapa besar pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian dengan layanan T-Cash? 1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai bauran promosi yang dilakukan Telkomsel terhadap T-Cash. b. Untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai keputusan pembelian menggunakan T-Cash c. Untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian menggunakan T-Cash 1.4 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat kajian ilmu pemasaran, agar mampu memahami lebih dalam mengenai.

13 b. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi informasi tambahan untuk Telkomsel agar meningkatkan kemampuannya dalam menarik lebih banyak pelanggan baru dan pengguna T- Cash.