PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN PRESTASI KERJATERHADAP KINERJA PEGAWAI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

PENGARUH PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) MANADO

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY ASSURANCE PT. PEB BATAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM MANADO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI, MOTIVASI DAN TRAINING TERHADAP KINERJA PEGAWAI PLN CABANG SOLO

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

INFLUENCE OF PROMOTION AND JOB ROTATION ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES IN THE ENVIRONMENTAL DEPARTMENT OF MANADO CITY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK SULUTGO CABANG KAWANGKOAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK LP3I MEDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nama : Ayu Agustina NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Herry Sussanto, SE., MM.

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN JASA LAYANAN PENGIRIMAN BARANG (STUDI KASUS JNE CABANG MARGONDA KOTA DEPOK).

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) BASE CAMP KEDIRI

PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA, DAN JENJANG KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK BRI CABANG KABUPATEN TULUNGAGUNG 2016

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

PENGARUH DIMENSI MOTIVASI TERKADAP KINERJA KARYAWAN PT DUNKINDO LESTASI CABANG MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

ANALISIS REGRESI UNTUK MELIHAT KONTRIBUSI KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKOLAH ISLAM NABILAH KOTA BATAM

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Pelayanan dan Jaringan Area Situbondo)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah PD.BPR Rokan Hilir Cabang Kubu, Kabupaten Rokan Hilir yang

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

PENGARUH KOMPENSASI, PENGEMBANGAN KARIR DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR WILAYAH MANADO

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

Transkripsi:

51 P a g e PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN PRESTASI KERJATERHADAP KINERJA PEGAWAI Choirul anam 1), Bambang Sutikno 2), Vita Fibriyani 3) Universitas Merdeka Pasuruan e-mail: choirulanam9606@gmail.com 1), bambangtikno@gmail.com 2), vitafibriani@gmail.com 3) Abstrak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan mempunyai tugas pokok membantu walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan pembangunan infratuktur. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah seluruh pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan yang berjumlah 36 Pegawai. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif (signifikan). Dari hasil uji regresi linier berganda pengembangan karir 0,325 yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap prestasi kerja dan kinerja pegawai sebesar 0,486 dan nilai constant 0,914 berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai. Pengembangan karir dan prestasi kerja terhadap kinerja pegawai dengan nilai koefisien regresi sebesar 53%. Nilai uji Fhitung sebesar 19,160. Dari uji thitung untuk variabel pengembangan karir sebesar 2,512 dan prestasi kerja 3,873 dengan signifikan <5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pengembangan karir berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, prestasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dan pengembangan karir bersama dengan prestasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Kata Kinci : Pengembangan Karir, Prestasi Kerja, Kinerja Pegawai, Regresi Linier Berganda Abstract The Department of Public Works and Spatial Planning of Pasuruan has the main task of assisting the mayor in carrying out governmental affairs under regional authority and infrastructure development. This research is a quantitative approach. The subjects of this study were all employees in the Department of Public Works and Spatial Planning of Pasuruan, totaling 36 employees. The results of this study indicate that there is a positive (significant) effect. From the results of the multiple linear regression test of 0.325 career development that has a partially significant effect on work performance and employee performance by 0.486 and a constant value of 0.914 has a partially significant effect on employee performance. Career development and work performance on performance with a regression coefficient of 53%. The Fcount test value is 19,160. From the t-test for career development variables of 2,512 and work performance 3,873 with a significant <5%. Based on the results of this study concluded that career development has a positive effect on employee performance, work performance has a positive effect on employee performance and career development together with work performance has an effect on employee performance. Keywords: Career Development, Job Performance, Employee Performance, Multiple Linear Regression

52 P a g e PENDAHULUAN Fungsi utama dari aparatur pemerintah adalah mengabdi pada masyarakat dan pada kepentingan umum dengan alat perlengkapannya yang ada. Dalam melayani kepentingan umum peraturan pemerintah sebagai abdi, bukan sebaliknya mencarikeuntungan atau mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan. Dengan adanya peningkatan kualitas Pegawai Negeri Sipil diharapkan dapat diperoleh Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur Aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat yang dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab, loyal terhadap Pancasila. Serta mampu memotivasi diri agar diperoleh hasil kerja yang lebih berhasil guna dan berdaya guna. Dengan adanya peningkatan kualitas Pegawai Negeri Sipil diharapkan dapat diperoleh Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur Aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat yang dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab, loyal terhadap Pancasila, UUD 1945, Negara, pemerintahan serta mampu memotivasi diri agar diperoleh hasil kerja yang lebih berhasil guna dan berdaya guna Sejalan dengan maksud diatas bisa dilihat bahwa Pegawai Negeri sebagai aparatur yang merupakan Sumber Daya Manusia yang memegang peranan penting dan sangat menentukan karena Pegawai Negerilah pelaksana pemerintah yang merumuskan kebijaksanaan Negara dalam rangka melancarkan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan menurut Hasibuan (2016). Lebih lanjut dikatakan oleh Kartasasmitha (2007 : 57) bahwa Manusia adalah Sumber Daya Pembangunan yang paling utama diantara Sumber Daya lain yang harus terus menerus dibangun kemampuan dan kekuatannya sebagai pelaksana dan penggerak pembangunan. Dalam rangka peningkatan Sumber Daya. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (mangkunegara, 2005 : 74). Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal dilaksanakan oleh pegawai untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi atau instansi. Menut Gomes (2003 : 197) penelitian adalah setiap uasaha untuk memperbaiki performasi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Untuk itu diperlukan adanya suatu pelatihan bagi dinas utnuk mengetahui kemampuan dari masing - masing pegawai dan juga untuk mendukung pengembangan karirnya serta untuk melatih kerja agar bisa meningkat prestasi kerja dengan adanya pelatihan tersebut. Pada dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akses permasalahan lain yaitu bagi pegawai yang telah mengikuti pelatihan kerja tiba-tiba di pindahkan oleh atasannya secara cepat pada posisi yang tidak sesuai dengan apa yang telah di dapat oleh pegawai pada waktu pelatihan. dilanjutkan atau tidak. Pengembagan karir menurut Kadarisma (2013: 85), pengembangan karir merupakan suatu upayah pribadi seorang pegawai untuk mencapai suatu rencana karir. Pengembagan karir menurut Kadarisma (2013: 85), pengembangan karir merupakan suatu upayah pribadi seorang pegawai untuk mencapai suatu rencana karir. Disusunlah perencanaan karir untuk menaikkan jenjang krirnya, pengembangan karir merupakan hal yang dapat meningkatkan kinerja pegawai karena mereka merasa mendapatkan penghargaan atas hasil kerja mereka dan itu akan memberikan mereka semangat untuk kinerja yang lebih baik.

53 P a g e LANDASAN TEORI Menurut Rivai dan Sagala (2009:274), mengemukakan bahwa, pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Pengembangan karir pegawai dilakukan secara adil dan terbuka bagi setiap pegawai yang memenuhi sarat untuk dapat melaukan pekerjaan sesuai dengan kompetensi dan kinerja pegawai yang bersangkutan. Menurut Greenhaus (Marwansyah, 2010) karir adalah pola aktivitas dan pengalaman yang terkait dengan pekerjaan (misalnya, posisi jabatan, tugas-tugas dalam jabatan, keputusan, dan penafsiran subyektif tentang peristiwa-peristiwa yang terkait dengan pekerjaan) sepanjang kehidupan pekerjaan seseorang. Pengembangan karir seperti promosi sangat diharapkan oleh setiap pegawai, karena dengan pengembangan ini akan mendapatkan hak-hak yang lebih baik dari apa yang diperoleh sebelumnya, baik material maupun non material. Andrew J. Dubrin (1982). Berdasarkan peneltian melakukan observasi di Dinas pekerjaan umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan akses ini terdapat pemasalahan dalam betuk pelatihan dan juga pengembangan karir yang tidak sesuai dengan kebutuhan teknis pegawai untuk meningkatkan kompetensinya dan promosi jabatan diadakan pelatihan sendiri untuk meningkatkan prestasi kerja. Pada dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang akses permasalahan lain yaitu bagi pegawai yang telah mengikuti pelatihan kerja tiba-tiba di pindahkan oleh atasannya secara cepat pada posisi yang tidak sesuai dengan apa yang telah di dapat oleh pegawai pada waktu pelatihan. Pengembagan karir menurut Kadarisma (2013: 85), pengembangan karir merupakan suatu upayah pribadi seorang pegawai untuk mencapai suatu rencana karir. PRESTASI KERJA Menurut Hasibuan (2009) prstasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasakran atas kecakapan dan keunggulan serta waktu. Lain halnya pendapat Mangkunegara (2011) prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, hasil kerja secara kualitas dan kuantias yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya itulah yang dimaksud prestasi kerja. Berdasarkan teori tersebut dapat dinyatakan bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja pegawai secara kualitas dan kuantitas dalam melakanakan pekerjaanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan selama periode waktu tertentu. Pekerjaan dengan hasil yang tinggi harus dicapai oleh pegawai. Nasution (2004:99) menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan dalam prestasi kerja antara lain : a. Kualitas Kerja b. Kuantitas Kerja c. Disiplin Kerja d. Kerjasama KINERJA PEGAWAI Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Menurut Sedarmayanti (2009:319), kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestkasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilakan kerja. Kinerja adalah merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam dinas (Rivai, 2004:309). Amstrong dan Baron dalam buku Wibowo (2012:7) mendefinisikan kinerja pegawai adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis,

54 P a g e kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Sedangkan menurut Anwar Prabu (2004:67) pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kegiatan penilaian kerja adalah penting, karena dapat digunakan untuk memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada pegawai tentang kinerja pegawai tersebut. Menurut Dessler (2007) ada lima faktor dalam penilaian kinerja yang popular, Yaitu: a. Ketelitian, keterampilan, dan penerimaan keluaran. b. Mebutuhkan saran, arahan atau perbaikan. c. Kehadiran, sanksi, warkat, regulasi, dapat dipercaya/ diandalkan dan ketepatan waktu. d. Hubungan antar pegawai maupun dengan pimpinan, media komunikasi. Berdasarkan beberapa uraian diatas maka kinerja individual dapat diukur, dimana pada tingkat individu ini berhubungan dengan pekerjaan, mengacu kepada tanggung jawab utama. Bidang kegiatan utama atau tugas kunci yang merupakan bagian dari pekerjaan seseorang. Fokusnya kepada hasil yang diharapkan dapat dicapai seseorang dan bagaimana kontribusi mereka terhadap pencapaian target per Orang, Tim, Departemen Dan Instansi serta penegakan nilai dasar Instansi. HIPOTESIS Dalam penelitian ini yang berjudul pengembangan karir dan prestasi kerja terhadap kinerja pegawai, maka sesuai kinerja pegawai akan dijadikan sebagai variabel bebas di dalam peneltian ini. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti dapat menggunakan suatu hipotesis kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah : H1: Adanya pengaruh signifikan antara variabel pengembangan karir dan prestasi kerja secara simultan terhadap Kinerja Pegawai. H2: Adanya pengaruh yang signifikan antara variable pengmbangan karir secara persial terhadap kinerja pegawai. H3: Adanya pengaruh signifikan antara variabel prestasi kerja secara persial terhadap kinerja pegawai. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014:7), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel Arikunto (2004,30). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 36 orang. Berdasarkan judul penelitian yang diambil yaitu pengaruh Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja Terhadap Kinerja pegawai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu (1) kuesioner, dan (2) pencatatan dokumen, selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Analisis Data. Secara statistik, uji validitas ini dilakukan dengan teknik validitas internal, Arikunto, (2010:55). Uji validitas ini menggunakan level signifikan 5%. Dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 maka, jika pada uji validitas didapatihasil signifikansi kurang dari 0,05 ( sig > 0,05 ) berarti data dinyatakan valid. Hasil pengujian validitas diatas terlihat bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk dari setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan dan menunjukkan bahwa r tabel> r hitung. Sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan dinyatakan valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukuran dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama

55 P a g e dan hasil pengukuran yang diperoleh relativ konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable (Rumengan, 2011:70). Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,4238 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur. Penelitian ini menggunakan tehnik pengukuran skor dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang dengan ukuran variabel. Perhitungan skor dalam penelitian ini pada nilai tertinggi memenuhi nilai 5 yaitu sangat setuju dan nilai terendah memenuhi nilai 1 yaitu sangat tidak setuju. Dengan jumlah responden sebanyak 36 Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota tersebut maka akan dilakukan deskripsi masing-masing variabel dengan menentukan range terlebih dahulu. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas No 1 2 1 2 Item Pertanyaan Pertimbangan objektif Kriteria Rasional Ketelitian Kerja Penilaian Kerja Tabel 1. Hasil Uji Validitas Corrected item-total R tabel correlation PENGEMBANGAN KARIR (X1) Keterangan 0,693 0,3291 Valid 0,573 0,3291 Valid PRESTASI KERJA (X2) 0,531 0,3291 Valid 0,654 0,3291 Valid KINERJA PEGAWAI (Y) Persepsi 0,555 0,3291 Valid 1 Pegawai Penilaian 0,546 0,3291 Valid 2 Kualitas Tabel 1 menunjukkan bahwa semua item pernyataan variabel bebas (Pengembangan Karir dan prestasi kerja) dengan variable terikat (Kinerja Pegawai) mempunyai koefisien korelasi (r hitung) yang lebih besaar dari r tabel untuk sampel 34 yaitu 0,3291. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan masing-masing variabel adalah valid.

56 P a g e Uji Reabilitas Tabel 2. Hasil Uji Reabilitas Variabel Alpha Keteranagan Pengembangan Karir ( X1 ) 0,684 Reliabel Prestasi Kerja ( X2 ) 0,836 Reliabel Kinerja Pegawai ( Y ) 0,869 Reliabel Berdasarkan hasil pada tabel 2, hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,4238 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur. Uji Normalitas Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Pada grafik normal probability dari uji normalitas adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolinearitas Variabel Bebas Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Tolerance VIF Pengembangan Karir 0,789 1,267 Prestasi Kerja 0,789 1,267 Dari tabel 3 diatas bahwa tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai toleransi semua variabel bebas lebih dari 10% atau 0,789. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

57 P a g e Uji Heterokedastisitas Gambar 2 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik tersebut terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat, dengan kata lain menerima hipotesis heterokedastisitas. Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Bebas Tabel 4. Uji Regresi Linier Berganda B Unstandardized Coefficients Std. Error (Constant) 0,914 0,587 0,129 Pengembangan Karir 0,325 0,129 0,017 Prestasi Kerja 0,486 0,126 0,000 Variabel Terikat : Kinerja Pegawai Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui persamaan regresi linier berganda menggunakan kolom Unstandardized Coefficients Beta sebagai berikut : Y = 0,914+ 0,325 X 1 + 0,486 X 2+ e Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel Pengembangan Karir (X1) memberikan nilai koefisien sebesar 0,325 dan mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap kinerja (Y). Hal ini berarti bahwa jika Pengembangan karir (X1) semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja (Y) akan meningkat. 2. Variabel Prestasi Kerja (X2) memberikan nilai 0,486 dan mempunyai arah koefisien yang positif terhadap kinerja (Y). Hal ini berarti bahwa jika Prestasi Kerja (X2) semakin baik dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja (Y) akan meningkat. Sig.

58 P a g e Analisis Koefisien Determinasi (R2) Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary Nlai R Square Adjusted R Square 0,537 X 1 dan X 2 memberi pengaruh terhadap Y sebesar 53%% Dari tabel 5 uji determinasi R 2 didapatkan R square sebesar 0,537 atau 53%. Hal ini berarti bahwa bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas (pengembangan karir dan prestasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja) sebesar 53% sedangkan sisanya adalah 47% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Uji Simultan (F) Tabel 6. Hasil Uji Simultan Variabel Bebas F hitung sig. F hitung F table Keterangan Pengembangan Karir Prestasi 19,160 0,000 2,88 H 1 Diterima Kerja Dari tabel 6 di atas dapat diketahui nilai Fhitung yaitu 19,160 dan Ftabel dengan nilai 2,88. Maka Fhitung > Fhitung dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Maka hipotesis dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara simultan ada pengaruh signifikan antara variabel Pengembangan Karir (X1) dan Prestasi Kerja (X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y). Selain itu, hasil tersebut diperkuat dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari pada 0,05, maka variabel pengembangan karir (X1) dan prestasi kerja (X2) secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Pegawai (Y) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Variabel Bebas Pengembangan Karir T hitung 2,512 0,017 Prestasi Kerja 3,873 0,000 Sumber: Data primer yang diolah, 201 Tabel 7. Hasil Uji Parsial sig. t T tabel hitung > 2,03452 > 2,03452 Sig. T table < 0,05 < 0,05 Keterangan H 1 Diterima H 1 Diterima

59 P a g e Dari tabel 7 dapat dilihat hasil dari uji t yaitu sebagai berikut : 1. Pengembangan Karir (X1) Menunjukkan nilai thitung sebesar 2,512 dan t tabel sebesar 2,03452. dimana nilai t hitung > t tabel dengan taraf signifikansi 0,017>0,05. Maka hipotesis dalam penelitian ini Ho ditolak Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara variabel Pengembangan Karir (X1) terhadap variabel kinerja (Y). Selain itu, hasil tersebut diperkuat dengan nilai signifikansi X1 yang lebih kecil dari pada 0,05 yaitu sebesar 0,017 maka variabel Pengembangan Karir (X1) secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Y). 2. Prestasi Kerja (X2) Menunjukkan nilai thitung sebesar 3,873 dan t tabel sebesar 2,03452. dimana nilai t hitung> t tabel dengan taraf signifikan 0,000 > 0,05. Maka hipotesis dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara variabel Prestasi Kerja (X2) terhadap variabel kinerja (Y). Selain itu, hasil tersebut diperkuat dengan nilai signifikansi X2 yang lebih kecil dari pada 0,05, maka variabel Prestasi Kerja (X2) secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Y). PEMBAHASAN Pengaruh Pengembangan Karir dan Prestasi Kerjaterhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Pasuruan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jika variabel Pengembangan dan Prestasi Kerja ditingkatkan masing-masing 1 unit skor secara bersama maka akan diikuti meningkatnya kinerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan sebesar (0,325 + 0,486) pada konstanta 0,914 dan sebaliknya jika variabel tingkat pengembangan karir dan prestasi kerja mengalami penurunan secara bersama-sama masing-masing 1 unit skor maka akan diikuti juga dengan menurunnya kinerja Pegawai pada dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan (0,325 + 0,486) pada konstanta 0,914, dengan syarat semua variabel dalam keadaan konstan. Hal ini juga didukung oleh hasil analisis diskriptif variabel Pengembangan Karir pada penelitian ini mempunyai total rata-rata 156,9 yang berada pada kategori sangat baik. Hasil penelitian ini ditunjang dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rafani & Pratiwi (2014) penelitian yang berjudul Pengaruh Analisis Jabatan dan Pengembangan Karir tehadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kota Pangkalpinang. yang diketahui pengaruhnya sebesar sebesar 0,202 dengan nilai t hitung 2,448 > t table 2,03452 dan nilai sig 0,016 < 0,05. Prestasi kerja terhadap Kinerja Pegawai. Hasil penelitian kedua mengenai Prestasi kerja terhadap kinerja pegawai. Dengan hasil uji t diperoleh t hitung sebesar 3,873 lebih besar dari t tabel sebesar 2,03452. dan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Prestasi kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan. Hal ini dikarenakan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan Pengembangan Karir sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Semakin tinggi tingkat pengembangan karir pegawai dapat meningkatkan kualitas dan kemampuan untuk mencapai kedudukan dan karir yang lebih baik. Hasil analisis deskriptif variabel prestasi kerja pada penelitian ini mempunyai rata-rata 159,9 yang berada pada kategori jawaban sangat baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

60 P a g e penelitian Ni Made Candra Megita Atma Negara, (2014) Pengembangan Karir berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai PT. Pos Indonesia Kabupaten Jembrana. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung = 24,000 > F table 0,339 atau p-value 0,000 < a= 0,05. Pengaruh Prestasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian ketiga mengenai pengaruh Prestasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Dengan hasil uji t diperoleh t hitung sebesar 6,385 lebih kecil dari t tabel 2,03452 dan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Prestasi Kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan.. Hal ini dikarenakan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan prestasi kerja sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Lama waktu yang dimiliki di pekerjaan yang sebelumnya membantu saya menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien. Hal ini juga didukung oleh hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap variabel kinerja pegawai pada penelitian ini mempunyai rata-rata 162 yang berada pada kategori baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh penelitian Muhammad Burlian (2008) Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja pegawai Balai Karantina Ikan Polonias Variabel dependen dan independen yang kita teliti sama. Teknik analisis menggunakan Analisis Regresi PENUTUP KESIMPULAN Hasil analisis secara simultan dari variabel Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai significansi sebesar 0,000 < 0,05. Dari analisis data yang telah dilakukan pada penelitian tentang Pengaruh Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pasuruan dapat diambil kesimpulan bahwa hasil analisis secara partial variabel Pengembangan Karir terhadap Kinerja Pegawai berpengaruh secara positif, dan significant dengan nilai signifikansinya sebesar 0,017 < 0,05. Hasil analisis membuktikan bahwa pengaruh Pretasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai. Memiliki pengaruh yang positif terhadap Kinerja Pegawai dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,873 > 2,03452) dan taraf signifikansi sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Dengan nilai koefisien regresi yang bernilai positif yaitu sebesar 0,486. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan makan saran yang dapat di berikan dalam penelitian yaitu disarankan untuk pimpinan untuk dapat memberikan suatu penghargaan bagi pegawai yang berprestasi sehingga pegawai dapat memahamis dan meningkatkan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya, serta memberikan kesempatan bagi pegawainya untuk dapat meningkatkan pengembangan karir melalui pelatihan yang sesuai dengan instansi.

61 P a g e DAFTAR PUSTAKA Zainal. Aqib (2014). Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Sutrisno Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kecana,2009), hlm. 151. Dwi Astono. Juni Pengaruh Tingkat Pendidikan, Penglaman Kerja, Dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Melalui Disiplin Kerja Karyawan Dinas Pekerja Umum Kalimantan Tengah, (Journal Manajemen Sains, Vol.2.no:2013)hlm. 38. Ihsan Fuad. (2005). Dasar-dasar Pendidikan.Jakarta: PT Rineka Cipta. Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Manullang, M. (2005) Dasar-dasar Manajemen. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Karen R. Seeker dan Bill Foster, (2001). Pembinaan Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan penerbit : PT.Toko Gunung Agung, Tbk Jakarta. Mangkunegara. Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya: Bandung. Sedarmayanti. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Cetakan Kelima, PT Refika Aditama, Bandung. Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja. Edisi ketiga. PT. Raja Grafindo Prasada, Jakarta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. Arikunto, (2004), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Kelima, Rineka Cipta, Jakarta. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Rineka Cipta. Jakarta